Anda di halaman 1dari 3

DEPARTEMEN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG


JURUSAN KEPERAWATAN

Jl. Dr. Otten No. 32 Bandung 401471 Telp.(022)4231057

PROSEDUR
MELATIH KLIEN DENGAN ALAT BANTU JALAN ( KRUK )

1. Tujuan :
Meningkatkan mobilitas klien dengan menggunakan kruk.
2. Ruang Lingkup :
Dilakukan pada klien yang mengalami cedera pada anggota gerak seperti pada
lutut dan juga pada paralise ekstremitas bawah dimana sebelumnya telah
dilakukan latihan penguatan otot. Penggunaan alat dapat digunakan sementara
ataupun menetap.
3. Acuan :
Perry,Peterson,Potter, Buku saku Keterampilan dan prosedur dasar
edisi 5, 2005
Potter, P. A. & Perry, A.G (1994). Clinical nursing skills & techniques. 3rd
Edition. St Louis: Mosby Year Book
Kozier, B. & Erb, G. (2000). Fundamentals of nursing: Concepts and
procedures. 4thEdition. St Louis: Mosby Year Book.
4. Definisi
Kruk adalah alat bantu jalan yang terbuat dari kayu atau logam yang ukuran dan
bentuknya disesuaikan dengan kebutuhan klien.
Paralise ekstremitas bawah adalah gangguan neurologis berupa penurunan
kekuatan motorik ekstremitas bawah yang menyebabkan klien tidak dapat
berjalan.
5. Prosedur :
Tanggung Jawab Dan Wewenang
Penanggung Jawab kurikulum bertanggung jawab atas pelaksanan SOP praktek
keperawatan baik di Laboratorium dan di Klinik
Koordinator mata ajar yang KDM bertanggung jawab atas koordinasi penggunaan
SOP dengan pihak lahan praktek
Dosen MA KDM dan CI akademik dan lahan praktek bertanggung jawab atas
penggunaan SOP di Laboratorium dan di lahan praktek
Pelaksanaan
5.2.1 Pastikan klien memerlukan latihan kruk.
5.2.2 Persiapan klien:
5.2.2.1. Sampaikan salam (Lihat SOP Komunikasi Terapeutik)
5.2.2.2. Beritahu klien tentang prosedur tindakan yang akan
dilakukan
5.2.2.3. Yakinkan klien telah melakukan latihan penguatan otot
(lihat SOP latihan penguatan otot)
5.2.3. Persiapan alat:
5.2.3.1. Pita ukur/metline
5.2.3.2. Goniometri.
5.2.3.3. Kruk dengan ujung berlapis karet.
5.2.3.4. Tangga
5.2.4 Persiapan Lingkungan
5.2.4.1. Jaga privacy klien dengan menutup gordin/pintu
5.2.4.2. Pilih dan tentukan tempat yang aman untuk latihan.
Lantai tidak licin, tidak di keramaian dan ruangan cukup
Luas.

1
5.2.5. Cuci tangan ( Lihat SOP N0)
5.2.6. Ukur panjang kruk : 3-4 jari dari aksila ke 15 cm lateral tumit
5.2.7. Posisikan pegangan kruk dengan siku fleksi pada sudut 20' 25 '.
Gunakan geniometri untuk mengukur sudut siku fleksi
5.2.8. Yakinkan jarak bantalan kruk dengan aksila dengan lebar 3-4 jari
Instruksikan klien untuk menggunakan poros berdiri. Poros berdiri
dengan kruk ditempatkan 15 cm di depan dan disamping kaki.
5.2.9 Latihan Dua Titik Tumpu
1) Mengatur posisi awal pada posisi tripod
2) Majukan kruk kanan bersamaan dengan kaki kiri, kruk
kanan 15 cm didepan kruk kiri, kaki kiri sejajar dengan
kruk kiri. Berat badan bertumpu pada kruk kiri dan
kaki kanan.
3) Ikuti dengan pergerakan kruk kiri dan kaki kanan
secara bersamaan, kruk kiri 15 cm didepan kruk kanan,
kaki kanan sejajar dengan kruk kanan. Berat badan
bertumpu pada kruk kanan dan kaki kanan.
4) Selama pergerakan berat badan ditahan oleh tangan,
tidak ditahan di aksila.
5) Ulangi siklus di atas
5.2.10 Latihan Tiga Titik Tumpu
1) Klien ditempatkan pada posisi tripod. Kaki yang sakit
tidak diberi beban hanya menempel pada lantai
2) Majukan kedua kruk dan kaki yang sakit secara
bersamaan, 15 cm dari posisi awal
3) Majukan kaki yang menjadi tumpuan di belakang kru
sejajar dengan kaki yang sakit.
4) Selalu dalam posisi tripod lagi dimana kruk 15 cm
didepan kaki
5) Ulangi siklus diatas.
5.2.11 Latihan Empat Titik Tumpu
1) Tempatkan pada posisi tripod
2) Majukan kruk kanan 15 cm didepan kruk kiri
3) Majukan kaki kiri sampai sejajar dengan kruk kiri
4) Majukan kruk kiri 15 cm didepan kruk kanan
5) Majukan kaki kanan sampai sejajar dengan kruk kanan
6) Ulangi siklus tersebut.
5.2.12 Latihan Swing To
1) Tempatkan pada posisi tripod
2) Majukan kruk secara bersamaan 15 cm didepan posisi
semula
3) Majukan dengan mengayunkan kedua kaki sampai
ujung jari kaki (ibu jari) sejajar dibelakang kruk.
4) Berat badan selalu ditahan di tangan tidak di aksila.
5) Menjaga keseimbangan badan saat bergerak
6) Ulangi siklus tersebut
5.2.13. Latihan Swing Through
1) Tempatkan pada posisi tripod
2) Majukan kruk secara bersamaan 15 cm didepan posisi
semula
3) Majukan dengan mengayunkan kedua kaki sampai
sejajar dengan kruk.
4) Berat badan selalu ditahan di tangan tidak di aksila.
5) Menjaga keseimbangan badan saat bergerak
6) Ulangi siklus tersebut

2
5.2.14 Latihan Naik Tangga
1) Klien dalam posisi tripod
2) Dengan menahan berat badan di tangan, pindahkan
kaki yang sehat ke tangga diatasnya. Jaga
keseimbangan badan.
3) Setelah stabil, pindahkan kruk sejajar dengan kaki yang
sehat
4) Ulangi siklus di atas
5.2.15 Latihan Turun Tangga
1) Klien dalam posisi tripod
2) Turunkan kedua kruk bersamaan dengan kaki yang
sakit. Jaga keseimbangan badan.
3) Turunkan kaki yang menjadi tumpuan menjadi sejajar
dengan kruk
4) Ulangi siklus tersebut.
5.2.16 Mengevaluasi respon klien.
5.2.17 Mencuci tangan
5.2.18 Mendokumentasikan hasil tindakan
5.2.19 Menetapkan rencana tindak lanjut

6. Pengendalian/pemantauan
6.1. Absensi mahasiswa dan dosen yang telah ditanda tangani
6.2. Dokumentasi laporan asuhan keperawatan
6.3. Format penilaian melatih klien dengan alat Bantu (kruk) yang telah di tanda-
tangani dan diberi nama jelas instruktur yang menilai dan peserta didik yang
bersangkutan
6.4. Pedoman penilaian kompetensi

7. Dokumentasi
7.1. SOP No. tentang Mencuci Tangan
7.2. SOP No.tentang Komunikasi Terapeutik
7.3. SOP No. tentang SOP Latihan penguatan otot.

8. Pengesahan
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui dan disahkan oleh

Tim Mata Ajaran: Unit Akademik: Ketua Pengelola:


Tanggal : Tanggal Tanggal:

Anda mungkin juga menyukai