Hari/tanggal :
Tempat :
Waktu :
Kegiatan :
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Jumlah penduduk di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan,
total sebanyak 237.641.326 (Badan pusat statistik 2012). Pada tahun 2010
terdapat 19,93 juta jiwa atau sebesar 8,48 %, dan sampai tahun 2020 diperkirakan
jumlah lansia mencapai 28,82 juta jiwa atau 11,34% (Darmojo 2011).
Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010 persentase di daerah perkotaan
meningkat dari 42,1 persen pada tahun 2000, menjadi 49,8 persen pada tahun
2010. Angka ini di perkirakan akan terus mengalami peningkatan.
Pada lansia terjadinya proses penuaan dapat menimbulkan berbagai
masalah salah satunya terjadi penurunan fungsi dan kekuatan otot yang akan
mengakibatkan masalah penurunan keseimbangan postural lansia. Faktor
eksternal seperti lingkungan yang tidak aman, penggunaan alat bantu jalan serta
penggunaan alas kaki dan pakaian yang kurang tepat, status nutrisi yang kurang
mengakibatkan atrofi otot dan keseimbangan yang buruk (Singh, 2000).
Jatuh sering terjadi atau dialami oleh usia lanjut. Banyak faktor berperan
didalamnya, baik faktor intrinsik dalam diri lansia tersebut seperti gangguan gaya
berjalan, kelemahan otot ekstremitas bawah, kekakuan sendi, sinkoppe dan
dizzines, serta faktor ekstrinsik seperti lantai yang licin dan tidak rata, tersandung
benda-benda, penglihatan kurang karena cahaya kurang terang, dan sebagainya.
Untuk mengurangi resiko jatuh pada lansia, maka diberikan alat bantu jalan bagi
lansia.
2. Tujuan
1) Tujuan Umum
Setelah pelaksanaan pendidikan kesehatan pada peserta lanjut usia di UPT
PSLU Pandaan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuannya mengenai
penggunaan alat banyu jalan.
2) Tujuan Khusus
(1) Peserta mengetahui pengertian alat bantu jalan (kruk).
(2) Peserta mengetahui jenis-jenis alat bantu jalan
(3) Peserta mengetahui Teknik penggunaan alat bantu jalan
B. Masalah Keperawatan
Masalah keperawatan yang di temukan gangguan mobilisasi
C. Plan Of Action
1. Sasaran
Lansia dengan gangguan keseimbangan postural tubuh, lansia yang
membutuhkan alat bantu jalan (Kruk).
2. Persiapan klien
(1) Meminta persetujuan klien bahwa akan dilakukan pelatihan penggunaan
alat bantu jalan.
(2) Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
(3) Merapikan tempat latihan dan menata ruang
(4) Menilai kesiapan lansia dan kemampuan lansia
(5) Kaji ulang keluhan klien
3. Alat dan bahan
(1) Kruk
(2) Kursi
4. Prosedur pelaksanaan
No. Kegiatan Perawat Kegiatan Lansia
1. Persiapan :
1. Memberi salam dan memberi Lansia Memperhatikan
penjelasan tujuan pendidikan kesehatan dan mempersilahkan
2. Fase Kerja :
1. Memberikan penjelasan tentang alat Lansia memperhatikan
bantu kruk.
2. Mendekatkan alat bantu gerak kruk
3. Mengkaji kesiapan klien
4. Memperagakan cara penggunaan kruk
5. Meminta lansia mencoba Lansia memperagakan
Terminasi
1. Evaluasi perasaan klien (merasa aman Klien merasa senang
dan nyaman) Menjawab salam
3.
2. Dokumentasikan prosedur dan hasil
kegiatan.
3. Memberikan salam
Mengetahui,
Pembimbing (Klinik/Akademik) Ketua Kelompok,
Kruk yaitu tongkat atau alat bantu untuk berjalan, biasanya digunakan
secara berpasangan yang di ciptakan untuk mengatur keseimbangan pada saat
akan berjalan.
1. Indikasi penggunaan kruk (Suratun dkk 2008)
(1) Pasca amputasi kaki
(2) Hemiparese
(3) Paraparese
(4) Fraktur pada ekstremitas bawah
(5) Terpasang gibs
(6) Pasca pemasangan gibs
2. Kontra Indikasi
(1) Penderita demam dengan suhu tubuh lebih dari 37o C.
(2) Penderita dalam keadaan bedrest.
3. Manfaat Penggunaan Kruk
(1) Memelihara dan mengembalikan fungsi otot.
(2) Mencegah kelainan bentuk, seperti kaki menjadi bengkok.
(3) Memelihara dan meningkatkan kekuatan otot.
(4) Mencegah komplikasi, seperti otot mengecil dan kekakuan sendi.
4. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kruk
(1) Perawat atau keluarga harus memperhatikan ketika klien akan
menggunakan kruk.
(2) Monitor klien saat memeriksa penggunaan kruk dan observasi untuk
beberapa saat sampai problem hilang.
(3) Perhatikan kondisi klien saat mulai berjalan.
(4) Sebelum digunakan, cek dahulu kruk untuk persiapan.
(5) Perhatikan lingkungan sekitar.
Daftar Pustaka
Suratun dkk. Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal. 2008. EGC. Jakarta
Barbara, Kozier dkk. Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Kozier & ERB, Edisi
5. 2009. EGC. Jakarta