Anda di halaman 1dari 12

SEMINAR PROPOSAL

PENGARUH PEMBERIAN NUGGET LATE (IKAN NILA DAN TEMPE) TERHADAP


KENAIKAN BERAT BADAN BALITA GIZI KURANG USIA 24-59 BULAN DI DESA
LINGSAR

OLEH: 
MAULIDA AYU LESTARI
NIM: P07131117056

PENGUJI I : Irianto, SKM, M, Kes


PEMBIMBING I : Lalu Khairul Abdi, SKM,M Kes
PEMBIMBING II : I Nyoman Adiyasa, SKM, MPH
BAB I
Balita merupakan kelompok dengan rentang usia 12-59 bulan dimana pada masa ini pertumbuhan
tubuh dan otak sangat pesat dalam pencapaian keoptimalan fungsinya. Balita termasuk salah satu
kelompok rawan gizi yang sangat perlu mendapat perhatian khusus karena dampak negative yang
ditimbulkan apabila menderita kekurangan gizi (Kementerian Kesehatan RI, 2017)

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2018) diketahui bahwa prevalensi balita gizi kurang di NTB
berdasarkan indeks (BB/U Z-score ≥ -3,0 s/d Z-score < -2,0) sebesar 20,5% , sedangkan untuk
LATAR prevalensi status gizi berdasarkan indeks (BB/TB Z-score ≥ -3,0 s/d Z-score < -2,0) di NTB sebesar
BELAKANG 10,0% dan untuk Kabupaten Lombok Barat prevalensi gizi kurang sebesar 19,1% dengan
karakteristik akut-kronis (Kementerian Kesehatan RI, 2018).
Berdasarkan jumlah kasus gizi buruk dan gizi kurang di temukan 2 gizi buruk dan 20 gizi kurang di
daerah Lingsar Kecamatan Lingsar (Badan Pusat Statistik Lombok Barat, 2018)

Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu yang dapat dilakukan adalah Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) pada balita. PMT balita dapat dibuat dari Bahan Makanan Campuran (BMC) yang
padat gizi dengan memanfaatkan bahan pangan lokal NTB. Penyusunan BMC untuk balita
menggunakan bahan pangan dengan kandungan energi dan protein tinggi (dian septiana, 2017).
RUMUSAN Bagaimana pengaruh pemberian nugget LATE (ikan nila dan tempe) terhadap
MASALAH kenaikan berat badan balita gizi kurang usia 24-59 bulan di Desa Lingsar.

Untuk mengetahui pengaruh pemberian nugget LATE (ikan nila dan tempe)
TUJUAN terhadap kenaikan berat badan balita gizi kurang usia 24-59 bulan di Desa
UMUM Lingsar.

a. Mengidentifikasi karakteristik subyek : umur, jenis kelamin, aktivitas


fisik.
TUJUAN b. Mengidentifikasi berat badan sebelum dan sesudah intervensi.
KHUSUS c. Menganalisis pengaruh pemberian nugget LATE (ikan nila dan
tempe) terhadap kenaikan berat badan balita gizi kurang usia 24-59
bulan di Desa Lingsar.
BAB II

1. BALITA
balita atau sering disebut anak bawah lima tahun merupakan usia dalam daur kehidupan dimana pertumbuhan tidak sepesat pada
masa bayi, tetapi aktivitas mulai meningkat. Usia balita merupakan masa kehidupan yang sangat penting dan perlu perhatian
serius. Pada masa ini berlangsung proses tumbuh kembang yang sangat pesat yaitu pertumbuhan fisik dan perkembangan
psikomotorik, mental, serta sosial.

2. STATUS GIZI
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Status gizi ini menjadi
penting karena merupakan salah satu factor resiko untuk terjadinya kesakitan dan kematian

3. MAKANAN TAMBAHAN
Makanan tambahan adalah makanan yang bergizi sebagai tambahan selain makanan utama bagi balita untuk
memenuhi kebutuhan gizi. Makanan tambahan bagi balita dapat berupa makanan yang dibuat dengan bahan
pangan lokal yang tersedia dan mudah diperoleh oleh masyarakat dengan harga yang terjangkau atau makanan
hasil olahan pabrikan
KERANGKA KONSEP

Variabel Independen : Variabel Dependen :


 
Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) Nugget Berat Badan Balita
LATE
HIPOTESIS

Adanya pengaruh pemberian


nugget LATE (ikan nila dan tempe)
terhadap kenaikan berat badan
balita gizi kurang usia 24-59 bulan di
Desa Lingsar.
BAB III

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah
quasy eksperimen dengan rancangan time
series design .
B. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah Desa Lingsar, Kecamatan
Lingsar, Kabupaten Lombok Barat.
 
 
2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juli - Agustus 2020
Pemberian intervensi akan dilakukan selama 14 Hari pada
bulan Agustus 2020
C. Populasi & Sampel
1. Populasi target penelitian ini adalah semua balita 2T (2 kali tidak naik berat badan) di wilayah
Kecamatan Lingsar
2. Sampel penelitian adalah semua balita 2T (2 kali tidak naik berat badan)
n=

3. Teknik Pengambilan Sampel (Sampling)


Dalam penelitian ini menggunakan Purposive Sampling, dimana suatu metode pemilihan sampel
yang dilakukan berdasarkan maksud dan tujuan tertentu yang ditentukan oleh peneliti. Sampel
adalah semua balita yang memenuhi kriteria inklusi.
Variabel Penelitian
1. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pemberian makanan tambahan
berupa Nugget LATE (ikan nila dan tempe).
2. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kenaikan berat badan anak balita di
usia 24 - 59 bulan.

Analisis Data
• Analisa univariat dilakukan untuk mendeskripsikan karakteristik setiap
variabel yang diteliti pada penelitian ini yaitu usia, jenis kelamin,aktivitas fisik
• Analisa bivariate yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Wilcoxon
dengan data berbentuk interval. Uji Wilcoxon digunakan bertujuan untuk
mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah pemberian PMT bagi balita gizi
kurang di Desa Lingsar, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat.
DEFINISI OPERASIONAL

Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Skala


Operasional Ukur Data
Pemberian Makanan tambahan - - - -
makanan adalah makanan
tambahan bergizi selain
berupa makanan utama bagi
nugget kelompok sasaran
LATE (ikan guna memenuhi
nila dan kebutuhan gizi atau
tempe) sebagai makanan
tambahan untuk
pemulihan gizi, salah
satu bentuk pmt
yaitu nugget dengan
frekuensi pemberian
2 kali sehari selama
14 hari
Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional Data
Kenaikan Selisih antara berat Timbangan Balita diletakkan diatas Kilogram (kg) Ratio
Berat badan awal dan digital timbangan, lalu dilihat
Badan berat badan akhir berat badannya
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai