‘’ SELULOSA ’’
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3 :
Rahimah 2013010005
BANDA ACEH
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
kami kesempatan untuk dapat menyelesaikan makalah ini, dalam makalah ini kami
membahas tentang ‘’Selulosa’’ dengan ini, saya menyadari bahwa dalam makalah ini
masih banyak kesalahan dan kekurangan. Hal ini disebabkan karena terbatasnya
kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang kami miliki sebagai mahasiswa.
Namun demikian, banyak pula pihak yang telah membantu kami dan memberikan
pemikiran serta solusi untuk pemecahan masalah kami. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran untuk memperbaiki makalah ini di waktu yang akan
datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi
pembaca umumnya.
PENDAHULUAN
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut :
1.3Tujuan
a.Cincin pertumbuhan
Cincin pertumbuhan atau juga disebut lingkaran tumbuh adalah gambar pola-
polakonsentrik pada penampang melintang kayu.Terbentuknya cincin pertumbuhan
kayu iniadalah karena terjadinya perbedaan musim yang dialami oleh pohon tersebut.
Pada satu tahun pohon akan mengalami periode dengan pertumbuhan cepat
dan periode dengan pertumbuhanyang lambat, dan itu mempengaruhi pertumbuhan
diameter batang pohon. Diameter yang bertumbuh cepat, lalu melambat, akan
membentuk cincin satu tahun, dan seterusnya.Bagian paling tengah dari cincin
pertumbuhan kayu merupakan tahap hidup awal darisebuah pohon yang masih
mengalami pertumbuhan relatif lebih cepat, sehingga massa jenisnya lebih rendah
dibandingkan dengan bagian kayu dari cincin pertumbuhan yang dekatdengan kulit
terluarnya.
b. Mata Kayu
Mata kayu atau knot adalah bagian dari kayu yang merupakan dasar dari
percabanganatau kuncup yang dorman. Mata kayu memiliki pengaruh terhadap kayu,
danseringkali berpengaruh negatif. Mata kayu mengurangi kekuatan kayu sehingga
akan bernilai rendah ketika digunakan sebagai struktur bangunan atau keperluan lain
di mana kekuatan menjadi pertimbangan. Namun untuk tujuan seni, keberadaan mata
kayu dapat meningkatkan nilai.
C. Kayu Teras
Kayu teras (disebut juga heartwood ,duramen) adalah kayu yang terbentuk
lebih awal pada suatu pohondan telah mati dan terletak di bagian dalam dari sebuah
kayu. Kayu teras tidak memiliki pembuluh yang berfungsi lagi.Kayu teras
sebelumnya adalah kayu gubal(bagian dari kayu yang masih hidup) yang mengalami
penumpukan mineral.Keberadaanmineral ini menjadikan kayu teras cenderung lebih
keras dibandingkan kayu gubal.Seiringdengan pertumbuhan kayu, diameter batang
melebar, saluran pembuluh baru terbentuk dekatdengan tepi luar, dan saluran
pembuluh yang lebih dalam perlahan mati.Meski dikatakantelah mati, kayu teras
masih menanggapi respon terhadap organisme yang menyerang kayu,meski
hanya sekali. Biasanya kayu teras dapat dibedakan dengan kayu gubal
secaravisual.Namun tidak semua tumbuhan berkayu menghasilkan kayu teras.Kayu
teras bukanlah komponen terpenting dari sebuah pohon, karena pohon yangsudah
berusia terlalu tua, bagian kayu terasnya dapat saja sudah membusuk namun
pohontersebut masih tetap hidup.
d. Kayu Gubal
Kayu gubal (disebut juga sapwood, alburnum) adalah bagian dari kayu yang
dekatdengan tepi luar dan masih hidup.Semua kayu pada awalnya adalah kayu gubal
hingga iamati dan membentuk kayu teras. Kayu gubal mengandung pembuluh yang
menghantarkan airdari akar ke daun dan juga untuk menyimpan air.Semakin banyak
jumlah daun, semakin besar volume kayu gubal. Kayu gubal lebih tebal di batang
bagian atas, namun secara volumesama dengan batang bagian bawah.
2.2 SELULOSA
Selulosa merupakan senyawa organik dengan rumus (C6H10O5)n,
sebuah polisakarida yang terdiri dari rantai linier dari beberapa ratus hingga lebih dari
sepuluhribu ikatan β(1→4) unit D-glukosa. Selulosa merupakan unsur struktural dan
komponen utama dinding sel dari pohon dantanaman tinggi lainnya. Jumlah selulosa
dalam serat bervariasi menurut sumbernya dan biasanya berkaitan dengan bahan-
bahan lain seperti air, lilin, pektin, protein dan mineral-mineral pada tanaman.
Selulosa bersifat tidak larut dalam air dan tidak dapat dicerna olehtubuh manusia.
Beberapa tanaman yang telah diteliti dan diketahui mengandung kadar
selulosa yangcukup tinggi antara lain kapas, umbi bit, tandan kosong dan pelepah
kelapa sawit, serat tebu,kulit pisang, kulit kakao, dan enceng gondok. Sebelum
digunakan sebagai bahan dasar untuk berbagai keperluan, selulosa perlu diisolasi dari
tanaman agar didapatkan selulosa yang bebasdari komponen lainnya seperti
hemiselulosa dan lignin.Secara umum, isolasi selulosa dilakukan melalui proses
ekstraksi dengan menggunakanlarutan alkali. Selulosa ditemui dalam tumbuhan yaitu
mikrofibril (2-20 nm diameter and 100– 40 000 nm long).Struktur rangkaian selulosa
adalah struktur ikatan yang kuat pada dindingsel. Serat Selulosa digunakan dalam
penyedian pulp. Bahan baku selulosa terdapat dalam tumbuhan berupa serat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Selulosa merupakan pembentuk struktur dinding sel tumbuhan. Selulosa
merupakan karbohidrat utama yang disintesis oleh tanaman dan menempati
hampir 60% komponen penyusun struktur kayu. Jumlah selulosa di alam
sangat berlimpah sebagai sisa tanaman atau dalam bentuk sisa pertanian
seperti jerami padi, kulit, Jagung, gandum kulit tebu dan lain-lain tumbuhan
b. Struktur rantai selulosa distabilkan oleh ikatan hidrogen yang kuat
disepanjang rantai. Di dalam selulosa alami dari tanaman, rantai selulosa
diikat bersama-sama membentuk mikrofibril yang sangat terkristal (highly
crystalline) dimana setiap rantai selulosa diikat bersama-sama dengan ikatan
hydrogen.
c. Selulosa terdapat pada semua tanaman dari pohon bertingkat hingga
organisme primitif seperti rumput-laut, flagelata dan bakteria. Selulosa bahka
n dapat diperoleh dalam dunia binatang, seperti tunicin dan zat kutikula
tunicate adalah identik dengan selulosa nabati.
d. Berdasarkan derajat polimerisasi (DP) dan kelarutan dalam senyawa natrium
hidroksida (NaOH) 17,5% selulosa dapat dibedakan atas
tiga jenis selulosa.
3.2 Saran
Komponen kimia kayu sangat bervariasi, hal ini dipengaruhi oleh
faktor tempat tumbuh, iklim dan letaknya di dalam batang atau cabang. Pada
komponen kimia kayu terdiri dari selulosa, hemiselulosa, lignin dan zat eksraktif
masing-masing sangat dibutuhkan oleh tumbuhan. Oleh dari itu komponen kimia
kayu ini perlu ada pada tumbuhan karena dapat memberikan fungsi
yang begitu banyak pada tumbuhan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Eero, Sjostrom. 1990. Kimia Kayu Dasar-dasar dan Penggunaan. Edisi Kedua.
Yogyakarta: UGM Press.
Haygreen, J. G. 1987 . Hasil Hutan dan Ilmu Kayu. Yogyakarta: UGM Press.