Anda di halaman 1dari 27

PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNIK KIMIA

LAPORAN

TRAY DRYER

Laporan ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah laboratorium Teknik

Kimia 2

Dosen Pembimbing : Ir Ninik Lintang, M.T

Disusun oleh:

Kelompok VIII

Marvin Indy H (151411016)


Noorma N (151411023)
Rahmawati Sri M (151411024)

Kelas: 2A

Tanggal Praktikum : 20 Maret 2016


Tanggal Penyerahan Laporan : Maret 2016

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA


DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2016
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kendala dalam hal peningkatan produksi salah satunya disebabkan oleh proses
pengeringan, karena masih mengandalkan sinar matahari. Sehingga ketergantungan iklim saat
pengeringan, menjadikan persoalan tersendiri. Ini mengakibatkan tidak bisa mengoptimalkan
kapasitas produksi, karena proses pengaringan tergantung pada intensitas cahaya matahari
dan memerlukan tempat yang sangat luas. Selain itu, higienis produk juga menjadi, faktor
yang tidak diperhatikan oleh mitra. Selama ini mitra melakukan proses penurunan kadar
airpakan dengan menjemur dibawah sinar matahari selama kurang lebih 3-4 hari. Proses
pengaringan secara konvensional memiliki beberapa kelemahan yaitu rendahnya higienis
produk, konsumsi waktu pengeringan dan intensitas matahari yang tidak merata sepanjang
hari. Hal ini mempengaruhi proses produksi yang menurunkan kualitas produk .

Pengeringan merupakan bagian dalam rangkaian operasi pada industri proses.


Pengeringan adalah pemisahan sejumlah kecil air atau zat cair lain dari bahan padat sehingga
mengurangi kandungan sisa zat cair di dalam zat padat sampai batas yang dapat diterima. Zat
padat yang akan dikeringkan terdapat dalam berbagai macam bentuk antara lain serpih, biji-
bijian, serbuk, kristal, lempeng, atau lembaran sinambung. Untuk mengeringkan bahan-bahan
tersebut di industri telah terdapat berbagai bentuk alat pengering. Alat-alat pengering itu
antara lain tray dryer, screen conveyor dryer, tower dryer, rotary dryer and spray dryer.

1.2 Tujuan
Menentukan kandungan air kritik (Xc)
Menentukan laju pengeringan konstan (Rc)
Menentukan kandungan air kesetimbangan (X*)
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Dasar Teori

A. Pengeringan

Pengeringan merupakan salah satu unit operasi energi paling intensif dalam pengolahan
pasca panen. Unit operasi ini ditetapkan untuk mengurangi kadar air produk, seperti buah-
buahan, sayuran, dan produk pertaian lainnya setelah panen. Pengeringan adalah proses
pemindahan panas dan uap air secara stimulan yang memerlukan panas untuk menguapkan
air dari permukaan bahan tanpa mengibah sifat kimia dari permukaan tersebut. Dasar dari
prosespengeringan adalah terjadinya pennguapan air ke udara karena perbedaan kandungan
uap air antara udara dan bahan yang dikeringkan. Laju pemindahan kandungan air dari bahan
akan mengakibatkan berkurangnya kadar air dari bahan tersebut.

Drying adalah suatu proses pemisahan sejumlah kecil air atau zat laninya darei bahan
padatan, sehingga mengurangi kandungan sisa air yang masiih terikat pada zat padat tersebut.
Pengeringan ini merupakan salah satu langkah downstream dari suatu proses yang hasilnya
merupakan produk dari proses tersebut.

Pada umumnya pengeringan ini dilakukan pada slurry yang memiliki viscositas yang
sangat tinggi dapat dikeringkan dengan cara mengalirkan udara panas yang tidak jenuh pada
bahan yang akan dikeringkan. Sebagai conth lain adalah pengeringan air pada kayu, kapas,
kertas dan lainnya. Pada bahan tersebut mengandung air yang terikat yaitu air yang ada pada
suatu bahan yang sulit dipisahkan, walaupun sudah dipisahkan tetap ada. Bond dry adalah
suatu bahan yang tidak mengandung zat cair lagi.

Pada proses drying tidak merusak zat atau senyawa yang dikeringkan. Evaporasi
memiliki jumlah air diupakan lebih besar dari tadah medium pembawa air. Sedangkan drying
memiliki jumlah air diuapkan lebih sedikit karena sudah terjadi evaporasi pada awalnya
(untuk mendapatkan yang lebih pekat).

B. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pengeringan


a. Luas Permukaan
Makin luas permukaan bahan makin cepat bahan menjadi kering Air menguap melalui
permukaan bahan, sedangkan air yang ada di bagian tengah akan merembes ke bagian
permukaan dan kemudian menguap. Untuk mempercepat pengeringan umumnya bahan
pangan yang akan dikeringkan dipotong-potong atau di iris-iris terlebih dulu. Hal ini terjadi
karena:
(1) pemotongan atau pengirisan tersebut akan memperluas permukaan bahan dan
Permukaan yang luas dapat berhubungan dengan medium pemanasan sehingga air
mudah keluar,
(2) potongan-potongan kecil atau lapisan yang tipis mengurangi jarak dimana panas harus
bergerak sampai ke pusat bahan pangan. Potongan kecil juga akan mengurangi jarak
melalui massa air dari pusat bahan yang harus keluar ke permukaan bahan dan kemudian
keluar dari bahan tersebut.

b. Perbedaan Suhu dan Udara Sekitarnya


Semakin besar perbedaan suhu antara medium pemanas dengan bahan pangan makin cepat
pemindahan panas ke dalam bahan dan makin cepat pula penghilangan air dari bahan. Air
yang keluar dari bahan yang dikeringkan akan menjenuhkan udara sehingga kemampuannya
untuk menyingkirkan air berkurang. Jadi dengan semakin tinggi suhu pengeringan maka
proses pengeringan akan semakin cepat. Akan tetapi bila tidak sesuai dengan bahan yang
dikeringkan, akibatnya akan terjadi suatu peristiwa yang disebut "Case Hardening", yaitu
suatu keadaan dimana bagian luar bahan sudah kering sedangkan bagian dalamnya masih
basah.

c. Kecepatan Aliran Udara


Makin tinggi kecepatan udara, makin banyak penghilangan uap air dari permukaan bahan
sehinngga dapat mencegah terjadinya udara jenuh di permukaan bahan. Udara yang bergerak
dan mempunyai gerakan yang tinggi selain dapat mengambil uap air juga akan
menghilangkan uap air tersebut dari permukaan bahan pangan, sehingga akan mencegah
terjadinya atmosfir jenuh yang akan memperlambat penghilangan air. Apabila aliran udara
disekitar tempat pengeringan berjalan dengan baik, proses pengeringan akan semakin cepat,
yaitu semakin mudah dan semakin cepat uap air terbawa dan teruapkan.
d. Tekanan Udara
Semakin kecil tekanan udara akan semakin besar kemampuan udara untuk mengangkut air
selama pengeringan, karena dengan semakin kecilnya tekanan berarti kerapatan udara makin
berkurang sehingga uap air dapat lebih banyak tetampung dan disingkirkan dari bahan
pangan. Sebaliknya jika tekanan udara semakin besar maka udara disekitar pengeringan akan
lembab, sehingga kemampuan menampung uap air terbatas dan menghambat proses atau laju
pengeringan.

e. Kelembapan Udara
Makin lembab udara maka Makin lama kering sedangkan Makin kering udara maka makin
cepat pengeringan. Karena udara kering dapat mengabsobsi dan menahan uap air Setiap
bahan mempunyai keseimbangan kelembaban nisbi masing-masing. kelembaban pada suhu
tertentu dimana bahan tidak akan kehilangan air (pindah) ke atmosfir atau tidak akan
mengambil uap air dari atmosfir (Supriyono, 2003).

C. Metoda Umum Pengeringan

Metoda dan proses pengeringan dapat dikelompokkan dengan beberapa cara:


1. Proses partaian (batch)

Jika bahan dimasukkan ke alat pengering dan diproses dalam rentang waktu tertentu.

2. Proses sinambung (continuous)

Jika bahan dialirkan ke alat pengering dan bahan kering dikeluarkan secara terus
menerus.Proses pengeringan dapat juga dikelompokkan berdasarkan kondisi untuk
mensuplaikalor dan memisahkan air, menjadi :

Kalor disuplai dengan cara pengontakkan langsung dengan udara pada tekanan
atmosfir, dan uap air yang terbentuk dipisahkan menggunakan udara,
Penguapan air dilakukan lebih cepat pada tekanan rendah dan kalor disuplai
dengan pengontakkan tidak langsung melalui dinding logam atau radiasi,
disebut pengeringan vakum (temperatur rendah dapat juga digunakan untuk
bahan yang mudah rusak pada temperatur tinggi),
Air disublimasikan dari bahan yang dibekukan, disebut pengeringan beku
(freeze drying).

