Anda di halaman 1dari 6

Wulan Saraswati

201810330311062
Kelompok 4 Skill

“Look Feel Move Patologis”

Pemeriksaan fisik memiliki arti penting dalam menguatkan data yang kita
temukan dalam anamnesis dan sekaligus memberikan kepada kita pilihan terhadap
pemeriksaan-pemeriksaan khusus atau tambahan yang akan kita lakukan. Pada bidang
ilmu bedah ortopedi, pemeriksaan fisik pada dasarnya dibagi atas dua jenis, yaitu:
 Pemeriksaan fisik umum
 Pemeriksaan fisik orthopedi
i) Pemeriksaan orthopedi umum
ii) Pemeriksaan orthopedic regional
Ada tiga keluhan utama yang sering dikeluhkan penderita yang mengalami
gangguan muskuloskeletal dibidang ortopedi yaitu :
 Keluhan utama
1. Deskripsi Nyeri → PQRST
- Position → dapat menentukan posisi dan lokasi nyeri
- Quality → adalah derajat kualitas nyeri seperti rasa menusuk, panas, dan lain-lain
- Radiation → penjalaran nyeri
- Severity → tingkat beratnya nyeri (sering dihubungkan dengan gangguan Activity Daily
Living (ADL)
- Timing → kapan timbulnya nyeri, apakah siang, malam, waktu istirahat, dan lain-lain
2. Perubahan bentuk (Deformitas)
- Bengkak → biasanya karena radang, tumor, pasca trauma, dan lain-lain
- Bengkok → misanya pada ▪ Varus → bengkok keluar ▪ valgus → bengkok kedalam
seperti kaki X ▪ Genu varum → kaki seperti O
- Pendek → dapat dibandingkan dengan kontralateral yang normal
3. Gangguan Fungsi (Disfungsi) → Penurunan / hilangnya fungsi
- Afungsi ( Tak bisa digerakkan sama sekali)
- Kaku (stiffnesss)
- Cacat (disability)
- Gerakan tak stabil (instability)
 Riwayat penyakit terdahulu
1. Riwayat trauma sebelumnya
2. Riwayat infeksi tulang dan sendi seperti osteomielitis / arthritis
3. Riwayat pembengkakan / tumor yang diderita
4. Riwayat kelainan kongenital muskuloskeletal seperti CTEV
5. Riwayat penyakit –penyakit diturunkan seperti skoliosis, dan lain-lain
A. Pemeriksaan umum
Pemeriksaan fisik ini dilakukan sebagaimana pemeriksaan fisik bidang kedokteran
lainnya dan bertujuan untuk mengevaluasi keadaan fisik penderita secara umum serta
melihat apakah ada indikasi penyakit lainnya selain kelainan muskuloskeletal.
Pemeriksaan dilakukan secara sistematik karena sebagian penderita yang datang adalah
penderita yang sudah berumur dan biasanya mempunyai kelainan lain selain kelainan
muskuloskeletal yang dikeluhkan.
Pada beberapa penderita kadang-kadang dilakukan tindakan operasi dengan
pembiusan sehingga perlu dipertimbangkan pemeriksaan secara teliti mengenai sistem
kardiovaskuler, pernafasan, saluran kemih dan saluran pencernaan untuk keamanandan
kelancaran operasi.
1. Pemeriksaan umum dan tanda-tanda vital
- Keadaan umum tampak sehat, sakit, sakit berat
- Tanda – tanda vital seperti tekanan darah, frekuensi nadi, nafas, dan temperatur
2. Bentuk dan penampilan tubuh sewaktu datang
a. Bentuk tubuh
– Normal
– Athletic
– Cebol
– Bongkok
– Miring
b. Cara penderita datang
– Normal
- Pincang
- Digendong
3. Cara berjalan penderita yang normal dan kelainan cara berjalan
- fase jalan normal :
1. Meletakkan tumit → Heel strike
2. Fase menapak → Stance Phase
3. Ujung jari bertumpu → Toe Off
4. Mengayun langkah → Swing Phase
- Kelainan Cara Berjalan :
1. Antalgic gait (anti = against, algic = pain). = Nyeri waktu menapak sehingga
langkah memendek
2. Tredelenberg gait (paralise n. ischiadicus)
3. Stepage gait (langkah pendek-pendek)
4. Pemeriksaan tonus otot
• Tonus otot diperiksa biasanya pada otot-otot ekstremitas dimana posisi ekstremitas
tersebut harus posisi relaksasi.
• Pemeriksaan dengan cara perabaan dan dibandingkan dengan otot pada sisi lateral
tubuh penderita, atau otot lainnya. Dapat juga dibandingkan dengan otot pemeriksa
yang tonusnya normal
• Yang paling sering adalah memeriksa tonus otot –otot femur pada lesi medula
spinalis
• Tonus otot bisa: -Eutonus → tonus normal -Hipertonus → tonus meninggi
-Hipotonus → tonus melemah
5. Pemeriksaan atrofi otot Otot atrofi atau tidak dapat dinilai dengan cara:
- Membandingkan dengan ukuran otot pada sisi lateralnya
- Mengukur lingkaran anggota yang atropi dan dibandingkan dengan anggota
sebelahnya.
B. Pemeriksaan Fisik Regional pada Kelainan Ortopedi
Pada pemeriksaan lokalis ortopedi/musculoskeletal yang penting adalah :
1.Look (inspeksi)
2. Feel (palpasi)
3. Move (pergerakan,terutama mengenai lingkup gerak)
Disamping gerak perlu dilakukan pengukuran bagian yang penting untuk membuat
kesimpulan kelainan, apakah suatu pembengkakan atau atrofi, serta melihat adanya
selisih panjang (discrepancy)
1.Look (Inspeksi)
Perhatikan apa yang dilihat, antara lain :
 Sikatrik (jaringan parut, baik yang alamiah maupun yang buatan yaitu bekas
pembedahan)
 Birth mark (bekas melahirkan)
 Fistula
 Warna (kemerahan,kebiruan / livide, hiperpigmentasi)
 Benjolan / pembengkakan / cekukan dengan hal-hal yang tidak biasa, misalnya ada
rambut diatasnya, dst
 Posisi serta bentuk dari ekstrimitas (deformitas)
 Jalan pasien (gait, waktu masuk kamar periksa)
2. Feel (palpasi)
Pada waktu ingin palpasi, terlebih dahulu posisi penderita diperbaiki agar dimulai dari posisi
netral / posisi anatomi. Pada dasarnya ini merupakan pemeriksaan yang memberikan
informasi dua arah, baik bagi pemeriksa maupun bagi penderita. Karena itu, perlu
diperhatikan selalu wajah penderita atau menanyakan perasaan penderita. Yang dicatat pada
palpasi adalah :
 Suhu serta kelembaban kulitdibandingkan dengan anggota gerak kontralateral
 Nadi / pulsasi terutama pada tumor
 Nadi distal (trauma pada fraktur)
 Nyeri nyeri tekan & nyeri sumbu (terutama pada fraktur)
 Krepitasi fraktur klavikula, OA sendi
 Fungsi sarafsensorik, motorik, dan refleks
 Otot, tonus pada waktu relaksasi atau kontraksi
 Apabila ada pembengkakan apakah terdapat fluktuasi atau hanya oedem, terutama
daerah persendian
 Sifat benjolan perlu dideskripsikan permukaannya, konsistensinya dan pergerakan
terhadap permukaan atau dasar, nyeri atau tidak dan ukurannya.
3. Move (pergerakan)
Setelah memeriksa feel, pemeriksaan diteruskan dengan menggerakkan anggota
gerak dan dicatat apakah terdapat keluhan nyeri pada pergerakan. Pada pemeriksaan Move,
periksalah anggota bagian tubuh yang normal terlebih dahulu. Selain untuk mendapatkan
kerjasama dari penderita juga untuk mengetahui gerakan normal penderita.
 Apabila ada fraktur tentunya akan terdapat gerakan abnormal di daerah fraktur
(kecuali fraktur incomplete)
 Gerakan sendi dicatat dengan ukuran derajat gerakan dari tiap arah pergerakan, mulai
dari titik 0 (posisi netral) atau dengan ukuran metric. Pencatatan ini penting untuk
mengetahui apakah ada gangguan gerak.
 Kekauan sendi disebut ankylosis dan hal ini dapat disebabkan oleh faktor
intraartikuler atau ekstraartikuler
 Pergerakan yang perlu dilihat adalah pergerakan aktif (bila penderita sendiri yang
menggerakkan) dan gerak pasif (bila pemeriksa yang menggerakkan) Pada
pemeriksaan selain penderita duduk atau berbaring juga perlu dilihat waktu berdiri
dan berjalan. Pada pemeriksaan jalan, perlu dinilai unutuk mengetahui adanya
pincang atau tidak. Pincang dapat disebabkan oleh instability, nyeri, discrepancy atau
fixed deformity.
C. Pemeriksaan Sendi
a. Bandingkan kiri dan kanan tentang bentuk, ukuran, tanda radang, dan lain-lain
b. Adanya nyeri tekan, nyeri gerak, nyeri sumbu, dan lain-lain
c. Adanya bunyi “klik, krepitasi
d. Adanya kontraktur sendi
e. Nilai Range of Motion (ROM) secara aktif atau pasif
D. Pemeriksaan Range Of Motion (ROM)
Pemeriksaan range of motion (ROM) adalah pemeriksaan dengan melakukan
pengukuran luas gerakan sendi (derajat) yang terjadi dari kontraksi dan pergerakan
otot. Pemeriksaan dilakukan dengan meminta klien menggerakan masing-masing
persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif.
Tujuan pemeriksaan range of motion adalah:
a. Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot.
b. Mencegah kontraktur dan kekakuan pada sendi
Jenis ROM :
 ROM pasif, pemeriksa melakukan gerakan persendian klien sesuai dengan
rentang gerak yang normal (klien pasif). Kekuatan otot 50 %
 ROM aktif, pemeriksa memberikan motivasi dan membimbing klien dalam
melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri sesuai dengan rentang gerak
sendi normal (klien aktif). Kekuatan otot 75 %
Jenis gerakan :
 Fleksi
 Ekstensi
 Hiper ekstensi
 Rotasi
 Sirkumduksi
 Supinasi
 Pronasi
 Abduksi
 Aduksi
 Oposisi
Sendi yang digerakan :
a. ROM Aktif Seluruh tubuh dari kepala sampai ujung jari kaki oleh klien sendiri secara aktif
b. ROM Pasif Seluruh persendian tubuh atau hanya pada ekstremitas yang terganggu dan
klien tidak mampu melaksanakannya secara mandiri.
 Leher (fleksi/ekstensi, fleksi lateral)
 Bahu tangan kanan dan kiri (fkesi/ekstensi, abduksi/adduksi, Rotasi bahu)
 Siku tangan kanan dan kiri (fleksi/ekstensi, pronasi/supinasi)
 Pergelangan tangan (fleksi/ekstensi/hiperekstensi, abduksi/adduksi)
 Jari-jari tangan (fleksi/ekstensi/hiperekstensi, abduksi/ adduksi, oposisi)
 Pinggul dan lutut (fleksi/ekstensi, abduksi/adduksi, rotasi
 internal/eksternal)
 Pergelangan kaki (fleksi/ekstensi, rotasi)
 Jari kaki (fleksi/ekstensi)
Indikasi :
a. Stroke atau penurunan tingkat kesadaran
b. Kelemahan otot
c. Fase rehabilitasi fisik
d. Klien dengan tirah baring lama
Kontra Indikasi :
a. Trombus/emboli pada pembuluh darah
b. Kelainan sendi atau tulang
c. Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (misalnya: jantung)

Kesimpulan:
Pemeriksaan fisik memiliki arti penting dalam menguatkan data yang kita temukan
dalam anamnesis dan sekaligus memberikan kepada kita pilihan terhadap pemeriksaan-
pemeriksaan khusus atau tambahan yang akan kita lakukan. Pemeriksaan fisik orthopedi
terbagi atas look, feel, dan move dengan tidak melupakan anamnesa dan pemeriksaan
umum sebelumnya. Pemeriksaan look, feel, dan move selain penting untuk menetapkan
gangguan apa yang terjadi, pemeriksaan ini bisa membantu untuk melihat kemajuan atau
kemunduran dari suatu terapi.

DAFTAR PUSTAKA
Buku Panduan Clinical Skill Lab (CSL) Semester 5. 2016. Laboratorium Clinical Skill Lab
(CSL). Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Lampung
Panduan Keterampilan Klinik 5 Blok 3.2 Edisi ketiga. 2018. Univeristas Andalas
Arifin & Sakti. 2016. Buku Panduan Kerja Keterampilan Fisis Ekstremitas Bawah. Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin

Anda mungkin juga menyukai