Anda di halaman 1dari 14

Jenis-jenis Imobilisasi

Enzim

Iin ‘Ainun Inayah (24030116130104)


Kurnia Hayuni M.T. (240301151120065)
Nabilah Safira (24030114140079)
Apa itu Enzim?
• Enzim adalah suatu zat yang dapat mempercepat terjadinya suatu
reaksi tanpa ikut bereaksi
• Oleh karena Enzim dapat berperan sebagai biokatalis dalam sintesis
kimia, dengan kelemahan sbb:
1. Enzim yang bersifat larut dan tidak stabil (hanya dapat digunakan
satu kali dalam larutan bebas)
2. Enzim sangat mahal dan merupakan bahan yang sulit diperoleh
dalam jumlah yang memadai (untuk isolasi & purifikasi)
• Sehingga harus digunakan suatu cara yang ekonomis yang dapat
memperpanjang aktivitas biologisnya, yaitu dengan Imobilisasi.
Apa itu Imobilisasi Enzim?
• Imobilisasi enzim adalah suatu proses di mana pergerakan molekul
enzim ditahan pada tempat tertentu dalam suatu ruang (rongga)
reaksi kimia yang dikatalisisnya.
• Adapun Chibata (1978) menyatakan bahwa Imobilisasi enzim
didefinisikan sebagai enzim yang secara spesifik ditempatkan dalam
suatu matriks padat (support) secara fisik dengan tetap memiliki
aktivitas katalitiknya dan dapat digunakan secara berulang atau secara
terus-menerus.
Jenis-jenis Imobilisasi Enzim
• Teknik imobilisasi enzim dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
(Hartoto, L., 2008):
1. pengikatan enzim pada padatan pendukung (carrier-binding)
melalui adsorpsi fisik (Sasolas et al, 2009)
2. Pengikatan silang (cross-lingking) antar molekul protein dengan
molekul protein lain atau gugus fungsional dari padatan pendukung
(Betancor et al., 2006), dan
3. Pemerangkapan (entrapping) enzim ke dalam matriks polimer
(Sassolas et al., 2009)
Metode Imobilisasi :
1. “Carrier Binding” (Pengikatan/Pelekatan pada Carrier)
• Enzim diikat pada “carrier” (matriks) yang tidak larut air

luas permukaan & diameter pori→ muatan enzim
E
Jenis :
a. Adsorbsi fisik
- Mudah dilakukan dan ekonomis
- Enzim diadsorbsi pada permukaan “carrier”
Kelebihan :
- Kondisi lunak → aktivitas enzim tetap tinggi
- Dapat diregenerasi
Kelemahan :
- Kekuatan ikatan lemah
 pH atau kekuatan ion berubah → bocor!
- Enzim dirusak oleh mikroba/enzim proteolitik
Contoh “Carrier” untuk adsorbsi fisik :

• Karbon aktif • hidroksil apatit


• Gelas porous • gel Ca-fosfat
• Tanah liat • pati
• Kaolin • gluten
• Alumina • butil sefarosa
• Silika gel • concana valin A
• Bentonit

Lar.
Karbon Pati
aktif Enzim Amilase
Aduk 10 C,
0
Saring Imobil imobil
1 jam
-amilase
Gula
Ikatan Ionik
• Terjadi ikatan ionik antara enzim dengan “carrier” yang
tidak larut air dan mengandung residu penukar ion (R)
E
+ + + +
R R R R

• Selulosa, DEAE-sefadex, “glass-fibre paper”, polistiren


sulfonat
• Kelebihan dan kekurangan sama dengan cara
adsorbsi + Aminoasilase + buffer
• Cara imobilisasi : fosfat (pH 7)
Substrat
(camp. D/L asam amino.)
DEAE-sefadex + air Jaket air
L-aa
Þ Terjadi interaksi antara gugus amin (carrier) yang
bermuatan positif dengan gugus karboksil (enzim) yang
bermuatan negatif.
Setelah 32 hari  keaktifan masih 60 %
c. Ikatan Kovalen
• Terbentuk ikatan kovalen antara enzim dengan “carrier”
tidak larut dalam air  ikatan kuat & tidak bocor

• Gugus fungsional enzim yang berperan :


1).  atau -amino
2). , , atau -karboksil
3). Sulfuhidril
4). Hidroksil
5). Imidazol
6). Fenolik
• “Carrier” mengandung gugus reaktif : E
Diazonium
Asam azida
Isosianat “carrier”
Cyanogen bromide dll
 Kelemahan : konformasi enzim berubah  aktivitas
hilang
Imobilisasi dgn Ikatan Kovalen

Carrier yg memiliki gugus hidroksil (polisakarida, manik gelass) diaktivasi dgn


cyanogen bromide  menghasilkan turunan imidokarbonat yang reaktif lalu
berikatan dengan gugus amino enzim :

support

Carrier turunan diazonium yang memiliki gugus amino diaktivasi untuk


imobilisasi enzim :
2. Cross Linking (Ikatan Silang)
• Terjadi ikatan kimia, tetapi tidak digunakan carrier tidak
larut air
Þ Pembentukan ikatan melintang inter molekuler antara
molekul enzim dengan pereaksi bifungsional atau
multifungsional.

• Pereaksi :
 glutaraldehid paling banyak digunakan
 diazobenzidine (atau turunannya)
 Etil khloroformat
 N-N-hexamethilene bisiodoasetat
 dll

Untuk meningkatkan stabilitas  cross linking + adsorbsi


E
polimer
• Kopolimerisasi
Imobilisasi dg Ikatan Silang (Crosslinking)
Cross Linking (Ikatan Silang)
Pereaksi umumnya mempunyai 2 gugus fungsional
identik yang bereaksi dengan residu asam amino
Contoh pereaksi :

glutaraldehida

diisocyanate
3. Entrapment (penjeraban)
• Lokalisasi enzim dalam kisi matriks atau mikrokapsul
(membran semipermeabel)
Þ Enzim tidak terikat pada matriks gel atau membran

 tipe kisi (alginat,


k-karagenan, Poliakrilamida )

•  tipe mikrokapsul
1 – 300 m Bahan : Nilon, poliurea,
etil selulosa, polistiren,
Membran Kolodion, nitroselulosa,
polimer Mikrokapsul
tidak permanen butil asetat selulosa dll
permanen
Immobilization by Entrapment

Gel Poliakrilamida
Cara Penjeraban Tipe Kisi

enzim
Makropipet 2 mL

Lar. Na-alginat  2 % CaCl2 0.1 M

Skala 4.5

Gel kalsium alginat


yang berisi enzim

Anda mungkin juga menyukai