Anda di halaman 1dari 19

KIMIA KAYU

PEMANFAATAN SELULOSA SEBAGAI BAHAN


BAKU TEKSTIL

Oleh:

Agung Andino Ondon (G1011191074)


Bonaventura Sihombing (G1011191354)
Sigit Prasetio (G1011191)
Syahril (G1011191)

FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Pemanfaatan
Selulosa Sebagai Bahan Baku Tekstil ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada Kimia Kayu. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Selulosa bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Fathul Yusro, Shut, M.Si,


Ph.D selaku dosen Kimia Kayu yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Pontianak, Maret 2020

Penulis
Bab 1

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Selulosa adalah senyawa karbohidrat kompleks yang tersusun atas
banyak rantai glukosa a.k.a polisakarida. Di dunia selulosa ialah salah satu
senyawa yang paling melimpah di bumi. Untuk senyawa ini menyusun
hampir seluruh organisme baik yang di daratan maupun di perairan. Lebih
khususnya senyawa ini menyusun dinding sel tumbuhan serta alga dan
beberapa organisme lainnya yang tersebar di seluruh permukaan bumi.

Dengan segala karakteristiknya selulosa banyak dimanfaatkan oleh


manusia untuk dapat menopang kehidupannya. Selain itu senyawa ini juga
banyak berperan bagi alam, nah berikut ini untuk lebih selengkapnya
mengenai selulosa.

 Pengertian Selulosa
Selulosa adalah zat penyusun tanaman yang jumlahnya banyak,
sebagai material struktur dinding sel semua tanaman. Selulosa adalah
karbohidrat utama yang disintesis oleh tanaman dan menempati
hampir 60% komponen penyusun struktur kayu. Selulosa merupakan
serat-serat panjang yang bersama-sama hemiselulosa, pektin, dan
protein membentuk struktur jaringan yang memperkuat dinding sel
tanaman. Jumlah selulosa di alam sangat berlimpah sebagai sisa
tanaman atau dalam bentuk sisa pertanian seperti jerami padi, kulit
jagung, gandum,kulit tebu dan lain-lain tumbuhan.

Secara kimia, selulosa merupakan senyawa polisakarida yang


terdapat banyak di alam.Bobot molekulnya tinggi, strukturnya teratur
berupa polimer yang linear terdiri dari unit ulangan β-D-
Glukopiranosa. Karakteristik selulosa antara lain muncul karena
adanya struktur kristalin dan amorf serta pembentukan mikro fibril
dan fibril yang pada akhirnya menjadi serat selulosa. Sifat selulosa
sebagai polimer tercermin dari bobot molekul rata-rata,
polidispersitas dan konfigurasi rantainya. Sebagai sumber serat,
batang pisang cukup potensial untuk di kembangkan menjadi pulp
karena memiliki kandungan selulosa yang cukup tinggi.

Selulosa hampir sama dengan amilosa yaitu sama-sama polimer


berantai lurus hanya saja berbeda pada jenis ikatan glukosidanya.
Selulosa bila dihidrolisis  oleh enzim selobiase yang cara kerjanya
serupa denga beta- amilase akan menghasilkan dua molekul glukosa
dari ujung rantai sehingga dihasilkan selobiosa beta-1,4 – G-G.

Beberapa molekul selulosa akan membentuk mikrofibril dengan


diameter 2-20 nm dan panjang 100-40000 nm yang sebagian berupa
daerah teratur (kristalin) dan diselingi daerah amorf yang kurang
teratur. Beberapa mikrofibril membentuk fibril yang akhirnya
menjadi serat selulosa. Selulosa memiliki kekuatan tarik yang tinggi
dan tidak larut dalam kebanyakan pelarut. Hal ini berkaitan dengan
struktur serat dan kuatnya ikatan hidrogen.