D. Kelembaban dan Peta Kelembaban

Kelembaban mutlak (H) campuran uap-air adalah massa uap air yang terkandung
dalam 1 kg udara kering. Kelembaban bergantung kepada tekanan parsial uap air (PA) dalam
udara dan tekanan total (P). Jika berat molekul air 18,02 dan berat molekul udara
28,97.Kelembaban mutlak jenuh (Hs) adalah kelembaban pada saat tekanan parsial uap air
dalam udara sama dengan tekanan uap air jenuh (PAs).Prosen kelembaban (Hp) adalah
perbandingan kelembaban mutlak terhadap kelembaban mutlak jenuh dikalikan 100.Peta
kelembaban udara-uap air adalah grafik yang memuat sifat-sifat fisik campuran udara uap-
air.Pada gambar peta kelembaban di bawah ini menunjukan H terhadap suhu aktual campuran
udara-uap air (suhu bola kering).

Setiap titik pada grafik menunjukkan satu campuran dengan komposisi tertentu antara
udara dan air.Garis kurva bertanda 100% menunjukkan kelembaban udarajenuh (Hs) sebagai
fungsi temperatur udara. Setiap titik yang terletak pada sebelah bawah garis jenuh
menunjukkan udara yang tidak jenuh,dan titik-titik pada sumbu temperatur adalah udara
kering. Garis-garis lengkung antara garis jenuh dan sumbu temperatur yang ditandai dengan
persen menunjukkan campuran udara-air pada persen kelembaban tertentu.

E. Temperatur Bola Basah

Sifat-sifat yang dibahas dan yang terlihat pada grafik kelembaban adalah besaran-
besaran statik atau kesetimbangan. Disamping itu, yang terpenting adalah laju perpindahaan
massa dan kalor antara gas dan zat cair yang tidak berada pada kesetimbangan. Suatu besaran
yang bergantung pada kedua laju ini adalah temperatur bola basah.Temperatur penjenuhan
adiabatik adalah temperatur pada keadaan tunak yang dapat dicapai jika sejumlah air
dikontakkan dengan udara, sehingga temperatur dan kelembaban udara berubah.Temperatur
bola basah adalah temperatur yang dapat dicapai pada keadaan tunak tak setimbang jika
sejumlah air dikontakkan dengan aliran udara secara sinambung pada keadaan
adiabatik.Temperatur dan kelembaban udara tidak berubah karena jumlah airnya
kecil.Metoda pengukuran suhu bola basah diilustrasikan dengan sebuah termometer yang
dibalut dengan kapas atau tisu yang dibasahi, lalu dialirkan udara. Air dari kapas atau tisu
akan teruapkan secara tunak dan suhu tisu akan turun kemudian tetap.
F. Kandungan Air Kesetimbangan

Pengeringan suatu bahan umumnya dilakukan menggunakan cara pengontakkan


dengan campuran udara-uap air. Udara yang digunakan berjumlah besar sehingga kondisinya
dapat dianggap tetap. Pengontakkan yang lama akan menghasilkan kandungan air dalam
padatan mencapai nilai tertentu, yang disebut kandungan air kesetimbangan pada H dan T
udara tertentu. Kandungan air kesetimbangan untuk beberapa jenis padatan bergantung dari
arah mana kesetimbangan didekati. Kandungan air kesetimbangan karena bahan penyerap air
akan berbeda dengan kandungan air kesetimbangan karena bahan basah dikeringkan.

G. Air kesetimbangan dan Air bebas

Udara yang berfungsi sebagai fluida pengering selalu memiliki kandungan air dan
mempunyai kelembaban relatif tertentu.Untuk udara dengan kelembaban relatif tertentu,
kandungan air yang keluar dari pengering tidak dapat kurang dari air kesetimbangan yang
berkaitan dengan kelembaban udara masuk.Ada sebagian air yang terdapat dalam zat padat
yang basah tersebut tidak dapat dikeringkan oleh udara masuk karena kandungan air
kesetimbangan pada udara pengering tersebut. Air bebas adalah adalah selisih kandungan air
total didalam zat padat dengan kandungan air dalam equililbrium moisture.

Jika Xt adalah kandungan moisture total dan X* adalah kandungan air kesetimbangan,
Air bebas X dapat dihitung dengan persamaan :

X = Xt X*

Dimana :Xt : kandungan air total

X* : Kandungan air kesetimbangan

Kandungan air bebas adalah air yang dapat dipisahkan menggunakan cara
pengeringan pada kelembaban relative tertentu.

H. Laju Pengeringan

Laju pengeringan diperlukan untuk merencanakan jadwal (waktu) pengeringan dan


untuk memperkirakan ukuran alat yang digunakan untuk pengeringan suatu bahan tertentu.
Dalam kaitan dengan ini perlu diketahui berapa lama diperlukan untuk mengeringkan suatu
bahan dari suatu kandungan air tertentu sampai kandungan air yang lain dan bagaimana pula
pengaruh kondisi udara pengering terhadap waktu tersebut.
Seperti halnya kandungan air kesetimbanagan, laju pengeringan suatu bahan juga
tidak dapat diramalkan tetapi harus dengan diamati dan ditentukan dengan
percobaan.Percobaan pengeringan dilakukan dengan cara mengeringkan suatu bahan dengan
kondisi (suhu, kelembaban dan laju alir) udara yang tetap. Berat bahan diamati pada tiap
selang waktu tertentu.Dari data berat bahan pada berbagai waktu selama pengeringan dapat
ditentukan laju pengeringan pada berbagai saat.Percobaan pengeringan ini dilakukan sampai
bahan tidak mengalami perubahan berat.

I. Kurva laju pengeringan konstan

Data yang diperoleh dari percobaan pengeringan batch biasanya berupa berat total
pada berbagai waktu. Data tersebut dikonversi menjadi laju pengeringan dengan langkah
berikut ini.

Xt = (W Ws) / Ws = kg air/kg padatan kering

Dimana :

Xt = kandungan air setiap saat

W = berat bahan setiap saat

Ws = berat bahan bebas air

Kandungan air kesetimbangan pada kondisi tertentu dapat ditentukan, misalnya X*


selanjutnya dihitung kandungan air bebasnya dengan menggunakan persamaan:
X = Xt X*

X diplot terhadap waktu,kemudian dihitung laju pengeringan R dan diplot terhadap


X.Dimana : R : laju pengeringan, kg air/kg padatan

A : luas permukaan yang kontak padatan dengan udara pemanas.

J. Jenis Jenis Alat Pengering

1. Pengering Baki
Pengering baki (tray dryer) disebut juga pengering rak atau pengering kabinet,
dapat digunakan untuk mengeringkan padatan bergumpal atau pasta, yang ditebarkan pada
baki logam dengan ketebalan 10-100 mm.

2. Vacuum-Shelf Indirect Dryers

Pengering rak vakum adalah pengering partaian (batch) dengan pemanasan tak
langsung, sama dengan pengering baki. Pengering terdiri dari kabinet yang terbuat dari besi
cor atau pelat baja, dengan pintu yang rapat sehingga dapat dioperasikan pada keadaan
vakum..Pengering ini digunakan untuk mengeringkan bahan yang mahal, sensitif terhadap
suhu atau mudah teroksidasi.

3. Pengering Terowongan Sinambung

a.pengering terowongan dengan gerobak dan udara berlawanan arah

b.pengering konveyer dengan sirkulasi

4. Pengering Putar

Pengering putar terdiri dari sebuah silinder yang diputar dan dipasang sedikit miring.

5. Pengering Drum

Pengering drum digunakan untuk mengeringkan bahan padat yang berupa slurry atau pasta.

6. Spray Dryer

Cairan yang akan dikeringkan disemprotkan kedalam aliran gas panas dalam pengering,
membentuk tetesan yang halus. Air menguap sangat cepat dan padatan kering bergerak ke
bawah.Aliran gas dan cairan dapat searah, berlawanan atau kombinasi.

7. Tray dryer
Pengering baki (tray dryer) disebut juga pengering rak atau pengering kabinet, dapat
digunakan untuk mengeringkan padatan bergumpal atau pasta, yang ditebarkan pada baki
logam dengan ketebalan 10-100 mm. Pengeringan jenis baki atau wadah adalah dengan
meletakkan material yang akan dikeringkan pada baki yang lansung berhubungan dengan
media pengering. Cara perpindahan panas yang umum digunakan adalah konveksi dan
perpindahan panas secara konduksi juga dimungkinkan dengan memanaskan baki tersebut.
Rangka bak pengering terbuat dari besi, rangka bak pengerik di bentuk dan dilas,
kemudian dibuat dinding untuk penyekat udara dari bahan plat seng dengan tebal 0,3mm.
Dinding tersebut dilengketkan pada rangka bak pengering dengan cara di revet serta
dilakukan pematrian untuk menghindari kebocoran udara panas. Kemudian plat seng
dicat dengan warna hitam buram,agar dapat menyerap panas dengan lebih cepat. Pada bak
pengering dilengkapi dengan pintu yang berguna untuk memasukan dan mengeluarkan
produk yang dikeringkan. Di pintu tersebut dibuat kaca yang mamungkinkan kita dapat
mengetahui temperature tiap rak, dengan cara melihat thermometer yang sengaja
digantungkan pada setiap rak pengering. Di bagian atas bak pengering dibuat cerobong udara,
bertujuan untuk memperlancar sirkulasi udara pada proses pengeringan.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat yang digunakan

Alat Spesifikasi Jumlah


Seperangkat Alat Tray Dryer 1
Neraca Analitik - 1
Stopwatch - 1
Pisau - 2

3.2 Bahan yang digunakan

Bahan Jumlah
Singkong 80 Lembar

3.3 Skema Kerja

1. Persiapan

Melakukan pengirisan sample yang


seragam setebal 4 cm

Menimbang berat tray kosong

Meletakkan bahan dalam tray

Memasangkan tray kedalam


penggantungnya, memasangkan
timbangan, dan menghubungkan semua
koneksi listrik.

Mencatat berat yang ditunjukan oleh


timbangan.
2. Pengamatan Berat Kering

Menimbang sebuah cawan pijar

Mengambil sempel yang sudah


diketahui luasnya kemudian
meletakkan sempel diatas cawan pijar
dan menimbang beratnya.

Memanaskan dalam oven bersuhu 40oC


sampai tercapai berat konstan.

3. Start up

Menyalakan blower

Mengatur temperature kemudian


menyalakan pemanas.

4. Pengamatan

Mencatat berat tray yang berisi bahan


setiap 5 menit.

Melakukan pengamatan sampai tercapai


berat konstan
Mengehntikan pengamatan.

5. Shut down

Mematikan pemanas, membiarkan


blower tetap hidup 5 menit.

Melepaskan dan membersihkan tray

Mematikan blower.
BAB IV

DATA PENGAMATAN

4.1 Data Pengamatan

1. Objek pengamatan
a. Jenis sample : Singkong
b. Tabel irisan : 4 Cm
2. Variabel Operasi
a. Set point temperatur pemanas : 40 0C
b. Tray yang dipakai : kedua
3. Pengamatan berat dalam tray drayer
a. Berat tray kosong : 345 gram
b. Berat tray awal setelah diisi sample : 505 gram
c. Perkembangan berat total sample dan tray sepanjang waktu sesuai tabel berikut.

4.2 Hasil Pengamatan

Tabel 1: Data Pengamatan Suhu, Humiditas dan Flow

Waktu T1
Berat (Gram) H1 (%) H2 (%) T2 (Celcius) Flow (m/s)
(menit) (Celcius)
0 505 20,1 39,2 46,5 33,5 3,0
5 500 19,5 39,3 46,0 33,6 3,0
10 495 19,3 39,1 45,4 33,5 2,9
15 490 19,0 39,2 45,3 33,5 3,0
20 485 19,8 38,7 46,8 32,9 2,9
25 475 19,8 38,7 46,4 33,0 2,9
30 475 19,0 38,5 45,4 33,2 2,9
35 470 18,9 39,1 44,8 33,5 29
40 465 18,7 38,8 44,7 33,1 2,9
45 460 18,5 39,0 44,2 33,4 2,9
50 455 18,9 39,1 43,8 33,4 2,9
55 455 18,2 38,9 43,8 33,2 2,9
60 445 17,5 39,0 43,2 33,3 2,9
65 445 18,8 38,5 45,5 32,7 2,9
70 440 19,6 38,1 46,0 32,5 2,9
4.3 Pengolahan Data

a) Harga Berat Bahan Bersih

Berat bahan bersih = Harga berat Total-Harga berat tray kosong

Contoh pada t=0

Berat bahan bersih= 505 gram- 345 gram

= 160 gram

Tabel 2: Harga berat bersih pada setiap waktu

Waktu Berat Tray kosong Berat bahan bersih


Berat (Gram)
(menit) (gram) (gram)
0 505 345 160
5 500 345 155
10 495 345 150
15 490 345 145
20 485 345 140
25 475 345 130
30 475 345 130
35 470 345 125
40 465 345 120
45 460 345 115
50 455 345 110
55 455 345 110
60 445 345 100
65 445 345 100
70 440 345 95
Berat Bersih Terhadap Waktu

Grafik Berat bersih terhadap waktu


180
160
Berat Bersih (gram)

140
120
100 y = -0.9321x + 158.29
80 R = 0.9901
60
40
20
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
waktu (Menit)

Grafik 1 : Berat Bersih Terhadap Waktu

b) Berat Kering Bahan



Ls= x (berat bahan di tray pada t=0)

440345
Ls= x (505-345) gram
505345

Ls = 95 gram


X=

Contoh pada t=0


16095
X= 95

X = 0.6842105263
Tabel 3 : Harga Kadar Air dan Waktu

Waktu
Ls Berat bersih bahan X
(menit)
0 95 160 0.684210526
5 95 155 0.631578947
10 95 150 0.578947368
15 95 145 0.526315789
20 95 140 0.473684211
25 95 130 0.368421053
30 95 130 0.368421053
35 95 125 0.315789474
40 95 120 0.263157895
45 95 115 0.210526316
50 95 110 0.157894737
55 95 110 0.157894737
60 95 100 0.052631579
65 95 100 0.052631579
70 95 95 0

Grafik Kadar Air Terhadap Waktu


0.8
k 0.7
a
0.6
d
a 0.5
r 0.4
0.3
a 0.2
i 0.1
r y = -0.0098x + 0.6662
0
-0.1 0 10 20 30 40 50 R = 0.9901
60 70 80
(

X waktu (menit)
)

Grafik 2: Kadar Air (X) Terhadap Waktu

Dalam langkah ini, jika teramati ada ruas garis di kurva X vs t yang mengindikasikan
adanya tahap adaptasi, terlebih dahulu abaikan data di ruas itu.
1. Dari grafik X vs t, teramati secara visual adanya garis lurus
2. Memisahkan data yang membentuk garis lurus, dan membuat grafik X vs t sendiri
dengan program Excel

Tabel 4. Kadar air (X) dan waktu

Waktu (menit) X

0 0.684211
5 0.631579
10 0.578947
15 0.526316
20 0.473684
30 0.368421
35 0.315789
40 0.263158
45 0.210526
50 0.157895

Grafik Kadar Air (X) terhadap waktu


0.8
0.7
0.6
Kadar Air (X)

0.5
0.4
0.3
0.2 y = -0.0105x + 0.6842
0.1 R = 1
0
0 10 20 30 40 50 60
Waktu (Menit)

Grafik 3. Kadar air (X) terhadap Waktu

3. Persamaan garis yang didapat pada grafik di atas.


y=-0.0105x+0.6842 x = -0.0105t + 0.6842

4. Menurunkan persamaan di atas, sehingga didapat sebagai sebuah konstanta

x = -0.0105t + 0.6842

= 0.0105

5. Mencari laju pengeringan konstan dengan prinsip :



= . ( )

95
= 2
(0.0105) = 0,00134 2
742
Penentuan Titik Kesetimbangan
1. Titik-titik yang membuat harga konstan atau berubah tidak signifikan dalam grafik
grafik X vs t.
Tabel 5. Penentuan harga X rata-rata (X*)

Waktu (menit) X

0 0.684211
5 0.631579
10 0.578947
15 0.526316
20 0.473684
30 0.368421
35 0.315789
40 0.263158
45 0.210526
50 0.157895
Rata-rata 0,4210526
2. Membuat harga X rata-rata atas titik-titik yang hampir sama sebagai harga X* (X
kesetimbangan). Pada tabel di atas rata-rata titik yang didapat adalah = 0,4210526,
maka nilai X* = 0,4210526
Pembuatan Grafik Rc vs X
1. Membuat garis datar di ruas Laju Pengeringan Konstan dengan mengalurkan Rc
terhadap X mulai Xawal sampai harga X terakhir yang membuat garis linier di kurva
X vs t dalam grafik sebelumnya. X terakhir ini dideklarasikan sebagai Xc.
Tabel 6. Rc, X dan Xc

LajuPengeringanKonstan
X
(Rc)
0.684211
0.631579
0.578947
0.526316
0.473684
0.368421
0.315789
0.263158
0,00134 g/m2
0.210526
Xc 0.157895

Grafik Rc terhadap X
0.0016
0.0014
0.0012
0.001
R
0.0008
C
0.0006
0.0004
0.0002
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
X (Kadar air)

Grafik 4. Rc terhadap X
2. Memplotkan harga X=X* dengan R=0 sehingga membentuk titik (X*,0)
X*= 0,4210526; R=0 ( 0,4210526 ; 0)
Grafik Rc terhadap X
0.0016
0.0014
0.0012
0.001
Rc

0.0008
0.0006
0.0004
0,4210526 ; 0
0.0002
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
X (Kadar air)

Grafik 5. Rc terhadap X (X*,0)

3. Menghubungkan (Xc,Rc) dengan (X*,0)


(Xc,Rc) (0.157895 ; 0,00134)
(X*,0) (0,4210526 ; 0)

Grafik Rc terhadap X
0.0016
0.0014
0.0012
0.001
Rc

0.0008
0.0006
0.0004
0.0002
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
X (Kadar air)

Grafik 6. Rc terhadap X {Menghubungkan (Xc,Rc) dengan (X*,0)}


4. Dengan terbentuknya garis datar, garis miring, serta titik (X*,0) maka kurva
karakteristik pengeringan telah lengkap. Dengan mudah dapat dilihat 3 harga
karakteristik pengeringan, yaitu Xc, Rc, serta X*

