LAPORAN
TRAY DRYER
Laporan ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah laboratorium Teknik
Kimia 2
Disusun oleh:
Kelompok VIII
Kelas: 2A
PENDAHULUAN
Kendala dalam hal peningkatan produksi salah satunya disebabkan oleh proses
pengeringan, karena masih mengandalkan sinar matahari. Sehingga ketergantungan iklim saat
pengeringan, menjadikan persoalan tersendiri. Ini mengakibatkan tidak bisa mengoptimalkan
kapasitas produksi, karena proses pengaringan tergantung pada intensitas cahaya matahari
dan memerlukan tempat yang sangat luas. Selain itu, higienis produk juga menjadi, faktor
yang tidak diperhatikan oleh mitra. Selama ini mitra melakukan proses penurunan kadar
airpakan dengan menjemur dibawah sinar matahari selama kurang lebih 3-4 hari. Proses
pengaringan secara konvensional memiliki beberapa kelemahan yaitu rendahnya higienis
produk, konsumsi waktu pengeringan dan intensitas matahari yang tidak merata sepanjang
hari. Hal ini mempengaruhi proses produksi yang menurunkan kualitas produk .
1.2 Tujuan
Menentukan kandungan air kritik (Xc)
Menentukan laju pengeringan konstan (Rc)
Menentukan kandungan air kesetimbangan (X*)
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengeringan
Pengeringan merupakan salah satu unit operasi energi paling intensif dalam pengolahan
pasca panen. Unit operasi ini ditetapkan untuk mengurangi kadar air produk, seperti buah-
buahan, sayuran, dan produk pertaian lainnya setelah panen. Pengeringan adalah proses
pemindahan panas dan uap air secara stimulan yang memerlukan panas untuk menguapkan
air dari permukaan bahan tanpa mengibah sifat kimia dari permukaan tersebut. Dasar dari
prosespengeringan adalah terjadinya pennguapan air ke udara karena perbedaan kandungan
uap air antara udara dan bahan yang dikeringkan. Laju pemindahan kandungan air dari bahan
akan mengakibatkan berkurangnya kadar air dari bahan tersebut.
Drying adalah suatu proses pemisahan sejumlah kecil air atau zat laninya darei bahan
padatan, sehingga mengurangi kandungan sisa air yang masiih terikat pada zat padat tersebut.
Pengeringan ini merupakan salah satu langkah downstream dari suatu proses yang hasilnya
merupakan produk dari proses tersebut.
Pada umumnya pengeringan ini dilakukan pada slurry yang memiliki viscositas yang
sangat tinggi dapat dikeringkan dengan cara mengalirkan udara panas yang tidak jenuh pada
bahan yang akan dikeringkan. Sebagai conth lain adalah pengeringan air pada kayu, kapas,
kertas dan lainnya. Pada bahan tersebut mengandung air yang terikat yaitu air yang ada pada
suatu bahan yang sulit dipisahkan, walaupun sudah dipisahkan tetap ada. Bond dry adalah
suatu bahan yang tidak mengandung zat cair lagi.
Pada proses drying tidak merusak zat atau senyawa yang dikeringkan. Evaporasi
memiliki jumlah air diupakan lebih besar dari tadah medium pembawa air. Sedangkan drying
memiliki jumlah air diuapkan lebih sedikit karena sudah terjadi evaporasi pada awalnya
(untuk mendapatkan yang lebih pekat).
e. Kelembapan Udara
Makin lembab udara maka Makin lama kering sedangkan Makin kering udara maka makin
cepat pengeringan. Karena udara kering dapat mengabsobsi dan menahan uap air Setiap
bahan mempunyai keseimbangan kelembaban nisbi masing-masing. kelembaban pada suhu
tertentu dimana bahan tidak akan kehilangan air (pindah) ke atmosfir atau tidak akan
mengambil uap air dari atmosfir (Supriyono, 2003).
Jika bahan dimasukkan ke alat pengering dan diproses dalam rentang waktu tertentu.
Jika bahan dialirkan ke alat pengering dan bahan kering dikeluarkan secara terus
menerus.Proses pengeringan dapat juga dikelompokkan berdasarkan kondisi untuk
mensuplaikalor dan memisahkan air, menjadi :
Kalor disuplai dengan cara pengontakkan langsung dengan udara pada tekanan
atmosfir, dan uap air yang terbentuk dipisahkan menggunakan udara,
Penguapan air dilakukan lebih cepat pada tekanan rendah dan kalor disuplai
dengan pengontakkan tidak langsung melalui dinding logam atau radiasi,
disebut pengeringan vakum (temperatur rendah dapat juga digunakan untuk
bahan yang mudah rusak pada temperatur tinggi),
Air disublimasikan dari bahan yang dibekukan, disebut pengeringan beku
(freeze drying).
Kelembaban mutlak (H) campuran uap-air adalah massa uap air yang terkandung
dalam 1 kg udara kering. Kelembaban bergantung kepada tekanan parsial uap air (PA) dalam
udara dan tekanan total (P). Jika berat molekul air 18,02 dan berat molekul udara
28,97.Kelembaban mutlak jenuh (Hs) adalah kelembaban pada saat tekanan parsial uap air
dalam udara sama dengan tekanan uap air jenuh (PAs).Prosen kelembaban (Hp) adalah
perbandingan kelembaban mutlak terhadap kelembaban mutlak jenuh dikalikan 100.Peta
kelembaban udara-uap air adalah grafik yang memuat sifat-sifat fisik campuran udara uap-
air.Pada gambar peta kelembaban di bawah ini menunjukan H terhadap suhu aktual campuran
udara-uap air (suhu bola kering).
Setiap titik pada grafik menunjukkan satu campuran dengan komposisi tertentu antara
udara dan air.Garis kurva bertanda 100% menunjukkan kelembaban udarajenuh (Hs) sebagai
fungsi temperatur udara. Setiap titik yang terletak pada sebelah bawah garis jenuh
menunjukkan udara yang tidak jenuh,dan titik-titik pada sumbu temperatur adalah udara
kering. Garis-garis lengkung antara garis jenuh dan sumbu temperatur yang ditandai dengan
persen menunjukkan campuran udara-air pada persen kelembaban tertentu.
Sifat-sifat yang dibahas dan yang terlihat pada grafik kelembaban adalah besaran-
besaran statik atau kesetimbangan. Disamping itu, yang terpenting adalah laju perpindahaan
massa dan kalor antara gas dan zat cair yang tidak berada pada kesetimbangan. Suatu besaran
yang bergantung pada kedua laju ini adalah temperatur bola basah.Temperatur penjenuhan
adiabatik adalah temperatur pada keadaan tunak yang dapat dicapai jika sejumlah air
dikontakkan dengan udara, sehingga temperatur dan kelembaban udara berubah.Temperatur
bola basah adalah temperatur yang dapat dicapai pada keadaan tunak tak setimbang jika
sejumlah air dikontakkan dengan aliran udara secara sinambung pada keadaan
adiabatik.Temperatur dan kelembaban udara tidak berubah karena jumlah airnya
kecil.Metoda pengukuran suhu bola basah diilustrasikan dengan sebuah termometer yang
dibalut dengan kapas atau tisu yang dibasahi, lalu dialirkan udara. Air dari kapas atau tisu
akan teruapkan secara tunak dan suhu tisu akan turun kemudian tetap.
F. Kandungan Air Kesetimbangan
Udara yang berfungsi sebagai fluida pengering selalu memiliki kandungan air dan
mempunyai kelembaban relatif tertentu.Untuk udara dengan kelembaban relatif tertentu,
kandungan air yang keluar dari pengering tidak dapat kurang dari air kesetimbangan yang
berkaitan dengan kelembaban udara masuk.Ada sebagian air yang terdapat dalam zat padat
yang basah tersebut tidak dapat dikeringkan oleh udara masuk karena kandungan air
kesetimbangan pada udara pengering tersebut. Air bebas adalah adalah selisih kandungan air
total didalam zat padat dengan kandungan air dalam equililbrium moisture.
Jika Xt adalah kandungan moisture total dan X* adalah kandungan air kesetimbangan,
Air bebas X dapat dihitung dengan persamaan :
X = Xt X*
Kandungan air bebas adalah air yang dapat dipisahkan menggunakan cara
pengeringan pada kelembaban relative tertentu.
H. Laju Pengeringan
Data yang diperoleh dari percobaan pengeringan batch biasanya berupa berat total
pada berbagai waktu. Data tersebut dikonversi menjadi laju pengeringan dengan langkah
berikut ini.
Dimana :
1. Pengering Baki
Pengering baki (tray dryer) disebut juga pengering rak atau pengering kabinet,
dapat digunakan untuk mengeringkan padatan bergumpal atau pasta, yang ditebarkan pada
baki logam dengan ketebalan 10-100 mm.
Pengering rak vakum adalah pengering partaian (batch) dengan pemanasan tak
langsung, sama dengan pengering baki. Pengering terdiri dari kabinet yang terbuat dari besi
cor atau pelat baja, dengan pintu yang rapat sehingga dapat dioperasikan pada keadaan
vakum..Pengering ini digunakan untuk mengeringkan bahan yang mahal, sensitif terhadap
suhu atau mudah teroksidasi.
4. Pengering Putar
Pengering putar terdiri dari sebuah silinder yang diputar dan dipasang sedikit miring.
5. Pengering Drum
Pengering drum digunakan untuk mengeringkan bahan padat yang berupa slurry atau pasta.
6. Spray Dryer
Cairan yang akan dikeringkan disemprotkan kedalam aliran gas panas dalam pengering,
membentuk tetesan yang halus. Air menguap sangat cepat dan padatan kering bergerak ke
bawah.Aliran gas dan cairan dapat searah, berlawanan atau kombinasi.
7. Tray dryer
Pengering baki (tray dryer) disebut juga pengering rak atau pengering kabinet, dapat
digunakan untuk mengeringkan padatan bergumpal atau pasta, yang ditebarkan pada baki
logam dengan ketebalan 10-100 mm. Pengeringan jenis baki atau wadah adalah dengan
meletakkan material yang akan dikeringkan pada baki yang lansung berhubungan dengan
media pengering. Cara perpindahan panas yang umum digunakan adalah konveksi dan
perpindahan panas secara konduksi juga dimungkinkan dengan memanaskan baki tersebut.
Rangka bak pengering terbuat dari besi, rangka bak pengerik di bentuk dan dilas,
kemudian dibuat dinding untuk penyekat udara dari bahan plat seng dengan tebal 0,3mm.
Dinding tersebut dilengketkan pada rangka bak pengering dengan cara di revet serta
dilakukan pematrian untuk menghindari kebocoran udara panas. Kemudian plat seng
dicat dengan warna hitam buram,agar dapat menyerap panas dengan lebih cepat. Pada bak
pengering dilengkapi dengan pintu yang berguna untuk memasukan dan mengeluarkan
produk yang dikeringkan. Di pintu tersebut dibuat kaca yang mamungkinkan kita dapat
mengetahui temperature tiap rak, dengan cara melihat thermometer yang sengaja
digantungkan pada setiap rak pengering. Di bagian atas bak pengering dibuat cerobong udara,
bertujuan untuk memperlancar sirkulasi udara pada proses pengeringan.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
Bahan Jumlah
Singkong 80 Lembar
1. Persiapan
3. Start up
Menyalakan blower
4. Pengamatan
5. Shut down
Mematikan blower.
BAB IV
DATA PENGAMATAN
1. Objek pengamatan
a. Jenis sample : Singkong
b. Tabel irisan : 4 Cm
2. Variabel Operasi
a. Set point temperatur pemanas : 40 0C
b. Tray yang dipakai : kedua
3. Pengamatan berat dalam tray drayer
a. Berat tray kosong : 345 gram
b. Berat tray awal setelah diisi sample : 505 gram
c. Perkembangan berat total sample dan tray sepanjang waktu sesuai tabel berikut.
Waktu T1
Berat (Gram) H1 (%) H2 (%) T2 (Celcius) Flow (m/s)
(menit) (Celcius)
0 505 20,1 39,2 46,5 33,5 3,0
5 500 19,5 39,3 46,0 33,6 3,0
10 495 19,3 39,1 45,4 33,5 2,9
15 490 19,0 39,2 45,3 33,5 3,0
20 485 19,8 38,7 46,8 32,9 2,9
25 475 19,8 38,7 46,4 33,0 2,9
30 475 19,0 38,5 45,4 33,2 2,9
35 470 18,9 39,1 44,8 33,5 29
40 465 18,7 38,8 44,7 33,1 2,9
45 460 18,5 39,0 44,2 33,4 2,9
50 455 18,9 39,1 43,8 33,4 2,9
55 455 18,2 38,9 43,8 33,2 2,9
60 445 17,5 39,0 43,2 33,3 2,9
65 445 18,8 38,5 45,5 32,7 2,9
70 440 19,6 38,1 46,0 32,5 2,9
4.3 Pengolahan Data
= 160 gram
140
120
100 y = -0.9321x + 158.29
80 R = 0.9901
60
40
20
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
waktu (Menit)
Ls = 95 gram
X=
X = 0.6842105263
Tabel 3 : Harga Kadar Air dan Waktu
Waktu
Ls Berat bersih bahan X
(menit)
0 95 160 0.684210526
5 95 155 0.631578947
10 95 150 0.578947368
15 95 145 0.526315789
20 95 140 0.473684211
25 95 130 0.368421053
30 95 130 0.368421053
35 95 125 0.315789474
40 95 120 0.263157895
45 95 115 0.210526316
50 95 110 0.157894737
55 95 110 0.157894737
60 95 100 0.052631579
65 95 100 0.052631579
70 95 95 0
X waktu (menit)
)
Dalam langkah ini, jika teramati ada ruas garis di kurva X vs t yang mengindikasikan
adanya tahap adaptasi, terlebih dahulu abaikan data di ruas itu.
1. Dari grafik X vs t, teramati secara visual adanya garis lurus
2. Memisahkan data yang membentuk garis lurus, dan membuat grafik X vs t sendiri
dengan program Excel
Waktu (menit) X
0 0.684211
5 0.631579
10 0.578947
15 0.526316
20 0.473684
30 0.368421
35 0.315789
40 0.263158
45 0.210526
50 0.157895
0.5
0.4
0.3
0.2 y = -0.0105x + 0.6842
0.1 R = 1
0
0 10 20 30 40 50 60
Waktu (Menit)
x = -0.0105t + 0.6842
= 0.0105
Waktu (menit) X
0 0.684211
5 0.631579
10 0.578947
15 0.526316
20 0.473684
30 0.368421
35 0.315789
40 0.263158
45 0.210526
50 0.157895
Rata-rata 0,4210526
2. Membuat harga X rata-rata atas titik-titik yang hampir sama sebagai harga X* (X
kesetimbangan). Pada tabel di atas rata-rata titik yang didapat adalah = 0,4210526,
maka nilai X* = 0,4210526
Pembuatan Grafik Rc vs X
1. Membuat garis datar di ruas Laju Pengeringan Konstan dengan mengalurkan Rc
terhadap X mulai Xawal sampai harga X terakhir yang membuat garis linier di kurva
X vs t dalam grafik sebelumnya. X terakhir ini dideklarasikan sebagai Xc.
Tabel 6. Rc, X dan Xc
LajuPengeringanKonstan
X
(Rc)
0.684211
0.631579
0.578947
0.526316
0.473684
0.368421
0.315789
0.263158
0,00134 g/m2
0.210526
Xc 0.157895
Grafik Rc terhadap X
0.0016
0.0014
0.0012
0.001
R
0.0008
C
0.0006
0.0004
0.0002
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
X (Kadar air)
Grafik 4. Rc terhadap X
2. Memplotkan harga X=X* dengan R=0 sehingga membentuk titik (X*,0)
X*= 0,4210526; R=0 ( 0,4210526 ; 0)
Grafik Rc terhadap X
0.0016
0.0014
0.0012
0.001
Rc
0.0008
0.0006
0.0004
0,4210526 ; 0
0.0002
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
X (Kadar air)
Grafik Rc terhadap X
0.0016
0.0014
0.0012
0.001
Rc
0.0008
0.0006
0.0004
0.0002
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
X (Kadar air)
3.00
2.50
2.00
y = -0.0104x + 2.7232
R = 0.9947
1.50
R
1.00
0.50
0.00
0 20 40 60 80 100 120
Rc = - ( )
= 25,82 gram/menit
Rc = - ( )
= 21,52 gram/menit
Rc = - ( )
= 21,52 gram/menit
Rc = - ( )
= 38,73 gram/menit
Rc = - ( )
= 17,21 gram/menit
Rc = - ( )
= 25,82 gram/menit
Rc = - ( )
= 17,21 gram/menit
Rc = - ( )
= 38,73 gram/menit
Rc = - ( )
= 17,21 gram/menit
Rc = - ( )
= 12,91 gram/menit
Rc = - ( )
= 25,82 gram/menit
Rc = - ( )
= 25,82 gram/menit
Rc = - ( )
24,85 gram 2.012,08
= - 0,01155 m2 ( )
6560
= 30,12 gram/menit
Rc = - ( )
= 8,61 gram/menit
Rc = - ( )
= 34,42 gram/menit
Rc = - ( )
= 12,91 gram/menit
Rc = - ( )
= 12,91 gram/menit
Rc = - ( )
= 21,52 gram/menit
Rc = - ( )
Rc = - ( )
= 12,91 gram/menit
Waktu Waktu
R R
(Menit) X (Menit) X
(gram/menit) (gram/menit)
Grafik 4. R terhadap X