Anda di halaman 1dari 50

Low

Back
Pain
Preceptor: dr. Muhammad Luthfi Dharmawan, Sp.KFR
Anato
mi
Anatomi
Punggung
Tersusun Kolumna vertebra:
atas:
1. Kulit dan
jaringan
subkutan
2. Otot : superficial
dan deep layer
3. Kolumna
vertebra (spine)
4. Tulang rusuk
5. Medula spinalis
dan meninges
6. Persyarafan
dan pembuluh
darah
Komponen Vertebral
1.
Colum
Vertebral Body
2. Neural arch/ pedicle
3. Komponen posterior : . Laminae, Prosesus artikularis (4),
transversus (2), spinosus (1)
Intervertebral (IV) Disc &
Facet joint
Sendi Vertebral
Column
• Joints of the vertebral bodies.
• Joints of the vertebral arches.
• Craniovertebral joints.
• Costovertebral joints
• Sacro-iliac joints
Ot
●ot
Superfisial:
○ Trapezius
○ Latissimus dorsi
○ Levator scapulae
○ Rhomboid (mayor dan minor)
● Intermediate:
○ Serratus posterior superior
○ Serratus posterior inferior
● Deep:
○ Superfisial: splenius cavities,
splenius cervicis
○ Intermediate: iliocostalis,
longissimus, spinalis
○ Deep: semispinalis, multifidus,
rotatores
Ligament dan
Inervasi
Kinesiolog
i
Size dan
SIZE
● Semakin kebawah tulang akan semakin besar karena menerima beban
Kurvatur
berat badan yang juga bertambah
● Pada sakrum akan terjadi transfer beban ke pelvic girdle melalui sendi
sacroiliac, sehingga ukuran vertebra mulai mengecil sampai coccyx karena tidak
lagi menampung beban badan.
Kurvatur Vertebra
● Membentuk sebuah bentukan kurva anterior-posterior (concave-convex)
● Bentukan kurva membuat vertebral column 26x lebih kuat dan tahan
dibanding dengan bentukan lurus
Terbagi menjadi:
- Primer (Thoracic dan sacral Kifosis)
- Sekunder (Cervical dan Lumbar Lordosis)
Pergerak
Gerakan yang bisa muncul diantara an
vertebrae:
Ekstensi (20˚-30˚)
Fleksi (40˚-60˚)
Fleksi lateral (15˚-20˚)
Rotasi (3˚-18˚)
Vertebral column merupakan triaxial/ dapat
bergerak dalam 3 bidang
● Fleksi, ekstensi, dan hiperekstensi
terjadi pada bidang sagital, disekitar
frontal axis
● Lateral bending/side bending/lateral
fleksi terjadi pada bidang frontal disekitar
axis sagital
● Rotasi terjadi pada bidang
transversal disekitar aksis vertikal
(kecuali antara tengkorak dan C1)
Low Back
Pain
Definis
i
● Nyeri yang terasa di antara costal margin dan gluteal folds, yaitu daerah lumbal atau
lumbosacral, dapat disertai penjalaran nyeri ke arah tungkai dan kaki
● Bukan merupakan suatu penyakit, tetapi suatu gejala yang ditimbulkan dari
berbagai penyebab.
● Low Back Pain (LBP) merupakan penyebab utama dari disabilitas dan hilangnya
produktivitas seseorang.
Epidemiolog
i
● Lifetime prevalensinya: 84%
● Onset mulai saat remaja sampai early 40s
● Kebanyakan pasien mengalami serangan singkat ringan-sedang dan hilang
dengan sendirinya
● Sebuah studi yang dilakukan di Jawa Barat → prevalensi LBP pada usia
produktif lebih dari 38,4% dan 22,3% menderita LBP kronis
Etiolog
i

Rajiv Dixit, Chapter 47 - Low Back Pain, elsevier, 2017


Etiolog
y

Moosajee, F., & Kalla, A. A. (2015). Approach to lower back pain. South African Medical Journal, 105(12).
Faktor
Risiko
Patient related Occupational Psikososia
● Umur (35- ● Posisi l
55 tahun) tubuh ● Kognisi/pendidikan
● Postur tubuh statik ● Fear-avoidance
● Sosioekono ● Terpapar belief
mi getaran
● Merokok ● Mengangkat
● Obesitas / menarik/
● Kehamilan mendorong
beban berat
● Membungku
k
● berputar
Faktor
Risiko

Vujcic, I., Stojilovic, N., Dubljanin, E., Ladjevic, N., Ladjevic, I., & Sipetic-Grujicic, S. (2018). Low back pain among medical students in Belgrade (Serbia): a
cross-sectional study. Pain Research and Management, 2018.
Klasifikasi

Berdasarkan Triase Klinis:


1. LBP non-spesifik
2. LBP dengan sindroma radikular
3. LBP dengan kelainan patologi
serius

Berdasarkan
1. Akut waktu
: < 6onset:
minggu
2. Subaku : 6-12 minggu
t : > 12
3. Kronik minggu

Bardin, L. D., King, P., & Maher, C. G. (2017). Diagnostic triage for low back pain: a practical approach for primary care. Medical journal of Australia, 206(6), 268-273.
Bardin, L. D., King, P., & Maher, C. G. (2017). Diagnostic triage for low back pain: a practical approach for primary care. Medical journal of Australia, 206(6), 268-273.
Patogenesi
s

Vujcic, I., Stojilovic, N., Dubljanin, E., Ladjevic, N., Ladjevic, I., & Sipetic-Grujicic, S. (2018). Low back pain among medical students in Belgrade (Serbia): a
cross-sectional study. Pain Research and Management, 2018.
Manifestasi
Klinis
• Nyeri dideskripsikan dengan rasa yang tajam dan menusuk
• Nyeri/tidak nyaman di daerah pinggang
• Nyeri menjalar ke tungkai bawah sampai ke kaki
• Terbatasnya fleksibilitas atau regang gerak sendi punggung
• Kesulitan untuk berdiri tegak
• Duduk, membungkuk, badan berputar dapat menyebabkan rasa nyeri
muncul kembali
• Berbaring, penggunaan kompres hangat atau dingin bisa meringankan
gejala nyeri yang dirasakan
DIAGNOSIS: Anamnesis
● Keluhan utama: Nyeri
pinggang/punggung bawah
● Keluhan penyerta : baal/kesemutan
(radikulopati), gangguan BAK/BAB, nyeri
di tempat lain (kelainan
sistemik/referred pain)
● Riwayat terdahulu: jatuh, trauma, operasi
● Riwayat keluarga
● Riwayat fungsional: mobility, ADL & I-
ADL, kondisi rumah, vokasional,
avokasional
Pemeriksaan fisik
Low back manuever

Straight leg raising test Bragard test


P atrick test
Piriformis test
Pemeriksaan penunjang

1. X-Ray : kelainan
tulang (fraktur,
spondylitis,
osteoporosis)
2. MRI : kelainan soft
tissue (HNP), kanker
KOMPLIKASI
LBPPEKERJAAN KARENA DISABILITAS
KEHILANGAN
Kesulitan untuk duduk, berdiri, atau memutar badan, sehingga mengganggu
pada saat bekerja/sehari-hari

PENAMBAHAN BERAT BADAN


Malas untuk beraktivitas dan berolahraga karena nyeri, sehingga
mengakibatkan peningkatan BB dan obesitas.
Lemahnya otot dan semakin meningkatkan akumulasi lemak
dalam tubuh.

DEPRESI
Tidak dapat melakukan ADL dengan baik, dan tidak dapat bersosialisasi
dengan baik

INSOMNIA
TATALAKSAN
A
FARMAKOLOGIS

● Analgesik - Asetaminofen & NSAID


○ Mengurangi nyeri inflamasi → mempercepat penyembuhan.
● Muscle Relaxant
○ Untuk spasm otot & mengurangi nyeri
○ Terbagi menjadi benzodiazepine dan non benzodiazepin (anti spasmodik dan
anti spastisitas)
● Trisiklik antidepressant
○ Efektif untuk chronic LBP
○ Efek samping : mulut kering, pandangan kabur, konstipasi, dizziness,
tremor, dan gangguan BAK.
● Opioids
Postur
Berdiri
Postur
Duduk
Posisi
Tidur
1. Tidur telentang : Bantal di kepala dan di bawah lutut.
2. Tidur menyamping : Bantal di kepala dan di antara kedua
lutut.
3. Tidur telungkup : Bantal di bawah panggul.
Posisi Mengangkat
Barang
1. Tulang belakang tetap lurus.

2. Tekuk kaki, jangan membungkuk.

3. Angkat barang dekat dengan tubuh.


Posisi Membawa
Barang

1. Posisikan barang dekat dengan


tubuh.
2. Tulang belakang sejajar dengan
tubuh.
Posisi Mengendarai
Mobil
1. Kedua lutut sejajar dengan pinggul.
2. Majukan tempat duduk agar kaki lebih dekat dengan pedal.
3. Sokong punggung dengan handuk gulung.
Posisi Bekerja
(duduk)
1. Paha sejajar dengan lantai.
2. Kedua telapak kaki rata di lantai.
3. Punggung mendapat dukungan dari belakang kursi.
4. Pandangan lurus ke depan.
Pola Latihan
Rehabilitatif
● Muscle Spasm Stretching → William’s flexion exercise

● Gerakan Fleksi Vertebrae

a. Pelvic tilt

b. Knee to chest (single and double)

c. Partial sit up

d. Hamstring stretch

e. Hip flexor stretch

f. Squat
Pola Latihan
Rehabilitatif

● Muscle Spasm Stretching → McKenzie’s back extension

● Gerakan Ekstensi Vertebrae

a. Prone lying

b. Prone lying on elbow

c. Prone press-up

d. Standing extension
Pola Latihan
Rehabilitatif

● Core Strengthening → Plank, dan Bridge

● Lumbar Support → Brace

● ROM exercise
Tatalaksan
a
Promotif
● Edukasi pasien mengenai kepatuhan terhadap program
● Edukasi pasien & keluarga mengenai pentingnya kepatuhan untuk menjalani program secara rutin
● Edukasi pasien untuk melakukan modifikasi gaya hidup → stretching, aerobic exercise (berjalan, speda statik)
● Terangkan mengenai berat badan ideal, posisi dan postur tubuh, serta ruang hidup yang ergonomis.

Preventi
f ●
Posisi & postur tubuh yang benar
● Menjaga BMI normal (target penurunan berat badan 0,5 kg dalam 1 bulan → sampai 58
kg)
Kurati
f ●
Medikasi
○ Pemberian analgesik NSAID

Rehabilitatif
● Rujuk ke Sp. KFR
○ Program rehabilitasi dan home care→ william flexion, strengthening core muscle exercise, latihan sit to stand
○ Pertimbangan untuk fisioterapi
PROGNOSI
●S Prognosis LBP bervariasi tergantung proses ● Faktor yang berkontribusi
patologis yang mendasarinya dalam penentuan prognosis:
● Sebagian besar kasus membaik dan tidak ● Prior episodes of back pain

meninggalkan dampak yang signifikan pada ●



Intensity of back pain
Leg or widespread symptoms
BMI > 25
kualitas hidup dan fungsi pasien

● Smoking
● Psychological condition
● Low educational attainment
● LBP karena otot, ligamen, dan sendi → ● Job that requires physical workloads

prognosis baik
● LBP dengan keterlibatan saraf (HNP,
cancer, spinal fracture) → prognosis buruk
● 90% LBP akut sembuh dalam waktu 6
minggu

● Risiko rekurensi dalam 3 bulan sekitar 19-34%,


sedangkan dalam 1 tahun sekitar 66-84%
Red & yellow flags
KRITERIA
Red flags → rujuk ke ortopedi atau neuro
RUJUK
Yellow flags/ nonspesifik disertai nyeri kronik/ tidak sembuh walau diberikan
pengobatan dan edukasi serta mengganggu fungsi → rujuk IKFR

Anda mungkin juga menyukai