Anda di halaman 1dari 15

6.

Kerangka Konsep

Faktor yang mempengaruhi status


gizi balita : Kemenkes 2016

1. Faktor langsung
- Riwayat sakit 1 bulan
terakhir**
- Riwayat lahir**
- Riwayat Pemberian
ASI Eksklusif**
2. Faktor tidak langsung Status Gizi
- Jenis kelamin** Balita
- Tingkat pendidikan Menurut BB/U
ibu**
- Tingkat pngetahuan
ibu**
- Sosial ekonomi*
- Pendapatan*
- Pola asuh*
- Rendahnya ketahanan
pangan*
- Perilaku layanan
kesehatan*

Keterangan :

** : Diteliti * : Tidak Diteliti

7. Hipotesis Penelitian

H0 (hipotesis nol):

Tidak terdapat pengaruh peningkatan status gizi sebelum dan sesudah

pemberian makanan tambahan (PMT) berupa snack bar tepung ikan

tuna dimodifikasi dengan tepung labu kuning.


Ha (hipotesis alternatif):

Terdapat pengaruh peningkatan status gizi sebelum dan sesudah

pemberian makanan tambahan (PMT( berupa snack bar tepung labu

kuning dimodifikasi dengan tepung ikan tuna.

8. Metodeologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian pra Eksperimen design dengan rancangan

pretest-postest desain. Penelitian ini akan mendeskripsikan

perbedaan pengaruh status gizi sebelum dan sesudah diberikan

intervensi berupa snack bar tepung ikan tuna dimodifikasikan

dengan tepung labu kuning.

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Modayag Barat

Kabupaten Bolaang Mongondow Timur pada bulan maret 2024

3. Variabel Penelitian

a) Variabel Bebas (Independen): Snack bar

b) Variabel Terikat (Dependen): Peningkatan status gizi

4. Definisi Oprasional

Variabel Definisi Alat ukur Cara ukur


operasional
Snack Bar Produk yang Timbangan bahan Diukur berat
digunakan berupa makanan snack bar yang
snack bar tepung diberikan
ikan tuna
dimodifikasikan
dengan tepung
labu kuning
sebagai bahan
intervensi dalam
penelitian ini dan
produk diberikan
selama 14 hari
Riwayat Lahir sebanyak 30 gr. Buku KIA dan
(Berat Badan Merupakan Kuesioner Wawancara
Lahir) gambaran berat
badan ditimbang
pada saat lahir
sampai dengan 24
jam pertama
Jenis Kelamin setelah lahir Kuesioner
Varian yang Wawancara
terdiri dari laki-
laki dan
Tingkat perempuan Kuesioner
Pendidikan Ibu Wawancara
Jenjang
pendidikan
formal yang
ditempuh
oleh ibu sebagai
bekal agar dapat
mendidik anak-
Tingkat anaknya dengan
Pengetahuan Ibu baik Wawancara
Pengukuran
Tentang Gizi
pengetahuan ibu
Balita dilakukan dengan
wawancara atau
angket yang
menanyakan isi
materi.

1. Pengerti
2. an dan
prinsip gizi
balita.
3. Nurisi dan
kebutuhan
gizi balita.
4. Menyusun
menu balita.
5. Gizi
seimbang Buku KIA dan
Riwayat balita. Kuesioner Wawancara
Pemberian ASI 6. Status gizi
Eksklusif balita.
ASI tanpa susu
atau makanan
tambahan
diberikan
kepada anak Kuesioner
Riwayat Sakit 1 sampai umur 6 Wawancara
Bulan bulan dan yang
terecord di Buku
KIA .
Gambaran
riwayatsakit
pada balita
dalam 1 bulan
terakhir

Peingkatan Status Keadaan dari Antropometri dan Melakukan


Gizi Balita balita yang dapat timbangan injak penimbangan
ditentukan dari berat badan balita
indikator berat
badan menurut
umur (BB/U)
dengan nilai Z-
Score < -3 SD

5. Populasi dan Sampel

a) Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah balita gizi kurang di Desa

Bongkudai Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.

b) Kriteria Sampel

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu balita gizi

kurang 0-59 bulan yang bersedia diukur berat badan, tinggi


badan,dan bersedia diwawancarai serta hadir pada saat

penelitian.

2. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini yaitu anak yang

tidak bersedia menjadi responden dan anak yang tidak

bersedia diukur tinggi badan, berat badan dan tidak bersedia

untuk diwawancarai serta tidak hadir pada saat penelitian.

c) Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampel yang digunakan adalah teknik total

sampling, Analisis data menggunakan paired sampel t-test

dengan terlebih dahulu melakukan uji normalitas data. Teknik

ini dilakukan sesuai dengan inklusi sampel yaitu anak balita gizi

kurang yang bersedia menjadi responden serta anak balita gizi

kurang yang bersedia diukur berat badan, tinggi dan bersedia

untuk diwawancarai serta hadir pada saat penelitian.

d) Sampel
2
z1- α /2 [ P 1 ( 1- P1 ) + P 2(1-P 2)]
n=

1,96 ² [ 0,24 (1-0,24 ) +0,19(1-0,19)]


=0,20²

3,84 [0,24 ( 0,76 ) +0,19(0,81)]


¿
0,04

3,84 [0,18+0,15]
¿
0,04
3,84 (0,33)
¿
0,04

1,27
¿
0,04

= 32

6. Instrumen Penelitian

a) Formulir antropometri

b) Formulir food recall 1 x 24 jam

7. Teknik Pengumpulan Data

a) Jenis dan sumber data

1) Data Primer

Data primer meliputi data asupan makan yang diperoleh

melalui recall 1 x 24 jam. Selanjutnya data status gizi

yang diperoleh melalui pengukuran antropometri

sebelum dan sesudah pemberian snack bar.

2) Data Sekunder

Data sekunder Puskesmas Modayag Barat adalah salah

satu kesatuan organisasi kesehatan di moyongkota, kec.

Modayag barat, kab. Bolaang mongondow timur.

8. Jalan Penelitian/Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian dimulai dari peneliti mengurus

perijinan untuk melakukan penelitian dari Jurusan Gizi

Poltekkes Kemenkes Manado ditujukan kepada kepala desa

Bongkudai Moonow diberikan ijin resmi untuk melakukan


penelitian Bongkudai Moonow. Langkah-langkah dalam

pengumpulan data penelitian ini meliputi:

1. Mengurus surat keterangan kelayakan etika penelitian ke

Komisi Etika Penelitian Poltekkes Kemenkes Manado.

2. Peneliti membawa surat ijin penelitian ke kepala desa

bongkudai moonow.

3. Menentukan subjek penelitian.

4. Menjelaskan tentang prosedur pengambilan data.

5. Menjelaskan tentang pemberian produk yang akan

diberikan selama 2 minggu pada jam 09.00.

6. Melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan dan

recall 1 x 24 jam melalui wawancara pada ibu balita.

7. Data-data yang diperoleh dicatat pada format pengumpulan

data yang telah disiapkan sebelumnya.

8. Selanjutnya data yang terkumpul dilakukan pengolahan

data, analisa data serta penyajian data dalam bentuk tabel.

9. Pengolahan Data dan Analisis Data

a) Pengolahan Data :

1. Editing: proses pengecekan data pengukuran status gizi

apakah sudah lengkap, jelas, relevan dengan data.

2. Coding: proses pemberian kode untuk mempermudah

pengolahan data.
3. Cleaning: pengecekan kembali data yang sudah dikumpul

untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan dan

memperbaiki data yang tidak sesuai selanjutnya akan

dilakukan perbaikan.

4. Entry Data: Data yang dimasukan pada proses entry yaitu

data nama, umur, status gizi menggunakan Software

Statistik.

b) Analisis Data :

1. Analisis Univariat

Analisis yang dilakukan dengan mendeskripsikan setiap

variabel dalam penelitian meliputi umur dan status gizi

sebelum dan sesudah perlakuan.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui adanya

hubungan, korelasi, dan perbedaan. Analisis pada penelitian

ini menggunakan uji Anova dan uji Paire d T-test untuk

menganalisis peningkatan status gizi dan efektifitas

pemberian makanan tambahan (PMT) sebelum dan sesudah

pemberian snack bar tepung ikan tuna mix tepung labu

kuning.

10. Prosedur Kerja

a) Menyediakan Bahan-Bahan

Ikan tuna dibeli di supermarket lalu di potong-potong dan di


cuci. Labu kuning dibeli di supermarket lalu dikupas dan dicuci.

