PROSES MANUFAKTUR 1
(STM 4230)
Disusun Oleh:
Dosen Pembimbing :
Dr. Eng.Apip Amrullah, S.T,. M.Eng
NIP. 198108102012121001
FAKULTAS TEKNIK
BANJARBARU
2022
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
LEMBAR KONSULTASI
NIM : 2010816210012
KELOMPOK : 4 (Empat)
Tanda
No Tanggal Materi Konsultasi
Tangan
Nilai Akhir : (A / A- / B+ / B / B- / C+ / C / C- / D+ / D / E )
FAHMI FAHRUDINA
NIM.1910816210019
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
LEMBAR KONSULTASI
NIM : 2010816210012
KELOMPOK : 4 (Empat)
Tanda
No Tanggal Materi Konsultasi
Tangan
Nilai Akhir : (A / A- / B+ / B / B- / C+ / C / C- / D+ / D / E )
BAB I
PENDAHULUAN
Pada era sekarang atau era industri 4.0 sudah berkembang sangat
pesat, yang mana pada awal era industri semua proses pembuatan
mesin yang sudah modern. Untuk itu sebagai orang yang akan bekerja di
selanjutnya terjun dalam dunia kerja. Dari sekian banyak yang harus
dipelajari antara lain adalah pengecoran dan tempa, dimana semua itu
suatu benda yang baik, berkualitas dan bermanfaat. Salah satu contoh
dari benda yang meliputi kedua proses itu adalah pembuatan benda seni
logam cetakan tetap diantaranya metode high pressure die casting, low
(LFC).
1.2 Tujuan
dan
logam.
BAB II
LANDASAN TEORI
mendekati bentuk geometri akhir produk jadi. Logam cair akan dituangkan
atau ditekan ke dalam cetakan yang memiliki rongga cetak (cavity) sesuai
selama beberapa saat hingga suhu logam menurun dan kondisi logam
berdasarkan sifat dasar desain cetakan. Yaitu cetakan sekali pakai dan
media lain untuk membuat sebuah cetakan. Namun dalam hal ini tidak
semua pasir bisa digunakan untuk membuat cetakan, hanya pasir yang
kekuatan yang cocok sehigga tidak mudah rusak jika di pindahkan, selain
itu pasir juga harus permabilitas atau bisa dialiri oleh gas, pasir juga darus
yang terakhir adalah kemampuan hancur yang baik, maksudnya yaitu saat
yang biasa dipergunakan, yaitu antara lain cetakan pasir basah, cetakan
pasir kering, cetakan pasir CO2 proses, cetakan pasir kulit, dan cetakan
mengisi rongga cetakan dengan baik, oleh karena itu desain sistem
saluran akan sangat menentukan kualitas produk cor. Setiap tahap yang
Pembersihan
Pemeriksaan
yang berkualitas tinggi, baik dari segi konstruksi, dimensi, material pola,
kimia dari perekat pasir tersebut. Pada umumnya cetakan dibagi menjadi
dua bagian yaitu bagian atas (cope) dan bagian bawah (drag) sehingga
2.2 Pola
Pola atau pattern adalah model yang memiliki ukuran dan bentuk yang
disebabkan oleh beberapa faktor seperti bidang pisah, bentuk rongga, dan
proses pemesinannya. Pola dapat dibuat dari berbagai jenis bahan yang
itu ada beberapa faktor diatas yang harus diperhatikan pada saat
Fungsi dari bidang pisah ini adalah memisahkan atau membuat partisi
dari bagian pola bagian atas (cope) dan dengan pola bagian bawah
(drag). Untuk itu bagian pola atas dan bawah harus memiliki acuan agar
b. Penyusutan Pola
Pada setiap pola yang akan harus diketahui dahulu material apa yang
c. Kemiringan Pola
Setiap pola yang akan dibuat harus memiliki kemiringan tertentu yaitu
dengan tujuan agar pada waktu pencabutan model dari cetakannya, pola
tinggi rendahnya ukuran pola tersebut jika ukuran dari suatu pola tinggi
maka kemiringannya kecil, jika ukuran dari suatu pola rendah maka
kemiringannya besar.
Bahan-bahan yang dipakai untuk pola yaitu kayu, resin, atau logam.
1) Pola Kayu
b) Mudah didapat
d) Harganya murah.
2) Pola Logam
b) Mudah didapat.
3) Resin sintetis
cukup rumit karena alat ukur yang digunakan memiliki panjang yang
(a) (b)
Gambar 2.1 a. Mesin CNC (Computerize Numerical Control), b. Wire Cut
(Sumber : Modul Praktikum Proses Manufaktur 2022)
2.3 Inti
Inti adalah suatu bentuk dari pasir yang dipasang pada rongga
dasarnya inti dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu inti pasir basah
dan inti pasir kering. Inti pasir basah merupakan bagian dari pola dan
terbuat dari bahan yang sama dengan cetakan. Inti pasir kering dibuat
dirakit.
