Anda di halaman 1dari 10

Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256

Vol. 4 No. 2 Tahun 2021

Pengaruh Terapi Rendam Kaki Air Hangat dengan Garam dan Serai terhadap
Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi

Yossi Fitrina*, Dian Anggraini, Liza Anggraini


Universitas Muhammad Natsir Bukittinggi
Email : ossifit@gmail.com

ABSTRAK
Hipertensi sering terjadi pada lansia menyebabkan menderita stroke,infark miokard,gagal
ginjal,kerusakan otak bahkan kematian.Lansia dengan hipertensi cendrung tidak stabil karena
kurangya memperhatikan gaya hidup dan pengobatan yang tidak teratur. Rendam kaki dengan air
hangat dan serai dengan campuran garam mengandung Nacl dan minyak atsiri dapat menurunkan
tekanan darah.Tujuan penelitiannya adalah menganalisa pengaruh pemberian terapi rendam kaki
menggunakan air hangat garam dan serai terhadap perubahan tekanan darah pada lansia dengan
hipertensi.Penelitian exsperimental dengan pre-pst test with kontrol groups design. Teknik penelitian
menggunakan Non Probability Sampling. Jumlah responden sebanyak 32 lansia yang di bagi 2
kelompok. Hasil penelitian di dapat pre test tekanan darah kelompok intervensi yaitu 157,75 dan
tekanan darah kelompok kontrol 155,31 sedangkan post test tekanan darah pada kolompok
intervensi146.38 dan kelompok kontrol yaitu tekanan darah 153.63. Hasil analisa bivariatdengan uji
Independen T- Test yaitu p-value tekanan darah =(0,0000) <(0,50).Disimpulkan bahwa ada pengaruh
terapi rendam kaki air hangat dengan campuran garam dan serai terhadap tekanan darah pada lansia
hipertensi. Maka secara statistik Ha di terima.Pemberian terapi dapat di jadikan alternatifdalam
perubahan tekanan darah padalansia yang di lakukan secar teratur dalam 3 hari berturut- turut selama
20 menit

Kata kunci : Hipertensi. Lansia, Tekanan darah,Terapi Rendam kaki,garam dan serai

ABSTRACT
Hypertension often occurs in the elderly causing stroke, myocardial infarction, kidney failure, brain
damage and even death. Elderly with hypertension tend to be unstable due to lack of attention to
lifestyle and irregular medication. Soak the feet of salt and lemongrass with a mixture of salt
containing Na, CI and essential oils can lower blood pressure. The purpose of this study was to
analyze the effect of giving foot soak therapy using warm salt water and lemongrass on changes in
blood pressure in the elderly with hypertension. Experimental research with pre-post test with control
groups design. The research technique uses Non Probability Sampling. The number of respondents
was 32 elderly who were divided into 2 groups. The results showed that the pre-test blood pressure in
the intervention group was 157.75 and the blood pressure in the control group was 155.31, while the
post-test blood pressure in the intervention group was 146.38 and the control group was blood
pressure 153.63. The results of the bivariate analysis with the Independent T-Test test, namely the p-
value of blood pressure = (0.000) < (0.50). It was concluded that there was an effect of foot soak
therapy in warm water with a mixture of salt and lemongrass on blood pressure in the elderly with
hypertension, so statistically Ha was accepted. Giving therapy can be used as an alternative in
changing blood pressure in the elderly which is carried out regularly in 3 consecutive days for 20
minutes.

Keywords: Hypertension, Elderly, Blood Pressure, Foot Soak Therapy, Salt and Lemongrass

PENDAHULUAN sistolik lebih dari 140 mmHg dan diastolik 90


Hipertensi adalah suatu keadaan dimana mmHg (Parmana) Hipertensi merupakan salah
tekanan darah melewati batas normal dengan satu masalah kesehatan utama setiap negara dan

1
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 4 No. 2 Tahun 2021

dianggap sebagai masalah kesehatan yang serius jantung menebal dan menjadi kaku,
karena kedatangannya seringkali tidak disadari. berkurangnya elastisitas pembuluh darah,
Hipertensi telah menyebabkan 9,4 juta kematian penurunan kemampuan kontraktilitas jantung,
diseluruh dunia setiap tahunnya (Handono et al., serta kurangnya efektifitas pembuluh darah
2021). perifer untuk oksigenasi. Perubahan inilah yang
Data World Health Organization menyebabkan peningkatan resistensi vaskuler
(WHO)tahun 2019 mengestimasikan saat ini sehingga lansia cenderung lebih rentan
prevalensi hipertensi secara global sebesar 22% mengalami hipertensi (Handono et al., 2021).
dari total penduduk dunia dan Asia Tenggara Tekanan darah yang tinggi pada lansia ini
berada pada posisi ke-3 tertinggi dengan dipengaruhi faktor usia. Penelian yang dilakukan
prevalensi sebesar 25% terhadap total Ernawati & Maulana (2015) yang menyatakan
penduduk(Infodatin, 2019). Di Indonesia usia merupakan salah satu faktor resiko
didapatkan prevalensi hipertensi berdasarkan hipertensi, dimana hipertensi pada usia 60 tahun
pengukuran pada penduduk di usia >18 tahun ke atas yaitu 11,340 kali lebih besar bila
sebesar 34,1%, atau sebanyak 63.309.620 kasus dibandingkan dengan usia kurang dari sama
orang terkena hipertensi dengan angka kematian dengan 60 tahun. Dengan keadaan ini 56,25%
427.218 kematian (Kemenkes RI, 2019). rata-rata tekanan darah sistolik lansia yaitu 158,5
Prevalensi hipertensi di Sumatera Barat mmHg dan tekanan darah diastoliknya yaitu 95
sebanyak 25,1%, dimana lima Kabupaten/Kota mmHg. Menurut WHO batas normal tekanan
dengan angka penderita hipertensi tertinggi darah lansia adalah 140 mmHg tekanan sistolik
adalah Sawah Lunto (33,11%), Tanah Datar dan 90 mmHg tekanan diastolik (Ernawati &
(31,57%), Kota Solok (31,46%), Padang Maulana, 2015).
Panjang (31,30%) dan Bukittinggi (30,05%) Berdasrkan data Dinas kesehatan Kota
(Rakerkesda,2019). Untuk Kota Bukittinggi dari Bukittinggi, terdapat tujuh Puskesmas yang ada
Data Sasaran Program Kota Bukittinggi (2020) di Kota Bukittinggi. Berdasarkan data yang
penderita hipertensi berdasarkan batasan umur diperoleh penderita hipertensi tertinggi terdapat
≥15 tahun terdiri dari 9.025 orang laki-laki, di Puskesmas Tigo Baleh. Menurut hasil survey
9.518 orang perempuan dengan total diperoleh penderita hipertensi umur ≥15 tahun
keseluruhan adalah 18.543 orang penderita berdasarkan data yang pada tahun 2018
hipertensi di Kota Bukittinggi (Laporan SPM sebanyak 1.068 orang, tahun 2019 sebanyak
Bidang Kesehatan, 2020). 1.113 orang dan tahun 2020 sebanyak 4.372
Menurut Kementrian Kesehatan, prevalensi yang terdiri dari 2.100 orang laki-laki dan 2.272
Penyakit Tidak Menular mengalami kenaikan orang perempuan penderita hipertensi (Laporan
salah satunya hipertensi. Prevalensi hipertensi Kunjungan PTM Puskesmas Tigo Baleh, 2021).
dari hasil pengukuran tekanan darah, naik Sedangkan penderita hipertensi pada lansia usia
menjadi 34,1% (Kemenkes RI, 2018). Proporsi 60 tahun ke atas di Puskesmas Tigo Baleh pada
hipertensi meningkat seiring dengan peningkatan tahun 2019 yaitu 133 kasus (11,08%), tahun
kelompok umur, dibuktikan dengan prevalensi 2020 sebanyak 316 (26,33%), dan pada tahun
lansia dengan rentang usia 65-74 tahun yang 2021 data pada bulan Januari sebanyak 38 kasus
mengalami hipertensi yaitu sebesar 63,2% dan dan bulan Februari yaitu 46 kasus lansia
prevalensi lansia berusia diatas 75 tahun yang hipertensi (Laporan Kesehatan Lanjut Usia
mengalami hipertensi yaitu sebesar 69,5%. Puskesmas Tigo Baleh, 2021)
Prevalensi lansia berusia 65-74 tahun yang tidak Tekanan darah yang cendrung mengalami
melakukan pengukuran tekanan darah rutin peningkatan pada lansia, apabila tidak
yaitu sebesar 30,7% dan prevalensi lansia melakukan pengecekan tekanan darah, maka
berusia diatas 75 tahun yang tidak melakukan sebagian besar lansia akan memiliki gambaran
pengukuran tekanan darah rutin yaitu sebesar klinis seperti sakit kepala kadang disertai mual
33,4% (Riskesdas, 2018). dan muntah, penglihatan kabur, cara berjalan
Berdasarkan data diatas hipertensi yang tidak mantap, nokturia, dan
merupakan salah satu penyakit yang mempunyai pembengkakan. Apabila kondisi ini dibiarkan
hubungan yang sangat erat dengan lansia. Hal ini dan tidak segera diatasi akan menyebabkan
terjadi akibat perubahan fisiologis seperti komplikasi, seperti stroke, infark miokard, gagal
penurunan respons imunitas tubuh, katup ginjal, kerusakan otak, dan kejang, serta

2
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 4 No. 2 Tahun 2021

kematian (Parmana) Secara garis besar tekanan darah pada hipertensi, dan prinsip kerja
pengobatan hipertensi dibagi menjadi dua, yaitu dari terapi ini yaitu terjadi perpindahan panas
pengobatan farmakologis dan non-farmakologis. dari air hangat ke tubuh sehingga akan
Pengobatan farmakologis adalah menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan
pengobatan yang berhubungan dengan obat- dapat menurunkan ketegangan otot (Ismatul &
obatan dan penatalaksanaan medis, sedangkan Ambarwati, 2020)
pengobatan non-farmakologis merupakan Berdasarkan hasil penelitian Ismatul &
pengobatan tradisional atau komplementer Ambarwati (2020) yang berjudul “Terapi
alternatif. Terapi komplementer merupakan Rendam Kaki Menggunakan Air Hangat Dengan
bagian dari praktik keperawatan (Kemenkes, Campuran Garam Dan Serai Untuk Menurunkan
2014). Terapi komplementer ini bersifat terapi Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi”
alamiah diantaranya adalah dengan terapi herbal, didapatkan ρ value = 0,000 dengan α = 0,05.
terapi nutrisi, relaksasi progresif, meditasi, Dimana ρ value 0,000 ≤ 0,05, sehingga ada
akupuntur dan hidroterapi (Sudoyo, 2009). pengaruh rendam kaki air hangat dengan
Salah satu pengobatan terapi komplementer campuran garam dan serai terhadap penurunan
yang dapat digunakan untuk intervensi secara tekanan darah pada penderita hipertensi di
mandiri dan bersifat alami yaitu hidroterapi kaki Kabupaten Kudus.
(rendam kaki air hangat). Terapi rendam kaki air Hasil wawancara peneliti pada tanggal 8
hangat memberikan sirkulasi, mengurangi April 2021 di Puskesmas Tigo Baleh Kota
edema, meningkatkan sirkulasi otot dan Bukittinggi, wawancara awal dengan petugas
menimbulkan respon sistemik terjadi melalui kesehatan bahwasanya dari keseluruhan
mekanisme vasodilatasi (pelebaran pembuluh penderita Hipertensi, kurang lebih 50% saja
darah) (Perry & Potter, 2010, hal.632). yang berobat dengan rutin ke puskesmas.
Merendam kaki air hangat akan memberikan Berdasarkan wawancara dengan 6 lansia dengan
respon lokal terhadap panas melalui stimulasi ini hipertensi, selama ini jika sakit mereka datang
akan mengirimkan implus dari perifer ke berobat ke puskesmas. Ditanyakan perihal terapi
hipotalamus (Perry & Potter, 2010). selain obat untuk mengatasi hipertensi, yaitu
Terapi rendam kaki air hangat dapat terapi rendam kaki air hangat campuran garam,
dikombinasikan dengan bahan-bahan alami dari 6 orang lansia hipertensi mengungkapkan
seperti garam dan serai. Garam merupakan bahwa belum pernah melakukan terapi apapun
kumpulan senyawa kimia dengan penyusun selain hanya minum obat dari puskesmas.
terbesar adalah natrium klorida (NaCl), natrium Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
berfungsi menjaga keseimbangan asam basa di pengaruh Terapi Rendam Kaki Air Hangat
dalam tubuh dengan mengimbangi zat-zat yang Dengan Campuran Garam Dan Serai Terhadap
membentuk asam dan berperan pula dalam Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi.
transmisi saraf dan kontraksi otot (Turdiyanto,
2014). Kandungan kimia serai antara lain METODE PENELITIAN
minyak atsiri dengan komponen citronellal, Penelitian ini merupakan Quasi
citral, kadinol. Anggota family poaceae itu Eksperiment dengan rancangan yang digunakan
bersifat rasa pedas dan hangat. Serai bermanfaat adalah pre and post test with control group
sebagai anti radang, menghilangkan rasa sakit, design. Di dalam desain ini responden secara
dan melancarkan sirkulasi darah. Manfaat lain random dibagi menjadi dua kelompok, satu
juga untuk sakit kepala, sakit otot, ngilu sendi kelompok adalah kelompok perlakuan
dan memar(Ismatul & Ambarwati, 2020). sedangkan kelompok lain adalah kelompok
Terapi rendam kaki air hangat ditambah kontrol, sebelum perlakuan semua kelompok
campuran garam dan serai secara alamiah dilakukan pengukuran tekanan darah (pre test),
bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi darah, selanjutnya diberikan terapi rendam kaki air
mengurangi edema, meningkatkan relaksasi otot, hangat (X) pada kelompok perlakuan sedangkan
menyehatkan jantung, mengendorkan otot- otot, pada kelompok kontrol tidak, setelah perlakuan
menghilangkan stress, nyeri otot, meringankan dilakukan pengukuran akhir (post test) pada
rasa sakit, meningkatkan permeabilitas kapiler, semua kelompok untuk menentukan efek
memberikan kehangatan pada tubuh sehingga perlakuan pada responden. Terapi diberikan
sangat bermanfaat untuk terapi penurunan

3
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 4 No. 2 Tahun 2021

pada kelomppok intervensi selama 3 hari dengan campuran garam dan serai adalah
selama 20 menit / jam. 157,75/96,88 mmHg. Nilai rentang tekanan
Pada penelitian ini menggunakan metode darah sebelum diberikan terapi rendam kaki air
non probability sampling (purposive sampling), hangat dengan campuran garam dan serai adalah
yaitu penerapan responden untuk dijadikan 148/91 – 173/109 mmHg. Rata-rata tekanan
sampel berdasarkan maksud atau tujuan tertentu darah pre test pada kelompok kontrol tanpa
yang ditentukan oleh peneliti sesuai kriteria diberikan perlakuan terapi rendam kaki air
inklusi (Dharma, 2011). Untuk menentukan hangat dengan campuran garam dan serai adalah
ukuran besar sampel pada penelitian ini, peneliti 155,31/92,44 mmHg. Nilai rentang tekanan
menggunakan rumus besar sampel penelitian darah adalah 150/88 – 162/99mmHg.
Slovin yang digunakan yang digunakan untuk Berdasarkan tabel 2 didapatkan post test
menghitung jumlah sampel minimum pada suatu tekanan darah pada kelompok intervensi sesudah
populasi terbatas (finite population) yaitu: diberikan terapi rendam kaki air hangat dengan
Penghitungan sample dengan menggunakan campuran garam dan serai adalah 146,38/92
Slovin (2010), untuk sample minimum pada mmHg. Nilai rentang tekanan darah sesudah
suatu populasi terbatas( finite populasi) di diberikan terapi rendam kaki air hangat dengan
dapatkan sebanyak 16 orang Dari perhitungan campuran garam dan serai adalah 140/88 –
diatas, besar sampel dalam penelitian adalah 32 162/100 mmHg /100 mmHg.
orang, dengan pembagian 16 orang kelompok Rata-rata tekanan darah post test pada
intervensi dan 16 orang kelompok kontrol. kelompok kontrol tanpa diberikan perlakuan
terapi rendam kaki air hangat dengan campuran
HASIL PENELITIAN garam dan serai adalah 153,63/90,88 mmHg.
Pada hasil univariat didapatkan distribusi Nilai rentang tekanan darah adalah 143/88 –
frekuensi karakteristik responden berdasarkan: 159/99 mmHg.
jenis kelamin, usia, riwayat hipertensi, tekanan Dari hasil uji statistic yang digunakan yaitu
darah pretest dan tekanan darah posttest. uji Independent T-Test. Hasil uji statistik
Diketahui gambaran karakteristik kelompok berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa
intervensi adalah 75 % perempuan (75%) dan data tersebut dinyatakan ada pengaruh dengan
sebagian berumur <65 tahun (50%) dengan nilai p-value tekanan darah yaitu (0,000)<
riwayat hipertensi >6 tahun (75%). Sedangkan (0,50). Disimpulkan bahwa ada pengaruh terapi
karakteristik kelompok kontrol yaitu: sebagian rendam kaki air hangat dengan campuran garam
besar adalah perempuan (81,3%) dan lebih dari dan serai terhadap tekanan darah pada lansia
separuh berumur >66 tahun (43,8%) dengan hipertensi, maka secara statistik Ha diterima
riwayat hipertensi <5 tahun dan > 6 tahun sama (tabel 3).
yaitu (50%). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
Berdasarkan tabel 1 didapatkan pre test bahwa didapatkan nilai rerata pre test tekanan
tekanan darah pada kelompok intervensi darah pada kelompok intervensi sebelum di
sebelum diberikan terapi rendam kaki air hangat berikan terapi rendam air hangat

Tabel 1. Rerata Tekanan Darah Pre Test Terapi Rendam Kaki Air Hangat Dengan Campuran
Garam Dan Serai Pada Kelompok Intervensi Dan Kelompok Tanpa Perlakukan
Variabel Mean SD Minimum Maksimum
Sistol Diastol Sistol Diastol Sistol Diastol Sistol Diastol
Intervensi 157,75 96,88 7,187 7,606 148 91 173 109
Kontrol 155,31 92,44 3,825 3,162 150 88 162 99

Tabel 2. Rerata Tekanan Darah Post Test Terapi Rendam Kaki Air Hangat Dengan ampuran
Garam Dan Serai Pada Kelompok Intervensi Dan Kelompok Kontrol
Variabel Mean SD Minimum Maksimum
Sistol Diastol Sistol Diastol Sistol Diastol Sistol Diastol

Intervensi 146,38 92,00 4,924 3,162 140 88 162 100


Kontrol 153,63 90,88 5,045 3,304 143 88 159 99

4
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 4 No. 2 Tahun 2021

Tabel 3. Perbedaan Rerata Tekanan Darah responden dalam penelitian ini adalah kategori
Antara Kelompok Intervensi dan Kelompok lanjut usia (60 tahun – 74 tahun). Hal ini sesuai
Kontrol Pada Lansia Hipertensi dengan penelitian Ernawati (2015) di Kota
Kelompok N Mean SD P value Pontianak dengan kategori lanjut usia (60-74
Intervensi tahun) yang mengatakan bahwa usia merupakan
Pre 16 157,75 7,188 salah satu faktor resiko hipertensi, dimana resiko
Post 16 146,38 7,606 terkena hipertensi pada usia 60 tahun ke atas
0,000 yaitu 11,340 lebih besar bila dibandingkan
Kontrol
Pre 16 155,31 3,825 dengan usia kurang dari 60 tahun.
Post 16 153,63 5,045 Hipertensi merupakan salah satu penyakit
yang mempunyai hubungan yang sangat erat
dengan campuran garam dan serai adalah dengan lansia. Hal ini terjadi akibat perubahan
157,75/96,88 mmHg dengan nilai rentang fisiologis seperti penurunan respons imunitas
minimum dan maksimum tekanan darah adalah tubuh, kutub jantung menebal dan menjadi kaku,
148/91 – 173/109 mmHg. Sedangkan rerata berkurangnya elastisitas pembuluh darah,
tekanan darah pre test pada kelompok kontrol penurunan kemampuan konraktisitas jantung,
tanpa diberikan perlakuan terapi rendam kaki air serta kurangnya efektifitas pembuluh darah
hangat dengan campuran garam dan serai adalah perifer untuk oksigenasi, perubahan inilah yang
155,31/92,44 mmHg dengan rentang minimum menyebabkan peningkatan resistensi vaskuler
dan maksimum tekanan darah adalah 150/88 – sehingga lansia cendrung lebih rentan
162/99 mmHg. Hal ini menunjukkan tekanan mengalami hipertensi (Handono, 2021). Menurut
darah pre test dari kedua kelompok hipertensi pendapat Andria (2013), hipertensi yang sering
tingkat tinggi. terjadi pada lansia adalah hipertensi sistolik
Hasil penelitian ini tidak jauh beda dengan yaitu jika tekanan darah ≥ 140mmHg dan
penelitian Ernawati (2015) tentang Pengaruh tekanan diatolik ≥ 90mmHg.
Terapi Rendam Kaki Air Hangat Terhadap Semakin tua seseorang pengaturan
Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia metabolisme zat kapur (kalsium) terganggu,
Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas sehingga banyak zat kapur beredar bersama
Khatulistiwa Kota Pontianak. Hasil diketahui darah. Banyak kalsium dalah menyebabkan
tekanan darah pre testadalah 158,50/95,00 darah menjadi padat, sehingga tekanan darah
mmHg dengan rentang minimum dan menjadi meningkat. Endapan kalsium di dinding
maksimum tekanan darah adalah 147/95 – pembuluh darah menyebabkan penyempitan
180/97 mmHg. pembuluh darah. Akibatnya, aliran darah
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai menjadi terganggu. Hal ini dapat memacu
tekanan darah tekanan darah sistoliknya diatas peningkatan tekanan darah (Anggraini, 2009).
140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 Faktor kedua yang mempengaruhi kejadian
mmHg (Smeltzer & Brenda 2001). Hipertensi hipertensi adalah jenis kelamin. Hasil penelitian
dianggap masalah kesehatan yang serius karena bahwa dari 32 responden lebih dari setengah
kedatangannya sering kali tidak kita sadari, berjenis kelamin perempuan yaitu 75% (25
penyakit ini bisa bertambah parah tanpa disadari orang), hasil penelitian menunjukkan tekanan
hingga mencapai tingkat yang mengancam hidup darah pada perempuan cendrung lebih tinggi dari
penderitanya (Handono, 2021). Hipertensi dapat pada laki-laki. Hasil penelitian ini sejalan
dipicu oleh 2 faktor yaitu faktor yang dapat di dengan penelitian Istiqomah (2017) di Dusun
kontrol dan faktor yang tidak dapat dikontrol. Depok dengan karakteristik dan faktor yang
Faktor yang tidak dapat dikontrol adalah usia, mempengaruhi kejadian hipertensi pada lansia
jenis kelamin dan keturunan. Sedangkan faktor bahwa sebagian besar yang mengalami
yang dapat dikontrol adalah obesitas atau hipertensi mayoritas responden berjenis kelamin
kegemukan, konsumsi lemak, konsumsi natrium, perempuan yaitu dari 38 responden terdapat
stres, olahraga atau aktifitas fisik dan merokok 63,2% (23 orang) berjenis kelamin perempuan.
(Budi, 2015) Menurut Anggraini (2009) dalam jurnal
Peningkatan tekanan darah yang penelitiannya tentang Faktor Yang Berhubungan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu usia. Dengan Kejadian Hipertensi Pada pasien Yang
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan rentan usia Berobat Di Poliklinik Dewasa Puskesmas
5
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 4 No. 2 Tahun 2021

