Diabetik
Oleh :
Rumaisha alkatiri
111 2018 2127
Pembimbing :
dr. Fendy Dwimartyono, Sp.An
Kasus : Identitas Pasien
● Nama : Tn. I
● Usia : 42 tahun
● Pekerjaan : Karyawan
● Anamnesis terpimpin :
Pasien mengatakan kebas-kebas di tangan dan kaki dialami sejak 1 bulan ini, muncul secara perlahan-
lahan. Nyeri (-), riwayat jatuh (-), riwayat perdarahan (-), demam (-), mual (-), muntah (-), batuk (-). Pasien juga
mengeluhkan pusing, lemas disertai keringat dingin, gelisah dan gemetar, pandangan kabur (+) sejak ± 1 bulan
ini. Riwayat penyakit gula (+) dialami pasien ± 10 tahun ini, dimana pasien merasa nafsu makan bertambah,
sering minum, sering terbangun malam untuk kencing dan adanya penurunan berat badan. Kadar gula pasien
pernah mencapai 600 mg/dL. Pasien minum obat tidak teratur selama 5 tahun ini. Pasien mengaku BAK dan
BAB tidak ada kelainan.
Anamnesis
Pasien mengaku belum pernah menderita keluhan seperti ini sebelumnya. Riwayat penyakit gula (+),
riwayat hipertensi, penyakit jantung, asma, alergi obat disangkal pasien.
Pasien menyatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit yang sama, riwayat
hipertensi, penyakit gula, asma disangkal pasien.
Pasien sehari-hari makan nasi dengan lauk secukupnya, makan 3 kali sehari dengan porsi sedang. Pasien
tidak merokok, tidak minum alkohol, dan tidak mengkonsumsi obat-obatan tertentu.
Pemeriksaan Fisik
● Tanda-tanda vital
○ Nadi : 81 x/menit
○ Pernapasan : 17 x/menit
○ Suhu : 36.7°C
PEMERIKSAAN FISIK
MATA
KEPALA
Eksoptalmus/enoptalmus : (-)
Gerakan : segala arah baik
Bentuk : normocephal Tekanan bola mata : tdk diperiksa
Ekspresi wajah : lemas Kelopak mata : edema palpebra (-)
Simetris wajah : simetris Konjungtiva : anemis (-/-)
Rambut : hitam Sklera : ikterus (-/-)
Deformitas : tidak ada Kornea : jernih
Pupil : bulat, isokor 2,5 mm/2,5 mm
PEMERIKSAAN FISIK
THT
Telinga : bentuk normal, simetris,
lubang lapang, serumen (-/-)
Hidung : bentuk normal, sekret (-/-)
Bibir : kering (-), sianosis (-), pucat (-)
Tonsil : T1-T1 hiperemis (-)
Faring : hiperemis (-)
Lidah : kotor (-), tidak ada bercak putih,
candidiasis(-), tremor (-)
Leher : simetris, pembesaran KGB tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
• Bentuk : simetris
• Sela iga dalam batas normal, retraksi (-)
• Penggunaan otot-otot bantu pernapasan (-)
• Pembuluh darah tidak ada kelainan
Palpasi
• Nyeri tekan (-)
• Fremitus raba pada hemithoraks dextra dan sinistra normal
Perkusi
Paru kanan : sonor
Paru kiri : pekak ICS I-III
Batas paru-hepar : ICS V-VI
Batas paru-lambung : ICS VII-VIII
Auskultasi
• Bunyi nafas : Vesikular
• Bunyi tambahan : Ronchi -/- wheezing -/-
PEMERIKSAAN FISIK
JANTUNG
• Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak,
• Perkusi : batas jantung kanan ICS IV line parasternalis dekstra, batas kiri jantung ICS V linea
midclavicularis sinistra
EKSTREMITAS
• Inspeksi : Tidak ada deformitas, edema (-) parestesia (+) pada tungkai atas dan
bawah
Pemeriksaan penunjang
● Kimia darah
○ Ureum : 35 mg/dl
● Diagnosa kerja :
● Diagnosis banding :
○ Vaskulitis neuropati
Tatalaksana
● Tirah baring
● Diet DM 1500 kkal
● Medikamentosa
● Neuropati diabetika adalah suatu gangguan pada syaraf perifer, otonom dan syaraf cranial
yang ada hubunganya dengan diabetes melitus.Keadaan ini disebabkan oleh kerusakan
mikrovaskuler yang disebabkan oleh diabetes yang meliputi pembuluh darah yang kecil-
● Teori Metabolik
○ teori ini mengemukakan, bahwa hiperglikemia, glukosa yang berlebihan dialirkan ke jalur
poliol dan diubah menjadi sorbitol dan fruktosa oleh enzim aldose reduktase dan sorbitol
dehidrogenase. Penumpukan sorbitol dan fruktosa menyebabkan mengurangnya mioinositol
dalam syaraf, menurunya aktifitas membran NaK-ATPase, terganggunya transport akson dan
penghancuran struktur syaraf sehingga menyebabkan menurunya kecepatan hantar syaraf.
● Teori Neurovaskuler/vaskuler
● Teori autoimun
○ Neuropati autoimun bisa terjadi karena perubahan imunogenik dari sel endotel kapiler.
● Teori perubahan support neurotropik
○ Faktor neurotropik penting untuk mempertahankan, pembentukan dan regenerasi dari elemen-
elemen responsif dari sistem saraf.
● Iskemia saraf/hipoksia
● Gejala sensorik
○ rasa seperti terbakar, nyeri yang menusuk, rasa seperti kesetrum, rasa kencang dan hipersensitif
terhadap rasa halus.
● Gejala motorik
○ dapat berupa gangguan sudo motorik (kulit kerinh, keringat yang kurang, keringat berlebihan
pada area tertentu), gangguan pupil,, gangguan kardiovaskuler, gastrointestinal (diare
nokturnal, konstipasi, memuntahkan makanan yang telah dimakan), gangguan miksi (urgensi,
inkontinensia, menetes) dan gangguan seksual.
DIAGNOSIS
2. Antidepresan trisiklik (amitriptilin 50-150 mg malam hari, imipramin 100 mg/hari, nortriptilin 50-
5. Topikal: capsaicin 0,075 % 4x/ hari, fluephenazine 1 mg 3x/hari, trans cutaneus electrical nerve
stimulation.
TERIMA
KASIH