BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. I DENGAN GANGGUAN SISTEM
KARDIOVASKULER, “HIPERTENSI” DI PANTI SOSIAL TRESNA
WERDHA TERATAI PALEMBANG TAHUN 2017
2.1 Pengkajian
2.1.1. Identitas
a. Nama : Ny. I
b. Tempat/tanggal lahir : 70 Tahun
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Status Perkawinan : Janda
e. Agama : Islam
f. Suku : Palembang
Ny. I mengatakan sakit pada bagian lutut kaki. Sekarang klien mengeluh
Pusing, Kalau beraktivitas cepat merasa lelah, penglihatan kabur, kadang –
kadang terasa lemah diseluruh tubuh
2. Gejala yang dirasakan :
Ny. I mengatakan sering nyeri, ngilu, sakit pada bagian lutut kakinya.
3. Faktor pencetus:
Kesandung lutut kena lantai dan waktu bantu nenek M ke kamar mandi ke
sandung di tempat tidur.
4. Timbulnya keluhan:
Ny. I mengatakan awalnya kebentur bisa tapi sering menyebabkan sakit
ngilu-ngilu pada lutut kakinya.
5. Upaya mengatasinya:
Ny. I mengatakan kalo lutut kakinya sakit biasanya di olesi balsem.
Setelah di olesi balsem agak mendingan.
6. Pergi ke RS? Klinik pengobatan/dokter praktek/bidan/perawat?
Ny. I mengatakan tidak pernah ke RS, Klinik, dan berobat lainnya.
7. Mengkonsumsi obat-obatan sendiri? Obat tradisional?
Ny. I mengatakan kalo sakit biasanya menggunakan balsem tidak pernah
menggunakan obat-obatan lainnya.
8. Lain-lain: Tidak ada
Ny. I mengatakan menu makanan di panti bervariasi kalo hari selasa dan
hari jum’at lauknya ayam, makan 3 kali sehari, Ny. I juga tidak memilih-
milih dalam makanan, semua makanan di sukai Ny. I. Tidak ada keluhan
berhubungan dengan makanan.
c. Eliminasi:
Ny. I mengatakan BAK dan BAB kadang kadang. Kalo sering minum
BAK nya 2 kali sehari BAB 1 kali sehari
d. Aktivitas pola latihan:
Ny. I mengatakan nyeri pada kaki kirinya dan akktivitas pasien di bantu
oleh petugas panti dan dibantu dengan alat tongkat kayu.
e. Pola istirahat tidur:
Ny. I mengatakan susah tidur, tidur malam + 2 jam pasien susah tidur
siang.
f. Pola kognitif persepsi:
Ny. I mengatakan Penglihatannya kabur mata sebelah kanannya tidak jelas
jika melihat benda-benda, kaki kirinya sakit dan kemana-mana
menggunakan tongkat kayu.
g. Persepsi diri – Pola konsep diri:
Ny.I mengatakan dia sudah tua, dia di bawak keluarganya ke panti
awalnya di suruh minta surat di ketua RT lalu di ajak pergi ke panti tanpa
tau akan di ajak ke panti.
h. Pola peran – Hubungan :-
i. Seksualitas :-
j. Koping – Pola toleransi stress: -
k. Nilai – Pola keyakinan :-
g. Kulit : Keriput
h. Ekstremitas atas : Agak bungkuk
i. Ekstremitas bawah :-
siang.
DO: Ny. I tampak pucat, mata
cekung,
3 DS : Ny. I mengatakan nyeri kelemahan fisik Gangguan pola aktivitas
pada kaki kirinya
DO : Aktivitas pasien di bantu
oleh petugas panti dan
dibantu dengan alat
tongkat kayu.
2.3 IntervensiKeperawatan
DIAGNOSA PERENCANAAN
NO TUJUAN
KEPERAWATAN INTERVENSI RASIONALISASI
1 Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan1. Atur posisi1. Dengan mengatur
nyeri b/d peningkatan asuhan keperawatan semifowler pasien posisi semi fowler
tekanan darah. selama 3x24 jam pasien diharapkan
DS: Ny. I tampak nyeri dan pusing pasien merasa
meringis kesakitan, hilang dengan nyaman
kondisi badan kriteria hasil2. Berikan istirahat2. Dengan
lemah. sebagai berikut: yang cukup memberikan
DO: TD : 130/80 mmHg istirahat yang cukup
TD : 150/90 mmHg Pols: 80 x/menit diharapkan rasa
Pols : 80 x/menit RR: 16 x/menit nyeri pasien
RR : 16 x/menit Temp: 37,20C 3. Anjurkan pasien berkurang
Temp : 37,20C untuk 3. Dengan
menghindari menghindari
makanan yang makanan yang
mengandung mengndung garam
garam diharapkan dapat
menghindari
peningkatan
tekanan darah
4. Monitor TTV 4. Untuk mengetahui
tanda-tanda vital
(TD, Nadi, Suhu,
RR)
5. Dengan
5. Kolaborasi dengan berkolaborasi
21
kenyamanan pasien
setiap hari
2 Gangguan istirahat tidur b/d efek S: Pasien mengataka bisa tidur siang
hospitalisasi O: Pasien tampak lemas
DS: Ny. I mengatakan tidur A: Masalah sebagian teratasi
malam + 2 jam susah tidur P: Intervensi dilanjutkan
siang
DO: Ny. I tampak pucat, mata
cekung
3 Gangguan pola aktivitas b/d S : Pasien mengatakan kedua
kelemahan fisik kakinya sudah bias di gerakan
DS : Ny. I mengatakan nyeri pada O : Pasien susah untuk beraktivitas
kaki kirinya A : Masalah sebagian teratasi
DO : Aktivitas pasien di bantu oleh P : Intervensi dilanjutkan
petugas panti dan dibantu
dengan alat tongkat kayu..