Kelompok :6
1. Nabila Fatin K 151411021
2. Nabila Nisa M 151411022
3. Noorma Nurmalasari 151411023
4.Rahmawati Sri Mulyani 151411024
Kelas : 2A
Zat pensulfonasi yang paling efisien adalah SO3 karena hanya melibatkan satu reaksi adisi
secara langsung, contohnya:
RH + SO3 RSO3H
ROH + SO3 ROSO3H
SO3 yang banyak digunakan adalah SO3 dalam bentuk hidrat (oleum atau asam sulfat pekat)
karena dengan SO3 hidrat, air akan bertindak murni sebagai pelarut.
b. Jenis Zat yang disulfonasi
Sedangkan, zat-zat yang disulfonasi antara lain: zat alifatik misalnya hidrokarbon
jenuh, oleofin, alkohol, selulosa, senyawa aromatis, dan lain-lain.
+ SO3
H
SO3- SO3-
+ HSO4- + H2SO4
SO3- SO3H
+ H3O+ + H2O
SO3H
Reaksi secara keseluruhan :
+ H2SO4 + H2O
Naftalen (C10H8) -naftalensulfonat
Dengan X adalah berat asam dalam gram dan adalah banyaknya SO3 dalam H2SO4 dalam
persen. Setiap senyawa organik memiliki nilai yang berbeda-beda seperti yang ditunjukkan
Tabel II.4. Semakin mudah suatu bahan organik disulfonasi semakin rendah nilai nya
(Groggins, 1958).
2. Temperatur Operasi
Proses sulfonasi naftalen membentuk 2 jenis naftalen sulfonat, yaitu dan
-naftalen sulfonat. Kedua jenis naftalen sulfonat tersebut berbeda pada penempatan gugus
SO3H pada naftalennya. Struktur -naftalen sulfonat dan
-naftalen sulfonat ditunjukkan pada Gambar II.12.
a b
Gambar 1. (a) -naftelan sulfonat dan (b) -naftalen sulfonat
Larutan campuran yang telah dipanaskan sebelumnya akan membentuk senyawa naftalen
sulfonat yang masih mengandung zat pengotor dan bahan yang tidak bereaksi sebelumnya. Oleh
karena itu, dilakukan penambahan etanol yang dimaksudkan untuk memurnikan produk dari
pengotornya dan juga dari bahan yang tidak bereaksi. Kemudian, ditambahkan air panas
bersamaan dengan penyaringan dengan corong buchner. Penambahan air panas tersebut
bertujuan untuk memurnikan produk dari sisa asam dan mempermudah pemisahan pada
campuran produk naftalen sulfonat dengan air. Produk yang didapatkan perlu disaring dan
dicuci kembali dengan etanol sebanyak 30 ml dan aquadest sebanyak 100 ml untuk mengikat air
pencuci dan memastikan produk bebas pengotor. Produk yang didapat lalu dikeringkan dan
ditimbang.
Berat naftalen sulfonat kering yang didapat seberat 3,62gram sedangkan perhitungan
secara teoritis seberat 8,2784 gram, sehingga diperoleh yield sebesar 44,62%. Yield yang didapat
bernilai cukup rendah, hal tersebut dapat dikarenakan kurang stabilnya kondisi proses (suhu)
yang digunakan karena sulitnya praktikan untuk menggunakan thermometer raksa dalam
pengecekan suhu dimana terdapat kondensor yang terpasang pada bagian atas reaktor, sedangkan
pengamatan suhu dilakukan dengan thermometer infrared yang kurang stabil dan sangat sensitif
dalam melakukan pembacaan suhu ketika proses berlangsung.