PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit darah tinggi atau hipertensi telah menjadi penyakit yang umum
hipertensi tidak boleh diabaikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan kian hari
jumlah total penderita hipertensi tersebut, baru sekitar 50% yang terdeteksi.
tahun 2012, saat ini terdapat 600 juta penderita hipertensi di seluruh dunia, dan
dan dua per tiga di antaranya berada Negara berkembang yang berpenghasilan
dan di prediksikan pada tahun 2025 sebanyak 29% orang dewasa di seluruh
1
2
tidak menular (PTM) yang meningkat dari 41,7% menjadi 60% survei
mereka cenderung menderita hipertensi yang lebih karena tdak berubah dan
(27%), Sumatera Barat (26%), Jawa Timur (25%), Sumatera Utara (24%),
satunya adalah rokok. Data WHO (2011) menyebutkan, 63% dari kematian
rokok di Indonesia meningkat dari tahun 1995 sebanyak 34,7 juta perokok
rokok penyebab dari berbagai penyakit, pada perokok aktif ataupun pasif.
Riskesdas tahun 2013 tampak bahwa proporsi terbanyak perokok aktif setiap
hari pada umur 30-34 tahun sebesar 33,4%, umur 35-39 tahun 32,2%,
China, dan India dan menduduki peringkat kelima konsumen rokok terbesar
Indonesia pada tahun 2010 sebesar 34,7%. Pada tahun 2010 prevalensi
oleh rokok seperti stroke, hipertensi dan penyakit jantung yang kini jumlahnya
semakin meningkat.
penyakit tidak menular menurut jenis kelamis dan umur bulan januari hingga
agustus tahun 2019, hipertensi terdapat pada urutan pertama pada kasus baru
dan kasus lama dengan total pasien hipertensi sebanyak 1.919 orang.
Kota Samarinda”.
B. Rumusan Masalah
adalah:
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
Kota Samarinda.
D. Manfaat
1. Bagi intansi
2. Bagi masyarakat
masyarakat.