BOUGENVILE 3 IRNA 1
RSUP Dr. SARDJITO
YOGYAKARTA
Disusun Oleh :
ANES
WIDYANA
2420132334
Disusun Oleh :
ANES
WIDYANA
2420132334
i
KATA PENGANTAR
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta memberi kemudahan dalam segala hal,
Laporan ini disusun guna melengkapi salah satu syarat untuk menyelesaikan
Yogyakarta. Penulis menyadari, dalam penyusunan karya tulis ini tidak lepas dari
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis
1. Bapak Dr. Mochammad Syafak Hanung, Sp.A selaku Direktur Utama RSUP
iv
4. Bapak Suyamto,A.Kep.,MPH selaku dosen penguji akademik yang yang telah
5. Ibu Sri Asmumi, S.Kep.,Ns selaku penguji lahan yang telah memberikan
Yogyakarta.
7. Ibu, Bapak, dan seluruh keluarga tercinta yang selalu memberikan kasih
sayang, semangat, motivasi, kritik, saran, serta doa yang tulus terima kasih
karena itu segala kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
bagi semua pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya untuk meningkatkan
Anes Widyana
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iv
DAFTAR ISI.............................................................................................. vi
BAB I : KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN....................................................................... 1
B. PROSES TERJADINYA MASALAH .................................. 2
1. Faktor Presipitasi dan Predisposisi ................................. 2
a. Presipitasi................................................................. 2
b. Predisposisi .............................................................. 2
2. Patofisiologi .................................................................... 3
3. Pathway........................................................................... 5
4. Manifestasi Klinis ........................................................... 5
5. Pemeriksaan Penunjang .................................................. 6
6. Komplikasi .................................................................... 7
7. Penatalaksanaan medis.................................................... 7
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN ........................................... 9
D. INTERVENSI KEPERAWATAN......................................... 10
BAB II : RESUME KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN...........................................................................19
1. Data dasar...........................................................................19
2. Data fokus...........................................................................21
3. Pengelompokan data...........................................................27
4. Analisa data........................................................................29
B. PRIORITAS MASALAH..........................................................31
C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN..........................32
D. IMPLEMENTASI......................................................................32
E. EVALUASI...............................................................................37
BAB III : PEMBAHASAN
A. PROSES KEPERAWATAN.....................................................67
1. Pengkajian...........................................................................67
2. Diagnosa keperawatan........................................................73
3. Perencanaan........................................................................79
4. Pelaksanaan.........................................................................89
5. Evaluasi...............................................................................93
B. DOKUMENTASI......................................................................97
BAB IV : PENUTUP
A. KESIMPULAN..........................................................................99
1. Pengkajian...........................................................................99
2. Diagnosa keperawatan......................................................100
3. Perencanaan......................................................................101
4. Pelaksanaan.......................................................................102
5. Evaluasi.............................................................................103
vi
6. Dokumentasi.....................................................................104
B. SARAN....................................................................................105
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PENGKAJIAN LENGKAP
SAP
LEAFLEAT
FLICHART
vii
BAB I
THALASEMIA
A. Pengertian
oleh defisiensi produksi rantai globin pada hemoglobin (Padila, 2013). Thalasemia
adalah penyakit anemia hemolitik atau kondisi kelainan genetika dimana tubuh
umum terjadi, dimana jumlah globin yang diproduksi tidak cukup untuk mengatasi
adalah penyakit anemia hemolitik dimana terjadi kerusakan sel darah merah di
1
2
a. Faktor Presipitasi
b. Faktor Predisposisi
2) Obat-obatan
3) Infeksi
a) Infeksi Virus
b) Infeksi Bakteri
seperti pneumokokus.
3
c) Infeksi Parasit
2. Patofisiologi
oleh hormon eritropoetin yang berasal dari ginjal. Usia eritrosit dalam
3) Mekanisme imunoligik
Gangguan pembentukan Hb
Thalasemia
Anemia
3. Manifestasi Klinis
a. Pucat
b. Kelemahan
c. Anorexia
d. Diare
e. Sesak nafas
6
g. Ikterik ringan
j. Letargi
4. Pemeriksaan Penunjang
c. Sel darah
retikulositopenia.
darah tepi.
berat.
endap lebih dari 100 mm dalam satu jam pertama ( salonder, dalam IPD
II).
7
e. Faal Hemostatik
f. Besi serum normal atau meningkat, TIBC normal, dan HbF meningkat.
5. Komplikasi
a. Limpa
b. Infeksi organ
c. Gagal jantung
d. Hepar
6. Penatalaksanaan Medis
garis besar terapi untuk thalasemia terdiri atas beberapa terapi sebagai berikut:
a. Transfusi darah jika Hb rendah (< 6 g/dl) atau bila anak terlihat lemah dan
penimbunan besi.
c. Pemberian Vitamin C 200 mg per oral, Asam folat : 5 mg per oral perhari.
1) Hygiene mulut.
dan adekuat.
Berikan transfusi packet red cell PRO jika hemoglobin <6 gram/dl
sebesar 9-10 gram%, tidak perlu sampai normal karena akan menekan
efek samping yang dialami berupa virilisasi dan gangguan fungsi hati.
neutrofil.
e. Terapi definitive
dosis tinggi.
7. Diagnosa keperawatan
8. Intervensi menurut
sebagai berikut :
a. Palpitasi, angina
c. Ekstremitas dingin
Kriteria :
mukosa warna merah muda, pengisian kapiler baik, haluaran urine adekuat;
INTERVENSI RASIONAL
1. Ukur tanda-tanda vital, 1. Memberikan informasi tentang
observasi pengisian keadekuatan perfusi jaringan dan
kapiler, warna kulit atau membantu kebutuhan intervensi.
membrane mukosa, dasar 2. Dispnea, gemericik menunjukkan
kuku. CHF karena regangan jantung
2. Auskultasi bunyi napas lama atau peningkatan kopensasi
3. Observasi keluhan nyeri dada, curah jantung.
palpitasi. 3. Iskemia seluler mempengaruhi
4. Evaluasi respon verbal jaringan miokardial/potensial
melambat, agitasi, resiko infark.
gangguan memori, bingung. 4. Dapat mengindikasikan gangguan
5. Evaluasi keluhan dingin, perfusi serebral karena hipoksia.
pertahankan suhu lingkungan 5. Vasokonstriksi (ke organ vital)
6. dan tubuh supaya tetap hangat. menurunkan sirkulasi perifer
7. Observasi hasil 6. Mengidentifikasi defisiensi dan
pemeriksaan laboratorium kebutuhan pengobatan atau
darah lengkap. respons terhadap terapi.
8. Berikan transfusi darah 7. Meningkatkan jumlah sel
lengkap atau packed sesuai pembawa oksigen, memperbaiki
indikasi defisiensi untuk mengurangi resiko
9. Berikan oksigen sesuai indikasi. perdarahan.
10. Siapkan intervensi 8. memaksimalkan transpor oksigen
pembedahan sesuai ke jaringan.
indikasi. 9. transplantasi sumsum tulang
dilakukan pada kegagalan sumsum
tulang atau thalasemia.
a. Penurunan berat badan dibawah normal untuk usia, tinggi dan bangun
badan.
otot
Kriteria :
INTERVENSI RASIONAL
1. Observasi dan catat 1. Mengawasi masukan kalori atau
masukan makanan. kualitas kekurangan konsumsi
2. Berikan makanan sedikit makanan.
dan frekuensi sering. 2. Makan sedikit dan frekuensi sering
3. Observasi mual atau muntah, flatus. dapat menurunkan kelemahan dan
4. Observasi pemeriksaan meningkatkan asupan nutrisi.
laboratorium Albumin. 3. Gejala gastroenteritis menunjukkan
5. Kolaborasi dengan ahli gizi efek anemia (hipoksia) pada organ.
untuk penentuan diit tinggi kalori 4. Mengetahui efektivitas program
tinggi protein + ekstra putih telur. pengobatan, mengetahui sumber diet
nutrisi yang dibutuhkan.
5. Dengan penentuan jenis diit yang
tepat akan membantu metabolisme,
mempertahankan fungsi berbagai
jaringan dan membantu
pembentukan sel baru.
1
yang disertai oleh kesulitan atau pengeluaran tidak lengkap fases atau
Kriteria :
INTERVENSI RASIONAL
1. Observasi warna feces, 1. Membantu mengidentifikasi
konsistensi, frekuensi dan penyebab atau faktor pemberat dan
jumlah. intervensi yang tepat.
2. Auskultasi bunyi usus. 2. Bunyi usus secara umum
3. Hindari makanan yang meningkat pada diare dan menurun
menghasilkan gas. pada konstipasi.
4. Berikan diet tinggi serat. 3. Menurunkan distensi abdomen.
5. Berikan pelembek feses, 4. Serat menahan enzim pencernaan
stimulant ringan, laksatif sesuai dan mengabsorpsi air dalam
indikasi. alirannya sepanjang traktus
intestinal.
5. Mempermudah defekasi bila
konstipasi terjadi.
1
sebagai berikut:
diagnosa actual.
Kriteria :
infeksi.
INTERVENSI RASIONAL
1. Ukur tanda – tanda vital setiap 8 1. Demam mengindikasikan
jam terjadinya infeksi.
2. Tempatkan di ruang isolasi bila 2. Mengurangi resiko penularan
memungkinkan dan beri tahu mikroorganisme
keluarga supaya menggunakan 3. Mencegah infeksi nosokomial.
masker saat berkunjung 4. Lekositosis mengidentifikasikan
3. Pertahankan teknik aseptik pada terjadinya infeksi dan
setiap prosedur perawatan leukositopenia
4. Observasi hasil pemeriksaan mengidentifikasikan penurunan
leukosit daya tahan tubuh dan beresiko
5. Kolaborasi dengan dokter dalam untuk terjadi infeksi
pemberian antibiotik 5. Mencegah terjadinya infeksi.
1
sebagai berikut:
Kriteria :
rencana pengobatan.
INTERVENSI RASIONAL
1. Berikan informasi mengenai anemia 1. Menurunkan dasar pengetahuan
spesifik. Diskusikan kenyataan sehingga pasien dapat membuat
bahwa terapi tergantung pada tipe pilihan yang tepat. Menurunkan
dan beratnyaanemia. ansietas dan dapat meningkatkan
2. Tinjau perubahan diet yang kerjasama dalam program terapi.
diperlukan untuk memenuhi 2. Sayuran hijau,hati dan buah asam
kebutuhan diet khusus (ditentukan adalah sumber asam folat dan vitamin
oleh tipe anemia atau defisiensi ). C.
3. Dorong untuk menghentikan rokok. 3. Menurunkan ketersediaan oksigen dan
4. Rujuk ke sumber komunitas yang menurunkan vasokontriksi.
tepat. 4. Mungkin memerlukan bantuan dengan
persiapan makan atau penjual makan.
BAB II
RESUME KEPERAWATAN
1) PENGKAJIAN
dokumentasi
a) Data dasar
Nama : Nn “C”
Umur : 22 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Wiraswasta
19
2
Sleman,Yogyakarta
Nama : Ny “M”
Umur : 52 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Sleman, Yogyakarta
- Faktor presipitasi
- Faktor predisposisi
b) Data fokus
Pasien mengatakan badan terasa lemas, cepat merasa lelah dan pusing,
nafsu makan menurun makan hanya habis ¼ porsi diit dari rumah
ditempat tidur, pasien lebih banyak tidur dari pada bangun lama tidur
kolf, Hemoglobin menjadi 9,8 g/dl dan setelah itu boleh pulang.
g/dl kemudian dirawat inap lagi dan ditranfusi darah merah lagi
Eyes 4
Verbals 5
Motorics 6
Keterangan:
Skor 12 – 13 : Apatis
Skor 11 – 12 : Somnolent
Intake/Output :
diit dari rumah sakit. Program diit dari rumah sakit yaitu TKTP.
- BB : 49 kg
- TB : 157 cm
Interprestasi : Underweight
IMT 25 – 30 = Overweight
IMT 20 – 25 = Normal
- Kepala
- Dada
Jantung
- Abdomen
Palpasi : Tympani
Paru-paru
Auskultasi : Vesikuler
- Ekstremitas
Atas
Bawah
dan kotor.
- Kulit
merah kebiruan.
2
Kekuatan Otot :
4 4
4 4
Keterangan :
penahanan penuh.
adanya kontraksi.
500ml)
PENGELOMPOKAN DATA
4 4
11.Hemoglobin 6,1 g/dL (normal 12.0-
16.0 g/dL)
12. Trombosit 70.000 µL (normal
150.000-450.000 µL)
13. Natrium 132 mmol/L (normal 136-145
mmol/L)
14. Kalium 2.67 mmol/L (normal 3.50-
5.10mmol/L)
15. Eritrosit 2.090.000 µL
(normal 4.200.000-
5.200.000µL)
16. Kulit kepala dan rambut kotor
17.Kuku tangan dan kaki pasien panjang
dan kotor
18. Pada tangan kanan pasien
terdapat lebam-lebam berwarna
merah kebiruan
19. Infus NaCl 0,9 % transfusi set 20 tpm
(@flabot NaCl 500ml)
20. Infus D5 transfusi set 20tpm (@flabot
D5 500ml)
21. Diit TKTP (tinggi kalori tinggi
2
protein)
22.Kebutuhan pasien dibantu
keluarga 23.Pasien tampak lemas
24.Pasien lebih banyak tidur dari
pada bangun, lama tidur 15 jam
lama bangun 7 jam
3
ANALISA DATA
PRIORITAS MASALAH
Ditandai dengan :
DS :
P : Thalasemia
Q : Cekot-cekot
S:3
T : Hilang timbul
DO :
Ditandai dengan :
DS :
Pasien mengatakan nafsu makan menurun makan hanya habis ¼ porsi diit
DO :
Sklera ikterik
BB : 49 kg
TB : 157 cm
Ditandai dengan :
DS :
DO :
Pasien lebih banyak tidur dari pada bangun, lama tidur 15 jam lama bangun 7
4 4
3
ke-10)
Ditandai dengan :
DS : -
DO :
Tangan kiri pasien terpasang Infuse NaCl 0,9% dengn transfusi set 20 tpm
Infus NaCl 0,9% transfusi set 20 tpm (@flabot NaCl 500 ml)
kelelahan
Ditandai dengan :
DS :
Pasien mengatakan mandi 1 kali karena takut tusukan infus terlepas dan basah
DO :
1 Tgl : 23 Juni 2016 Setelah Tgl : 23 Juni 2016 Tgl : 23 Juni 2016 Tgl : 23 Juni 2016 Tgl : 23 Juni 2016
Jam : 10.00 WIB dilakukan Jam : 10.20 WIB Jam : 10.25 WIB Jam : 10.30 WIB Jam : 10.50 WIB
Nyeri akut Setelah
berhubungan dilakukan 1. Kaji nyeri 1. Mengetahui 1. Mengkaji nyeri S : Pasien mengatakan nyeri
dengan agen cidera tindakan secara skala nyeri, secara pada perut bagian kanan
biologis itandai keperawatan komprehensif lokasi, lamanya komprehensif atas
dengan : selama 3x24 (P, Q, R,S,T) P : Thalasemia
jam Q : Cekot-cekot
DS : termoregulasi R : Dibagian perut kanan atas
tubuh normal 2. Ajarkan 2. Tekhnik nafas (Anes) S : 3
- Pasien dengan kriteria terapi dalam dapat T : Hilang timbul
mengatakan nyeri hasil : nonfarmakolo mengurangi O:
dibagian perut gi ( tekhnik rasa nyeri TD : 110/80mmHg
kanan atas 1. Skala nyeri nafas dalam) N : 90 x/menit
P : Thalasemia menjadi 1-2 S : 37oC
Q : Cekot-cekot 2. Wajah 3. Mengetahui R : 23 x/menit
R : Dibagian tampak 3. Berikan informasi - Pasien tampak
perut kanan atas rileks informasi rentang nyeri memegangi perut
S:3 3. Pasien dapat rentang nyeri bagian kanan atas
T : Hilang timbul menggunaka
n 4. Analgetik .
DO : - Pasien metodenonfa 4. Kelola berfungsi untuk
tampak rmakologi pemberian penghilang (Anes)
memegangi perut untuk obat analgetik nyeri
bagian kanan atas mengurangi
32
NO DIAGNOSIS PERENCANAAN IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
nyeri Jam : 12.30 WIB Jam : 13.00 WIB
(Anes)
(Anes)
33
NO DIAGNOSIS PERENCANAAN IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji nyeri secara
komprehensif
2. Ajarkan teknik relaksasi
nafas dalam
3. Kelola pemberian obat
analgetik SNMC
(Anes)
34
CATATAN PERKEMBANGAN
35
NO. SOAP IMPLEMENTASI EVALUASI
O:
- Pasien tampak rileks
(Anes)
- Obat SNMC masuk dengan drip D5
melalui IV
- TD : 110/70mmHg
N : 90 x/menit
S : 36,4oC
R : 24 x/menit
P : Lanjutkan intervensi
1. Ukur TTV
2. Kelola pemberian obat analgetik
SNMC
(Anes)
36
CATATAN PERKEMBANGAN
S:2
T : Hilang timbul
(Anes)
37
NO. SOAP IMPLEMENTASI EVALUASI
teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Ukur TTV
2. Kelola pemberian obat
analgetik SNMC
(Anes)
38
NURSING CARE PLAN
NO DIAGNOSIS PERENCANAAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
2 Tgl : 23 Juni 2016 Setelah Tgl : 23 Juni 2016 Tgl : 23 Juni 2016 Tgl : 23 Juni 2016 Tgl : 23 Juni 2016
Jam : 10.00 WIB dilakukan Jam : 10.20 WIB Jam : 10.25 WIB Jam : 10.30 WIB Jam : 10.50 WIB
Ketidakseimbangan Setelah 1. Memotivasi pasien S : Pasien mengatakan akan
nutrisi kurang dari dilakukan 1. Observasi 1. Memberikan untuk menghabiskan diitnya.
kebutuhan tubuh tindakan masukan diit informasi menghabiskan diit O : Pasien nampak
berhubungan keperawatan pasien. tentang dari rumah sakit. menghabiskan ½ porsidiit
dengan penurunan selama 3x24 masukan diit dari rumah sakit
nafsu makan jam di harapkan pasien. .
ditandai dengan : masalah (Anes)
DS : ketidakseimban 2. Motivasi 2. Meningkatkan
- Pasien gan nutrisi pasien asupan nutrisi (Anes)
mengatakan kurang dari menghabiska yang adekuat. Jam : 12.30 WIB Jam : 13.00 WIB
nafsu makan kebutuhan tubuh n diit dari 2. Mengobservasi S: -
berkurang berhubungan rumah sakit. diit siang. O : Pasien menghabiskan ½
makan hanya dengan porsi diit siangnya
habis ¼ porsi penurunan nafsu
diit dari rumah
makan
3. Anjurkan 3. Mengurangi
sakit terkontrol (Anes)
pasien untuk perasaan cepat (Anes)
. dengan kriteria Jam : 14.20 WIB
makan penuh Jam : 14.00 WIB
DO : hasil : S : Pasien mengatakan
- IMT : 19,8
sedikit tapi 3. Menganjurkan
1. Pasien akan mencoba
sering. pasien untuk
Kg/m2 (under dapat makan sedikit tapi
makan sedikit
weight) terhindar sering.
tapi sering.
. dari nutrisi O : pasien kooperatif
kurang dari 4. Jelaskan 4. Menambah
kebutuhan pentingnya pengetahuan
(Anes) tubuh. nutrisi bagi tentang (Anes)
(Anes)
39
NO DIAGNOSIS PERENCANAAN IMPLEMENTASI EVALUASI
2. Indexs tubuh. pentingnya Tgl : 23 Juni 2016
masa tubuh nutrisi untuk Jam : 17.00 WIB
dalam proses S:
batas penyembuhan 1. Pasien mengatakan akan
normal menghabiskan diitnya.
(20-25) 2. Pasien mengatakan akan
3. Pasien 5. Memenuhi mencoba makan sedikit
5. Kelola diit
mampu kebutuhan tapi sering
TKTP pada
mengontrol nutrisi pasien O:
pasien
berat 1. Pasien menghabiskan ½
badan. porsi diit siang.
4. Pasien 2. pasien kooperatif.
menghabis (Anes) (Anes) A : Ketidakseimbangan
kan diit nutrisi kurang dari
dari kebutuhan tubuh
Rumah berhubungan dengan
Sakit. penurunan nafsu makan
belum teratasi .
P : Lanjutkan intervensi
1. Observasi masukan
(Anes) diit pasien.
2. Motivasi pasien untuk
menghabiskan satu porsi
diit dari rumah sakit.
3. Anjurkan pasien untuk
makan sedikit tapi sering
(Anes)
40
CATATAN PERKEMBANGAN
NO.
SOAP IMPLEMENTASI EVALUASI
2 Tgl : 24 Juni 2016 Tgl : 24 Juni 2016 Tgl : 24 Juni 2016
Jam : 05.00 WIB Jam : 05.30 WIB Jam : 05.35 WIB
S : Pasien mengatakan sudah ngemil 1. Memotivasi pasien untuk menghabiskan S : pasien mengatakan akan
tadi tapi belum makan diit dari rumah satu porsi diit dari rumah sakit. menghabiskan diitnya.
sakit. O : Pasien nampak menghabiskan diit
O : Pasien terlihat belum makan diit pagi dari rumah sakit
dari rumah sakit. (Anes)
A : Masalah ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh teratasi (Anes)
sebagian. Jam : 07.00 WIB Jam : 07.30 WIB
P : Lanjut intervensi. 2. Mengobservasi diit S : Pasien mengatakan telah
1. Observasi masukan diit pasien. menghabiskan diit yang diberikan
2. Motivasi pasien untuk O : Pasien menghabiskan diit yang
menghabiskan satu porsi diberikan.
diit dari rumah sakit.
3. Anjurkan pasien untuk (Anes) (Anes)
makan sedikit tapi sering. Jam : 08.15WIB Jam : 08.30 WIB
3. Menganjurkan pasien untuk makan S : Pasien mengatakan akan mencoba
sedikit tapi sering. makan sedikit tapi sering.
O : Pasien terlihat sering makan
(Anes)
(Anes) (Anes)
41
NO.
SOAP IMPLEMENTASI EVALUASI
Jam : 08.50 WIB
4. Menjelaskan pentingnya nutrisi Jam : 09.00 WIB
bagi proses penyembuhan. S : Pasien mengatakan memahami
pentingnya nutrisi bagi proses
(Anes) penyembuhannya.
O : Pasien kooperatif
42
NO.
SOAP IMPLEMENTASI EVALUASI
sedikit tapi sering.
3. Pasien mengatakan memahami
pentingnya nutrisi bagi proses
penyembuhan.
O : Pasien menghabiskan diit yang
diberikan.
Berat badan: 49 kg
A : Masalah ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh teratasi
sebagian.
P : Lanjut intervensi
1. Observasi masukan diit pasien.
2. Motivasi pasien untuk
menghabiskan satu porsi diit
dari rumah sakit.
3. Anjurkan pasien untuk
makan sedikit tapi sering.
(Anes)
43
CATATAN PERKEMBANGAN
NO.
SOAP IMPLEMENTASI EVALUASI
2 Tgl : 25 Juni 2016 Tgl : 25 Juni 2016 Tgl : 25 Juni 2016
Jam : 06.00 WIB Jam : 06.15 WIB Jam : 06.55WIB
S : Pasien mengatakan sudah ngemil 1. Memotivasi pasien untuk menghabiskan S : pasien mengatakan selalu menghabiskan
dan minum teh hangat sambil satu porsi diit dari rumah sakit. diitnya.
menunggu diit dari rumah sakit. O:-
O : Pasien terlihat belum makan diit
pagi dari rumah sakit.
A : Masalah ketidakseimbangan (Anes) (Anes)
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh teratasi sebagian. Jam : 07.10 WIB Jam : 07.40 WIB
P : Lanjut intervensi. S : Pasien mengatakan telah menghabiskan
2. Mengobservasi diit pagi.
1. Observasi masukan diit yang diberi.
diit pasien. O : Pasien menghabiskan diit yang
2. Motivasi pasien untuk diberikan.
menghabiskan satu porsi
diit dari rumah sakit.
(Anes)
3. Anjurkan pasien untuk (Anes)
makan sedikit tapi
sering. Jam : 09.20 WIB
Jam : 09.15WIB S : Pasien mengatakan akan makan sedikit
3. Menganjurkan pasien untuk makan tapi sering.
sedikit tapi sering. O:-
(Anes) (Anes)
44
NO.
SOAP IMPLEMENTASI EVALUASI
(Anes)
Tgl : 25 Juni 2016
Jam : 14.10 WIB
S:
1. Pasien mengatakan
selalu menghabiskan
diitnya.
2. Pasien mengatakan akan makan
sedikit tapi sering.
3. Pasien mengatakan
memahami pentingnya nutrisi
bagi proses penyembuhannya.
45
NO.
SOAP IMPLEMENTASI EVALUASI
O : Pasien selalu menghabiskan diit yang
diberikan.
(Anes)
46
NURSING CARE PLAN
Perencanaan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
3 Kamis, 23 Juni 2016 Setelah dilakukan Kamis, 23 Juni 2016 Kamis, 23 Juni 2016 Kamis, 23 Juni 2016
Jam 14.20 WIB tindakan Jam 15.20 WIB Jam 15.35 WIB Jam 15.40 WIB
Perubahan perfusi keperawatan selama 1. Kaji warna 1. Untuk 1. Mengkaji warna S: -
jaringan berhubungan 5x24 jam masalah kulit,dan ukur Menentukan kulit, mengukur O: Pada tangan kanan
dengan penurunan perubahan perfusi tanda-tanda vital tindakan tanda-tanda pasien terdapat
komponen seluler jaringan teratasi, selanjutnya. vital. lebam-lebam
yang diperlukan untuk dengan kriteria hasil: berwarna merah
1. Hb 12.0-16.0 2. Pantau/ 2. Cukup istirahat
pengiriman kebiruan
g/dL dokumentasikan dapat mencegah
oksigen/nutrisi ke sel, TD : 100/60mmHg
pola istirahat kelelahan. (Anes)
ditandai dengan: Trombosit N : 98 x/menit
pasien dan
DS: - 150.000- S : 37oC
lamanya tidur. R : 24 x/menit
450.000 µL
DO: 2. Pasien mampu 3. Anjurkan pasien 3. Meningkatkan
1. Hb 6,1 g/dL mempertahankan tidur dengan ekspansi paru
(normal 12.0-16.0 tanda-tanda vital (Anes)
posisi kepala dan
g/dL) dalam batas lebih tinggi. memaksimalkan
normal Jam 15.55 WIB
2. Trombosit 70.000 oksigenasi Jam 15.50 WIB
Respirasi: 20-24 S: -
µL (normal untuk kebutuhan 2. Memonitor Hasil
x/menit O: Hasil laboratorium
150.000-450.000 seluler. Laboratorium : Hb,
Nadi: 80-100 (tanggal 20 Juni 2016)
µL) Trombosit
x/menit 4. Monitor Hasil 4. Mengidentifikasi Hb 6,1 g/dL
3. Eritrosit 2.090.000 TD: 140/90 Trombosit 70.000 µL
Laboratorium : kebutuhan
µL (normal mmHg Hb, Trombosit pengobatan/ (Anes)
4.200.000- 3. Pasien cukup respon terhadap
5.200.000µL) istirahat. terapi
4. Pada tangan kanan (Anes)
47
Perencanaan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
pasien terdapat 5. Kelola 5. Memaksimalkan Kamis, 23 Juni 2016
lebam-lebam pemberian transpor Jam 16.20 WIB
berwarna merah oksigenasi sesuai oksigen ke S: -
kebiruan indikasi. jaringan. O:
5. Kebutuhan pasien 1. Pada tangan kanan
dibantu keluarga pasien terdapat
6. Pasien tampak lebam-lebam
tiduran ditempat berwarna merah
tidur kebiruan
2. Hasil
7. Pasien lebih
laboratorium
banyak tidur dari (tanggal 20 Juni
pada bangun, lama 2016)
tidur 15 jam lama Hb 6,1 g/dL
bangun 9 jam Trombosit 70.000
8. Kekuatan otot : µL
4 4 A: Masalah perubahan
4 4 perfusi jaringan
berhubungan dengan
penurunan komponen
seluler yang
diperlukan untuk
pengiriman
oksigen/nutrisi ke sel
teratasi sebagian
48
Perencanaan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
P: Lanjutkan intervensi
1. Pantau pola
istirahat pasien dan
lamanya tidur
2. Ukur tanda-
tanda vital
3. Kelola
pemberian
oksigenasi
(Anes)
49
CATATAN PERKEMBANGAN
(Anes)
50
No SOAP Implementasi Evaluasi
Jum’at, 24 Juni 2016
Jam 14.20 WIB
S: -
O: Pasien tampak rileks, tidak terdapat otot
bantu pernafasan.
TD : 110/80mmHg
N : 98 x/menit
S : 37,2oC
R : 23 x/menit
A: Masalah Perubahan perfusi jaringan
berhubungan dengan penurunan
komponen seluler yang diperlukan
untuk pengiriman oksigen/nutrisi ke sel
teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
1. Anjurkan pasien tidur dengan
posisi kepala lebih tinggi.
2. Ukur tanda-tanda vital
(Anes)
51
CATATAN PERKEMBANGAN
52
No SOAP Implementasi Evaluasi
TD : 110/70mmHg
N : 96 x/menit
S : 36,6oC
R : 22 x/menit
A: Masalah Perubahan perfusi jaringan
berhubungan dengan penurunan
komponen seluler yang diperlukan
untuk pengiriman oksigen/nutrisi ke sel
teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
1. Ukur tanda-tanda vital
2. Monitor hasil laboratorium
(Anes)
53
NURSING CARE PLAN
DIAGNOSIS PERENCANAAN
NO TUJUAN INTERVENSI RASIONAL IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
4 Tgl : 23 Juni 2016 Setelah dilakukan Tgl : 23 Juni 2016 Tgl : 23 Juni 2016 Tgl : 23 Juni 2016 Tgl : 23 Juni 2016
Jam : 11.20 WIB tindakan Jam : 08.15 WIB Jam : 08.20 Jam : 10.00 WIB Jam : 10.15 WIB
- Risiko infeksi keperawatan
berhubungan selama 3 x 24 jam 1. Monitor tanda 1. Pengenalan 1. Mengobservasi S: -
dengan prosedur masalah risiko infeksi lebih dini tanda-tanda O : pada sekitar
invasive infeksi terhadap tanda- infeksi tusukan jarum
(terpasang infus berhubungan tanda infeksi infuse tidak
NaCl 0,9% hari dengan prosedur memudahkan terdapat tanda-
ke-10) invasive (terpasang dalam tanda infeksi
ditandai dengan: infus NaCl 0,9% pemberian (Anes) (kalor,dolor,rubor,t
DS : -. hari ke-10)tidak intervensi yang umor,fungsiolesa)
terjadi infeksi cepat
DO : Tangan kiri dengan kriteria
pasien hasil: 2. Peningkatan (Anes)
terpasang 1. Bebas dari 2. Ukur tanda- Jam : 10.25 WIB
tanda vital tanda-tanda Jam : 10.15 WIB
Infus NaCl tanda-tanda vital S:-
2. Mengukur
0,9% dengn infeksi menunjukkan O : TD : 100/60mmHg
tanda-tanda
transfusi set (kalor,dolor,ru terjadinya N : 108 x/menit
vital
20 tpm tetesan bor,tumor,fung infeksi S : 38,1oC
lancer, siolesa) R : 25 x/menit
terpasang 2. Angka leukosit
sejak tanggal normal (5,2- 3. Batasi 3. Agar pasien (Anes)
14 juni 2016 12,4 ribu/UL) pengunjung tidak tertular
3. Pasien (Anes)
penyakit dari
mengatakan
pengunjung
(Anes) tahu tentang
tanda infeksi
54
NO DIAGNOSIS PERENCANAAN IMPLEMENTASI EVALUASI
Tgl : 23 Juni 2016
4. Berikan 4. Meningkatkan Jam : 16.15 WIB
pendidikan pengetahuan S:-
kesehatan pasien O : TD : 110/80mmHg
tentang N : 90 x/menit
pencegahan S : 36,4oC
infeksi R : 22 x/menit
5. Kolaborasi 5. Antibiotik A : Risiko infeksi
pemberian berfungsi untuk berhubungan dengan
antibiotik mencegah prosedur invasive
jika perlu terjadinya (terpasang infus
infeksi NaCl 0,9% hari ke-
10) masalah teratasi
(Anes) sebagian
P : Lanjutkan intervensi
(Anes)
1. Monitor tanda
infeksi
2. Ukur tanda-
tanda vital
(Anes)
55
CATATAN PERKEMBANGAN
NO
SOAP IMPLEMENTASI EVALUASI
4 Tgl : 24 Juni 2016 Tgl : 24 Juni 2016 Tgl : 24 juni 2016
Jam : 05.00 WIB Jam : 05.30 WIB Jam : 06.00 WIB
S : -. 1. Memonitor tanda infeksi S: -
O : pada sekitar tusukan jarum (Anes) O : Pada sekitar tusukan jarum infuse pada balutan
infuse pada balutan penutupnya kotor dan ada sedit darah
penutupnya kotor dan ada
sedit darah
A : Risiko infeksi berhubungan (Anes)
dengan prosedur invasive Jam : 09.00 WIB Jam : 09.25 WIB
(terpasang infus NaCl 0,9% 2. Mengukurkur tanda-tanda vital S: -
hari ke-10) masalah teratasi O : TD : 110/70mmHg
sebagian N : 98 x/menit
P : Lanjutkan intervensi S : 36,4oC
(Anes)
1. Monitor tanda infeksi R : 24 x/menit
2. Ukur tanda-tanda vital
3. Ganti tusukan infus
(Anes)
Jam : 15.40 WIB
Jam : 10.00WIB S : pasien mengatakan sakit saat disuntik
3. Memasang / mengganti tusukan Infus
(Anes) O : terpasang infus ditangan kiri NacL 20 tpm,
tetesan lancer dan balutan bersih
(Anes)
(Anes)
56
NO
SOAP IMPLEMENTASI EVALUASI
S:-
O : TD : 110/80mmHg
N : 110 x/menit
S : 37,4oC
R : 23 x/menit
- pada sekitar tusukan jarum infuse pada
balutan penutupnya bersih
A : Risiko infeksi berhubungan dengan prosedur
invasive (terpasang infus NaCl 0,9% hari ke-
10) masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda infeksi
2. Ukur tanda-tanda vital
(Anes)
57
CATATAN PERKEMBANGAN
NO
SOAP IMPLEMENTASI EVALUASI
4 Tgl : 25 Juni 2016 Tgl : 25 Juni 2016 Tgl : 25 Juni 2016
Jam : 05.00 WIB Jam : 05.30 WIB Jam : 06.00 WIB
S :-
O : TD : 110/80mmHg 1. Memonitor tanda infeksi S:-
N : 110 x/menit O : pada sekitar tusukan jarum infuse pada
S : 37,4oC balutan penutupnya kotor dan ada sedit
R : 23 x/menit (Anes) darah
- pada sekitar tusukan jarum
infuse pada balutan
penutupnya bersih (Anes)
(Anes) (Anes)
58
NO
SOAP IMPLEMENTASI EVALUASI
Tgl : 25 Juni 2016
Jam : 16.00 WIB
S:-
O : pada daerah tusukan infuse balutan
bersih
A : Risiko infeksi berhubungan dengan
prosedur invasive (terpasang infus NaCl
0,9% hari ke-10) masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
(Anes)
59
NURSING CARE PLAN
DIAGNOSIS PERENCANAAN
NO TUJUAN INTERVENSI RASIONAL IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
5 Tgl : 23 Juni 2016 Setelah dilakukan Tgl : 23 Juni 2016 Tgl : 23 Juni 2016 Tgl : 23 Juni 2016
Jam : 11.20 WIB tindakan Jam : 08.15 WIB Jam : 10.00 WIB Jam : 10.15 WIB
Defisit perawatan keperawatan 1. Memonitor S : Pasien
diri berhubungan selama 3 x 24 jam 1. Monitor 1. Memantu kebutuhan mengatakan
dengan masalah defisit kebutuhan kebersihan perawatan diri mandi 1 kali
Ketidaktahuan perawatan diri perawatan diri diri pasien pasien karena takut
anggota keluarga teratasi dengan pasien tusukan infus
tentang kondisi kriteria hasil: terlepas dan
sakit ditandai 1. Pasien bersih 2. Motivasi basah
2. Agar pasien
dengan: dan wangi pasien untuk mau untuk (Anes) O :
DS : 2. Pasien segar perawatan diri 1. Kulit kepala
melakukan
1. Pasien dan memakai mandiri secara dan rambut
perawatn
mengataka baju ganti bertahap kotor
dirinya
n mandi 1 setelah 2. Kuku kaki dan
sendiri sesuai
kali karena mandi. tangan pasien
kemampuan
takut 3. Pasien panjang dan kotor
tusukan mampu
infus menggosok
terlepas gigi minimal (Anes)
dan basah. 2x 3. Bantu pasien 3. Kebersihan Jam : 15.00 WIB
4. Rambut untuk diri dan 2. Membantu pasien Jam : 16.00 WIB
pasien bersih melakukan penampilan untuk mandi dan
DO : S : Pasien mengatakan
dan rapi. perawatan diri yang baik potong kuku
1. Kulit pasien lebih segar dan
5. Kuku pasien diri. menimbulkan
kepala dan bersih
rambut pendek dan perasaan yang O:
kotor bersih. nyaman ( Anes) 1. Pasien terlihat
segar bersih, dan
wangi.
60
NO DIAGNOSIS PERENCANAAN IMPLEMENTASI EVALUASI
2. Gigi 4. Melibatkan 4. Dengan 2. Kuku tangan dan
berwarna keluarga melibatkan kaki pasien
kuning dalam keluarga pendek dan
3. Kuku membantu pasien maka bersih
tangan dan perawatan kebutuhan
kaki pasien pasien akan
panjang terpenuhi (Anes )
dan kotor
(Anes) Tgl :23 Juni 2016
(Anes) Jam : 16.15 WIB
S : Pasien mengatakan
(Anes) pasien lebih segar
dan bersih
O:
1. Pasien terlihat
segar bersih, dan
wangi.
2. Kuku tangan dan
kaki pasien pendek
dan bersih
A : Masalah Defisit
perawatan diri
berhubungan
dengan
Ketidaktahuan
anggota keluarga
tentang kondisi
sakit teratasi
sebagian
61
NO DIAGNOSIS PERENCANAAN IMPLEMENTASI EVALUASI
P : Lanjutkan
intervensi
1. Bantu pasien
untuk melakukan
perawatan diri
2. Motivasi agar
mau melakukan
perawatan diri di
rumah sakit
secara mandiri
(Anes)
62
CATATAN PERKEMBANGAN
NO SOAP IMPLEMENTASI EVALUASI
5 Tgl : 24 Juni 2016 Tgl : 24 Juni 2016 Tgl : 24 juni 2016
Jam : 05.00 WIB Jam : 05.30 WIB Jam : 06.00 WIB
S :Pasien mengatakan belum 1. Membantu pasien dalam melakukan S : Pasien mengatakan lebih segar sehabis mandi
mandi pagi ini. perawatan diri (mandi). O:
O :Pasien terlihat tidak rapi 1. Pasien memakai baju ganti yang bersih
rambut acak-acakan. (Anes) 2. Rambut terlihat rapi
A : Masalah Resiko Defisit Self
Care berhubungan dengan
Ketidaktahuan anggota (Anes)
keluarga tentang kondisi Jam : 09.00 WIB Jam : 09.25 WIB
sakit teratasi sebagian. 2. Memotivasi pasien dan keluarga S:
P : Lanjutkan intervensi untuk melakukan perawatan diri. 1. Pasien dan keluarga pasien mengatakan
1. Bantu pasien untuk akan lebih merawat diri.
perawatan diri 2. Pasien mengatakan sudah tidak takut
(mandi). lagi tusukan infus basah.
2. Edukasi pasien dan O : - pasien terlihat senang untuk
keluarga tentang (Anes)
merawat dirinya
pentingnya perewatan
diri. (Anes)
3. Pasien juga belum
mengetahui tentang etika Jam : 15.00WIB Jam : 15.40 WIB
batuk yang benar. 3. Membantu pasien dalam perawatan diri S: -
(mandi) dengan keluarga. O:
1. Pasien terlihat rapi, dan wangi
2. Rambut tersisir rapi
(Anes)
(Anes) (Anes)
63
NO SOAP IMPLEMENTASI EVALUASI
Tgl : 24 Juni 2016
Jam : 16.00 WIB
S:
1. Pasien mengatakan lebih segar
sehabis dimandikan.
2. Pasien dan keluarga pasien mengatakan
akan lebih merawat diri.
O:
1. Pasien memakai baju ganti baru
2. Rambut terlihat rapi
A : Masalah Defisit perawatan diri berhubungan
dengan Ketidaktahuan anggota keluarga
tentang kondisi sakit teratasi sebagian
P : Lanjut intervensi :
1. Bantu pasien dalam melakukan perawatan
diri.
2. Beri pendidikan kesehatan
tentang pencegahan infeksi
(Anes)
64
CATATAN PERKEMBANGAN
NO
SOAP IMPLEMENTASI EVALUASI
5 Tgl : 25 Juni 2016 Tgl : 25 Juni 2016 Tgl : 25 Juni 2016
Jam : 05.00 WIB Jam : 05.30 WIB Jam : 06.00 WIB
S: 1. Membantu perawatan diri S : Pasien mengatakan merasa nyaman dan
1. pasien mengatakan belum pasien (mandi) dengan keluarga segar setelah mandi.
mandi pagi ini. O:
O: 1. Pasien gosok gigi di kamar mandi
1. Pasien terlihat kucel (Anes) 2. Pasien terlihat fresh dan rambut
kurang rapi. tersisir rapi
2. Rambut berantakan 3. Pasien ganti dengan baju yang
A : Masalah Resiko Defisit Self Care bersih
berhubungan dengan
Ketidaktahuan anggota keluarga
tentang kondisi sakit teratasi (Anes)
Jam : 09.00 WIB
sebagian Jam: 09.20 WIB
2. Memberikan edukasi
P : Lanjutkan intervensi S : Pasien dan keluarga mengatakan akan
tentang pencegahan infeksi cuci tangan sebelum dan sesudah makan
1. Membantu pasien dalam
melakukan perawatan O: Pasien dan keluarga tampak memahami
diri (mandi) dengan cara mencegah infeksi
keluarga. (Anes)
2. Memberikan
pendidikan kesehatan (Anes)
tentang pencegahan Tgl : 25 Juni 2016
infeksi Jam : 16.00 WIB
S:
(Anes) - Pasien mengatakan merasa nyaman dan
segar setelah mandi
65
NO
SOAP IMPLEMENTASI EVALUASI
O : Pasien terlihat bersih dan rapi
(Anes)
66
BAB III
PEMBAHASA
keperawatan selama 3 hari, mulai tanggal 23 Juni 2016 sampai 25 Juni 2016
kasus ini, penulis mengacu pada proses keperawatan mulai dari pengkajian,
A. PENGKAJIAN
Diperlukan pengkajian yang cermat untuk mengenal masalah pasien, agar dapat
(Rohmah, 2010).
mengumpulkan data-data yang akurat dari klien sehingga akan diketahui berbagai
67
6
a) Pengumpulan data
b) Pengelompokan data
sosial, biofisika, cultural, dan spritual secara komprehensif. Alat yang digunakan
antara lain Tensimeter, Stetoscop, Thermometer dan Jam Tangan. Dan yang
menjadi sumber data adalah pasien, keluarga pasien, tim kesehatan lain dan status
kesehatan pasien.
1) Data yang ada dalam teori(Padila, 2013) dan ada dalam kasus yaitu:
energi untuk bernafas yang terjadi akibat distress pernafasan dan batuk.
lemas dan cepat merasa lelah” terutama saat melakukan ADL: mandi,
makan, dan berpindah. Hal ini terjadi karena oksigen yang dibawa
b. Trombositopenia
pembuluh darah, selain itu trombosit juga akan memicu reaksi pembekuan
tanggal 20 Juni 2016, yaitu trombosit 70.000 µL. Hal ini disebabkan
c. Pucat
tetapi terlihat putih semu dan nampak lesu. Pada penderita thalasemia
d. Pusing
pusing merupakan rasa berputar yang dirasakan tanpa disertai rasa nyeri
maupun sakit. Data yang muncul pada pasien adalah saat pengkajian
tanggal 23 Juni 2016 pasien mengeluh sedikit pusing. Hal ini disebabkan
7
e. Nyeri
kerusakan. Data ini ditemukan pada pasien adalah saat pengkajian tanggal
f. Konjunctiva anemis
kadar hemoglobin dibawah normal yaitu 6,1 g/dl dan konjuntiva anemis.
g. Tangan kanan pasien terpasang infus NaCl 0,9% dengan set transfus 20
tpm tetesan lancar, terpasang sejak tanggal 14 Juni 2016. Hal ini untuk
2) Data yang ada pada teori (Bakta, 2006) tetapi tidak ada dalam kasus :
a. Leukositopenia
mudah terkena infeksi bakteri (Price, 2005). Data ini tidak muncul dalam
kasus karena angka leukosit pada hasil laboratorium yaitu 6500 µL.
Dalam kasus pasien bisa terjadi leukositopenia ketika jumlah sel darah
kasus pasien bisa terjadi mual dan muntah ketika kondisi sel darah merah
c. Petekie
Data ini tidak ditemukan dalam kasus karena dari hasil pengkajian
Merupakan test yang dilakukan cepat pada daerah dasar kuku. Pada
tubuh kurang. Data ini tidak ditemukan dalam kasus karena pada saat
ini tidak ditemukan dalam kasus, pada saat pengkajian :Mukosa bibir
pasien lembab.
3) Data yang ada dalam kasus, tetapi tidak ada pada teori yaitu:
kebutuhan perawtan diri tidak terpenuhi. Data ini muncul dalam kasus tetapi tidak
muncul pada teori karena pada pasien mengalami kelemahan yang disebabkan
saat pengkajian yang dilakukan tanggal 23 juni 2016 ditemukan data : kulit kepala
dan rambut kotor, gigi berwarna kuning, kuku tangan dan kaki panjang dan kotor,
7
dalam perawatan diri pasien masih dibantu keluarga dan diingatkan oleh perawat,
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
kesehatan atau masalah kesehatan pasien baik bersifat aktual atau risiko dalam
yang aktual dan potensial. Yang dimaksud dengan aktual adalah masalah yang
risiko kesehatan.
dan managemennya.
b. Hierarki Maslow :
1) Kebutuhan fisiologis
3) Keselamatan
5) Harga diri
6) Aktualisasi
jika keselamatan pada pasien belum teratasi maka penulis tidak bisa
ditemukan data pasien nafsu makan menurun, indeks masa tubuh 19,8
kebiruan.
dan kelelahan.
didapatkan data pasien mandi satu kali karena takut tusukan infus
terlepas dan basah, kulit kepala dan rambut pasien kotor. Berdasarkan
1) Diagnosa dibawah ini yang ada pada teori (Doenges, 2006) dan
Juni 2016.
makan menurun makan hanya habis ¼ porsi diit dari rumah sakit,
(underweight).
7
dan kelelahan.
perawatan diri. Diagnosa ini adalah aktual, sedangkan pada kasus data
karena takut tusukan infus terlapas dan basah, kulit kepala dan rambut
kotor, gigi berwarna kuning, kuku tangan dan kaki panjang dan kotor.
2) Diagnosa yang ada dalam teori (Doenges, 2006)tetapi tidak ada dalam
kasus :
kondisi pasien (Herdman, 2012). Diagnosa ini tidak ada karena pasien
RSUD Sleman.
3) Diagnosa yang muncul dalam kasus, namun tidak sesuai dengan teori
yaitu:
C. PERENCANAAN
Tahap perencanaan dapat disebut sebagai inti atau pokok dari proses
arah bagi tujuan yang dicapai, hal yang akan dilakukan, termasuk
(Asmudi, 2008).
atau pereda rasa sakit, obat ini dipakai untuk meredakan rasa sakit ringan
hingga menengah. Obat ini juga bisa dipakai untuk menghilangkan nyeri.
1) Mengkajiskala nyeri
Hal ini dilakukan karena apabila nyeri pasien bertambah maka akan
berkurang.
Pemberian diit yang diberikan dari rumah sakit setiap harinya dapat
yang sedang dalam masa sakit atau penyembuhan sehingga pasien tidak
kriteria hasil:
2) Anjurkan pasien untuk makan sedikit tapi sering. Dalam hal ini
3) Kelola diit TKTP pada pasien. Hal ini dilakukan untuk memenuhi
yang adekuat.
dibutuhkan pasien.
ke sel
Penulis menetapkan 5x24 jam karena jika nilai Hb rendah maka akan
dibutuhkan oleh jaringan. Adapun jaringan yang peka akan oksigen itu
yaitu sel saraf, sel otot jantung dan sel tubulus ginjal, kalau hantaran
oksigen kurang maka yang terjadi adalah aktifitas kerja sel-sel jaringan
tersebut ikut berkurang, padahal sel-sel itu adalah sel-sel jaringan vital
untuk tubuh, maka tranfusi darah harus dilakukan, pemberian satu unit
0,5 mg/dL.
8
1) Kaji warna kulit, dan ukur tanda-tanda vital. Hal ini dilakukan
mencegah kelelahan.
2) Anjurkan pasien tidur dengan posisi kepala lebih tinggi. Hal ini
bingung.
ke-10
resiko infeksi dibutuhkan terapi anti biotik yang harus dilakukan secara
waktu pemberian antibiotik harus dilakukan secara tepat pada jam yang
.
8
fungsiolesa)
2) Dalam hal ini dilakukan karena untuk memantau tanda dan gejala
2) Dalam hal ini dilakukan karena jika pasien terkena infeksi maka
dan fungsiolesa.
3) Batasi pengunjung
pengunjung.
infeksi.
dan kelelahan.
jika keadaan secara umum pasien itu bersih rapi secara tidak langsung
sesuai kemampuannya.
kehilangan kemandirian.
8
D. PELAKSANAAN
kesehatan lain. Hal ini dapat terwujud dan terjaga juga karena kerjasama
yang baik antara penulis, perawat bangsal, pasien, keluarga pasien dan tidak
pasien.
pasien.
sel
pasien.
3) Membatasi pengunjung.
Hal ini tidak terlaksana karena tidak ada indikasi terinfeksi oleh
E. EVALUASI
keadaan pasien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang
dari :
pasien.
2. Evaluasi hasil : mengacu pada tujuan dan kriteria yang telah ditetapkan
dalam perencanaan.
keperawatan dari tanggal 23 Juni 2016 sampai 25 Juni 2016 adalah sebagai
berikut :
9
Karena ada kriteria yang belum tercapai yaitu pasien masih naik
sebagian.
penyembuhannya.
oksigen/nutrisi ke sel
F. DOKUMENTASI
dengan SMART dan pada bagian intervensi sudah disusun dengan rumus
sesuai dengan apa yang telah direncanakan dengan tujuan untuk memenuhi
pasien secara optimal dan dapat mengukur hasil dari proses keperawan yang
asuhan keperawatan terhadap pasien harus sesuai dengan standar kode etik
dari tanggal 23 Juni 2016 sampai dengan 25 Juni 2016 di Ruang Bougenvile 3
A. KESIMPULAN
1) Pengkajian
hanya dari sisi biologis saja akan tetapi juga memikirkan sisi psikologis,
98
9
maka data yang diperoleh juga tidak lengkap. Misalnya salah satu aspek
tidak terkaji yaitu aspek biologis maka kita tidak akan mengetahui masalah
menemukan data dasar tentang pasien. Dimana klien berusia 22 tahun, usia
tersebut termasuk usia pertengahan atau middle age sesuai dengan tahapan
terapeutik yang baik agar memperoleh data yang bias dijadikan suatu
dan juga perlunya kerja sama dengan berbagai pihak dalam hal ini
holistic.
2) Diagnosa Keperawatan.
Dari data atau masalah yang ada pada pasien, maka ditegakkan 5
10.
3) Perencanaan
4) Pelaksanaan
Penulis mendapat suatu pengalaman baru yang sangat berguna untuk kita
5) Evaluasi
ke-10.
6) Dokumentasi Keperawatan
nsampai evaluasi, yang mana ini juga dapat digunakan sebagai sarana
komunikasi yang efektif bagi tim kesehatan dan sarana belajar bagi
B. SARAN
asuhan keperawatanpadapasien.
Thalasemia dari tanggal 23 Juni 2016 sampai dengan 25 Juni 2016 di Ruang
Berdasarkan hasil laporan kasus yang penulis susun maka penulis ingin
memberikan saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan kearah yang lebih
Aru W. Sudoyo. dkk. 2009. Buku Ajar Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing.
Askandar T. dkk. 2007. Buku Ajar Penyakit Dalam. Surabaya. Airlangga: University
Press.
Asmudi.2008.Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta: EGC
Bakta, I Made. 2006. Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta: EGC.
Doengoes , Marilyn E. 2006. Rencana Asuhan Keperawatan , Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: EGC.
Herdman Heater.2012.Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2012-2014 Definisi
dan Klasifikasi. Jakarta: EGC
Hoffbrand, J.E. Pettit, P.A.H. Moss. 2005. Kapita Selekta Hematologi. Jakarta: EGC.
Mansjoer, Arif. 2005. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 1. Jakarta: Media
Aesculapius
Muttaqin, Arif. 2009. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Kardiovaskular dan Hematologi. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. 2007. Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Hematologi.
Jakarta: Salemba Medika.
Price, Sylvia A, Lorraine M, Wilson. 2005. Konsep Klinis Proses Penyakit Edisi 6
Vol. 2. Jakarta: EGC.
Tarwanto,Wartonah.2010.Kebutuhan Dasar Manusia damn Proses Keperawatan
Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika
RESUME KEPERAWATAN
1) PENGKAJIAN
dokumentasi
a) Data dasar
Nama : Ny “C”
Umur : 22 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Wiraswasta
Sleman, Yogyakarta
Nama : Ny “M”
Umur : 52 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Sleman, Yogyakarta
- Faktor presipitasi
2) Obat-obatan
kloramfenikol).
3) Infeksi
a) Infeksi Virus
b) Infeksi Bakteri
seperti pneumokokus.
c) Infeksi Parasit
lelah dan pusing, nafsu makan menurun makan hanya habis ¼ porsi
diit dari rumah sakit, pasien mengatakan sehari mandi 1x karena takut
tusukan infus terlepas dan basah, badan pasien teraba panas, pasien
tampak tiduran ditempat tidur, pasien lebih banyak tidur dari pada
bangun lama tidur 15 jam lama bangun 7 jam dan semua kebutuhan
sebanyak 5 kolf, Hemoglobin menjadi 9,8 g/dl dan setelah itu boleh
pulang. Dirumah selama 2 bulan pasien merasa lemas lagi dan kontrol
5,9 g/dl kemudian dirawat inap lagi dan ditranfusi darah merah lagi
sebanyak 3 kolf Hemoglobin menjadi 8 g/dl dan boleh pulang tetapi
Genogram :
Keterangan :
: Pasien
: Tinggal serumah
: Garis keturunan
(6) Riwayat kesehatan sekarang
sehari (± 900 – 1600cc) dengan jenis minuman air putih dan teh.
makan makanan yang dari rumah sakit hanya habis ¼ porsi, pasien
(c) Eliminasi
BAB : Sebelum sakit, pasien biasa buang air besar 1 kali sehari
dan bau khas urine. Selama sakit pasien buang air kecil 8 kali
dalam sehari
No. ADL 0 1 2 3 4
1 Mandi
2 Makan
3 Toileting
4 Berpakain
5 Aktivitas
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Dibantu alat
4 : Dibantu total
Sebelum masuk rumah sakit 6-7 jam per hari, setiap bangun
tidur badan terasa segar dan tidak mengalami gangguan tidur. Saat
1) Kebersihan kulit
2) Rambut
3) Telinga
4) Mata
5) Mulut
6) Kuku
Konsep diri
1) Identitas pasien
3) Peran diri
4) Gambaran diri
5) Intelektual
sekarang
6) Hubungan interpersonal
7) Spiritual
memilih diam.
9) Emosional
a) Afek
b) Mood
c) Kontak mata
mengajaknya bicara.
11) Komunikasi
bahasa indonesia
(7) Pemeriksaan Fisik
Eyes 4
Verbals 5
Motorics 6
Keterangan:
Skor 12 – 13 : Apatis
Skor 11 – 12 : Somnolent
- Suhu : 38,1oC
- Respirasi : 25 x/menit
(c) Status Gizi
Intake/Output :
diit dari rumah sakit. Program diit dari rumah sakit yaitu TKTP.
- BB : 49 kg
- TB : 157 cm
Interprestasi : Underweight
IMT 25 – 30 = Overweight
IMT 20 – 25 = Normal
- Kepala
- Dada
Jantung
Paru-paru
Auskultasi : Vesikuler
- Abdomen
Perkusi : Thympani
- Ekstremitas
Atas
dan kotor.
- Kulit
merah kebiruan.
Kekuatan Otot :
4 4
4 4
Keterangan :
penahanan penuh.
adanya kontraksi.
(8) Oksigenasi
500ml)