Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN TETAP

PENGENDALIAN PROSES
Pengendalian Tekanan Mode Kontinyu PC 14

Disusun Oleh :
1. Arian Epani 0612 4041 1463
2. Astri Glorya B 0612 4041 1466
3. Galang Setyoko 0612 4041 1468
3. Haynurnisa Yusparani 0612 4041 1500
4. Khusnul Khotimah 0612 4041 1471
5. Muh Isnanto Wisnu Wicaksono 0612 4041 1476
6. Tohirun 0612 4041 1481
7. Vanya Anindia Putri 0612 4041 1484
8. Wulan Apriani 0612 4041 1485

KELOMPOK I

Dosen Pembimbing : Ir Sutini Pujiastuti Lestari, MT

JURUSAN TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI


TEKNIK ENERGI
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2014
PENGENDALIAN TEKANAN SECARA OTOMATIS DENGAN METODE
KONTINYU (PC-14)

I. Tujuan Percobaan

1. Mengendalikan tekanan pipa proses menggunakan sensor tekanan


dengan pengendali kontinyu proporsional.

2. Mengendalikan tekanan pipa dip roses menggunakan sensor tekanan


dengan pengendali kontinyu proporsional integral.

II. Alat yang Digunakan

1. PC 10 + trimtool

2. PC 14

3. Kabel penghubung 10 pasang

III. Dasar Teori

Tekanan tetap yang harus dipertahankan pada system proses dilakukan


dengan menggerakan katup control pneumatic ke posisi terbuka dan tertutup
sesuai perintah dari controller dan secara terus-menerus memberikan perubahan
agar system proses berjalan sesuai dengan set point yang telah ditetapkan.
Gerakkan memberikan perintah controller ini dapat dilakukan secara otomatis
dengan menggunakan mode pengendali proporsional, Integral, dan derivative.
Ketiga mode ini jarang dipergunakan secara tunggal kecuali mode controller
proporsional. Hal ini dikarenakan mode ini mempunyai kelebihan dan kekurangan
yang apabila digabung menjadikan controller yang sempurna. Pada mode
controller proporsional, saat variable proses (pengukuran) berbeda dari setpoint
maka output dari controller akan berubah secara proporsional terhadap selisih
(error) sebagai usaha untuk mengembalikan variable ke setpont. Mode ini
mempunyai pita proporsional ( proportional Band) yang rentangnya berada
diantara setpoint. Pita 100 % berarti 50% dari setpoint, dan gerakan controller
mengendalikan katup control tertutup (0%) dan terbuka (100%) berada diantara
rentang pita proporsional tersebut. Pita proporsional (proporsional band ) yang
kecil berarti perubahan besar berada pada output controller (katup bergerak
dengan rentang yang jauh). Untuk perbedaan kecil (selisih kecil) antara setpoint
terhadap harga pengukuran. Apabila pengaturan pita proporsional terlalu kecil,
maka loop pengendalian akan menjadi tak stabil dan terdapat osilasi. Besar secara
kontinyu yang akan mengakibatkan katup control bergerak naik turun dengan
cepat. Mode proporsional selalu mengalami offset, yaitu error sisa yang terjadi
saat controller tak mampu mengkompensasi error yang besar.

Mode integral dapat menghilangkan offset yang terjadi pada mode


proporsional, hal ini menjadikan keuntungan mode integral tidak digunakan
secara tunggal karena cenderung menghasilkan osilasi (gerakan output naik dan
turun di sekitar set point). Pengaturan waktu integral singkat berarti efek aksi
integral yang cepat, akan sebanding dengan pengaturan pita proporsional. Aksi
integral memberikan koreksi saat terjadi error offset sehingga mode proporsional
dapat terus memberikan output yang sebanding dengan error yang terjadi.

Tak seperti aksi integral, aksi derivative tidak menghilangkan offset pada
pengendali proporsional. Aksi derivative biasanya diberikan pada proses yang
mempunyai laju reaksi lambat dengan lag (kelambatan control) sedang dan
perubahan beban kecil. Oleh karena itu, mode ini juga jarang digabung dengan
mode proporsional saja, mode derivative biasanya digabung dengan mode
proporsional integral membentuk mode PID.
IV. Prosedur Kerja

Pengaturan awal :

Katup manual diatur agar :

- V4 dan V6 dalam keadaan tertutp

- V1, V2, V3, dan V5 dalam keadaan terbuka

- V1 memberikan tekanan 22 psig pada gauge P1

- V2 memberikan tekanan 8 Psig pada gauge P4

- Katup control pneumatic pada posisi terbuka.

Proses Controller di PC 10 :
Proses controller dikalibrasi sesuai prosedur alat PC 10, kemudian
dilakukan pengaturan variable proses sebagai berikut :
Pengaturan controller Kode Nilai Satuan
Set point - 50 %
Proporsional Band ProP 50 %
Integral Time Int 0 Menit
Dervatif Time dEr 0 Detik
Waktu siklus (cycle Time) CY-T 20 Detik
Batas Daya (Power Limit) Pr-L 100 Detik
Batas set point (Set point SP-L 100 %
Limit) -058 -
Rentang (range) CS-1 -d - -
Aksi control (control action) CS-2 - -
CS-3 - -
Kalibrasi
Span : SPAn 100% pada 20 mA
Zero : ZErO 0% pada 4 mA
Prosedur Menghilangkan Offset Awal :
Mode pengendali diatur pada operasi manual (tombol manual bergambar
tangan ditekan hingga lampu merah kecil berbentuk kotak menyala). Agar harga
process control menjadi 50 % diatur dengan menekan tombol .
Tombol manual ditekan kembali agar operasi controller menjadi otomatis
kembali. Tekanan proses akan tetap 50 %.

IV.1 Pengendalian Proporsional


1. Menghilangkan offset dengan prosedur penghilangan offset seperti
diatas.
2. Mengatur sambungan kabel sehingga PC 10 terhubung ke PC 14,
memperhatikan hubungan antara proses, pengukuran, proses controller
dan elemen kontrol akhir ( katup kontrol pneumatic ).
3. Membuka katup V6 untuk memberikan gangguan pada tekanan dijalur
pipa proses. Mengamati respon sistem ,katup kontrol akan terbuka
untuk memberikan tambahan tekanan ke tiktik pengukuran dengan
tujuan mempertahankan tekanan pada set point. Mengamati offset yang
terjadi.
4. Menutup katup V6 , mengamati katup kontrol untuk mempertahankan
set point , memperhatikan apakah tekanan terukur kembali keharga
setpoint.
5. Mengubah set point 70% pada proses kontroller, mengamati katup
kontrol pneumatic akan membuka untuk meningkatkan aliran ke pipa
prosses sesuai prmintaan set point baru. Mengamati offset ( tekanan
tidak mencapai set point baru ).
6. Mengulangi langkah 5 untuk set point 30%. Mengamati gerakkan katup
dan harga diproses kontroller,
7. Mengubah set point 50%, mengamati tekanan kembali ke set point.
8. Mengatur kembali set point ke 70% dan menghilangkan offset dengan
mengukur kontroller secara manual untuk mempertahankan variabel
proses pada 70%. Mengembalikan ke mode otomatis dan mengamati
offset yang telah dihilangkan.
IV.2Pengendalian Proporsional Integral.
1. Melakukan pengaturan seperti pada mode proporsional, memasukkan
harga proporsional band 70% dan waktu integral time 0,2 menit pada
setting kontroller diproses kontroller alat PC 10 .
2. Melakukan penghilangan offset seperti prosedur diatas ,
mengembalikan ke mode otomatis.
3. Membuka katup V6 untuk memberikan gangguan pada proses ,
mengamati respon sistem pengendali katup akan membuka untuk
memberikan tambahan aliran ke pipa proses sebagai usaha
mempertahankan set point. Mengamati juga offset pada percobaan
sebelumnya perlahan akan hilang.
4. Menutup katup V6 , katup kontrol akan menutup untuk memperhatikan
tekanan di pipa proses.
5. Mengubah set point ke 70%, mengamati respon sistem ( gerakkan katup
kontrol dan harga variabel proses dilayar proses controller di PC-10).
6. Menurunkan set point ke 30%. Mengamati perubahan berikutnya.
7. Mengembalikan set point ke 50%, mengamati perubahan.
8. Mengubah waktu integral time ke 0,6 menit , mengulangi langkah 3.
V. Data Pengamatan

Pengendalian Proporsional

Nilai bukaan Nilai bacaan


Posisi katup Set Point
Respon P4 katup pneumatic P4
V6 (%)
(%) ( Psig )
Cepat 7,2
50 50
TERTUTUP Cepat 30 6
70
Cepat 65 7,5
30
Lambat 50 7
50
TERBUKA
Lambat 30 6
70
Cepat 65 8
30

Pengendalian Proporsional Integral

Posisi katup Set Point Respon P4 Nilai bukaan Nilai bacaan


V6 (%) katup pneumatic P4
(%) ( Psig )
Cepat 45 7,5
50
Cepat 30 6
TERTUTUP 70
Sangat Cepat 65 7,8
30
Lambat 45 7,2
50

TERBUKA Cepat 30 6
70
Sangat Cepat 65 7,8
30
VI. Analisa Data

Pada praktikkum kali ini dengan menggunakan dua mode


pengendalian yaitu pengendalian proporsional dan proporsional integral
dapat dianalisa bahwa pada percobaan pengendalian proporsional dan
proporsional integral hubungan antara set point dengan nilai bukaan katup
pneumatic adalah berbanding terbalik. Semakin besar nilai set point maka
semakin kecil nilai bukaan katup pneumatic pada setiap pengendalian.
Dari data yang di dapatkan pada setiap pengendalian, saat posisi katup V6
terbuaka ataupun tertutup , nilai bukaan katup pneumatic yang dihasilkan
adalah sama pada setiap pengendalian. Dengan kata lain posisi katup V6
tidak berpengaruh terhadap nilai bacaan katup pneumatic pada posisi
katup V6 terbuka ataupun tertutup yaitu sama pada setiap pengendalian.

Pada pengendalian proporsional saat katup V6 tertutup,respon P4


cepat pada set point 50%, 70% dan 30%, karena udara langsung keluar
melalui satu pipa sebelum katup V6 sehingga aliran udara keluar dengan
cepat dan teratur walaupun set point berbeda beda. Sedangkan saat posisi
katup V6 terbuka, respon P4 lambat saat se point 50% dan 70%. Akan
tetapi berubah bergerak cepat saat set point dikecilkan menjadi 30%. Hal
ini disebabkan saat set point 50% menuju 70%, memiliki rentang yang
kecil yaitu 20% sehingga bukaan katup kontrol pneumatic bergerak
lambat, tetapi saat set point diubah menjadi 30% maka rentang nilainya
adalah 40%. Akibatnya katup kontrol pneumatic membuka lebih besar dan
udara pun langsung keluar dengan cepat (karena katup kontrol pneumatic
bergerak cepat kearah atas) melalui dua aliran pipa yang mengarah keluar
yang terpasang sebelum dan sesudah katup V6.

Pada pengendalian proporsonal integral respon P4 pada saat


keadaan atau posisi katup v6 terbuka maupun tertutup adalah sama yaitu
saat set point 50% maka responnya lambat , dan bergerak cepat bila set
point yang diberikan adalah 70%. Akan tetapi respon jarum P4 akan
bergerak sangat cepat saat set point diubah menjadi 30%. Tetapi nilai
bacaan P4 yang dihasilkan adalah relatif sama, yaitu hanya berbeda 0,3
Psig saat set point 50% pada keadaan katup V6 terbuka dan tertutup.
Kesamaan data antara posisi katup V6 terbuka maupun tertutup pada
pengendalian proporsional integral megindikasikan bahwa pengendalian
mode ini memberikan efek yang redaman terhadap gangguan ( katup V6 )
dan memberikan efek yang stabil yang lebih baik dari pada pengendalian
proporsional, karena perubahan yang terjadi hanya pada nilai bacaan P4
saat set point 50%. Sedangkan pengendalian proporsional nilai bacaan P4
saat set point 50% dan 30% berbeda. Begitu pila dengan respon jarum P4
dalam keadaan ktup V6 terbuka maupun tertutup adalah sama, baik saat
set point 50%,70%, dan 30%.

VII. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

Pada pengendalian proporsional, dengan set point yag sama, dihasilkan


respon P4 yang berbeda pada posisi katup V6 terbuka dan tertutup.

Pada pengendalian proporsional integral, dengan set point yang sama ,


dihasilkan respon P4 yang sama pada posisi katup V6 terbuka dan tertutup

Posisi katup V6 tidak berpengaruh terhadap nilai bukaan katup pneumatic


yang dihasilkan , karena nilai bukaan katup pneumatic pada posisi katup
V6 terbuka atau tertutup adalah sama pada setiap pengendalian.

Pengendalian dengan mode proporsional integral lebih baik dibandingkan


dengan mode proporsional karena respon P4 yang dihasilkan adalah sama
pada posisi katup terbuka atau tertutup.

VIII. Daftar Pustaka


Jobsheet ,Pengendalian Proses.2014 Pengendalian Tekanan Mode Kontinyu
(PC14-03) .POLSRI ; Palembang.

Ir. Sutini Pujiastuti Lestari,M.T . 2014. Penuntun Praktikkum Pengendalian


Proses. Teknik Kimia prodi Teknik Energi. POLSRI : Palembang.
IX Gambar Alat

PC10 + PC14

TrimTool Kabel Penghubung


Trimtool Kabel Penghubung

Anda mungkin juga menyukai