EPILEPSI
Pembimbing:
dr. Alfrida M.Wara, M.Kes Sp.S
IDENTITAS
• Nama : Tn. B
• Umur : 40 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-Laki
• Agama : Islam
• Status Perkawinan: Menikah
• Tanggal Masuk : 25 Januari 2021
• Tanggal Pemeriksaan : 23 dan 24 Januari 2021
SKENARIO
Seorang laki-laki usia 41 tahun masuk rumah sakit
dengan keluhan kejang. Menurut keluarga pasien
kejang dialami diseluruh tubuh kejang dialami sejak 1
bulan terakhir. Durasi kejang yang dialami 1-2 menit
kejang dialami pasien sebanyak 5 kali dalam sehari
sejak desember. Pasien mengatakan mengalami mual
tetapi tidak muntah. pasien mengalami hemiparese
dextra 4 bulan yang lalu. riwayat hipertensi tidak
terkontrol. Pasien sempat mengalami demam pada
saat kejang. Pasien juga memiliki riwayat stroke
sebelumnya belum ada bab sejak 20 hari yang lalu.
Pemeriksaan fisik : TD 146/94 mmhg, Nadi 96x/mnt
suhu 38,7C P 22x/mnt.
Pemeriksaan Fisis
Pemeriksaan Umum
• Keadaan umum: Sakit Berat
• Gizi: Kurang
• Kesadaran: Menurun
• Tanda-tanda vital:
o Tekanan darah: 146/96 mmHg
o Nadi: 96 x/menit
o Suhu: 38,7C
o Pernapasan: 22 x/menit
PEMERIKSAAN
• TORAKS :
Paru-paru :
• Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris
bilateral
• Palpasi : Nyeri takan dan Vokal Fremitus (TDP)
• Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru
• Auskultasi: Suara napas vesikuler, ronkhi (-/),
wheezing (-/-)
PEMERIKSAAN
• TORAKS :
Jantung :
• Inspeksi :Tidak tampak iktus cordis
• Palpasi :Tidak teraba iktus cordis
• Perkusi :Batas atas jantung ICS III linea
parasternalis sinistra, Batas kiri jantung ICS VI
linea midclavicula sinistra, Batas kanan jantung
ICS IV linea medioparasternalis dextra.
• Auskultasi :Bunyi jantung I dan II normal
reguler, murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN
• ABDOMEN :
• Inspeksi :Tampak datar
• Palpasi :Nyeri tekan (SDN), tidak ada
pembesaran organ
• Perkusi :Timpani pada 4 kuadran
• Auskultasi:Peristaltik normal , bising usus (-)
Pemeriksaan psikiatri
Ptosis: - -
Exopthalmus: - -
Posisi bola mata: Central Central
Pupil:
Sensibilitas: N.V1: + +
N.V2: + +
N.V3: + +
Motorik: Inspeksi: istirahat
Refleks dagu/masseter: + +
Refleks kornea: + +
N. VII:
Motorik: M. Frontalis M. orbik.okuli M. orbik. Oris
Istirahat: simetris simetris simetris
Gerakan mimic: simetris simetris simetris
Pengecap 2/3 lidah bagian depan: +
N. VIII:
Pendengaran: Baik
Tes rinne/weber: TDP
Fungsi vestibularis: TDP
N. IX/X: (Glossopharingeus/vagus):
Posisi arkus pharinks: normal
Reflex telan/muntah: normal
Pengecap 1/3 lidah bagian belakang: sulit dinilai
Fonasi:normal
Takikardi/bradikardi: normal
N. XI:
Memalingkan kepala dengan/tanpa tahanan: normal
Angkat bahu: normal
N.XII:
Deviasi lidah: -
Fasciculasi: -
Atrofi: -
Tremor: -
Ataxia: -
3. Leher:
Tanda-tanda perangsangan selaput otak
Kaku kuduk: -
Kernig’s sign: -
Brudzinski I: -
Arteri karotis:
Palpasi: teraba
Auskultasi:tidak ada bruit
• Reflex fisiologi
o Biceps - +
o Triceps - +
o Patella - +
o Ascilles - +
• Klonus: Lutut: -/-
• Kaki: -/-
• Reflex patologis:
• Hoffman: -/-
• Tromner: -/-
• Babinski: -/-
• Chaddock: -/-
• Gordon: -/-
• Schaefer: -/-
• Oppenheim: -/-
Sensibilitas:
Ekstroseptif
Nyeri: normal
Suhu: normal
Rasa raba halus: normal
Propioseptif
Rasa sikap: normal
Rasa nyeri dalam: normal
Fungsi Kortikal Luhur: TDP
7. Pergerakan abnormal yang spontan: -
8. Gangguan koordinasi: -
9. Gangguan keseimbangan: -
10. Pemeriksaan fungsi luhur: -
jawaban
5. Klasifikasi dari kejang!
- Kejang farsial fokal
- Kejang parsial kompleks
- Kejang parsial sederhana
- Kejang parsial simpleks
- Kejang tonik klonik
- Kejang absens
- Kejang tak terklasifikasi
3. Keadaan apa saja yang menyebabkan terjadinya kejang.
- Intrakranial dan ekstrakranial
6. Penatalaksanaan dari kejang:
- Carbamazepin tonik klonik dan fokal 600-1000mg
- Asam falfoat kejang absens 400mg 1-2 perhari
- Fenitoin dalam dosis intravena 15-20mg/ kg
- Fenobarbital dosis pemberian 10-20mg/kg.
jawaban
6. Menghindari bahan berbahaya yang dapat melukai
mengunakan alas kepala menghindari cedera kepala posisikan
keadaaan miring
- Pastikan pernafasannya baik dari ABC
- Airway dapat bernafas atau tidak kita lihat apakah ada
obstruksi
- Briting menilai pernafasan cukup dan jalan nafas bebas
- Circulacion tingkat kesadaraan dari volume darah
- Warna kulitnya, nadi, pemeriksaan neurologis kesadaraan
pasien mengunakan GCS
- Selimuti penderita dengan selimut hangat
Defenisi, etiologi, klasifikasi,
Klasifikasi kejang
- Kejang parsial dan kejang umum
Kejang parsial sederhana , kompleks
Kejang tonik klonik, tonik
Penatalaksanaan kejang:
- Airway
- Breathing
- Circulation
- Disability
- TTV
- Pemasangan infus
- Diazepam 1 amp (pemberian 3x)
- Fenitoin 15-20mg/kg