Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME atas berkah dan karunia-Nya
sehingga dapat menyelesaikan referat yang berjudul “Uveitis” sebagai salah satu syarat untuk
mengikuti ujian di kepaniteraan klinik M! "lmu Mata di #U$ %udhi &sih'
Pada kesempatan ini( penulis mengu)apkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis untuk menyelesaikan referat ini( terutama dr' N*vi &nita( p'M yang telah
meluangkan +aktunya untuk membimbing penulis' Terima kasih penulis u)apkan kepada
keluarga yang selalu memberikan m*tivasi hingga saat ini( serta k epada teman-teman yang
sedang menjalani kepaniteraan klinik bersama di #U$ %udhi &sih'
Penulis menyadari bah+a referat ini masih terdapat kekurangan( *leh sebab itu saran
serta kritik diharapkan dapat membangun penulisan guna perbaikan di kemudian hari untuk
kepentingan bersama' em*ga referat ini dapat berguna serta bermanfaat bagi kita semua( baik
sekarang maupun di hari yang akan datang'
1
DAFTAR ISI
$aftar "si
BAB I PENDAHULUAN 3
' $efinisi 6
'3 2lasifikasi 6
'5 Epidemi*l*gi
7
'7 Penatalaksanaan .
'9 2*mplikasi .
'/. Pr*gn*sis /
$aftar Pusta ka 5
BAB I
PENDAHULUAN
%anyak kasus yang dianggap idi*patik namun beberapa mungkin merupakan bagian
perti sark*id*sis( multiple s)ler*sis( penyakit %eh>et( atau berhubungan dengan penyakit dengan ?@&-%8 p*sitif' &gen infeksius seperti grup
uber)ul*sis( dan Trep*nema pallidum juga merupakan sebab yang
diketahui'
Uveitis didapat pada rentang usia .-0. tahun dan dapat mengenai salah satu atau kedua
mata' "nsiden uveitis bervariasi dari /5 t* 0'5B/..(...( dengan prevalensi keseluruhan di dunia
yaitu .'83C' uatu studi menemukan bah+a estimasi insiden uveitis selama /. tahun hampir 3
kali lipat lebih tinggi dibandingkan 5. tahun yang lalu' 2ebanyakan pasien uveitis berada pada
umur pr*duktif dan setengahnya pada de)ade ketiga atau keempat' $istribusi umur ini membuat
uveitis sebagai grup penyakit *)ular dengan dampak s*si*ek*n*mi yang penting'
2ebanyakan kasus akan sembuh dengan )epat namun banyak pula pasien yang
penyakitnya berkembang akibat kerusakan dari inflamasi menyebabkan gangguan penglihatan
yang parah' ebab utama gangguan penglihatan adalah )yst*id ma)ular edema( katarak dan
glau)*ma' $i negara berkembang( 0-.C kebutaan dikarenakan uveitis' Uveitis anteri*r akut
adalah subtipe yang paling sering ditemukan dan memiliki pr*gn*sis penglihatan paling baik(
dan diikuti *leh pr*gn*sis lebih buruk ada pasien dengan uveitis p*steri*r dan panuveitis' Pada
sebab n*n-infeksi( terapi ditargetkan pada penurunan resp*n imun dengan k*rtik*ster*id sebagai
lini pertama' Pada penyakit yang mengan)am penglihatan( agen imun*supresif mungkin
dibutuhkan untuk memperbaiki atau mempertahankan penglihatan'
2.1 ANATOMI & FISIOLOGI
Uvea atau traktus uvealis merupakan lapisan vaskular di dalam b*la mata yang terdiri
atas iris( badan siliar( dan k*r*id'
"ris merupakan suatu membran datar sebagai lanjutan dari badan siliar ke depan
:anteri*r;' "ris membagi bilik mata ke dalam bagian( yaitu camera oculi anterior dan
camera oculi posterior ' $i bagian tengah iris terdapat lubang yang disebut pupil yang
berfungsi untuk mengatur besarnya sinar yang masuk mata' Pada iris terdapat ma)am *t*t
yang mengatur
besarnya pupil( yaituD
/' Mus)ulus dilatat*r pupil yang melebarkan pupil
' Mus)ulus sfingter pupil yang menge)ilkan pupil
2edua *t*t tersebut memelihara ketegangan iris sehingga tetap datar' $alam
keadaan n*rmal( pupil kanan dan kiri kurang lebih sama besarnya( keadaan ini disebut
is*k*ria' &pabila ukuran pupil kanan dan kiri tidak sama besar( keadaan ini disebut
anis*k*ria'
e)ara hist*l*gis( iris terdiri dari str*ma yang jarang dan di antaranya terdapat lekukan-
lekukan di permukaan anteri*r yang berjalan radier yang disebut kripta' $i dalam
str*ma terdapat sel-sel pigmen yang ber)abang( banyak pembuluh darah dan
serat saraf' $i
permukaan anteri*r ditutup *leh end*tel ke)uali pada kripta' %agian p*steri*r iris
dilapisi
*leh lapisan epitel( yang merupakan lanjutan dari epitel pigmen retina' arna dari iris
bervariasi( tergantung dari sel-sel pigmen yang ber)abang yang terdapat di dalam str*ma'
Perdarahan pada iris diberikan *leh a' siliaris p*steri*r l*ngus( yang membentuk suatu
jaringan pembuluh darah' $i sekeliling pupil( jaringan pembuluh darahnya disebut sirkulus
min*r dan yang berada dekat badan siliar disebut sirkulus may*r' $i antara
keduanya terdapat anast*m*sis yang berupa pembuluh darah berbentuk spiral'
Pembuluh darah
baliknya mengikuti arteri dan selanjutnya masuk ke v' v*rtik*sa' "ris dipersarafi *leh nervus
nas*iliar )abang dari saraf kranial """ yang bersifat simpatik untuk midriasis
dan
parasimpatik untuk mi*sis'
%adan siliar berbentuk )in)in yang terdapat di sebelah dalam dari tempat tepi k*rnea
melekat di sklera' %adan siliar merupakan bagian uvea yang terletak antara iris dan k*r*id'
%adan siliar dimulai dari pangkal iris ke belakang sampai k*r*id( terdiri dari pars plikata
:anteri*r( bergerigi( panjang sekitar mm; dan pars plana :p*steri*r( tidak bergerigi( panjang
sekitar 5 mm;'
esus siliaris( ber+arna putih karena tidak mengandung pigmen( sedangkan di lekukannya mengandung epitel dan ber+arna hitam'
%adan siliar menghasilkan hum*r aku*s' ?um*r aku*s ini sangat menentukan tekanan
b*la mata :tekanan intra*kular H T"I;' ?um*r aku*s mengalir melalui kamera *kuli
p*steri*r ke kamera *kuli anteri*r melalui pupil( kemudian ke angulus
irid*k*rnealis( kemudian mele+ati trabekulum mesh+*rk menuju )analis )hlemm(
selanjutnya menuju kanalis k*lekt*r masuk ke dalam vena episklera'
%adan siliar banyak mengandung pembuluh darah( dan pembuluh darah
baliknya mengalirkan darahnya ke v' v*rtik*sa' %adan siliar merupakan daerah terlemah
dari mata' Trauma( peradangan dan ne*plasma di daerah ini adalah suatu keadaan yang
ga+at'
2*r*id merupakan bagian uvea yang paling luar( terletak antara retina :di sebelah
dalam; dan sklera :di sebelah luar;' 2*r*id berbentuk mangkuk yang tepi depannya berada
di )in)in badan siliar' 2*r*id adalah jaringan vaskular yang terdiri atas anyaman pembuluh
darah( kebanyakan terdiri dari pembuluh darah balik( yang kemudian bergabung menjadi v'
v*rtik*sa( menembus sklera menjadi v' *ftalmika dan langsung masuk ke dalam
sinus kavern*sus' Pembuluh darah arteri berasal dari a' siliaris brevis'
2*r*id terdiri dari lapisan epitel pigmen( membrana %ru)h :lamina vitrea;( k*ri*kapiler(
pembuluh darah dan suprak*r*id'
2. 2 DEFINISI
Uveitis merupakan suatu k*ndisi yang melibatkan peradangan pada traktus uvealis :iris(
badan siliar( dan k*r*id; atau struktur yang berdekatan seperti retina( nervus *pti)us( vitre*us(
2.3KLASIFIKASI .
Secara '"n"#
"nfeksius %a)terial( v iral( f ungal( p arasiti)( l ain-lain
N*n-infeksius ?ubungan sistemik yang diketahui
Uveitis anteri*r terjadi pada mata bagian depan( merupakan bentuk uveitis paling sering
ditemukan( se)ara pred*minan pada de+asa usia muda dan menengah' 2ebanyakan
kasus mengenai individu yang sehat dan hanya mengenai satu mata saja namun
beberapa kasus dihubungkan dengan remat*l*gi( kulit( gastr*intestinal( dan penyakit infeksi'
Uveitis intermediate seringkali ditemukan pada de+asa muda( dan berhubungan dengan
beberapa penyakit seperti sar)*id*sis dan multiple s)ler*sis'
Uveitis p*steri*r adalah bentuk uveitis yang paling sedikit ditemui' e)ara primer terjadi pada
bagian belakang mata( seringkali melibatkan retina dan k*r*id' $isebut juga k*r*iditis atau
k*ri*retinitis' Terdapat sebab infeksi maupun n*n-infeksi yang menyebabkan uveitis p*steri*r
Pan-uveitis adalah istilah yang digunakan ketika ketiga bagian may*r mata mengalami inflamasi'
Penyakit %eh)et=s adalah salah satu bentuk pan-uveitis yang diketahui dan sangat merusak retina'
"ntermediate( p*steri*r( dan pan-uveitis adalah bentuk uveitis yang paling berat dan seringkali
rekuren( serta menyebabkan kebutaan jika tidak ditangani':5;
2. + EPIDEMIOLOGI
"sia
-ender
0
+as
?@&-%8 atau human leukocyte antigen %8 yang berhubungan dengan arthritis lebih
sering ditemukan pada kulit putih( termasuk sp*ndylitis ankil*sa( arthritis ps*riasis dan arthritis reaktif' ar)*id*sis serin
jalur sutra Eurasia( dari Kina sampai Turki' Namun kebanyakan sindr*m uveitis tidak memiliki
predileksi gender maupun ras'
2ebiasaan seksual
Pria muda aktif se)ara seksual lebih rentan terhadap ?"1 dan infeksi yang berhubungan
dengan &"$ seperti retinitis Kyt*megal*virus( sar)*ma 2ap*si( atau *ftalmikus herpes F*ster'
ifilis( g*n*rrhea( dan klamidia dapat menyebabkan uveitis primer( yang dapat memi)u uveitis
yang berhubungan dengan ?@&-%8
#i+ayat keluarga
#i+ayat kebiasaan
Makanan mentah atau daging yang kurang matang dapat meningkatkan kemungkinan
t*A*plasm*sis *)ular' !e)es ku)ing yang mengandung **sit T*A*plasma g*ndii maupun
k*ntak dengan ku)ing dan anjing yang belum divaksinasi juga di)urigai'
Pajanan *kupasi*nal
pada penambang atau pekerja sel*kan( namun kebanyakan kasus sekarang karena
pajanan air yang terk*ntaminasi binatang d*mesti) yang memba+a bakteri':0;
1
2., U-EITIS ANTERIOR
De("n"#"
"ritis merupakan inflamasi intra*)ular yang paling sering menyebabkan mata merah dan
nyeri' "nflamasi iris dapat disebut iritis dan inflamasi iris serta badan siliaris
disebut irid*siklitis' "ritis dapat dibagi menjadi kateg*ri luas yaitu
granul*mat*sa dan n*n- granul*mat*sa' "ritis granul*mat*sa biasa ditemukan pada
anak-anak sebagai bagian dari
penyakit sistemik atau k*mp*nen dari sindr*m *)ular tertentu( namun diagn*sis
iritis granul*mat*sa tidak selalu mengindikasikan adanya pr*ses sistemik' adanya invasi
mikr*ba aktif ke jaringan *leh bakteri' $apat mengenai uvea bagian anteri*r maupun
p*steri*r'
"nfiltrat d*minan sel limf*sit( adanya agregasi makr*fag dan sel-sel raksasa multinukleus'
Pada kasus berat dapat terbentuk bekuan fibrin besar atau hip*pi*n di kamera *kuli anteri*r'
Uveitis n*n-granul*mat*sa terutama timbul di bagian anteri*r traktus uvealis( yaitu iris dan
k*rpus siliaris' Terdapat reaksi radang( dengan terlihatnya infiltrat sel-sel limf*sit dan sel
plasma dengan jumlah )ukup banyak dan sedikit m*n*nuklear'
#evie+ kritis dibutuhkan termasuk menanyakan mengenai adanya ri+ayat arthritis( ruam(
sesak nafas( pembesaran 2J%( nyeri kepala( kesulitan mendengar( ker*nt*kan
rambut(
perubahan pigmentasi pada kulit( ri+ayat trauma *)ular( gigitan serangga( penyakit
menular seksual( pajanan terhadap T%( darah pada fe)es( serta ri+ayat perjalanan':6;
Ana!ne#"#
• NyeriD sebagian pasien tidak merasakan nyeri pada mata namun mendeskripsikan sensasi
benda asing' @ainnya mengeluh nyeri tumpul pada mata yang mun)ul tiba-tiba'
elain nyeri *)ular dapat juga dirasakan peri*rbital'
• !*t*f*biaD terutama sinar matahari( memperburuk ketidaknyamanan terutama
dengan
eksaserbasi
• Mata merahD biasanya tidak disertai dengan se)ret
• PenglihatanD penurunan penglihatan dan mengeluh adanya floaters'
11
Pe!er"#aan ("#"
r ' Uveitis anteri*r granul*mat*sa dengan n*dul %usa))a multiple pada permukaan iris dan beberapa keratik presipitat mutt*n-fat pada aspek i
• @ensa dan vitre*usD presipitat lenti)ular dapat terlihat pada kapsul lensa
p*steri*r' 2atarak subkapsular p*steri*r bisa terjadi jika pasien mengalami epis*de iritis
berulang atau inflamasi kr*nis' @ihat vitre*us untuk sel inflamasiQ jika ada
dapat menandakan
adanya sindr*m uveitis yang lebih ekstensif'
• egmen p*steri*rD adakah edema nervus *pti)us( vas)ulitis( dan lesi f*kal retina atau
k*r*id' Pasien dengan iritis granul*mat*sa lebih )enderung memiliki uveitis ekstensif'
Se$a$
Pat("#"'0"
Peradangan uvea biasanya unilateral( dapat disebabkan *leh efek langsung suatu infeksi
atau merupakan fen*mena alergi' "nfeksi pi*genik biasanya mengikuti suatu trauma tembus
*kuli( +alaupun kadang-kadang dapat juga terjadi sebagai reaksi terhadap Fat t*ksik yang
dipr*duksi *leh mikr*ba yang menginfeksi jaringan tubuh diluar mata'
Uveitis yang berhubungan dengan mekanisme alergi merupakan reaksi hipersensitivitas
terhadap antigen dari luar :antigen eks*gen; atau antigen dari dalam :antigen
end*gen;'
$alam banyak hal antigen luar berasal dari mikr*ba yang infeksius' ehubungan dengan hal
ini peradangan uvea terjadi lama setelah pr*ses infeksinya yaitu setelah
mun)ulnya mekanisme hipersensitivitas' #adang iris dan badan siliar
menyebabkan rusaknya blood aqueous barrier sehingga terjadi peningkatan pr*tein( fibrin(
dan sel-sel radang dalam hum*r aku*s' Pada pemeriksaan bi*mikr*sk*p :slit lamp;
hal ini tampak sebagai flare( yaitu
partikel-partikel ke)il dengan gerak %r*+n :efek Tyndall;'
Pada pr*ses peradangan yang lebih akut( dapat dijumpai penumpukan sel-sel radang
berupa pus di dalam KI& yang disebut hip*pi*n( ataupun migrasi eritr*sit ke dalam
KI&( dikenal dengan hifema' &pabila pr*ses radang berlangsung lama :kr*nis; dan berulang(
maka sel-sel radang dapat melekat pada end*tel k*rnea( disebut sebagai keratic
precipitate :2P;' &da dua jenis keratic precipitate( yaitu D
/' Mutt*n fat 2PD besar( kelabu( terdiri atas makr*fag dan pigmen-pigmen
yang difag*sitirnya( biasanya dijumpai pada jenis granul*mat*sa'
' Pun)tate 2PD ke)il( putih( terdiri atas sel limf*sit dan sel plasma( terdapat pada
jenis n*n granul*mat*sa'
&pabila tidak mendapatkan terapi yang adekuat( pr*ses peradangan akan berjalan
terus dan menimbulkan berbagai k*mplikasi' el-sel radang( fibrin( dan fibr*blas
dapat menimbulkan perlekatan antara iris dengan kapsul lensa bagian anteri*r yang
disebut sinekia
p*steri*r( ataupun dengan end*tel k*rnea yang disebut sinekia anteri*r' $apat pula terjadi
perlekatan pada bagian tepi pupil( yang disebut seklusi* pupil( atau seluruh pupil tertutup
*leh sel-sel radang( disebut *klusi* pupil'
Perlekatan-perlekatan tersebut( ditambah dengan tertutupnya trabekular *leh sel-sel
radang( akan menghambat aliran aku*s hum*r dari bilik mata belakang ke bilik mata
depan sehingga aku*s hum*r tertumpuk di bilik mata belakang dan akan mend*r*ng
iris ke depan yang tampak sebagai iris b*mbans :iris b*mbe;' elanjutnya tekanan
dalam b*la mata semakin meningkat dan akhirnya terjadi glauk*ma sekunder'
Pada uveitis anteri*r juga terjadi gangguan metab*lisme lensa yang menyebabkan
lensa menjadi keruh dan terjadi katarak k*mplikata' &pabila peradangan menyebar
luas( dapat timbul end*ftalmitis :peradangan supuratif berat dalam r*ngga mata dan
struktur di dalamnya dengan abses di dalam badan ka)a; ataupun pan*ftalmitis
:peradangan seluruh
b*la mata termasuk sklera dan kapsul ten*n sehingga b*la mata merupakan r*ngga abses;'
%ila uveitis anteri*r m*n*kuler dengan segala k*mplikasinya tidak segera ditangani(
dapat pula terjadi *ftalmitis simpatika pada mata sebelahnya yang semula sehat'
2*mplikasi ini sering didapatkan pada uveitis anteri*r yang terjadi akibat trauma tembus(
terutama yang mengenai badan silier'
K!)'"a#"
Uveitis anteri*r dapat menimbulkan sinekia anteri*r dimana iris perifer melekat
pada k*rnea( mengganggu aliran keluar aLue*us hum*r di sudut bilik mata dan
menyebabkan glau)*ma'( maupun sinekia p*steri*r dimana iris melekat pada lensa sebagai
akibat peradangan sebelumnya sehingga pupil irregular dan terfiksasi' inekia
p*steri*r yang luas dapat
menyebabkan glau)*ma sekunder sudut tertutup dengan terbentuknya se)lusi* pupil
dan
pen*nj*lan iris ke depan :iris b*mbe;' Penggunaan k*rtik*ster*id dan sikl*plegik agresif
sejak dini dapat memperke)il kemungkinan k*mplikasi tersebut'
Uveitis intermediate merupakan inflamasi pada vitre*us dan retina perifer dengan
letak inflamasi primer vitre*us dan penyakitnya pars planitis( p*steri*r siklitis( dan hialitis'
Penyakit sistemik yang biasanya berhubungan dengan uveitis intermediate adalah multiple
s)ler*sis atau sar)*id*sisQ dapat dilihat bah+a uveitis intermediate adalah eskpresi
pertama adanya aut*imunitas pada pasien tersebut'
Pat("#"'0"
2emungkinan adanya predisp*sisi imun*genetik pada penyakit ini dilihat dari ri+ayat
keluarga' &danya bukti dapat mensugestikan mekanisme at*imun( namun stimulus antigen masih
sulit dipahami'
Usia
alau uveitis intermediate dapat terjadi pada umur manapun( se)ara primer mengenai
anak-anak dan de+asa muda' Pada anak-anak( uveitis intermediate berhubungan
dengan
penurunan visus' Iut)*me lebih buruk terdapat pada diagn*sis tertunda( imun*defisiensi(
atau
penyakit yang lebih agresif
#i+ayat penyakit
Jejala paling sering adalah pandangan kabur dan adanya fl*aters' Nyeri dan f*t*f*bia
biasanya tidak ada atau hanya sedikit' 7.C kasus adalah bilateral +alau seringkali asimetris'
/B3 kasus unilateral akan menjadi bilateral' Pada perkembangan penyakit( penurunan visus
dapat terjadi akibat KME kr*nis sekunder( glau)*ma uveitis( perdarahan vitre*us( katarak'
Pada pemeriksaan mata( terdapat vitritis yang bervariasi keparahannya' Tidak adanya aktivitas
selular pada vitreus pre)ludes bah+a diagn*sis adaah uveitis intermediate aktif'
1isus data menurun sampai .B5. :penurunan penglihatan sedang; karena vitritis
ringan dan KME' "nflamasi segmen anteri*r tidaklah sering dan terkait dengan
anak-anak' Terkadang pasien dengan multiple s)ler*sis mendapat uveitis anteri*r
dengan karakteristik keratik presipitat mutt*n-fat' &gregat sel inflamasi dapat terlihat pada
v itr*us inferi*r seperti tuft putih atau kuning yang dinamakan sn*+ball vitre*us' uatu
sn*+bank( penemuan yang reLuisite pada pars planitis( dapat terlihat seperti eksudat kuning
keabuan pada *ra serrata inferi*r yang meluas ke pars plana'
Namun tidak semua pasien memiliki manifestasi klinis snowbank' Pada kasus berat( eksudat
dapat meluas ke seluruh perifer 36.R( +alaupun jarang'
$epresi sklera biasnaya dibutuhkan untuk meliat sn*+bank namun terkadang dapat
terlihat dengan mata infradu)ted menggunakan *ftalm*sk*p indirek tanpa lensa .
$' !aktanya( sn*+bank dapat berupa massa fibr*glial dan tidak merupakan eksudat pr*tein asli'
Pada segmen anteri*r( penemuan terlambat dapat ditemukan adanya sinekia anteri*r dan
p*steri*r( kerat*pati band( katarak( dan glau)*ma' Jlau)*ma dapat berhubungan dengan uveitis
dan atau penggunaan k*rtik*ster*id' "nsiden pembentukan katarak yang paling
sering pada subkapsular p*steri*r telah dilap*rkan dari /0-.C kasus dan bisa tidak
bergantung se)ara independen pada penggunaan ster*id' Tujuan peng*batan adalah
untuk menekan inflamasi intra*)ular yang biasanya di)apai dengan k*rtik*ster*id sistemik'
Pada beberapa kasus( terapi ini inadekuat dan agen immun*m*dulating atau
imun*supresan dibutuhkan untuk meng*ntr*l
penyakit' agen ini dapat digunakan dengan atau tanpa ster*id'
10
2.4U-EITIS POSTERIOR
#etina( k*r*id( dan nervus *ptikus dipengaruhi *leh sejumlah penyakit infeksi dan n*n-
infeksi dengan kebanyakan behubungan dengan penyakit sistemik' @esi pada segmen
p*steri*r
biasa berbentuk f*kal( multif*)al( ge*grafik( atau difus'
Pat("#"'0"
"nflamasi traktus uvealis p*steri*r biasanya disebut )h*r*iditis( karena retina seringkali terlibat
maka )h*ri*retinitis atau retin*)h*r*iditis seringkali digunakan' @uasnya keterlibatan mata
1
ditentukan *leh *rganisme penyebab' !*kal bilateral atau eksudat ekstensif )h*ri*retinitis atau
panuveitis biasaterlihat pada pasien dengan infeksi T*A*plasma' @esi )h*r*id luas
dengan inflamasi ekstensif atau end*ftalmitis terlihat pada infeksi *leh T*A*)ara( dan keratitis
interstitial atau iritis pada KM1' @esi retina sentral *leh KM1 tidak dapat dibedakan se)ara
klinis dari t*A*plasm*sis( namun retinitis *leh KM1 tidak berkembang seperti
infeksi t*A*plasma k*ngenital':7;
Pe!er"#aan ("#"
,ika inflamasi unilateral( anak seringkali menyipit dan melap*rkan adanya penglihatan
kabur atau tidak dapat melihat suatu *bjek' &nak yang lebih tua mendapatkan adanya f*t*f*bia
dan biasanya terdapat ke)er*b*han dengan keseimbangan berjalan yang buruk'
Pada pemeriksaan didapatkan eksudat cotton ball yaitu atr*fi f*kal dan sikatriks
berpigmen dari retina' "nflamasi vitreus dapat bermanifestasi sebagai transient fl*ating *pa)ities
:kekeruhan yang mengambang sementara;' Namun penemuan ini terdapat pada
semua
)h*ri*retinitis tanpa melihat eti*l*gi'
Pemeriksaan fisik abn*rmal lainnya sebaiknya di)atat seperti intrauterine growth retardation(
mikr*sefali( mi)r*ftalmia( katarak( uveitis( penurunan pendengaran(
*ste*myelitis( hepat*splen*megali( limpfaden*pati( dermal erythr*p*iesis( )arditis( dan
penyakit jantung k*ngenital'
2eterlibatan sistem saraf pusat dapat meliputi t*nus *t*t abn*rmal( p erubahan pada refleA
atau keduanya' ,ika amni*nitis diprediksi pada kelahiran( le+at pemeriksaan lengkap dan kultur
)airan amni*n dan plasenta dapat ditentukan pat*gen penyebab'
O)erat"(
1itrekt*mi biasanya tidak dibutuhkan dan hanya dilakukan pada kasus berat yang
resisten terhadap terapi k*nservatif' it*l*gy *)ular digunakan untuk mendeteksi
adanya e*sin*phil( antib*dy *)ular( dan "gE sebaiknya dilakukan untuk membedakan larva
t*A*)ara migrans dari retin*blast*ma maligna untuk men)egah enukleasi yang tidak dibutuhkan'
2
2.5PENATALAKSANAAN
Terapi utama uveitis adalah pemberian k*rtik*ster*id dan sikl*plegikBmidriatik agar *t*t-
*t*t iris dan badan silier relaks( sehingga dapat mengurangi nyeri( memper)epat penyembuhan(
dan mengurangi k*ngesti pada tempat peradangan' elain itu( midriatikum sangat bermanfaat
untuk men)egah terjadinya sinekia( ataupun melepaskan sinekia yang telah ada''
elama
pemberian( perlu diperhatikan kemungkinan ada defek epitel dan trauma tembus yang
harus disingkirkan pada ri+ayat trauma( periksa sensibilitas k*rnea dan T"I untuk
menyingkirkan kemungkinan infeksi herpes simpleks atau F*ster' Terapi t*pi)al
yang agresif adalah
prednis*l*ne asetat /C /- tetes tiap S jam saat terjaga( biasanya dapat meng*ntr*l
inflamasi anteri*r' ?*matr*pin -0C -5 kaliBhari membantu men)egah terbentukya
sinekia dan meredakan rasa tidak nyaman akibat spasme siliaris'
Peradangan n*n-infeksi intermediate( p*steri*r( dan difus beresp*n baik terhadap penyuntikan
triam)in*l*ne a)et*nide sub-Ten*n / ml :5. mg; pada daerah super*temp*ral'
elain itu( triam)in*l*ne a)et*nide intra*)ular .'/ ml :5 mg; atau prednis*ne *ral .'0-/'0
mgBkgBhari juga efektif'
• 2*mpres hangatD mengurangi rasa nyeri 4 meningkatkan aliran darah sehingga res*rbsi
sel-sel radang dapat lebih )epat':9;
2.6KOMPLIKASI
2*mplikasi dari uveitis dapat berupaD
a' Jlauk*ma
21
Pada uveitis anteri*r dapat terjadi sinekia p*steri*r sehingga
mengakibatkan hambatan aliran aLue*us hum*r dari bilik p*steri*r ke bilik
anteri*r' Penumpukan
)airan ini bersama-sama dengan sel radang mengakibatkan tertutupnya jalur outflow
aLu*s hum*r sehingga terjadi glauk*ma' Untuk men)egahnya dapat
diberikan midriatik'
b' 2atarak
Peradangan di badan siliar dapat menyebabkan gangguan pada metab*lisme lensa
dan berujung pada timbulnya katarak' elain itu( katarak dapat pula mun)ul akibat
terapi dengan menggunakan k*rtik*ster*id'
)' inekia p*steri*r perlekatan antara iris dengan kapsul lensa bagian anteri*r akibat
sel-sel radang( fibrin( dan fibr*blas'
d' inekia anteri*r perlekatan iris dengan end*tel k*rnea akibat sel-sel radang( fibrin(
dan fibr*blas'
e' eklusi* pupil perlekatan seluruh pinggir iris dengan lensa'
f' Iklusi* pupil seluruh pupil tertutup *leh sel-sel radang
g' End*ftalmitis peradangan supuratif berat dalam r*ngga mata dan
struktur di dalamnya dengan abses di dalam badan ka)a akibat dari peradangan
yang meluas'
h' Pan*ftalmitis peradangan pada seluruh b*la mata termasuk sklera dan kapsul ten*n
sehingga b*la mata merupakan r*ngga abses'
i' #etinitis pr*liferans
Pada kasus yang sudah lanjut( kekeruhan badan ka)a mengalami jaringan *rganisasi
dan tampak sebagai membran yang terdiri dari jaringan ikat dengan ne*vaskularisasi
yang berasal dari sistem retina'
j' &blasi* retina
2.17 PROGNOSIS
Pr*gn*sis untuk penyakit uveitis ditentukan *leh adaBtidaknya penyulit' %ila peradangan
hebat( sebagian besar badan siliar akan rusak dan menjadi atr*fi( sehingga
pembentukan aLue*us hum*r akan menurun' elanjutnya tekanan intra*kuler akan
menurun( b*la mata menjadi lembek dan terjadilah atr*fi bulbi' Terjadinya penutupan pupil
*leh *klusi pupil dan katarak dapat menurunkan visus yang hebat( tetapi katarak masih dapat
diangkat jika keadaan
retina masih baik dan radang sudah tenang' 2emungkinan adanya ablasi* retina memberikan
pr*gn*sis yang sangat buruk' Namun bila penyakit dapat dideteksi se)ara dini
dan segera mendapatkan peng*batan yang tepat( terutama dengan penggunaan
k*rtik*ster*id( hasilnya
)ukup memuaskan':/.;
BAB III
KESIMPULAN
Uveitis adalah peradangan atau inflamasi yang terjadi pada lapisan traktus uvealis
yang meliputi peradangan pada iris( k*rpus siliaris dan k*r*id' Penyakit ini dapat disebabkan
*leh fakt*r eks*gen( end*gen( infeksi maupun n*ninfeksi' Tujuan utama dari
peng*batan uveitis adalah untuk mengembalikan atau memperbaiki fungsi penglihatan
mata' &pabila sudah terlambat dan fungsi penglihatan tidak dapat lagi dipulihkan seperti
semula( peng*batan tetap
perlu diberikan untuk men)egah memburuknya penyakit dan terjadinya k*mplikasi
yang tidak diharapkan'
DAFTAR PUSTAKA
/' idarta "lyas( J'$( &sbury T( #i*rdan(P' Oftalmologi Umum' Edisi /5' Penerbit idya
Medika' ,akartaD ...'
' %l*)h-Mi)hel E( Nussenblatt #%' "nternati*nal Uveitis tudy Jr*up re)*mmendati*ns f*r the
evaluati*n *f intra*)ular inflammat*ry disease' &m , Iphthalm*l /978Q/.3D35-30'
"( #a* N&( Nussenblatt #%' "nternati*nal Uveitis tudy Jr*up' "nternati*nal Uveitis tudy Jr*up :"UJ;D )lini)al )lassifi)ati*n *f uveitis' I)ul "mmun
)up MD Uveitis !undamentals and "linical #ractice$ Philadelphia(
"%N .-33-.38;'
0' Meds)ape #eferen)e' Uveitis Klassifi)ati*nD Patient $em*graphi)s' Inline' Updated Mar)h
6( ./5' &vailable at httpDBBemedi)ine'meds)ape')*mBarti)leB/.7936-*vervie+Va+aab6b5'
&))essed Mar)h .( ./0'
6' Eva P#( hit)her ,P' 1aughan 4 &sbury=s Jeneral Iphtalm*l*gy' Edisi /8' Penerbit %Uku
2ed*kteran EJK' ,akartaD ./.'
8' $urrani IM( Meads K&( Murray P"D UveitisD & P*tentially %linding
$isease( Ophthalmologica /7D 3-36( ..5'
7' P*+er ,D "ntr*du)ti*n t* Uveitis' "n &lbert $M 4 ,ak*bie) !&( edit*rsD #rinciples and
#ractice of Ophthalmology$ Philadephia( ...( '%' aunders'
9' ijaya( Nana' Ilmu #enyakit %ata' Ketakan ke-6' emarang' Universitas $ip*neg*r*'
/.' heppard ,$ 4 N*Fik #&D Pra)ti)al $iagn*sti) &ppr*a)h t* Uveitis' "n $uane T$ 4 ,aeger
E&( edit*rsD &uane's "linical Ophthalmology$ Philadephia( /99/( @ippin)*tt'