Anda di halaman 1dari 11

SELULOSA

KELOMPOK B-9 :
MUHAMMAD FAJAR / 200405022
HOTMAIDA MELATI SIMARMATA/200405134
APA ITU SELULOSA?
• Selulosa adalah zat penyusun tanaman yang jumlahnya banyak dan
sebagai material struktur dinding sel semua tanaman.
• Dan merupakan karbohidrat utama yang disintesis oleh tanaman
dan hampir 60% merupakan komponen penyusun struktur kayu.

• Struktur Selulosa
JENIS JENIS SELULOSA
• A. Selulosa α (Alpha Cellulose) 
• Selulosa α adalah jenis selulosa berantai panjang, tidak larut dalam larutan NaOH 17,5% atau larutan
basa kuat dengan derajat polimerisasi 600 - 1500. Selulosa α dipakai sebagai penduga dan atau penentu
tingkat kemurnian selulosa. Selulosa α merupakan kualitas selulosa yang paling tinggi (murni).
• B. Selulosa ß (Betha Cellulose) 
• Selulosa ß adalah jenis selulosa berantai pendek, larut dalam larutan NaOH 17,5% atau basa kuat dengan
derajat polimerisasi 15 - 90, dapat mengendap bila dinetralkan.
• C. Selulosa γ (Gamma cellulose) 
• Selulosa γ adalah Selulosa yang sama dengan selulosa ß, tetapi derajat polimerisasinya kurang dari 15.
SENYAWA KIMIA YANG TERDAPAT DALAM BEBERAPA BAHAN YANG MENGANDUNG SELULOSA
SELULOSA ALAM
• Selulosa merupakan material alam yang sangat melimpah keberadaannya, ia
merupakan senyawa organik yang paling umum di tumbuhan dan memiliki
peran penting dalam mempertahankan kokohnya batang tumbuhan dengan
bersenyawa dengan material lain seperti lignin & hemiselulosa. Tidak hanya
ada ditumbuhan, selulosa juga dapat ditemukan pada jamur, bakteri, dan
beberapa tunicata. Hasil sampingan dari pertanian seperti jerami, tongkol
jagung, serbuk kayu, kapas dan tandan kosong kelapa sawit juga dapat
digunakan sebagai sumber utama  dari selulosa untuk industri.
SELULOSA NANOKRISTALIN
• Selulosa nanokristalin merupakan produk dari selulosa
yang banyak diteliti akhir-akhir ini karena sifat mekanis
dan kimiawi dari nanoselulosa kristalin yang banyak
dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi. Nanoselulosa
kristalin diproduksi dengan cara  mengurai dan
memisahkan bagian kristalin dari selulosa alami. Berikut
adalah gambar tahap pemisahan nanoselulosa kristalin
dari selulosa.
• Selulosa nanokristalin memiliki lebar 5-7 nm(nanometer)
dan 100 nm sampai beberapa mikrometer dan memiliki
karakteristik yang berguna dibandingkan bentuk
selulosanya, yaitu; area permukaan yang luas, specific
strength, dan sifat optisnya. Karena sifat alaminya
yang biokompatible dan biodegradable menjadikannya
material yang ideal untuk diteliti dan dikembangkan.
APLIKASI DARI SELULOSA
NANOKRISTALIN
• Selulosa adalah material yang kompatibel, non toksik dan stabil di
alam, meskipun selulosa dalam ukuran nano, sifat alamiahnya tetap
dipertahankan. Disamping sifat selulosiknya ia memiliki sifat optis
dan mekanis yang unik, sifat reologi yang lebih baik,kristalinitas,
pensejajaran dan orientasi molekulnya. Karena itu selulosa
nanokristalin dapat diaplikasikan diberbagai sektor, seperti industri
makanan dan minuman, kesehatan kosmetik dan elektronik.
BIDANG MEDIS
Sebagai Bioimaging dan Biosensor Imobilisasi Enzim dan Antimikroba

• Dalam bidang medis dapat digunakan sebagai • Selulosa alami memiliki bentuk yang tak berpori
pembawa obat. Penggunaan obat yang dosisnya (non porous) dan luas permukaan yang besar
terkontrol dan tertarget dapat digunakan dengan sehingga sangat cocok digunakan sebagai
selulosa nanokristalin karena obat akan terikat ke imobilisasi enzim. Sebagai contoh siklo dekstrin
permukaan selulosa. Bentuk umum dari pembawa glikosil transferas( CGTase) dan alkohol oksidase
obat yang berbasi selulosa nanokristalin dapat di imobilisasi pada selulosa nanokristalin
adalah microspheres, hidrogel, dan membran(film). dengan muatan kapasitas enzim yang tinggi.
Aplikasi lain selulosa nanokristalin Aktivitas yang dihasilkan dan muatan CGTase
adalah bioimaging dan biosensor dimana selulosa adalah 70% dan 165mg/g ketika selulosa
nanokristalin memiliki biokompatibilitas pada nanokristalin digunakan sebagai matriks untuk
permukaan tranducer yang membuatnya berguna imobilisasi
sebagai sensor.
PENERAPAN LAINNYA

• Penerapan nanoselulosa kristalin di bidang lain juga dilakukan.


Sebagai pigmen warna dan agen pembanding biomolekular NMR juga
telah diteliti. Telah digunakan juga sebagai sebagai agen penguat dari
polimer elektrolit berketebalan rendah pada baterai Litium oleh
beberapa peneliti. Penelitian saya juga menggunakan selulosa
nanokristalin yang ditambahkan pada larutan supramolekular untuk
diproduksi sebagai membran polimer elektrolit fuel cell yang
menghasilkan konduktivitas cukup tinggi 5 x10-2 S/cm. berikut adalah
gambar dari beberapa aplikasi selulosa nano kristalin diberbagai
sektor.
Tidak hanya keberadaannya yang melimpah di alam, sifat sifat kimia dan fisik dari
 selulosa tersebut memungkinkan penerapannya yang lebih luas dimasa depan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai