Anda di halaman 1dari 23

PROTOZOOLOGI

Arini Hi Nasir
N 101 17 013
Pendahuluan
Protozoa merupakan Subkingdom hewani
eukariotik yang mempunyai tubuh yang hanya
terdiri dari satu sel namun sudah memiliki fungsi
lengkap makhluk hidup. Protozoa mempunyai alat
reproduksi, alat pencernaan makanan, sistem
pernapasan, organ ekskresi dan organ-organ untuk
keperluan hidup lainnya.
Ciri Umum Protozoa :
• Protozoa berukuran mikroskopis, yaitu sekitar 10-200 µ
• Bentuk sel protozoa sangat bervariasi, ada yang tetap
dan ada yang berubah-ubah.
• Sebagian besar protozoa memiliki alat gerak berupa
pseudopodia (kaki semu), silia (bulu getar), atau
flagellum (bulu cambuk).
• Beberapa kelompok protozoa memiliki cangkang.
• Dalam bentuk kista, protozoa mampu bertahan hidup
dalam lingkungan kering maupun basah yang tersebar
pada jarak yang sangat luas.
Struktur dan Fungsi
◦ Membran Plasma -> pelindung, pengatur
pertukaran makanan dan gas
◦ Vakuola Makanan -> mencerna makanan
◦ Vakuola Kontraktil -> mengeluarkan sisa
makanan melalui membran sel (secara
kontraksi) serta mengatur kadar air dalam sel
(osmoregulator).
◦ Inti Sel -> mengatur aktivitas sel.
Siklus Hidup
• Protozoa hidup soliter atau berkoloni.
• Jika keadaan lingkungan kurang menguntungkan, misalnya terhadap suhu
yang tinggi, kekeringan dan kelembaban yang tinggi protozoa akan
membungkus diri membentuk kista protozoa untuk mempertahankan diri.
Bila mendapatkan lingkungan yang sesuai akan aktif kembali.
• Cara hidupnya ada yang parasit, saprofit dan hidup bebas.
• Protozoa hidup secara heterotof dengan memangsa bakteri, protista lain,
dan sampah organisme.
• Protozoa bersifat kemoheterotrof dan mendapatkan nutrisinya melalui
salah satu dari dua cara, yaitu :
▫ Osmotrof, yaitu menyerap nutrien terlarut langsung dari membran sel
▫ Fagotrof, yaitu menelan materi organik atau partikel makanan dengan
membentuk vesikel intra sitoplasma yang di sebut vakuola makanan.
Mekanisme pengolahan makanan seperti ini di kenal sebagai fagositosis,
contohnya : Amoeba
Habitat
• Tempat yang basah yang kaya zat organik, air tawar
atau air laut sebagai zooplakton, beberapa jenis bersifat
parasit dan menyebabkan penyakit pada manusia dan
hewan ternak
• Pada spesies tertentu ada yang hidup dalam sel tubuh
Hostnya, misalnya :
▫ Saluran pencernaan makanan
▫ Pada otot
▫ Pada ginjal
▫ Pada alat kelamin / genetalia
• Atau pada cairan tubuh Hostnya, misalnya dalam darah
Reproduksi
Sebagian besar protozoa berkembangbiak secara
aseksual (vegetatif) dengan cara :
a) Pembelahan mitosis (binner), yaitu pembelahan
yang di awali dengan pembelahan inti dan diikuti
pembelahan sitoplasma, kemudian menghasilkan
sel baru. contoh : Amoeba, Paramaecium, Eugiena.
b) Spora : Perkembangbiakan aseksual pada kelas
sprozoa (Apicomplexa) dengan membentuk spora
melalui proses sporulasi di dalam tubuh nyamuk
Anopheles. Spora yang dihasilkan disebut sprozoid.
Perkembangan secara seksual (generatif)

