Oleh :
FITRI NUR AINI
NIM : 2317015
(Habib Syech)
“Sebuah mimpi akan terwujud, jika kita punya keberanian untuk mengejarnya”.
(Walt Disney)
“Butuh sebuah keberanian untuk memulai sesuatu, dan butuh jiwa yang kuat
untuk menyelesaikanya”.
7
HALAMAN PERSEMBAHAN
1. Bapak dan Ibu tercinta saya yang selalu merawat, mendidik dan
memberikan dukungan serta doa selama ini
2. Pembimbing KTI saya Ibu Dewi Kusumaningtyas, S.Kep., Ns., M.Kep
dan Ibu Warsiyah, S.Kep., Ns., M.P.H selaku dosen pembimbing yang
dengan sabar telah banyak memberikan support, semangat, mencurahkan
segala tenaga, pikiran dan kesabaran dalam memberikan bimbingan,
pengarahan serta saran-saran selama penyusunan Karya Tulus Ilmiah
3. Mas Fahmi sesama mahasiswa keperawatan yang selalu memberikan
support dan mau direpotin selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah
4. Teman seperjuangan satu kelompok Erma Arfianti dan Lisa Sukma
Fauziah “Tim Maternitas” yang kalo setiap mau ngerjain refisian selalu
memberikan dukungan dan semangat
5. Sahabatku tercinta Dista Aulia Rohimah, Erna Dwi Susanti, Karen
Meilani, dan Susi Susanti yang selama ini mau-mau aja direpotin.
Terimakasih atas doa dan dukungan kalian selama ini
6. Teman-teman kelas 3A yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu,
terimakasih sudah berjuang bersama-sama
7. Teman-teman angkatan 23 yang sudah berjuang bersama selama 3 tahun
8. Dan tentunya Almamaterku tercinta Akper “YKY”
8
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan karya tulis
ilmiah dengan judul “Studi Dokumentasi Nausea Pada Pasien Dengan Kanker
Karya tulis ilmiah ini disusun dan diajukan guna melengkapi salah satu
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini dapat disusun dan
diselesaikan atas bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan
Yogyakarta
Akper “YKY”
“YKY”
4. Suhartini Rahayu Maria, S.Kep., Ns., M.Kes Selaku dosen penguji dari
Akper “YKY”
5. Semua pihak yang telah membantu atas terselesainya penulisan karya tulis
9
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ilmiah ini masih
jauh dari sempurna. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini, dan semoga karya tulis
10
Daftar Isi
11
c.Perencanaan .......................................................................... 29
d.Implementasi ......................................................................... 31
e.Evaluasi ................................................................................. 31
f.Dokumentasi .......................................................................... 33
4. Peran keluarga .......................................................................... 33
B. Kerangka teori ............................................................................ 34
BAB III Metode Studi Kasus .......................................................................... 35
A. Rancangan studi kasus ................................................................ 35
B. Subjek studi kasus ..................................................................... 35
C. Lokasi dan waktu studi kasus .................................................... 35
D. Definisi operasional .................................................................... 35
E. Instrumen studi kasus .................................................................. 36
F. Teknik pengumpulan data ........................................................... 36
G. Analisa data ................................................................................ 37
H. Etika studi kasus ....................................................................... 37
I. Alur penelitian ............................................................................ 38
BAB IV Hasil dan pembahasan ..................................................................... 40
A. Hasil .......................................................................................... 40
B. Pembahasan ............................................................................... 43
BAB V Penutup ............................................................................................. 48
A. Kesimpulan ............................................................................... 48
B. Saran .......................................................................................... 49
Dafttar pustaka
Lampiran
12
Daftar Tabel
13
Daftar Gambar
14
Daftar Bagan
15
Fitri Nur Aini (2020). Studi Dokumentasi Asuhan Keperawatan Nausea Pada
Pasien Dengan Kanker Serviks
Pembimbing : Dewi Kusumaningtyas, Warsiyah
Abstrak
Kanker serviks adalah tumor ganas yang terjadi pada daerah organ
reproduksi wanita antara vagina dan uterus. Pengobatan kanker serviks adalah
kemoterapi yang dapat menimbulkan efek mual/muntah (nausea).
Tujuan studi dokumentasi ini adalah untuk mengetahui gambaran asuhan
keperawatan nausea post kemoterapi pada pasien kanker serviks. Metode
penelitian ini adalah mengunakan metode studi dokumentasi rancangan kualitatif
dengan objek penelitian satu laporan asuhan keperawatan yang dilampirkan Karya
Tulis Ilmiah (KTI) mahasiswa tahun 2015 yang dilakukan di Ruang Bougenville 1
IRNA 1 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Studi Dokumentasi ini dilakukan pada
bulan Januari – Juni 2020.
Hasil yang didapatkan dari data pengkajian pada pasien mengeluh
mual,muntah dan makan hanya habis ½ porsi kadang habis-kadang tidak, pasien
berhenti makan jika merasakan mual. Asuhan keperawatan pengkajian belum
lengkap terkait komponen ABCD (Antropometri, Biokoimia, Clinical sign, Diit),
data penegakkan asuhan keperawatan tidak sesuai dengan data pasien, selain itu
data lainya dari pengkajian sampai dengan evaluasi sudah lengkap.
Kesimpulan masalah nausea post kemoterapi pada pasien kanker serviks
perlu diberikan asuhan keperawatan yang komrehensif dan terdokumentasikan
dengan lengkap.
16
Fitri Nur Aini (2020). Study Documentation of Nausea Nursing Care in Patients
With Serivcal Cancer
17
18
BAB I
PENDAHULUAN
pertumbuhan sel tidak normal terus menerus dan tidak terkendali yang
jauh dari asalnya yang disebut metastasis (Depkes RI, 2010). Penyakit
kanker tersebut sering ditemui pada pria dan wanita. Salah satunya adalah
yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim
kumpulan lebih dari virus yang berhubungan, yang dapat menginfeksi sel-
sel pada permukaan kulit yang dapat ditularkan melalui kontak kulit
dilakukan skrining sejak awal, sehingga dapat terjadi dampak yang lebih
buruk bagi penderita antara lain masalah fisik seperti nyeri, kelemahan
Jawa Tengah, 2018). Dampak psikologis yang dapat terjadi pada penderita
saat pertama kali didiagnosa adalah kecemasan, kesedihan, dan takut akan
peringkat empat terbanyak pada wanita. Kasus kanker yang paling banyak
16,7% dari total 348.809 kasus kanker (WHO, 2018). Kanker serviks
(leher rahim) merupakan jenis kanker kedua yang paling banyak terjadi di
Indonesia sebanyak 32.569 kasus atau 9,3% dari total kasus (WHO, 2018).
per 1000 penduduk, disusul dengan Sumatera Barat 2,47% dan Gorontalo
2,44%.
peningkatan tersebut di rawat jalan sebanyak (486 kasus) dan untuk rawat
didapatkan data jumlah pasien dari Bulan Agustus 2019 hingga Januari
ovarium 5,13%, kanker vulva 0,38% dan mioma uteri 1,31%. Berdasarkan
pada fungsi ginjal dan usus, atau organ lain tubuh seperti hati dan paru-
(Gustini, 2019).
umum dari banyak perawatan kanker. Mual dan muntah adalah dua efek
samping yang paling ditakuti untuk pasien kanker dan keluarga mereka
pengobatan penyakit tersebut. Oleh karena itu peran perawat salah satunya
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
kanker serviks
2. Tujuan Khusus
yang sakit
g. Ruang Lingkup
h. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
A. Landasan Teori
1. Kanker Serviks
pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan
Banyak wanita yang dengan daya tahan tubuh yang baik mampu
Elisabeth, 2015).
b. Anatomi Serviks
yang terletk sepertiga lebih rendah dari rahim atau uterus. Tubular
8
9
tulang rawan yang ditutupi oleh jaringan halus, lembab dan tebalnya
sekitar 1 inch. Terdapat dua bagian utama dari serviks, yaitu ektoserviks
dalam rahim.
10
sangat berbahaya adalah HPV tipe 16, 18, 45, dan 56 (NANDA
NIC&NOC, 2015).
2) Merokok
4) Sosial Ekonomi
sebuah penelitian, risiko kanker serviks dua kali lipat lebih besar dari
2014).
2) Mual,muntah
wanita.
2) Gejala lanjut
Cairan yang keluar dari liang vagina berbau tidak sedap, nyeri
yaitu:
1) Mikroskopis
a) Displasia
2) Makroskopis
a) Stadium preklinis
b) Stadium permulaan
d) Stadium lanjut
mudah berdarah.
f. Patofisiologis
Wilson, 2012).
tubuh berkurang dan resiko injuri pun akan mucul. Tidak sedikit
terlihat
2) Schillen Test
3) Kolposkopi
4) Kolpomikroskopi
5) Biopsi
karsinomanya
18
6) Konisasi
1) Cerlage serviks
2) Terapi antibiotik
3) Metode Krioterapi
suhu yang amat dingin (dengan gas CO2) sehingga sel-sel akan
4) Terapi laser
5) Kemoterapi
6) Histerektomi total
terbaik.
7) Biopsi
i. Komplikasi
berikut:
1) Perdarahan
2) Gagal Ginjal
3) Pembekuan Fistula
vagina.
2. Kemoterapi
a. Pengertian Kemoterapi
melalui intraena atau obat oral. Obat ini akan membunuh sel
b. Efek samping
3. Nusea (mual/muntah)
a) Mual
b) Muntah
a) Subyektif
b) Obyektif
(2) Pucat
c. Penyebab Nausea
1) Efek toksin
2) Penyakit kanker
3) Kehamilan
6) Distensi lambung
7) Iritasi lambung
sebagai berikut :
24
kanker serviks)
otak)
lainya.
muncul bila tubuh kekurangan cairan dan nutrisi adalah lemas dan
oleh kanker itu sendiri atau juga sebagai efek dari perawatan
seperti kemoterapi, terapi radiasi atau obat lain seperti obat yang
25
(David, 2010).
f. Penatalaksanaan
1) Obat antimietik
b) Kortikosteroid
Dexamethasone
e) Proklorperazin
dan lunak.
sebelum kemoterapi
makan
seseorang.
cairan.
2) Riwayat kesehatan
3) Keluhan utama
keputihan
intraservikal
dengan pasien
urogenital.
8) Pemeriksaan Fisik
dan limfe
distensi abdomen
9) Data Khusus
sekarang
berikut :
kimia irritatif
ketidakseimbangan cairan.
c. Perencanaan
Pe
rencanaan
Tujuan Intervensi
setelah dilakukan Manajemen Mual
30
Perencanaan
Tujuan Intervensi
setelah dilakukan Nausea
tindakan Management
keperawatan - tanyakan kepada
selama pasien penyebab mual.
3x24 jam - Observasi asupan
diharapkan mual makanan dan cairan
teratasi dengan - anjurkan pasien untuk
criteria hasil: makan makanan yang
a. pasien mengatkan kering lunak.
31
d. Implementasi keperawatan
kesehatan lain
lain.
e. Evaluasi Keperawatan
tindakan keperawatan.
masih terjadi atau juga dapat dituliskan masalah yang terjadi akibat
masalah klien.
(Perencanaan).
keperawatan.
f. Dokumentasi Keperawatan
5. Peran Keluarga
pengobatan kemoterapi.
34
A. Kerangka Teori
Penyebab Nausea, adalah
sebagai berikut :
1) Efek toksin
2) Penyakit kanker
3) Kehamilan
4) Efek agen farmakologis
Kanker serviks
5) Faktor psikologis
adalah tumor
(kecemasan, ketakutan ,
ganas yang terjadi
stress)
pada servik uterus,
6) Distensi lambung
suatu daerah pada
organ reproduksi
wanita yang Penatalaksanaan nausea:
merupakan pintu Nausea adalah perasaan
a. Pengkajian
masuk kea rah tidak nyaman pada
b. Diagnosa
rahim yang bagian belakang
c. Rencana tindakan
terletak antara tenggorokan atau
d. Pelaksanaan
rahim (uterus) lambung yang dapat
e. Evaluasi
dengan liang mengakibatkan muntah
senggama (vagina)
Efek samping :
Peran keluarga
Akibatnya, jika muntah
berlangsung terus menerus, dalam menangani
penderita akan mengalami keluarga yang sakit
dehidrasi dan malnutrisi. kanker serviks
Gejala yang muncul bila
tubuh kekukarang cairan dan
nutrisi adalah lemas dan
sakit kepala. Bila kondisi ini
terjadi, penderita harus
segera mendapatkan
penanganan medis.
A. Rancangan Penelitian
B. Objek Penelitian
yang dilampirkan di dalam KTI (Karya Tulis Ilmiah) Dewa Ayu (2015)
Program Studi DIII Keperawatan pada bulan Februari 2020 sampai dengan
bulan Juni 2020, yakni dimulai dari penyusunan proposal sampai dengan
D. Definisi Operasional
35
36
yang menjadi instrumen penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Peneliti
dokumen yang ditulis kembali oleh orang yang tidak langsung mengalami
G. Analisa Data
teori atau artikel penelitian yang ada sebagai bahan untuk memberikan
2013).
2. Confidentiality (Kerahasiaan)
I. Alur Penelitian
Kesimpulan Gambaran
Membandingkan
Nausea post
dengan teori dan
kemoterapi pada Pasien hasil
Kanker Serviks
A. Hasil
pada tanggal 01 Juni 2015 dengan diagnose medik kanker serviks stadium
kanker serviks 1b, lalu pasien di rujuk ke RSUP Dr. Sardjito untuk
Dr. Sardjito dengan diagnosis kanker serviks 1b. Pasien datang ke poli
2015 yang ke tiga tanggal 19 Maret 2015 dan yang ke empat tanggal 24
April 2015.
masuk ke rumah sakit pada tanggal 01 Juni 2015, pasien mengeluh mual
41
42
dihabiskan ½ porsi dan jika mual pasien langsung berhenti makan. Pasien
selama 4 hari setelah masuk. Terpasang infus NaCl 0,9% 20 tpm sejak
mengatasi episode mual dan muntah, pasien mengatakan sudah tidak mual
pasien untuk makan makanan yang kering dan lunak, observasi KU,
berikan obat anti mual sesuai yang diresepkan, kolaborasi dengan ahli gizi.
43
kolaborasi dengan ahli gizi. Hasil dari pelaksanaan yang dilakukan setelah
3x24 jam masalah keperawatan nausea teratasi hal ini dibuktikan dengan
kondisi umum pasien compos mentis, wajah pasien tampak rilex, pasien
B. Pembahasan
Ny. S yang menderita kanker serviks stadium IIB yang dirawat di Ruang
Pengkajian nausea sudah dilakukan namun ada beberapa yang kurang. Hal
berhenti makan jika merasa mual. Hal ini dibuktikan dengan beberapa data
penulis belum menanyakan berat badan pasien, karena hal itu digunakan
menanyakan lebih detail terkait kapan gejala mual dan muntah muncul
keluhan tersebut 4 hari setelah masuk rumah sakit pada tanggal 01 Juni
44
bahwa waktu terjadinya mual dan muntah sangat beragam yaitu selama
kemoterapi dan bahkan mual dan muntah dapat terjadi sehari setelah
hilang timbul dan terus menerus. Di data itu lebih baik diperjelas dan
ditanyakan lebih detail kepada pasien, karena dari hasil pengkajian pasien
mengetahui index masa tubuh pasien apakah masih dalam batas normal
menu makan yang diberikan rumah sakit kadang habis kadang tidak. Hal
(2015) tanda dan gejala kanker serviks antara lain hilangnya nafsu makan,
mengatakan pusing dan lemas, setiap makan pasien juga tidak selalu
dengan etiologi yang ditulis oleh penulis sebelumnya, yaitu mual pasien
bukan karena efek kemoterapi tetapi karena faktor biologis pasien. Mual
pasien juga disebabkan karena penyakit kanker yang diderita pasien, hal
05 Juni 2015.
sesuai dengan data yang didapatkan di data hasil pengkajian, hal ini
jika dilihat dari data pasien etiologi yang seharusnya adalah nausea b.d
penyakit kanker sesuai dengan diagnose SDKI DPP PPNI (2016). Hal ini
pada tanggal 06 Juni 2015 sedangkan gejala mual pasien sudah muncul di
hari pertama yaitu tanggal 04 Juni 2015 . Jadi, menurut peneliti mual
Dalam penulisan tujuan dan kriteria hasil sudah sesuai dengan teori
Time) hal ini dibuktikan dengan sasaran peneliti sebelumnya yaitu pasien
pengkajian.
hal ini direncanakan untuk mengetahui asupan nutrisi dan cairan yang
masuk ke dalam tubuh pasien, anjurkan pasien utuk makan makanan yang
kering dan lunak hal ini direncanakan agar membantu mengurangi mual
merasakan mual setiap makan diit yang diberikan oleh rumah sakit,
berikan obat anti mual sesuai yang diresepkan hal ini drencanakan untuk
mengurangi rasa mual pasien, kolaborasi dengan ahli gizi hal ini
pasien dan porsi yang dibutuhkan pasien. Hal tersebut sesuai dengan
nausea dapat dicegah dengan memberikan obat anti mual sebelum, selama,
asupan gizi yang berkepanjangan, dan didukung dengan teori dari Anlaku
& Francis (2017) yang menyatakan pengelolaan nausea tanpa obat antara
lain minum banyak cairan makan, makanan dalam porsi kecil, kering dan
lunak. Perencanaan ini ada satu intervensi yang belum dilakukan sesuai
dan lunak dan kolaborasi dengan ahli gizi. Penulis tidak melakukan
labelnya adalah management nausea. Hal ini juga sesuai dengan teori
SLKI DPP PPNI (2017) yaitu dengan kriteria hasil manajemen mual.
makanan dan cairan, anjurkan pasien untuk makan makanan yang kering
dan lunak, berikan obat anti mual sesuai yang diresepkan. Hal ini sesuai
dengan teori menurut SIKI DPP PPNI (2018) tindakan yang dilakukan
jumlah kecil.
yaitu memberikan obat anti mual, tidakan tersebut tidak dilakukan karena
umum pasien dan mengobserfasi asupan makanan dan cairan. Hal itu
dilakukan karena dilihat dari terapi obat yang diberikan pada tanggal 04
Juni 2015 adalah obat paracetamol dan dexamethasone. Pada hari tersebut
49
hasil pengkajian pasien, pasien tidak demam hal ini dibuktikan dengan
suhu pasien 36,5 °C. Jadi fungsi paracetamol selain untuk demam dapat
digunakan juga untuk obat nyeri karena efek kemoterapi atau karena efek
nausea. Menurut penulis mual pasien bukan disebabkan karena efek obat
dimulai pada tanggal 4 Juni dan pada tanggal tersebut pasien sudah
mengeluh mual.
evaluasi hasil dan evaluasi proses sudah sesuai benar ada nama terang dan
tanda tangan hal ini sesuai dengan teori (Budiono, 2016) Evaluasi proses
waktu yang ditetapkan. Di data yang didapatkan dari pasien belum ada
50
pasien. Hal ini sesuai dengan teori dari Ratna (2010) yang mengatakan
pengobatan kemoterapi.
yaitu setelah dilakukan tindakan selama 3x24 jam masalah teratasi hal ini
pasien mau mendengarkan saran dari perawat yaitu mencoba untuk makan
makanan yang kering dan lunak, setelah tidak terlalu merasakan mual
makanan yang dokonsumsi pasien agar saran yang telah diberikan benar-
benar dilakukan oleh pasien. Dari diit yang telah diberikan, pasien sudah
bisa menghabiskan 1 porsi makanan yang diberikan rumah sakit. Hal ini
51
juga sesuai dengan teori dari Budiono (2016) yang menyatakan evaluasi
keadaan pasien dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat pada tahap
sesuai dengan SOAP. Hal ini sesuai dengan teori Budiono (2016),
langsung kepada klien dan yang dirasakan klien setelah dilakukan tindakan
keperawatan yang masih terjadi atau juga dapat dituliskan masalah yang
hari, tanggal, jam dan nama terang meskipun belum ada tanda tangan.
A. KESIMPULAN
dengan data yang didapatkan dari pasien karena faktor mual pasien bukan
pasien utuk makan makanan yang kering dan lunak, kolaborasi dengan
ahli gizi.
ada 2 rencana tindakan yang belum dilakukan yaitu memberikan obat anti
52
53
6. Penulis belum mengkaji terkait peran keluarga pada pasien yang menderita
kanker serviks
B. SARAN
1. Untuk Pendidikan
American Cancer Society (ACS). 2014. Global Cancer Fact & Figures 2nd Editon.
Afailablefrom:https://www.breastcancer.org/symtoms/undesrtand_bc/sta
tisyic. diakses tanggal 08 Feberuari 2020.
Ambarwati, W, N & Wardani, E, K. (2014). Efek Samping Kemoterapi Secara
Fisik Pada Penderita Kanker Serviks. Journal Unimus. Diakses pada
tanggal 25 April 2020, dari
Http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psnl2012010/article/1428.
Anlaakuu, Peter,. & Anto, Francis. (2017). Anemia pada Kehamilan dan factor-
faktor terkait studi cross sectional dan petugas antenatal di Rumah Sakit
Kota Sunyani, Ghana. BMC Journal. Published online 2017 August.
https;//oncocare.sg/id/blogs/mual-muntah-diinduksi-kemoterapi-6-hal-
yang-perlu-diketahui/. Diakses tanggal 14 Februari 2020.
Arinda, (2017). Kanker Serviks: Penyebab, Gejala dan penangananya. Jakarta:
Salemba Medika.
Ariumaniez. (2010). Human Papiloma virus (HPv) Penyebab Kanker Serviks.
Dari:http:/Arumaniezt21.Wordpress.com/2010/02/21/Hpv-penyebab-
KankerServiks/. Diakses tanggal 15 Februari 2010.
Aspiani, R, Y, dan Yulianti, L. (2010). Asuhan Kebidanan 4 patologi. Jakarta: Cv
trans info media.
Budiono. (2016). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Kemenkes RI.
Bulechek, G., dkk. (2016). Nursing Outcome Classification (NOC) Edisi Bahasa
Indonesia Editor Intansari. N & Roxana. D.T. CF Mocomedia : Elseiver
Bulechek, G., dkk. (2016). Nursing Intervention Classification (NIC) Edisi
Bahasa Indonesia Editor Intansari. N & Roxana. D.T. CF Mocomedia :
Elseiver
Carpenito, L.J. (2009). Buku Saku Diagnosis Keperawatan. EGC: Jakarta.
Corner. (2013). International Journal for Equity in Health 2013. Diakses tanggal
10 Februari 2020
TIJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Oleh :-
dokumentasi
1. Identitas
Nama : Ny. “ S”
Umur : 33 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan :-
No. RM : 010.07.06.25
pengobatan kemoterapi
yang terdiri dari sel sel epitel anaplastik inti bulat oval,
infiltrative pada stroma. Pada bulan januari 2015 pasien di rujuk ke RSUP
pada tanggal 07 januari 2015, yang ke dua tanggal 17 februari 2015, yang
Sardjito.
4) Keluhan Utama
Keterangan :
: Laki-laki :
Bercerai
: Perempuan :
Garis Keturunan
: Meninggal
: Garis Pernikahan
51
seperti dia, dan tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan seperti
a. Keadaan umum
1). Kesadaran
20 x/ mnt.
b. Kepala
c. Mata
Tidak ada sekret, tidak ada peradangan, bentuk hidung simetris, tidak
f. Pernafasan
Dada tampak simetris. Tidak ada nyeri tekan dan tidak teraba massa/
tumor pada dada. Tidak ada kelainan pada pernafasan pasien. Suara paru
g. Sirkulasi
Capilary refill < 2 detik. Nadi radialis teraba 88 x/ mnt. Warna kulit tidak
sianosis.
i. Dada
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Perkusi
4) Auskultasi
j. Abdomen
1) Inspeksi
2) Auskultasi
3) Perkusi
53
4) Palpasi
payudara, putting susu menonjol keluar. Tidak ada nyeri tekan, tidak
menstruasi haid rutin setiap bulan satu kali, darah haid tidak keluar
mengatakan tidak
GCS : E : 4, V : 5, M : 6
54
n. Muskuluskeletal
Ekstrimitas
1) Atas
2) Bawah
terdapat odema.
o. Kulit
4. Kesehatan Lingkungan
Pola pikir pasien koheren, pasien menyadari baha dirinya saat ini sakit dan
b. Persepsi diri
Pasien mengatakan yang dipikirkan saat ini adalah ingin segera sembuh
c. Hubungan/ komunikasi
1) Bicara
55
indonesia.
2) Tempat tinggal
3) Kehidupan keluarga
Keuangan mencukupi.
d. Kebiasaan seksual
e. Pertahanan koping
1) Pengambilan keputusan
56
sekarang.
tidur atau nonton tv, pasien mengatakan tidak merokok dan minum
alcohol.
g. Nutrisi
Selama sakit pasien mengatakan nafsu makan berkurang, menu makanan
h. Eliminasi
konsistensi lembek warna kuning dan bau khas feses. Pasien mengatakan
57
BAK 4-6 x sehari, dengan warna kuning jernih bau khas urine. Pasien
eliminasi.
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
B. Analisa Data
Ds:-
Ds:
-
pasien
mengatakan
pusing dan
merasa lemas Penurunan konsentrasi Ketidak efektifan
Do: Hb dan daah jaringan perifer
- konjungtiva pasien
tampak anemis
- hemoglobin (8,9
g/dl)
60
Ds:
- pasien mengeluh mual jika makan, pasien mengatakan tidak
menghabiskan makannya jika mual pasien langsung berhenti makan.
Do:
- pasien hanya menghabiskan ½ porsi makananya - Tampak sisa
makananya ½ porsi .
Do:
- Terpasang infus NACL pada tangan kiri pasien, pada tanggal 04/06/2015.
- Leukosit(8,92 10^3/U
63
63
C. Rencana Tindakan, Intervensi, Pelaksanaan, dan Evaluasi
ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny “S” Ruang : Bougenvil 1 No.
CM : 01.07.06.25
HR/ PERENCANAAN
TGL/ DIAGNOSA RENCANA PELAKSANAAN EVALUASI
JAM KEPERAWATAN TUJUAN TINDAKAN
46
Kamis, Nausea b.d terapi Nausea setelah Nausea Kamis 04/06/15 Kamis 04/06/15
04/06/ farmaseuntikal dilakukan management Jam : 08.00 wib - Jam 13.00 wib
15 (kemoterapi) d.d: tindakan -tanyakan kepada menannyakan S : pasien mengatakan mual
07.40 Ds: keperawatan selama pasien penyebab kepada pasien jika makan , pasien
wib -pasien mengeluh mual 3x24 jam diharapkan mual. -observasi penyebab mual. - mengatakan tidak
jika makan, pasien mual teratasi dengan asupan makanan mengobservasi menghabiskan makannya
mengatakantidak criteria hasil: dan cairan asupan makanan
menghabiskan makannya -pasien mengatkan -anjurkan pasien dan cairan . O : pasien tampak lemas, diit
jika mual pasien langsung penyebab mual dan untuk makan hanya habis setengah porsi ½
berhenti makan. muntah makanan yang Dewa ayu
Do: Pasien mengambil kering lunak. - A : Masalah nausea belum
-pasien hanya langkah untuk berikan obat anti teratasi
menghabiskan ½ porsi mengatasi episode mual sesuai yang
makananya mual dan muntah. - diresepkan. -
P : Lanjutkan intervensi
Pasien menyatakan Kolaborasi dengan
- anjurkan pasien
sudah tidak mual ahli gizi. -observasi
untuk makan makanan
rentang waktu yang di KU
yang kering dan lunak
harpkan Dewa Ayu
Dewa ayu
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Ny. “S” Ruang : Bougenville 1 No
CM : 01070625
46
HR/T
GL/J DIAGNOSA JAM PELAKSANAAN CATATAN PERKEMBANGAN PARAF& TGL
AM KEPERAWATAN NAMA TERATASI
Kamis Nausea b.d terapi Mengobservasi Kamis 06/06/15 jam : 19.00 WIB
08/06/ farmaseuntikal 14.30 asupan makanan
15 Jam: (kemoterapi) d.d: dan cairan pasien S: pasien mengatakan mualnya sudah Dewa ayu
14.30 Ds: sedikit berkurang .
wIB -pasien mengeluh mual
jika makan, pasien
O: KU pasien composmentis ,Pasien
mengatakantidak Mengobservasi
17.30 menghabiskan diit 1/3 porsi Dewa ayu
menghabiskan keadaan umum A: Masalah nausea teratasi sebagian
makannya jika mual pasien
pasien langsung
berhenti makan. P: lanjutkan intervensi
Do: Menganjurkan Observasi keadaan
17.40 untuk makan umum pasien Dewa ayu
-pasien hanya
menghabiskan ½ porsi makanan yang
makananya kering dan lunak
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Ny. “S” Ruang : Bougenville 1
No CM : 01070625
HR/T
GL/J DIAGNOSA JAM PELAKSANAAN CATATAN PERKEMBANGAN PARAF& TGL
AM KEPERAWATAN NAMA TERATASI
46
Kamis Nausea b.d terapi Jumat 05/06/15 jam 07.00 WIB
04/06/ farmaseuntikal 20.00 Mengobservasi
15 (kemoterapi) d.d: WIB keadaan umum S:,pasien mengatkan makan makan yang
Jam Ds: pasien kering yang tidak bikin mual, pasien Dewa ayu
20.00 -pasien mengeluh mual mengatakan mualnya sudah berkurang
wib jika makan, pasien
mengatakantidak O: KU pasien composmentis, pasien tampak
Menganjurkan
menghabiskan tertiduran
20.10 untuk makan
makannya jika mual
WIB makanan yang
pasien langsung A: masalah nausea teratasi sebagian Dewa ayu
kering dan lunak
berhenti makan.
Do:
-pasien hanya P: lanjutkan intervensi
menghabiskan ½ porsi - Observasi KU pasien
makananya - Observasi keadaan Dewa ayu
umum pasien
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Ny. “S” Ruang : Bougenville 1
No CM : 01070625
HR/T
GL/J DIAGNOSA JAM PELAKSANAAN CATATAN PERKEMBANGAN PARAF& TGL
AM KEPERAWATAN NAMA TERATASI
46
Jumat Nausea b.d terapi 07.30 Mengobservasi Jumat 05/06/15, jam 14. 00 WIB 05/06/15
05/06/ farmaseuntikal WIB asupan makanan S: Pasien mengatakan sudah tidak mual.
15 (kemoterapi) d.d: dan cairan pasien Pasein mengatakan diitnya habis. Dewa ayu
Jam ; Ds:
07.30 -pasien mengeluh mual 08.00 Mengobservasi O : KU pasien compos mentis, wajah pasien
WIB jika makan, pasien WIB keadaan umum tampak rileks
mengatakantidak pasien Dewa ayu
menghabiskan A : masalah nausea teratasi
makannya jika mual 09.00 Menganjurkan
pasien langsung WIB untuk makan P : Hentikan interfensi
berhenti makan. makanan yang Dewa ayu
Do: kering dan lunak
-pasien hanya
menghabiskan ½ porsi
makananya
ASUHAN KEPERAWATAN
46
GL/J RENCANA TINDAKAN PELAKSANAAN EVALUASI
AM DIAGNOSA TUJUAN
KEPERAWATAN
Kamis k efektifan
Ketida Setelah dilakukan -monitor vital sign - Kamis, 04/06/15 kamis 04/06/15 Jam: 13.30 WIB s:
04/06/ jaringan ferifer b.d tindakan monitor tanda dan Jam: 08.00 WIB pasien mengatakan pusing dan
15 penurunan asi Hb keperawatan gejala anemia -Kelola lemas
Jam konsentr dan selama 3 x 24 jam pemberian tranfusi - memonitor vital sign O: - Hb: 8.9 g/dl
07.30 darah d .d: diharapkan anemia sesuai program (prc - TD : 100/70 mmHg
WIB pasien teratasi 200 cc) -memonitor tanda -Nadi: 88x/menit
Ds: dengan criteria -observasi reaksi dan gejala anemia A:masalah pk anemia belum
- pasien hasil; pasien teratasi
mengatakan -Hb dalam batas selama/sebelum/se Dewa ayu P: lanjutkan intervensi:
pusing dan normal ≥10 g/dl - sudah tranfusi -cek -menganjurkan - monitor tanda dan gejala
merasa lemas pasien tidak hb sebelum dan keluarga untuk anemia
Do: merasa pusing - sesudah tranfusi meningkatkan asupan - Kelola pemberian tranfusi
- konjungtiva konjungtiva -anjurkan keluarga nutrisi yang adekuat sesuai program (prc 200 cc)
pasien tampak pasien tidak untuk meningkatkan - observasi reaksi pasien
anemis anemis asupan nutrisi yang selama/sebelum/sesudah
hemoglobin adekuat. Dewa ayu tranfusi
- (8,9 g/dl) - cek hb sebelum dan sesudah
tranfusi
Dewa ayu
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Ny. “S” Ruang : Bougenville 1
No CM : 01070625
HR/T TGL
GL/J DIAGNOSA JAM PELAKSANAAN CATATAN PERKEMBANGAN PARAF& TERAT
AM KEPERAWATAN NAMA ASI
46
Kamis Ketida
k efektifan 13.40 -Memonitor suhu kamis 04/06/15jam 20.00 WIb
04/05/ jaringan ferifer b.d WIB pasien (37,9 C) -
06 penurunan asi Hb Mengelola S: pasien mengatkan sudah tidak begitu pusing dewa ayu
Jam; konsentr dan 14.15 pemberian tranfusi tetapi masih lemas
13.40 darah d .d: WIB darah (prc 200 cc)
Wib pct 500 mg, masuk , O: tranfusi prc 200 cc masuk , adanya respon
Ds: menganjurkan pasien alergi (kulit tampak kemerahan ), injeksi
- pasien 14.30 untuk minum yang dexametasone 5mg masuk. dewa ayu
mengatakan banyak.
pusing dan -Memonitor suhu A: masalah pk anemia teratasi sebagian
merasa lemas 16.20 (37.5) dewa ayu
Do: -memonitor respon P: lanjutkan intervensi
- konjungtiva pemberian ranfusi - cek hb sebelum dan sesudah
pasien tampak 16.30 (kulit pasien tranfusi
anemis kemerahan ) - - anjurkan keluarga untuk meningkatkan
hemoglobin Kolaborasi dengan asupan nutrisi yang adekuat
- (8,9 g/dl) dokter untuk
pemberian obat
(deksametasone 5 mg
)
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Ny. “S” Ruang : Bougenville 1
No CM : 01070625
HR/T TGL
GL/J DIAGNOSA JAM PELAKSANAAN CATATAN PERKEMBANGAN PARAF& TERAT
AM KEPERAWATAN NAMA ASI
46
Kamis k efektifan
Ketida Jumat 05/06/15jam 20.00 WIb
04/05/ jaringan ferifer b.d 21.00 - memonitor
06 penurunan asi Hb kulit pasien S: pasien mengatkan kulitnya sudah tidak dewa ayu
Jam; konsentr dan kemerahan lagi
20.40 darah d .d:
Wib O: tampak kulit pasien tidak kemerahan. dewa ayu
Ds:
- pasien A: masalah pk anemia teratasi sebagian
mengatakan
pusing dan P: lanjutkan intervensi dewa ayu
merasa lemas - cek hb sebelum dan sesudah tranfusi
Do: - anjurkan keluarga untuk meningkatkan
- konjungtiva asupan nutrisi yang adekuat
pasien tampak
anemis
hemoglobin
- (8,9 g/dl)
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Ny. “S” Ruang : Bougenville 1
No CM : 01070625
HR/T TGL
GL/J DIAGNOSA JAM PELAKSANAAN CATATAN PERKEMBANGAN PARAF& TERAT
46
AM KEPERAWATAN NAMA ASI
Kamis k efektifan fer
Ketida 13.40 -Memonitor suhu kamis 04/06/15jam 20.00 WIb
04/05/ jaringan feri b.d WIB pasien (37,9 C) -
06 nan asi Hb
penuru 14.15 Mengelola pemberian S: pasien mengatkan sudah tidak begitu dewa ayu
Jam; konsentr
dan WIB tranfusi darah (prc 200 pusing tetapi masih lemas
13.40 darah d .d: cc) pct 500 mg, masuk ,
Wib menganjurkan pasien O: tranfusi prc 200 cc masuk , adanya
Ds: 14.30 untuk minum yang respon alergi (kulit tampak dewa ayu
- pasien banyak. kemerahan ), injeksi dexametasone
mengatakan -Memonitor suhu (37.5) 5mg masuk.
16.20
pusing dan dewa ayu
merasa lemas -memonitor respon A: masalah pk anemia teratasi sebagian
Do: pemberian ranfusi (kulit
16.30
- konjungtiva pasien kemerahan ) - P: lanjutkan intervensi
pasien tampak Kolaborasi dengan dokter - cek hb sebelum dan sesudah
anemis untuk pemberian obat tranfusi
hemoglobin (deksametasone 5 mg ) - anjurkan keluarga untuk
- (8,9 g/dl) meningkatkan asupan nutrisi
yang adekuat
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Ny. “S” Ruang : Bougenville 1
No CM : 01070625
46
HR/T TGL
GL/J DIAGNOSA JAM PELAKSANAAN CATATAN PERKEMBANGAN PARAF& TERAT
AM KEPERAWATAN NAMA ASI
Jumat k efektifan
Ketida kamis 04/06/15jam 20.00 WIb
05/05/ jaringan ferifer b.d 08.40 Memonitor hb
06 penurunan asi Hb WIB sesudah tranfusi S: pasien mengatakan sudah tidak pusing dan dewa ayu
Jam; konsentr dan tidak lemas.
08.40 darah d .d:
Wib 10.00 Menganjurkan O: Hb: 10,8g/dl, kunjungtiva tidak anemis.
Ds: WIB keluarga untuk dewa ayu
- pasien meningkatkan A: masalah pk anemia teratasi
mengatakan asupan nutrisi yang
pusing dan adekuat P: Hentikan intervensi dewa ayu
merasa lemas
Do:
- konjungtiva
pasien tampak
anemis
hemoglobin
- (8,9 g/dl)
ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny “S” Ruang : Bougenvil I
46
No. CM : 01070625
HR/ PERENCANAAN
TGL/ DIAGNOSA RENCANA TINDAKAN PELAKSANAAN EVALUASI
JAM KEPERAWATAN TUJUAN
Kamis Resiko infeksi Risk Control Setelah Infection control( control Kamis 04/06/15 Kamis 04/06/15
04/06/ berhubungan dengan dilakukan tindakan infeksi) Jam: 14.00 WIB
15 prosedur invasive keperawatan selama - Monitor tanda dan Jam : 09.00 wib S:-
Jam : ditandai dengan : DS : 3x24 jam diharapkan gejala infeksi
07.30 - DO : resiko infeksi dapat - Ganti/ lepas -Memasang infus O: leukosit : (8.92
WIB - Terpasang infus teratasi dengan kriteria pamasangan infus 10^/UL), pasien terpasang
NACL pada hasil : - Kolaborasi, berikan -Memonitor tanda infus nacl di tangn kiri
tangan kiri pasien, - Klien bebas dari tanda terapi antibiotic dan gejala infeksi pasien 20 tpm, tidak ada
pada tanggal dan gejala sesuai instruksi tanda dan gejala infeksi .
04/06/2015. infeksi dokter -mencuci tangan setiap
- Leukosit(8,92 - Menunjukkan - Cuci tangan setiap sbelum dan sesudah A: masalah resiko infeksi
10^3/UL kemampuan untuk sebelum dan sesudah tindakan teratasi sebagian.
mencegah timbulnya tindakan. P: lanjutkan interfensi
infeksi - monitor tanda
- Jumlah leukosit dalam Dewa ayu dan gejakan
batas normal infeksi.
Dewa ayu
46
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Ny. “S” Ruang : Bougenville 1
No CM : 01070625
HR/T
GL/J DIAGNOSA JAM PELAKSANAAN CATATAN PERKEMBANGAN PARAF& TGL
AM KEPERAWATAN NAMA TERATASI
Kamis Resiko infeksi 14.30 - Memonitor Kamis 01/06/15 , Jam :20.00 WIB
04/06/ berhubungan dengan tandan dan S: - Dewa ayu
15 prosedur invasive 16.30 gejala infeksi
Jam : ditandai dengan : DS : - Mencuci O: Tidak ada tanda dan gejala
14.30 - DO : tangan infeksi , leukosit (8,92 10^3/UL. Dewa ayu
WIB - Terpasang infus 17.00 sebelum dan
NACL pada sesudah A: masalah resiko infeksi teratasi
tangan kiri tindakan sebagian Dewa ayu
pasien, pada keperawatan
tanggal P: lanjutkan intervensi
04/06/2015. - Monitor tanda dan gejala
- infeksi
Leukosit(8,9 - Ganti/ lepas pamasangan
2 10^3/UL infus
- Kolaborasi, berikan terapi
antibiotic sesuai instruksi
dokter
- Cuci tangan setiap sebelum
dan sesudah tindakan
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Ny. “S” Ruang : Bougenville 1
No CM : 01070625
HR/T
46
GL/J DIAGNOSA JAM PELAKSANAAN CATATAN PERKEMBANGAN PARAF& TGL
AM KEPERAWATAN NAMA TERATASI
Kamis Resiko infeksi 21.00 Mencuci tangan Jumat 05/06/15. Jam : 08.00
04/06/ berhubungandengan WIB setiap dan WIB
15 prosedur invasive sebelum dan S: - Dewa ayu
Jam: ditandai dengan : DS : - sesudah tindaan
20.00 DO : 06.00 keperawatan O: tidak ada tanda dan gejala
WIB - Terpasang infus WIB infeksi , leukosit: 8,9 10^3/UL
NACL pada tangan Memonitor
kiri pasien, pada tanda dan gejala A: masalah resiko infeksi teratasi Dewa ayu
tanggal infeksi sebagian
04/06/2015.
- Leukosit(8,92 P: lanjutkan interfensi
10^3/UL - Monitor tanda dan gejala
infeksi Dewa ayu
- Ganti/ lepas pamasangan infus
- Kolaborasi, berikan terapi
antibiotic sesuai instruksi
dokter
- Cuci tangan setiap sebelum
dan sesudah tindakan
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Ny. “S” Ruang : Bougenville 1
No CM : 01070625
HR/T
GL/J DIAGNOSA JAM PELAKSANAAN CATATAN PERKEMBANGAN PARAF& TGL
AM KEPERAWATAN NAMA TERATASI
46
Jumat Resiko infeksi 09.00 Memonitor tanda Jumat , 04/06/15 . jam 14.00 WIB
05/06/ berhubungan dengan WIB dan gejala infeksi
15 Jam prosedur invasive S: Dewa ayu
: ditandai dengan : DS : Mencuci tangan O: tidak ada tanda dan gejala infeksi ,
08.30 - DO : 10.00 sebelum dan leukosit 9.48 10^3/UL
Wib - Terpasang infus WIB sesudah tindakan Dewa ayu
NACL pada keperawatan A: Masalah resiko infeksi teratasi
tangan kiri sebagian.
