Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dyas Dwi Arianti

NIM : 2130019040
Kelas : A

ANALISIS SITUASI DAN FAKTOR RESIKO TERHADAP PENYAKIT


JANTUNG KORONER
a. Pendahuluan
Penyakit jantung koroner telah menjadi penyebab kematian utama di
Indonesia. Banyak orang terkena serangan jantung tanpa ada gejala apapun
sebelumnya. Selama 50 tahun terakhir, semakin banyak orang yang terkena
penyakit jantung koroner, dan beberapa faktor penyebab utama lainnya.
Penyakit jantung koroner diperkirakan 30% menjadi penyebab kematian di
seluruh dunia. Menurut WHO tahun 2005, jumlah kematian penyakit koroner
7,6 juta semakin meningkat secara global. Sedangkan menurut Sample
Registration System (SRS) Indonesia tahun 2014 menunjukkan penyakit
jantung koroner merupakan penyebab kematian tertinggi kedua setelah stroke,
yaitu sebesar 12,9% di Indonesia.
Hasil riskesdes tahun 2018 menunjukkan prevalensi penyakit jantung
koroner berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia sebesar 1,5% dengan
peringkat prevalensi tertinggi yaitu provinsi Kalimantan Utara. Berdasarkan
jenis kelamin, prevalensi penyakit jantung koroner lebih tiggi pada
perempuaan (1,6%) dibandingkan pada laki-laki (1,3%). Sedangkan jika
dilihat dari sisi pekerjaan , ironisnya penderita tertinggi terdapat pada aparat
pemerintahan, yaitu PNS/TNI/Polri/BUMN/BUMD dengan prevalensi 2,7.
Begitu pula, jika dilihat dari tempat tiggal, penduduk perkotaan lebih banyak
menderita penyakit jantung dengan prevalensi 1,6% dibandingkan dengan
penduduk perdesaan yang hanya 1,3%.
Penderita penyakit jantung koroner banyak didapatkan adanya faktor-
faktor resiko. Faktor resiko yang utama atau fundamental yaitu faktor resiko
lipida yang meliputi kadar kolestrol dan trigliserida, karena pentingnya sifat-
sifat substansi ini dalam mendorong timbulnya plak di arteri koroner.
Penderita penyakit jantung koroner akan mengalami hipertensi 2,25 kali
dibanding dengan yang bukan penderita penyakit ini. Berbagai penelitian
epidemiologi menunjukkan adanya keadaan sifat dan kelainan yang dapat
mempercepat terjadinya penyakit jantung koroner. Memiliki faktor resiko
lebih dari satu seperti hipertensi, diabetes mellitus dan obesitas, maka akan
mempunyai 2-3 kali berpeluang terkena penyakit jantung koroner
dibandingkan 70 orang yang tidak.
Analisis ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor resiko usia, jenis
kelamin serta untuk mengetahui faktor resiko yang paling berhubungan
dengan kejadian penyakit jantung koroner..

b. Penjelasan Jantung Koroner


Jantung koroner adalah suatu kelainan yang disebabkan oleh adanya
penyempitan dan penyumbatan arteri koronia yang mengalirkan darah ke otot
janting. Apabila penyempitan ini parah, dapat menimbulkan penyakit jantung
(Soeharto, 2004).
Gejala dari penderita penyakit jantung koroner, yaitu (Pangkalan Ide, 2010) :
1. Nyeri dada
2. Sesak nafas
3. Serangan jantung
Faktor resiko penyakit jnatung koroner, yaitu :
1. Faktor yang diubah
a. Hipertensi
b. Merokok
c. Diabetes mellitus
d. Dislipidemia
e. Obesitas
f. Kurang aktifitas fisik
2. Faktor yang tidak bisa diubah
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Riwayat keluarga
d. Ras.
Pencegahan penyakit jantung koroner (Soeharto, 2000) :
1. Promosi kesehatan
2. Perindungan khusus
3. Diagnosis dan pengobatan segera
4. Pembatasan disabilitas
5. Rehabilitasi

c. Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan penelitian observasional yaitu
untuk mencari hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Desain
penelitian menggunakan pendekatan cross sectional yaitu penelitian yang
mempelajari hubungan antara variabel bebas (faktor resiko) dengan variabel
terikat (faktor efek). Populasi target adalah warga masyarakat wilayah
Kecamatan Sukodono. Sampel yang dipilih di pilih masyarakat di daerah
sekitar pukesmas Sukodono. Variabel yang digunakan variabel bebas antara
lain hipertensi, merokok, diabetes mellitus, kolestrol tinggi, dan aktivitas
fisik. Dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah kejadian penyakit
koroner.

d. Hasil dan Pembahasan


Kecamatan Sukodono salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten
Sidoarjo, Jawa Timur. Kecamatan Sukodono mempunyai 19 kelurahan.
Kecamatan Sukodono memiliki luas 32,68 km2. Batas-batas kecamatan
Sukodono:
Sebelah utara : Kecamatan Taman
Sebelah selatan : Kecamatan Sidoarjo
Sebelah barat : Kecamatan Krian
Sebelah timur : Kecamatan Buduran
Jumlah penduduk Kecamatan Sukodono pada tahun 2018 sebanyak 130.056
penduduk dengan jumlah jenis kelamin laki-laki berjumlah 66.283 sedangkan
perempuan berjumlah 63.773.
Responden yang didapat, kebanyakan pada kelompok yang berumur
kurang dari 45 tahun. Dan dari responden tersebut reponden yang berjenis
kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki. Jumlah responden
terbanyak dari kelopok pendidikan SD.
Dari hasil yang telah dianalisis hubungan antara faktor hipertensi dan
kejadian penyakit jantung koroner menjelaskan bahwa masyarakat
Kecamatan Sukodono yang hipertensi memiliki resiko terkena penyakit
jantung coroner lebih besar dibandingkan masyarakat yang tidak terkena
hipertensi. Analisis hubungan antara merokok dengan kejadian penyakit
jantung koroner tidak ada hubungannya. Berdasarkan hasil analisis
didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan antara faktor diabetes dengan
kejadian penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner ada
hubungannya dengan kolestrol tinggi. Hubungan aktivitas fisik dengan
kejadian penyakit jantung koroner menjelaskan bahwa masyarakat
Kecamatan Sukodono kalau tidak beraktivitas secara rutin akan memiliki
resiko penyakit jantung koroner.

e. Kesimpulan
Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kejadian penyakit
jantung koroner dapat terjadi karena beberapa faktor resiko. Di wilayah
Kecamatan Sukodono, masyarakat yang terkena penyakit jantung koroner
karena faktor resiko antara lain faktor hipertensi, faktor kolestrol tinggi dan
faktor kurangnya aktivitas fisik.

Anda mungkin juga menyukai