Bangkinang, wanita terlindung dari penyakit pre test dilakukan terapi rendam kaki air hangat
kardiovaskuler sebelum menopouse. Wanita dengan campuran garam dan serai adalah
yang belum mengalami menopouse dilindungi 157,75/96,88 mmHg. Setelah dilakukan terapi
oleh hormon estrogen yang berperandalam rendam kaki air hangat dengan campuran garam
meningkatkan kadar (HDL), proses ini terus dan serai dilakukan post test hasil rata-rata
berlanjut dimana hormon estrogen tersebut tekanan darah menurun menjadi 146,38/92
berubah kualitasnya sesuai dengan umur wanita mmHg.
secara alami.Hal ini sesuai sesuai dengan teori Hasil penelitian ini sejalan dengan
yang mengatakan bahwa tingginya kejadian penelitian yang dilakukan oleh Destia, Umi &
hipertensi pada perempuan meningkat setelah Priyanto (2014) tentang Perbedaan Tekanan
menopause. Mereka yang sudah menopause Darah Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
memiliki resiko hipertensi yang lebih tinggi Hidroterapi Rendam Hangat Pada Penderita
dibandingkan mereka yang belum menopause Hipertensi Di Desa Kebon Kabupaten Semarang
(Nurahmandani,2016). yang mendapatkan hasil rata-rata sebelum
Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilakukan terapi rendam hangat 152,80/97,10
disimpulkan bahwa penderita hipertensi pada mmHg dan setelah dilakukan terapi rendam
lanjut usia mayoritas jenis kelamin perempuan hangat hasil rata-rata tekanan darah adalah
yaitu 75% (25 orang). Hal ini dikarenakan 133,70/85,20 mmHg.
dengan bertambahnya usia pada perempuan yang Dari hasil penelitian yang telah dilakukan
berkaitan dengan hormon estrogen, seiring didapatkan penurunan tekanan darah responden
dengan bertambahnya usia hormon estrogen ini ada yang penurunannya banyak ada juga yang
akan berkurang,sehingga perempuan rentan penurunannya sedikit. Hal ini dikarenakan setiap
mengalami hipertensi setelah menopouse. individu memiliki respon tubuh yang berbeda-
Pada lansia yang mengalami hipertensi beda terhadap air hangat. Menurut Perry &
biasanya sering mengeluh pusing, kelelahan dan Potter (2006) mengatakan bahwa air hangat
ketegangan otot setiap hari.Tekanan darah akan meransang dilatasi atau pelebaran
responden tinggi disebabkan karena memakan pembuluh darah sehingga peredaran darah
makanan tinggi garam dan makanan menjadi lancar yang akan mempengaruhi
berkolesterol, mereka tidak mengetahui bahwa tekanan dalam ventrikel. Aliran darah menjadi
jika memakan makanan yang tinggi garam dan lancar sehingga darah dapat terdorong ke dalam
kolesterol dapat menyebabkan peningkatan jantung dan dapat menurunkan tekanan darah
tekanan darah, kurangnya aktifitas jika kita diam sistolik. Saat ventrikel berelaksasi, tekanan
saja maka akan menyebabkan aliran darah tidak dalam ventrikel turun sehingga menurunkan
lancar sehingga menimbulkan penyumbatan, tekanan diastolik.
stres yang berlebih dikarenakan banyak sekali Efek biologis panas atau hangat dapat
pikiran yang akan mengganggu kinerja otak dan menyebabkan dilatasi pembuluh darah yang
jantung. Sehingga akan membuat tekanan darah mengakibatkan peningkatan sirkulasi darah.
menjadi meningkat. Secara fisiologis respon tubuh terhadap panas
Berdasarkan hasil observasi yang yaitu menyebabkan pelebaran pembuluh darah,
dilakukan, hasil penelitian ini sejalan dengan menurun kan pembekuan darah, menurunkan
teori yang dijelaskan oleh Aspiani (2014) gejala- ketegangan otot, meningkatkan metabolisme
gejala penyakit yang biasa terjadi pada penderita jaringan dan meningkatkan permeabilitas
hipertensi yaitu sakit kepala, pusing, gelisah, kapiler. Respon dari hangat inilah yang
kelelahan, jantung berdebar, sesak nafas, cepat dipergunakan untuk keperluan terapi pada
marah, tekuk terasa berat. Tekanan darah yang berbagai kondisi dan keadaan dalam tubuh
tinggi dalam waktu yang lama akan (Damayanti,2014).
menimbulkan komplikasi seperti stroke, infark Sedangkan menurut Santoso(2015),
miokard, gagal ginjal, kerusakan otak, kejang, menyatakan merendam kaki dengan air hangat
sertakematian (Handono, 2021). akan membuat pembuluh darah melebar dan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah meningkatkan sirkulasi darah. Sehingga dapat
dilakukan terdapat perbedaan rata-rata tekanan merelaksasikan seluruh tubuh dan mengurangi
darah dari 16 orang kelompok intervensi kelelahan dan hari yang penuh dengan aktifitas.
didapatkan hasil bahwa rata-rata tekanan darah Sedangkan kandungan Garam (Na dan CI)
6
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 4 No. 2 Tahun 2021