pasien, pada Dewa ayu
tanggal P: lanjutkan intervensi
04/06/2015. - Monitor tanda dan gejala infeksi
- - Ganti/ lepas pamasangan infus
Leukosit(8,9 - Kolaborasi, berikan terapi antibiotic
2 10^3/UL sesuai instruksi dokter
- Cuci tangan setiap sebelum dan
sesudah tindakan
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Ny. “S” Ruang : Bougenville 1 No CM
: 01070625
HR/T
GL/J DIAGNOSA JAM PELAKSANAAN CATATAN PERKEMBANGAN PARAF& TGL
46
AM KEPERAWATAN NAMA TERATASI
Jumat Resiko infeksi 09.00 Memonitor tanda Jumat , 05/06/15 . jam 14.00 WIB
05/06/ berhubungan dengan WIB dan gejala infeksi
15 prosedur invasive S: Dewa ayu
Jam : ditandai dengan : DS : Mencuci tangan O: tidak ada tanda dan gejala infeksi ,
08.30 - DO : 10.00 sebelum dan leukosit 9.48 10^3/UL
Wib - Terpasang infus WIB sesudah tindakan Dewa ayu
NACL pada keperawatan A: Masalah resiko infeksi teratasi
tangan kiri sebagian.
pasien, pada Dewa ayu
tanggal P: lanjutkan intervensi
04/06/2015. - Monitor tanda dan gejala infeksi
- - Ganti/ lepas pamasangan infus
Leukosit(8,9 - Kolaborasi, berikan terapi antibiotic
2 10^3/UL sesuai instruksi dokter
- Cuci tangan setiap sebelum dan
sesudah tindakan
46
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Ny. “S” Ruang : Bougenville 1 No CM
: 01070625
HR/T
GL/J DIAGNOSA JAM PELAKSANAAN CATATAN PERKEMBANGAN PARAF& TGL
AM KEPERAWATAN NAMA TERATASI
Jumat Resiko infeksi 14.30 Memonitor tanda Jumat , 05/06/15 . jam 20.00 WIB
05/06/ berhubungan dengan WIB dan gejala infeksi
15 prosedur invasive S: Dewa ayu
Jam : ditandai dengan : DS : Mencuci tangan O: tidak ada tanda dan gejala infeksi ,
14.30 - DO : 16.00 sebelum dan leukosit 9.48 10^3/UL
Wib - Terpasang infus WIB sesudah tindakan Dewa ayu
NACL pada keperawatan A: Masalah resiko infeksi teratasi
tangan kiri sebagian.
pasien, pada Dewa ayu
tanggal P: lanjutkan intervensi
04/06/2015. - Monitor tanda dan gejala infeksi
- - Ganti/ lepas pamasangan infus
Leukosit(8,9 - Kolaborasi, berikan terapi antibiotic
2 10^3/UL sesuai instruksi dokter
- Cuci tangan setiap sebelum dan
sesudah tindakan
46
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Ny. “S” Ruang : Bougenville 1
No CM : 01070625
HR/T
GL/J DIAGNOSA JAM PELAKSANAAN CATATAN PERKEMBANGAN PARAF& TGL
AM KEPERAWATAN NAMA TERATASI
Jumat Resiko infeksi 20.00 Memonitor tanda Jumat , 05/06/15 . jam 07.00 WIB
05/06/ berhubungan dengan WIB dan gejala infeksi
15 prosedur invasive S: Dewa ayu
Jam : ditandai dengan : DS : Mencuci tangan O: tidak ada tanda dan gejala infeksi ,
20.00 - DO : 22.00 sebelum dan leukosit 9.48 10^3/UL
Wib - Terpasang infus WIB sesudah tindakan Dewa ayu
NACL pada keperawatan A: Masalah resiko infeksi teratasi
tangan kiri sebagian.
pasien, pada Dewa ayu
tanggal P: lanjutkan intervensi
04/06/2015. - Monitor tanda dan gejala infeksi
- - Ganti/ lepas pamasangan infus
Leukosit(8,9 - Kolaborasi, berikan terapi antibiotic
2 10^3/UL sesuai instruksi dokter
- Cuci tangan setiap sebelum dan
sesudah tindakan
74
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Ny. “S” Ruang : Bougenville 1
No CM : 01070625
HR/T
GL/J DIAGNOSA JAM PELAKSANAAN CATATAN PERKEMBANGAN PARAF& TGL
AM KEPERAWATAN NAMA TERATASI
Sabtu Resiko infeksi 08.30 Memonitor tanda Sabtu , 06/06/15 . jam 14.00 WIB
06/06/ berhubungan dengan WIB dan gejala infeksi
15 prosedur invasive S: Dewa ayu
Jam : ditandai dengan : DS : Mencuci tangan O: tidak ada tanda dan gejala infeksi ,
08.00 - DO : 10.00 sebelum dan leukosit 9.48 10^3/UL
WIB - Terpasang infus WIB sesudah tindakan Dewa ayu
NACL pada keperawatan A: Masalah resiko infeksi teratasi
tangan kiri sebagian.
pasien, pada Dewa ayu
tanggal P: lanjutkan intervensi
04/06/2015. - Monitor tanda dan gejala infeksi
- - Ganti/ lepas pamasangan infus
Leukosit(8,9 - Kolaborasi, berikan terapi antibiotic
2 10^3/UL sesuai instruksi dokter
- Cuci tangan setiap sebelum dan
sesudah tindakan
75
46
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Ny. “S” Ruang : Bougenville 1 No CM
: 01070625
HR/T
GL/J DIAGNOSA JAM PELAKSANAAN CATATAN PERKEMBANGAN PARAF& TGL
AM KEPERAWATAN NAMA TERATASI
Sabtu Resiko infeksi 14.30 Memonitor tanda Sabtu , 06/06/15 . jam 18.00 WIB
06/06/ berhubungan dengan WIB dan gejala infeksi
15 prosedur invasive S: Dewa ayu
Jam : ditandai dengan : DS : Mencuci tangan O: tidak ada tanda dan gejala infeksi ,
14.00 - DO : 14.00 sebelum dan leukosit 9.48 10^3/UL, infuse sudah
Wib - Terpasang infus WIB sesudah tindakan di up Dewa ayu
NACL pada keperawatan
tangan kiri A: Masalah resiko infeks teratasi
pasien, pada 17.30 UP infuse Dewa ayu
tanggal WIB P: hentikan interfensi
04/06/2015.
-
Leukosit(8,9
2 10^3/UL
76
46