1.1.1 Periode Laju Konstan

Waktu Waktu Waktu


X X X
(Menit) (Menit) (Menit)
0 2.75 35 2.36 70 1.99
5 2.69 40 2.27 75 1.91
10 2.64 45 2.23 80 1.88
15 2.59 50 2.20 85 1.85
20 2.50 55 2.14 90 1.80
25 2.46 60 2.08 95 1.76
30 2.40 65 2.01 100 1.73

3.00

2.50

2.00
y = -0.0104x + 2.7232
R = 0.9947
1.50

R
1.00

0.50

0.00
0 20 40 60 80 100 120

Grafik 3. X terhadap waktu

Luas permukaan tray


A = p x l = 16,5 cm x 7 cm = 115,5 cm2 = 0,01155 m2


Rc = - ( )

24,85 gram 2,692,75


= - 0,01155 m2 ( )
50

= 25,82 gram/menit


Rc = - ( )

24,85 gram 2,64 2,69


= - 0,01155 m2 ( )
105

= 21,52 gram/menit


Rc = - ( )

24,85 gram 2,592,64


= - 0,01155 m2 ( )
1510

= 21,52 gram/menit


Rc = - ( )

24,85 gram 2,502,59


= - 0,01155 m2 ( )
2015

= 38,73 gram/menit


Rc = - ( )

24,85 gram 2,462,50


= - 0,01155 m2 ( )
2520

= 17,21 gram/menit


Rc = - ( )

24,85 gram 2,402,46


= - 0,01155 m2 ( 3025
)

= 25,82 gram/menit

Rc = - ( )

24,85 gram 2,362,40


= - 0,01155 m2 ( )
3530

= 17,21 gram/menit


Rc = - ( )

24,85 gram 2,272,36


= - 0,01155 m2 ( )
4035

= 38,73 gram/menit


Rc = - ( )

24,85 gram 2,232,27


= - 0,01155 m2 ( )
4540

= 17,21 gram/menit


Rc = - ( )

24,85 gram 2,202,23


= - 0,01155 m2 ( )
5045

= 12,91 gram/menit


Rc = - ( )

24,85 gram 2,142,20


= - 0,01155 m2 ( )
5550

= 25,82 gram/menit


Rc = - ( )

24,85 gram 2,082,14


= - 0,01155 m2 ( )
6055

= 25,82 gram/menit


Rc = - ( )

24,85 gram 2.012,08
= - 0,01155 m2 ( )
6560

= 30,12 gram/menit


Rc = - ( )

24,85 gram 1.992,01


= - 0,01155 m2 ( )
7065

= 8,61 gram/menit


Rc = - ( )

24,85 gram 1.911.99


= - 0,01155 m2 ( )
7570

= 34,42 gram/menit


Rc = - ( )

24,85 gram 1.881.91


= - 0,01155 m2 ( )
8075

= 12,91 gram/menit


Rc = - ( )

24,85 gram 1.851.88


= - 0,01155 m2 ( )
8580

= 12,91 gram/menit


Rc = - ( )

24,85 gram 1,801,85


= - 0,01155 m2 ( )
9085

= 21,52 gram/menit


Rc = - ( )

24,85 gram 1.761.80


= - 0,01155 m2 ( )
9590
= 17,21 gram/menit


Rc = - ( )

24,85 gram 1.731.76


= - 0,01155 m2 ( )
10095

= 12,91 gram/menit

Waktu Waktu
R R
(Menit) X (Menit) X
(gram/menit) (gram/menit)

0 2.75 0 55 2.14 25.82


5 2.69 28.52 60 2.08 25.82
10 2.64 21.52 65 2.01 30.12
15 2.59 21.52 70 1.99 8.61
20 2.5 38.73 75 1.91 34.42
25 2.46 17.21 80 1.88 12.91
30 2.4 25.82 85 1.85 12.91
35 2.36 17.21 90 1.8 21.52
40 2.27 38.73 95 1.76 17.21
45 2.23 17.21 100 1.73 12.91
50 2.2 12.91

1.1.2 Titik Keseimbangan


R

Grafik 4. R terhadap X

Anda mungkin juga menyukai

  • JENIS-JENIS PLTA
    JENIS-JENIS PLTA
    Dokumen21 halaman
    JENIS-JENIS PLTA
    noormanurmalasari07
    100% (2)
  • TEKNOLOGI PULP DAN KERTAS KRAFT
    TEKNOLOGI PULP DAN KERTAS KRAFT
    Dokumen15 halaman
    TEKNOLOGI PULP DAN KERTAS KRAFT
    Kiki Sahat Panggabean
    100% (2)
  • REAKTOR BATCH
    REAKTOR BATCH
    Dokumen1 halaman
    REAKTOR BATCH
    noormanurmalasari07
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    noormanurmalasari07
    Belum ada peringkat
  • Lignin
    Lignin
    Dokumen2 halaman
    Lignin
    noormanurmalasari07
    Belum ada peringkat
  • Lignin
    Lignin
    Dokumen2 halaman
    Lignin
    noormanurmalasari07
    Belum ada peringkat
  • Mikrobiologi Umum
    Mikrobiologi Umum
    Dokumen34 halaman
    Mikrobiologi Umum
    dani darmawan
    Belum ada peringkat
  • Termo Korosi
    Termo Korosi
    Dokumen1 halaman
    Termo Korosi
    Fitri Gina Gunawan
    Belum ada peringkat
  • Grafik Temperatur CombAir Terhadap Daya Kompresor Udara
    Grafik Temperatur CombAir Terhadap Daya Kompresor Udara
    Dokumen12 halaman
    Grafik Temperatur CombAir Terhadap Daya Kompresor Udara
    noormanurmalasari07
    Belum ada peringkat
  • Edit
    Edit
    Dokumen26 halaman
    Edit
    noormanurmalasari07
    Belum ada peringkat
  • Edit
    Edit
    Dokumen26 halaman
    Edit
    noormanurmalasari07
    Belum ada peringkat
  • Data Pengamatan
    Data Pengamatan
    Dokumen4 halaman
    Data Pengamatan
    noormanurmalasari07
    Belum ada peringkat
  • Edit
    Edit
    Dokumen26 halaman
    Edit
    noormanurmalasari07
    Belum ada peringkat
  • Asaki
    Asaki
    Dokumen3 halaman
    Asaki
    noormanurmalasari07
    Belum ada peringkat
  • Teori Sifat2 Keramik
    Teori Sifat2 Keramik
    Dokumen1 halaman
    Teori Sifat2 Keramik
    noormanurmalasari07
    Belum ada peringkat
  • Air Laut
    Air Laut
    Dokumen15 halaman
    Air Laut
    noormanurmalasari07
    Belum ada peringkat
  • AMINASI
    AMINASI
    Dokumen5 halaman
    AMINASI
    noormanurmalasari07
    Belum ada peringkat
  • Kul 10 Cascade 17.Ppt Fix
    Kul 10 Cascade 17.Ppt Fix
    Dokumen6 halaman
    Kul 10 Cascade 17.Ppt Fix
    noormanurmalasari07
    Belum ada peringkat
  • Air Tanah
    Air Tanah
    Dokumen12 halaman
    Air Tanah
    noormanurmalasari07
    Belum ada peringkat
  • Laporan Fluidisasi
    Laporan Fluidisasi
    Dokumen16 halaman
    Laporan Fluidisasi
    Velly Chikipy
    0% (1)
  • Daftar Pustaka Leaching
    Daftar Pustaka Leaching
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka Leaching
    noormanurmalasari07
    Belum ada peringkat
  • Air Laut
    Air Laut
    Dokumen15 halaman
    Air Laut
    noormanurmalasari07
    Belum ada peringkat
  • Steam Traps
    Steam Traps
    Dokumen2 halaman
    Steam Traps
    noormanurmalasari07
    Belum ada peringkat
  • Perawatan Valve untuk Meningkatkan Umur Pakai
    Perawatan Valve untuk Meningkatkan Umur Pakai
    Dokumen1 halaman
    Perawatan Valve untuk Meningkatkan Umur Pakai
    noormanurmalasari07
    Belum ada peringkat
  • SELEKTIF
    SELEKTIF
    Dokumen38 halaman
    SELEKTIF
    noormanurmalasari07
    Belum ada peringkat
  • Kerak Fix Print
    Kerak Fix Print
    Dokumen2 halaman
    Kerak Fix Print
    noormanurmalasari07
    Belum ada peringkat
  • DATA
    DATA
    Dokumen18 halaman
    DATA
    noormanurmalasari07
    Belum ada peringkat
  • Daftar Kelompok Praktikum Pengpros 2017
    Daftar Kelompok Praktikum Pengpros 2017
    Dokumen10 halaman
    Daftar Kelompok Praktikum Pengpros 2017
    noormanurmalasari07
    Belum ada peringkat
  • Pengendalian Tekanan Rev - 4 2017
    Pengendalian Tekanan Rev - 4 2017
    Dokumen7 halaman
    Pengendalian Tekanan Rev - 4 2017
    noormanurmalasari07
    Belum ada peringkat