Anda di halaman 1dari 16

“MOBILISASI"

Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
1. WULAN SARI (14)
2. ANIS SRI HARTANTI (15)
3 ADELLIA PUSPITASARI (16)
4 S IT I IM PRO HAT U N (17 )
PENGERTIAN
Mobilitas atau mobilisasi merupakan kemampuan individu untuk bergerak
secara mudah, bebas dan teratur untuk mencapai suatu tujuan, yaitu untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya baik secara mandiri maupun dengan bantuan
orang lain dan hanya dengan bantuan alat (Widuri, 2010).
JENIS JENIS IMMOBILISASI

a.Imobilitas fisik, merupakan pembatasan untuk bergerak secara fisik dengan tujuan mencegah
terjadinya gangguan komplikasi pergerakan, seperti pada pasien dengan hemiplegia yang
tidak mampu mempertahankan tekanan di daerah paralisis sehingga tidak dapat mengubah
posisi tubuhnya untuk mengurangi tekanan.
b.Imobilitas intelektual, merupakan keadaan ketika seseorang mengalami keterbatasan daya
pikir, seperti pada pasien yang mengalami kerusakan otak akibat suatu penyakit.
c.Imobilitas emosional, keadan ketika seseorang mengalami pembatasan secara emosional
karena adanya perubahan secara tiba-tiba dalam menyesuaikan diri. Sebagai contoh,
keadaan stres berat dapat disebabkan karena bedah amputasi ketika seseorang mengalami
kehilangan bagian anggota tubuh atau kehilangan sesuatu yang paling dicintai.
d.Imobilitassosial, keadaan individu yang mengalami hambatan dalam melakukan interaksi
sosial karena keadaan penyakit sehingga dapat memengaruhi perannya dalam kehidupan
social(Widuri, 2010).
MOBILITAS SEBAGIAN INI DIBAGI MENJADI DUA
JENIS, YAITU :
1)Mobilitas sebagian temporer merupakan kemampun individu untuk bergerak
dengan batasan yang sifatnya sementara. Hal tersebut dapat disebabkan oleh
trauma reversibelpadasistem muskuloskeletal, contohnya adalah adanya
dislokasi sendi dan tulang.
2)Mobilitas sebagian permanen merupakan kemampuan individu untuk bergerak
dengan batasan yang sifatnya menetap. Hal tersebut disebabkan oleh rusaknya
sistem saraf yang reversibel, contohnya terjadi hemiplegia karena stroke,
parapelgia karena cedera tulang belakang, poliomielitis karena terganggunya
sistem saraf motorik dan sensorik (Widuri, 2010)
ETIOLOGI
Faktor penyebab terjadinya gangguan mobilitas fisik yaitu :a.Penurunan kendali otot
b.Penurunan kekuatan otot
c.Kekakuan sendi
d.Kontraktur
e.Gangguan muskuloskletal
f.Gangguan neuromuskular
g.Keengganan melakukan pergerakan (Tim Pokja DPP PPNI, 2017)
Tanda dan Gejala Gangguan Mobilitas FisikAdapun tanda gejala pada gangguan mobilitas fisik
yaitu :
a.Gejala dan Tanda Mayor
1)Subjektif
a)Mengeluh sulit menggerakkan ektremitas
2)Objektif
a)Kekuatan otot menurun
b)Rentang gerak (ROM) menurun.
b.Gejala dan Tanda Minor
1)Subjektif
a)Nyeri saat bergerak
b)Enggan melakukan pergerakan
c)Merasa cemas saat bergerak
2)Objektif
a)Sendi kaku
b)Gerakan tidak terkoordinasi
c)Gerak terbatas
d)Fisik lemah (Tim Pokja DPP PPNI, 2017).
HAL HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN DALAM
MOBILISASI

♦ Perhatikan keadaan umum penderita, apakah merasa kelelahan, pusing atau kecapaian
♦ Pastikan cincin dan perhiasan dilepas untuk menghindari terjadinya pembengkakan dan luka
♦ pastikan pakaian dalam keadaan longgar
♦ Jangan lakukan pada penderita patah tulang
♦ Jangan lakukan latihan fisik segera setelah penderita makan
RANGE OF MOTION ( ROM )

Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk


mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan
menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan
massa otot dan tonus otot (Potter & Perry, 2005).
TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan ROM
1. Meningkatkan atau mempertahankan fleksibiltas dan kekuatan otot
2. Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan
3. Mencegah kekakuan pada sendi

Manfaat ROM
ROM bermanfaat untuk :
a. Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan pergerakan
b. Mengkaji tulang, sendi,dan otot
c. Mencegah terjadinya kekakuan sendi
d. Memperlancar sirkulasi darah
e. Memperbaiki tonus otot
f. Meningkatkan mobilisasi sendi
g. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan
JENIS JENIS ROM
ROM itu ada dua jenis, yaitu :
a. ROM Aktif, yaitu gerakan yang dilakukan oleh seseorang (pasien) dengan menggunakan
energi sendiri. Perawat memberikan motivasi, dan membimbing klien dalam
melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi
normal (klien aktif). Keuatan otot 75 %. Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan
otot serta sendi dengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif .

b. ROM Pasif, yaitu energi yang dikeluarkan untuk latihan berasal dari orang lain (perawat)
atau alat mekanik. Perawat melakukan gerakan persendian klien sesuai dengan
rentang gerak yang normal (klien pasif). Kekuatan otot 50 %. Indikasi latihan pasif
adalah pasien semikoma dan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi
tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri,
pasien tirah baring total atau pasien dengan paralisis ekstermitas total (suratun, dkk,
2008). Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan
persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat
mengangkat dan menggerakkan kaki pasien.
JENIS GERAKAN
Jenis Gerakan
Macam-macam gerakan ROM, yaitu:
a. Fleksi, yaitu berkurangnya sudut persendian.
b. Ekstensi, yaitu bertambahnya sudut persendian.
c. Hiperekstensi, yaitu ekstensi lebih lanjut.
d. Abduksi, yaitu gerakan menjauhi dari garis tengah tubuh.
e. Adduksi, yaitu gerakan mendekati garis tengah tubuh.
f. Rotasi, yaitu gerakan memutari pusat dari tulang.
g. Eversi, yaitu perputaran bagian telapak kaki ke bagian luar, bergerak membentuk sudut persendian.
h. Inversi, yaitu putaran bagian telapak kaki ke bagian dalam bergerak membentuk sudut persendian.
i. Pronasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaan tangan bergerak ke bawah.
j. Supinasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaan tangan bergerak ke atas.
k. Oposisi, yaitu gerakan menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan yang sama.
SENDI YANG DIGERAKAN
a. ROM Aktif
Seluruh tubuh dari kepala sampai ujung jari kaki oleh klien sendri secara aktif.
b. ROM Pasif
Seluruh persendian tubuh atau hanya pada ekstremitas yang terganggu dan klien tidak mampu
melaksanakannya secara mandiri.
- Leher (fleksi/ekstensi, fleksi lateral)
- Bahu tangan kanan dan kiri ( fkesi/ekstensi, abduksi/adduksi, Rotasi bahu)
- Siku tangan kanan dan kiri (fleksi/ekstensi, pronasi/supinasi)
- Pergelangan tangan (fleksi/ekstensi/hiperekstensi, abduksi/adduksi)
- Jari-jari tangan (fleksi/ekstensi/hiperekstensi, abduksi/adduksi, oposisi)
- Pinggul dan lutut (fleksi/ekstensi, abduksi/adduksi, rotasi internal/eksternal)
- Pergelangan kaki (fleksi/ekstensi, Rotasi)
- Jari kaki (fleksi/ekstensi)
GERAKAN ROM
Gerakan ROM
Berdasarkan bagian tubuh, yaitu :
a. Leher
- Fleksi : menggerakkan dagu menempel ke dada.
- Ekstensi : mengembalikan kepala ke posisi tegak.
- Hiperekstensi : menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin.
- Fleksi lateral : memiringkan kepala sejauh mungkin kearah setiap bahu.
- Rotasi : memutar kepala sejauh mungkin ke arah setiap bahu.

b. Bahu
- Fleksi : menaikkan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan ke posisi diatas kepala.
- Ekstensi : mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh.
- Hiperekstensi : menggerakkan lengan ke belakang tubuh, siku tetap lurus.
- Abduksi : menaikkan lengan ke posisi samping diatas kepala dengan telapak tangan jauh dari kepala
- Adduksi : menurunkan lengan ke samping dan menyilang tubuh sejauh mungkin.
- Rotasi dalam : dengan siku fleksi, memutar bahu dengan menggerakkan lengan sampai ibu jari
menghadap ke dalam dan ke belakang
- Rotasi luar : dengan siku fleksi, menggerakkan lengan sampai ibu jari ke atas dan samping kepala.
- Sirkumduksi : menggerakan lengan dengan gerakan penuh.
c. Siku
- Fleksi : menekuk siku sehingga lengan bawah bergerak ke depan sendi bahu dan tangan sejajar
bahu.
- Ekstensi : meluruskan siku dengan menurunkan lengan.

d. Lengan Bawah
- Supinasi : memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan menghadap ke atas
- Pronasi : memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke bawah

e. Pergelangan Tangan
- Fleksi : menggerakkan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan bawah
- Ekstensi : menggerakkan jari-jari sehingga jari-jari, tangan dan lengan bawah berada dalam arah
yang sama
- Hiperekstensi : membawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh .mungkin.
- Abduksi : menekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari
- Adduksi : menekuk pergelangan tangan miring ke arah lima jari
f. Jari-Jari Tangan
- Fleksi : membuat genggaman
- Ekstensi : meluruskan jari-jari tangan
- Hiperekstensi : menggerakkan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin
- Abduksi : meregangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain
- Adduksi : merapatkan kembali jari-jari tangan

g. Ibu Jari
Oposisi : menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan yang sama.

h. Pinggul
- Fleksi : menggerakkan tungkai ke depan dan ke atas
- Ekstensi : menggerakkan kembali ke samping tungkai yang lain
- Hiperekstensi : menggerakkan tungkai ke belakang tubuh
- Abduksi : menggerakkan tungkai ke samping menjauhi tubuh
- Adduksi : menggerakkan kembali tungkai ke posisi medial dan melebihi jika mungkin
- Rotasi dalam : memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain
- Rotasi luar : memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain
- Sirkumduksi : menggerakkan tungkai memutar
i. Kaki
- Inversi : memutar telapak kaki ke samping dalam (medial)
- Eversi : memutar telapak kaki ke samping luar (lateral)

j. Jari-Jari Kaki
- Fleksi : melengkungkan jari-jari kaki ke bawah
- Ekstensi : meluruskan jari-jari kaki
- Abduksi : merenggangkan jari-jari kaki satu dengan yang lain
- Adduksi : merapatkan kembali bersama-sama.

Anda mungkin juga menyukai