berperan penting di ruang ekstraselular sebagai garam dan serai terhadap penurunan tekanan
pengatur tekanan osmotik dan tekanan darah darah pada penderita hipertensi di RW 8
normal (Turdiyanto, 2014). Serai mengandung Ngaliyan.
minyak atsiri yang bermanfaat sebagai anti Disimpulkan bahwa ada pengaruh terapi
radang, menghilangkan rasa sakit, dan rendam kaki air hangat dengan campuran garam
melancarkan sirkulasi darah. Faedah lain untuk dan serai terhadap tekanan darah pada lansia
sakit kepala, sakitotot, ngilu sendi, batuk, nyeri hipertensi diwilayah kerja Puskesmas Tigo
lambung, diare, menstruasi tidak teratur, Baleh Kota Bukittinggi Tahun 2021. Setelah
bengkak sehabis melahirkan,dan memar responden dilakukan terapi rendam kaki air
(Hariana,2006). hangat dengan campuran garam dan serai
Sedangkan pada kelompok kontrol 9 dari 16 dengan suhu 40°C dalam waktu 20 menit selama
responden mengalami perubahan tekanan darah. tiga hari berturut-turut. Dinyatakan ada
Rata-rata tekanan darah pre test tanpa perlakuan perbedaan tekanan darah yang signifikan setelah
terapi rendam kaki air hangat dengan campuran dilakukan intervensi, karena setelah pemberian
garam dan serai adalah 155,31/92,44 mmHg dan intervensi dilakukan pengukuran tekanan darah
post test hasil rata-rata tekanan darah menjadi ulang (post test) sehingga peneliti dapat melihat
153,63/90,88 mmHg. Penurunan ini dipengaruhi atau mendapatkan hasil pengukuran tekanan
oleh beberapa faktor. Faktor yang darah bahwa hasilnya ada penurunan tekanan
mempengaruhi penurunan tekanan darah yaitu darah yang signifikan setelah pemberian terapi
obat-obatan, pola makan, aktifitas fisik dan stres. rendam kaki air hangat dengan campuran garam
Berdasarkan hasil wawancara, tekanan darah dan serai.
pada responden mengalami penurunan Terapi rendam kaki air hangat dengan
dikarenakan mengkonsumsi obat farmakologis. campuran garam dan serai yang sudah diberikan
Berdasarkan hasil penelitian bahwa ada pada responden menunjukkan hasil rerata
perbedaan tekanan darah antara sebelum dan tekanan sistolik kelompok rendam kaki
sesudah perlakuan terapi rendam kaki air hangat menggunakan air hangat campuran garam dan
dengan campuran garam dan serai dengan nilai serai penurunan tekanan darah cukup besar di
p-value tekanan darah yaitu (0,000)< (0,50). bandingkan dengan rerata tekanan darah sistolik
Disimpulkan bahwa ada pengaruh terapi rendam kelompok kontrol. Oleh karena itu terapi rendam
kaki air hangat dengan campuran garam dan kaki air hangat dengan campuran garam dan
serai terhadap tekanan darah pada lansia serai lebih efektif dalam menurunkan tekanan
hipertensi, maka secara statistik Ha diterima. darah sistolik pada lansia dengan hipertensi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Nilai p-value menunjukkan bahwa terdapat
penelitian Ismatul & Ambarwati (2020), yang perbedaan yang signifikan antara kelompok
berjudul “ Terapi Rendam Kaki Menggunakan rendam kaki menggunakan air hangat campuran
Air Hangat Dengan Campuran Garam Dan Serai garam dan serai dengan kelompok kontrol.
Untuk Menurunkan Tekanan Darah Pada Menurut Tari (2015), bahwa pemberian
Penderita Hipertensi” bahwa di dapatkan ( p- rendam kaki menggunakan air hangat dapat
value 0.000 ≤ 0,05 ) atau ada pengaruh memperlancar peredaran darah dan air hangat
pemberian terapi rendam kaki menggunakan air juga memberikan efek ketenangan bagi tubuh
hangat dengan campuran garam dan serai untuk sehingga terjadi keseimbangan dalam tubuh
menurunkan tekanan darah pada penderita (homeostasis)dapat tercapai dengan baik.
hipertensi di Kabupaten Kudus. Sedangkan menurut Turdiyanto (2014),
Hasil penelitian ini juga mendukung kandungangaram ada 2 macam zat yang dapat
penelitian Wulandari (2016) yang berjudul menurunkan tekanan darah tinggi, yaitu Na dan
“Pengaruh Rendam Kaki Menggunakan Air CI yang berperan penting diruang ekstraselular.
Hangat Dengan Campuran Garam Dan Serai Bahkan menurut Hariana (2006), bahwa
Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada kandungan kimia serai ada 10 macam antara
Penderita Hipertensi Di Wilayah Podorejo RW 8 lain: minyak atsiri dengan komponen-komponen
Ngaliyan”, berdasarkan hasil penelitiannya citronellal, citral, geraniol, metal-heptenone,
didapatkan p- value (0,000 < 0,05) atau ada eugenol-metileter, dipenten, eugenol, kadinen,
pengaruh pemberian terapi rendam kaki kadinol, dan limonene. Hal tersebut bisa
menggunakan air hangat dengan campuran membantu masyarakat terutama lansia untuk
7
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 4 No. 2 Tahun 2021

melakukan rendaman kaki air hangat Dengan Tingkat Hipertensi Pada Lanjut
denganmandiri di rumah agar lansia tidak Usia Posyandu Lansia Kelurahan Gebang
mengeluh pusing, kelelahan dan ketegangan otot Putih Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya,
karena adanya efek ketenangan. Jurnal Promkes, 1(2), hal 111-117.
Menurut penelitian dari Wulandari(2016), Anggraini,dkk. (2009). Faktor-Faktor Yang
yang berpendapat bahwa terapi rendam kaki Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi
menggunakan air hangat dengan campuran Pada Pasien Yang Berobat Di Poliklinik
garam dan serai merupakan salah satu terapi non Dewasa Puskesmas Bangkinang Periode
farmakologis yang mudah dan murah yang dapat Januari Sampai Juni 2008.
digunakan untuk menurunkan tekanan darah Aspiani, R Y. (2014). Buku Ajar Asuhan
pada penderita hipertensi. Pengobatan secara Keperawatan Klien Gangguan
non farmakologis dapat dilakukan dengan Kardiovaskuler Aplikasi NIC & NOC.
mengubah gaya hidup yang lebih sehat dan Jakarta: EGC
melakukan terapi dengan rendam kaki Azizah. 2011. Keperawatan Lanjut Usia.
menggunakan air hangat yang bisa dilakukan Yogyakarta: Graha Ilmu
setiap saat. Biahimo, N. U. I., Mulyono, S., & Herlinah, L.
Dari penelitian diatas peneliti berpendapat (2020). Perubahan Tekanan Darah Lansia
bahwa sebelum diberikan terapi rendam kaki Hipertensi Melalui Terapi Rendam Kaki
menggunakan air hangat campuran garam dan Menggunakan Air Hangat. 5(1), 9–16.
serai, responden menunjukkan bahwa sehari- Bustan MN. 2015. Epidemiologi Penyakit Tidak
harinya sering mengeluh pusing, kelelahan dan Menular. Jakarta: PT Rineka Cipta.
ketegangan otot. Setelah dilakukan terapi Damayanti, D. (2014). Perbedaan Tekanan
rendam kaki menggunakan air hangat campuran Darah Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
garam dan serai mengalami perubahan karena Hidroterapi Rendam Hangat Pada Penderita
adanya efek ketenangan pada respon den akibat Hipertensi Desa Kebondalem Kecamatan
air hangat dan kandungan dari serai dan garam. Jambu Kabupaten Semarang. Jurnal
Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran.
KESIMPULAN Ernawati, D. A. S., & Maulana, M. A. (2015).
Distribusi frekuensi karakteristik lansia dengan Pengaruh Terapi Rendam Kaki Air Hangat
hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Tigo Kerja Upk Puskesmas Khatulistiwa Kota
Baleh adalah 78% lansia hipertensi adalah Pontianak Dwi Agung Santoso Program
perempuan dan 62% dengan riwayat hipertensi Studi Keperawatan. Jurnal Kesehatan
lebih dari 5 tahun. Rerata tekanan darah Universitas Tanjungpura, 3(2), 2–4.
responden kelompok intervensi sebelum dan Damayanti, D. 2014. Perbedaan Tekanan Darah
sesudah diberikan terapi rendam kaki air hangat Sebelum dan Sesudah Dilakukan
dengan campuran garam dan serai yaitu sistol Hidroterapi Rendam Hangat
157,75 mmHg dan diastol 96,88 mmHg dan Pada Penderita Hipertensi di
setelah diberikan terapi rendam kaki air hangat Desa Kebondalem Kecamatan Jambu
dengan campuran garam dan serai yaitu 146,38 Kabupaten Semarang. Semarang: Jurnal
mmHg dan diastol 92,13 mmHg Rerata tekanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran.
darah responden kelompok kontrol tanpa Dharma, Kelana Kusuma. (2011). Metodologi
perlakuan terapi rendam kaki air hangat dengan Penelitian Keperawatan. Jakarta: Trans
campuran garam dan serai pada hari I yaitu sistol Info Media
155,31 mmHg dan diastol 92,44 mmHg dan Hipertensi : Manajemen Komprehensif / tim
setelah hari ke-III yaitu tekanan darah sistol editor, Budi S. Pikir., (et al.). – Surabaya:
153,63 mmHg dan diastol 90,50 mmHg. Adanya AirLangga University Press (AUP), 2015.
pengaruh terapi rendam kaki air hangat dengan Xii, 303 hlm.;21 x 28 cm. ISBN 978-602-
campuran garam dan serai terhadap tekanan 082015-6
darah ada lansia hipertensi Handono, N. P., Saputri, S. Y., Akademi, D.,
Giri, K., Husada, S., Akademi, M., Giri, K.,
REFERENSI & Husada, S. (2021). Jurnal Keperawatan
Andria, K.M. (2013). Hubungan Antara GSH Vol 10 No 1 Januari 2021 ISSN 2088-
Perilaku Olahraga, Stress Dan Pola Makan 2734 EFEKTIFITAS RENDAM KAKI AIR
8
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 4 No. 2 Tahun 2021

