Anda di halaman 1dari 14

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI

KEJADIAN LUAR BIASA DEMAM BERDARAH


DENGUE

DYAS DWI ARIANTI


2130019040
6A
PENETAPAN DEFINISI KLB

Kurva maksimum & minimum DBD pada tahun 2015 bulan Januari jumlah
kasus meningkat 3 kali lipat menjadi 17 kasus dibandingkan rata-rata perbulan
tahun sebelumnya.
PERSIAPAN
PERSIAPAN 1
1. Konfirmasi informasi
Asal informasi :
wawancara dengan penderita DBD, hasil rekam medik puskesmas dan petugas
kesehatan (bidan/mantri), hasil lab pengambilan sampel darah dan pemeriksaaan
serologis berupa pemeriksaan IgM dan IgG Antidengue, laporan mingguan penyakit
potensi wabah (W2) dan laporan angka kesakitan bulanan.
Isi :
• Gejala klinis : demam dan binik merah, sakit kepala, muntah/mual, gusi berdarah
serta nyeri otot dan sendi
• Pemeriksaan yang sudah dilakukan : pengambilan sampel darah, pemeriksaan
serologis berupa pemeriksaan IgM dan IgG Antidengue
LANJUTAN...
PERSIAPAN 2 (PEMBUATAN RANCANGAN KERJA)
• DEFINISI KASUS AWAL
- Pada tanggal 27 Februari 2015 ada beberapa penderita berkunjung ke puskesmas
dengan gejala DBD Desa Tateli, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa
- Hasil penyidikan KLB ditemukan gejala demam tinggi dan bintik-bintik merah,
sakit kepala, mual/muntah, gusi berdarah, nyeri otot dan sendi, mimisan ,
kesadaran menurun.
- Faktor risiko : nyamuk pembawa parasit aktif DBD, tempat tinggal disekitar
persabungan ayam
- Konfirmasi laboratorium : diagnosa didukung dengan pemeriksaan serologis
berupa pemeriksaan IgM dan IgG Antidengue dan pengambilan sampel darah.
LANJUTAN..

• HIPOTESIS KASUS AWAL


Sumber dan cara penularan kejadian KLB DBD
• Lokasi tempat tinggal disekitar persabungan ayam dan banyak ditemukan ban
bekas yang merupakan breeding place jentik nyamuk
• Penularan melaui gigitan nyamuk aedes aegypti
• Kebiasaan hidup dan lingkungan seperti ada timbunan sampah, kebiasaaan
menggantung baju dalam rumah, adanya timbunan kaleng dan ban bekas,
kebiasaan menguras bak penampungan air, penggunaan bubuk abate, adanya
jentik di bak mandi
LANJUTAN...
• MACAM DAN SUMBER DATA
- Data rekam medis rumah sakit, puskesmas dan fasilitas kesehatan setempat
- Hasil diagnosa tes laboratorium : pengambilan sampel darah dan pemeriksaaan
serologis berupa pemeriksaan IgM dan IgG Antidengue
- Laporan mingguan penyakit potensi wabah (W2) dan telah di crosss-check
dengan laporan angka kesakitan bulanan dan dibandingkan dengan laporan
data selama 5 tahun
- Hasil penyebaran kuesioner wilayah setempat
- Ciri masyarakat yg punya arti epidemiologi :
• Tempat tinggal disekitar persabungan ayam dan timbunan sampah
• Terkena gigitan nyamuk yang terinfeksi darah penderita DBD
LANJUTAN..
• STRATEGI PENEMUAN KASUS
- Identifikasi melalui hasil rekam medik dan pasien rawat jalan rumah sakit,
puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan setempat
- Penyebaran kuesioner kepada anggota keluarga dan masyarakat setempat
- Peningkatan kunjungan ke puskesmas dengan gejala DBD
LANJUTAN..

• KEPERLUAN TENAGA
TENAGA AHLI
- Tenaga kesmas untuk melakukan pencegahan dan penyuluhan kepada masyarakat
- Epidemiolog untuk melakukan investigasi dan penyelidikan di lapangan
- Dokter untuk melakukan pengobatan
- Petugas laboratorium untuk membantu meng-cek hasil pemeriksan lab
TENAGA PEMBANTU
- Kader desa untuk mengkoordinir PSN dan pemantauan jentik nyamuk secara berkala
• KEPERLUAN SARANA
- Tes laboratorium
- Fogging
TUJUAN
• Memperoleh kepastian terjadinya KLB
• Mengetahui gambaran dan besarnya masalah KLB penyakit DBD yang terjadi
diwilayah kerja Puskesmas Tateli.
• Mengidentifikasi sumber dan cara penularan DBD
• Merumuskan saran penanggulangan dan pengendalian guna mencegah kejadian
serupa dimasa yang akan datang.
METODE
1. Mengidentifikasi laporan rekam medik rawat inap dan register rawat jalan di
puskesmas dan petugas kesehatan (bidan/mantri)
2. Wawancara dengan penderita yang sakit maupun yang sembuh serta anggota
keluarga/kerabat dan masyarakat setempat
3. Mengidentifikasi dengan kunjungan ke rumah seluruh penderita dan mencari
kasus tambahan yang tidak terlaporkan
4. Mengobservasi lingkungan tempat tinggal penderita
5. Pengambilan sampel darah pasien DBD
HASIL
BESARNYA GAMBARAN DAN MASALAH KLB
• Kurva maksimum & minimum masuk pada tahun 2015 bulan Januari jumlah kasus meningkat 3 kali lipat
menjadi 17 kasus
• Hasil penyidikan pada minggu ke-37 tanggal 3 Oktober 2014 sampai tanggal 2 Maret 2015 pada anak usia 3
tahun, jumlah kasus yang ditemukan di lokasi KLB adalah sebanyak 37 penderita kasus tertinggi pada
kelompok umur 5 – 14 tahun dengan jumlah 25 kasus
SUMBER DAN CARA PENULARAN
• Terkena gigitan Nyamuk yang terinfeksi oleh darah penderita DBD
• Lingkungan tempat tinggal
• Kebiasaan hidup dan lingkungan seperti timbunan sampah, kebiasaaan menggantung baju dalam rumah, adanya
timbunan kaleng dan ban bekas, kebiasaan menguras bak penampungan air, penggunaan bubuk abate, adanya
jentik di bak mandi
PENAGGULANGAN DAN PENGENDALIAN
• PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) / fogging
• Fisik (3M = Menutup, Menimbun dan Menguras)
• Kimiawi (temephos)
• Biologis (Ikan pemakan jentik)
REKOMENDASI
1. Masyarakat
a.Memutus rantai penularan melalui pemberantasan jentik dengan PSN (Pemberantasan Sarang
Nyamuk) dan kegiatan 3M+.
b.Menutup tempat penampungan air bagi yang memiliki tempat penampungan air dan rutin
mengurasnya minimal 3 kali seminggu.
c.Tidak menggantung pakaian di kamar.
d.Menggunakan obat antinyamuk.
2. Kepala Desa Dan Perangkat Desa
e.Mengkordinir kegiatan PSN.
f. Mengkordinir kader untuk pemantauan jentik nyamuk.
3. Puskesmas
g. Melakukan pengamatan terhadap timbulnya kasus DBD secara rutin atau pengamatan terhadap
peningkatan kasus
h. Melakukan investigasi dilapangan dan melakukan pengobatan secara masal.
i. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat dan pemantauan secara berkala oleh kader kesehatan.
LANJUTAN..
d. Tanggap terhadap adanya peningkatan kunjungan pelayanan karena suatu penyakit dan
melakukan penyidikan epidemiologi untuk mengetahui kebenaran di lapangan.
4. Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa
a. Melakukan SKD (Sistem Kewaspadaan Dini) terhadap penyakit yang memiliki potensi KLB
termasuk penyakit DBD
b. Menginstruksikan Puskesmas untuk melaksanakan PJB (Pemantauan Jentik Berkala) sesuai
dengan frekuensi pelaksanaan dan ketepatan pelaksanaan yang seharusnya.
LAMPIRAN JURNAL

Foxit
PhantomPDF PDF Document

Anda mungkin juga menyukai