Bentuk reproduksi seksual protozoa dapat terjadi dengan


memperbanyak diri secara konjugasi atau secara singami.
Reproduksi konjugasi terjadi jika dua individu protozoa
mula-mula menyatukan diri untuk sementara agar terjadi
pertukaran material inti masing-masing protozoa, kemudian
diikuti pemisahan diri lagi dalam bentuk individu yang lebih
muda. Reproduksi secara syngami adalah reproduksi
dimana dua sel gamet yang berbeda jenis kelaminnya
menyatukan diri secara tetap, kemudian diikuti fusi material
inti masing-masing. Dari fusi dua sel gamet yang berbeda
jenis kelaminnya akan terbentuk zigot.
Klasifikasi
Terbagi atas 4 kelompok filum berdasarkan
kemampuan gerak serta tipe alat geraknya, Yaitu:
a. Sporozoa yang tidak bergerak aktif
b. Sarcodina (rhizopoda) yang bergerak dengan
kaki semu atau pseudopodia.
c. Mastigophora (flagellata) yang bergerak
dengan flagella.
d. Ciliophora (ciliata) yang bergerak dengan silia
Protozoa ada yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia
(patogen) dan ada kelompok non patogen yang tidak menimbulkan
penyakit pada manusia. Protozoa yang dapat menyebabkan penyakit
pada manusia dipetakan pada tabel di bawah ini :
Filum Subfilum/Kelas Genus Penyakit/Gejala
Klinis
Sarcomastigophora Mastigophora Leishmania Infeksi viseral
Trypanosoma Penyakit tidur,
penyakit chagas
Sarcodina Giardia Diare
Trichomonas Vaginitis
Entamoeba Disentri, abses hati
Apicomplexa Kelas Sporozoa Plasmodium Malaria
Toxoplasma Toksoplasmosis
Sarcocystis Diare
Ciliophora Kelas Ciliata Balantidium Disentri
Rhizopoda (Amoeba)
• Amoeba (yunani=berubah), bentuknya berubah-
ubah.
• Kelas golongan protozoa yang pergerakannya
menggunakan kaki semu (pseudopodi) sebagai
alat gerak.
• Beberapa amoeba mampu membentuk kista.
• Contoh : Entamoeba Histolytica, Entamoeba
Coli
a. Entamoeba Histolytica
Spesies Entamoeba histolytica yang termasuk subfilum
Sarcodina adalah penyebab penyakit amubiasis pada manusia
yang dapat menyebabkan infeksi usus (intestinal amoebiasis)
maupun infeksi pada organ-organ di luar usus.
• Habitat : Trofozoit Entamoeba histolytica dapat ditemukan
hidup di dalam jaringan mukosa dan submukosa usus besar
penderita.
▫ Morfologi : Parasit ini mempunyai tiga bentuk morfologi, yaitu
bentuk trofozoit, bentuk prakista dan bentuk kista.
◦ Stadium trofozoit mempunyai ukuran yang berkisar antara 18 µ
dan 40 µ. Trofozoit mempunyai sitoplasma yang terdiri dari
ektoplasma yang jernih dengan endoplasma yang granuler.
Mempunyai inti yang bulat bentuknya dengan ukuran garis
tengah antara 4 dan 6 µ.
◦ Kista ukurannya dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu kista
yang kecil ukurannya (6-9 µ), dan yang berukuran lebih besar
(antara 10-15 µ). Pada stadium awal, di dalam sitoplasma kista
terdapat 1-4 badan kromatoid
• Reproduksi : Entamoeba histolytica dapat terjadi
melalui tiga tahapan yaitu tahap ekskistasi, tahap
enkistasi dan tahap multiplikasi.
• Siklus Hidup : Bentuk kista berinti empat yang
tahan terhadap asam lambung merupakan bentuk
infektif parasit yang dapat ditularkan. Secara oral
infeksi terjadi dengan masuknya kista infektif
bersama makanan atau minuman yang tercemar tinja
penderita amubiasis atau tinja karier.
• Cara Infeksi : Infeksi amuba terjadi melalui
masuknya kista infektif ke dalam mulut bersama
makanan atau minuman yang tercemar tinja
penderita amubiasis atau tinja karier.
b. Entamoeba Coli
• Morfologi : Trofozoit berukuran sekitar 20-50 µ, Kista Bentuk matur (matang)
stadium kista Enta. coli adalah bulat, dengan ukuran garis tengah antara 15-20 µ,
Tergantung pada kematangan kista, jumlah inti adalah 1 sampai 8.

• Cara infeksi : Paparan langsung melalui lensa kontak, dan luka pada kulit, parasit-
parasit ini dapat terhirup ke dalam paru pada waktu penderita berenang di air yang
bertemperatur hangat.
• Gejala klinis : Keluhan awal ringan yang disampaikan oleh penderita adalah gejala-
gejala yang terkait dengan radang hidung dan sakit tenggorokan. Sesudah itu
penderita menderita demam dan mengeluh sakit kepala yang berat.
Ciliata
Ciliata yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia
hanyalah Balantidium coli. Infeksi parasit ini menyebabkan
balantidiasis, penyakit zoonosis yang ditularkan melalui air atau
makanan yang tercemar kista parasit ini.
Balantidium Coli
• Ciliata ini adalah parasit obligat zoonosis yang tersebar luas di
dunia (kosmopolit) yang menyebabkan balantidiosis atau
ciliate dysenteri yang menimbulkan infeksi usus dan disenteri
pada manusia.
• Balantidium coli hidup di dalam usus manusia, babi, anjing
dan primata. Di dalam usus, parasit berkembang biak dengan
cara membelah diri (binary fission), tetapi juga dapat
berkembang biak secara seksual dengan konjugasi.
◦ Morfologi :
◦ Trofozoit. ditemukan pada tinja penderita, yang tahan sampai
10 hari jika dibiarkan dalam suhu kamar. ukuran yang besar,
dengan panjang 30-200 µ dan lebar 40-70 µ. Seluruh
permukaan badan trofozoit dipenuhi silia.
◦ Kista. stadium infektif parasit yang berbentuk bulat atau agak
lonjong, berukuran garis tengah antara 50 sampai 70 µ , dan
mempunyai dua lapis dinding kista. mempunyai dinding tebal
dengan sitoplasma yang berbentuk granuler, mengandung
makronukleus, mikronukleus dan sebuah badan retraktil yang
tidak selalu tampak jelas.
◦ Prakista yang kadang-kadang ditemukan jika sediaan segar
didiamkan pada suhu kamar mempunyai dinding sangat tipis.

