Anda di halaman 1dari 3

Bab 1

Pendahuluan
1.1 LATAR BELAKANG

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan tekanan darah dalam
arteri. Dimana hiper yang artinya berlebihan dan tensi yang artinya tekanan/tegangan jadi
hipertensi merupakan gangguan pada sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan
tekanan darah diatas nilai normal (Musakkar & Djafar, 2021). Hipertensi atau tekanan darah
tinggi sering disebut sebagai the silent killer karena sering tanpa keluhan. Hipertensi menjadi
kontributor tunggal utama untuk penyakit jantung, gagal ginjal dan stroke di Indonesia.
Seseorang didiagnosis hipertensi jika hasil pengukuran tekanan darah menunjukkan hasil
tekanan sistol (angka yang pertama) 140 mmHg dan tekanan diastol (angka yang kedua) 90
mmHg pada lebih dari sekali pemeriksaan (Kemenkes 2021).

Prevalensi hipertensi secara global sebesar 22% dari total penduduk dunia. Prevalensi
kejadian hipertensi tertinggi berada di benua Afrika 27% dan terendah di benua Amerika
18%, sedangkan di Asia tenggara berada di posisi ke-3 tertinggi dengan prevalensi kejadian
hipertensi sebesar 25% (Cheng et al., 2020). Data (WHO) periode (2015-2020) menunjukkan
sekitar 1,13 miliar orang di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia
terdiagnosis hipertensi. Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya
diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 miliar orang yang akan terkena hipertensi, dan
diperkirakan setiap tahunnya 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya
(Biswas et al., 2016; Siagian & Tukatman, 2021). Berdasarkan Riset kesehatan dasar
(Riskesdas 2018) prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 34,1%. Ini mengalami
peningkatan dibandingkan prevalensi hipertensi pada riskesdas tahun 2013 sebesar 25,8%.
Diperkirakan hanya 1/3 kasus hipertensi di Indonesie yang terdiagnosis, sisanya tidak
terdiagnosis (Kemenkes 2021). Sedangkan data hipertensi di Sulawesi utara menurut Badan
Pusat Statistik (BPS) sebesar 33,1%.

Pada zaman sekarang ini penggunaan rokok sudah menjadi hal yang biasa bahkan
pada sebagian orang merokok sudah menjadi kebutuhan hidup sehari-hari. Menurut WHO
(2020), rokok tembakau merupakan ancaman terbesar Kesehatan publik yang pernah
dihadapi. Rokok tembakau membunuh 8 juta orang per tahun di seluruh dunia. Kementerian
Kesehatan bersama Organisasi Kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO)
meluncurkan hasil riset berjudul Global Adult Tobacco Survey. Riset ini menyimpulkan
konsumsi rokok Indonesia berada dalam kategori darurat, dengan 25% masyarakat Indonesia
merupakan perokok. Selama sepuluh tahun terakhir dari 2011 hingga 2021, tejadi
peningkatan 14,5% jumlah perokok sebanyak 8,8 juta orang dan bertambah banyak menjadi
69,1% juta orang pada 2021 (Kemenkes 2022). Sedangkan data perokok di Sulawesi Utara
menurut Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 25,29%.

Merokok merupakan kebiasaan yang buruk yang dapat menyebabkan berbagai


penyakit yang berbahaya bagi tubuh kita. Kekurangannya pengetahuan tentang rokok yang
menjadi salah satu faktor penyebab penyakit hipertensi menjadi permasalahannya. Didalam
rokok banyak sekali senyawa kimia yang berbahaya bagi tubuh diantaranya nikotin dan
karbon monoksida. Nikotin berfungsi sebagai perantara dalam sistem saraf otak yang
meyebabkan berbagai reaksi, termasuk efek menyenangkan dan menenangkan. Nikotin yang
dihisap perokok akan terserap masuk ke aliran darah, kemudian merangsang tubuh untuk
memproduksi lebih banyak hormon adrenalin sehingga menyebabkan peningkatan tekanan
darah, denyut jantung dan pernapasan. Serta peran karbon monoksida, jika terhirup terlalu
banyak zat tersebut sel-sel darah merah akan lebih banyak berkaitan dengan karbon
monoksida dibandingkan dengan oksigen. Akibatnya karbon monoksida yang menggantikan
oksigen dalam darah, memaksa jantung memompa untuk memenuhi kebutuhan oksigen
dalam tubuh (Kemenkes 2022).

1.2 PERTANYAAN PENELITIAN


Apakah ada hubungan pengetahuan dan perilaku merokok pada kejadian hipertensi di
desa Kahuku Likupang Timur?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


1.3.1 Tujuan Umum
 Mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku merokok pada kejadian hipertensi di
desa Kahuku Likupang Timur
1.3.2 Tujuan Khusus
 Mengetahui seberapa jauh pemahaman masyarakat tentang perilaku merokok dengan
penyakit hipertensi

1.4 MANFAAT PENELITIAN


1.4.1 Teoritis
 Dapat digunakan sebagai penambah wawasan tentang peningkatan tekanan darah
dengan perilaku merokok
 Dapat mengetahui adanya hubungan antara perilaku merokok dengan hipertensi
1.4.2 Praktis
 Masyarakat yang ada di desa Kahuku menerapkan perilaku hidup sehat yang bebas
dari asap rokok
 Petugas Kesehatan yang ada hendaknya selalu memberikan edukasi bahayanya rokok
bagi individu dan orang lain
 Penelitian ini diharapkan untuk menjadi salah satu contoh yang ada dan juga menjadi
acuan bagi peneliti selanjutnyadan juga dapat menambahkan apa yang menjadi
kekurangan dan keterbatasan dari penelitian ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai