LAPORAN KASUS
ANAMNESA PENYAKIT
Keluhan Utama : Peneruna Kesadaran
Telaah :
Pasien datang ke Rumah Sakit Umum Haji Medan dengan keluhan tidak sadarkan diri sejak pagi
tadi, sebelumnya os mengeluhkan muntah 2 x.
Anamnesa Traktus
Traktus Sirkulatorius : Sakit saat istirahat
Traktus Respiratorius : Sesak (-), Batuk (-)
Traktus Digestivus : Tidak Ada Selera Makan
Traktus Urogenitalis : Urin kuning jernih
Penyakit Terdahulu & Kecelakaan : Hipertensi,
Intoksikasi & Obat-obatan : Pasien tidak ingat
ANAMNESA KELUARGA
Faktor Herediter : Tidak Ada
Faktor Familier : Tidak Ada
Lain-lain : Tidak Ada
ANAMNESA SOSIAL
Kelahiran & Pertumbuhan : Normal
Imunisasi : Pasien tidak ingat
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Perkawinan & anak : Kawin
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN UMUM
Tekanan Darah : 180/90 mmHg
Nadi : 74 x/menit
Frekuensi Nafas : 24 x/menit
Temperatur : 37,3oc
Kulit dan selaput lendir : Ikterik (-), ruam(-), konjungtiva (-)
Kelenjar dan getah bening :Tidak ada pembesaran kelenjar
Persendian : Tidak ada nyeri
KEPALA DAN LEHER
Bentuk dan posisi : Normochepali, posisi: simetris
Pergerakan : Terbatas
Kelainan Panca Indera : Ikterik, Anemis
Rongga Mulut dan Gigi : Dalam Batas Normal
Kelenjar Parotis : SDN
Desah : Tidak Ada
Dan lain-lain : Tidak Ada
RONGGA DADA DAN ABDOMEN
Rongga Dada
Inspeksi : Simetris kanan =kiri
Palpasi : Massa (-), Stem fremitus (kanan=kiri)
Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru
Auskultasi :Vesikuler
Rongga Abdomen
Inspeksi :Simetris
Palpasi : Soepel, nyeri tekan (-), massa(-)
Perkusi :Timpani
Auskultasi : Peristaltik (+) Normal
Genitalia
Toucher : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
Status Neurologi
Sensorium : Stupor (GCS: E=4, M=2, V=2)
Kranium
Bentuk :Normocepali
Fontanella : Tertutup, keras
Palpasi : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
Perkusi : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
Auskultasi : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
Transiluminasi : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
Perangsangan Meningeal
Kaku kuduk :-
Tanda kernig :-
Tanda Lasegue :-
Tanda brudzinski I :-
Tanda Brudzinski II :-
Peningkatan Tekanan Intrakranial
Muntah :+
Mual :+
Nyeri kepala :-
Kejang :-
Nervus II (Opticus)
OculiDextra OkuliSinistra
Visus :Normal Normal
Lapanganpandang
Normal :Normal Normal
Menyempit : - -
Hemianopsia : - -
Skotoma : - -
Refleks Ancam : - -
Fundus Okuli : TDP TDP
Sensorik
Pengecapan 2/3depan lidah : TDP
Produksi kelenjar ludah :Normal
Hiperakusis :-
Refleks stapeidal : Tidak dilakukan pemeriksaan
Nervus VIII (Vestibulocochclearis) Kanan kiri
Auditorius
Pendengaran : DBN DBN
Tes Rinne : TDP TDP
Tes Weber : TDP TDP
TesSwabach : TDP TDP
Vestibularis
Nistagmus : - -
Reaksikalori : TDP TDP
Vertigo : - -
Tinitus : - -
Test Sensibilitas
Eksteroseptif
Nyeri superfisial : - -
Raba : + -
Suhu : TDP TDP
Propioseptis
Sikap : + -
Gerak : + -
Tekanan : + -
Fungsi kortikaluntuk sensibilitas
Steorognosis : tdp
Pengenalan 2 titik : tdp
Grafestesia : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
Refleks Kanan Kiri
RefleksFisiologis
Bisep : + ++
Trisep : + ++
APR : + ++
KPR : + ++
Strumple : + ++
Refleks Patologis
Babinski : - -
Oppenheim : - -
Chaddock : - -
Gordon : - -
Schaefer : - -
Hoffman- tromner : - -
Klonuslutut : - -
Klonus kaki : - -
Refleks primitif : TDP TDP
Koordinasi
Lenggang :TDP
Bicara :+
Menulis : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
Percobaan apraksia : Dex (+), Sin (+)
Mimik : Dex (+), Sin (+)
Testelunnjuk-telunjuk : Dex (+), Sin (+)
Testelunjuk-hidung : Dex (+), Sin (+)
Diadokinesia : Dex (+), Sin (+)
Test tumit–lutut : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
Test Romberg : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
Vegetatif
Vasomotorik : Normal(+)
Sudomotorik : Normal(+)
Piloerektor : Normal (+)
Miksi : Normal(+)
Defekasi : Normal(+)
PotensidanLibido : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
Vertebra
Bentuk
Normal :+
Scoliosis :-
Hiperlordosis :-
Pergerakkan
Leher : Normal(+)
Pinggang : Normal(+)
Gejala-Gejala Serebelar
Ataksia :-
Disartria :+
Tremor :-
Nistagmus :-
Fenomena rebound :-
Vertigo :-
Dll :-
Gejala-Gejala Ekstrapiramidal
Tremor :-
Rigiditas :-
Bradikinesia :-
Danlain-lain :-
Fungsi Luhur
Kesadarankualitatif : Delirium
Ingatanbaru : Dalam Batas Normal
Ingatan lama : Dalam BatasNormal
Orientasi
Diri : Dalam Batas Normal
Tempat : Dalam Batas Normal
Waktu : Dalam Batas Normal
Situasi : Dalam Batas Normal
Intelegensia : Dalam Batas Normal
Daya pertimbangan : Dalam Batas Normal
Reaksiemosi : Dalam Batas Normal
Afasia
Ekspresif :-
Represif :-
Apraksia :-
Agnosa
Agnosiavisual :-
Agnosia jari-jari :-
Akalkulia :-
Disorientasi Kanan-kiri :-
KESIMPULAN PEMERIKSAAN
Anamnesis
Keluhan Utama : Penerunan Kesadaran
Telaah :
Pasien datang ke Rumah Sakit Umum Haji Medan dengan keluhan tidak sadarkan diri sejak pagi
tadi, sebelumnya os mengeluhkan muntah 2 x.
STATUS PRESENT
Tekanan Darah : 180/90 mmHg
Nadi : 74 x/menit
Frekuensi Nafas : 24 x/menit
Temperatur : 37,3oc
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala Dan Leher
Posisi: Simetris, Pergerakan : Terbatas
PENINGKATAN TEKANAN INTRAKRANIAL
Vomiting (+), chepalgia(-), penurunan kesadaran (+)
NERVUS CRANIALIS
• Nervus I : DBN
• Nervus II : DBN
• Nervus III,IV,VI : DBN
• Nervus V : DBN
• Nervus VII : DBN
• Nervus VIII : DBN
• Nervus IX,X : DBN
• Nervus XI : Tidak bisa mengangkat bahu kanan fungsi otot
sternocleidomastoideus buruk sebelah kanan
• Nervus XII : DBN
SISTEM MOTORIK
Trofi : Normotrofi Normotrofi
Tonus Otot : Hipotonus Normotonus
11111 55555
KekuatanOtot : ESD : ESS :
11111 55555
11111 55555
EID : EIS :
11111 55555
Sikap (duduk-berdiri-berbaring) : Berbaring
DIAGNOSA
Diagnosa : - Enselofati Sekunder e.c Gangguan Elektrolit
Penatalaksanaan : - O 2 1 - 3 l p m / 1 2 j a m
- I V F D R L 2 0 t p m / 1 2 j a m
- I N J . C i t i c o l i n e 1 a m p / 1 2 j a m
- I N J . F u r o s e m i d 1 a m p / 1 2 j a m
BAB III
Kesimpulan
Ensefalopati adalah disfungsi kortikal umum yg memiliki karakteristik perjalanan akut hingga subakut
(jam hingga beberapa hari ), secara nyata terdapat fluktuasi dari tingkat kesadaran, atensi minimal ,
halusinasi dan delusi yang sering dan perubahan tingkat aktifitas psikomotor. Gejala pada enselopati yaitu
penurunan kesadaran, bahkan koma. Gangguan elektrolit adalah kondisi saat kadar elektrolit didalam
tubuh seseorang menjadi tidak seimbang, baik terlalu tinggi atau terlalu rendah. Kondisi kadar elektrolit
yang tidak seimbang ini dapat menimbulkan berbagai gangguan pada fungsi organ di dalam tubuh. Di
dalam tubuh terdapat beberapa jenis elektrolit yaitu natrium, kalium ,kalsium, magnesium , fosfat dan
fosfor. .Pada gangguan elektrolit dapat gejala berupa mual, muntah, sakit kepala ,lemas dan kebingungan.
Hal ini sesuai dengan teori dimana semakin kekurangan cairan di dalam tubuh maka pasien akan memiliki
resiko tinggi terjadinya ensefalopati sekunder e.c gangguan elektrolit.