• Siklus hidup : Balantidium coli dengan dua stadium atau bentuk utamanya yaitu
stadium kista dan stadium trofozoit dapat berlangsung pada satu jenis hospes saja.
Sebagai sumber utama infeksi balantidiosis pada manusia adalah babi karena hewan
ini merupakan hospes definitif alami bagi Balantidium coli. Di dalam usus babi
parasit ini dapat berkembang biak dengan baik tanpa mengganggu kesehatan babi.
Mastigophora (Flagellata)
Seperti halnya amuba, flagelata temasuk dalam
filum Sarcomastigophora. Protozoa yang termasuk
dalam kelas Mastigophora mempunyai flagel
sebagai alat untuk bergeraknya. Berdasar atas
habitatnya, terdapat dua kelompok Flagellata yaitu
Hemoflagellata yang hidup di dalam sistem
peredaran darah dan jaringan, dan kelompok
Flagellata usus, Flagellata mulut dan Flagellata
genital.
a. Trichomonas Vaginalis
▫ Morfologi :
◦ Hanya mempunyai satu stadium yaitu bentuk trofozoit,
sedangkan bentuk kista tidak pernah dijumpai.
◦ Mempunyai bentuk seperti buah pir, dengan panjang badan
antara 10 - 12 µ.
◦ Hanya terdapat satu inti yang bentuknya lonjong yang
mempunyai butiran-butiran halus.
◦ Mempunyai empat flagel yang berukuran sama panjang (13 -18
µ ) yang keluar dari bagian anterior tubuh parasit, dan satu
flagel berukuran lebih pendek dari ukuran panjang parasit
yang berjalan di sepanjang tepi undulating membrane menuju
ke arah tubuh bagian belakang.
b. Giardia Lamblia
Giardia lamblia yang termasuk dalam filum Mastigophora dapat menimbulkan
giardiasis pada manusia maupun beberapa jenis hewan.
▫ Morfologi :
▫ Trofozoit. Bentuk trofozoit mirip buah pir dengan tubuh yang bilateral
simetris. Ukuran panjang trofozoit berkisar antara 10-20 µ dengan lebar
badan antara 5-7 µ. Bagian ujung anterior parasit melebar dan membulat,
sedangkan bagian posterior meruncing. Bagian dorsal permukaan trofozoit
berbentuk cembung sedangkan bagian ventral berbentuk cekung. mempunyai
4 pasang flagel yang panjangnya antara 12-15 µ. Empat pasang flagel tersebut
terdiri dari satu pasang terletak anterior, dua pasang terletak lateral (satu
pasang di masing-masing sisi badan) dan satu pasang terletak kaudal.
▫ Kista. bentuk infektif Giardia lamblia, lonjong bentuknya, mempunyai ukuran
antara 8-13 µ. Kista muda yang baru terbentuk mirip dengan trofozoit, karena
berbentuk lonjong dengan salah satu ujung badannya lebih lebar dari ujung
lainnya. Kista dewasa (matur) mempunyai 4 inti, sedangkan kista muda
(imatur) mempunyai 2 inti.

• Siklus Hidup : Sumber infeksi berbagai jenis hewan mamalia, antara lain sapi,
kucing, dan anjing. Penularan giardiasis terjadi per oral, melalui makanan atau
minuman yang tercemar tinja yang mengandung kista infektif parasit yang dibawa oleh
lalat atau lipas.
Sporozoa
Karena tidak mempunyai flagel atau silia,
subfilum Sporozoa melakukan pergerakan secara
amoeboid. Reproduksi Sporozoa dllakukan melalui
dua cara, yaitu reproduksi aseksual atau skizogoni
(schizogony) dan reproduksi seksual atau singami
(syngamy).
Toxoplasma Gondii
Protozoa yang hidup di darah dan jaringan ini dapat menyebabkan penyakit
toksoplasmosis pada manusia dan hewan. Parasit ini dapat menimbulkan radang
dan kerusakan pada kulit, kelenjar getah bening, jantung, paru, mata, otak dan
selaput otak.
▫ Morfologi :
▫ Parasit Berdasar habitatnya Toxoplasma gondii mempunyai dua
bentuk, yaitu bentuk intraseluler dan bentuk ekstraseluler.
▫ Intraseluler, parasit ini mempunyai bentuk yang bulat atau
lonjong. Ekstraseluler, parasit ini mempunyai bentuk seperti
bulan sabit yang langsing dengan satu ujungnya runcing
sedangkan ujung lainnya tumpul.
▫ Toxoplasma gondii ekstraseluler yang berukuran sekitar 2 x 5 µ,
mempunyai sebuah inti parasit yang terletak di bagian ujung
yang tumpul dari parasit.
• Siklus hidup : Kucing merupakan hospes definitif
yang membawa stadium seksual Toxoplasma gondii,
sehingga hewan ini merupakan sumber utama infeksi
parasit ini bagi manusia. Di dalam tubuh hewan yang
menjadi hospes perantara, Toxoplasma terdapat
dalam bentuk aseksual. Di dalam usus kucing yang
terinfeksi Toxoplasma, parasit akan berkembang
baik dalam bentuk siklus seksual maupun siklus
aseksual sehingga akan terbentuk stadium ookista
(oocyst) yang kemudian akan keluar bersama tinja
kucing. Dalam waktu 1 - 5 hari ookista akan
berkembang menjadi infektif yang dapat menular ke
manusia atau hewan lainnya.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai