Siti Soekiswati
ilmuPe
Dasar : UU Pendidikan Kedokteran no.20 tahun 2013
02 HIFDH AN NAFS Menjamin keberlangsungan kehidupan, kesejahteraan dan pengembangan jiwa dengan melaksanakan
tugas sebagai ‘khalifah’ di bumi
Memelihara / menjaga Akal :
Dengan memberikan pendidikan, mengoptimalkan kualitas intelektual, kecerdasan emosional &
03 HIFDH AQL
kecerdasan2 yg lain, termasuk mengembalikan fungsi luhur pasien .
1.Niyat : dokter hrs berkonsultasi dg hati nuraninya ttg keputusan medis yg diambilnya
2.Yaqiin : kepastian dlm ilmu kedokteran probabilitas terbaik pd tiap keputusan medis
3.Dharar, prinsipnya:
03
02 tidak sehat pada pasien)
a. menghilangkan kerugian (keadaan sakit/
b. tidak menghilangkan sakit dgn kesakitan yg sebanding
c. antara kerugian(efek samping)01dgn efek terapi yg didapat
d. antara yg dilarang dg yg diperbolehkan dlm keadaan tertentu (darurat)
e. antara dua keburukan/ kerugian yg akan timbul pd situasi tersebut, dipilih yg paling
ringan kerugiannya, hak2/ kepentingan umum lbh utama drpd hak pribadi
Fondamen Bioetika Islam pada Praktik Kedokteran
1. Niyat (niat)
2. Yaqiin (kepastian)
3. Dharar (kerugian)
4. Masyaqqat (kesulitan)
5. Al ‘Urf (kebiasaan)
4. Masyaqqat, prinsipnya : 04
a. keputusan melegalkan hal yg dilarang pd kondisi yg darurat/memaksa
03
b. tindakan a diambil tanpa melewati batas, secukupnya
c. ketika keadaan darurat sdh teratasi, maka hal yg dilarang dlm keputusan medis tersebut
tetap sebagai hal larangan
02
5. Al ‘Urf : standar/ aturan yg digunakan dan diterima secara umum untuk kemaslahatan
bersama, dianggap sebagai hukum yg diperkuat oleh syari’ah
Jonsen Sigler Method for ethical reasoning
•• (The
(The principles
principles of
of •• (The
(The principles
principles of
of
beneficence
beneficence and
and respect
respect for
for
nonmaleficence
nonmaleficence )) autonomy)
autonomy)
Medical Patient
indications preferences
Contextual Quality of
features life
•• (The
(The principles
principles of
of loyality
loyality •• (The
(The principles
principles of
of
and fairness)
and fairness) beneficence
beneficence and
and
nonmaleficence
nonmaleficence
and
and respect
respect for
for
autonomy)
autonomy)
Medical indications
(The principles of beneficence and nonmaleficence )
No Kriteria
1. Apakah problem medis pasien? Anamnesis? Diagnosis? Prognosis?
5. Apa rencana tindakan yang akan dilakukan apabila terjadi kegagalan terapi?
1. Apakah pasien dari segi mental mampu dan dari segi hukum kompeten? Apakah terdapat bukti
ketidak-mampuan?
4. Seandainya tidak mampu, siapakah walinya? Apakah wali tersebut mampu memenuhi standar yang
memadai untuk mengambil keputusan?
5. Apakah pasien sempat menyatakan pilihan sebelum jatuh sakit berat, misalnya Advanced Directives?
6. Apakah pasien tidak berkeinginan atau tidak dapat kooperatif dalam terapi?
Bila ya, mengapa?
7. Apakah hak pasien untuk memilih telah mengakomodasi kemungkinan-kemungkinan sesuai etika dan
hukum?
METODA JONSEN SIEGLER 13
Quality of life
(The principles of beneficence and nonmaleficence
and respect for autonomy)
No Kriteria
1. Bagaimana prospek dapat kembali hidup normal, dengan terapi ataupun tanpa terapi?
2. Apakah akan terjadi kecacatan fisik, mental atau sosial yang akan dialami pasien apabila terapi
berhasil?
3. Apakah terjadi simpangan (bias) akibat salah perkiraan dalam mengevaluasi kualita hidup
pasien?
4. Apakah kondisi pasien saat ini ataupun perkiraan yang akan datang sedemikian rupa sehingga
mempengaruhi keputusannya untuk menjalani hidup yang tidak diinginkannya?
5. Adakah rencana rasional untuk melanjutkan terapi?
6. Apakah ada rencana melakukan perawatan palliative untuk mengurangi penderitaan pasien?
1) Kesadaran Prakonvensional
- tingkatan moral anak-anak, berorientasi pada diri-sendiri.
- org dewasa dgn kesadaran etis level menjadi pelanggar aturan, ada kecenderungan mengejar
materi & mencari celah hukum untuk menghindari hukuman. Ketika hukuman tdk ditegakkan
maka dgn mudah melanggar (jadi kebiasaan negatif).
Ada 2 yi :
a) Prakonvensional Level 1 orientasi pd ada tidaknya sanksi hukuman, ketaatan pd peraturan
karena takut dihukum, cenderung mencari aman
b) Prakonvensional Level 2 orientasi pd untung rugi, mengejar kenikmatan, menghindari
kerugian; segala sesuatu digunakan utk sarana mendpt kenikmatan (materi)
2.Kesadaran Etis Konvensional:
- Tingkat dimiliki mayoritas anggota profesi yg taat hukum semata agar mereka bisa
diterima oleh kelompoknya, tapi memungkinkan pelanggaran bila terdpt kekecewaan pd
kelompoknya--jika ada anggota profesi melanggar dibiarkan, dia akan ikut melanggar.
Ada 2 level:
a) Kesadaran Etis Konvensional Level 1 segala tindakan harus menggunakan
pedoman hukum dan norma, fokus bukan lagi pd apa hukumannya tapi apa (substansi)
hukumnya, respek pd aturan kelompok, aturan kelompok lebih utama drpd kehendak diri
sendiri
b) Kesadaran Etis Konvensional Level 2 orientasi pd hukum & norma yg lebih tinggi,
legalistis, melampaui kelompok; tertib umum lebih utama drpd kelompok. Sdh mengenal
kewajiban .
3) Kesadaran Etis Paskakonvensional
- Tingkat kesadaran etis paling tinggi, ada 2 level:
a) Kesadaran Etis Paskakonvensional Level 1
bercirikan kritis thd lingkungan, memperjuangkan kebaikan, taat asas hukum yg
berlaku, reformis & moderat.
b) Kesadaran Etis Paskakonvensional Level 2
kesadaran seseorang yg masih memiliki hati nurani, humanisme, universal (berpikir
kesemestaan), tidak takut menentang arus, berani dlm kesendirian saat harus bersikap,
pantang menipu (jujur dan amanah), consern pd martabat manusia
Tom Beauchamp dan James Childress salah satu prinsip etika dlm yankes adalah, pasien
harus ditangani benar-benar oleh para profesional kesehatan dengan adil, secara layak dan
merata, tidak pandang strata sosial
Etika Profesi Berbasis Transendental Islam
*Transendental
bahasa Latin, trancendere = memanjat di/ke atas
trancendental : bermakna abstrak, metafisis dan melampaui (pemahaman terhadap penjelasan
ilmiah). Transenden bermakna melampaui, keluhuran dan di luar atau tidak terpengaruh oleh ruang
dan waktu
KBBI: transendental berarti menonjolkan hal-hal yang bersifat kerohanian, yang sukar difahami dan
ghaib/ abstrak
Kata transendental kata sifat dari transendensi, menunjukkan bhw jika transendental setelah
disandingkan dgn kata benda lain, menjadi sesuatu yg bernilai teramat penting & metafisis, mengakui
adanya otoritas Ketuhanan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia.
*Perspektif transendental Islam selain didasarkan kebenaran dalil Alquran dan Hadits, ditambah
kebenaran kemampuan/ potensi manusia melalui perenungan, penalaran dan diskursus yg
berkembang di masyarakatnilai moral bersumber pd kebenaran nilai” ilahiah (wahyu) melalui
proses internalisasi kemudian diobjektifikasikan dalam perilaku/ kebijakan.
PROFESI
•D. Veronika Komalawati, profesi = panggilan hidup untuk mengabdikan diri pada kemanusiaan,
didasarkan pada pendidikan yang harus dilaksanakan dengan kesungguhan niat dan penuh tanggung
jawab.
1.Disinterestedness:
tidak terdapat 2. Rationalitas:
‘pamrih’ 3. Spesifisitas
berusaha
fungsional:
mencari (solusi)
profesional yg
terbaik dgn 4. Universalitas: dasar
punya otoritas
berpedoman pd
atau kewibawaan pengambilan keputusan
pertimbangan yg bukan pd ‘siapanya’,
dlm masyarakat
dapat ataukeuntungan pribadi yg
dgn struktur
dipertanggung didapat, tapi berdasar apa yg
sosiologikal yg
jawabkan secara jadi masalahnya
khas, bertumpu
ilmiah
pd kompetensi
STANDAR PROFESI
* Standar profesi mnrt D. Veronika * UU No.36/2014 ttg Tenaga
Komalawati pedoman yg digunakan utk Kesehatan, Pasal 1 ayat (12)
menjalankan profesi secara baik Standar profesi: batasan
kemampuan minimal berupa
* Standar profesi mnrt Hermin Hadiati
pengetahuan, ketrampilan & perilaku
Koeswadji sebuah standar kerja yg
berpijak pd niat atau iktikad baik, didasari profesional yg hrs dikuasai & dimiliki
etika profesi, bertolak dari tolok ukur seorg individu utk dpt melakukan
kemampuan (kompetensi) yg disepakati kegiatan profesionalnya pd masy scr
bersama para anggota & pengurus organisasi mandiri, yg dibuat oleh organisasi
profesi
profesi bid.kesehatan.
Tujuan ditetapkannya standar profesi sesuai
kompetensi masing-masing menurut D. Veronika
Komalawati :
1. Melindungi masyarakat dari praktik yg tidak sesuai dgn
standar profesi medis.
2. Melindungi profesi dan tuntutan masyarakat yg tidak
wajar.
3. Menjadi pedoman dlm pengawasan & meningkatkan
kualitas pelayanan kedokteran.
4. Mjd pedoman utk pelayanan kesehatan yg efektif &
efisien.
KOMPETENSI
•Pengertian kompetensi mnrt Indra Bastian
serangkaian tindakan cerdas & penuh tanggung jawab
yg dimiliki seseorang, mrpk syarat utk dianggap mampu
oleh masyarakat , dlm bidang pekerjaan tertentu.
ALHAMDULILLAH