DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CANDILAMA
Jalan Dr. Wahidin No. 22 Semarang, Telepon (024) 8310515, Email: puskesmascandilama@gmail.com
A. Pendahuluan
Penyakit Tuberkulosis (TBC) merupakan salah satu masalah kesehatan baik di
dunia maupun di Indonesia dengan jumlah kasus dan kematian yang tinggi.
Kesenjangan antara estimasi kasus TBC di Indonesia dengan jumlah kasus TBC
yang ternotifikasi masih lebih dari 30% selama 3 (tiga) tahun terakhir. Sebagian besar
notifikasi kasus TBC merupakan kontribusi dari layanan pemerintah. Jumlah fasilitas
pelayanan kesehatan swasta di Indonesia besar dan masih terfragmentasi sehingga
pelibatan fasyankes swasta dalam program TBC masih menghadapi berbagai
tantangan.
Berdasarkan Global TBC Report Tahun 2019, jumlah kasus TBC di Indonesia
sebanyak 845.000 kasus dan kasus TBC resisten obat (TB RO) sebanyak 24.000
kasus. Cakupan penemuan dan pengobatan pasien TBC saat ini masih rendah, yaitu
67% kasus TB SO dan kasus TB RO yang memulai pengobatan sebesar 17%.
Berdasarkan notifikasi kasus TBC tahun 2019, hanya 70% RS Pemerintah dan 50%
RS Swasta yang melaporkan kasus TBC. Sementara itu, kontribusi DPM/Klinik
swasta masih rendah (1%).
B. Latar Belakang
Tuberculosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium Tuberculosis. Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi juga
dapat mengenai organ tubuh lainnya. Penularan terutama sekali melalui aerogen.
Pasien TB menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet (percikan dahak).
Menurut data WHO tahun 2016, ditingkat global diperkirakan 9,6 juta kasus TB
baru dengan 3,2 juta kasus diantaranya perempuan. Dengan1,5 juta kematian karena
TB dimana 480.000 kasus adalah perempuan. Indonesia merupakan salah satu
negara dengan penderita TB terbanyak. Saat ini Indonesia menempati urutan nomor
3 setelah China dan India. Jumlah kasus TB di Indonesia menurut laporan WHO tahun
2015, diperkirakan ada 1 juta kasus TB baru per tahun (399 per 100.000 penduduk)
dengan 100.000 kematian per tahun (41 per 100.000 penduduk). Angka Notifikasi
Kasus (Case Notification Rate / CNR) dari semua kasus dilaporkan sebanyak 129 per
100.000 penduduk.Jumlah seluruh kasus 324.539 kasus,314.965 adalah kasus baru.
Sumber penularan adalah pasien TB paru BTA positif yang saat batuk, bersin
atau berbicara mengeluarkan droplet (percikan dahak) yang mengandung kuman
Mycobacterium Tuberculosis. Satu pasien TB paru BTA (+) yang tidak diobati secara
tepat dan berkualitas dapat menginfeksi sekitar 10 orang per tahun. Pasien putus obat
adalah pasien TBC yang tidak minum obat lebih dari 1 bulan. Pasien TBC masih
dalam program pengobatan 6 bulan namun dalam waktu pengobatan tersebut tidak
mengambil obat di fasilitas kesehatan dan setelah ditemui di rumah pasien tidak
minum obat selama 1 bulan maka di kategorikan sebagai pasien TBC putus berobat.
F. Sasaran
Sasaran kegiatan adalah semua kasus TBC putus obat di wilayah kerja
Puskesmas Candilama.
Mengetahui,
Pemegang Program Kepala UPTD
P2P Puskesmas Candilama