Anda di halaman 1dari 34

ROM AKTIF DAN

PASIF

ANATOMI FISIOLOGI
Untuk bergerak memerlukan tulang, sendi dan otot.
Ada 3 macam sendi :

Sinartrosis : sendi yg tak dapat digerakkan


Amfiartrosis : sendi yg memungkinkan gerakan tp terbatas
pd vertebra dan simpisis pubis.
Diartrosis : sendi mampu digerakkan secara bebas

Ada 6 macam gerakan pada sendi diartrosis :

Fleksi : gerakan menekuk suatu tulang pd tulang yang lain, spt :


menekuk tangan kearah telapak tangan
Ekstensi : gerakan menarik suatu tulang menjauhi tulang lain
Abduksi : gerakan menjauhi garis tengah tubuh
Adduksi : gerkan tulang mendekati garis tengah tubuh
Rotasi : gerakan memutar suatu tulang pada aksisnya
Sirkumduksi : gerakan melingkar

ANATOMI FISIOLOGI
Otot-otot normalnya berkontraksi bila ada rangsangan/stimuli dari

impuls syaraf.
Ada 6 macam kontraksi otot :

Isotonik : bila satu ujung otot bergerak ke ujung otot lain secara tetap dan
pendek.
Isometrik : kedua ujung otot tetap terjadi penambahan tekanan otot, tetapi
otot tidak memendek.
Tetanus : kontraksi lembut disebabkan oleh stimuli yg diulang secara cepat.
Konvulsi : kontraksi otot tetanus abnormal yg melibatkan beberapa
kelompok otot.
Spastik : kontraksi abnormal mendekati tetanus
Fibrilasi : kontraksi suatu serabut otot yg tidak sinkron yg menyebabkan
tremor tetapi tidak menyebabkan pemendekan otot.

ANATOMI FISIOLOGI
Setiap sendi pada tubuh mempunyai range of

motion (ROM = rentang gerak)


ROM dapat mengalami kemunduran akibat
bedrest, trauma dll.
Untuk mengetahui kemunduran ROM, perlu
diketahui kenormalan rentang gerak masingmasing sendi

Definisi Latihan ROM


Adalah latihan gerakan sendi yang

memungkinkan terjadinya kontraksi dan


pergerakan otot, dimana klien menggerakan
masing-masing persendiannya sesuai gerakan
normal baik secara aktif ataupun pasif (Potter and
Perry, 2006).
Tujuan : Meningkatkan atau mempertahankan
fleksibilitas dan kekuatan otot. Mempertrahankan
fungsi jantung dan pernapasan Mencegah
kontraktur dan kekakuan pada sendi (Potter and
Perry, 2006).

LATIHAN ROM
Tujuan :

Memelihara/mempertahankan kekuatan otot


Memelihara mobilitas persendian
Menstimulasi sirkulasi

Indikasi ROM pasif :

Pasien semi koma dan tidak sadar


Pasien usia lanjut dengan mobilitas terbatas
Pasien bedrest total
Pasien dg paralisis ekstremitas total

Indikasi ROM aktif :

Pasien dg paralisis ekstremitas sebagian


Pasien bedrest (tanpa kontra indikasi)

LATIHAN ROM
Latihan merupakan tindakan keperawatan yg

penting untuk mempertahankan tonus otot


dan gerakan persendian.
Latihan mengikutsertakan pasien dan
keluarga dg program latihan yg terencana.
Perawat mengidentifikasi aktivitas dan latihan
yg tepat bagi pasien

LATIHAN ROM
ROM harus diulang 7-10 kali dan dikerjakan

sekurang-kurangnya 2x sehari. Lakukan dg


pelan-pelan dan hati-hati dan tidak
melelahkan penderita.
Bagian tubuh yg dapat dilakukan latihan ROM
: leher, jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki,
pergelangan kaki
Rencana program latihan harus
memperhatikan ; umur pasien, diagnosa,
tanda-tanda vital dan lama bedrest.

DEFINISI ISTILAH-ISTILAH ROM


Fleksi : menekuk persendian
Ekstensi : meluruskan persendian
Abduksi : gerakan suatu anggota tubuh kearah aksis tubuh
Adduksi : gerakan suatu anggota tubuh menjauhi aksis

tubuh
Rotasi : memutar atau menggerakkan suatu bagian
melingkar aksis
Pronasi : memutar kebawah
Supinasi : memutar keatas
Infersi : menggerakkan kedalam
Efersi : menggerakkan keluar

Sendi yang digerakan


ROM Aktif Seluruh tubuh dari kepala sampai

ujung jari kaki oleh klien sendri secara aktif.


ROM Pasif Seluruh persendian tubuh atau
hanya pada ekstremitas yang terganggu dan
klien tidak mampu melaksanakannya secara
mandiri.
1)
2)

Leher (fleksi/ekstensi, fleksi lateral)


Bahu tangan kanan dan kiri (fleksi/
ekstensi, abduksi/adduksi, Rotasi bahu)

3) Siku tangan kanan dan kiri (fleksi/ekstensi,

pronasi/supinasi)
4) Pergelangan tangan (fleksi/ekstensi/
hiperekstensi, abduksi/adduksi)
5) Jari-jari tangan (fleksi/ekstensi/
hiperekstensi, abduksi/adduksi, oposisi)
6) Pinggul dan lutut (fleksi/ekstensi, abduksi/
adduksi, rotasi internal/eksternal)
7) Pergelangan kaki (fleksi/ekstensi, Rotasi)
8) Jari kaki (fleksi/ekstensi)

Leher

FLEKSI DAN EKSTENSI


PERGELANGAN TANGAN
Atur posisi lengan pasien menjauhi sisi tubuh

dg siku menekuk dg lengan.


