Anda di halaman 1dari 21

Neuropati

Diabetik

Oleh :
Rumaisha alkatiri
111 2018 2127

Pembimbing :
dr. Fendy Dwimartyono, Sp.An
Kasus : Identitas Pasien

● Nama : Tn. I

● Jenis kelamin : Laki-laki

● Usia : 42 tahun

● Pekerjaan : Karyawan

● Alamat : Jl. Kramat Kwitang, No 10

● Tanggal masuk RS : 24/12/2016


Anamnesis

● Keluhan Utama : Pasien mengeluhkan kebas-kebas di tangan dan kaki

● Anamnesis terpimpin :

Pasien mengatakan kebas-kebas di tangan dan kaki dialami sejak 1 bulan ini, muncul secara perlahan-
lahan. Nyeri (-), riwayat jatuh (-), riwayat perdarahan (-), demam (-), mual (-), muntah (-), batuk (-). Pasien juga
mengeluhkan pusing, lemas disertai keringat dingin, gelisah dan gemetar, pandangan kabur (+) sejak ± 1 bulan
ini. Riwayat penyakit gula (+) dialami pasien ± 10 tahun ini, dimana pasien merasa nafsu makan bertambah,
sering minum, sering terbangun malam untuk kencing dan adanya penurunan berat badan. Kadar gula pasien
pernah mencapai 600 mg/dL. Pasien minum obat tidak teratur selama 5 tahun ini. Pasien mengaku BAK dan
BAB tidak ada kelainan.
Anamnesis

● Riwayat Penyakit Dahulu (RPD) :

Pasien mengaku belum pernah menderita keluhan seperti ini sebelumnya. Riwayat penyakit gula (+),
riwayat hipertensi, penyakit jantung, asma, alergi obat disangkal pasien.

● Riwayat Penyakit Keluarga (RPK) :

Pasien menyatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit yang sama, riwayat
hipertensi, penyakit gula, asma disangkal pasien.

● Riwayat Pribadi dan Sosial Ekonomi (RSE) :

Pasien sehari-hari makan nasi dengan lauk secukupnya, makan 3 kali sehari dengan porsi sedang. Pasien
tidak merokok, tidak minum alkohol, dan tidak mengkonsumsi obat-obatan tertentu.
Pemeriksaan Fisik

● Keadaan umum : baik, composmentis (GCS15)

● Tanda-tanda vital

○ Tekanan darah : 130/90 mmHg

○ Nadi : 81 x/menit

○ Pernapasan : 17 x/menit

○ Suhu : 36.7°C
PEMERIKSAAN FISIK

MATA
KEPALA
Eksoptalmus/enoptalmus : (-)
Gerakan : segala arah baik
Bentuk : normocephal Tekanan bola mata : tdk diperiksa
Ekspresi wajah : lemas Kelopak mata : edema palpebra (-)
Simetris wajah : simetris Konjungtiva : anemis (-/-)
Rambut : hitam Sklera : ikterus (-/-)
Deformitas : tidak ada Kornea : jernih
Pupil : bulat, isokor 2,5 mm/2,5 mm
PEMERIKSAAN FISIK

THT
Telinga : bentuk normal, simetris,
lubang lapang, serumen (-/-)
Hidung : bentuk normal, sekret (-/-)
Bibir : kering (-), sianosis (-), pucat (-)
Tonsil : T1-T1 hiperemis (-)
Faring : hiperemis (-)
Lidah : kotor (-), tidak ada bercak putih,
candidiasis(-), tremor (-)
Leher : simetris, pembesaran KGB tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK

Inspeksi
• Bentuk : simetris
• Sela iga dalam batas normal, retraksi (-)
• Penggunaan otot-otot bantu pernapasan (-)
• Pembuluh darah tidak ada kelainan

Palpasi
• Nyeri tekan (-)
• Fremitus raba pada hemithoraks dextra dan sinistra normal

Perkusi
 Paru kanan : sonor
 Paru kiri : pekak ICS I-III
 Batas paru-hepar : ICS V-VI
 Batas paru-lambung : ICS VII-VIII

Auskultasi
• Bunyi nafas : Vesikular
• Bunyi tambahan : Ronchi -/- wheezing -/-
PEMERIKSAAN FISIK
JANTUNG
• Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak,

• Palpasi : Iktus cordis tidak teraba.

• Perkusi : batas jantung kanan ICS IV line parasternalis dekstra, batas kiri jantung ICS V linea
midclavicularis sinistra

• Auskultasi : S1/S2 murni reguler, murmur tidak ada. ABDOMEN


• Inspeksi : tampak distended abdomen, ikut gerak napas
• Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal
• Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba
• Perkusi : Shifting dullnes (-)

EKSTREMITAS
• Inspeksi : Tidak ada deformitas, edema (-) parestesia (+) pada tungkai atas dan
bawah
Pemeriksaan penunjang

● Darah Rutin (24/12/2016)


○ Hb : 13,6 g/dL
○ Ht : 31,8 %
○ Eritrosit : 5,08 juta / ul
○ Leukosit : 5.100 / ul
○ Trombosit : 157.000 / mm3

● Kimia darah

○ Ureum : 35 mg/dl

○ Kreatinin : 0,9 mg/dl

○ GDS : 458 mg/dl


Diagnosis

● Diagnosa kerja :

○ Diabetes Mellitus Tipe 2 + Neuropati diabetik

● Diagnosis banding :

○ Vaskulitis neuropati
Tatalaksana

● Tirah baring
● Diet DM 1500 kkal
● Medikamentosa

○ Inj. Mecobalamin 500 mg/8 jam

○ Inj. Sohobion 1 amp

○ Pregabalin 150 mg/12 jam/oral


TINJAUAN PUSTAKA
DEFENISI

● Neuropati diabetika adalah suatu gangguan pada syaraf perifer, otonom dan syaraf cranial

yang ada hubunganya dengan diabetes melitus.Keadaan ini disebabkan oleh kerusakan

mikrovaskuler yang disebabkan oleh diabetes yang meliputi pembuluh darah yang kecil-

kecil yang memperdarahi syaraf(vasa nervorum). Gangguan neuropati ini termasuk

manifestasi somatic dan atau otonom dari system saraf perifer.


PATOFISIOLOGI

● Teori Metabolik

○ teori ini mengemukakan, bahwa hiperglikemia, glukosa yang berlebihan dialirkan ke jalur
poliol dan diubah menjadi sorbitol dan fruktosa oleh enzim aldose reduktase dan sorbitol
dehidrogenase. Penumpukan sorbitol dan fruktosa menyebabkan mengurangnya mioinositol
dalam syaraf, menurunya aktifitas membran NaK-ATPase, terganggunya transport akson dan
penghancuran struktur syaraf sehingga menyebabkan menurunya kecepatan hantar syaraf.
● Teori Neurovaskuler/vaskuler

○ terjadi iskemia endoneural karena meningginya resistensi endoneural-vaskuler terhadap darah


yang hiperglikemik.
PATOFISIOLOGI

● Teori autoimun

○ Neuropati autoimun bisa terjadi karena perubahan imunogenik dari sel endotel kapiler.
● Teori perubahan support neurotropik

○ Faktor neurotropik penting untuk mempertahankan, pembentukan dan regenerasi dari elemen-
elemen responsif dari sistem saraf.
● Iskemia saraf/hipoksia

○ terjadinya mikro-angiopati yang menyebabkan hipoksia merupakan faktor penting dalam


patogenesis neuropati diabetika yang telah dibuktikan dengan adanya lesi multifokal pada
serabut saraf
MANIFESTASI KLINIS

● Gejala sensorik

○ rasa seperti terbakar, nyeri yang menusuk, rasa seperti kesetrum, rasa kencang dan hipersensitif
terhadap rasa halus.
● Gejala motorik

○ dapat menyebabkan kelemahan yang distal, proksimal atau fokal.


● Gejala otonom

○ dapat berupa gangguan sudo motorik (kulit kerinh, keringat yang kurang, keringat berlebihan
pada area tertentu), gangguan pupil,, gangguan kardiovaskuler, gastrointestinal (diare
nokturnal, konstipasi, memuntahkan makanan yang telah dimakan), gangguan miksi (urgensi,
inkontinensia, menetes) dan gangguan seksual.
DIAGNOSIS

Diabetic Neuropathy Symptom (DNS)

No Anamnesis Skor DNS


1. Jalan tidak stabil Ya = 1, Tidak = 0
2. Kesemutan / terasa tebal Diagnosis Neuropati Diabetik ≥ 1
3. Nyeri seperti tertusuk jarum  
4. Nyeri terbakar/ nyeri tekan  
DIAGNOSIS
TATALAKSANA

● Pedoman pengelolaan Neuropati Diabetik dengan nyeri, yang dianjurkan adalah:

1. NSAID (ibuprofen 600mg 4x/hari, sulindac 200 mg 2x/hari)

2. Antidepresan trisiklik (amitriptilin 50-150 mg malam hari, imipramin 100 mg/hari, nortriptilin 50-

150 mg malam hari, paroxetine 40 mg/hari)

3. Antikonvulsan (gabapentin 900 mg 3x/hari, karbamazepin 200 mg 4x/hari)

4. Antiaritmia (mexilletin 150-450 mg/hari)

5. Topikal: capsaicin 0,075 % 4x/ hari, fluephenazine 1 mg 3x/hari, trans cutaneus electrical nerve

stimulation.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai