Laboratorium
Pengendalian Proses
PENGENDALIAN TEKANAN
Ir. Heriyanto, M.T.
POLBAN
1. TUJUAN
Praktikum ini memberi kompetensi dasar pada mahasiswa yaitu kemampuan untuk dapat
mengendalikan sistem tekanan. Adapun tujuan praktikum:mempelajari pengaruh nilai
parameter pengendali pada respons tekanan.
2. LANDASAN TEORI
Dalam pengendalian tekanan sebagai PV adalah tekanan gas dalam aliran pipa, MV adalah
aliran gas masuk, SP adalah tekanan yang diinginkan, gangguan adalah aliran gas keluar.
Oleh sensor tekanan diubah menjadi tegangan listrik. Oleh transmiter, tekanan dalam hal
ini tegangan listrik dikonversikan menjadi sinyal arus 4-20 mA. Sinyal dari transmiter
dikirim ke pengendali (komputer). Aksi pengendali berjenis langsung (direct acting).
Artinya jika tekanan (PV) naik maka sinyal kendali bertambah besar.
Sinyal kendali dari pengendali (komputer) berupa sinyal tegangan 1-5 V, yang
selanjutnya diubah menjadi sinyal arus 4-20 mA. Oleh konverter sinyal arus diubah
menjadi sinyal pneumatik 0,2-1 bar (3-15 psi). Control valve (unit kendali akhir) adalah
jenis pneumatik dengan aksi direct acting dan fail open (FO). Direct acting berarti jika
tekanan pneumatik bertambah besar, stem atau batang katup bergerak keluar dan menutup
katup. Fail open berarti jika terjadi kehilangan daya atau tekanan pneumatik, katup terbuka
penuh. Jika sinyal kendali bertambah besar, katup justru labih menutup, dan sebaliknya.
Pengendalian tekanan, dibedakan atas regulator tekanan (pressure regulator) dan
regulator tekanan balik (back pressure regulator). Jika sensor tekanan terletak di bagian
hilir katup kendali, lingkar pengendalian disebut regulator tekanan. Sebaliknya, jika sensor
tekanan terletak di bagian hulu katup kendali, lingkar pengendalian disebut regulator
tekanan balik. Pengendalian tekanan pada praktikum ini adalah sebagai regulator tekanan
(Gambar 2a).
3. PERALATAN PERCOBAAN
Pengendalian tekanan yang dipakai adalah dari jenis regulator tekanan. Diagram instrumen
dan susunan peralatan dapat digambarkan sebagai berikut.
4.1
4
3. PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Persiapan
4.1
5
4.1
6
PROPORSIONAL BAND
10% 20% 40%
0,2 menit Run 11 Run 12 Run 13
INTEGRAL 0,4 menit Run 21 Run 22 Run 23
0,8 menit Run 31 Run 32 Run 33
Catatan: PB = 100/Kc
3.9 Penyelesaian
1) Matikan peralatan seluruhnya dari sumber listrik.
2) Buka katup buang tangki sehingga kosong.
3) Bersihkan tempat kerja sehingga tidak ada sampah, kertas atau barang lain
berserakan di sekitar peralatan.
4. KESELAMATAN KERJA
4.1
7
Selidiki dengan test-pen atau peralatan lain, apakah semua peralatan telah
ditanahkan dengan baik. Hal ini untuk menghindari sengatan listrik akibat efek
kapasitif atau induktif.
Berhati-hatilah dengan perhiasan logam, seperti cincin, jam tangan, mistar logam,
dan lain-lain alat yang mampu membuat hubung singkat.
Usahakan agar tidak seorangpun dapat tersandung oleh kawat-kawat atau tidak
sengaja merobohkan peralatan.
Bila menghubungkan peralatan, maka hubungan dengan jaringan listrik dilakukan
paling akhir.
Jika terjadi sengatan listrik dan korban terbelit kawat, jangan panik! Cepat putuskan
sambungan listrik, baru menolong korban.
Data pengamatan yang diperoleh adalah tabel data selama percobaan yang tersimpan
dalam format EXCEL. Dari percobaan ini beri penjelasan mengenai respons variabel
proses. Berikut yang perlu diperhatikan:
1) Buat kurva karakteristik statik antara tekanan (psi) dan sinyal kendali (%) untuk beban
minimum, normal dan maksimum.
2) Buat peta penalaan (tuning map) untuk pengendali P dan PI. Peta penalaan adalah peta
yang menggambarkan grafik respons untuk setiap pasangan parameter pengendali.
3) Bandingkan respons pengendali PI dan PID
6. DAFTAR PUSTAKA
(1) Heriyanto (2010). Pengendalian Proses. Jurusan Teknik Kimia, Bandung:
POLBAN
(2) Cooper, D.J. (2004). Practical Procxess Control. Control Station.
(3) Wade, H. L. (2004). Basic and Adavanced Regulatory Control: System Design and
Application. Ed. 2, ISA, NC.
4.1
8
DATA PENGAMATAN
1) Karakteristik Statik
4.1