Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan
Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Disusun oleh :
SANTI NOVIA
1114003
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rakhmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul
“Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Dismenorea di Kelas X
Tata Kecantikan SMK 6 Yogyakarta”.
Karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan
bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya
kepada:
1. Kuswanto Hardjo, dr. M. Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
2. Reni Merta Kusuma, M. Keb selaku Ketua Program Studi Kebidanan (D-3)
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
3. Elvika Fit Ari Shanti, S.ST., M.Kes selaku pembimbing yang telah
membimbing penulis dari persiapan sampai terselesainya karya tulis ilmiah
ini.
4. Ratih Kumorojati, S.ST., M.Kes selaku penguji dalam karya tulis ilmiah ini.
5. Kepala Sekolah SMK 6 Yogyakarta yang telah bersedia memberikan izin
kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMA tersebut.
6. Ibu dan bapak tercinta serta keluarga yang selalu memberikan dukungan,
semangat, dan doa pada penulis selama penyusunan karya tulis ilmiah ini.
7. Seluruh teman-teman Sekolah Tinggi Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
angkatan tahun 2014 yang telah memberikan dukungan serta semua pihak
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya,
atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis
semoga karya tulis ilmiah ini berguna bagi semua.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 5
E. Keaslian Penelitian.......................................................................... 6
v
BAB IV
A. Hasil Penelitian ............................................................................. 38
B. Pembahasan................................................................................... 43
C. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 50
BAB V
A. Kesimpulan ................................................................................... 51
B. Saran ............................................................................................. 52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG
DISMENOREA DI KELAS X TATA KECANTIKAN KULIT
SMK 6 YOGYAKARTA
INTISARI
Latar Belakang : Dismenorea adalah nyeri saat haid, biasanya dirasakan kram
yang terpusat pada abdomen bagian bawah. Proverawati dan Misaroh (2009)
mengatakan bahwa angka kejadian (prevalensi) nyeri menstruasi berkisar 45-95%
di kalangan wanita usia reproduktif. Ningsih (2011, dalam Murtiningsih, 2015)
mengatakan dismenorea memberikan dampak yang buruk pada remaja putri,
sekitar 10% penderita dismenorea tidak dapat mengikuti kegiatan sehari-hari, dan
aktifitas belajarnya siswi di sekolah terganggu karena tidak dapat berkonsentrasi
belajar. SMK 6 Yogyakarta, setiap bulannya terdapat 5-10 siswi yang mengeluh
nyeri menstruasi pada saat di sekolah dan pada bulan Desember tahun 2016
terdapat 2 siswi dari 365 siswi kelas X, menangis kesakitan dan meminta surat
izin pulang akibat nyeri menstruasi. Hasil studi pendahuluan terdapat 4 siswi dari
10 siswi yang belum mengetahui dismenorea itu merupakan istilah dari nyeri
menstruasi, belum mengetahui penyebab dismenorea serta tanda dan gejala dari
dismenorea.
Tujuan Penelitian : Diketahuinya tingkat pengetahuan remaja putri tentang
dismenorea di kelas X Tata Kecantikan Kulit SMK 6 Yogyakarta.
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel yang digunakan
adalah 62 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total
sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat.
Hasil : pengetahuan responden tentang pengertian dismenorea mayoritas kategori
baik 41 (66.1%), tentang klasifikasi dismenorea mayoritas kategori baik 26
(41.9%), tentang penyebab dismenorea mayoritas kategori baik 35 (56.5%),
tentang tandan dan gejala dismenorea mayoritas kategori kurang 27 (43.5%),
tentang pencegahan dan penanganan dismenorea mayoritas kategori baik 32
(51.6%).
Kesimpulan : Gambaran tingkat pengetahuan remaja putri tentang dismenorea di
kelas X Tata Kecantikan Kulit SMK 6 Yogyakarta dalam kategori cukup
sebanyak 31 responden (50.0%).
ABSTRACT
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera baik fisik, mental, sosial,
yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran dari sistem
reproduksi wanita. Pengetahuan kesehatan reproduksi sebaiknya dilakukan sejak
remaja, karena seseorang akan dapat mengenali kelainan pada kesehatan
reproduksinya sedini mungkin, terutama tentang menstruasi (Kinanti, 2009).
Kusmiran (2011) mengatakan Menstruasi adalah proses alamiah yang
terjadi pada perempuan dan merupakan perdarahan yang teratur dari uterus
sebagai tanda bahwa organ kandungan telah berfungsi matang. Pada sebagian
remaja yang mengalami menstruasi akan timbul nyeri pada saat menstruasi yang
biasanya disebut dengan dismenorea, karena dismenorea merupakan salah satu
gangguan ginekologi yang paling umum dan sering dikeluhkan remaja Zukri
(2009 dalam Andriyani, 2016).
Prawirohardjo (2011) mengatakan dismenorea adalah nyeri saat haid,
biasanya dengan rasa kram dan terpusat di abdomen bawah. Dismenorea dapat
dibagi menjadi dua kelompok yaitu dismenorea primer dan dismenorea sekunder.
Dismenorea primer adalah nyeri haid tanpa ditemukan keadaan patologi pada
panggul atau alat kandungan dan organ lainnya, sedangkan dismenorea sekunder
adalah nyeri haid yang berhubungan dengan berbagai keadaan patologi di organ
genitalia. Derajat dismenorea atau nyeri menstruasi ini dapat terjadi bervariasi
mulai dari yang ringan sampai berat (Manuaba, 2009).
Nugroho dan Utama (2014) mengatakan dismenorea apabila tidak segera
diatasi akan mempengaruhi fungsi mental dan fisik individu sehingga mendesak
untuk segera mengambil tindakan terapi secara farmakologis atau
nonfarmakologis. Tindakan farmakologis yang dapat dilakukan pada penanganan
dismenorea biasanya menggunakan obat anti peradangan non-steroid yang
tersedia dan dijual bebas dan bisa juga terapi hormonal dengan pengawasan
dokter. Selain obat-obatan, rasa nyeri dismenorea bisa dikurangi dengan tindakan
1
2
dismenorea, dan hanya istirahat atau tidur apabila nyeri menstruasi, 2 (20%) siswi
sudah mengetahui dismenorea itu merupakan nyeri menstruasi, belum mengetahui
peyebab dari dismenorea dan hanya istirahat serta biasanya minum jamu, 4 (40%)
siswi belum mengetahui dismenorea itu merupakan istilah dari nyeri menstruasi,
belum mengetahui penyebab dismenorea serta tanda dan gejala dari dismenorea.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Dismenorea di
Kelas X Tata Kecantikan Kulit SMK 6 Yogyakarta Tahun 2017”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan
dalam penelitian ini “Bagaimana tingkat pengetahuan remaja putri tentang
dismenorea di kelas X Tata Kecantikan Kulit SMK 6 Yogyakarta tahun 2017 ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahuinya tingkat pengetahuan remaja putri tentang dismenorea di
kelas X Tata Kecantikan Kulit SMK 6 Yogyakarta tahun 2017.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya tingkat pengetahuan remaja putri tentang pengertian
dismenorea di kelas X Tata Kecantikan Kulit SMK 6 Yogyakarta tahun
2017.
b. Diketahuinya tingkat pengetahuan remaja putri tentang klasifikasi
dismenorea di kelas X Tata Kecantikan Kulit SMK 6 Yogyakarta tahun
2017.
c. Diketahuinya tingkat pengetahuan remaja putri tentang penyebab
dismenorea di kelas X Tata Kecantikan Kulit SMK 6 Yogyakarta tahun
2017.
5
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memeberi tambahan informasi
dalam bidang ilmu kebidanan khususnya pada kesehatan reproduksi remaja.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi SMK 6 Yogyakarta khususnya Pembina UKS
Hasil penelitian ini diharapkan dapat di jadikan landasan
pelaksanaan program kegiatan bimbingan, pembinaan dan konseling
dalam upaya peningkatan pengetahuan siswi tentang dismenorea.
b. Bagi Prodi D III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu kesehatan Jenderal
Achmad Yani Yogyakarta.
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah kepustakaan,
yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswi untuk mengingkatkan
pengetahuan mengenai dismenorea.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan acuan untuk memperluas
dan memperkaya referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya,
khususnya tentang dismenorea.
6
E. Keaslian Penelitian
Judul dan Persamaan dan
NO Metode Hasil
Peneliti Perbedaan
1. Nafiroh dan Penelitian ini Didapatkan hasil Persamaan:
Indrawati, termasuk jenis pengetahuan tentang Terletak pada
2013. penelitian survey dismenorea, sebanyak 36 variabel yang
Gambaran deskriptif dengan siswi (78,3%) sama, jenis
Pengetahuan pendekatan point berpengetahuan kurang, penelitian yang
Remaja time. Alat ukur dan 2 siswi (4,3%) sama, dan alat
Tentang menggunakan berpengetahuan baik. ukur yang sama.
Dismenorea kuesioner dan Perbedaan:
Pada Siswa pengambilan Teknik sampel,
Putri di MTS sampel lokasi, umur
NU Mranggen menggunakan responden, dan
Kabupaten teknik sampel waktu penelitian.
Demak. stratifikasi
(Stratified Random
Smapling).
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 6 Yogyakarta pada tanggal 4
Mei 2017 yang beralamat di Jl. Kenari No. 4 Semaki, Umbulharjo, secara
geografi letak strategis, dan gedung sekolah terletak di perkotaan. Sekolah ini
berdiri sejak tahun 1946 dengan nama SGKP (Sekolah Guru Kepandaian
Putri) dan berganti nama menjadi SMKN 6 (Sekolah Menengah Kejuruan)
pada tahun 1996, sesuai pergantian jabatan kepala sekolah pada tahun 2017
SMK 6 Ygyakarta di pimpin oleh seorang kepala sekolah yang bernama DRS.
Rustamaji, M.Pd. Visi sekolah tersebut yaitu menjadi SMK penghasil tamatan
yang beriman, bertaqwa, berbasis budaya, berwawasan lingkungan, dan
unggul di ASEAN.
SMKN 6 Yogyakarta merupakan sekolah bertaraf nasional dengan
mempunyai 7 jurusan, dan bekerja sama dengan negara Thailand, Malaysia,
dan China. Sarana dan prasarana sekolah ini dalam kegiatan belajar mengajar
sudah baik dan memadai, dan fasilitas juga lengkap ditambah dengan adanya
free hotspot area dan berbagai macam ekstrakurikuler untuk menggali bakat
non akademik siswa. Selain itu sekolah memliki ruang perpustakaan yang
unggul yaitu perpustakaan prestasi yang dapat dimanfaatkan siswa-siswi
untuk belajar serta mencari informasi.
Sekolah ini memiliki murid dari kelas X – XII dengan jumlah 1190
murid dari 7 jurusan pada tahun 2016/2017 dan memiliki ruang UKS yang
lengkap serta tersedia berbagai macam obat-obatan dan ada anggota
ekstrakulikuler organisasi PMR (Palang Merah Remaja) yang setiap hari
bertugas di UKS pada saat jam istirahat ataupun pada saat dibutuhkan di
ruang UKS, namun di dalam UKS belum terdapat papan atau leaflet yang
berkaitan dengan menstruasi beserta gangguannya yakni dismenorea dan di
38
39
sekolah tersebut belum ada penyuluhan yang terkait dengan dismenorea dari
pihak tenaga kesehatan.
2. Karakteristik Subjek Penelitian
Karakteristik responden pada penelitian ini dikelompokkan
berdasarkan usia menarche, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan
sumber informasi.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, karakteristik
responden dapat di deskripsikan sebagai berikut:
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan usia menarche,
pendidikan orang tua, dan Sumber Informasi Tentang Dismenorea,
Pendidikan Orang Tua
besar orang tua responden sudah tamat SMA sebanyak 45 responden (72.6%),
dan tidak ditemukan responden yang mendapatkan informasi tentang
dismenorea melalui radio, sebagian besar informasi didapatkan dari internet
sebanyak 31 responden (50.0%).
3. Analisa Hasil Penelitian
a. Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Dismenorea
Tabel 4.2
Ditribusi Frekuensi Berdasarkan Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja
Putri Tentang Dismenorea
B. Pembahasan
1. Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Dismenorea di Kelas
X Tata Kecantikan Kulit SMK 6 Yogyakarta
Dismenorea adalah nyeri sewaktu haid. Dismenorea terdiri dari gejala
yang kompleks berupa kram perut bagian bawah yang menjalar ke punggung
atau kaki dan biasanya disertai gejala gastrointestinal dan gejala neurologis
seperti kelemahan umum, Nyeri dapat berlangsung 1-2 hari (Irianto, 2015).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas X Tata
kecantikan Kulit SMK 6 Yogyakarta, pada 62 responden diperoleh data
bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan tentang
Dismenorea dengan kategori cukup, yaitu sebanyak 31 responden (50,0%).
Hal ini sangat dipengaruhi oleh Faktor pengetahuan salah satunya
yaitu sumber informasi. Pengetahuan yang cukup tentang dismenorea pada
siswi disebabkan karena siswi dipermudah dengan adanya internet dan siswi
bisa mengakses informasi tersebut melalui gadget jika mengalami nyeri
menstruasi. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar remaja
mendapatkan informasi tentang dismenorea dari internet sebanyak 31 orang
(50,0%). Di SMK 6 Yogyakarta sebagai instansi pendidikan memang belum
pernah mendapatkan penyuluhan dari tenaga kesehatan, akan tetapi fasilitas
di sekolah memadai contohnya seperti free hotspot area sehingga siswi dapat
dengan mudah mengakses atau mecari informasi sendiri melalui internet, hal
ini jelas mempengaruhi pengetahuan siswi tentang kesehatan reproduksi
khususnya tentang nyeri menstruasi atau dismenorea. Hal ini sejalan dengan
Erfandi (2009) mengatakan, semakin majunya tekhnologi akan tersedia
bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan
masyarakat tentang inovasi baru. Berbagai bentuk media komunikasi seperti
televisi, radio, surat kabar, majalah, internet, dan lain-lain, mempunyai
pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang.
Soekanto (2002) dalam Lestari (2015) menjelaskan bahwa
pengetahuan (knowledge) kemampuan seseorang tentang sesuatu.
Kemampuan untuk mengetahui adalah kemampuan untuk mengenal atau
44
mengingat kembali suatu objek, ide, prosedur, prinsip atau teori yang pernah
ditemukan dengan pengalaman tanpa memanipulasinya. Pengetahuan atau
kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan
seseorang (overt behaviour). Penelitian membuktikan bahwa perilaku yang
didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak
didasari oleh pengetahuan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yaitu ulayah
(2012) dengan judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri kelas
VIII tentang penanganan dismenorea di MTS Pondok Pesantren Al-Amien
Prenduan Sumenep Madura” dengan hasil penelitian menunjukan bahwa
remaja putri berpengetahuan cukup (41.9%). Hal ini didukung karena di
sekolah tersebut sudah ada penyuluhan kesehatan khususnya tentang
kesehatan reproduksi sehingga informasi yang didapatkan sudah memadai.
2. Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pengertian Dismenorea di Kelas X Tata
Kecantikan Kulit SMK 6 Yogyakarta
Dismenorea adalah nyeri saat haid, biasanya dirasakan kram yang
terpusat pada abdomen bagian bawah. Kram tersebut terutama dirasakan di
daerah perut bagian bawah dan dapat menjalar ke punggung (Prawirohardjo,
2011).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan remaja putri
tentang pengertian dismenorea sebagian besar dalam kategori baik sebanyak
41 responden (66,1%), item pernyataan yang paling banyak terjawab secara
tepat adalah item nomor 4 yaitu dismenorea adalah nyeri saat menstruasi,
biasanya dengan rasa kram dan terpusat di perut bagian bawah.
Hal ini dipengaruhi oleh faktor usia, dimana usia responden tidak ada
perbedaan atau homogen yaitu usia 15-16 tahun pada saat kelas X SMK dan
usia tersebut termasuk kedalam fase remaja pertengahan (Irianto, 2015).
Depkes RI (2011) membuktian bahwa pada usia tersebut rasa ingin tahu
semkain tinggi sehingga para remaja berusaha untuk memperoleh informasi
dan pengetahuan yang lebih. Pada usia tersebut juga terjadi perkembangan
mental dan pemahaman yang lebih baik serta lebih cepat dibanding dengan
45
sehingga anak akan cenderung memiliki pengetahuan yang lebih luas dari
orang tua dengan pendidikan yang semakin tiggi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yaitu
Andriyani, dkk (2016) yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Remaja Madya
(13-15 tahun) Tentang Dismenorea Di SMPN 29 Kota Bandung”. Yang
menunjukan hasil bahwa mayoritas siswi berpengetahuan baik tentang jenis
dismenorea, sebanyak 123 responden (59.7%).
4. Pengetahuan Remaja Putri Tentang Penyebab Dismenorea di Kelas X Tata
Kecantikan Kulit SMK 6 Yogyakarta
Penyebab dismenorea primer belum diketahui secara pasti, namun
beberapa faktor pemicu terjdinya dismenorea seperti, faktor psikis, faktor
prostaglandin, dan faktor endokrin. Sedangkan penyebab dismenorea
sekunder karena adanya kelainan kandungan misalnya, endometriosis, mioma
uteri, dan lain-lain.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan remaja putri
tentang penyebab dismenorea sebagian besar dalam kategori baik sebanyak
35 responden (56,5%), item pernyataan yang paling banyak terjawab secara
tepat adalah item pernyataan nomor 12 yaitu timbulnnya nyeri menstruasi
diduga karena kontraksi ramih (uterus) yang berlebihan. Pentingnya
responden mengetahui penyebab dismenorea yaitu agar responden dapat
menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan terjadinya dismenorea primer
karena hal ini sangat berpengaruh pada aktivitas belajar siswi disekolah
maupun aktivitas sehari-hari.
Faktor pengetahuan siswi dalam penelitian ini tentang penyebab
dismenorea berkaitan dengan faktor lingkungan responden, dimana wilayah
SMK 6 Yogyakarta tepatnya di Umbulharjo merupakan salah satu kecamatan
yang berada di batas kota atau dekat dengan pusat pemerintahan kota
Yogyakarta. Hal ini jelas akan memberikan dampak pada pengetahuan siswi
khususnya tentang kesehan reproduksi yaitu dismenorea. Menurut Wawan
dan Dewi (2011), menyatakan bahwa lingkungan merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, dimana seseorang dapat
47
mempelajari hal-hal yang baik dan juga hal-hal buruk tergantung pada sifat
kelompoknya dan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dapat
mempengaruhi perkembangan serta perilaku orang atau kelompok dalam
menerima informasi.
Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yaitu Rustam, E (2014)
yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Terhadap Nyeri Haid
(Dismenorea) dan Cara Penanggulannya”. Yang menunjukan hasil bahwa
mayoritas siswi berpengetahuan baik tentang penyebab dismenorea, sebanyak
53 responden (94,64%).
5. Pengetahuan Remaja Putri Tentang Tanda dan Gejala Dismenorea di Kelas X
Tata Kecantikan Kulit SMK 6 Yogyakarta
Dismenorea menyebabkan nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa
menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai
kram yang hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul yang terus menerus ada.
Dismenorea juga sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diare
dan sering berkemih. Kadang sampai terjadi muntah (Nugroho dan Utama,
2014).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan remaja putri
tentang tanda dan gejala dismenorea sebagian besar dalam kategori kurang
sebanyak 27 responden (43,5%), item pernyataan yang paling banyak tidak
terjawab secara tepat adalah item pernyataan nomor 16 yaitu dismenorea
sering disertai sembelit, diare, dan sering berkemih, sedangkan item
pertanyaan yang paling banyak terjawab secara tepat yaitu item nomor 18
yaitu remaja yang mengalami dismenorea lebih mudah marah disbanding
yang tidak mengalami dismenorea. Perempuan yang emosinya tidak stabil
lebih mudah mengalami nyeri menstruasi. Dismenora primer banyak dialami
oleh remaja yang sedang mengalami tahap pertumbuhan dan perkembangan
baik fisik maupun psikis. Ketidak siapan remaja putri dalam menghadapi
perkembangan dan pertumbuhan pada dirinya tersebut, mengakibatkan
gangguan psikis yang akhirnya menyebabkan gangguan fisiknya, misalnya
gangguan haid seperti dismenorea (Irianto, 2015)
48
sehingga dismenorea lebih banyak terjadi pada usia 15-17 tahun. Hal ini
berpengaruh pada pengetahuan tentang pengertian dismenorea. Menurut
Lestari (2015) sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh salah satunya
melalui pengalaman, baik pengalaman sendiri maupun pengalaman yang
didapat dari orang lain. Sehingga sudah berapa lamanya siswi menstruasi
akan berpengaruh pada pengetahuan dismenorea atau nyeri menstruasi. Hal
ini sejalan dengan penelitian Sophia dkk (2013) terdapat hubungan yang
bermakna antara umur menarche dengan kejadian dismenorea.
Menurut penelitian Susilowati (2013) seorang wanita yang tingkat
pengetahuannya tinggi mengenai dismenorea, kemungkinan untuk menderita
dismenorea sangat kecil atau rendah. Salah satu tingkat pengetahuan itu
sendiri diantaranya adalah upaya penanganan dismenorea. Sedangkan dalam
penelitian wijiasih (2010) mengatakan semakin tinggi tingkat pengetahuan
siswi akan bersikap positif terhadap penanganan dismenorea.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yaitu
Andriyani, dkk (2016) yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Remaja Madya
(13-15 tahun) Tentang Dismenorea DI SMPN 29 Kota Bandung”. Yang
menunjukan hasil bahwa mayorita siswi berpengetahuan baik tentang tata
laksana penanganan dismenorea, sebanyak 134 responden (65%).
50
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang telah dilaksanakan mengenai tingkat pengetahuan remaja
putri tentang dismenorea di Kelas X Tata Kecantikan Kulit SMK 6 Yogyakarta
tentunya peneliti memiliki keterbatasan dan kelemahan dalam pelaksanaannya,
diantaranya :
1. Kesulitan yang dialami peneliti terletak pada penyesuaian waktu untuk
pelaksanaan penelitian. Penelitian dilakukan secara terpisah di tiap kelas
masing-masing dan peneliti melakukan penelitian pada saat KBM
berlangsung, sehingga peneliti harus meminta waktu atau jam pelajaran dari
Guru yang bersangkutan.
2. Kuesioner yang digunakan sebagai instrument dalam penelitian ini memiliki
kelemahan karena merupakan kuesioner tertutup, artinya responden tidak
dapat memberikan jawaban menurut pendapatnya sendiri akan tetapi
menjawab sesuai pilihan yang ada. Hal ini tentunya membatasi hasil
penelitian karena responden tidak dapat mengurai jawaban sesuai
pengetahuannya.
3. Tidak melakukan pendataan keseluruhan responden yang mengalami
dismenorea dan hanya diketahui 17 dari 62 responden yang mengalami
dismenorea.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas maka kesimpulan
yang dapat diambil adalah :
1. Pengetahuan remaja putri tentang dismenorea sebagian besar dalam kategori
cukup sebanyak 31 responden (50.0%)
2. Pengetahuan remaja putri tentang pengertian dismenorea sebagian besar
dalam kategori baik sebanyak 41 responden (66.1%)
3. Pengetahuan remaja putri tentang klasifikasi dismenorea sebagian besar
dalam kategori baik sebanyak 26 responden (41.9%)
4. Pengetahuan remaja putri tentang penyebab dismenorea sebagian besar dalam
kategori baik sebanyak 35 responden (56.5%)
5. Pengetahuan remaja putri tentang tanda dan gejala dismenorea sebagian besar
dalam kategori kurang sebanyak 27 responden (43.5%)
6. Pengetahuan remaja putri tentang pencegahan dan penanganan dismenorea
sebagian besar dalam kategori baik sebanyak 32 responden (51,6%)
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, maka peneliti
memberikan saran yaitu :
1. Bagi SMK 6 Yogyakarta khususnya Pembina UKS
disarankan bagi Pembina UKS lebih aktif bekerja sama dengan
petugas kesehatan dalam informasi tentang kesehatan reproduksi, sehingga
Pembina UKS dapat memberikan bimbingan, pembinaan dan konseling
dalam upaya peningkatan pengetahuan siswi tentang kesehatan reproduksi
termasuk menstruasi dan gangguan yang menyertainya terutama pada
pengertian, klasifikasi, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan dan
penangananya.
51
52
Serta di ruang UKS diberikan papan, leaflet atau sumber bacaan tentang
kesehatan reproduksi.
2. Bagi Prodi D III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad
Yani Yogyakarta
Hendaknya hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pustaka
di perpustakaan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan menambah variabel dalam
penelitiannya karena penelitian ini hanya mengkaji tingkat pengetahuan
tentang dismenorea saja tanpa meneliti secara mendalam, serta untuk lebih
detail lagi dalam pengambilan data.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, L.J. (2012), Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4, EGC, Jakarta.
Budiman & Riyanto, A. (2013), Kapita Selekta Kuisioner Pengetahuan dan Sikap
dalam Penelitian Kesehatan, Salemba Medika, Jakarta.
Hidayat, A.A. (2014), Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisis Data,
Salemba Medika, Surabaya.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI. (2008), Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Edisi keempat, Departemen Pendidikan RI, Jakarta, Indonesia.
Wawan, A and Dewi, M. (2011), Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusia, Edisi Pertama, Nuha Medika, Yogyakarta, Indonesia.
No :
A. Karakteristik Responden
a) Nama (Inisial) :
SD
SMP
SMA
PT
Tidak sekolah
Buruh
Petani
Wiraswasta
PNS
Lain-lain
2. Sumber informasi tentang nyeri menstruasi (dismenorea) diperoleh
dari:
Televisi
Radio
Internet
Tenaga Kesehatan
C. Kuesioner tentang pengetahuan dismenorea
Petunjuk pengisian kuesioner:
Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan memberi tanda centang
() pada kolom yang telah tersedia sesuai dengan pertanyaan anda.
Pilihan yang disediakan:
B : Benar
S : Salah
NO PERNYATAAN B S
A Pengertian Dismenorea
1 Dismenorea adalah nyeri di perut bawah, menyebar ke daerah
pinggang dan paha pada saat menstruasi
2 Dismenorea adalah penyakit yang paling berbahaya
3 Dismenorea merupakan penyakit yang menular melalui kontak
atau berhubungan seksual
4 Dismenorea adalah nyeri saat menstruasi, biasanya dengan rasa
kram dan terpusat di perut bagian bawah
B Klasifikasi Dismenorea
1. B 15. B
2. S 16. B
3. S 17. B
4. B 18. B
5. B 19. B
6. B 20. S
7. B 21. B
8. B 22. B
9. B 23. S
10. B 24. S
11. S 25. S
12. B 26. B
13. B 27. B
14. S