Disusun Oleh :
Yeyen Kurnia Septanti
2420132264
i
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn. “W” DENGAN
STROKE NON HEMORAGIC (SNH) DI DUSUN
SIDOMULYO RT 07 RW 02 BENER
KECAMATAN TEGALREJO
YOGYAKARTA
Laporan kasus ini diajukan guna melengkapi syarat untuk menyelesaikan
Program Pendidikan Diploma III Keperawatan pada Akademi
Keperawatan Notokusumo Yogyakarta
Disusun Oleh :
Yeyen Kurnia Septanti
2420132264
kerja keras Keberhasilan adalah terkabulnya sebuah doa bukan hanya doamu
( Penulis )
Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang – orang tidak menyadari
Tak akan ada waktu dan tempat untuk merubah masa lalu anda tapi akan
selalu ada waktu dan tempat dimana anda dapat mengubah masa depan anda
( Al – Muhtaram )
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum. Wr.Wb
Laporan Kasus dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tn. “W”
telah ditetapkan. Sholawat serta salam tidak lupa penulis haturkan kepada
tidak terlepas dari bimbingan dan arahan berbagai pihak, maka pada
Tegalrejo.
praktek.
dan perpustakaan.
penulis dalam laporan kasus ini semoga dapat bermanfaat bagi para
Wassalamualaikum. Wr.Wb
Penulis
DAFTAR ISI
MOTTO ........................................................................................................... iv
1. Pengertian Lansia............................................... 1
3. Fisiologi Lansia................................................... 2
1. Pengertian ............................................................................................. 7
e) Komplikasi ........................................................................................ 12
4. Intervensi Keperawatan......................................................................... 15
A.PENGKAJIAN ....................................................................................... 21
A.Proses Keperawatan......................................................................... 81
1. Pengkajian.................................................................................... 81
3. Perencanaan ................................................................................. 96
5. Evaluasi........................................................................................ 113
viii
BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 121
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.7 Catatan Perkembangan Hambatan Mobilitas Fisik Hari ke-2 ................. 52
Tabel 2.8 Catatan Perkembangan Hambatan Mobilitas Fisik Hari ke-3 ................. 54
x
BAB I
KONSEP DASAR
1. Pengertian Lansia
konsep hidup berubah, seseorang akan kehilangan tugas dan fungsi ini,
1
2
psychologymania, 2013).
2. Proses Menua
yang dapat diramalkan yang terjadi pada semua orang pada saat
3. Fisiologi Lansia
tubuh. Setiap orang akan mengalami masa tua, akan tetapi penuaan
tahun
mutasi. Sebagai contoh yang khas adalah mutasi dari sel – sel
lelah (rusak)
suatu zat khusus. Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan
dan sakit.
4
theory)
5) Teori stres
regenerasi.
fungsi.
5
8) Teori program
lanjut yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak
loss), yakni :
a) kehilangan peran
d) Gangguan pendengaran
e) Anemia
f) Dimensia
g) Gangguan penglihatan
h) Ansietas
7
1. Pengertian Stroke
Faktor Presipitasi
Faktor Predisposisi
stroke.
b) Patofisologi
c) Manifestasi Klinis
dalam waktu 24 jam selain itu tanda dan gejala stroke dapat
fungsi sensorik
atau tungkai dan salah satu sisi tubuh seperti baal, mati rasa
10
memahami ucapan)
diplopia)
d) Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Radiologi
1) CT scan kepala
iskemia.
3) Angiografi
4) EEG (Electroenchepalograph)
5) USG (Ultrasonography)
b. Pemeriksaaan Laboratorium
1) Fungsi Lumbal
e) Komplikasi
2) Kelumpuhan
3) Lemah
tinggi)
c) Oedema paru
(SIADH)
atropi otot.
f) Penatalaksanaan Medis
memakai kateter.
g) Diagnosa Keperawatan
neuromuskuler
pada makanan
h) Intervensi Keperawatan
Kriteria Hasil :
tanda nyeri)
Kriteria Hasil :
saraf pusat
Kriteria Hasil :
makanan
Kriteria Hasil :
c. IMT 18,5
Tujuan :
eleminasi, makan)
Tujuan :
bawah dekstra
Tujuan :
BAB II
RESUME KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Bener
1. Data Dasar
a. Nama : Tn. W
e. Agama : Islam2
f. Suku : Jawa
21
2. Data Fokus
1. Faktor Presipitasi
2. Faktor Predisposisi
keras
3. Hasil wawancara
4. Riwayat Kesehatan
kadang-kadang pusing
tidur
terakhir ini
3) Riwayat kecelakaan :
a) Mandi
b) Oral hygiene
gigi
c) Kemampuan kemandirian :
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan/ minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi di tempat tidur √
Berpindah/berjalan √
Ambulasi/ROM √
Keterangan
0 : Mandiri
1 : Alat bantu
4 : Tergantung total
5. Pemeriksaan Fisik
R :22x/menit
4) Ekstremitas Atas
5) Ekstremitas bawah
1111 5555
1111 5555
25
PENGKAJIAN MMSE
BENAR SALAH
NO ITEM PENILAIAN
(1) (0)
1. ORIENTASI
1. Tahun berapa sekarang? - √
2. REGISTRASI
12. Bolpen √
13. Buku √
3. PERHATIAN DAN KALKULASI
Minta klien mengeja 5 kata dari belakang, misal “
BAPAK”
14. K √
15. A √
16. P √
17. A √
18. B √
4. MENGINGAT
Minta klien untuk mengulang 3 obyek diatas
26
19. Jam √
20. Bolpen √
21. Buku √
5. BAHASA
a. Penamaan
JUMLAH 18 12
Analisis hasil :
Nilai ˂ 21 : Kerusakan Kognitif
Kesimpulan : Dari hasil pengkajian MMSE pasien mengalami kerusakan kognitif.
27
2. Berpakaian √
Mandiri :
Mengambil baju dari lemari,memakai
pakaian,melepaskan
pakaian,mengancingi/mengikat pakaian.
Tergantung :
Tidak dapat memakai baju sendiri atau hanya
sebagian
3. Ke Kamar Mandi √
Mandiri :
Masuk dan keluar dari kamar kecil kemudian
membersihkan genetalia sendiri.
Tergantung :
Menerima bantuan untuk masuk ke kamar mandi
dan menggunakan pispot.
4. Berpindah √
Mandiri :
Berpindah ke dan dari tempat tidur untuk
duduk,bangkit dari kursi sendiri.
Bergantung :
Bantuan dalam naik atau turun dari tempat tidur
atau kursi, tidak melakukan satu, atau lebih
perpindahan.
28
5. Kontinen √
Mandiri :
BAK dan BAB seluruhnya dikontrol sendiri
Tergantung :
Inkontinensia parsial atau total, penggunaan
kateter, pispot , enema dan pembalut (pampers)
6. Makan : √
Mandiri :
Mengambil makanan dari piring dan
menyuapinya sendiri.
Tergantung :
Bantuan dalam hal mengambil makanan dari
piring dan menyuapinya, tidak makan sama sekali
dan makan parenteral (NGT).
Analisis hasil :
Nilai B : Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut.
Nilai C : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi dan satu fungsi
tambahan.
pasien mendapat niali E yaitu kemandirian dalam semua hal kecuali mandi dan
berpakaian
30
SCREENING FAAL
FUNGTIONAL REACH (FR) TEST
NO LANGKAH
Interpretasi :
Usia lebih 50 tahun : kurang 6 inchi : resiko roboh
HE TIMED UP AND GO (TUG) TEST
NO LANGKAH
1. Posisi pasien duduk dikursi
2. Minta pasien berdiri dari kursi, berjalan 10 langkah (3 meter), kembali ke kursi,
ukur waktu dalam detik.
Score :
< 10 detik : low risk of falling
11 – 19 detik : low to moderate risk for falling
20 – 29 detik : moderate to high risk for falling
≥ 30 detik : impaired mobility and is at high risk of falling
31
3. Pengelompokan Data
4. Analisa Data
TD : 160/90 mmHg
Nadi : 82x/menit
Respirasi : 22x/menit
Makan/ minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi di tempat √
tidur
Berpindah/berjalan √
Ambulasi/ROM √
B. Diagnosa Keperawatan
P : Hipertensi
Q : Senut-senut
R : Kepala
S : Skala 3
T : Hilang timbul
Do :
-Tanda-tanda Vital
TD : 160/90 mmHg
Nadi : 82x/menit
Respirasi : 22x/menit
Suhu :36oC
35
Do :
-Pasien terlihat duduk
saraf pusat
berbicara
Do :
jalan (walker)
DO :
Tabel 2.3 : Rencana Tindakan Keperawatan Nyeri Akut Berhubungan Dengan Agen Cidera Biologis
Diagnosa Perencanaan
Implementasi Evaluasi
No Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 Sabtu, 25 Juni 2016 Setelah dilakukan 1 Kaji nyeri secara 1. Lokasi karakteristik Senin, 27 Juni 2016 Senin, 27 Juni 2016
tindakan keperawatan komprehensif yang durasi frekuensi,
Pukul : 09.30 WIB selama 3x pertemuan meliputi lokasi, presipitasi dan skala Pukul: 07.25 WIB Pukul : 07.40 WIB
Nyeri akut selama 30 menit, nyeri karakteristik, durasi, nyeri adalah data 1 Mengkaji nyeri secara S : Pasien mengatakan
berhubungan dengan dapat terkontrol dengan frekuensi, kualitas, dasar yang digunakan komprehensif kepalanya kadang-
agen cidera biologis kriteria hasil : intensitas atau dalam merumuskan kadang nyeri
beratnya nyeri dan intervensi yang tepat
Ds:Pasien mengatakan a. Pasien mampu factor pencetus P : Hipertensi
kepalanya mengenali nyeri 2. Teknik nafas dalam
kadang-kadang (skala, intensitas, 2 Ajarkan teknik non merupakan teknik Q : Senut-senut
frekuensi, dan tanda non farmakologi (Yeyen)
pusing, tangan farmakologi (seperti R : Kepala
kanan dan kaki nyeri) teknik nafas dalam) untuk mengurangi Pukul: 14. 25 WIB
kanannya terasa tingkat nyeri S : Skala 3
b. Pasien mampu 3 Kontrol lingkungan 2 Mengajarkan teknik
lemas dan tidak 3. Suhu ruangan,
mengontrol nyeri yang dapat relaksasi nafas dalam T : Hilang timbul
bisa digerakkan pencahayaan, dan
(tahu penyebab mempengaruhi nyeri
nyeri, mampu kebisingan O:-
P : Hipertensi seperti suhu ruangan,
menggunakan teknik pencahayaan dan merupakan control
(Yeyen)
Q : Senut-senut non kebisingan lingkungan yang
farmakologiuntuk dapat mengurangi (Yeyen) Pukul : 14.40 WIB
R : Kepala
mengurangi nyeri) nyeri
S : Pasien mengatakan
S : Skala 3
c. Pasien mengatakan 4 Anjurkan pasien 4. Istirahat dapat mau melakukan teknik
untuk banyak relaksasi nafas dalam
38
O : pasien melakukan
teknik relaksasi nafas
dalam
39
- Tanda-tanda vital
dalam belum dalam
batas normal
Tekanan Darah :
160/90 mmHg
P : Lanjutkan intervensi
1 Kaji nyeri secara
komprehensif yang
meliputi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
intensitas atau
beratnya nyeri dan
factor pencetus
3 Kontrol lingkungan
yang dapat
mempengaruhi nyeri
40
seperti suhu
ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan
4 Anjurkan pasien
untuk banyak
istirahat
(Yeyen)
41
CATATAN PERKEMBANGAN
Tabel 2.4 : Catatan Perkembangan Nyeri Akut Berhubungan Dengan Agen Cidera Biologis
Data Implementasi Evaluasi
Selasa, 28 Juni 2016 Selasa, 28 Juni 2016 Selasa, 28 Juni 2016
Pukul : 07.20 WIB Pukul : 08. 20 WIB Pukul : 08. 40 WIB
Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera Mengkaji Tanda-Tanda Vital S : Pasien mengatakan nyaman saat melakukan teknik
biologis relaksasi nafas dalam
S : Pasien mengatakan kadang-kadang pusing O : TD : 160/90 mmHg
P : Hipertensi (Yeyen) N : 84x/menit
Q : Senut-senut R : 22x/menit
R : Kepala Pukul : 12.20 WIB - Pasien bisa melakukan teknik relaksasi nafas dalam
S : Skala 2 Mengevaluasi pasien cara melakukan teknik
relaksasi nafas dalam
T : Hilang timbul (Yeyen)
O : pasien terlihat lemas Pukul : 12. 40 WIB
A : Masalah nyeri akut belum teratasi (Yeyen) S : Pasien mengatakan mau istirahat
P : Lanjutkan intervensi O:-
1 Kaji nyeri secara komprehensif yang
meliputi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas atau (Yeyen)
42
beratnya nyeri dan factor pencetus Pukul : 12. 50 WIB Pukul 13.20 WIB
2 Ajarkan teknik non farmakologi Menganjurkan pasien untuk istirahat S: Pasien mengatakan mau istirahat, dan merasa nyaman
(seperti teknik nafas dalam) saat melakukan relaksasi nafas dalam
dalam)
(Yeyen)
44
CATATAN PERKEMBANGAN
Tabel 2.5 : Catatan Perkembangan Nyeri Akut Berhubungan Dengan Agen Cidera Biologis
Data Implementasi Evaluasi
R : 22x/menit
A : Nyeri akut berhubungan dengan agen
cidera biologis teratasi sebagian (Yeyen)
(Yeyen)
P : Lanjutkan intervensi Pukul : 11.30 WIB
1 Kaji nyeri secara komprehensif yang S : Pasien mengatakan akan menuruti saran dari perawat
meliputi lokasi, karakteristik, durasi, untuk istirahat yang cukup
frekuensi, kualitas, intensitas atau O : Pasien terlihat mengerti atas apa yang di sarankan
45
beratnya nyeri dan factor pencetus perawat untuk selalu istirahat yang cukup
(Yeyen)
47
RENCANA KEPERAWATAN
Tabel 2.6 : Rencana Keperawatan Hambatan Mobilitas Fisik Berhubungan Dengan Penurunan Kekuatan Otot
Diagnosa Perencanaan
Implementasi Evaluasi
No Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
2 Sabtu, 25 Juni 2016 Setelah dilakukan 1. Kaji Kemampuan 1. Mengetahui kekuatan Senin, 27 Juni 2016 Senin, 27 Juni 2016
tindakan keperawatan dalam mobilitas otot pasien
Pukul : 09.30 WIB selama 3x pertemuan Pukul : 07. 15 WIB Pukul : 07.35 WIB
selama 30 menit pasien di 2. Berikan bantuan 2. Mempermudah pasien
Hambatan mobilitas kebutuhan pasien memenuhi kebutuhan Mengkaji kemampuan S : Keluarga pasien mengatakan
fisik berhubungan harapkan hambatan dalam mobilitas Tn. W berjalan
mobilitas fisik dapat dengan bantuan orang
dengan penurunan 3. Ajarkan keluarga lain menggunakan alat bantu
kekuatan otot teratasi dengan kriteria pasien cara
hasil mengubah posisi 3. Mengurangi O : Pasien berjalan
Ds: Keluarga pasien (Yeyen) menggunakan alat bantu
a. Pasien meningkat dan berikan keregangan pada otot
mengatakan Tn.W bantuan dan memperlancar Pukul : 07. 25 WIB jalan
berjalan dalam aktivitas fisik
sirkulasi darah (Yeyen)
menggunakan alat 4. Edukasi untuk Mengkaji kekuatan otot
b. Meningkatkan pasien
bantu jalan, dan melatih ROM pasif 4. Mengurangi adanya Pukul : 07.40 WIB
kekuatan dan fungsi
sering duduk ketegangan pada otot
bagian tubuh yang 5. Kolaborasi dengan S : Keluarga pasien mengatakan
dan melatih kekuatan
Do: - Tangan kanan terkena stroke ahli fisioterapi tangan kanan dan kaki
otot secara pasif (Yeyen)
dan kaki kanan kanannya tidak bisa
pasien tidak bisa c. Mendemonstrasikan 5. Mempercepat digerakkan
bergerak perilaku yang peregangan pada otot
memungkinkan O : Tangan kanan dan kaki
- Pasien terlihat aktivitas kanan pasien tidak bisa
lemah digerakkan
d. Mempu meningkatkan
aktivitas fisik
48
1111 5555
(Yeyen)
1111 5555
Pukul : 07. 50 WIB
S : Pasien mengatakan pasien
berjalan menggunakan alat
bantu, tangan kanan dan
kaki kanannya tidak bisa
digerakkan
O : Tangan kanan dan kaki
kanan pasien tidak bisa di
gerakkan
1111 5555
1111 5555
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji Kemampuan dalam
mobilitas
2. Berikan bantuan kebutuhan
pasien
3. Ajarkan keluarga pasien cara
mengubah posisi dan berikan
bantuan
4. Edukasi untuk melatih ROM
pasif
5. Kolaborasi dengan ahli
fisioterapi
(Yeyen)
50
CATATAN PERKEMBANGAN
Tabel 2.7 :Catatatan Perkembangan Hambatan Mobilitas Fisik Berhubungan Dengan Penurunan Kekuatan Otot
Data Implementasi Evaluasi
Selasa, 28 Juni 2016 Selasa, 28 Juni 2016 Selasa, 28 Juni 2016
Pukul : 07. 30 WIB Pukul : 07. 40 WIB Pukul : 08.25 WIB
Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan Mengkaji kemampuan pasien dalam mobilitas S:-
penurunan kekuatan otot
O : Pasien terlihat gerak ekstremitas atas bawah dekstra
S : Keluarga pasien mengatakan pasien gerak melemah
lambat
1111 5555
O : - Pergerakan pasien lambat (Yeyen)
1111 5555
- Pasien terlihat duduk
(Yeyen)
- Kekuatan otot
Pukul : 08. 35 WIB
Pukul : 08.30 WIB
1111 5555 S:-
Melakukan ROM pasif
1111 5555 O : Pasien mau mengikuti ROM pasif
A : Hambatan mobilitas fisik b.d penurunan (Yeyen)
kekuatan otot belum teratasi
Pukul : 09. 00 WIB
P: Lanjutkan intervensi (Yeyen)
S:-
1. Kaji Kemampuan dalam mobilitas
O : - Pasien terlihat gerak ekstremitas atas bawah
2. Berikan bantuan kebutuhan pasien dekstra melemah
3. Ajarkan keluarga pasien cara mengubah posisi
51
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji Kemampuan dalam mobilitas
2. Berikan bantuan kebutuhan pasien
3. Ajarkan keluarga pasien cara mengubah posisi dan
berikan bantuan
4. Edukasi untuk melatih ROM pasif
5. Kolaborasi dengan ahli fisioterapi
(Yeyen)
52
CATATAN PERKEMBANGAN
Tabel 2.8 :Catatatan Perkembangan Hambatan Mobilitas Fisik Berhubungan Dengan Penurunan Kekuatan Otot
Data Implementasi Evaluasi
Rabu, 29 Juni 2016 Rabu, 29 Juni 2016 Rabu, 29 Juni 2016
Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan Memberikan penyuluhan ROM pasif kepada S : Pasien dan keluarga mengatakan paham
penurunan kekuatan otot pasien dan keluarga dengan yang di jelaskan
Mengevaluasi penyuluhan ROM pasif kepada S : Pasien mengatakan senang telah diberikan
pasien dan keluarga penyuluhan
4. Edukasi untuk melatih ROM pasif -Meningkatkan kekuatan dan fungsi bagian
tubuh yang terkena stroke (Pasien
5. Kolaborasi dengan ahli fisioterapi mengikuti apa yang telah di
demonstrasikan perawat tentang ROM
pasif)
P : Lanjutkan intervensi
(Yeyen)
54
RENCANA KEPERAWATAN
Tabel 2.9 : Rencana Keperawatan Hambatan Komunikasi Verbal Berhubungan Dengan Gangguan Sistem Saraf Pusat
Diagnosa Perencanaan
Implementasi Evaluasi
No Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
3 Sabtu, 25 Juni 2016 Setelah dilakukan 1. Kaji kemampuan 1 Fungsi serebral bagian Senin, 27 Juni 2016 Senin, 27 Juni 2016
tindakan keperawatan pasien dalam atas biasanya
Pukul : 09.00 WIB selama 3x pertemuan berbicara Pukul : 07. 30 Pukul : 07.45 WIB
terpengaruh lebh
Hambatan selama 30 menit dahulu oleh adanya Mengkaji kemampuan S:-
hambatan komunikasi 2. Anjurkan pasien
Komunikasi verbal gangguan sirkulasi, pasien dalam berbicara
verbal dapat teratasi untuk O : Bicara pasien kurang jelas
berhubungan dengan oksigenasi, kerusakan
dengan kriteria, hasil : mengekspresikan
gangguan system dapat terjadi saat awal
diri dengan cara
saraf pusat - Pasien dapat atau kadang-kadang (Yeyen)
lain menyampaikan (Yeyen)
Ds : Keluarga pasien mengkomuniakasikan informasi (Bahasa
2 Panca indra yang Pukul 10.00 WIB
mengatakan Tn. W kebutuhannya dengan isyarat) Pukul 10.15 WIB
komunikasi ekspresi terkena rangsangan Menganjurkan pasien
bisa berbica tapi pelo
3. Dengarkan dengan akan merespon untuk mengekspresi diri S:-
Do : Pasien berbicara - Komunikasi lisan penuh perhatian` isyarat non verbal dengan cara lain dalam
tulisan dan non verbal O : Pasien berbicara kurang
pelo dan menjawab secara emosional menyampaikan
klien meningkat 4. Motivasi pasien jelas dan selalu menjawab
tidak jelas ketika di informasi
untuk komunikasi pertanyaan
ajak berbicara 3 Bentuk empati untuk
- Gerakan terkoordinasi : secara perlahan dan
pasien (Yeyen)
mampu mengkordinasi untuk mengulangi
gerakan dalm permintaan (Yeyen) Pukul : 13.00 WIB
menggunakan isyarat 4 Membantu ,mengkaji
5. Kolaborasi dengan kebutuhan S :-
- Paien mampu tim kesehatan atau
55
P : Lanjutkan Intervensi
1 Kaji kemampuan pasien
dalam berbicara
2 Anjurkan pasien untuk
mengekspresikan diri dengan
cara lain menyampaikan
informasi (Bahasa isyarat)
3 Dengarkan dengan penuh
perhatian`
permintaan
(Yeyen)
57
CATATAN PERKEMBANGAN
Tabel 2.10 : Catatan Perkembangan Hambatan Komunikasi Verbal Berhubungan Dengan Gangguan Sistem Saraf Pusat
Data Implementasi Evaluasi
Selasa, 28 Juni 2016 Selasa, 28 Juni 2016 Selasa, 28 Juni 2016
Hambatan Komunikasi verbal berhubungan Mengkaji kemampuan pasien dalam berbicara S:-
dengan gangguan system saraf pusat
O : Pasien berbicara masih tidak jelas
S:-
(Yeyen) (Yeyen)
O : Pasien berbicara pelo dan tidak jelas
Pukul : 10.30 WIB
A : Hambatan komunikasi verbal belum teratasi
Pukul : 10. 00 WIB S : Pasien mengatakan mau sering berbicara kepeda
P : Lanjutkan intervensi anggota keluarga
Memotivasi pasien untuk berkomunikasi secara perlahan
1 Kaji kemampuan pasien dalam berbicara O : Pasien terlihat mengerti tentang apa yang
perawat sampaikan
2. Anjurkan pasien untuk mengekspresikan
diri dengan cara lain menyampaikan (Yeyen)
(Yeyen)
informasi (Bahasa isyarat)
Pukul : 12. 00 WIB
3. Dengarkan dengan penuh perhatian`
S : Pasien mengatakan mau sering berbicara kepeda
4. Motivasi pasien untuk komunikasi secara anggota keluarga
perlahan dan untuk mengulangi permintaan
O : - Pasien berbicara masih tidak jelas dan pelo
5. Kolaborasi dengan tim kesehatan atau
perawat tentang kebutuhan terapi bicara - Pasien terlihat mengerti tentang apa yang
58
perawat sampaikan
P : Lanjutkan intervensi
(Yeyen)
59
CATATAN PERKEMBANGAN
Tabel 2.11 : Catatan Perkembangan Hambatan Komunikasi Verbal Berhubungan Dengan Gangguan Sistem Saraf Pusat
Data Implementasi Evaluasi
Rabu, 29 Juni 2016 Rabu, 29 Juni 2016 Rabu, 29 Juni 2016
Hambatan Komunikasi verbal berhubungan Mengkaji kemampuan pasien dalam berbicara S:-
dengan gangguan system saraf pusat
O : Pasien berbicara masih tidak jelas
S:-
(Yeyen)
O : Pasien berbicara pelo dan tidak jelas
(Yeyen)
A : Hambatan komunikasi verbal belum teratasi
Pukul : 10. 00 WIB Pukul : 10.30 WIB
P : Lanjutkan intervensi
Memotivasi pasien untuk berkomunikasi secara perlahan S : Pasien mengatakan mau sering berbicara kepeda
1 Kaji kemampuan pasien dalam berbicara anggota keluarga
2 Anjurkan pasien untuk mengekspresikan O : Pasien terlihat mengerti tentang apa yang
diri dengan cara lain menyampaikan (Yeyen)
perawat sampaikan
informasi (Bahasa isyarat)
perawat tentang kebutuhan terapi bicara O : - Pasien berbicara masih tidak jelas dan pelo
P : Lanjutkan intervensi
(Yeyen)
61
RENCANA KEPERAWATAN
Tabel 2.12 : Rencana Tindakan Defisit Perawatan Diri Berhubungan Dengan Gangguan Neuromuskuler
Perencanaan
Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
No Tujuan Intervensi Rasional
4 Sabtu, 25 Juni 2016 Setelah dilakukan 1. Monitor 1. Mengetahui Senin, 27 Juni 2016 Senin, 27 Juni 2016
tindakan kemampuan tingkat
Pukul : 08.00 WIB keperawatan pasien untuk kemampuan Pukul: 07.25 WIB Pukul : 07.40 WIB
Deficit perawatan diri berhubungan selama 3x perawatn diri pasien Mengkaji kemampuan S : Keluarga pasien
dengan gangguan neuromuskuler pertemuan selama yang mandiri menentukan pasien untuk perawatan mengatakan aktivitas
30 menit, di intervensi diri yang mandiri masih di bantu
DS : harapkan 2. Dorong
kemandirian 2. Meningkatkan O:-
Keluarga pasien mengatakan untuk 1 Pasien terbebas pasien dalam kemandirian (Yeyen)
aktivitas perawatan diri pasien di bantu dari bau badan perawatan diri pasien dalam
oleh keluarga perawatan diri Pukul: 14. 25 WIB (Yeyen)
2 Pasien terlihat 3. Sediakan
DO : segar Memotivasi pasien untuk Pukul : 14.40 WIB
bantuan sampai 3. Memenuhi
pasien mampu kebutuhan melakukan perawatan diri
- Mengalami keterbatasan aggota gerak 3 Dapat S : Pasien mengatakan
atas dan bawah dekstra melakukan secara utuh ADLs pasien ingin mencoba
ADLs dengan melakukan (Yeyen) melakukan
- Aktivitas perawatan diri pasien di perawatan diri 4. Agar pasien perawatan diri
mandiri
bantu keluarga mampu secara mandiri
4 Pasien 4. Libatkan melakukan
- Aktivitas dan bantuan dengan skor 2 termotivasi keluarga dalam secara mandiri
(di bantu orang lain) untuk pemenuhan
melakukan ADLs
perawatan O : Pasien terlihat
kebersihan diri antusias dan mau
62
O : - Pasien terlihat
- Kekuatan otot melemah antusias dan mau
mengikuti saran dai
1111 5555 perawat
1111 5555 A :Masalah deficit
perawatan diri
teratasi sebagian ,
dengan kriteria
yang teratasi:
- Keluarga dan pasien
mengerti apa yang di
jelaskan perawat
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor kemampuan
pasien untuk
perawatn diri yang
mandiri
- Dorong kemandirian
pasien dalam
perawatan diri
- Sediakan bantuan
sampai pasien
mampu secara utuh
melakukan
perawatan diri
- Libatkan keluarga
dalam pemenuhan
ADLs
(Yeyen)
64
CATATAN PERKEMBANGAN
Tabel 2.13 : Catatan Perkembangan Defisit Perawatan Diri Berhubungan Dengan Gangguan Neuromuskuler
Data Implementasi Evaluasi
Selasa, 28 Juni 2016 Selasa, 28 Juni 2016 Selasa, 28 Juni 2016
Pukul : 07. 30 WIB Pukul : 07. 40 WIB Pukul : 07.50 WIB
Deficit perawatan diri berhubungan dengan Monitor kemampuan pasien untuk perawatan diri S : Pasien dan keluarga mengatakan saat mandi yang
gangguan neuromuskuler mandiri mengguyur air pasien, tapi saat memakai sabun di
bantu istrinya
S : Pasien mengatakan sudah mandi di bantu
istrinya O:-
O : - pasien terihat segar, dan rapi (Yeyen)
(Yeyen)
- aktivitas bantuan dengan skor 2 (di bantu Pukul : 08. 50 WIB
orang lain)
S : Keluarga mengatakan akan ikut melatih kebutuhan
Pukul : 08.30 WIB mandiri pasien
Aktivitas 0 1 2 3 4
Melibatkan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan O : Keluarga terlihat antusiasmengikuti saran dari
Makan/ minum √ ADLs perawat
Mandi √
(Yeyen)
Toileting √
Pukul : 09. 00 WIB
Berpakaian √ (Yeyen) S : -: Pasien dan keluarga mengatakan saat mandi yang
Mobilisasi di tempat √ mengguyur air pasien, tapi saat memakai sabun di
tidur bantu istrinya
- Monitor kemampuan pasien untuk perawatan - Keluarga dan pasien mengerti apa yang di
diri yang mandiri jelaskan perawat
- Dorong kemandirian pasien dalam perawatan - Pasien terbebas dari bau badan
diri - Pasien terlihat segar
- Sediakan bantuan sampai pasien mampu Yang belum teratasi
secara utuh melakukan perawatan diri
-Dapat melakukan ADLs dengan mandiri
- Libatkan keluarga dalam pemenuhan ADLs
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor kemampuan pasien untuk perawatan diri
(Yeyen) yang mandiri
(Yeyen)
66
CATATAN PERKEMBANGAN
Tabel 2.14 : Catatan Perkembangan Defisit Perawatan Diri Berhubungan Dengan Gangguan Neuromuskuler
Data Implementasi Evaluasi
Selasa, 28 Juni 2016 Selasa, 28 Juni 2016 Selasa, 28 Juni 2016
Pukul : 07. 30 WIB Pukul : 07. 40 WIB Pukul : 08.25 WIB
Deficit perawatan diri berhubungan dengan Monitor kemampuan pasien untuk perawatan diri S : Pasien mengatakan mandi di bantu istri, kecuali saat
gangguan neuromuskuler mandiri memakai sabun
S : Pasien mengatakan sudah mandi di bantu O:-
istrinya
O : - pasien terihat segar, dan rapi
(Yeyen) (Yeyen)
- aktivitas bantuan dengan skor 2 (di bantu
orang lain) Pukul : 08. 35 WIB
Pukul : 08.30 WIB S : Pasien akan melakukan perawatan diri mandiri
Aktivitas 0 1 2 3 4
secara bertahap
Motivasi pasien dalam perawatan diri mandiri
Makan/ minum √ O : Pasien mau mengikuti saran dari perawat
Mandi √
(Yeyen)
Toileting √
Berpakaian √ (Yeyen)
Mobilisasi di tempat √ Pukul : 09. 00 WIB
tidur
S : -Pasien mengatakan mandi di bantu istri, kecuali
Berpindah/berjalan √ saat memakai sabun
67
(Yeyen)
68
RENCANA KEPERAWATAN
Tabel 2.15 : Rencana Tindakan Defisiensi Pengetahuan Berhubungan Dengan Kurangnya Informasi
Diagnosa Perencanaan
Implementasi Evaluasi
No Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
5 Sabtu, 25 Juni 2016 Setelah dilakukan 1 Kaji tingkat 1 Mengidentifikasi Senin, 27 Juni 2016 Senin, 27 Juni 2016
tindakan keperawatan pemahaman pasien kebutuhan belajar,
Pukul : 08.00 WIB selama 2x pertemuan memfalidasi Pukul : 09.00 WIB Pukul : 09.30WIB
selama 20 menit pasien 2 Tentukan persepsi pemahaman
Defisiensi pasien tentang Mengkaji tingkat S : Keluarga pasien dan pasien
pengetahuan dan keluarga dapat tingkat dini pemahaman pasien mengatakan tidak tahu tentang
memahami peyakit yang pengobatannya
berhubungan dengan penyakit Tn. W secara pasti dan
dideritanya dengan 2 Membantu
kurangnya informasi 3 Beri informasi cara pengobatannya
kriteria : identifikasi ide
yang jelas dan dan sikap pasien (Yeyen)
Ds : Keluarga pasien O : keluarga pasien dan pasien
akurat tentang
dan pasien - Pasien bertambah
Pukul : 09.30 WIB tampak bingung saat ditanya
pengetahuan tentang penyakit pasien 3 Memberi
mengatakan tidak
tahu tentang penyakit penyakitnya informasi yang Memeberi informasi yang (Yeyen)
4 Kolaborasi dengan diperlukan
Tn. W secara pasti jelas dan akurat tentang Pukul : 10.00 WIB
- Keluarga pasien tm kesehatan lain
dan cara penyakit pasien
mengetahui tentang 4 Untuk mengetahui S : Keluarga pasien mengatakan
pengobatannya
penyakit pasien pengetahuan lebih lebih tahu penyakit pasien
Do : keluarga pasien jelas setelah di jelaskan perawat
(Yeyen)
dan pasien tampak - Pasien dan keluarga
bingung saat ditanya mampu menjelaskan O : pasien dan keluarga terlihat
kembali apa yang mendengarkan dan paham
dijelaskan perawat
(Yeyen)
69
P : Lanjutkan intervensi
Berikan informasi atau
penyuluhan lain yang
berkaitan dengan penyakit
pasien
(Yeyen)
71
CATATAN PERKEMBANGAN
Tabel 2.16 : Catatan Perkembangan Defisiensi Pengetahuan Berhubungan Dengan Kurangnya Informasi
Data Implementasi Evaluasi
Selasa, 28 Juni 2016 Selasa, 28 Juni 2016 Selasa, 28 Juni 2016
Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan Mengkaji tingkat pemahaman pasien S : Keluarga pasien dan pasien mengatakan tidak
kurangnya informasi tahu cara mengurangi hipertensi
Ds : Keluarga pasien dan pasien mengatakan tidak O : keluarga pasien dan pasien tampak bingung saat
tahu cara menurunkan hipertensi (Yeyen) ditanya
Do : keluarga pasien dan pasien tampak bingung Pukul : 09.30 WIB (Yeyen)
saat ditanya Memeberi informasi yang jelas dan akurat tentang Pukul : 10.00 WIB
penyakit pasien, memberikan penyuluhan cara
menurunkan hipertensi dengan jus tomat S : Keluarga pasien mengatakan lebih tahu penyakit
pasien setelah di jelaskan perawat
O : pasien dan keluarga terlihat mendengarkan dan
(Yeyen) paham
(Yeyen)
Pukul : 12. 00 WIB
S :- Keluarga pasien dan pasien mengatakan tidak
tahu tentang penyakit Tn. W secara pasti dan
cara pengobatannya
72
P : Lanjutkan intervensi
Berikan informasi atau penyuluhan lain yang
berkaitan dengan penyakit pasien
(Yeyen)
73
RENCANA KEPERAWATAN
Table 2.17 : Rencana Keperawatan Resiko Jatuh Dengan Faktor Resiko Penurunan Kekuatan Ekstremitas Atas Dan Bawah Dekstra
Diagnosa Perencanaan
Implementasi Evaluasi
No Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
6 Sabtu, 25 Juni 2016 Setelah dilakukan 1. Identifikasi factor 1. Mempertahankan Senin, 27 Juni 2016 Senin, 27 Juni 2016
tindakan keperawatan yang safety pasien
Pukul : 09.30 WIB selama 3x pertemuan mempengaruhi Pukul: 07.25 WIB Pukul : 07.40 WIB
selama 30 menit, di resiko jatuh 2. Kebutuhan pasien
Resiko jatuh dengan 1. Mengidentifikasi S:-
harapkan resiko jatuh dapat terpenuhi
factor resiko kebutuhan pasien
dapat teratasi dengan 2. Anjurkan keluarga sesuai kebutuhan O : - Pasien terlihat lemah
penurunan kekuatan sesuai kondisi fisik
kriteria hasil : untuk menemani pasien
ekstremitas atas dan - Kekuatan otot pasien
pasien saat
bawah dekstra 1. Pasien terbebas dari 3. Untuk membina melemah
berjalan jauh
DS : resiko jatuh (kurang hubungan saling
penerangan atau 3. Beri penjelasan percaya dengan (Yeyen) (Yeyen)
-Keluarga pasien lantai licin) tentang status pasien dan keluarga
Pukul: 14. 25 WIB Pukul : 14.40 WIB
mengatakan, kesehatan pasien
pasien berjalan 2. Pasien dapat mengerti 4. Lingkungan yang S : Keluarga pasien
menggunakan alat dan paham hal-hal 4. Dorong keluarga aman, tenang akan 2. Menganjurkan keluarga mengatakan akan selalu
pasien untuk membuat kondidi untuk selalu menemani
bantu walker yang harus dilakukan menemani pasien saat
semakin membaik pasien saat berjalan jauh
untuk keamanan selalu memberi berjalan
DO : (memakai sandal jepit lingkungan yang dan pasien tidak
saat berjalan di luar aman dan pasien terpeleset O : keluarga pasien terlihat
-Pasien berjalan memakai alas kaki mengerti tentang apa
rumah)
menggunakan alat yang aman yang di jelaskan perawat
(Yeyen)
bantu jalan 3. Resiko jatuh rendah
(walker)
1111 5555
1111 5555
- Keluarga pasien terlihat
mengerti tentang apa yang
di jelaskan perawat
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi factor yang
mempengaruhi resiko
jatuh
(Yeyen)
76
CATATAN PERKEMBANGAN
Tabel 2.18 Catatan Perkembangan Resiko Jatuh Dengan Faktor Resiko Penurunan Kekuatan Ekstremitas Atas Dan Bawah Dekstra
Data Implementasi Evaluasi
Selasa, 28 Juni 2016 Selasa, 28 Juni 2016 Selasa, 28 Juni 2016
Pukul : 07. 30 WIB Pukul : 07. 40 WIB Pukul : 08.25 WIB
Resiko jatuh dengan factor resiko penurunan Mengidentifikasi kebutuhan pasien sesuai kondisi S:-
kekuatan ekstremitas atas dan bawah dekstra fisik
O : Pasien terlihat gerak ekstremitas atas bawah dekstra
S : Keluarga pasien mengatakan, pasien berjalan melemah
menggunakan alat bantu walker
(Yeyen) 1111 5555
O : Pasien berjalan menggunakan alat bantu
jalan (walker) Pukul : 08.30 WIB 1111 5555
-Pasien mengalami kelemahan otot Memberi penjelasan tentang status kesehatan pasien -Pasin berjalan meggunakan alat bantu jalan (Walker)
1111 5555
1111 5555 (Yeyen)
(Yeyen) Pukul : 08. 35 WIB
A : Resiko jatuh dengan factor resiko penurunan S : pasien mengatakan mengerti apa yang di jelaskan
kekuatan ekstremitas atas dan bawah dekstra perawat
teratasi sebagian O : pasien terlihat mengerti apa yang di jelaskan oleh
P : Lanjutkan intervensi: perawat
P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi factor yang mempengaruhi resiko jatuh
berjalan jauh
(Yeyen)
79
CATATAN PERKEMBANGAN
Table 2.19 : Catatan Perkembangan Resiko Jatuh Dengan Faktor Resiko Penurunan Kekuatan Ekstremitas Atas Dan Bawah Dekstra
Data Implementasi Evaluasi
Rabu, 29 Juni 2016 Rabu, 29 Juni 2016 Rabu, 29 Juni 2016
Pukul : 07. 30 WIB Pukul : 07. 40 WIB Pukul : 08.25 WIB
Resiko jatuh dengan factor resiko penurunan - Menganjurkan keluarga untuk memberikan S : Pasien dan keluarga mengatakan mengerti apa yang
kekuatan ekstremitas atas dan bawah dekstra lingkungan yang aman di sampaikan perawat
S : Keluarga pasien mengatakan, pasien berjalan O : Pasien dan keluarga terlihat mengerti
menggunakan alat bantu walker
O : Pasien berjalan menggunakan alat bantu
jalan (walker) (Yeyen) (Yeyen)
P : Lanjutkan intervensi :
(Yeyen)
81
BAB III
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas kasus yang telah diuraikan pada bab
selama 3 hari, mulai tanggal 27 Juni sampai 29 Juni 2016 didapatkan hasil
kesenjangan antara kasus yang nyata dengan teori dan hambatan-hambatan dalam
A. Proses keperawatan
1. Pengkajian
maupun spiritual.
82
1) Kelumpuhan atau salah satu sisi tubuh atau anggota badan sebelah
(hemiparasis).
dimana lengan dan tungkai satu sisi lumpuh sama beratnya ataupun
1111 5555
83
Keterangan :
1 = gerakan kontraksi
salah satu sisi tubuh pada pasien stroke terjadi karena adanya
Hal ini terjadi pada kasus pasien Tn. “W” yang di temukan
sesuai dengan definisi, pengkajian dan teori, hal ini sesuai dengan
3) Nyeri kepala
S : Skala 3
b. Data yang ada pada teori tetapi tidak ada pada kasus
1) Diplopia
(Misbach, 2011).
Data ini tidak ada pada kasus karena pada pengkajian tanggal
saraf dan otot mata. Hal ini sesuai dengan Muttaqin (2008) yang
86
tidak bekerja dengan baik, hal ini bisa diakibatkan karena stroke
(Misbach, 2011).
Data ini tidak ada pada kasus karena pada pengkajian tanggal
26 Juni 2016 pasien dapat makan makanan dengan baik dan tidak
ada keluhan saat makan. Hal ini sesuai dengan Maryam (2008) yang
3) Vertigo
Data ini tidak ada pada kasus karena pasien tidak ada keluhan
c. Data yang ada pada kasus tetapi tidak ada pada teori
Tidak ditemukan data yang ada pada kasus tetapi tidak muncul di teori
2. Diagnosa Keperawatan
yaitu :
88
neuromuskuler
a. Diagnosa keperawatan yang ada pada teori dan ada pada kasus
intrakranial
tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir
senut, nyeri dirasa di kepala dengan skala nyeri 3 dari skala 1-10
lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat
otot
pergerakan fisik tubuh atau satu atau lebih ekstremitas mandiri dan
balikan posisi.
91
alat bantu jalan, sering duduk, tangan kanan dan kaki kanan pasien
1111 5555
kata-kata.
92
neuromuskuler
oleh keluarga.
(Herdman, 2015).
obyektif resiko jatuh skore resiko jatuh tinggi yaitu (55) dimana
b. Diagnosa keperawatan yang ada pada kasus tetapi tidak ada pada
teori
Tidak ditemukan diagnosa yang ada pada kasus tetapi tidak muncul
pada teori karena pada saat pengkajian dan sesuai dengan teori.
95
c. Diagnosa keperawatan yang ada pada teori tetapi tidak ada pada
kasus
sebelum makan.
Diagnosa ini tidak ada pada kasus karena tidak ada data
esophagus.
makanan
(Herdman, 2012).
96
yaitu berat badan 20% atau lebih dibawah rentang berat badan
Diagnosa ini tidak ada pada kasus karena tidak ada data
pasien yaitu 21,48 (normal) seperti : berat badan 20% atau lebih
3. Perencanaan
2010)
rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri, dan
intrakranial
kriteria hasil :
nyeri.
a) Rencana tindakan yang ada pada teori dan ada pada kasus
mengurangi nyeri.
pada kasus
pada teori
kasus
melakukan gerak
pasif
ketegangan otot
pada kasus
fungsi tubuh
pasien tersebut.
pada teori
sesuai teori
kasus
kadang
kasus
kasus
neuromuskuler
pasien
kasus
secara mandiri
kebutuhan pasien
kasus
c) Rencana tindakan tidak ada dalam teori tetapi ada pada kasus
kasus
2008).
106
pada kasus
a) Rencana tindakan yang ada pada teori dan ada dalam kasus
aman
kasus
Tidak ada karena dalam hal ini intervensi dalam kasus sesuai
c) Rencana tindakan tidak ada dalam teori tetapi ada pada kasus
Tidak ada karena, dalam hal ini intervensi dalam kasus sesuai
4. Pelaksanaan
keperawatan pada Tn. W ada yang sudah terlaksana dan ada sebagian
penulis
dirasakan.
109
mengurangi nyeri.
yang sakit
pasif
110
gangguan serebral.
dimaksud
ADLs pasien
fisik
demensia.
terjadinya kecelakaan.
5. Evaluasi
yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap
mengurangi nyeri)
115
pendukung yaitu :
keperawatan
pasien.
informasi
keperawatn
116
neuromuskuler
keperawatan
tenaga medis
117
kekuatan otot
komunkasi verbal.
118
B. Dokumentasi
keperawatan yaitu :
a. Pengkajian
baik yang berupa data subyektif maupun data obyektif dalam asuhan
b. Diagnosa Keperawatan
c. Perencanaan
Perencanaan yang disusun oleh penulis mencakup tujuan yang terdiri unsur
d. Implementasi
dilakukan pada pasien kelolaan dalam buku stsatus pasien dan dalam
penulis.
e. Evaluasi
tindakan, nama, dan nama terang pada asuhan keperawatan yang disusun
pendokumentasian SOAP.
tindakan keperawatan yang telah dilakukan, paraf dan nama terang dalaam
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pengkajian
jika pengkajian kurang lengkap maka data yang diperoleh juga akan
pengkajian tidak hanya pada pasien Tn.W tetapi juga pada keluarga
pasien.
122
diperoleh dari pasien dan keluarga pasien ini yang akan menjadi data
2. Diagnosa Keperawatan
keperawatan yaitu :
otot
neuromuskuler
3. Perencanaan
4. Pelaksanaan/ implementasi
yang disusun berdasarkan prioritas masalah yang telah sesuai teori yaitu
kondidi klien serta keluarga klien, hal ini dilakukan agar klien dan
5. Evaluasi
6. Pendokumentasian
1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
3. Perencanaan
B. Saran
pada pasien.
pasien di rumah.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2007. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta :
EGC.
Pranaka, Kris. 2010. Buku Ajar Boedhi Darmojo Geriatri (Ilmu Kesehatan
Usia Lanjut). Edisi 4. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
Waktu : 30 menit
tinggi.
D. MEDIA PENGAJARAN
1. Leaflet.
2. Lembar balik
E. METODE PENGAJARAN
1. Ceramah
3. Demonstrasi
F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Menjelaskan kontrak
Menjelaskan tujuan
pertemuan
Menjelaskan tentang :
Lembar balik
Pengertian diet rendah
garam
garam aromatherapi
mengandung garam.
Alasan pentingnya
memberikan
reinforcemen positif
diberikan
memberi
dilakukan dirumah
menutup
pembelajaran
dengan salam
G. EVALUASI
MENGANDUNG GARAM
antara lain :
3. Keju
Pizza
Sandwich
Burger
6. Soup
7. Ikan asin
8. Yogurt
C. ALASAN PENTINGNYA DIIT RENDAH GARAM
volume darah akan bertambah karena sifat garam adalah mengikat air,
akan bertambah.
seharusnya akan di buang oleh ginjal melalui air seni. Namun karena
garam jugalah, air ini akan dipertahankan oleh tubuh akibat sifat garam
Publishing
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Topik : Hipertensi
A. TUJUAN UMUM
tinggi.
B. TUJUAN UMUM
1. Kandungan tomat
2. Manfaat tomat
1. Tanya jawab
2. Demonstrasi
D. MEDIA
1. Leaflet
2. Lembar balik
E. Pelaksanaan
Kegiatan Media
- Menyampaikan tujuan
penyuluhan
- Kontrak waktu
- Apresepsi
c. Pengolahan tomat
sebagai penurun
tekanan darah
tinggi
- Mendemonstrasikan
- Mendemonstrasikan
p - Evaluasi tingkat
pemahaman keluarga
- Berikan pujian
- Ucapan terimakasih
- Salam penutup
F. Evaluasi
Sakkhasukma.
Lampiran Materi
A. Kandungan tomat
untuk reabsorbsi natrium dan air secara otomatis akan menjadi berkurang
B. Manfaat tomat
1. Mencegah depresi
2. Mencegah kanker
3. Dibuat jus
D. Peringatan
mengkonsumsi tomat.
dahulu
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Setelah dilakukan penyuluhan tentang latihan ROM aktif dan pasif, diharapkan
mampu untuk :
daerah kepala
atas
3. Mendemonstrasikan latihanpasif anggota gerak bawah
Pre Interaksi
penyuluhan
Isi 10 mnt
yang disampaikan
6 Penutup 5 mnt
evaluasi
kegiatan penyuluhan
salam
D. STRATEGI PENGAJARAN
E. MEDIA PENGAJARAN
Leaflet
Lembar balik
F. LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian ROM
lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter & Perry,
2005).
2. Tujuan
kelenturan otot:
persendian
b. Kelemahan otot
4. Kontra indikasi
b. Nyeri hebat
lengan.
- Luruskan siku naikan dan turunkan legan dengan siku tetap lurus
tungkai
a. Latihan I
b. Latihan II
sehat
c. Latihan III
d. Latihan IV
f. Latihan VI
luruskan
g. Latihan VII
h. Latihan VIII
sekitar 3 cm
i. Latihan IX
usahakan supaya leher menyentuh bahu apabila pasien mampu, tetapi kalau
Keterangan 1: Pegang lengan atas dan bawah pasien, angkat lurus dan
ke posisi semula.
5. Perputaran dalam dan luar pada bahu:
berlawanan.
7. Fleksi dan ekstensi ibu jari:
arah dalam.
9. Gerakan jari kaki di tekuk dan di tarik ke arah muka (fleksi dan ekstensi)
Tarikan tumit:
Keterangan : Tarik tumit ke arah luar, dan bagian atas ke arah dalam.
Keterangan: pegang kaki pasien seperti gambar, tekuk kaki ke arah dada,
dalam.
ATAU :
pergelangan kaki pasien dan tangan kiri di bawah lutut. Tarik kaki
ATAU
14. Tarikan lutut
Perry, Peterson dan Potter. 2005. Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar ;
RESUME KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Bener
studi dokumentasi
1. Data Dasar
a. Nama : Tn. W
e. Agama : Islam
f. Suku : Jawa
2. Data Fokus
berjualan soto
2) Penerangan
3) Sirkulasi udara
7) Pembuangan sampah
diambil petugas
8) Sumber pencemaran
9) Privasi
c. Riwayat Kesehatan
kadang-kadang pusing
tidur
terakhir ini
b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
3) Riwayat kecelakaan :
d. Pola Fungsional
2) Nutrisi metabolik
banyak garam
3) Eliminasi
a) BAK
b) BAB
Konsistensi : lunak
BAB
a) Mandi
b) Oral hygiene
gigi
c) Cuci rambut
sekali
shampo
menggunakan sabun
dan menonton TV
f) Kemampuan kemandirian :
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan/ minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah/berjalan √
Ambulasi/ROM √
Keterangan
0 : Mandiri
1 : Alat bantu
2 : Dibantu orang lain
4 : Tergantung total
keluhan tidur
(kacamata)
baik
dan istrinya
9) Sexsualitas
laki-laki
10) Koping – Pola Toleransi Stress
sttres
e. Pemeriksaan Fisik
gerakkan
R :22x/menit, S : 360 C
Mulut , gigi dan bibir : Mulut bersih, gigi ompong 3, bibir miring
P : sonor P : pekak
Abdomen
A : 12x/menit
Pe : tympani
6) Kulit
7) Ekstremitas Atas
8) Ekstremitas bawah
1111 5555
1111 5555
PENGKAJIAN APGAR
KADANG
TIDAK
SELALU –
NO ITEMS PENILAIAN PERNAH
KADANG
(2)
(0)
(1)
1. A : Adaptasi √
Saya puas bahwa saya dapat kembali pada
keluarga (teman – teman ) saya untuk
membantu pada waktu sesuatu menyusahkan
saya
2. P : Partnership √
Saya puas dengan cara keluarga (teman – teman
) saya membicarakan sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan masalah saya.
3. G : Growth √
Saya puas bahwa keluarga ( teman – teman )
saya menerima & mendukung keinginan saya
untuk melakukan aktivitas atau arah baru.
4. A : Afek √
Saya puas dengan cara keluarga (teman – teman
) saya mengekspresikan afek dan berespon
terhadap emosi – emosi saya seperti
marah,sedih atau mencintai .
5. R : Resolve √
Saya puas dengan cara teman – teman saya dan
saya menyediakan waktu bersama – sama
mengekspresikan afek dan berespon.
JUMLAH 2 4
Penilaian :
BENAR SALAH
NO ITEM PENILAIAN
(1) (0)
1. ORIENTASI
1. Tahun berapa sekarang? - √
2. Musim apa sekarang ? - √
3. Tanggal berapa sekarang? - √
4. Hari apa sekarang ? - √
5. Bulan apa sekarang ? - √
6. Dinegara mana anda tinggal ? indonesia √
7. Di Provinsi mana anda tinggal ? √
Yogyakarta
8. Di Kabupaten mana anda tinggal ? √
yogyakarta
9. Di kecamatan mana anda tinggal ? √
tegalrejo
10. Di desa mana anda tinggal ? madon √
2. REGISTRASI
Minta klien menyebutkan tiga obyek
11. Jam √
12. Bolpen √
13. Buku √
3. PERHATIAN DAN KALKULASI
Minta klien mengeja 5 kata dari belakang, misal “
BAPAK”
14. K √
15. A √
16. P √
17. A √
18. B √
4. MENGINGAT
Minta klien untuk mengulang 3 obyek diatas
19. Jam √
20. Bolpen √
21. Buku √
5. BAHASA
a. Penamaan
Tunjukan 2 benda minta klien menyebutkan :
22. Jam tangan √
23. Pensil √
b. Pengulangan minta klien mengulangi tiga
kalimat berikut :
24. “ tak ada jika, dan, atau tetapi” √
c. Perintah tiga langkah
25. Ambil kertas ! √
26. Lipat dua ! √
27. Taruh dilantai ! √
d. Turuti hal berikut ?
28. Tutup mata √
29. Tulis satu kalimat √
30. Salin gambar √
JUMLAH 18 12
Analisis hasil :
Nilai ˂ 21 : Kerusakan Kognitif
Kesimpulan : Dari hasil pengkajian MMSE pasien mengalami kerusakan kognitif.
PENGKAJIAN STATUS FUNGSIONAL
Analisis hasil :
Nilai B : Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut.
Nilai C : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi dan satu fungsi
tambahan.
Nilai D : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian dan
pasien mendapat niali E yaitu kemandirian dalam semua hal kecuali mandi dan
berpakaian
SCREENING FAAL
FUNGTIONAL REACH (FR) TEST
NO LANGKAH
NO LANGKAH
1. Posisi pasien duduk dikursi
2. Minta pasien berdiri dari kursi, berjalan 10 langkah (3 meter), kembali ke
kursi, ukur waktu dalam detik.
Keterangan :Pasien berjalan ,kembali ke kursi selama 21 detik dengan
Score :
< 10 detik : low risk of falling
11 – 19 detik : low to moderate risk for falling
20 – 29 detik : moderate to high risk for falling
≥ 30 detik : impaired mobility and is at high risk of falling
GEROATRIC DEPRESSION SCALE
(SKALA DEPRESI)
NO PERTANYAAN TIDAK YA
1. Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda ? √
Berpindah/berjalan √
Ambulasi/ROM √
- Keluarga pasien dan pasien terlihat
bingung saat di tanya
4. Analisa Data
P : Hipertensi
Q : Senut-senut
R : Kepala
S : Skala 3
T : Hilang timbul
Do :
-Tanda-tanda Vital
TD : 160/90 mmHg
Nadi : 82x/menit
Respirasi : 22x/menit
Do :
- Mengalami keterbatasan anggota gerak
atas dan bawah dekstra
- Semua aktifitas pasien dibantu oleh
keluarga
- Pasien terlihat lemah
- Kekuatan otot melemah :
1111 5555 (Ekstremitas atas)
Makan/ minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi di √
tempat tidur
Berpindah/berjalan √
Ambulasi/ROM √
Ds : Keluarga pasien dan Tn. W Kurangnya Defisiensi
mengatakan tidak tahu tentang informasi pengetahuan
penyakitnya secara pasti dan cara
pengobatannya
Do: - Keluarga pasien dan pasien
terlihat bingung saat di tanya.
P : Hipertensi
Q : Senut-senut
R : Kepala
S : Skala 3
T : Hilang timbul
Do :
-Tanda-tanda Vital
TD : 160/90 mmHg
Nadi : 82x/menit
Respirasi : 22x/menit
Suhu :36oC
Do :
saraf pusat
berbicara
Do :
jalan (walker)
DO :
Brunner & Suddarth. 2007. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta :
EGC.
Pranaka, Kris. 2010. Buku Ajar Boedhi Darmojo Geriatri (Ilmu Kesehatan
Usia Lanjut). Edisi 4. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
RESUME KEPERAWATAN
D. Pengkajian
Bener
studi dokumentasi
6. Data Dasar
g. Nama : Tn. W
k. Agama : Islam
l. Suku : Jawa
7. Data Fokus
berjualan soto
2) Penerangan
3) Sirkulasi udara
7) Pembuangan sampah
diambil petugas
8) Sumber pencemaran
9) Privasi
8. Riwayat Kesehatan
kadang-kadang pusing
tidur
terakhir ini
c. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
8) Riwayat kecelakaan :
9. Pola Fungsional
3) Nutrisi metabolik
banyak garam
4) Eliminasi
a) BAK
b) BAB
Konsistensi : lunak
BAB
d) Mandi
e) Oral hygiene
pasta gigi
f) Cuci rambut
sekali
shampo
menggunakan sabun
dan menonton TV
i) Kemampuan kemandirian :
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan/ minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi di tempat tidur √
Berpindah/berjalan √
Ambulasi/ROM √
Keterangan
5 : Mandiri
6 : Alat bantu
keluhan tidur
(kacamata)
baik
dan istrinya
10) Sexsualitas
laki-laki
sttres
gerakkan
R :22x/menit, S : 360 C
Mulut , gigi dan bibir : Mulut bersih, gigi ompong 3, bibir miring
10) Dada
Paru – paru Jantung
P : sonor P : pekak
Abdomen
A : 12x/menit
Pe : tympani
11) Kulit
1111 5555
1111 5555
PENGKAJIAN APGAR
KADANG
TIDAK
SELALU –
NO ITEMS PENILAIAN PERNAH
KADANG
(2)
(0)
(1)
1. A : Adaptasi √
Saya puas bahwa saya dapat kembali pada
keluarga (teman – teman ) saya untuk
membantu pada waktu sesuatu menyusahkan
saya
2. P : Partnership √
Saya puas dengan cara keluarga (teman – teman
) saya membicarakan sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan masalah saya.
3. G : Growth √
Saya puas bahwa keluarga ( teman – teman )
saya menerima & mendukung keinginan saya
untuk melakukan aktivitas atau arah baru.
4. A : Afek √
Saya puas dengan cara keluarga (teman – teman
) saya mengekspresikan afek dan berespon
terhadap emosi – emosi saya seperti
marah,sedih atau mencintai .
5. R : Resolve √
Saya puas dengan cara teman – teman saya dan
saya menyediakan waktu bersama – sama
mengekspresikan afek dan berespon.
JUMLAH 2 4
Penilaian :
BENAR SALAH
NO ITEM PENILAIAN
(1) (0)
6. ORIENTASI
31. Tahun berapa sekarang? - √
32. Musim apa sekarang ? - √
33. Tanggal berapa sekarang? - √
34. Hari apa sekarang ? - √
35. Bulan apa sekarang ? - √
36. Dinegara mana anda tinggal ? indonesia √
37. Di Provinsi mana anda tinggal ? √
Yogyakarta
38. Di Kabupaten mana anda tinggal ? √
yogyakarta
39. Di kecamatan mana anda tinggal ? √
tegalrejo
40. Di desa mana anda tinggal ? madon √
7. REGISTRASI
Minta klien menyebutkan tiga obyek
41. Jam √
42. Bolpen √
43. Buku √
8. PERHATIAN DAN KALKULASI
Minta klien mengeja 5 kata dari belakang, misal “
BAPAK”
44. K √
45. A √
46. P √
47. A √
48. B √
9. MENGINGAT
Minta klien untuk mengulang 3 obyek diatas
49. Jam √
50. Bolpen √
51. Buku √
10. BAHASA
e. Penamaan
Tunjukan 2 benda minta klien
menyebutkan :
52. Jam tangan √
53. Pensil √
f. Pengulangan minta klien mengulangi tiga
kalimat berikut :
54. “ tak ada jika, dan, atau tetapi” √
g. Perintah tiga langkah
55. Ambil kertas ! √
56. Lipat dua ! √
57. Taruh dilantai ! √
h. Turuti hal berikut ?
58. Tutup mata √
59. Tulis satu kalimat √
60. Salin gambar √
JUMLAH 18 12
Analisis hasil :
Nilai ˂ 21 : Kerusakan Kognitif
Kesimpulan : Dari hasil pengkajian MMSE pasien mengalami kerusakan kognitif.
PENGKAJIAN STATUS FUNGSIONAL
Bergantung :
Bantuan dalam naik atau turun dari tempat
tidur atau kursi, tidak melakukan satu, atau
lebih perpindahan.
11 Kontinen √
Mandiri :
BAK dan BAB seluruhnya dikontrol sendiri
Tergantung :
Inkontinensia parsial atau total, penggunaan
kateter, pispot , enema dan pembalut
(pampers)
12 Makan : √
Mandiri :
Mengambil makanan dari piring dan
menyuapinya sendiri.
Tergantung :
Bantuan dalam hal mengambil makanan dari
piring dan menyuapinya, tidak makan sama
sekali dan makan parenteral (NGT).
Analisis hasil :
Nilai B : Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut.
Nilai C : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi dan satu fungsi
tambahan.
pasien mendapat niali E yaitu kemandirian dalam semua hal kecuali mandi dan
berpakaian
SCREENING FAAL
FUNGTIONAL REACH (FR) TEST
NO LANGKAH
NO LANGKAH
5. Posisi pasien duduk dikursi
6. Minta pasien berdiri dari kursi, berjalan 10 langkah (3 meter), kembali ke
kursi, ukur waktu dalam detik.
Keterangan :Pasien berjalan ,kembali ke kursi selama 21 detik dengan
Score :
< 10 detik : low risk of falling
11 – 19 detik : low to moderate risk for falling
20 – 29 detik : moderate to high risk for falling
≥ 30 detik : impaired mobility and is at high risk of falling
GEROATRIC DEPRESSION SCALE
(SKALA DEPRESI)
NO PERTANYAAN TIDAK YA
1. Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda ? √
7. Pengelompokan Data
E. Diagnosa Keperawatan
S : Skala 3
T : Hilang timbul
Do :
-Tanda-tanda Vital
TD : 160/90 mmHg
Nadi : 82x/menit
Respirasi : 22x/menit
Suhu :36oC
saraf pusat
berbicara
4. Deficit perawatan diri berhubungan dengan gangguan neuomuskuler
Do :
jalan (walker)
DO :
Disusun Oleh :
Waktu : 30 menit
D. MEDIA PENGAJARAN
1. Leaflet.
2. Lembar balik
E. METODE PENGAJARAN
1. Ceramah
3. Demonstrasi
F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Menjelaskan kontrak
Menjelaskan tujuan
pertemuan
Menjelaskan tentang :
Lembar balik
Pengertian diet rendah
garam
garam aromatherapi
mengandung garam.
Alasan pentingnya
memberikan
reinforcemen positif
diberikan
memberi
dilakukan dirumah
menutup
pembelajaran
dengan salam
G. EVALUASI
MENGANDUNG GARAM
antara lain :
3. Keju
Pizza
Sandwich
Burger
6. Soup
7. Ikan asin
8. Yogurt
C. ALASAN PENTINGNYA DIIT RENDAH GARAM
volume darah akan bertambah karena sifat garam adalah mengikat air,
akan bertambah.
seharusnya akan di buang oleh ginjal melalui air seni. Namun karena
garam jugalah, air ini akan dipertahankan oleh tubuh akibat sifat garam
Publishing
TOMAT SEBAGAI TERAPI PENURUN TEKANAN
DARAH TINGGI
Disusun Oleh :
Topik : Hipertensi
A. TUJUAN UMUM
tinggi.
B. TUJUAN UMUM
1. Kandungan tomat
2. Manfaat tomat
1. Tanya jawab
2. Demonstrasi
D. MEDIA
1. Leaflet
2. Lembar balik
E. Pelaksanaan
Kegiatan Media
- Menyampaikan tujuan
penyuluhan
- Kontrak waktu
- Apresepsi
c. Pengolahan tomat
sebagai penurun
tekanan darah
tinggi
- Mendemonstrasikan
cara pengolahan tomat
- Mendemonstrasikan
pemahaman keluarga
- Berikan pujian
- Ucapan terimakasih
- Salam penutup
F. Evaluasi
Sakkhasukma.
Lampiran Materi
A. Kandungan tomat
untuk reabsorbsi natrium dan air secara otomatis akan menjadi berkurang
B. Manfaat tomat
untuk :
1. Mencegah depresi
Kandungan asam folat yang menghambat pembentukan
2. Mencegah kanker
3. Dibuat jus
mengkonsumsi tomat.
dahulu
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
LATIHAN GERAK ( RANGE OF MOTION ) PASIF
Disusun Oleh :
Setelah dilakukan penyuluhan tentang latihan ROM aktif dan pasif, diharapkan
mampu untuk :
daerah kepala
atas
3. Mendemonstrasikan latihanpasif anggota gerak bawah
Pre Interaksi
penyuluhan
Isi 10 mnt
yang disampaikan
6 Penutup 5 mnt
evaluasi
kegiatan penyuluhan
salam
D. STRATEGI PENGAJARAN
E. MEDIA PENGAJARAN
Leaflet
Lembar balik
F. LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian ROM
lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter & Perry,
2005).
2. Tujuan
kelenturan otot:
persendian
b. Kelemahan otot
4. Kontra indikasi
b. Nyeri hebat
tersembunyi
5. Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
memengang lengan.
- Luruskan siku naikan dan turunkan legan dengan siku tetap lurus
tungkai
a. Latihan I
b. Latihan II
sehat
c. Latihan III
d. Latihan IV
e. Latihan V
f. Latihan VI
luruskan
g. Latihan VII
h. Latihan VIII
sekitar 3 cm
i. Latihan IX
- Anjurkan pasien untuk menekuk lututnya, bantu pegang pada lutut
usahakan supaya leher menyentuh bahu apabila pasien mampu, tetapi kalau
Keterangan 1: Pegang lengan atas dan bawah pasien, angkat lurus dan
ke posisi semula.
5. Perputaran dalam dan luar pada bahu:
berlawanan.
7. Fleksi dan ekstensi ibu jari:
arah dalam.
9. Gerakan jari kaki di tekuk dan di tarik ke arah muka (fleksi dan ekstensi)
Tarikan tumit:
Keterangan : Tarik tumit ke arah luar, dan bagian atas ke arah dalam.
Keterangan: pegang kaki pasien seperti gambar, tekuk kaki ke arah dada,
dalam.
ATAU :
pergelangan kaki pasien dan tangan kiri di bawah lutut. Tarik kaki
ATAU
14. Tarikan lutut
Perry, Peterson dan Potter. 2005. Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar ;
VOLUME
TERJADI ALIRAN NATRIUM
DARAH
PENEKANAN DARAH MENGIKAT
MENINGKAT
PADA PEMBULUH MENINGKAT CAIRAN
DARAH
HIPERTENSI
BAHAYA ROKOK
DEFINSI...
Rokok adalah hasil olahan tembakau
yang terbungkus, dihasilkan dari
tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana
Rustica dan spesies lainnya atau
sintetisnya yang mengandung nikotin dan
tar dengan atau tanpa bahan tambahan
ZAT APA SAJA YANG TERKANDUNG
DALAM ROKOK??
• Nikotin
Menyebabkan adrenalin meningkat sehingga
meningkatkan tekanan darah,denyut jantung
lebih cepat, darah lebiht cepat
membeku,adiksi.
• TAR
Zat yang dapat menumbuhkan kanker. Dapat
memicu terjadinya iritasi paru-paru dan
kanker. (3x terkonsentrasi pada perokok pasif)
......
• Karbon monoksida (CO)
Bersifat toksin/ gas beracun yang tidak
berwarna. Mengikat Hb lebih kuat daripada
oksigen dan akan memicu endapan lemak
pada dinding pembuluh darah hingga
merusaknya.
APA DAMPAKNYA??
• Menyebabkan gangguan pada paru-paru dan
jantung.
• Luka pada organ pencernaan
• Sirkulasi darah kuarang baik
• Denyut nadi dan tekanan darah meningkat
• Gigi menjadi coklat
• Kerja otak menurun
PENYAKIT YANG DITIMBULKAN??
• Kanker Paru
Didalam rokok terdapat TAR yaitu zat yang
bersifat kasinogenik (memicu kanker).
• Serangan Jantung
Nikotin didalam rokok menyebabkan jantung
bekerja lebih cepat sehingga meningkatkan
tekanan darah.Jika jantung bekerja terlalu
keras ditambah tekanan darah tinggi maka
bisa menyebabkan serangan jantung.
• Kanker Ginjal
Zat karsinogen (pemicu kanker) yang disaring
keluar tubuh melalui ginjal dapat merusak sel
– sel ginjal. Perubahan ini memperngaruhi
fungsi ginjal dan memicu terjadinya kanker.
• Aterosklerosis (pengerasan pada pembuluh
darah)
Akibat dari penumpukan zat lemak dan plak
pada arteri yang memblok atau menghambat
aliran darah dan membuat penyempitan
pembuluh darah.
• Impotensi
Nikotin mempersempit arteri sehingga
mengurangi aliran darah dan tekana darah
keorgan vital laki-laki.
• Kanker dibagian mulut dan leher
Zat karsinogenik(pemicu kanker) melewati
saluran mulut dan didalam leher sehingga
dapat memicu dapat memicu terjadinya
kanker.
“SAYANGI PARU-PARUMU DENGAN TIDAK
MEROKOK”
KURANGI DIIT RENDAH
ROKOK GARAM
MENURUNKAN
PEMBERAT
HIPERTENSI
TERIMAKASIH &
SEMOGA BERMANFAAT
TERAPI DIET RENDAH
MACAM MAKANAN YANG
Klasifikasi GARAM PADA PENDERITA
BANYAK MENGANDUNG
GARAM???? hipertensi HIPERTENSI
Kalsifikasi diet
rendah garam
3. Keju
DISUSUN :
Diet rendah garam 1
Untuk pasien yang mengalami bengkak pada
YEYEN KURNIA SEPTANTI
bagian tubuh dan hipertensi kategori berat. 2420132264
Batas konsumsi garam : 1/4 sendok teh perorang
perharinya
bioflafonoid
kalium
Serat
Vitamin C
Manfaat tomat
Mencegah depresi
Mencegah kanker
Pengolahan tomat sebagai penurun tekanan
darah
2. Kontra indikasi
• Kelainan sendi atau tulang
• Nyeri hebat
• Sendi kaku atau tidak dapat bergerak
• Trauma baru yang kemungkinan ada fraktur
yang tersembunyi
Gerakan ROM Pasif Pada Anggota Gerak Bagian
Atas
1. Fleksi dan Ekstensi Bagian Siku 3. Perputaran Dalam dan Luar Pada Bahu
1. Pangkal Paha dan Lutut di Tekuk (Fleksi) 2. Rotasi (Perputaran Pangkal Paha)
4. Tarikan Tumit
Keterangan 3: Pegang tangan
pasien, dan lakukan gerakan
memutar ke dalam dan ke luar. Keterangan 1: Pegang kaki pasien,
tekuk kaki ke arah dada, kemudian Keterangan 6: Tarik tumit ke arah
4. Rotasi (Perputaran Leher) kembalikan seperti posisi semula. luar, dan bagian atas ke arah dalam.
2. Rotasi (Perputaran Pangkal Kemudian ulangi ke arah yang
Paha) berlawanan seperti di bawah ini.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN. “W” DENGAN
STROKE NON HEMORAGIC (SNH) DI DUSUN
SIDOMULYO RT 07 RW 02 BENER
KECAMATAN TEGALREJO
YOGYAKARTA
Oleh :
Yeyen Kurnia Septanti
2420132264
KONSEP DASAR KEPERAWATAN GERONTIK
Pengertian Lansia
Lansia adalah fase menurunnya kemampuan
akal dan fisik yang dimulai dengan adanya
perubahan dalam hidup, misalnya mengalami
kemunduran fisik seperti kulit mengendur,
rambut memutih, gigi mulai ompong,
pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin
memburuk, gerakan lambat dan figure tubuh
yang tidak proporsional. (Nugroho,2006).
Proses Menua
Penuaan adalah normal, dengan perubahan fisik
dan tingkah laku yang dapat diramalkan yang
terjadi pada semua orang pada saat mereka
mencapai usia tahap perkembangan kronologis
tertentu (Stanley and Patricia, 2006).
KONSEP DASAR MEDIK
STROKE
PENGERTIAN STROKE
Stroke adalah disfungsi neurologi akut yang disebabkan
oleh gangguan pembuluh darah dan timbul secara
mendadak dalam beberapa jam dengan gejala-gejala dan
tanda-tanda yang sesuai dengan daerah fokal otak yang
terganggu. (Bustan, 2010).
Stroke adalah cidera otak yang berkaitan dengan obstruksi
aliran darah didalam otak. (Elizabeth, 2009)