 Fungsi Selulosa

Serat rami (Boehmeria nivea ini merupakan bahan yang dapat


diolah untuk kain fashion berkualitas tinggi dan bahan pembuatan
selulosa berkualitas tinggi (selulose α). Selulosa α berkualitas tinggi
merupakan salah satu unsur pokok pembuatan bahan peledak dan
atau propelan (propellant) yaitu isian dorong untuk meledakkan
peluru. Kayu dan serat rami dapat diolah menjadi pulp berkualitas
tinggi sebagai bahan baku.

Selulosa zantat Digunakan dalam pembuatan kain sutera tiruan,


Untuk menghasilkan rayon atau viscose dan selopan. pembuatan
aneka jenis kertas Industri-indusri yang menggunakan selulosa
sebagai bahan baku meliputi industri kertas, industri yang
memproduksi bahan penyerap (absorbent) seperti popok bayi, kertas,
tissue, pembalut wanita dan lain-lain. Industri yang
memproduksi Carboxy Methyl Cellulose (CMC) untuk digunakan
pada industri makanan dan industri memproduksi selulosa asetat dan
selulosa nitrat sebagai bahan plastik dan tekstil (rayon). Berbagai
jenis kayu dapat juga dimanfaatkan sebelum diolah untuk diambil
selulosanya, misalnya : untuk keperluan bahan bangunan seperti
untuk lantai, dinding, pintu, kusen dan untuk bantalan rel kereta api,
tiang listrik, telepon, untuk alat musik, alat olahraga, bagian-bagian
kapal, bus, kereta api, aeromodelling dan lain-lain.

Pemanfaatan Selulosa di bidang Pertahanan TNI sebagai


komponen utama pertahanan negara dalam melaksanakan tugas
pokoknya, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI memerlukan
berbagai jenis alat/sarana termasuk persenjataan. Sebagai bahan
baku utama pembuatan propelan atau bahan peledak. Sedangkan
selulosa kualitas dibawahnya digunakan sebag Selain dimanfaatkan
untuk industri pulp, tekstil (rayon dan cotton), film dan peralatan
rumah tangga, selulosa juga dimanfaatkan untuk industri pembuatan
selulosa asetat.

Selulosa asetat digunakan sebagai membran ultra filtrasi,


pemisahan metanol – metil tersier butil ester, dan proses osmosis
balik dalam pengolahan limbah pelapisan logam (electroplating)
bahan baku pada industri kertas dan industri tekstil. Turunan selulosa
yang dikenal dengan carboxymethyl cellulose (CMC) sering dipakai
dalam industri makanan untuk mendapatkan tekstur yang baik.
Misalnya pada pembuatan es krim, pemakaian CMC akan
memperbaiki tekstur dan kristal laktosa yang terbentuk akan lebih
halus. CMC juga sering dipakai dalam bahan makanan untuk
mencegah terjadinya retrogradasi.

 Isolasi dan Penentuan Selulosa

Dalam setiap metode isolasi, selulosa tidak dapat diperoleh


dalam keadaan murni, namun hanya diperoleh sebagai hasil yang
kurang murni yang biasanya disebut alfa-selulosa. Istilah ini untuk
selulosa kayu yang tidak larut dalam larutan natrium hidroksida kuat.
Bagian yang larut dalam media alkali tetapi dapat mengendap dari
larutan yang dinetralkan disebut beta-selulosa. Gamma selulosa
adalah nama untuk bagian yang tepat larut meskipun dalam larutan
yang dinetralkan. Ada tiga metode utama untuk isolasi dan
penentuan selulosa sebagai berikut:

a. Pemisahan bagian utama poliasa-poliasa dan sisa lignin dari


holoselulosa

Metode isolasi dan penentuan selulosa ang paling umum


pada skala laboratorium diberikan oleh Wise et al. Holoseulosa
diekstraksi di bawah nitrogen dalam dua langkah dengan KOH
5% dan 24%. Seluosa yang dihasilkan dengan menggunakan
prosedur ini masih cukup banyak menandung sisa poliosa dan
lignin. Dengan perlakuan yang berulang, misal dengan larutan
alkali yang berbeda, maka kandungan poliosa dan sisa lignin
dapat dikurangi. Namun secara simultan derajat polimerisasi dan
selulos yang dihasilkan akan menurun. Pada umumnya alfa-selulosa
yang dihasilkan tergantung pada spesies kayu dan terutama pada
prosedur isolasi dan penentuan. Oleh karena itu hara tersebut sangat
bervariasi yaitu antara 40-60%.

Disamping natrium dan kalium hidroksida, litium


hidroksida jua digunakan untuk memisahkan poliosa dan
seulosa. Hamilton dan Quimby mendapatkaan bahwa natrium
dan litium hidrosida lebih kuat daripada kalium hidroksida
untuk menghilangkan poliosa, terutama manan. Setelah
mengekstraksi holoselulosa dengan 5% dan 17,5% natrium
hidroksida kemudian Fengel memperoleh alfa-selulosa yang
masih mengandung 10% manan, 1,5% xilan dan 1,5% sisa
lignin.

b. Isolasi langsung selulosa dari kayu, termasuk prosedur


pemurniaan

Cara lain untuk penentuan selulosa adalah isolasi langsung


selulosa dari kayu. Ada beberapa pendapat untuk mengisolasi
langsung selulosa tersebut, diantaranya:

 Menurut kurschner dan Hoffer kayu direaksikan dengan


asam nitrat dalam etano. Penggunaan kalium hidroksida
25% sebelum nitrasi dengan alkohol dapat mengurangi
waktu reaksi yang dibutuhkan hingga satu jam. Seluosa yang
dihasilkan relatif murni tetapi akan rusaak oleh pengaruh
hidrolitik.
 Menurut Seifert serbuk kayu yang direfluks dengan
campuran asetil-aseton dan dioksan, kemudian diasamkan
dengan asam klorida, juga menghasilkan selulosa yang
sangat merni. Selulosa yang dihasilkan dengan
menggunakan metode Seifert kira-kira 10% lebih rendah bila
dibandingkan dengan hasil yang diproleh oleh Kurschner-
Hoffer tetapi keterulangannya lebih baik.
 Menurut Clermont dan Bender memperoleh hasil alfa-
selulosa yang tinggi dengan cara mereaksikan kayu dengan
larutan klor dan nitrogen dioksida dalam dimetilsulfoksida
(DMSO) atau belerang dioksida dalam DMSO.
c. Penentuan kandungan selulosa dengan cara hidrolisis total kayu,
holoselulosa atau alfa-selulosa, diikuti dengan penentuan gula
yang dihasilkan.

Metode-metode penentuan selulosa tanpa melakukan isolasi


dengan cara hidrolisis dan penentuan gula dapaat diterapkan
pada kayu maupun pada holoselulosa atau alfa-selulosa.
Prosedur umum adalah hidrolisis dengan asam pekat diikuti
dengan pengenceran bertahap untuk memperoleh hidrolisis
sekunder. Asam sulfat sering digunakan, dimulai dengan
konsentrasi 72% pada langkah pertama hidrolisis. Metode
dengan menggunakan asam trifluoroasetat 100% pada hidrolisis
tahap awal dengan tahap-tahap pengenceran.

B. Rumusan Masalah

 Apa saja pemanfaatan selulosa sebagai bahan baku tekstil?

C. Tujuan

Untuk mengetahui apa saja pemanfaatan selulosa sebagai bahan baku


tekstil dan sebagai bahan pembelajaran untuk kita tentang pemanfaatan
selulosa
BAB II
PEMBAHASAN

Serat (inggris ; fiber) adalah suatu jenis bahan berupa potongan-potongan


yang membentuk jaringan memanjang dan utuh. Selulosa adalah molekul yang
terdiri dari karbon , hidrogen , dan oksigen. Dan ditemukan dalam struktur seluler
hampir semua materi tanaman. Serat selulosa adalah serat tumbuhan / serat
pangan. Biasanya tersusun atas selulosa , semiselulosa atau kadang-kadang
mengandung lignin.
Sifat-sifat serat selulosa :
 Kuat dan padat
 mudah kusut
 Mudah menyerap air
 Penghantar panas
 Tahan temperatur tinggi
 Tahan alkali
 Tahan ngengat
 Tidak tahan asam
 Tidak tahan jamur
 Mudah terbakar

Serat tekstil adalah merupakan suatu benda yang memiliki perbandingan


antara panjang dan diameter sangat besar. Serat dapat digunakan sebagai serat
tekstil harus memenuhi persyaratan diantaranya adalah panjang, fleksbilitas, dan
kekuatan. Serat tekstil merupakan bahan dasar pembuatan benang dengan cara
dipintal, benang yang telah jadi kemudian ditenun menjadi kain dengan cara
menganyam benang lusi dan pakan. Benang lusi adalah benang yang terletak
kearah panjang kain , benang pakan adalah benang yang terletak kearah lebar kain
1. Jenis Serat Tekstil
A. Serat Alam.
Serat tumbuh-tumbuhan yaitu serat tekstil yang bahan pokoknya
berasal dari tumbuh tumbuhan. Serat sellulosamengandung zat arang
(C), air (H) dan zat asam (O). Seratselulosa terbagi menjadi serat biji,
serat batang, serat daun danserat buah. Pada umumnya mempunyai
sifat yang hampir samayaitu kuat, padat, mudah kusut, tahan setrika
dan tahan chlor.
Serat yang tergolong serat alam yaitu serat yang langsung
diperoleh dari alam seperti tumbuhan dan hewan (binatang). Bahan
dari serat tumbuhan antara lain :

 Serat Biji

Serat biji terdiri atas serat kapas dan kapuk. Namun


dalampembuatan busana lebih banyak digunakan serat kapas.
Seratkapuk banyak dipakai untuk keperluan bahan pengisi
 Serat  kapas 
Kapas merupakan serat sellulosa yang berasal dari
seratbiji-bijian. Menurut sejarahnya kapas sudah dikenal kira-
kira 5000 tahun SM. Menurut para ahli, India
adalah negara  tertua yang menggunakan kapas.

Sifat-sifat serat kapas  adalah  sebagai  berikut :


- Serat kapas pendek-pendek antara 20-55 mm.
- Serat kapas sangat kuat. Dalam keadaan basah kekuatannya
bertambah lebih kurang 25%. Hal ini  perlu diketahui untuk
mencuci dan menyetrika bahan dari serat kapas. Makin
kuat serat makin mudah memeliharanya. Kekuatan kapas
dapat di pertinggi dengan jalan merendam dalam coustic
soda. Hal ini juga akan menambah kilau dan daya isap
pada waktu di celup.
- Kapas sangat higroskopis atau menghisap air.
- Kapas kurang kenyal yang menyebabkan kapas mudah
kusut. Untuk memperbaiki sifat ini kain kapasperlu dikanji
dan menyempurnakan dengan damarbuatan.
- Kapas tahan uji, tahan panas setrika yang tinggi.
- Tahan sabun yang kuat atau mengandung banyak lindi
untuk melarutkan kotoran dan tahan obat-obat kelantang.
Jadi bahan kapas dapat dikelantang.
- Kapas tidak tahan terhadap asam mineral dan asam
organik. Walaupun demikian asam organik digunakan juga
untuk memperindah tenunan dari kapas, dengan kadar
tertentu kapas dapat menjadi tembus terang. Proses ini
disebut dengan memperkamen.

 Serat Kapuk
Kapuk sudah lama dipergunakan di Indonesia (jawa)
sebagai bahan pengisi kasur, bantal, tempat duduk dan lainnya.

Sifat-sifat serat kapuk yaitu:


- Warna serat kapuk coklat kekuning-kuningan dan
mengkilap
- Serat kapuk sangat tipis, lembut, licin dan tidak elastic
sehingga sulit untuk di pintal.
- Serat kapuk mudah mengembang dan berat jenis seratnya
sangat kecil.
- Menyerap suara, mudah terbakar, sifat melenting yang
baik, transparan, tidak higroskopis dan menahan panas.
- Seratnya pendek dan tidak mempunyai pilihan asli
Kegunaan kapuk yaitu :
- Serat kapuk tidak dapat dijadikan bahan pakaian karena
kapuk tidak dapat di pintal, namun dapat digunakan
sebagai bahan campuran serat lain.
- Kapuk sangat baik digunakan utuk mengisi pelampung
penyelamat karena kapuk mempunyai sifat mengembang
yang baik.
- Serat sangat baik untuk mengisi kasur dan bantal karena
kapuk mempunyai sifat melengtin yang baik.
- Serat kapuk sangat baik di pakai untuk isolasi panas dan
suara.
- Biji kapuk yang sudah dipisahkan dapat diambil
minyaknya untuk pembuatan sabun sedangkan ampasnya
untuk pupuk.
- Kayu pohon kapuk dapat dipergunakan sebagai bahan
kertas.

 Serat Batang

 Serat Lenen
Serat lenen diambil dari serat batang pohon flax atau vlas
yang disambung-sambung sehingga menjadi benang. Karena
itu tenunan lenan tidak rata. Bahan ini baik digunakan untuk
kebutuhan lenan rumah tangga sperti taplak meja.
Sifat-sifat serat lenen adalah :
- Serat lenen kurang tahan terhadap asam dan basa.
- Proses pengelantangan yang kuat menyebabkan
berkurangnya berat serat lenen. Lenen lebih kuat dari sera-
serat alam lainnyya, tetapi kurang elastic dan kurang lemas.
Kekuatanya kira-kira 2 – 3 kali kekuatan serat kapas.
- Kandungan air dalam serat lenen mencapai 7 – 8% pada
kondisi standar tetapi menyerap dan melepaskan uap air
lebih cepat.
- Terasa dingin karena sifat penghantar panas yang baik.
- Mempunyai permukaan yang halus sehingga mudah dicuci
dan disetrika.
- Sukar dicelup dibandingkan dengan serat kapas.
- Dapat dikelantang dengan baik.

 Serat Rami
Rami adalah serat yang diperoleh dari batang tanaman
Boehmeria Nivea. Pohon rami mempunyai batang yang tinggi,
kecil dan lurus dengan tinggi batang 1,5 – 2,5 m dan diameter
1,25 – 2 cm lain halnya dengan serat-serat batang yang lain,
yang merupakan tanaman tahunan, rami merupakan tanaman
yang berumur panjang, dapat dilakukan panen berkali-kali.
Tanaman rami tumbuh baik di daerah dengan cuaca hangat dan
lembab di daerah tropik maupun subtropik dengan curah hujan
tidak kurang dari 9 – 10 cm per bulan yang merata sepanjang
tahun.
Serat rami merupakan serat yang mempunyai morfologi
paling putih diantara serat-serat batang yang lain. Hal ini
karena kandungan lignin dalam rami paling sedikit diantara
serat-serat batang lainnya. Serat rami diambil dari batang
tanaman rami setelah lebih dahulu mengalami proses
pemisahan serat dari batang yang disebut proses dekortisasi.
Proses dekortisasi adalah memukul-mukul batang tanaman
dengan pemukul kayu sehingga serat mudah dipisahkan dari
batang tanaman. Selanjutnya serat dipisahkan dari batang
tanaman dengan cara dikerok memakai pisau tumpul.
Komposisi rami sebagian besar selulosa.
Morfologi serat rami mirip seperti kapas dengan lumen
yang lebih besar daripada kapas, tetapi penampang memanjang
serat rami tidak terdapat pilinan seperti halnya serat kapas.
Karakteristik serat rami diantaranya adalah sangat higroskopis
dan mudah kering, berkilau, tahan panas, dan tidak mudah
mengkeret. Bahan tekstil yang menggunakan serat rami
diantaranya kain kanvas, talitemali, jala dan biasanya juga baik
digunakan untuk campuran dengan serat kapas dalam membuat
bahan tekstil.

Sifat sifat serat rami :


- Berwarna putih, mudah diberi warna
- Kuat, memiliki kekuatan 4X lebih besar daripada linen, 6X
dari sutera dan 7X dari kapas.
- Kilapnya lebih tinggi dari beberapa linen, daya serap
terhadap kelembaban 12%, (daya serap kapas 8%)
- Elastisitas rendah, licin dan kaku.
 Serat Abaka( keluarga pisang)

Serat abaka berasal dari pohon pisang abaka sejenis dengan


tanaman pisang tetapi lebih pendek,buahnya kecil dan tidak
dapat dimakan.tanaman ini berasal dari nama filiphina yang
secara komersial disebut manila hemp karena pada awalnya
tanaman ini biasa dibuat sebagai tali temali untuk kapal laut.

Serat abaka diambil terutama dari bagian batang. Batang


pisang, sebenarnya merupakan batang semu, yang terdiri dari
lembaran pelepah daun yang menyatu. Batang aslinya pisang
beruba bonggol yang berada dalam tanah. Lembaran-lembaran
pelepah daun inilah yang selanjutnya akan diproses untuk
diambil seratya. Dalam satu batang abaka berdimeter 30 – 40
cm, bisa diperoleh antara 12 sd. 25 lembar pelepah daun.
Selain terdiri dari serat selulosa, pelepah abaka juga
mengandung lignin, dan pektin. Setelah lignin dan pektin,
dihilangkan, serat abaka disebut sebagai manila, atau manila
hemp.
Kelebihan manila hemp adalah awet, lentur, dan tahan
salinitas. Itulah sebabnya serat abaka populer sebagai tali
kapal, serta jaring nelayan. Nilon memang lebih tahan terhadap
air laut, tetapi kelemahannya tidak tahan panas, dan mudah
kusut. Selain untuk tali, manila hemp juga polpuler sebagai
bahan kertas (manila papers), termasuk untuk amplop manila,
dan juga sebagai bahan kain. Serat manila hemp bisa dipintal
tunggal, bisa dicampur kapas, rami, hemp, rayon, dan
polyester. Kain dari bahan manila hemp juga sangat kuat,
meskipun kualitasnya tidak sebaik rami.
 Serat Henep
Serat henep merupakan serat yang di ambil dari kulit
pohon henep yang dilepaskan dari batangnya seperti
lenen.

Sifat-sifat serat henep :


- Serat lebih kuat dari flax (25%), tetapi lebih kasar dan
lebih tua warnanya. Karena kasar, maka henep tidak
bisa dipintal atau menjadi benang yang halus.
- Tahan pengaruh udara dan lembab
Kegunaan serat henep :
- Henep umumnya digunakan untuk tali temali, kanvas
dan karung.
- Tenunan campuran antara serat henep dan lenan
- Tenunan campuran antara serat henep dan kapas,
tenunan ini seperti sutera asli.

 Serat Goni
Serat goni berasal dari serat kulit pohon goni. Serat
goni tidak digunakan untuk bahan pakaian karena
seratnya yang kasar. Umumnya serat ini banyak dipakai
untuk kebutuhan rumah tangga, seperti tenunan untuk
permadani.
Sifat-sifat serat goni :
- Serat goni tidak kuat, tidak tahan udara lembab dan
cahaya matahari.
- Serat goni tidak rata, berdebu dan kaku.
- Panjang serat goni 3-4 m terdiri atas serat tunggal
sangat pendek 1-5 mm yang direkat oleh perekat
tumbuh-tumbuhan.
- Jenis yang baik berwarna putih kekuning-kuningan
dan yang kurang hitam kemerah-merahan yang
digunakan untuk karung.
- Sangat hidroskopis. Dalam keadan basah goni
menjadi busuk
- Agak tahan Chloor, bila akan dicuci/dicelup,
dikelantang terlebih dahulu.
- Serat goni sukar mengisap ketika dicelup
Kegunaan serat goni yaitu :
- Untuk kain kasur, kain kursi dan tirai.
- Tenunan dasar pada permadani atau linoleum
- Karung goni untuk kwalitas goni yang buruk.

 Serat Daun

 Serat nanas.
Serat daun nanas (pineapple–leaf fibres) adalah salah satu
jenis serat yang berasal dari tumbuhan (vegetable fibre) yang
diperoleh dari daun-daun tanaman nanas.

Daun nanas mempunyai lapisan luar yang terdiri dari


lapisan atas dan bawah.  Diantara lapisan tersebut terdapat
banyak ikatan atau helai-helai serat (bundles of fibre) yang
terikat satu dengan yang lain oleh sejenis zat perekat (gummy
substances) yang terdapat dalam daun.  Karena daun nanas
tidak mempunyai tulang daun,  adanya serat-serat dalam daun
nanas tersebut akan memperkuat daun nanas saat
pertumbuhannya.  Dari berat daun nanas hijau yang masih
segar akan dihasilkan kurang lebih sebanyak 2,5 sampai 3,5%
serat serat daun nanas.

 Serat Rosella
Serat Rosella adalah serat yang diambil dari tanaman
Hibiscus Sabdariffa. Ditanam di Indonesia (Jawa Tengah
dan Jawa Timur), India, Bangladesh, Thailand, Philiphina
dan Hindia Barat.
Sifat-sifat serat Rosella yaitu :
- Batang dan daun tanaman rosella berwarna hijau tua
sampai kemerah-merahan.
- Bunganya berwarna putih, cream sampai kuning.
- Warna serat yang baik adalah cream sampai putih
perah, berkilau dan kekuatan cukup.
- Dalam keadan basah kekuatan serat rosella tetap
- Kekuatan serat rosella sedikit lebih rendah dari pada
serat yute.
- Kegunaan serat rosella yaitu terutama untuk karung
pembungkus gula dan beras.

 Serat Buah

 Serat Buah Kelapa


Coconut atau kelapa adalah salah satu serat alam yang
kurang popular dibanding serat-serat alam lainnya. Bahkan
sabut kelapa dikatakan sebagai limbah, padahal serat 2 ini
memiliki potensi untuk dapat dikembangkan menjadi suatu
produk tekstil yang memiliki nilai jual tinggi dan diminati.  
Serat sabut kelapa memiliki tekstur kasar dan kaku,
sehingga serat sabut kelapa sangat kurang diminati. Secara
tradisionil serat sabut kelapa hanya dimanfaatkan untuk bahan
pembuat sapu, keset, tali dan alat-alat rumah tangga lain.
Sabut kelapa memiliki potensi untuk dapat dikembangkan
menjadi suatu produk tekstil yang memiliki nilai jual tinggi
dan diminati. Produk tekstil adalah hasil pengolahan lebih
lanjut dari tekstil, baik yang setengah jadi maupun yang telah
jadi. Termasuk dalam produk tekstil adalah bahan untuk
pakaian jadi (garment), bahan untuk kebutuhan rumah tangga,
bahan untuk kebutuhan industri, dan juga bahan untuk
kebutuhan-kebutuhan lain seperti misalnya bahan untuk
kebutuhan interior.

Anda mungkin juga menyukai