Komposisi pasir untuk inti dapat menggunakan pasir cetak furan yaitu:
dari mesin.
turun, saluran pengalir, dan saluran masuk. Untuk lebih memahai bisa kita
lihat pada gambar berikut ini tentang bentuk saluran secara singkat.
penuangan atau pouring logam cair yang berada pada daerah diatas
parting line yang akan meneruskan logam cair kedalam gate, riser dan
adalah sprue seperti terompet dan pouring basin (bush) yang berbentuk
kecepatan alir dari logam cair yang akan mengisi rongga cetakan. Oleh
Keterangan
sebab irisan demikian mudah dibuat pada permukaan pisah, lagi pula
lebih kecil dari pada irisan pengalir, agar dapar mencegah kotoran
cetakan.
Umumnya untuk besi cor dan baja, rasio ini menurun, menurut banyak
2.6 Cetakan
memiliki suatu rongga dengan bentuk geometri tertentu untuk di cor dan
rogga tersebut.
Untuk membuat suatu cetakan pasir maka akan dibutuhkan bahan lain
yang akan di mixing dengan pasir agar sifat-sifat yang diinginkan seperti
b. Coal dust, adalah suatu bahan tambahan yang terdapat pada pasir
cetak yang bertujuan agar pasir lebih terbuka ketika logam cair
untuk membentuk film gas CO2 agar antara pasir dan logam cair
tambahan lainya.
antara
Cetakan pasir kering adalah campuran antara pasir, tanah liat, gula
dimensi lebih baik tetapi biaya mahal dan waktu produksi lama (waktu
pengeringan).
dan logam cairnya harus dihindari. Disamping itu, jenis tungku yang
bahan dalam proses perlakuan panas. Karena gas buang dari bahan
bakar berkontak langsung dengan bahan baku, maka jenis bahan bakar
sampai mencapai suhu yang seragam dengan bahan bakar dan tenaga
kerja sesedikit mungkin. Kunci dari operasi tungku yang efisien terletak
seperti boiler (dengan efisiensi lebih dari 90 %). Hal ini disebabkan oleh
bahan bakar, dan tungku listrik yang menggunakan listrik. Tungku yang
Berkala
Penempaan
Pot
Kontinue
Pusher
Balok Berjalan
Perapian Berjalan
Kontinue
furnance
dengan sumber panas dari pembakaran minyak, gas, kokas, arang atau
banyak dan buruknya kondisi kerja, tetapi keperluan biaya paling murah
untuk beralih dari peleburan satu jenis paduan ke jenis paduan lainnya.
melalui saluran yang ada pada dinding tungku atau pada bagian atas
bibir tungku. Keuntungan dari jenis tungku ini adalah dapat melebur
dengan mudah dan cepat, tetapi memerlukan biaya instalasi yang relatif
cukup tinggi.
yang meliputi ingot Aluminium dan silikon, serta unsur paduan lain yang
secara langsung ditambahkan pada logam cair seperti; Mg, Zn, dan
logam lain yang memiliki titik cair yang rendah lainnya. Namun adanya
sumber panas dari bahan bakar minyak (cair) atau arang/kokas (padat)
dalam udara menghasilkan gas CO2 dan H2O serta energi panas. Energi
lebih ringan dengan unsur dasar karbon dan hidrogen. Sebagai hasil
reveratory furnaces yang memakai sumber panas dari gas atau bahan
yaitu, Sealed crusible furnace. Dengan kerangka yang terbuat dari baja
yang dilas, bagian atas ditutup lembaran baja yang dilapisi dengan bata
tahan api, bagian lining terbuat dari bata tahan api setebal 3-4 in.
crusible biasanya terbuat dari tanah liat atau grafit yang diletakan
didalam ruang pembakaran. Crusible yang terbuat dari besi cor atau
bagi logam sehingga temperatur logam cair konstan. Crusible jenis ini
Tetapi crusible yang terbuat dari besi cor atau baja mempunyai
tergantung dari seperti apa paduannya, berikut adalah tablel titik cair.
Tabel 2.2. Titik cair dan temperatur penuangan dari paduan aluminium
C) C)
2.5Ni
0.8Ni
Secara umum telah diketahui bahwa atom dalam bentuk gas akan
bersatu atau masuk kedalam logam cair. Ketika dua atom bersatu
membentuk suatu molekul, molekul gas tersebut akan keluar, tapi bisa
Sumber utama hidrogen didalam Al adalah uap air, uap panas, atau
- Al (aluminium)
- H (Hidrogen)
- Al O2 (aluminium oksida)
kelarutan gas Hidrogen pada logam paduan Alumunium seri 319 yang
perubahan kelarutan dalam kondisi padat, hal mana suatu paduan akan
menahan kelarutan gas Hidrogen lebih kecil dari pada Alumunium murni
kualitas dari hasil coran tersebut serta menurunkan efektifitas dari proses
dengan mempelajari hal hal apa saja yang memungkinkan suatu produk
b. Rongga Udara
c. Dros
dalam logam cair atau berasal dari kotoran pada muatan dan hasil
yang disebatkan oleh gas Hidrogen dan menyebatkan coran itu tidak
terpakai.
2. Lubang-lubang
3. Retakan
4. Permukaan kasar
5. Salah alir
6. Kesalahan pengukuran
8. Deformasi
BAB III
METODE PERCOBAAN
Berlangsung dari pukul 10.30 WITA s/d selesai di Workshop Prodi Teknik
1. Tungku
2. Cawan tuang
3. Blower
4. Thermometer Gun
5. Ladel
6. Palu
9. timbangan
1. Aluminium
3. Oli
5. Sterofoam
6. Air
berikut :
kipas blower
700oC
Menit.
DAFTAR PUSTAKA
26 April 2022
2022
(https://samadpower.co.id/sejarah-pengecoran-logam/) diakses 26
April 2022
(http://staffnew.uny.ac.id/upload/132048523/pendidikan/
BAB I
PENDAHULUAN
latihan itu sangat diperlukan. Kerja bangku tidak hanya menitik beratkan
pada pencapaian hasil kerja, tapi juga pada prosesnya. Dimana pada
proses tersebut lebih menitik beratkan pada etos kerja yang meliputi
penguasaaan alat tangan, tingkat kesulitan produk yang dibuat dan tingkat
pencapaian hasil kerja, tetapi juga pada proses dalam pengerjaan setiap
segala potensi yang ada pada dirinya guna membentuk keterampilan yang
yang harus digunakan pada saat praktikum kerja bangku yaitu, sarung
tangan untuk melindungi tangan dari benda tajam pada saat bekerja,
Masker untuk penyaring udara yang dihirup pada saat bekerja, kacamata
untuk melindungi mata dari debu atau material kecil pada saat bekerja,
baju wearpack melindungi badan pada saat bekerja. Oleh karena itu,
perusahaan. Maka dari itu Praktikum ini sangat penting untuk diketahui
ditentukan.
BAB II
LANDASAN TEORI
dan memahami tentang alat ukur. Seperti contohnya: mistar baja, jangka
akan menyita waktu yang lama bila dibandingkan dengan alat yang
pada pekerjaan yang ada di kerja bangku. Dengan adanya kerja bangku
meja kerja dan terbuat dari besi tuang atau besi tempa. Tanpa adanya
Shiddiq, 2019). Ada beberapa jenis ragum yang digunakan dalam kerja
bangku. Agar benda kerja tidak mengalami kerusakan atau luka pada
tinggi pekerja yang akan bekerja. Sebagai patokan adalah apabila ragum
dipasang pada meja kerja maka tinggi mulut ragum harus sebatas siku
kerja bangku namun kali ini yang akan dibahas adalah ragum penjepit
2.2.2 Kikir/File
A. Jenis Kikir
Teknik Mesin ULM Anggiat Victor Sumihar Pasaribu
1
Praktik Proses Kerja Bangku (Teknik Pengecoran Logam dan Kerja Bangku)
a. Berdasarkan Bentuk
1. Kikir rata (plat), tebal kikir seluruhnya sama, lebar kikir kearah
1. Gigi Pahatan
sudut tatal negatif dan sudut potong lebih besar dari 90°. Kikir ini
sudut tatal yang positif itu maka kikir ini hanya digunakan untuk
gigi itu akan terhalang. Saat ini gigi tipe ini hampir tidak digunakan
lagi.
d. Dimensi Kikir
Dimensi kikir ini terdiri dari panjang kikir dan jumlah gigit tiap
cm atau tiap Inch. Kikir dibuat dari baja karbon tinggi yang
00 : Kasar. 4 : Halus.
3 : Setengah Halus.
2.2.3 Gergaji
1. Bingkai
Terbuat dari pipa baja kuat dan kaku agar mudah mengarahkan
daun gergaji.
2. Tangkai
3. Pasak
4. Nut kupu-kupu
B. Daun Gergaji
gergaji.
