Anda di halaman 1dari 10

3.

Karakterisasi Katalis 2
Struktur Fasa (Phase Structure)
• Struktur fase menjelaskan identifikasi komponen dengan
membandingkan antara hasil karakterisasi dengan sampel
senyawa murninya
• Beberapa metode yang umum dipakai adalah:
Metode Difraksi ➔ X-RAY DIFFRACTION (XRD)
 Kristal atau non kristal {amorf (gabisa dibentuk pellet grgr
gampang pecah)}
 Berapa persen kristalinitasnya
 Komponen/komponen oksida per peak
Metode Temperature Programmed ➔ DTA, TGA dan TPR
 DTA: Differential Thermal Analyzer ➔ measures energy
change
 TGA: Thermal Gravimetric Analysis ➔ measures energy
change
 TPR: Temperature Programmed Reduction

X-Ray Diffraction (XRD)


 Karakterisasi XRD bertujuan untuk menentukan sifat kristal atau
kristalinitas dari suatu katalis.
 Kebanyakan dari katalis adalah berbentuk padatan kristal seperti
oksida logam, zeolit, dan logam yang berpenyangga.
 Metode XRD banyak digunakan untuk membedakan material
yang bersifat amorf, mengukur macam-macam keacakan dan
penyimpangan kristal, karakterisasi material yang berwujud
kristal, dan mengidentifikasi mineral-mineral yang berbutir
halus seperti tanah liat, serta juga dapat untuk mengidentifikasi
3.7
dan menentukan besarnya fasa dalam padatan, film tipis, dan
sampel multifasa.

1. Peak
2. Data
Peak
3. Kristalin

Pola XRD Katalis 5KCZ: (a) sebelum digunakan, (b) setelah


digunakan
Komponen CaO meningkat, ZnO meningkat, K2O menurun.
Polanya sama hanya puncaknya berbeda-beda. Pake software
MATCH, ORIGIN

Hasil Analisa XRD: A = Karbon aktif (amorf); B = Karbon aktif


tersulfonasi

Fourier Transmission Infra Red (FTIR)


3.7
 FTIR merupakan salah satu teknik spektroskopi inframerah yang
memberikan informasi karakteristik katalis di permukaan dalam
hal struktur oksida logam.
 Metode karakterisasi ini juga dapat memberikan sifat-sifat situs
permukaan terhadap molekul tertentu, sehingga interaksi antar
molekul dan reaktifitas permukaan dapat dipelajari.
 Karakterisasi menggunakan FTIR dapat dilakukan dengan
menganalisa spektra yang dihasilkan sesuai dengan puncak-
puncak yang dibentuk oleh suatu gugus fungsi.
 FTIR termasuk ke dalam kategori radiasi inframerah
pertengahan (bilangan gelombang 4000-200 cm-1)
3.7

Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive


X-ray Spectroscopy (SEM-EDX)
 Scanning Electron Microscopy (SEM) adalah salah satu jenis
mikroskop elektron yang menggunakan berkas elektron untuk
menggambarkan bentuk permukaan dari material yang dianalisa.
 Energy Dispersive X-ray (EDX) adalah alat yang digunakan
untuk analisa komponen secara kuantitatif dan kualitatif.
 Analisa SEM-EDX dilakukan untuk memperoleh gambaran
permukaan atau fitur material dengan resolusi yang sangat tinggi
hingga memperoleh suatu tampilan dari permukaan sampel yang
kemudian dikomputasikan dengan software untuk menganalisa
komponen materialnya baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

Hasil karakterisasi katalis 5% K2O/CaO-ZnO dengan SEM-EDX :


(a) sebelum digunakan; (b) setelah digunakan. Peta distribusi
komponen katalis; (c) sebelum digunakan; (d) setelah digunakan

Temperature Programmed Desorption


 Tujuan: kemampuan penjerapan kimiawi untuk senyawa-
senyawa uji dapat diuji untuk mendapatkan sifat-sifat katalis
tertentu
3.7
 Seperti: kekuatan keasaman dan kebasaan katalis, bahkan dapat
juga digunakan untuk menentukan jumlah situs asam atau basa
di dalam katalis
 Macam-macam TPD (tergantung probe-nya apa):
 CO2-TPD ➔ basicity
 NH3-TPD ➔ acidity
 Dan lain-lain

Pengujian Kebasaan dengan CO2-TPD


 Filosofi: jika CO2 terdesorpsi pada suhu tinggi maka tingkat
kebasaan katalis juga tinggi, karena CO2 sebagai senyawa probe
yang bersifat asam, sebaliknya jika CO2 terdesorpsi pada suhu
rendah, maka tingkat kebasaan katalis juga rendah
 Reaktor kuarsa menggunakan gas helium sebagai gas carrier
 Karakterisasi CO2-TPD ini biasanya dilakukan di dalam sebuah
unit TPD/TPR, biasanya merknya Micromeritics 2900
TPD/TPR yang dilengkapi dengan TCD (Thermal Conductivity
Detector).
Prosedur CO2-TPD
 Sampel katalis (sekitar 0.05 gram) mula-mula dikalsinasi pada
suhu 1073 K dengan adanya aliran gas argon (25 cm3/menit)
selama satu jam.
 Khemisorpsi gas CO2 dilakukan dengan mengalirkan gas
tersebut melalui katalis pada suhu 373 K (25 cm3/menit) selama
satu jam.
 Kelebihan CO2 dibuang dengan mengalirkan gas argon pada
temperatur adsorpsi tersebut (25 cm3/menit) selama 1 jam.
 Kemudian, sampel katalis tersebut dipanaskan hingga 1223 K
dengan menggunakan pemanasan bertingkat dengan laju
3.7
kenaikan 5 K/menit dengan adanya aliran gas argon (25
cm3/menit).
 Jumlah CO2 yang terdesorpsi dianalisis dan ditentukan
jumlahnya dengan Gas Chromatography (GC) yang dilengkapi
dengan detektor jenis TCD.
Contoh Peak CO2-TPD

Perhitungan Jumlah Situs Basa

Keasaaman dengan NH3-TPD


 Sejumlah katalis (sekitar 300 mg) dikalsinasi pada suhu 773 K
dengan adanya aliran gas argon (25 cm3/menit) selama satu jam.
 Sampel tersebut kemudian didinginkan hingga suhu ambien.
Sampel tersebut kemudian dijenuhkan dengan mengalirkan gas
ammonia (25 cm3/menit) selama 30 menit.
 Kelebihan gas amonia dihilangkan dengan mengalirkan gas
argon selama 30 menit kemudian didinginkan kembali ke
temperatur ambien.
 Jumlah amonia yang teradsobsi dianalisis dengan memanaskan
hingga 823 K dengan menggunakan pemanasan bertingkat
3.7
dengan laju kenaikan 10 K/menit dengan adanya aliran gas
argon (25 cm3/menit).
 Jumlah CO2 yang terdesorpsi dianalisis dan ditentukan
jumlahnya dengan Gas Chromatography (GC) yang dilengkapi
dengan detektor jenis TCD
Contoh Peak Keasaaman dengan NH3-TPD

Temperature Programmed Reduction


• Temperature programmed reduction (TPR) dapat digunakan
untuk menentukan tingkat reduksi (reducibility), distribusi
keadaan reduksi (bilangan oksidasi), dan efek interaksi antar
logam yang digunakan untuk modifikasi dengan penyangganya.
• Suhu reduksi sangat tergantung kepada kuantitas sampel,
persentase gas reaktif, kondisi aliran gas, dan kecepatan naiknya
suhu.
• Biasanya campuran gas reaktif dengan inert (H 2 dalam N2 atau
Ar) biasa digunakan untuk analisis TPR
• Reaksi yang terjadi: MO + H2 ➔ M + H2O
H2-TPR
• Biasanya karakterisasi H2
• TPR ini biasanya dilakukan di dalam sebuah unit TPD/TPR,
biasanya merknya Micromeritics 2900 TPD/TPR yang
dilengkapi dengan TCD (Thermal Conductivity Detector).
3.7
• Untuk analisis reduksi dengan H2, 0.05 gram sampel katalis
digunakan dan direduksi menggunakan campuran 10% H 2 di
dalam argon dengan laju alir 50 cm3/menit.
• Suhu dinaikkan secara bertahap (10oC/menit) hingga suhu
1000oC.
• Luasan di bawah kurva TPR menyatakan jumlah mol H 2 yang
dikonsumsi per mol atom logam.
• Jumlah mol H2 yang dikonsumsi juga dapat dikorelasikan
dengan jumlah oksigen yang dihilangkan dari oksida logam.
• Bahkan, analisis TPR dapat juga digunakan untuk mengetahui
perbedaan keadaan oksidasi atau bilangan oksidasi dari logam.
Contoh Peak H2-TPR
MnO2-Mn2O3-
Mn3O4-MnO

Spektrum H2-TPR untuk beberapa katalis. (a) CeO2 (fresh); (b)


12.8CaO/CeO2 (fresh); (c) 12.8CaO-6.4MnO/CeO2 (fresh); (d)
12.8CaO-6.4MnO/CeO2 (used)

FT-IR dan Raman Spectroscopy


• FT-IR dan Raman memberikan informasi karakteristik katalis di
permukaan dalam hal struktur oksida logam. Posisi bands atau
peak menunjukkan ikatan logam-oksigen yang sebenarnya.
• Metode karakterisasi ini dapat juga memberikan sifat-sifat suatu
situs permukaan terhadap molekul probe tertentu, sehingga
3.7
interaksi antar molekul dan reaktifitas permukaan dapat
dipelajari.
• Bahkan mekanisme reaksi dapat diperoleh dari metode ini
dengan melakukan karakterisasi di tempat (in situ).
• FT-IR dan Raman mampu mengkarakterisasi struktur molekul di
permukaan katalis.
• Kedua metode ini saling melengkapi, beberapa struktur yang
tidak dapat ditampilkan oleh FT-IR (Raman in active) dapat
ditunjukkan oleh Raman, demikian juga sebaliknya
In-Situ FT-IR

FT-IR Cell (Insitu)

Simple
FT- IR Cell
(Insitu)
3.7
Metode Spektroskopi
Begin with ➔ Atomic Emission Spectroscopy
The most versatile and often-used technique is: X-RAY
FLUORESCENCE (XRF).

Atomic Absorption Spectroscopy (AAS)


Inductively Coupled Plasma Spectroscopy (ICP MS)
Analytical Electron Spectroscopy

Anda mungkin juga menyukai