Pegang tangan pasien dg satu tangan dan
satu tangan yg lain memegang pergelangan
tangan pasien.
Tekuk tangan pasien ke depan sejauh yg
memungkinkan
(lihat gambar)

FLEKSI DAN EKSTENSI SIKU


Atur posisi lengan pasien menjauhi

tubuhnya dg telapak tangan


ketubuh pasien.
Letakkan tangan diatas siku pasien
pegang tangan pasien dg tangan
lainnya.
Tekuk siku pasien sehingga tangan
mendekat ke bahu
Kembalikan ke posisi sebelumnya.
(lihat gambar)

sisi
mengarah
dan
yg
pasien

PRONASI DAN SUPINASI


LENGAN BAWAH
Atur posisi lengan bawah menjauhi tubuhnya

dg siku menekuk
Letakkan satu tangan pd pergelangan tangan
dan pegang tangan pasien dg tangan
yg lainnya.
Tekuk siku pasien sehingga tangan
pasien mendekat kebahu
Kembalikan ke posisi seblumnya
(lihat gambar)

PRONASI DAN SUPINASI


LENGAN BAWAH
Atur posisi lengan bawah menjauhi tubuhnya dg

siku menekuk
Letakkan satu tangan pd pergelangan dan
pegang tangan pasien dg tangan yg lainnya.
Putar lengan bawah pasien sehingga telapak
tangan pasien menajuhi pasien
Kembalikan ke posisi awal.
Putar lengan bawah pasien sehingga
telapak
tangan pasien menghadapa ke
arah pasien
Kembalikan ke posisi semula

FLEKSI - EKSTENSI BAHU


Atur posisi tangan pasien disisi tubuhnya
Letakkan satu tangan diatas siku pasien dan

pegang tangan pasien dg tangan lainnya .


Luruskan siku naikan dan turunkan legan
dengan siku tetap lurus
Angkat lengan pasien pada
posisi awal
(lihat gambar)

ABDUKSI DAN ADDUKSI BAHU


Atur posisi lengan pasien disamping

badannya
Letakkan satu tangan diatas siku pasien dan
pegang tangan pasien dg tangan yg lainnya
Gerakkan lengan pasien menjauh dari
tubuhnya ke arah perawat
kembalikan ke posisi semula
(lihat gambar)

ROTASI BAHU
Atur posisi lengan pasien menjauh dari tubuh dg siku

menekuk
Letakkan satu tangan di lengan atas pasien dekat siku
dan pegang tangan pasien dg tangan yg lain
Gerkan lengan bawah ke bawah sampai menyentuh
tempat tidur, telapak tangan menghadap kebawah
Kembalikan lengan ke posisi awal
Gerakan lengan bawah ke belakang sampai menyentuh
tempt tidur, telapak tangan menghadap keatas
Kembali ke posisi awal
(lihat gambar)

FLEKSI DAN EKSTENSI JARI-JARI


Pegang jari-jari kaki pasien dg satu tangan

sementara tangan yg lain memegang kaki


erat-erat.
Bengkokkan jri-jari kaki ke bawah.
Luruskan jari-jari kaki kemudian
dorong ke baelakang
Kembalikan ke posisi awal
(lihat gambar)

INFERSI DAN EFERSI KAKI


Pegang separuh bagian atas kaki pasien dg satu

jari dan pegang pergelangan kaki dg satu


tangannya
Putar kaki kedalam sehingga telapak kaki
menghadap ke kaki yg lain
Kembalikan ke posisi semula
Putar kaki keluar sehingga bgn
telapak kaki menjauhi kaki yg lain
Kembali ke posisi semula
(lihat gambar)

Fleksi dan ekstensi pergelangan


kaki
Letakkan satu tangan pada telapak kaki

pasien dan satu tangan lain diatas


pergelangan kaki, jaga kaki lurus dan rileks
Tekuk pergelangan kaki, arahkan jari-jari
kakike arah dada pasien
Kembali ke posisi awal
Tekuk pergelangan kaki menjauhi
dada pasien
(lihat gambar)

FLEKSI DAN EKSTENSI LUTUT


Letakkan satu tangan dibawah lutut pasien dan

pegang tumit pasien dg tangan yg lain.


Angkat kaki, tekuk pada lutut dan pangkal paha.
Lanjutkan menekuk lutut kearah dada sejauh
mungkin.
Kebawahkan kaki dan luruskan lutut dg
mengangkat kaki keatas.
Kembali ke posisi semula.
(lihat gambar)

FLEKSI DAN EKSTENSI LUTUT

FLEKSI DAN EKSTENSI LUTUT

ROTASI PANGKAL PAHA


Letakkan satu tangan pada pergelangan kaki

dan satu tangan yg lain diatas lutut.


Putar kaki menjauh dari anda.
Putar kaki mengarah ke anda.
Kembali ke posisi semula.
(lihat gambar)

Abduksi dan aduksi pangkal paha


Letakkan satu tangan di bawah lutut dan satu

tangan pada tumit


Jaga posisi kaki pasien lurus, angkat
kaki 8 cm dari tempat tidur, gerkkan
kaki menjauhi badan pasien.
Gerkkan kaki mendekati badan pasien.
Gerkan kaki menjauhi badan pasien.
Kembali ke posisi semula
(lihat gambar)

Anda mungkin juga menyukai