1. Material daun gergaji terbuat dari baja karbon atau dari HSS
2.2.4 Palu
Palu juga terdiri dari palu keras dan palu lunak, Palu keras dibuat
dari bahan baja yang kedua ujungnya dikeraskan, palu lunak dibuat dari
pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin
disebut bor dan memiliki fungsi untuk membuat lubang, membuat lubang
Mesin bor meja adalah mesin bor yang diletakkan diatas meja.
naik turun dengan bantuan roda gigi lurus dan gigi rack yang
Mesin bor lantai adalah mesin bor yang dipasang pada lantai.
Mesin bor lantai disebut juga mesin bor kolom. Jenis lain mesin
bor lantai ini adalah mesin bor yang mejanya disangga dengan
benda kerja yang besar dan berat. Mesin ini langsung dipasang
1. Cekam Bor
berbentuk tirus, maka pada saat mata bor ditekan ia akan saling
Eropa.
1. Ragum Tangan
tangan. Benda kerja yang dapat dijepit oleh ragum tangan harus
2. Ragum Mesin
ragum mesin.
3. Meja Mesin
4. Tangan
Alat yang dipakai untuk membuat ulir luar disebut snei . Sama
halnya dengan tap, Snei juga terbuat dari baja HSS. Peralatan ini
Berikut ini beberapa macam alat pendukung benda kerja yang umum
2.3.1Mistar baja
ukuran.
separuh dan alat ini sudah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu
dalam ilmu geometri. Busur derajat pada umumnya terbuat dari bahan
2.3.3 Penggores
2.3.4 Siku-siku
tetapi sebagai alat bantu dalam melukis dan menandai alat ini adalah
lancip dengan sudut 90. Penitik digunakan untuk menandai titik pusat
BAB III
METODE PERCOBAAN
1. Ragum.
2. Kikir.
3. Meteran/mistar/Jangka Sorong.
4. Gergaji.
1. Alumium 6061
10. Setelah disenter, bor benda kerja di posisi senter menggunakan mata
Ø9 mm.
12. Selesai
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Tekad, Anthonius LSH. 2006. Bahan ajar teknik kerja bangku
https://www.materitugastugas.com/2017/09/makalah-peralatan-kerja-
(online).(https://siddix.blogspot.com/2019/07/mengenal-ragum-dan-
BAB IV
4.1. Hasil
(a) (b)
A 10 mm 10,5 mm
B 20 mm 20,5 mm
D 20 mm 20,5 mm
Teknik Mesin ULM Anggiat Victor Sumihar Pasaribu
1
Praktik Proses Kerja Bangku (Teknik Pengecoran Logam dan Kerja Bangku)
E 141 mm 141,5 mm
F 0,8 mm 0,85 mm
4.2 Pembahasan
m
Volume cavity ¿ v
ρ
55,675
¿
2,7
3
¿ 20,62 cm
Volume saluran ¿ P × L× T
¿ 50 mm ×10 mm ×10 mm
3
¿ 5000 mm
3
¿ 5 cm
W = Vxρ……….........………..........................................................(4.1)
W produk ¿ V × ρ
3 gr
¿ 20,62 c m ×2,7
cm3
¿ 55,675 gr
W saluran ¿ V × ρ
3 gr
¿ 5 cm × 2,7
cm3
¿ 13,5 gr
didapat:
gr, Berat Saluran 12 gr dan Berat Terak 8 gr, terjadi Selisih berat antara
Berat Pola 55,6 gr sedangkan berat produk 75 gr terjadi selisih 19,4 gr,
pengecoran tidak sama dengan ukuran yang ada di pola hal ini di
karenakan untuk sterofoam sendiri kami membuat ukuran lebih besar dari
pada pola, karena hasil pengecoran nanti akan dilakukan kerja bangku
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
membuat produk.
5.2. Saran
BAB IV
ragum agar benda tidak bergerak saat kita melakukan proses pengikiran.
berdasarkan bentuk kikir. Kikir yang kami gunakan adalah kikir dengan
yang di mulai dengan cara memegang alat kikir yang benar, proses
pengikiran akan berjalan dengan baik. Kami mengikir kedua sisi rem
permukaan.
100, dan 320. Beberapa jenis amplas kami gunakan bertujuan agar
permukaan benda cetak yang masih terlalu kasar dan perlu melakukan
tangan.
4.2 Pembahasan
terlalu lama mengamplas pada tempat yang sama karena hal itu akan
2. Untuk peroses kerja bangku jangan lupa gunakan selalu alat ukur
untuk mengecek ukuran saat proses kerja bangku agar nantinya tidak
yang diinginkan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
gergaji besi.
5.2 Saran
dan tidak terganggu karena alat yang tidak layak pakai atau rusak, jangan
yang sudah tidak layak pakai dalam praktikum kerja bangku harus segera
diganti.