HANGAT TERHADAP PENURUNAN Kesehatan Lanjut Usia Puskesmas Tigo


Jurnal Keperawatan GSH Vol 10 No 1 Baleh Kota Bukittinggi tahun 2019 sampai
Januari 2021 ISSN 2088-2734. 10(1), 56– 2021: didapatkan data pada tanggal 01
61. April 2021
Hariana, A. 2006. Tumbuhan Obat dan Puskesmas Tigo Baleh. (2021). Laporan
Khasiatnya. Jakarta: Penebar Swadaya. Pencapaian Penyakit Tidak Menular Tahun
Infodatin, 2019. Kementerian Kesehatan RI. 2018 sampai 2020: didapatkan data pada
Pusat Data dan Informasi Hipertensi, 1-6: tanggal 01 April 2021
Jakarta Selatan Provinsi, L., & Barat, S. (n.d.). LAPORAN
Istiqomah , Suri dan Salmiyati. (2017). PROVINSI SUMATERA BARAT
Pengaruh Hidroterapi Rendam Kaki Air RISKESDAS 2018.
Hangat Terhadap Tingkatan Tekanan Rohaendi. 2011. Treatment Of High Blood
Darah Pada Lansia Hipertensi Di Dusun Pressure. Jakarta: Gramedia Pustaka
Depok Ambarketawang Gamping Sleman Utama.
Yogyakarta, Jurnal Keperawatan Santoso, A. 2015. Pengaruh Terapi Rendam
Kemenkes RI. (2019). Hipertensi Si Pembunuh Kaki Air Hangat Terhadap Penurunan
Senyap. Kementrian Kesehatan RI,1–5. Tekanan Darah Pada Lansia Penderita
https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/do Hipertensi di Wilayah Kerja Upk
wnload/pusdatin/infodatin/infodatin- Puskesmas khatulistiwa kota
hipertensi-si-pembunuh-senyap.pdf pontianak,dalam
Kemenkes RI. (2018). Gambaran Kesehatan jurnal.untan.ac.id/index.php/jmkeperawata
Lanjut Usia di Indonesia. Bulletin Jendela nFK/article/view/113
Data dan Informasi Kesehatan. Jakarta: Sediaoetama, A. 2010. Ilmu Gizi untuk
Bakti Husaha Mahasiswa dan Profesi Jilid 1. Jakarta:
Keperawatan, A., Husada, K., Akademi, M., Penerbit Dian Rakyat.
Krida, K., Akademi, D., & Krida, K. Smeltzer, S.C, dan Bare, B,G. 2017. Buku Ajar
(2020). Jurnal Profesi Keperawatan Terapi Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan
Rendam Kaki Menggunakan Air Hangat Suddarth E.8 Vol.1. Jakarta: EGC
Dengan Campuran Garam Dan Serai Solechah, N., Massie, G., & Rottie, J. (2017).
Untuk Menurunkan Tekanan Darah Pada Pengaruh Terapi Rendam Kaki Dengan Air
Penderita Hipertensi Jurnal Profesi Hangat Terhadap Penurunan Tekanan
Keperawatan Akademi Keperawatan Krida Darah Pada Pasien Dengan Hipertensi Di
Husada Kudus PENDAHULUAN 140 Puskesmas Bahu Manado. Jurnal
mmHg atau tekan. 7(2), 88–102. Keperawatan UNSRAT, 5(1), 105810.
Keperawatan, J., Tauchida, A., Nurhayati, L., Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif,
Karya, A., & Nusantara, B. (2021). Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
LITERATURE REVIEW : HIDROTERAPI Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif,
RENDAM KAKI AIR HANGAT. 7, 68–8 Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit
Laporan Data Pelayanan Minimal ; Data Alfabeta
Sasaran Program Kota Bukittinggi pada Sulistiyaningsih, Sugiyono, & Sedyawati. 2010.
Tahun 2020: Bukittinggi Pemurnian Garam Dapur Melalui Metode
Mahmud. (2011). Metode Artikel Ilmiah Kristalisasi Air Tua dengan Bahan
Pendidikan. Bandung: Pustakan Setia Pengikat Pengotor Na2C2O4-NaHCO3 dan
Mubarak, W, I. Chayatin, N. & Santoso, B,A. Na2C2O4Na2CO3. Jurnal Kimia.
(2012). Ilmu Keperawatan Komunitas 2, Tari, M. 2015. Pengaruh Rendam Kaki Air
Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Hangat Terhadap Penurunan Tekanan
Medika. Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi di
Notoatmodjo, Soekdjo. 2010. Metoda Penelitian Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan
Kesehatan. Jakarta. Rinaka Cipta. Hal: 133 Kebon Jeruk Jakarta Barat. Skripsi
Perry & Potter. 2010. Buku Ajar Fundamental Universitas Esa Unggul Jakarta Barat.
Keperawatan Edisi 4 Volume 1: Penerbit Turdiyanto, T., W. Prastijanti., F.
Buku Kedokteran: EGC Rukminingsih., S. Wardiyati, dan P. Palupi.
Puskesmas Tigo Baleh. (2021). Laporan 2014. Farmakologi untuk Smk Farmasi.
9
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 4 No. 2 Tahun 2021

Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Menggunakan Air Hangat dengan


Try Putra Parmana, Siringoringo, E., & Campuran Garam dan Serai Terhadap
Safruddin. (2020). Rendam Kaki Dengan Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita
Air Hangat Terhadap Tekanan Darah Pada Hipertensi di Wilayah Podorejo RW 8
Pasien Hipertensi. Jurnal Kesehatan Ngaliyan. Jurnal Stikes Widya Husada
Panrita Husada, 5(1), 9–17. Semarang, dalam
https://doi.org/10.37362/jkph.v5i1.174 http//ejournal.umm.ac.id/index.php/kepera
Wulandari, T. Arifianto, dan D. Sekar Ningrum. watan/issue/view
2016. Pengaruh Rendam Kaki

10

Anda mungkin juga menyukai