Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas terstruktur mata kuliah Biokimia yakni membuat Makalah
dengan judul Selulosa.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah Biokimia ini dapat


memberikan manfaat terhadap pembaca.

Purwokerto, April 2017

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.i

DAFTAR ISI...ii

BAB I PENDAHULUAN.....
.1

1.1 Latar Belakang..1


1.2 Rumusan Masalah.1
1.3 Tujuan Penulisan...2
BAB II PEMBAHASAN..
........3

2.1 Pengertian Selulosa...........3


2.2 Struktur Selulosa........4
2.3 Sifat Selulosa..........7
2.4 Keberadaan Selulosa..........9
2.5 Manfaat Selulosa..10
2.6 Proses Pembuatan Selulosa..11
2.7 Macam-macam Selulosa..13
BAB III PENUTUP...
..15

3.1 Kesimpulan..15
3.2 Saran....15
DAFTAR PUSTAKA...16

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Selulosa merupakan karbohidrat utama yang disintesis oleh tanaman dan


menempati hampir 60% komponen penyusun struktur kayu. Jumlah selulosa di
alam sangat berlimpah sebagai sisa tanaman atau dalam bentuk sisa pertanian
seperti jerami padi, kulit jagung, gandum,kulit tebu dan lain-lain tumbuhan.

Selulosa merupakan komponen struktural utama dinding sel dari tanaman


hijau, banyak bentuk ganggang dan Oomycetes. Beberapa spesies bakteri
mengeluarkan itu untuk membentuk biofilm. Selulosa adalah senyawa organik
yang paling umum di Bumi. Sekitar 33% dari semua materi tanaman adalah
selulosa (isi selulosa dari kapas adalah 90% dan dari kayu adalah 40-50%).
Selulosa tidak dapat dicerna oleh manusia, hanya dapat dicerna oleh hewan yang
memiliki enzim selulase.

Selulosa adalah senyawa karbohidrat kompleks yang tersusun atas banyak


rantai glukosa a.k.a polisakarida. Di dunia selulosa ialah salah satu senyawa yang
paling melimpah di bumi. Untuk senyawa ini menyusun hampir seluruh organisme
baik yang di daratan maupun di perairan. Lebih khususnya senyawa ini menyusun
dinding sel tumbuhan serta alga dan beberapa organisme lainnya yang tersebar di
seluruh permukaan bumi.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan selulosa?
2. Bagaimanakah struktur selulosa?
3. Keberadaan selulosa?
4. Apa saja manfaat selulosa?
5. Bagaimana proses pembuatan selulosa?

1
6. Apa saja macam-macam selulosaa?
1.3 Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi tambahan
bagi para akademika khususnya mahasiswa jurusan kimia. Penulis mengharapkan
makalah ini dapat menjadi suatu pemaparan yang dapat menjelaskan metodologi
Ekstraksi yang dapat menunjang praktikum maupun pada penelitian.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN SELULOSA


Selulosa adalah karbohidrat paling melimpah di alam, namun
pemanfaatannya belum optimum. Selulosa terdiri atas monomer glukosa yang
dihubungkan dengan ikatan - 1,4-glikosida. Dengan menghidrolisis ikatan
glikosida, dapat diperoleh glukosa, yang kemudian dapat digunakan untuk
berbagai tujuan, seperti produksi bioetanol. Salah satu masalah pada hidrolisis
selulosa adalah keberadaan lignin dan hemiselulosa yang menjadi penghambat
bagi hidrolisis selulosa.
Selulosa juga salah satu polimer yang mengandungi unit-unit glukosa
dari beberapa ratus hingga lebih daripada 10000 gabungan atau ikatan glukosa
jenis anomer yang membolehkan selulosa membentuk satu rantai yang
sangat panjang. Selulosa tidak larut dalam air, tetapi larut dalam larutan
kuprik hidroksida berammonia (bahan uji Schweitzer). Selulosa juga larut
dalam larutan zink klorida berasid hidroklorik. Selulosa tidak memberi warna
biru dengan iodin.Selulosa adalah struktur berkomponen pada dinding sel
utama pada tumbuhan.
Selulosa merupakan karbohidrat utama yang disintesis oleh tanaman
dan menempati hampir 60% komponen penyusun struktur kayu. Jumlah
selulosa di alam sangat berlimpah sebagai sisa tanaman atau dalam bentuk
sisa pertanian seperti jerami padi, kulit jagung, gandum,kulit tebu dan lain-
lain tumbuhan. Selulosa merupakan karbohidrat utama yang disintesis oleh
tanaman dan menempati hampir 60% komponen penyusun struktur kayu.
Jumlah selulosa di alam sangat berlimpah sebagai sisa tanaman atau dalam
bentuk sisa pertanian seperti jerami padi, kulit jagung, gandum,kulit tebu dan
lain-lain tumbuhan.
Secara kimia, selulosa merupakan senyawa polisakarida yang terdapat
banyak di alam. Bobot molekulnya tinggi, strukturnya teratur berupa polimer
yang linear terdiri dari unit ulangan -D-Glukopiranosa. Karakteristik selulosa
antara lain muncul karena adanya struktur kristalin dan amorf serta

3
pembentukan mikro fibril dan fibril yang pada akhirnya menjadi serat
selulosa. Sifat selulosa sebagai polimer tercermin dari bobot molekul rata-rata,
polidispersitas dan konfigurasi rantainya. Sebagai sumber serat, batang pisang
cukup potensial untuk di kembangkan menjadi pulp karena memiliki
kandungan selulosa yang cukup tinggi.
Selulosa asetat adalah suatu senyawa kimia buatan yang digunakan
dalam film fotografi. Secara kimia, selulosa asetat adalah ester dari asam
asetat dan selulosa. Senyawa ini pertama kali dibuat pada tahun 1865. Selain
pada film fotografi, senyawa ini juga digunakan sebagai komponen dalam
bahan perekat, serta sebagai serat sintetik. Film fotografi yang terbuat dari
asam asetat pertama kali diperkenalkan pada 1934, menggantikan selulosa
nitrat yang sebelumnya menjadi standar. Kelemahan film selulosa nitrat
adalah senyawa tersebut tidak stabil dan mudah sekali terbakar.
Bila terjadi kontak dengan oksigen, film selulosa asetat menjadi rusak
dan tidak dapat digunakan lagi, serta melepaskan asam asetat. Fenomena ini
disebut "sindrom cuka", karena asam asetat merupakan bahan utama dalam
cuka. Sejak dekade 1980-an, film dari poliester (sering juga disebut dengan
nama dagang dari Kodak Estar) mulai menggantikan film dari selulosa asetat,
terutama untuk tujuan pengarsipan. Sebelum munculnya poliester, film
selulosa asetat juga dipakai pada pita magnetik. Sekarang selulosa asetat
masih digunakan dalam beberapa hal, misalnya negatif dari gambar bergerak.

2.2 STRUKTUR MOLEKUL SELULOSA

Selulosa merupakan polisakarida yang tersusun atas monomer


glukosa. Selulosa terdiri atas sekitar 300.000 monomer dengan berat molekul
245.000 hingga 1.000.000 g/mol. Selulosa memiliki rumus molekul
( C6H10O5 )n. Selulosa mempunyai bentuk bercabang-cabang, Monomer-
monomer yang tersusun secara linear kemudian diantara polimer-polimernya
terdapat ikatan hydrogen yang menghubungkan satu polimer dengan yang
lain.

4
Dengan struktur yang demikian menyebabkan selulosa mempunyai
struktur yang kompak serta kuat, Karakteristik inilah yang membuat
tumbuhan sulit untuk dicerna oleh tubuh hewan pada umumnya. Sementara
untuk kelompok herbivora mengadakan simbosis dengan mikroorganisme,
selulotik untuk bisa memanfaatkan enzim selulosa supaya dapat mencerna
selulosa tumbuhan. Hal inilah yang menyebabkan herbivora mampu menyerap
nutrisi yang ada pada tumbuhan.

Gambar struktur selulosa

Unit struktur selulosa

Selulosa ialah polimer yang selari atau lurus dengan formula


(C6H10O5)n. Polimer yang lurus adalah -D-glukopiranos dengan ikatan
yang menstabilkan struktur selulosa.Serat selulosa adalah sangat halus dan
fleksibel.

Struktur fisikal selulosa


Seperti kanji,selulosa mencipta satu rangkaian panjang hasil gabungan
daripada beberapa ratus molekul glukosa.selulosa adalah kumpulan
polisakrida yang tersusun dalam susunan yang selari untuk membentuk
selulosa mikrofibril. Mikrofibril yang kecil diikat atau dibungkus bersama
untuk membentuk makrofibri.

Microfibrils selulosa adalah sangat kuat dan tidak anjal kerana


kehadiran ikatan hidrogen. Ahli-ahli kimia memanggil susunan ini sebagai
"habluran," bermaksud bahawa microfibrils mempunyai ciri-ciri hablur.
Molekul selulosa adalah tegar.

5
Selulosa I dan selulosa I mempunyai kepanjangan yang sama
(1.043 nm merujuk kepada bahagian dalam hablur, 1.029 nm pada permukaan
luar) tetapi berbeza pada saiz. Selulosa I dan selulosa I berubah dengan
membengkok semasa mikrofibril membesar.

Struktur selulosa dalam sel tumbuhan


Dalam dinding sel tumbuhan bebenang atau serat yang terbentuk
adalah serat selulosa. Terdapat dua jenis selulosa di dalam serat selulosa iaitu
selulosa mikrofibril dan selulosa makrofibril seperti acuan yang berbentuk
bebenang yang berkumpul bersama lain-lain sel polisakarida dan protein dan
membenarkan peredaran cecair di antara dinding sel dan pada seluruh dinding
sel. Susunan selulosa mikrofibril di antara polisakarida dan protein
menghasilkan ikatan yang kuat pada dinding sel tumbuhan.Dinding sel
tumbuhan menjalankan pelbagai fungsi diantaranya ialah menegarkan dinding
sel.

Dinding sel melindungi bahagian dalaman sel tumbuhan. Tidak seperti


komponen dinding sel yang lain,yang mana proses sintesis berlaku pada
bahagian dalam sel tumbuhan,selulosan disintesiskan di atas permukaan
dinding sel.Berada di antara plasma membran tumbuhan ialah enzim yang
dipanggil selulosa sintetas yang bertindak mensintesiskan selulosa.Apabila
selulosa disintesiskan,satu terbitan baru akan wujud iaitu selulosa mikrofibril
yang berada pada permukaan dalam sel.Kemudian selulosa mikrofibril akan
mengikat di antara satu sama lain untuk membentuk selulosa makrofibril yang
berada pada permukaan tengah sel.Selulosa makrofibril membesar untuk
membentuk serat yang dinamakan serat selulosa.

2.3 SIFAT SELULOSA


Sifat-sifat selulosa terdiri dari sifat fisika dan sifat kimia. Selulosa
dengan rantai panjang mempunyai sifat fisik yang lebih kuat, lebih tahan lama
terhadap degradasi yang disebabkan oleh pengaruh panas, bahan kimia
maupun pengaruh biologis. Sifat fisika dari selulosa yang penting adalah

6
panjang (500-1000 Angstrom), lebar(8,9 Angstrom) dan tebal molekulnya(4,7
Angstrom).

Sifat fisik lain dari selulosa adalah:


1. Dapat terdegradasi oleh hidrolisa, oksidasi, fotokimia maupun secara
mekanis sehingga berat molekulnya menurun
2. Tidak larut dalam air maupun pelarut organik, tetapi sebagian larut
dalamlarutan alkali
3. Dalam keadaan kering, selulosa bersifat higroskopis, keras dan rapuh. Bila
selulosa cukup banyak mengandung air maka akan bersifat lunak.
4. Selulosa dalam kristal mempunyai kekuatan lebih baik jika dibandingkan
dengan bentuk amorfnyA
5. Memiliki 2 struktur dalam 1 rantai yang sama, yaitu kristalin dan amorf
Struktur kristalin
Lurus
Kekuatan tarik maksimal 15 kali struktur amorf
Kaku
Sulit dihidrolisis
Struktur amorf
Keriting
Kekuatan tarik rendah
Lentur
Mudah dihidrolisis

Sifat-sifat kimia selulosa :


1. Terhidrolisa sempurna dalam suasana asam akan menghasilkan
glukosa

7
2. Hidrolisa parsial menghasilkan maltosa (disakarida)
2(C6H10O5)n + nH2O nC12H22O11
3. Hidrolisa berlebih menghasilkan asam oksolat

1
(C6H10O5)n + 4 nH2O 3 nH2C2O4 + 2H2O
2

4. Hidrolisa lengkap dengan HCl 40% dalam air hanya menghasilkan D-


glukosa

5. Selulosa tidak mempunyai karbon.

6. Panjang rantai dan berat molekul selulosa

Selulosa Alkali Bahan utama yang digunakan untuk menghasilkan


produk selulosa ether dan selulosa zantat. Selulosa bertindak balas dengan
12-18% NaOH untuk menghasilkan alkali selulosa. Struktur selulosa akan
rusak apabila ikatan hidrogen rusak. Alkali selulosa digunakan dalam pelbagai
industri asas kimia seperti dalam pembuatan pulpa dan kertas.tekstil dan
detergen.

Selulosa Ester Nitroselulosa

Selulosa asetat

Selulosa zantat

Nitroselulosa dihasilkan dengan menggunakan sulfuric/asid nitric atau


acid sulfuric/potassium nitrat.Kapas yang digunakan untuk menghasilkan
nitroselulosa ialah kapas selulosa.Selulosa dicampur bersama dengan asid
nitrat,setelah selulosa dinitratkan ianya dibasuh dan dikeringkan.

Selulosa asetat

Organik ester

Sintetik fiber

8
Selulosa asetat merupakan sebatian kimia buatan yang digunakan
dalam filem fotografi. Secara kimia, selulosa asetat adalah ester dari asid
asetat dan selulosa. Sebatian ini pertama kali dibuat pada tahun 1865. Selain
filem fotografi, sebatian ini juga digunakan sebagai komponen dalam bahan
pelekat, serta sebagai serat sintetik.Filem fotografi yang terbuat dari asid
asetat pertama kali diperkenalkan pada 1934, menggantikan selulosa nitrat
yang sebelumnya menjadi kebiasaan. Kelemahan filem selulosa nitrat adalah
sebatian tersebut tidak stabil dan mudah sekali terbakar. Apabila terjadi
hubungan dengan oksigen, filem selulosa asetat menjadi rosak dan tidak dapat
digunakan lagi, serta melepaskan asid asetat. Fenomena ini disebut "sindrom
cuka", kerana asid asetat merupakan bahan utama dalam cuka. Sejak dekade
1980-an, filem dari poliester (sering juga disebut dengan nama komersial dari
Kodak Estar) mulai menggantikan filem dari selulosa asetat, terutama untuk
tujuan pengarkiban. Sebelum munculnya poliester, filem selulosa asetat juga
dipakai pada pita magnet. Sekarang selulosa asetat masih digunakan dalam
beberapa hal, misalnya negatif filem.

molekul selulosa akan membentuk mikrofibril yang sebagian berupa


daerah teratur (kristalin) dan diselingi daerah amorf yang kurang teratur.
Beberapa mikrofibril membentuk fibril yang akhirnya menjadi serat selulosa.
Selulosa memiliki kekuatan tarik yang tinggi dan tidak larut dalam
kebanyakan pelarut. Hal ini berkaitan dengan struktur serat dan kuatnya ikatan
hidrogen.

2.4 KEBERADAAN SELULOSA


Selulosa ditemui dalam tumbuhan mikrofibril (2-20 nm diameter and
100 40 000 nm long).Struktur rangkaian selulosa adalah struktur ikatan yang
kuat pada dinding sel.Serat Selulosa digunakan dalam penyedian
pulpa.Selulosa membolehkan penghidratan yang tinggi bagi sesetengah
bacteria(cth:- Acetobacter xylinum)

9
Selulosa ditemukan di dalam dinding sel buah-buahan dan sayuran,
tidak dapat dicerna oleh manusia. Selulosa yang melewati sistem pencernaan
makanan tidak diubah, namun digunakan sebagai serat makanan yang diterima
sistem pencerna makanan manusia dengan baik. Panjang molekul selulosa
berjarak dari beberapa ratus hingga beberapa ribu unit glukosa, tergantung
dari sumbernya

Selulosa merupakan polimer yang ditemukan di dalam dinding sel


tumbuhan seperti kayu, dahan, dan daun. Selulosa itulah yang menyebabkan
struktur-struktur kayu, dahan dan daun menjadi kuat. Dapatkah Anda
menemukan bagian dari struktur molekul selulosa yang diulang? Ingat bahwa
bagian cincin dari molekul selulosa semuanya identik. Ada satuan-satuan
monomer yang bergabung membentuk polimer. Glukosa adalah nama
monomer yang ditemukan di dalam selulosa.

2.5 MANFAAT SELULOSA

Serat rami (Boehmeria nivea ini merupakan bahan yang dapat diolah untuk
kain fashion berkualitas tinggi dan bahan pembuatan selulosa berkualitas
tinggi (selulose ). Selulosa berkualitas tinggi merupakan salah satu unsur
pokok pembuatan bahan peledak dan atau propelan (propellant) yaitu isian
dorong untuk meledakkan peluru. Kayu dan serat rami dapat diolah menjadi
pulp berkualitas tinggi sebagai bahan baku.

Selulosa zantat Digunakan dalam pembuatan kain sutera tiruan, Untuk


menghasilkan rayon atau viscose dan selopan.

pembuatan aneka jenis kertas Industri-indusri yang menggunakan selulosa


sebagai bahan baku meliputi industri kertas, industri yang memproduksi
bahan penyerap (absorbent) seperti popok bayi, kertas, tissue, pembalut
wanita dan lain-lain. Industri yang memproduksi Carboxy Methyl Cellulose
(CMC) untuk digunakan pada industri makanan dan industri memproduksi
selulosa asetat dan selulosa nitrat sebagai bahan plastik dan tekstil (rayon).
Berbagai jenis kayu dapat juga dimanfaatkan sebelum diolah untuk diambil

10
selulosanya, misalnya : untuk keperluan bahan bangunan seperti untuk lantai,
dinding, pintu, kusen dan untuk bantalan rel kereta api, tiang listrik, telepon,
untuk alat musik, alat olahraga, bagian-bagian kapal, bus, kereta api,
aeromodelling dan lain-lain.

Pemanfaatan Selulosa di bidang Pertahanan TNI sebagai komponen utama


pertahanan negara dalam melaksanakan tugas pokoknya, mempertahankan
keutuhan wilayah NKRI memerlukan berbagai jenis alat/sarana termasuk
persenjataan.

sebagai bahan baku utama pembuatan propelan atau bahan peledak.


Sedangkan selulosa kualitas dibawahnya digunakan sebag Selain
dimanfaatkan untuk industri pulp, tekstil (rayon dan cotton), film dan
peralatan rumah tangga, selulosa juga dimanfaatkan untuk industri pembuatan
selulosa asetat.

Selulosa asetat digunakan sebagai membran ultra filtrasi, pemisahan metanol -


metil tersier butil ester, dan proses osmosis balik dalam pengolahan limbah
pelapisan logam (electroplating) bahan baku pada industri kertas dan industri
tekstil

2.6 PROSES PEMBUATAN SELULOSA


Persiapan Bahan Baku. Bahan baku yang digunakan adalah batang
rami tanpa serat, serat rami kasar(China grass) campuran batang dan serat,
dengan berat masing-masingnya 20 gram kering yang dikirim oleh produsen
serat rami dari Koperasi Pondok Pesantren (Koppontren) Darussalam, Garut.
Bahan-bahan tersebut kemudian diserpih/dipotong-potong ukuran 3 - 5 cm
dihaluskan kemudian disaring dengan menggunakan saringan 40 mesh dan 60
mesh, hasil saringannya akan lolos di 40 mesh dan tertaHan di 60 mesh.
Selanjutnya dilakukan pemasakan, dan sebagian diserbuk untuk dianalisis
komponen kimianya per bahan baku.
Penentuan Morfologi Serat. Penentuan morfologi serat bertujuan
untuk mengetahui dimensi serat dan turunannya. Hal itu dilakukan menurut

11
Standar Nasional Indonesia (SNI). Setiap materi kayu dan bukan kayu bila
dilihat dibawah mikroskop, akan terlihat serat-seratnya yang melekat satu
dengan yang lainnya. Dari penampang melintangnya serat-serat tersebut
mempunyai dinding dan lubang tengahnya yang disebut lumen. Senyawa yang
melekat satu serat dengan serat lainnya disebut lignin, yang terdapat didalam
Lame/a tengah.
Lapisan dinding serat dibedakan karena molekul-molekul selulosa
yang terdapat pada tiap lapisan mempunyai susunan arah melingkar yang
berbeda. Dinding serat dapat dibedakan menjadi:
1) Dinding primer; merupakan lapisan paling luardari serat.
2) Dinding sekunder; merupakan lapisan dibawah dinding primer.
Analisis Komponen Kimia Bahan Baku. Analisis komponen kimia
bertujuan untuk mengetahui komposisi kimia yang terdapat dalam bahan
baku, yang terdiri dari kadar holoselulosa, selulosa alfa, lignin, pentosan,
ekstraktif, mineral (abu), kelarutannya dalam 1 % NaOH serta kelarutannya
dalam air yang dilakukan menurut SNI.
Prehidrolisa bertujuan untuk mempercepat penghilangan pentosan
(hemiselulosa) dalam bahan baku rami pada waktu pemasakan
(cooking). Prehidrolisa menggunakan air lunak (soft water) atau larutan asam
encer. Kondisi perhidrolisa adalah sebagai berikut:
1) Temperatur maksimum : 135C
2) Rasio bahan baku temadap cairan pemasak 1 : 6
3) Waktu : 1 Jam
Setelah prehidrolisa, filtratnya dikeluarkan (ditiriskan), dan selanjutnya
dilakukan pemasakan (cooking).
Pemasakan (cooking). Pemasakan terhadap batang rami, serat rami
dan campuran batang dan serat rami bertujuan untuk mendapatkan pulp belum
putih (coklat) dengan menggunakan proses soda dan soda antrakinon (soda-
Aq). Pulp hasil pemasakan diouci dengan air lunak panas untuk
menghilangkan lindi hitam. Pulp hasil pemasakan selanjutnya ditentukan
rendemen dan bilangan kappanya menurut SNI. Kondisi proses pemasakan
sebagai berikut:
1) Temperatur : 135C
2) Rasio bahan baku terhadap cairan pemasak : 1 : 5

12
3) Waktu menuju suhu maksimum : 1,5 Jam
4) Waktu pada suhu maksimum : 2 Jam
Pemutihan Pulp (bleaching). Pemutihan pulp hasil pemasakan
bertujuan untuk mendapatkan pulp larut (dissolving pulp) putih dengan kadar
selulosa a yang tinggi. selulosa alfa yang tinggi. Pemutihan pulp dilakukan
tanpa menggunakan klorin (CI2), tetapi menggunakan senyawa klor (CI0 2)
yang dikenal dengan proses elemental chlorine free (ECF), dengan 5 tahapan
proses yaitu DEDED (klordioksida awal; ekstraksi-1; klordioksida-1;
ekstraksi-2; klordioksida-2).Pulp dari setiap tahap pemutihan dicuci dengan
air lunak panas hingga bersih (pH netral). Proses ECF dilakukan untuk
menekan atau mengeliminasi dampak negatif limbah kimia terhadap
lingkungan. Kondisi proses pemutihan pulp seperti pada tabel 2.

2.7 MACAM-MACAM SELULOSA

Berdasarkan derajat polimerisasi (DP) dan kelarutan dalam senyawa


natrium hidroksida (NaOH) 17,5%, selulosa dapat dibedakan atas tiga jenis
yaitu;

1. Selulosa (Alpha Cellulose) adalah selulosa berantai panjang, tidak larut


dalam larutan NaOH 17,5% atau larutan basa kuat dengan DP (derajat
polimerisasi) 600 - 1500. Selulosa a dipakai sebagai penduga dan atau
penentu tingkat kemumian selulosa

2. Selulosa (Betha Cellulose) adalah selulosa berantai pendek, larut dalam


larutan NaOH 17,5% atau basa kuat dengan DP 15 - 90, dapat mengendap bila
dinetralkan

3. Selulosa (Gamma cellulose) adalah sama dengan selulosa , tetapi DP nya


kurang dari 15. Selain itu ada yang disebut Hemiselulosa dan Holoselulosa
yaitu:

13
Hemiselulosa adalah polisakarida yang bukan selulosa, jika dihidrolisis
akan menghasilkan D-manova, D-galaktosa, D-Xylosa, L-arabinosa dan
asam uranat.
Holoselulosa adalah bagian dari serat yang bebas dan sari dan lignin,
terdiri dari campuran semua selulosa dan hemiselulosa.

Selulosa merupakan kualitas selulosa yang paling tinggi (mumi).


Selulosa > 92% memenuhi syarat untuk digunakan sebagai bahan baku
utama pembuatan propelan dan atau bahan peledak. Sedangkan selulosa
kualitas dibawahnya digunakan sebagai bahan baku pada industri kertas dan
industri sandang/kain (serat rayon). Selulosa dapat disenyawakan (esterifikasi)
dengan asam anorganik seperti asam nitrat (NC), asam sulfat (SC) dan asam
fosfat (FC). Dari ketiga unsur tersebut, NC memiliki nilai ekonomis yang'
strategis daripada asam sulfat/SC dan fosfat/FC karena dapat digunakan
sebagai sumber bahan baku propelan/bahan peledak pada industri pembuatan
munisi/mesin dan atau bahan peledak.

14
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Selulosa merupakan karbohidrat utama yang disintesis oleh tanaman


dan menempati hampir 60% komponen penyusun struktur kayu. Selulosa
terdiri atas monomer glukosa yang dihubungkan dengan ikatan - 1,4-
glikosida. Dengan menghidrolisis ikatan glikosida, dapat diperoleh glukosa,
yang kemudian dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti produksi
bioethanol. Sifat-sifat selulosa terdiri dari sifat fisika dan sifat kimia. Selulosa
dengan rantai panjang mempunyai sifat fisik yang lebih kuat, lebih tahan lama
terhadap degradasi yang disebabkan oleh pengaruh panas, bahan kimia
maupun pengaruh biologis. Sifat fisika dari selulosa yang penting adalah
panjang (500-1000 Angstrom), lebar(8,9 Angstrom) dan tebal molekulnya(4,7
Angstrom).

2. Saran

Dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kesalahan dalam penulisan serta
penyusunan, untuk itu penyusun memerlukan saran dan kritik yang membangun
sehingga penyusunan makalah dikedepannya menjadi lebih baik.

3.

15
DAFTAR PUSTAKA

Alaudin. 1985. Pembuatan Pulp untuk kertas dan serat rami (Boehmeria nivea)
Berita selulosa balai. Jakarta: Besar Penelitian dan Pengembangan Industri
Selulosa, Departemen Perindustrian

Eero Sjostrom. 1990. Kimia Kayu Dasar-dasar dan Penggunaan. Edisi kedua,
Universitas Gajah Mada.
Heyke, K., Tumbuhan berguna Indonesia II, Badan Penelitian
Rahman,Winanda.,2014,sifat-sifat (kimia dan fisika ) selulosa,[online],diunduh dari
http://notesfkt.blogspot.co.id/2014/03/sifat-sifat-kimia-dan-fisika-selulosa.html,
diakses pada 31 Maret 2017.

Sofah,nur., 2013, Molekul selulosa,[online],diunduh dari


http://nsofah.blogspot.co.id/2013/04/molekul-selulosa.html, diakses pada 31
Maret2017

Standar Nasional Indonesia (SNI) 14-0494-1989., Cara Uji Bilangan Kappa

Standar Nasional Indonesia (SNI) 14-1883-1990., Cara Uji Kelarutan kayu dan Pulp
da/am Larutan Natrium Hidroksida Satu Persen.

16

Anda mungkin juga menyukai