Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI SENSORI

(HALUSINASI) : SESI 2: MENGONTROL HALUSINASI DENGAN MENGHARDIK

Disusun Oleh :

Nadia febrina

171211348

3B

Kelompok E (Preklinik)

Dosen Pembimbing :

Ns. Ulfa Suryani, M.Kep, Sp.Kep.J

PRODI S1 KEPERAWATAN

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

2020
PROPOSAL TAK

Topik : TAK HALUSINASI : Mengontrol Halusinasi Dengan Menghardik

Sesi Ke :2

Terapis : Mahasiswa STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang

Sasaran : 3 Orang klien HALUSINASI yang dirawat di Ruangan B RS J Prof. HB. Sa’anin
Padang

Indikasi : Klien dengan gangguan stimulasi persepsi sensori : halusinasi

A. TUJUAN

1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi.
2. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi.
3. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi.

B. TINJAUAN TEORI

Terapi aktivitas kelompo (TAK) stimulus persepsi adalah terapi yang menggunakan
aktivitas mempersepsikan berbagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan
untuk di diskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi
atau alternative penyelesaian masalah. Dalam sesi 2 akan melatih cara mengontrol halusinasi
dengan menghardik.

C. KRITERIA ANGGOTA KELOMPOK

Kriteria klien sebagai anggota yang mengikuti Terapi aktivitas kelompok ini adalah:

1) Pasien yang sudah kooperatif.


2) Pasien yang mampu mengikuti kegiatan sampai selesai.

D. PROSES SELEKSI

1) Pengkajian dilakukan oleh mahasiswa.


2) Penyeleksian klien sesuai kriteria.
3) Sehat fisik dan memahami pesan yang diberikan.

E. URAIAN STRUKTUR KEGIATAN

1. Hari/ Tanggal : Senin / 6 Juli 2020

2. Tempat Kegiatan : Ruangan E

3. Waktu Kegiatan : 10:00 - 10:45 WIB

4. Metode Kegiatan :

a) Diskusi dan Tanya jawab

b) bermain peran

5. Anggota Kelompok :

a. An. A

b. An. B

c. Ny. C

F. MEKANISME KEGIATAN TAK

No Waktu Kegiatan Terapis Kegiatan Peserta


1. 5 menit a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak kepada
klien yang telah mengikuti sesi 1.
2) Mempersiapkan alat dan tempat
pertemuan.
a. Orientasi
1) Salam Terapeutik
a) Salam dari terapis kepada
klien.
b) Klien dan terapis
menggunakan papan nama
2) Evaluasi /validasi Menjawab salam
a. Terapis menanyakan perasaan dan mendengarkan
klien saat ini.
b. Terapis menanyakan
pengalaman halusinasi yang
terjadi : isi, waktu, situasi, dan
perasaan. Menjawab
c. Kontrak pertanyaan
a) Terapis menjelaskan tujuan
kegiatan, yaitu latihan satu
cara mengontrol halusinasi
dengan menghardik pada
pasien. Mendengarkan dan
b) Menjelaskan tata aturan TAK, memperhatikan
yaitu
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien harus Mendengarkan dan
mengikuti kegiatan dari memperhatikan
awal sampai selesai.
 Jika ada klien yang ingin
meninggalkan kelompok,
harus minta izin kepada
terapis.

30 menit b. Tahap kerja Mendengarkan dan


1) Terapis meminta klien memperhatikan
menceritakan apa yang dilakukan
pada saat mengalami halusinasi,
dan bagaimana hasilnya. Ulangi
sampai semua klien mendapat Mendengarkan dan
giliran. memperhatikan
2) Berikan pujian setiap klien selesai
bercerita. Mendengarkan dan
3) Terapis menjelaskan cara memperhatikan
mengatasi halusinasi dengan
menghardik halusinasi saat
halusinasi muncul.
4) Terapis memperagakan cara Mendengarkan dan
menghardik halusinasi. memperhatikan
5) Terapis meminta masing-masing
klien memperagakan cara
menghardik halusinasi dimulai
dari klien disebelah kanan terapis
berurutan berlawanan arah jarum
jam sampai semua peserta
mendapatkan giliran.
6) Terapis memberikan pujian Mendengarkan dan
mengajak semua klien bertepuk memperhatikan
tangan saat setiap klien selesai
memperagakan menghardik
halusinasi.

10 menit c. Tahap terminasi Mendengarkan dan


1) Evaluasi memperhatikan
a) Terapis menanyakan perasaan
klien setelah mengikuti TAK.
b) Terapis memberikan pujian
atas keberhasilan kelompok.
2) Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien Mendengarkan dan
untuk menerapkan cara yang memperhatikan
telah dipelajari jika halusinasi
muncul.
3) Kontrak yang akan datang Mendengarkan dan
1) Terapis membuat kesepakatan memperhatikan
dengan klien untuk TAK yang
berikutnya, yaitu belajar cara
mengontrol halusinasi dengan
melakukan kegiatan.
2) Terapis membuat kesepakatan
waktu dan tempat TAK
berikutnya.

G. PENGORGANISASIAN KELOMPOK

Leader : Nadia febrina

Co – Leader : Laras putri gamyes

Observer : Marta winda sari

Fasilitator : 1. Novia tri nanda

2. Nurfazila

Tim terapis dan uraian tugas :

Perilaku yang ditampilkan oleh Co - leader

1) Menyusun rencana TAK.


2) Mengarahkan kelompok sesuai tujuan.
3) Memfasilitasi anggota untuk mengekspresikan perasaan, pendapat, dan umpan balik.
4) Role play.
5) Mengkaji hambatan dalam kelompok.
6) Mengkaji konflik interpersonal.
7) Mengkaji sejauh mana anggota kelompok mengerti dan melaksanakan kegiatan.
Perilaku yang ditampilkan oleh Co - leader:

1) Membantu leader.
2) Membantu mengorganisir anggota kelompok.
3) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktivitas klien.
4) Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang.
5) Mengingatkan leader tentang waktu.

Perilaku yang ditampilkan oleh observer:

1)Mengobservasi respon klien.


2)Mengobservasi pelaksanaan TAK.

Perilaku yang ditampilkan oleh fasilitator:

1) Membantu leader memfasilitasi aggota untuk berperan aktif dalam mengkonsentrasikan


anggota kelompok untuk ikut dan fokus pada arahan yang diarahkan oleh leader.
2) Membantu memotivasi dalam kelompok agar ikut dalam kegiatan terapi aktivitas kelompok.
3) Mempertahankan kehadiran peserta Selama kegiatan TAK berlangsung kurang lebih 20
menit.

H. MEDIA DAN ALAT

a. Media dan Alat

1) Spidol dan papan tulis sebanyak jumlah yang mengikuti TAK.

2) Jadwal kegiatan klien sebanyak jumlah yang mengikuti TAK

I. SETTING TEMPAT

Terapi dilakukan diruang TAK ruang melati RS. jiwa. Prof. DR. HB. Saanin

a. Terapis dengan klien duduk bersama membentuk lingkaran


b. Ruangan nyaman dan tenang
= Leader = Observer = Klien

= Co-Leader = Fasilitator
J. EVALUASI DAN DOKUMENTASI

Evaluasi

Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khusunya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
simulasi persepsi halusinasi sesi 2, kemampuan yang diharapkan adalah mengatasi halusinasi
dengan menghardik. Formulir evaluasi sebagai berikut :

Sesi 2
Stimulasi persepsi: halusinasi

Kemampuan menghardik halusinasi

No Nama Klien Menyebutkan Menyebutkan Menyebutkan Memperaga


cara yang selama efektivitas cara mengatasi kan
ini digunakan cara halusinasi menghardik
mengatasi dengan halusinasi
halusinasi menghardik
1.
2.
3.
4.
5.

Petunjuk :

1) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama.
2) Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan menyebutkan : cara yang biasa
digunakan untuk mengatasi halusinasi, keefektifan, cara menghardik halusinasi, dan
memperagakannya. Beri tanda √ jika klien mampu dan tanda (-) jika klien tidak mampu.

Dokumentasi

Dokumentasikan semua kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti sesi 2, TAK stimulasi persepsi : halusinasi sesi
2. Klien mampu memperagakan cara menghardik halusinasi. Anjurkan klien menggunakannya
jika halusinasi muncul, khusunya pada malam hari ( buat jadwal).

K. PENUTUP

Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu bentuk kegiatan terapi psikologik yang
dilakukan dalam sebuah aktivitas dan diselenggarakan secara kolektif dalam rangka pencapaian
penyesuaian psikologis, perilaku dan pencapaian adaptasi optimal pasien. Dalam kegiatan
aktivitas kelompok, tujuan ditetapkan berdasarkan akan kebutuhan dan masalah yang dihadapi
oleh sebagian besar peserta dan sedikit banyak dapat diatasi dengan pendekatan terapi aktivitas
kolektif.
Demikianlah proposal saya ajukan dalam rangka praktek klinik di ruangan B, RSJ. Prof.
Hb. Saanin padang.

Padang, 06 Juli 2020


Ketua Kelompok

(Nadia febrina)

Disetujui oleh

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(Ns.Ulfa Suryani, M.Kep.Sp.Kep.J) (Ns.Ulfa Suryani, M.Kep.Sp.Kep.J)

NIP . NIP.

Anda mungkin juga menyukai