OLEH :
Kelompok II
Puji syukur kita panjatkatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya. Adapun tujuan dibuatnya makalah ini guna memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Biokimia tentang Struktur dan Biosintesis Selulosa.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah
dan masih jauh dari kata sempurna. Mohon kritik dan saran dari semua pihak yang
besifat membangun sangat harapkan guna memperbaiki makalah ini dan semoga
makalah ini berguna dan bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................5
PEMBAHASAN............................................................................................................5
2.1 Pengertian Selulosa..............................................................................................5
2.2 Struktur Selulosa..................................................................................................5
2.3 Jenis-jenis Selulosa..............................................................................................6
2.4 Biosintesis Selulosa.............................................................................................7
2.5 Manfaat dan Peranan Selulosa.............................................................................8
BAB III........................................................................................................................10
PENUTUP...................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan........................................................................................................10
3.2 Saran..................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Selulosa
Selulosa adalah suatau senyawa seperti serabut, liat, tidak larut di dalam air,
serta juga ditemukan di dalam dinding sel pelindung tumbuhan terutama pada tangkai
batang, dahan serta semua bahagian berkayu dari jaringan tumbuhan. Rumus senyawa
selulosa yaitu (C6H10O5)n. Selulosa ini merupakan polimer glukosa yang berbentuk
rantai linier serta dihubungkan oleh ikatan ß-1,4 glikosidik. Selulosa ini merupakan
senyawa organik yang juga ialah suatu komponen struktural utama dinding sel dari
tanaman hijau, banyak bentuk ganggang serta Oomycetes. Selulosa ini juga tidak
pernah ditemukan di dalam keadaan murni di alam, namun selalu berasosiasi itu
dengan polisakarida lain seperti misalnya lignin, pectin, hemiselulosa, serta xilan.
Pada tumbuhan, molekul selulosa tersusun di dalam bentuk fibril yang terdiri atas
beberapa molekul paralel yang dihubungkan oleh ikatan glikosidik sehingga sulit
diuraikan.
2.2 Struktur Selulosa
Selulosa ini mempunyai struktur yang unik sebab kecenderungannya
membentuk ikatan hidrogen yang kuat. Ikatan hidrogen intramolekular terbentuk
antara:
5
Gugus hidroksil C3 pada unit glukosa serta atom O cincin piranosa yang
terdapat pada unit glukosa terdekat. Gugus hidroksil pada C 2 serta atom O pada C6
unit glukosa tetangganya. Ikatan hidrogen antarmolekul ini terbentuk antara gugus
hidroksil C6 Serta Atom O Pada C3 Di Sepanjang Sumbu b. Dengan adanya ikatan
hidrogen serta juga gaya van der Waals yang terbentuk, maka struktur selulosa ini
bisa tersusun secara teratur serta membentuk daerah kristalin. Di samping itu,
terbentuk rangkaian struktur yang tidak tersusun dengan secara teratur yang akan
membentuk daerah nonkristalin atau amorf. Semakin tinggi packing densitynya maka
selulosa akan berbentuk kristal, sedangkan untuk semakin rendah packing density
maka selulosa akan berbentuk amorf.
Derajat kristalinitas selulosa ini dipengaruhi oleh sumber serta perlakuan yang
diberikan. Rantai selulosa ini akan bergabung menjadi satu kesatuan membentuk
mikrofibril, bagian kristalin akan bergabung dengan bagian nonkristalin. Mikrofibril
ini akan bergabung membentuk fibril, lalu gabungan fibril akan membentuk serat.
2.3 Jenis-jenis Selulosa
Berdasarkan derajat polimerisasi serta kelarutan di dalam senyawa natrium
hidroksida (NaOH), ini terdapat 3 (tiga) jenis selulosa diantaranya sebagai berikut :
1. Selulosa α (Alpha Cellulose)
6
Selulosa α ini merupakan jenis selulosa berantai panjang, tidak larut di dalam
larutan NaOH 17,5% atau larutan basa kuat dengan derajat polimerisasi 600 – 1500.
Selulosa α ini dipakai sebagai penduga serta atau penentu tingkat kemurnian selulosa.
Selulosa α ini merupakan kualitas selulosa yang paling tinggi (murni). Selulosa α >
92 % ini mencukupi/memenuhi syarat untukdigunakan yaitu sebagai bahan baku
utama di dalam pembuatan bahan peledak dan/atau juga propelan , sedangkan untuk
selulosa yang kualitas dibawahnya itu digunakan yakni sebagai bahan baku pada
industri kertas dan juga industri kain. Semakin tinggi kadar alfa selulosa itu, maka
semakin baik juga mutu bahannya.
2. Selulosa ß (Betha Cellulose)
Selulosa ß ini merupakan jenis selulosa berantai pendek, larut di dalam larutan
NaOH 17,5% atau basa kuat dengan derajat polimerisasi 15-90, ini dapat/bisa
mengendap bila dinetralkan.
3. Selulosa γ (Gamma cellulose)
Selulosa γ ini ialah Selulosa yang sama dengan selulosa ß, namun ini derajat
polimerisasinya kurang dari 15.
2.4 Biosintesis Selulosa
Selulosa terdapat pada semua dinding sel tumbuhan. Tumbuhan darat seperti
pohon hutan dan kapas menyintesis selulosa dari glukosa, yang dihasilkan dalam sel
7
tanaman dengan cara fotosintesis. Senyawa ini juga dijumpai dalam plankton bersel
satu atau alga, juga pada jamur dan bakteri.
Ada 3 (tiga) cara sintesis selulosa adalah sebagai berikut:
1. Biosintesis dalam organisme hidup
2. Sintesis enzimatik in vitro
3. Sintesis kimia dengan polimerisasi dari monomer yang sesuai
Biosintesis selulosa merupakan proses yang sangat kompleks, tidak hanya
pada pembentukan rantai β-1,4-glukan, tetapi juga pada penetapan susunan
supramolekuler dan serat dalam polimer padat yang terbentuk. Mekanisme
pembentukan selulosa dianggap berbeda pada tumbuhan tinggi dan bakteri atau alga.
Proses biosintesis diawali dengan konversi β-fruktosa-6-P menjadi α-glukosa-
6- fosfat oleh enzim glukosa-6-fosfat isomerase, kemudian menjadi α-glukosa-1-P
oleh enzim fosfoglukomutase. α-glukosa-1-P diubah menjadi UDP (uridin
difosfatase)-glukosa oleh UTP (uridin trifosfatase)-glukosa-1-fosfat uridil transferase.
Dengan bantuan enzim selulosa sintase UDP-glukosa diubah menjadi selulosa. Selain
dari fruktosa, selulosa juga bisa dihasilkan dari sukrosa. Enzim sukrosa sintase akan
mengubah sukrosa menjadi UDP-glukosa, selanjutnya menjadi selulosa dengan
bantuan selulosa sintase.
2.5 Manfaat dan Peranan Selulosa
Penyusun Dinding Sel Tumbuhan
Memperlancar Pencernaan Hewan
Bahan Bangunan Dan Property Lainnya
Selulosa dalam serat tanaman bervariasi menurut sumbernya dan biasanya
berkaitan dengan bahan-bahan seperti air, lilin, pektin, protein, lignin dan substansi-
substansi mineral. Tabel di bawah ini menunjukkan jumlah senyawa kimia yang
terdapat dalam beberapa bahan yang mengandung selulosa
8
Sumber lain selulosa adalah hasil biosintesis selulosa oleh mikroorganismeseperti
bakteri, alga, dan jamur. Alga dan jamur menghasilkan selulosa melalui sintesis in
vitro secara enzimatik dari selobiosil fluorida, dan kemosintesis dari glukosa dengan
pembukaan cincin polimerisasi turunan benzil dan pivaloyl. Dari ketiga
mikroorganisme tersebut, hanya spesies Acetobacter xylinum yang diketahui dapat
menghasilkan selulosa dalam jumlah besar. Sumber selulosa lain adalah dari hewan,
yang disebut tunicin atau selulosa hewan karena diperoleh dari organisme bahari
tertentu dari kelas Tunicata
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Selulosa adalah suatau senyawa seperti serabut, liat, tidak larut di dalam air,
serta juga ditemukan di dalam dinding sel pelindung tumbuhan terutama pada tangkai
batang, dahan serta semua bahagian berkayu dari jaringan tumbuhan. Rumus senyawa
selulosa yaitu (C6H10O5)n. Ada tiga jenis yaitu Selulosa α (Alpha Cellulose), Selulosa
ß (Betha Cellulose) dan Selulosa γ (Gamma cellulose). Ada tiga cara sintesis selulosa
yaitu biosintesis dalam organisme hidup, sintesis enzimatik in vitro dan sintesis kimia
dengan polimerisasi dari monomer yang sesuai
3.2 Saran
Demikian makalah yang dapat kami susun. Kami menyadari bahwa masih
terdapat banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat
diharapkan demi kesempurnaannya makalah kami. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
10
DAFTAR PUSTAKA
2, D. P. (2020, Maret 15). Selulosa. Retrieved Maret 2020, 2020, from Dosen
Pendidikan: DosenPendidikan.co.id
Ibeng, P. (2020, Februari 18). Pengertian Selulosa, Jenis, Struktur, Sifat dan
Manfaatnya. Retrieved Maret 31, 2020, from Dosen Pendidikan:
Dosenpendidikan.co.id
11