Baking powder, gula pasir, garam, telur, susu cair, pasta vanila,

dan margarin dibeli disupermaket.

b) Pembuatan Snack Bar

1. Siapkan alat : Timbangan, sendok, loyang, dan oven.

2. Siapkan bahan dan timbang tepung ikan tuna, tepung labu

kuning, Baking powder, gula pasir, garam, telur, susu cair,

pasta vanila, dan margarin.

3. Mengayak tepung ikan tuna, tepung labu kuning dan baking

powder lalu tambahkan gula pasir dan garam, aduk sampai

rata.

4. Kemudian campur telur, susu cair, vanila pasta dan margarin

leleh.

5. Lalu tuang ke dalam adonan tepung sambil diaduk rata. Lalu,

sebarkan pada loyang berukuran 26 x 10 x 4 cm yang diolesi

margarin sebelumnya.

6. Kemudian dipanggang dalam oven dengan suhu 180 o selama

30 menit hingga matang merata.


11. Jadwal Penelitian

N Tahun  
 
o Kegiatan Tahun 2022  
2023  
J
    M A M J J A M A M J
u
    r P e u u g a p E u
l
    t R i n l s r r I n
Penyusunan
 
1 Proposal                    
Seminar
 
2 Proposal                  
Perbaikan
 
3 Proposal                    
Pengurusan
etik
4 penelitian
Pengambilan
 
5 Data                    
Pengolahan
 
6 Data                    
Penyusunan
 
7 Skripsi                    
Seminar
 
8 Hasil                    
Revisi Hasil
 
9 Sidang                    
Penjilidan
Laporan
 
10 Penelitian                    
12. Biaya Penelitian

No Jenis Pengeluaran Anggaran


1 Kertas HVS Rp.150.000
2 Pulpen Rp.30.000
3 Baliho Rp.60.000
4 Konsumsi Rp.400.000
5 Fotocopy/Jilid Rp.200.000
6 Tinta Print Rp.150.000
7 Transportasi
Mahasiswa : Rp.300.000
Supervisior : Rp.1000.000
8 Ikan Tuna Rp. 500.000
9 Labu Kuning Rp.200.000
10 Gula Pasir Rp.100.000
11 Garam Rp 50.000
12 Margarin Rp.100.000
13 Baking Powder Rp.100.000
14 Pasta Vanila Rp.100.000
Jumlah Rp. 3.440.000

DAFTAR PUSTAKA

Arum Sekar Rahayuning Putri and Trias Mahmudiono, “Efektivitas Pemberian


Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan Pada Status Gizi Balita di Wilayah
Kerja Puskesmas Simomulyo, Surabaya,” Amerta Nutr , vol. 4, no. 1, pp.
58–64, 2020
Archia Aguw.(2019). Hubungan Antara Status Imunisasi dan Pemberian ASI
Eksklusif dengan Status Gizi Balita Usia 24059 Bulan di Desa Tateeli Weru
Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa
Departemen Kesehatan RI. (2014). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014.
Jakarta : Depkes RI
Depkes RI (2011). Buku Panduan Kader Posyandu Dalam Menuju Keluarga
Sadar Gizi. Jakarta.
Dewi, A.B.F.K., Nurul P. Dan Ibnu F. Ilmu Gizi Untuk Praktisi
Kesehatan.Yogyakarta: Graha Ilmu; (2013)

(Firdaus, Maulana., 2018). PROFIL PERIKANAN TUNA DAN CAKALANG DI


INDONESIA. Buletin Ilmiah “MARINA” Sosial Ekonomi Kelautan dan
Perikanan, Vol. , No.1, 23-32
Gunawan G, Fadlyana E, Kusnandi R (2011). Hubungan Status Gizi dan
Perkembangan Anak Usia 1-2 Tahun. Sari Pediatri. (2011);13(2):142-146.
Hasdianah, HR., (2014). Gizi, Pemanfaatan Gizi, Diet, dan Obesitas. Yogyakarta:
Nuha Medika
Iskandar. [2017]. Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan
Modifikasi Terhadap Status Gizi Balita. Jurnal AcTion: Aceh
Nutrition Journal. November 2017;2(2): 120-125
Irlina Raswanti Irawan et al., “Faktor Risiko Underweight Pada Balita Di
Perkotaan Dan Perdesaan Indonesia [Analisis Data Studi Status Gizi Balita
Indonesia [Analisis Data Studi Status Gizi Balita Indonesia 2019],”
Penelitian Gizi Dan Makanan, vol. 1, no (Placeholder1). 45, pp. 47–58,
2022.
Irwan and Nur Ayini S. Lalu, “Pemberian Pmt Modifikasi Berbasis Kearifan
Lokal Pada Balita Stunting Dan Gizi Kurang,” JPKM : Jurnal Pengabdian
Kesehatan Masyarakat, vol. 1, pp. 38–54, Nov. 2020
I. Rini, R. D. Pangestuti, and M. . Z. Rahfiludin, “Pengaruh Pemberian Makanan
Tambahan Pemulihan (PMT-P) Terhadap Perubahan Status Gizi Balita Gizi
Buruk Tahun 2017 (Studi di Rumah Gizi Kota Semarang),” . J. Kesehat.
Masy, pp. 698–705, 2017
Irawati Y, (2007). Hubungan antara Riwayat Infeksi dan Pengetahuan Gizi Iu
dengan Status Gizi Balita di Puskesmas Jatibarang Brebes. Semarang:
Universitas Muhammadiya Semarang
KemenKes. RI. (2014). Pedoman Gizi Seimbang. Direktorat Jenderal Bina Gizi
dan KIA. Jakarta. Halaman 12-22
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta:
Kemenkes RI; (2016)
Khum32waidi. Gizi Masyarakat. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia; (2012)
Kusumawati, H. N., & Noer, E. R. (2016). Perbedaan Asupan Zat Gizi Makro
Sebelum dan Setelah Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
Bubur Instan Berbasis Ikan Gabus dan Labu Kuning pada Balita Gizi
Kurang (Doctoral dissertation, Diponegoro University).
Pusdatin Kemenkes RI., “Data dan Informasi Kesehatan: Situasi Balita Pendek
(Stunting) di Indonesia,” Kementerian Kesehatan Republik Indonesia., 2018
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 2 tahun 2020 tentang
Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Direktorat Jenderal Bina
Gizi Kesehatan Ibu dan Anak
Peraturan Bupati Ngawi Nomor 8 Tahun 2013 tentang Pedoman Umum
Pelaksanaan Penanganan Gizi Buruk. Ngawi, Dinas Kesehatan Kabupaten
Ngawi.
Proverawati, Atikah dan Wati, Erna Kusuma. (2010). Ilmu Gizi untuk
Keperawatan & Gizi Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika
Putri.(2015) Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dan Tingkat Pendapatan Keluarga
dengan Status Gizi Anak Prasekolah dan Sekolah Dasar di Kecamatan
Godean.Kes Mas : :7(1) : 15-20
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian RI tahun 2018.
https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/fi
les/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf – Diakses Desember 2020
Rosdiana.(2020).Faktor Yang Berhubungan dengan Status Gizi Anak Balita di
Wilayah Kerja Puskesmas Kassi Kassi Kota Makassar
Roshe et al .(2013).Mengenal ASI Eksklusif: Jakarta
Santoso, S. dan Anne L. Kesehatan dan Gizi. Jakarta : Rineka Cipta; (2009).
Sediaoetama.(2000). Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi di Indonesia Jilid
Jakarta: Dian Rakyat
Septiari, B. (2012). Mencetak Balita Cerdas dan Pola Asuh Orang
Tua.Yogyakarta: Nuha Medika.
Septikasari.(2016).Status Gizi Anak dan Faktor yang Mempengaruhi.Yogyakarta:
UNY Press
Sibagariang, E. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Trans Info Media;
(2010).
Soekirman.(2000). Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Soetjiningsih dan Ranuh, G. Tumbuh Kembang Anak Ed 2. Jakarta: EGC; (2013)
Unicef, WHO, World Bank Group. Levels and trends in child malnutrition.
Geneva 2017.
Wulandari. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status Gizi Anak
usia 1-3 tahun. Riau: Universitas Riau. (2019).
Yayuk, Farida, dkk. (2004). Pengantar Pangan dan Gizi. Penebar Swadaya.
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai