BAB I
PENDAHULUAN
Merokok merupakan masalah kesehatan dunia yang sampai saat ini belum
kehidupan sehari-hari dan meluas di masyarakat. Menurut data WHO tahun 2013 ,
Indonesia merupakan negara ke tiga dengan jumlah perokok terbesar dunia setelah
rokok yang salah satunya adalah penyakit yang berhubungan dengan peningkatan
tekanan darah / hipertensi. Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada
dinding arteri yang terjadi saat ventrikel berkontraksi yang disebut tekanan
sistolik, dan tekanan terendah saat jantung bersistirahat adalah tekanan diastolik.
tekanan darah dan merupakan penyakit degeneratif saat ini menjadi salah satu
Hipertensi adalah salah satu penyakit tidak menular yang saat ini menjadi
2
darah, tetapi banyak kalangan yang belum mnengetahui dan mengganggap bahwa
Penyakit Tidak Menular ( PTM ) seperti hipertensi pada saat ini telah
menjadi trend dunia pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya, bahkan
angka kesakitan yang semakin meningkat dan menjadi masalah kesehatan yang
seperti hipertensi adalah karena gaya hidup manusia yang tidak sehat, salah
satunya adalah merokok dan konsumsi minuman kopi yang berlebihan setiap hari.
berada diatas normal, atau optimalnya yaitu 120 mmHg untuk nilai sistolik dan 80
mmHg untuk nilai diastoliknya. Hipertensi yang terjadi dalam jangka waktu lama
dan terus menerus akan memicu terjadinya stroke, serangan jantung, gagal jantung
sekitar 972 juta orang atau 26,4 % penduduk di dunia mengidap Hipertensi dan
akan terus meningkat menjadi 29,2 % pada tahun 2025. Hipertensi masih menjadi
3
mengacu kepada Riskesdas tahun 2018 prevalensi hipertensi sebesar 41,8 % maka
angka prevalensi hipertensi sesuai Riskesdas tahun 2018 sejumlah 5.872 jiwa,
yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor yang dapat dimodifikasi. Faktor yang
tidak dapat dimodifikasi antara lain usia, jenis kelamin dan riwayat Penyakit
natrium ( Palmer,2007 ).
perilaku merokok penduduk usia 15 tahun ke atas masih belum terjadi penurunan,
bahkan cenderung mengalami peningkatan dari 62,9 % pada tahun 2013 dan
Rokok mengandung ribuan zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan tubuh,
diantaranya tar, karbon monoksida dan nikotin. Zat kimia tersebut masuk ke
dalam aliran darah dan dapat merusak lapisan endotel pembuluh darah arteri dan
perokok yang sudah bertekanan darah tinggi maka tekanan akan berada pada level
kalium dan kafein. Kafein memiliki efek yang antagonis kompetitif terhadap
sejumlah fungsi pada susunan saraf pusat, hal ini berdampak pada vasokonstriksi
dan meningkatkan total resistensi perifer, yang akan menyebabkan tekanan darah.
perubahan gaya hidup yang tidak sehat seperti hal diatas,sehingga pada akhirnya
kronik degeneratif yang salah satunya adalah penyakit tekanan darah tinggi atau
hipertensi.
5
mencari atau meneliti tentang aspek yang berbeda dari penelitian ini yaitu
hubungan merokok dan konsumsi kopi dengan perubahan tekanan darah pada
konsumsi minuman kopi dengan perubahan tekanan darah pada pasien rawat jalan
di UPTD Puskesmas Kerang - Kecamatan Batu Engau. Pada penelitian ini penulis
akan merumuskan apakah ada hubungan antara merokok dan konsumsi minuman
kopi dengan perubahan tekanan darah pada pasien rawat jalan di UPTD
Puskesmas Kerang.
merokok dan konsumsi kopi dengan perubahan tekanan darah pada pasien rawat
1.3.2.Tujuan Khusus
tekanan darah
darah pada pasien rawat jalan di UPTD Puskesmas Kerang. Selain itu secara
faktor-faktor resiko yang ada untuk memenejemen hipertensi agar tidak menjadi
Dari segi praktisi, penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan
seorang perawat adalah sebagai edukator dan konselor kepada para pasien yang
ada di wilayah kerjanya, maka dari itu dapat secara langsung memberikan
pendidikan kesehatan dan konseling terkait perilaku hidup sehat dalam rangka
mencegah penyakit hipertensi dan mengelola penyakit hipertensi yang sudah ada
tentang hubungan gaya hidup dengan tekanan darah pada pasien hipertensi di
Klinik Penyakit Dalam RSI Siti Khadijah Palembang, hasil penelitian menyatakan
bahwa ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan tekanan darah pada pasien
perilaku merokok ( p-value = 0,014 ) dan kebiasaan minum kopi di dapatkan nilai
( p.value= 0,020 ), hal ini menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara
kerja yang berbeda untuk melakukan penelitian ulang tentang hubungan merokok
dan konsumsi kopi dengan perubahan tekanan darah pada pasien rawat jalan di
UPTD Puskesmas Kerang, Kecamatan Batu Engau Tahun 2019, karena penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1.1 Pengertian
Peredaran darah dalam tubuh terjadi karena adanya organ jantung yang
mudah pada tangan bagian atas dengan menggunakan alat pengukur tekanan
pembuluh darah arteri ketika darah tersebut dipompa dari jantung ke seluruh
tubuh. Ada dua macam tekanan darah, yaitu tekanan darah sistolik dan tekanan
pada puncak kontraksi, dimana darah menekan dinding arteri saat jantung
ketika jantung berelaksasi yaitu saat jantung relaks dan darah mengalir ke dalam
jantung, oleh karena itru tekanan darah di gambarkan dengan rasio dari tekanan
hipertensi. Alat pengukur tekanan darah atau spigmomanometer ada 3 jenis yaitu
10
air raksa, jenis aneroid dan jenis digital. Pengukur yang paling ideal adalah
darah jenis aneroid atau digital dapat digunakan apabila kurang terampil dalam
Pastikan kandung kemih dalam keadaan kosong dan hindari minum kopi, alkohol,
rokok dalam 30 menit sebelum dilakukan pemeriksaan, karena hal tersebut akan
pemeriksaan dan jangan bicara saat pemeriksaan serta tenangkan pikiran, jangan
diacu dalam Yuniati 2007; Depkes 2007 ). Tekanan darah yang selalu tinggi
adalah salah satu faktor risiko untuk terjadinya stroke, serangan jantung, gagal
jantung dan aneurisme arterial dan merupakan penyebab utama gagal jantung
gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi
Hipertensi merupakan keadaan dimana tekanan darah menjadi naik dan bertahan
Allison Hull ( 1996 : 9 ) hipertensi adalah desakan darah yang berlebihan dan
hampir tidak konstan pada arteri,tekanan dihasilkan oleh kekuatan jantung ketika
memompa darah.
Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan penyakit darah tinggi adalah
suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang ≥ 140 mmHg untuk tekanan darah
Hipertensi adalah faktor risiko utama untuk terjadinya penyakit jantung koroner
dan gangguan pembuluh darah otak yang dikenal dengan istilah stroke,bila
tekanan darah semakin tinggi maka angka harapan hidup akan semakin menurun (
Wardoyo,1996 : 26 ).
kasus hipertensi pada usia 20-30 tahun.Bagi pasien yang berusia 40-70
tahun,setiap peningkatan tekanan darah sistolik 20 mmHg dan atau tekanan darah
( Kusmana,2009 ).
12
adalah suatu keadaan dimana tekanan darah menjadi naik karena gangguan pada
pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh
ini. Oleh karena itu Penelitian dan pengobatan lebih ditujukan bagi penderita
hipertensi essensial ini ( Depkes, 2006 ). Faktor yang dapat menjadi penyebab
kurangnya aktifitas fisik / olah raga, gagal ginjal, faktor genetik/keturunan dan
usia.
diketahui,dan ada sekitar 5-10 % dari seluruh penderita hipertensi masuk dalam
kekakuan aorta,adanya perubahan pada organ jantung dan pembuluh darah yang
13
norepineprin ( noradrenalin ).
empat kelompok yaitu normal, pre hipertensi, hipertensi tingkat I dan hipertensi
tingkat II.
Tabel 2.1 Klasifikasi tekanan darah orang dewasa usia diatas 18 ke atas
berdasarkan JNC 7 tahun 2003
( mmHg ) ( mmHg )
Normal ˂ 120 ˂ 80
Pre Hipertensi 120-139 80 -89
Hipertensi Tingkat I 140 – 159 90 – 99
Hipertensi tingkat II ≥ 160 ≥ 100
adalah 120-140 mmHg untuk Sitolik dan 80-90 mmHg untuk diastolik. Dan
seseorang dinyatakan mengidap hipertensi bila tekanan darah sistolik nya ˃ 140
Hipertensi sistolik terisolasi umumnya dijumpai pada usia lanjut,jika keadaan ini
dijumpai pada masa dewasa muda lebih banyak dihubungkan dengan sirkulasi
meningkat. Batasan ini untuk individu dewasa diatas usia 18 tahun,tidak dalam
keadaan sakit mendadak. Dikatakan hipertensi jika pada dua kali atau lebih
kunjungan yang berbeda didapatkan tekanan darah rata-rata dari dua atau lebih
sistolik ini berkaitan dengan tingginya tekanan pada arteri bila jantung
berkontraksi ( denyut jantung ). Hal ini adalah tekanan maksimum dalam arteri
pada suatu saat dan tercermin pada hasil pembacaan tekanan darah sebagai
menjadi dua, yaitu faktor yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor yang dapat
dimodifikasi.
1.3.1.1 Usia
memasuki masa pra lansia dan dengan bertambahnya usia, maka resiko
di kalangan usia lanjut cukup timggi, yaitu sekitar 40% dengan kasus
1.3.1.3 Genetik/Keturunan
hipertensi pada anaknya adalah satu dari dua anak.Jika salah satu dari
anaknya adalah satu dari tiga anak. Sedangkan pada orang tua yang
keturunannya.
1.3.2.1 Merokok
(Depkes RI 2006). Nikotin dan gas monoksida adalah dua zat penting
dihisap maka kadar nikotin dalam darah akan berkisar antara 40-50
Tubuh (IMT) 25-29 Kg/m² mempunyai risiko 70% lebih besar terkena
Aktifitas fisik memiliki konsep yang lebih luas dari olah raga dan
pertahun , ditahun 2010 yaoti 6,9 % juta ton. Kafein di dalam tubuh
kafein dirasakan dalam waktu 5-30 menit dan bertahan hingga 12 jam.
21
dibutuhkan tekanan yang lebih tinggi supaya darah dapat mengalir ke organ-organ
tubuh dengan jumlah yang tetap,untuk itu jantung harus memompa darah lebih
masuk ke dalam aliran darahdan dapat merusak lapisan endotel pembuluh darah
setiap hari akan meningkatkan tekanan sistolik 10-15 mmHg dan menambah detak
perokok usia diatas 15 tahun di Indonesia pada tahun 2010 mencapai 44,1% dan
22
rokok.
asap rokok bukan hanya untuk si perokok aktif ( Active Smoker ),tetapi juga bagi
peroko pasif ( Pasive Smoker ). Orang yang tidak merokok atau perokok pasif
tetapi terpapar asap rokok akan menghirup 2 kali lipat racun yang dihembuskan
dalam sepuluh kali hisapan maka dalam tempo setahun bagi perokok sejumlah 20
batang ( 1 bungkus ) per hari maka akan mengalami 70.000 kali isapan asap
rokok.
mempunyai peluang lebih besar yakni satu diantara lima untuk mengidap
perifer(Sianturi,2003;12 ).
dan caffeol. Kopi mengandung Kafein yang merupakan zat perangsang syaraf
yang sangat penting, sementara caffeol merupakan zat pembentuk cita rasa dan
aroma. Kafein merupakan salah satu jenis alkaloid yang dapat dijumpai secara
alami dalam daun, biji atau buah. Berbagai tanaman seperti kopi, daun teh, biji
cokelat yang digunakan untuk produk cokelat dan buah cola yang digunakan
untuk produk minuman ringan ( Soft drink ). Selain itu kafein juga ada pada
tanaman guarana yang disebut guaranina dan pada tanaman mate yang disebut
Kopi merupakan biji-bijian dari jenis pohon coffea yang termasuk dalam
famili Rubiaceae. Ada 4 jenis kopi yang terkenal di Indonesia yaitu kopi
arabica,kopi liberika,kopi robusta dan kopi excelsa. Kopi arabika menguasai 70%
harum,sedangkan kopi robusta cebderung berasa asam dan pahit serta kandungan
kafein yang lebih tinggi 2-3 kali lipat dari kopi arabika.
pada jenis kopi arabika adalah 1,2 % -1,5 % dan pada jenis kopi robusta 2,2%-4%.
24
Kafein mempunyai rasa yang pahit, namun kafein sendiri hanya menyumbang cita
rasa pahit sebanyak 10%. Kafein bekerja sebagai perangsang saraf pusat,jantung
dan pernafasan serta bersifat diuretik ringan. Kafein berbentuk serbuk putih yang
2011).
ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu ukuran tubuh, berat badan, status
kesehatan, faktor genetik dan jumlah yang dikonsumsi. Efek yang dirasakan
seseorang yang mengkonsumsi kafein secara teratur akan berbeda dengan yang
dalam waktu 5-30menit dan bertahan hanya 12 jam. Kafein membutuhkan waktu
5-30 menit untuk beredar di dalam tubuh setelah dikonsumsi. Efeknya akan
berlanjut dalam darah selama 12 jam.Konsumsi satu atau dua cangkir kopi dalam
sehari dapat membuat seseorang merasa lebih terjaga dan waspada untuk
puncaknya pada 30-120 menit setelah dikonsumsi dan meningkat hingga 75% dari
nilai maksimal dalam waktu 15 menit ( Nurminen et al. 1999; Weinberg &
Bonnie, 2010 ).
25
3. Dosis Tinggi ( lebih kurang atau sama dengan 400 mg per hari )
Efek jangka pendek kafein adalah merasa lebih waspada, aktif, buang air
kecil lebih sering dan meningkatkan denyut jantung dan stimulasi sistem
( ADF, 2011 ).
tekanan darah pada pasien rawat jalan di UPTD Puskesmas Kerang dapat
Gaya Hidup/Perilaku
Ket :
Merokok
Tekanan darah
Konsumsi Kopi
2.1.6 Hipotesis
antar variabel yang diteliti. Pada pernyataan berupa hipotesis umumnya masih
bersifat abstrak, karena belum dapat tergambar apa yang akan diukur , kriteria apa
yang digunakan dan bagaimana mengukurnya, alat ukurnya apa dan skala
BAB III
METODE PENELITIAN
digunakan untuk mencari hubungan antara dua variable yang diteliti pada
ada hubungan antara merokok dan konsumsi kopi dengan perubahan tekanan
3. Resiko drop out sampel lebih kecil karena penelitian berlangsung dalam
2. Tidak efektif digunakan sebagai desain pada penelitian kasus yang jarang
1. Populasi
subyek yang dipelajari saja tetapi dibatasi oleh karakteristik atau sifat
yang dimiliki subyek atau obyek tersebut (Hidayat, 2009). Populasi dalam
penelitian ini adalah semua pasien rawat jalan dewasa ( 18-59 Th ) yang
2019 atau jumlah pasien rata-rata perbulan yang berobat di unit rawat jalan
2. Sampel
Sampel merupakan unit yang lebih kecil lagi dari sekelompok individu
Sugiono ( 2008 ) ukuran yang layak dalam penelitian antara 30 sampai 500
N
n꞊
N.d²+1
Keterangan:
n : jumlah sampel
3. Teknik Sampling
a. Karakteristik inklusi
b. Karakteristik eksklusi
tahun dan pasien yang tidak merokok atau tidak minum kopi,atau
1. Tempat penelitian
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan direncanakan pada bulan Januari s/d Bulan Maret
Tabel 3.4.1
N Variabel Definisi operasional Alat ukur Hasil ukur Skala
o ukur
1 Tekanan Merupakan desakan Tensi meter - Pre Hipertensi: 0 Nominal
Darah darah terhadap dinding- digital - Hipertensi : 1 Ordinal
dinding pembuluh
darah arteri ketika
darah tersebut di pompa
dari jantung ke seluruh
tubuh, yang diukur
dengan menggunakan
tensi meter digital.
2 Umur Umur yang dimaksud Quisioner - 18 – 30 Th : 1 Ordinal
dalam penelitian ini - 31 – 45 Th : 2
adalah umur responden - 46 – 59 Th : 3
dalam tahun sesuai
tanggal kelahiran.
33
responden dalam :0
meminum kopi - Jenis Kopi : 2
- Frekuensi : 3
- Jumlah : 4
- Lama
Konsumsi : 5
haruslah yang sesuai dengan macam dan tujuan penelitian yang akan
syarat pokok yakni mudah, cepat dan tepat sehingga dapat terjamin
kesahihannya (valid) dalam arti sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan
2003).
seperti alat ukur yang terstandar seperti timbangan dan alat ukur tensi meter,
1. Bagian A
Data Demografi :
Jenis kelamin.
Usia.
Tingkat Pendidikan
Pekerjaan
2. Bagian B
Kuesioner untuk variable perilaku merokok yang terdiri diri dari 5 butir
3. Bagian C
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-
hidup pada penderita saluran nafas. Dari hasil uji kuisioner SGRQ
berikut :
Keterangan:
keputusan uji:
bila r hitung < konstanta 0,6 artinya pernyataan tidak valid ( Riyanto,
2011)
37
Keterangan:
keputusan uji:
bila r hitung < konstanta 0,6 artinya pernyataan tidak valid (Riyanto, 2011)
2. Reliabilitas
alat ukur yang reliabel akan menunjukan nilai yang hasilnya relatif sama
( n ) s 2− pq
r11= ( )
n−1 s
2
keterangan:
Teknik pengumpulan data dilakukan selama masa penelitian pada pasien rawat
jalan dengan kriteria inklusi yaitu kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi
(Notoatmodjo, 2012).
Data yang terkumpul diolah atau dilakukan analisis setelah kuesioner diisi
1. Editing yaitu meneliti kembali apakah isian dalam lembar kuesioner sudah
demikian diharapkan akan diperoleh data yang valid dan reliabel dan
c. Kelengkapan pengisian
d. Keserasian
jawabannya konsisten.
2. Coding
3. Entry
Pada saat memasukkan data peneliti harus tetap teliti karena jika salah
4. Tabulating
5. Cleaning
Cleaning yaitu mengecek kembali data yang sudah di entry apakah data
ada kesalahan atau tidak, kemudian membuang data yang sudah tidak
dipakai.
Analisa data merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mendiskripsikan dan
1. Analisis Univariat
persentase dari tiap variabel. Tujuan analisis ini adalah untuk menjelaskan
(Notoadmodjo, 2010).
41
(Arikunto, 2010).
F
Rumus: P= × 100 %
n
Keterangan
2. Analisa Bivariat
dan konsumsi kopi dengan perubahan tekanan darah pada pasien rawat
Uji yang di gunakan adalah Uji Chi Square,dimana uji ini digunakan
untuk menguji beda proporsi ( data nominal ) dari dua kejadian pada
X
2
=¿ ¿
Keterangan:
= Jumlah
o= Observasi
Jika nilai harapan ( expected value ) < 5 pada lebih dari 20 % jumlah
sel atau datanya 2x2 maka uji alternatif yang digunakan adalah uji Fisher
exact dan jika datanya adalah 2x3 maka uji yang digunakan adalah
kolmogorov smirnov.
hasil penelitian. Secara garis besar, dalam melaksanakan sebuah penelitian ada
empat prinsip yang harus dipegang teguh (Milton, 1999 dalam Notoatmodjo,
2012), yakni :
ditimbulkan.
berhak untuk tidak memberikan apa yang diketahuinya kepada orang lain.
Inclusiveness)
Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujuran,
mencegah atau paling tidak mengurangi rasa sakit, cidera, stres, maupun
Penelitian ini di laksanakan dalam tiga tahapan yaitu tahap persiapan, tahap
1. Tahap persiapan
Kerang Kecamatan Batu Engau Kabupaten Paser. Setelah lulus uji etik,
responden penelitian.
digunakan oleh peneliti berupa data pasien rawat jalan yang diperoleh dari
purposive sampling.
didapatkan nilai hubungan atau asosiasi dari data tersebut. Pada tahap
minum kopi. Pada tahap analisis bivariat adalah tahapan untuk melihat