Vertebra
TEKNIK TERAPI
◈ OSILASI:
suatu gerakan yang dilakukan secara ritmis
dengan amplitudo tetap
◈ Osilasi untuk vertebra dapat dilakukan melalui
proc transversus dan proc spinosus, dengan
arah yang berbeda-beda
◈ Kecepatan: Lambat (1 kali/ 2 detik),
Cepat (3kali/1 detik
2
GRADASI OSILASI
3
INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI
◈ INDIKASI ◈ Kontraindikasi
◈ Penekanan pada akar syaraf spinal ◈ Akut strain, sprain dan kondisi peradangan atau
seperti pada kasus : HNP, beberapa kondisi apabila diberikan traksi
spondylosis. nyerimeningkat
degenerasi. ◈ RA
6
Thoracal (12)
7
Lumbal (5)
8
KAJIAN MANUALTERAPIS DAN FISIOTERAPIS
◈ Patologis
◈ Non patologis
○ Dikaji dalam ranah gerak dan fungsi (ICF)
◈ Beberapa contoh patologis berikut:
Sugijanto, 2016
DILEMA NYERI LEHER - LENGAN
◈ Dari mana nyeri tsb berasal?
○ Cervical, Upper thoracal, shoulder atau thoracic
outlat?
◈ Apa jaringan penyebab nyeri?
○ Discus, facet, muscular, radix atau ligament?
◈ Apa patologi dan/penyebabnya?
○ Inflamasi, contracture, adhesion, weakness, laxity
atau dompression?
◈ Apa aktivitas individu dan partisipasi sosial yg
terganggu?
Sugijanto, 2016
11
Lingkup kerja: ICF
(International Classification of Functioning, Disability and Health)
Analisis Environment
fungsi Person
DISEASE / DISORDER
ICD / ICPC
functions / anatomical
(limitations in) (restrictions in)
characteristics
activities participation
(Impairments)
FUNCTIONING
external factors personal factors
Sugijanto, 2016
BODY STRUCTURE (ANATOMIC) IMPAIRMENT
• Gangguan
Activity limitation kinematik/fisiologis (body
function) penyebab
terjadinya gangguan
Participation fungsi
restriction
Sugijanto, 2016
PEMILAHAN BILA KELUHAN BERASAL DARI
CERVICAL SPINE
Sugijanto, 2016
PEMILAHAN BILA KELUHAN BERASAL
DARI CERVICAL SPINE
◈ Gerak aktif kemudian ditambahkan ‘over
pressure’
◈ Fleksi-ekstensi cervical posisi duduk tegak
◈ 3 dimensi ekstensi kanan-kiri cervical
posisi duduk tegak
◈ Tes positif bila keluhan nyeri leher-lengan
ter provokasi oleh gerak cervical tersebut
Sugijanto, 2016
Manual Terapi (Cervical)
Pemeriksaan Global
• Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui bagian tubuh
mana yang mobilitas dan tonus ototnya tidak normal
Pemeriksaan Detil
• Pemeriksaan mendetail dilakukan pada tubuh yang
terganggu untuk membuat diagnosis yang tepat atau
menentukan problematika yang sesungguhnya. Misalnya
sendi mana yang terganggu, arah dari keterbatasan gerak,
otot yang hipertonus 16
Pemeriksaan sendi-sendi cervical
Pemeriksaan gerak dan spasme
17
◈ Sendi atlanto-occipital
18
Pasien terlentang
Terapis berdiri/duduk dibelakang kepala pasien dan
kepala pasien disangga dengan tangan terapis
Letakkan ujung jari telunjuk pada ruang diantra
proc.mastoideus dan massa lateralis atlas pada
kedua sisi
Lateral fleksikan kepala kekanan dan identifikasikan
melebarnya ruang sisi kiri dan menyempitnya sisi
kanan
lateral fleksikan ke kiri dan bandingkan dengan hasil
sebelumny
19
Positif Testing
Jika pada tes gerakan ditemukan keterbatasan gerak maka posisi sendinya
dapat diketahui. Contoh adanya keterbatasan gerak antara lain:
◈ Keterbatasan tersebut lebih besar pada saat leher fleksi dari pada netral dan
ekstensi
◈ Dapat kita simpulkan pula bahwa gerakan rotasi ke kanan juga terbatas
21
Pasien terlentang
Terapis berdiri/duduk dibelakang kepala pasien dan
kepala pasien disangga dengan tangan kiri terapis
Letakkan ibu jari kiri pada depan massa lateral atlas
( proc. Transversus)
Jari telunjuk kiri memegang proc spinosus C2
Pegang dagu dengan tanggan kanan. Rotasikan
Pada rotasi ke kiri ibu jari dan telunjuk saling
mendekat dan rotasi kekanan saling menjauh
Fleksi leher penuh tanpa fleksi kepala terhadap leher kemudian rotasikan
kepala ke kanan dan kekiri bandingkan hasilnya
22
Pemeriksaan Spasme Otot
Pasien berbaring terlentang
Terapis berdiri diujung kepala pasien
Sangga kepala pasien dengan kedua
tangan terapis
Jari telunjuk dan tengah kedua tangan
merasakan spasme otot pada setiap
level
23
PROSEDUR PEMERIKSAAN
Spurling test (test 1)
◈ Tes kompresi saraf dgn bertahap: 3D-extension
◈ Tahapan:
1.Kompresi posisi fleksi
2.Kompresi posisi ekstensi
3.Kompresi posisi 3D ekstensi
○ Hasil
◈ Test + nyeri timbul mulai dr leher dan menyebar
ke sisi kepala atau sisi dorsal bahu, dorsolateral
lengan atas,
Sugijanto,
Upper Limb Tension Testing A
◈ Scapular Depression
◈ Shoulder Abduction and External
Rotation
◈ Elbow Extension
◈ Forearm Supination
◈ Wrist and Finger Extension
Sugijanto, 2016
Upper Limb Tension Testing B
27
High Velocity
28
Sendi Atlanto-Axialis
29
Metode isometric untuk keterbatasan gerak fleksi dan latero fleksi-rotasi ke kanan
pada c4-5 (facet kiri tidak bias membuka)
1. Pasien terlentang dan terapis berada di atas kepala pasien
2. Kepala disangga dengan dua tangan, jari-jari mempalpasi c4-5. Jari kiri
mensupport articular pillar C4
3. Kepala difleksikan latero fleksi-rotasi kekanan sampai terasa tegangan maksimal
pada jari kiri
4. Pertahankan posisi tersebut dengan jalan mendorong dengan tangan kiri dan
pasien diminta melewatinya
5. Rileks, ambil slack sampai terasa tahanan baru
6. Ulangi 3 kali
30
Metode isometric untuk keterbatasan gerak ekstensi, latero fleksi-rotasi ke kiri pada
C4-5 (facet kiri tidak bisa menutup)
1. Pasien terlentang dan terapis berada di atas kepala pasien
2. Kepala disangga dengan kedua tangan dan jari-jari mempalpasi facet C4-5, jari-
jari mensuport articular pillar C5 kiri
3. Kepala dilatero fleksi dan rotasi ke kiri pada posisi ekstensi sampai terasa
tegangan maksimal pada jari kiri
4. Letakkan tangan kanan pada sisi kanan dahi. Instruksikan pasien untuk
mengagkat kepala melawan tahanan yang diberikan terapis
5. Rileks dan ambil slack
6. Ulangi 3 kali
31
Thanks!
Any questions?
You can find me at:
dealinia08@gmail.com
Or
Wa: 082227862718
32