OLEH:
MAULIDA AYU LESTARI
NIM: P07131117056
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2018) diketahui bahwa prevalensi balita gizi kurang di NTB
berdasarkan indeks (BB/U Z-score ≥ -3,0 s/d Z-score < -2,0) sebesar 20,5% , sedangkan untuk
LATAR prevalensi status gizi berdasarkan indeks (BB/TB Z-score ≥ -3,0 s/d Z-score < -2,0) di NTB sebesar
BELAKANG 10,0% dan untuk Kabupaten Lombok Barat prevalensi gizi kurang sebesar 19,1% dengan
karakteristik akut-kronis (Kementerian Kesehatan RI, 2018).
Berdasarkan jumlah kasus gizi buruk dan gizi kurang di temukan 2 gizi buruk dan 20 gizi kurang di
daerah Lingsar Kecamatan Lingsar (Badan Pusat Statistik Lombok Barat, 2018)
Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu yang dapat dilakukan adalah Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) pada balita. PMT balita dapat dibuat dari Bahan Makanan Campuran (BMC) yang
padat gizi dengan memanfaatkan bahan pangan lokal NTB. Penyusunan BMC untuk balita
menggunakan bahan pangan dengan kandungan energi dan protein tinggi (dian septiana, 2017).
RUMUSAN Bagaimana pengaruh pemberian nugget LATE (ikan nila dan tempe) terhadap
MASALAH kenaikan berat badan balita gizi kurang usia 24-59 bulan di Desa Lingsar.
Untuk mengetahui pengaruh pemberian nugget LATE (ikan nila dan tempe)
TUJUAN terhadap kenaikan berat badan balita gizi kurang usia 24-59 bulan di Desa
UMUM Lingsar.
1. BALITA
balita atau sering disebut anak bawah lima tahun merupakan usia dalam daur kehidupan dimana pertumbuhan tidak sepesat pada
masa bayi, tetapi aktivitas mulai meningkat. Usia balita merupakan masa kehidupan yang sangat penting dan perlu perhatian
serius. Pada masa ini berlangsung proses tumbuh kembang yang sangat pesat yaitu pertumbuhan fisik dan perkembangan
psikomotorik, mental, serta sosial.
2. STATUS GIZI
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Status gizi ini menjadi
penting karena merupakan salah satu factor resiko untuk terjadinya kesakitan dan kematian
3. MAKANAN TAMBAHAN
Makanan tambahan adalah makanan yang bergizi sebagai tambahan selain makanan utama bagi balita untuk
memenuhi kebutuhan gizi. Makanan tambahan bagi balita dapat berupa makanan yang dibuat dengan bahan
pangan lokal yang tersedia dan mudah diperoleh oleh masyarakat dengan harga yang terjangkau atau makanan
hasil olahan pabrikan
KERANGKA KONSEP
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah
quasy eksperimen dengan rancangan time
series design .
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah Desa Lingsar, Kecamatan
Lingsar, Kabupaten Lombok Barat.
2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juli - Agustus 2020
Pemberian intervensi akan dilakukan selama 14 Hari pada
bulan Agustus 2020
C. Populasi & Sampel
1. Populasi target penelitian ini adalah semua balita 2T (2 kali tidak naik berat badan) di wilayah
Kecamatan Lingsar
2. Sampel penelitian adalah semua balita 2T (2 kali tidak naik berat badan)
n=
Analisis Data
• Analisa univariat dilakukan untuk mendeskripsikan karakteristik setiap
variabel yang diteliti pada penelitian ini yaitu usia, jenis kelamin,aktivitas fisik
• Analisa bivariate yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Wilcoxon
dengan data berbentuk interval. Uji Wilcoxon digunakan bertujuan untuk
mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah pemberian PMT bagi balita gizi
kurang di Desa Lingsar, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat.
DEFINISI OPERASIONAL