“CEREBROVASCULAR
ACCIDENT (CVA) TROMBOSIS”
Oleh :
Muhammad Taufiqurrachman
21501101082
• Menurut American Heart Association (AHA), di Amerika angka kematian akibat stroke setiap tahunnya
sekitar 50-100 dari 100.000 penderita, sedangkan di Indonesia sekitar 15.4%
• Stroke juga menyebabkan kecacatan dengan proyeksi hingga tahun 2020, sebanyak 61 juta orang akan
mengalami kecacatan akibat stroke (Alromail et al., 2017).
palsy (-)
Mata Mulut
Konjungtiva anemis (-ǀ-), Bibir pucat (-), mukosa bibir
sklera ikterik (-ǀ-) kering (-), bibir sianosis (-),
gusi berdarah (-), bibir perot
(-)
Hidung
Napas cuping hidung (-), Telinga
sekret (-), epistaksis (-) Nyeri tekan mastoid (-),
sekret (-), penurunan
pendengaran (-)
Tenggorok
Tonsil membesar (-), faring
hiperemis (-)
Leher
JVP tdk meningkat, trakea
ditengah, pembesaran kelenjar
tiroid (-), pembesaran kelenjar
linfe (-), lesi pada kulit (-)
JANTUNG
PARU-PARU
- Inspeksi Ictus cordis tidak tampak
(Batas jantung terkesan dbn) Suara dasar vesikuler; suara ronki (-ǀ-), wheezing (-
- Auskultasi
Bunyi jantung I-II intensitas normal, ǀ-)
- Auskultasi
reguler
Ekstremitas
ABDOMEN
Palmar eritema (-ǀ-), CRT <2 detik
- - - - - -
-
- Palpasi
Supel, nyeri tekan (-), hepar tdk teraba, pembesaran
- - - - -
lien (-)
Kemauan Baik
Psikomotor Baik
KESAN UMUM
Kepala
Kesadaran GCS E4M5V6
- Myopatik (-)
- Fullmoon (-)
PEMERIKSAAN KHUSUS
Refleks Fisiologik
- Refleks mandibula
Meningeal Sign - Refleks biceps
Tdk dievaluasi
0 +2
- Refleks triceps
0 +2
Kaku kuduk (-) - Refleks periosto-radial
Tdk dievaluasi
- Refleks periosto-ulnar
Tdk dievaluasi
-
-
-
- Stransky
- -
Kernig (-) - Gonda
- -
- Hoffman trommer
- -
N.II Kanan Kiri
N. I Kanan Kiri
Visus dBN
Hipo / anosmia - -
Buta warna - -
Parosmia - -
Cabang motorik
Cabang sensorik
Pergerakan bola mata - I, II, III dBN
pharynx
N.XI Kanan Kiri N. XII
gerak
PEMERIKSAAN MOTORIK
Lengan
Tungkai
Fleksi art. Coxae 5 5
M. deltoid (abd. Lengan 5 5
atas)
Ekstensi art. 5 5
M. bicep (fleksi lengan 5 5 Coxae
atas)
Fleksi sendi lutut 5 5
M. tricep (ekstensi 5 5
lengan atas)
Ekstensi sendi 5 5
Fleksi sendi pergelangan 5 5 lutut
tangan
Fleksi plantar 5 5
Ekstensi sendi 5 5
pergelangan tangan Ekstensi dorsal 5 5
pedis
Membuka jari tangan 5 5
Gerakan jari-jari 5 5
Menutup jari tangan 5 5
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 16 13 – 17 g/dL
MCV 91,9 80 – 97 fl
MCH 31,2 27 – 31 pg
MCHC 33,9 32 – 36 %
Diagnosa Banding :
CVA Emboli
CVA Hemoragik
TATALAKSANA
Medikamentosa Non-Medikamentosa
Bedrest
IVFD NaCl 0,9% 20 tpm Monitoring keadaan umum, GCS, tanda
Cernevit vial 2x1 vital, GD 1 dan 2, defisit neurologis, juga
keluhan pasien.
Omeprazol inj 2x40mg Head up 300
Xarelto 0-0-30mg Diet rendah lemak, karbohidrat, dan
Simvastatin 0-0-40mg garam
Konsultasi Fisioterapi
Konsultasi Jantung
KIE
Menjelaskan tentang penyakit
Mengendalikan faktor resiko
Menjaga pola makan dan beraktivitas fisik rutin
Minum obat teratur
Fisioterapi sendiri juga oleh keluarga
FOLLOW UP
No Tanggal S O A P
1 24/01/2020 Lemas separuh badan KU sedang Susp CVA Medikamentosa :
GCS 4/x/5 NaCl drip 20 tpm, inj
kanan Tensi 150/90 mmHg ranitidin 1gr, piracetam,
Tidak bisa bicara Nadi 90x/min, RR 24x/min
sotatil 1gr
SAH
PATOFISIOLOGI
Gangguan pasokan aliran darah otak dapat terjadi di mana saja di dalam arteri-arteri yang membentuk Sirkulus Wilisi
(1) Keadaan penyakit pada pembuluh itu sendiri, seperti pada aterosklerosis dan trombosis, robeknya dinding pembuluh,
atau peradangan;
(2) Berkurangnya perfusi akibat gangguan status aliran darah, misalnya syok atau hiperviskositas darah;
(3) Gangguan aliran darah akibat bekuan atau embolus infeksi yang berasal dari jantung atau pembuluh ekstrakranium;
atau
(4) Ruptur vaskular di dalam jaringan otak atau ruang subaraknoid
MANIFESTASI KLINIS
- Usia pertengahan/tua (> 50 th), bias usia muda
- Mendadak saat istirahat/ bangun tidur
- Kesadaran biasanya baik
- Sakit kepala (-), muntah (-)
- Tensi biasanya normal/sedikit tinggi
- Defisit neurologi Fokal
A. Sistem Karotis
- Hemiparese/parestesia
- Disartria/afasia
- Monocular Blindness
B. Sistem VB
- Hemiparese/hipestesia alternans atau
tetraparese/hipestesia
- Vertigo & muntah-muntah
- Ataxia
- Disfagia, Distonia
- Hemi anopsia, Hamonim/bilateral
DIAGNOSIS : ANAMNESIS
Gangguan global berupa penurunan kesadaran
Gangguan fokal yang muncul mendadak, dapat berupa :
Kelumpuhan sesisi/kedua sisi, kelumpuhan satu ekstremitas, kelumpuhan otot-otot penggerak bola mata, kelumpuhan
otot-otot untuk proses menelan, wicara dan sebagainya
Gangguan fungsi keseimbangan
Gangguan fungsi penghidu
Gangguan fungsi penglihatan
Gangguan fungsi pendengaran
Gangguan fungsi somatik sensoris
Gangguan neurobehavioral yang meliputi :
Gangguan atensi
Gangguan memori
Gangguan bicara verbal
Gangguan mengerti pembicaraan
Gangguan pengenalan ruang
DIAGNOSIS : PEMERIKSAAN FISIK
Penurunan GCS
Kelumpuhan saraf kranial
Kelemahan motorik
Defisit sensorik
Gangguan otonom (terutama
proses miksi dan defekasi)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT Scan Kepala
EKG
Lab : Hematologi rutin, gula darah sewaktu, fungsi ginjal (ureum,
kreatinin), profil lipid. (Gula darah puasa dan 2 jam PP, HbA1C,
serum elektrolit, PPt, APTT, atas indikasi)
Thorax foto (tidak rutin)
Echocardiografi (atas indikasi)
TATALAKSANA
Penatalaksanaan Umum
Stabilisasi jalan nafas dan pernafasan untuk mengatur SaO2 >94%
Kontrol hiperlipidemia
Manajemen nutrisi
Pemeriksaan
Tidak bisa berbicara. Masih dapat
Fisik
memahami bahasa = afasia Broca
PEMBAHASAN
Kasus Teori