Anda di halaman 1dari 28

LOWER BACK

PAIN
ANATOMI
Low back pain is defined as pain and discomfort, localised
below the costal margin and above the inferior gluteal folds,
with or without leg pain.
Epidemiologi
• Sebuah studi yang dilakukan di Asia juga menunjukkan bahwa dalam
periode 4 tahun, terdapat 30% dari 42.785 subjek yang terlibat yang
mengalami nyeri punggung bawah. Limitasi fungsional yang mereka
alami berupa kesulitan mengenakan pakaian, kesulitan berjalan
menaiki tangga
• Studi yang dilakukan di 13 kota besar di Indonesia menunjukkan
bahwa prevalensi nyeri punggung bawah terdapat pada 21,8% dari
8.160 partisipan
• Studi lain yang dilakukan di Bandung menunjukkan prevalensi dari
nyeri punggung bawah adalah 38,4% dengan rerata usia 50-59 tahun
• Prevalensi tertinggi berdasarkan pekerjaan adalah
nelayan, Petani atau buruh adalah 31,2%
• Pada setiap tahun terdapat 3-4% dari jumlah
populasi yang tidak dapat melakukan aktivitas
sementara waktu dan 1% populasi pada usia
produktif tidak dapat melakukan aktivitas secara
permanen penyebabnya adalah LBP
Etiologi
• Mechanical: Most commonly this is due to injury to the spine, intervertebral
discs, or soft tissues.
• Degenerative: Osteoarthritis of the spine includes facet joint osteoarthritis,
sacroiliac joint osteoarthritis, spinal stenosis, and degenerative disc disease.
• Inflammatory: This is caused primarily due to inflammatory (seronegative)
spondyloarthropathies such as ankylosing spondylitis. Sacroiliitis is most
commonly seen.
• Oncologic: This is caused by lytic lesions to the spine, cancers of the marrow,
or compressive nerve phenomena from adjacent space-occupying lesions.
• Infectious: Infections of the spine, discs, epidural abscesses, or muscular/soft
tissue abscesses
PATOPHYSOLOGY
Gejala Klinis

Nyeri terjadi secara intermitten atau terputus-putus

Sifat nyeri tajam karena dipengaruhi oleh sikap atau gerakan yang bisa meringankan ataupun memperberat keluhan

Membaik setelah istirahat dalam waktu yang cukup dan memburuk setelah digunakan beraktivitas.

Tidak ditemukan tanda-tanda radang seperti panas, warna kemerahan ataupun pembengkakan.

Nyeri yang terisolir pada daerah pinggang dapat menajalr sampai ke pantat

Dapat terjadi morning stiffness

Nyeri bertambah hebat bila bergerak ekstensi, fleksi, rotasi, berdiri, berjalan maupun duduk.

Nyeri berkurang bila berbaring


Pemeriksaan Fisik
• Palpasi : nyeri tekan pada tulang belakang atau spasme pada otot erector
spine
• Laseque test (Straight leg raising test) : dilakukan bertujuan untuk
meregangkan saraf sciatic di L4-L5 atau L5-S1. dikarenakan iritasi pada saraf
ini maka nyeri akan dirasakan pada sepanjang perjalanan saraf ini, mulai dari
pantat sampai ujung kaki.
Tes patcrick : . Bila timbul rasa nyeri, maka hal ini berarti
ada suatu sebab yang non neurologik misalnya coxitis
Tes kontra Patrick : . Apabila nyeri timbul (+) menunjukkan
sumber nyeri di sacroiliaka.
Pemeriksaan radiologi
• Foto polos : Gambaran radiologis yang sering terlihat normal atau kadang-
kadang dijumpai penyempitan ruang diskus intervertebral, osteofit pada
sendi facet, penumpukan kalsium pada vertebra, pergeseran korpus vertebra
(spondilolistesis)
• MRI : untuk melihat vertebra dan level neurologis yang belum jelas,
kecurigaan kelainan patologis pada medula spinalis atau jaringan lunak,
menentukan kemungkinan herniasi diskus pada kasus post operasi,
kecurigaan karena infeksi atau neoplasma
• CT Scan : menentukan lokalisasi lesi pre-operatif dan menentukan adanya
sekuester diskus yang lepas dan mengeksklusi suatu tumor
• Menurut penelitian yang di lakukan di Bali pada tahun 2020, Dari
Pemeriksaan MRI yang dilakukan pada pasien LBP diagnosis paling sering
yaitu HNP sebanyak 119 (86,2%) sampel, dilanjutkan dengan Spondilolisis,
spondilolistesis sebanyak 8 (5,8%) sampel, diagnosis fraktur sebanyak 5
(3,6%) sampel, sedangkan infeksi sebanyak 4 (2,9%) sampel, dan tumor
sebanyak 2 (1,4%) sampel
• Hal ini sesuai dengan penelitian lain yang menemukan bahwa HNP
merupakan penyebab paling umum dari LBP. Hal tersebut juga didukung
pernyataan bahwa penyebab paling umum dari LBP yaitu degenerasi
intervertebral yang mengarah kepada degenerative disc disease dan HNP
Penatalaksanaan

1. Medikamentosa
• nonopioid : NSAID,
aspirin, paracetamol 2. Nonmedikamentosa
• relaksan otot: • Edukasi.
eperison, tizanidin,
diazepam

14
a. Terapi Konservatif
1. Tirah baring

2. Pembatasan aktivitas pasien


Sebaiknya hingga 3 bulan. Juga pembatasan mengangkat berat
hingga 10 kg untuk nyeri punggung sedang hingga berat.
b. Terapi fisik
1. Diatermi/kompres panas/dingin
 mengatasi nyeri dengan mengatasi
inflamasi dan spasme otot.
 akut dan edema: kompres dingin
 kronik: dapat digunakan kompres panas
maupun dingin
 macam pemanasan: radiasi infra merah
atau gelombang elektromagnet (diatermi)
2. Korset lumbal
untuk mencegah timbulnya eksaserbasi akut
atau nyeri pada NPB kronis
mengurangi beban pada diskus serta dapat
mengurangi spasme.
3. Latihan
 segera setelah nyeri
menghilang.
 stres minimal: jalan
kaki, naik sepeda atau
berenang.
 memelihara
fleksibilitas fisiologik,
kekuatan otot,
mobilitas sendi dan
jaringan lunak.
 pemanjangan otot,
ligamen dan tendon
sehingga aliran darah
semakin meningkat.
Indikasi Bedah LBP

• HNP dan Skiatika


• Stenosis spinalis
• Spondilolistesis

19
YANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH
PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH
1. WAKTU BERDIRI
a) Jangan memakai sepatu dengan hak
tinggi
b) Jangan berdiri waktu yang lama, selingi
dengan jongkok
c) Berdiri dengan satu kaki diletakkan
lebih tinggi untuk mengurangi
hiperlordosis lumbal
YANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH
PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH
d) Bila mengambil sesuatu di
tanah, jangan membungkuk,
tapi tekuklah lutut\
e) Bila mengangkat benda berat,
renggangkan kedua kaki lalu
tekuklah lutut dan punggung
tetap tegak dan angkatlah
barang tersebut sedekat
mungkin dengan tubuh
YANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH
PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH

2. WAKTU BERJALAN
 Berjalanlah dengan posisi tegak, rileks dan jangan
tergesa-gesa

3. WAKTU DUDUK
Pilihlah tempat duduk dengan kriteria :
Busa jangan terlalu lunak
Bila duduk seluruh punggung harus sebanyak
mungkin kontak dengan kursi
YANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH
PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH
4. WAKTU TIDUR
 Waktu tidur punggung dalam keadaan
mendatar ( jangan pakai alas dari per )

5. OLAH RAGA
 Hindari oleh raga beregu, satu lawan satu
karena akan meningkatkan stress pada
punggung
• Dianjurkan oleh raga perorangan seperti
renang dan jogging.
PENCEGAHAN
• Menjaga agar berat badan Anda
sehat.
• Berolahraga secara teratur.
• Mengangkat barang dengan
kekuatan kaki, bukan punggung.
• Pastikan posisi kerja Anda tidak
berkontribusi terhadap rasa sakit
Anda.
Prognosa
 Akut : sembuh sempurna dalam beberapa
minggu pengobatan  sembuh dalam 6 minggu
(40-90%)
Kronik : Jarang sembuh  setelah 5 tahun
keluhan nyeri berkurang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai