I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama/Nama panggilan : An. E.A/ E
2. Tempat tgl lahir/ Usia : Masohi, 29 Januari 2018/ 4 tahun 8 bulan
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Agama : Katolik
5. Pendidikan : Paud
6. Alamat : Waipo
7. Tanggal Masuk : 30/09/2022
8. Tanggal pengkajian : 28/10/2022
9. Diagnosa Medik : Acute Limphoblastic Leukimia (ALL)
10. Rencana Therapi : dexametasone 3-3-2 PO, Prc transfusi TC sesuai
kebutuhan, R/ kemoterapi hari rabu
2. Ibu
a. Nama : Ny. M. B
b. Usia : 38 tahun
c. Pendidikan : SMU
d. Pekerjaan : Wiraswasta
e. Sumber Penghasilan : Usaha
f. Agama : Katolik
g. Alamat : Waipo
- Penyakit yang pernah dialami : Batuk (+), Demam (+), Diare (+), Kejang (-)
Lain-lain (-)
- Kecelakaan yang dialami : Jatuh (-), tenggelam (-), lalulintas (-),keracunan (-)
- Pernah : dioperasi (-), dirawat di RS (+) pada bulan september
- Allergi :makanan (-), obat-obatan (-), zat/substansi kimia (-), textil (-)
- Konsumsi obat-obatan bebas: sebelum sakit pasien tidak pernah konsumsi obat
keras, hanya paracetamol ketika terjadi panas
- Perkembangan anak dibanding saudara-saudaranya: perkembangan motorik
pasien An. E.A dalam kemampuan berbahasa belum maksimal karena
sudah usia 4 tahun lebih namun belum mampu berbicara dengan jelas.
- Genogram
Pasien An E.A
Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Tinggal serumah
IV. Riwayat Immunisasi
BCG 0 Bulan
1.
2. DPT (I,II,III) 0 bulan, 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan
Panas
Polio
3. 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan
(I,II,III,IV)
4. Campak 9 bulan
A. Pertumbuhan Fisik
1. Berguling : 4 bulan
2. Duduk : 8 bulan
3. Merangkak : 9 bulan
4. Berdiri : 1 0 bulan
5. Berjalan : 1 tahun 6 bulan
6. Senyum kepada orang lain pertama kali: 4 bulan
7. Bicara pertama kali : 11 bulan
8. Berpakaian tanpa Bantuan : 3 tahun
A. Pemberian ASI
1. Pertama kali disusui : Saat pertama kali lahir
2. Cara pemberian: karena saat itu bayi dalam inkubator jadi hanya leawat botol susu.
Diberikan tiap berapa jam? Tiap 2 jam tapi pemberian ASI hanya sampai 3 bulan
saja karena ibu mengatakan sibuk dalam pekerjaan saat itu.
1. Jenis minuman - Suka minum susu dengan - Hanya minum susu formula
pemanis buatan bahkan dan air putih saja
soda dan air putih
2. Frekuensi minum - Untuk susu sehari bisa 5x, - Untuk susu sehari bisa 3x ,
soda juga sering diminum, tapi ibu selalu memberikan
air putih diminum kalau air putih
sedang suka saja
3. Kebutuhan cairan - Baik
- Baik
4. Cara pemenuhan - Digelas dan botol
- Minum digelas dan dibotol
E. Personal Hygiene
1. Mandi
- Dimandikan - Dimandikan
a. Cara
b. Frekwensi - 2x sehari
- 2x sehari
2. Cuci rambut - 1 minggu 2x - 1 minggu hanya 2x
a. Frekwensi saja saja
1. Kegiatan sehari-hari
- Bermain dan - Hanya bisa
2. Pengaturan jadwal harian sekolah paud bermain
3. Penggunaan alat Bantu - Tidak ada jadwal ditempat tidur
aktivitas - Hanya 1 jam
- Tidak
4. Kesulitan pergerakan tubuh menggunakan alat saja tidak
bantu boleh terlalu
capek
- Tidak ada
kesulitan - Tidak ada
pergerakkan, anak
penggunaan
sangat aktif
alat bantu
- Klien hanya
merasa lemah
saja, dan
sering rewel
XI. PemeriksaanFisik
A. Keadaan Umum Klien : Klien tampak lemah, gelisah dan rewel, panas naik turun
B. Tanda-tanda Vital
- Suhu : 37.8 ◦C
- Nadi : 70 x/mnt
- Respirasi : 20 x/mnt (SpO2 : 97 %)
- Tekanan Darah : 90/60 mmHg
C. Antropometri
- Tinggi Badan : 110 cm
- Berat badan : 17.4 kg
- Lingkar lengan atas : 17.3 cm
- Lingkar kepala : 48.5 cm
- Lingkar dada : 55 cm
- Lingkar perut : 55 cm
- Skin fold : -
D. Sistem Pernafasan
- Hidung : simetrisan (+), pernafasan Cuping hindung (-), secret (-), polip (-),
Epistaxis(-)
- Leher : pembesaran kelenjar (-), tumor (-)
- Dada
• Bentuk dada Normal (+), barrel (-), pigeon chest (-)
• Gerakan dada : simetris (+), terdapat retraksi (-) , Otot Bantu pernafasan (-)
• Suara nafas : Vocal fremitus: - , Ronch (-) Wheezing (-), Steridor (-), Rales (-)
- Apakah ada clubbling finger (+)
E. Sistem Cardio Vaskuler
- Conjunctiva :anemia (-) , bibir pucat/cyanosis (-), Arteri carotis: Kuat , Tekanan
vena jugularis : meninggi (-)
- Ukuran jantung : Normal (+), membesar (-), Ictus cordis/apex (-)
- Suara jantung : S1,S2 (+) normal, bising aorta (-), mur-mur (-), gallop (-)
- Capillary refilling Time: > 3 detik
F. System Pencernaan
- Sklera : Ikterus (-), Bibir :lembab(+) , kering (-), pecah-pecah (-) , labioskizis (-)
- Mulut :stomatitis(-), palatoskizis (-), jumlah gigi (+) 2 gigi busuk , kemampuan
menelan: (+)
- Gaster : kembung (-) ,Nyeri (-) gerakan peristaltis (+) 9x/menit dbn
- Abdomen: Hati : teraba (-), Lien (-), ginjal (-) Faeses (-)
- Anus :Lecet (-), hemorroid (-)
G. System Indra
1. Mata
- Kelopak mata (+) , bulu mata (+) alis (+),
- Visus (Gunakan snellen chard): Tidak dikaji
- Lapang Pandang : Tidak dikaji
2. Hidung
- Penciuman: Baik
- perih di hidung: (-), trauma (-), mimisan (-)
- Sekret yang menghalangi penciuman (-)
3. Telinga
- Keadaan daun telinga: baik, namun ada serumen dalam telinga, Kanal auditoris:
Bersih (-) , Serumen (+)
- Fungsi pendengaran: baik
H. System Syaraf
1. Fungsi Cerebral
a. Status Mental :Orientasi: + , Daya Ingat : + , Perhatian dan perhitungan:
+, Bahasa: kurang jelas
b. Kesadaran (Eyes 4 , Motorik 6 , verbal 5. ) dengan GCS; 15
c. Bicara Ekspresive: + Resiptive: -
2. Fungsi cranial
Nervus I :-
Nervus II : Visus: -
lapang pandang: -
Nervus III,IV,VI : Gerak Bola mata: (+), Pupil isokor (-), anisokor (+)
3. Fungsi Motorik : Massa otot: baik, Tonus otot: normal kanan kiri
kekuatan otot : Tangan dan kaki kanan skor 5, tangan dan kaki kiri
skor 5.
4. Fungsi cerebellum :Koordinasi (+) keseimbangan: (+)
5. Reflex : Babinski (-)
6. Iritansi Meningen : Kaku kuduk(-), lasaque sign (-), kernig sign (-), brudzinki
sign I (-) II (-)
I. System Muskulo Skeletal
1. Kepala: Bentuk Kepala: bulat, gerakan (+)
2. Vertebrae : scoliosis. (-), Lordosis (-), Kiposis (-), Gerakan (+),ROM ( +), Fungsi
gerak (+)
3. Pelvis : Gaya jalan: pelan, gerakan: normal, ROM: + ,Trendelberg Test: - ,
Ortolani/Barlow...: -
4. Kaki : Bengkak (-), gerakan kanan (+) , kemampuan jalan (+), Tanda tarikan (-)
5. Tangan: bengkak (-), gerakan kanan (+), ROM kanan (+)
J. System Integumen
1. Rambut : Warna: hitam, mudah dicabut (-)
2. Kulit : Warna: sawo matang, temperatur: dingin, kelembaban: lembab, bulu
kulit (+),erupsi (-), tahi lalat (-), ruam (-), texture: baik
3. Kuku : Warna: normal (-), pucat (+), permukaan kuku: halus, mudah
patah (-), kebersihan: Bersih
K. System Endokrin
1. Kelenjar Thyroid : pembesaran (-)
2. Ekskresi urine berlebihan (-), polydipsi (-), polyphagi (-)
3. Suhu tubuh yang tidak seimbang (+) , keringat berlebihan (-)
4. Riwayat bekas air seni dikelilingi semut (-)
L. System Perkemihan
1. Odema palpebra (-) , Moon face (-), Odema anasarka (-)
2. Keadaan kandung kemih : kosong
3. Nocturia (-), dysuria (-), kencing batu (-)
M. System Reproduksi
- Keadaan gland penis : kebersihan (+)
- Testis : sudah turun (-)
- Pertumbuhan rambut : Kumis (-), Janggut (-), ketiak (-)
- Pertumbuhan jakun (-) Perubahan suara (-)
N. System Immun
1. Allergi (Cuaca (-), dubu(-), bulu binatang (-), zat kimia (-))
2. Penyakit yang berhubungan dengan perubahan cuaca : Flu, batuk (+), Urticaria (-)
lain-lain (-)
1. Dexametason 3-3-2 PO
2. Prc transfusi TC sesuai kebutuhan
A. KLASIFIKASI DATA
MASALAH
DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
DS: Gejala Penyakit Gangguan rasa nyaman
- Ibu klien mengatakan
ketika tidur sering gelisah
dan susah untuk tidur
- Ibu klien mengatakan
anak mudah lelah ketika
beraktivitas
- Ibu klien mengatakan
anak sering rewel
- Ibu klien mengatakan
anak sering mengeluh
pusing
- Ibu klien mengatakan
kalau habis makan anak
suka mengeluh sakit
perut
DO:
- Klien tampak lemah
- Klien tampak rewel
- Klien tampak mengantuk
namun gelisah
- Klien tampak hanya ingin
digendong saja
Ditandai dengan adanya Proses Infeksi Resiko infeksi
- Leukosit yang meningkat
50.900 103 /uL
- Demam 37.80C
- Rewel dan gelisah
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman b/d Gejala Penyakit
2. Resiko infeksi d/d Proses Infeksi
3. Resiko Perdarahan d/d adanya Gangguan koagulasi dan proses penyakit leukimia
4. Ansietas b/d Penyakit Kronis Progresif (Leukimia)
D. RENCANA KEPERAWATAN
DX TUJUAN & KRITERIA
NO INTERVENSI
KEPERAWATAN HASIL
1. Gangguan rasa Setelah dilakukan Perawatan Kenyamanan
nyaman tindakan keperawatan Observasi
selama x 60 menit 1. Identifikasi gejala yang
diharapkan status tidak menyenangkan
kenyamanan meningkat, Terapeutik
dengan kriteria hasil: 1. Berikan posisi nyaman
1. Keluhan tidak 2. Ciptakan lingkungan yang
nyaman cukup nyaman
menurun 3. Dukungan keluarga dan
2. Gelisah cukup pengasuh yang terlibat
menurun dalam terapi atau
3. Kesulitan tidur cukup pengobatan
menurun Edukasi
4. Lelah cukup 1. Jelaskan mengenai kondisi
menurun dan pilihan terapi atau
5. Menangis cukup pengobatan
menurun 2. Alihkan perhatian dengan
terapi bermain
2. Resiko Infeksi Setelah dilakukan Pencegahan Infeksi
tindakan keperawatan Observasi
selama x 1. Monitor tanda dan gejala
diharapkan tingkat infeksi infeksi
menurun, dengan kriteria Terapeutik
hasil: 1. Batasi jumlah pengunjung
1. Demam cukup 2. Cuci tangan sebelum dan
menurun sesudah kontak dengan
2. Kadar sel darah putih pasien dan lingkungan
cukup membaik pasien
Edukasi
1. Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
2. Ajarkan cara mencuci
tangan dengan benar
3. Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
4. Anjurkan meningkatkan
asupan cairan
3. Resiko Perdarahan Setelah dilakukan Pencegahan Perdarahan
tindakan keperawatan Observasi
selama x , 1. Monitor tanda dan gejala
diharapkan tingkat perdarahan
perdarahan menurun, 2. Monitor koagulasi
dengan kriteria hasil: 3. Monitor hemoglobin
1. Hemoglobin cukup sebelum dan sesudah
membaik kehilangan darah
2. Tekanan darah Terapeutik
terkontrol 1. Pertahankan bed rest
3. Suhu tubuh cukup Edukasi
membaik 1. Jelaskan tanda dan gejala
perdarahan
2. Anjurkan meningkatkan
asupan cairan untuk
menghindari konstipasi
3. Anjurkan meningkatkan
asupan makanan dan
vitamin K
4. Anjurkan segera melapor
jika terjadi perdarahan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
produk dara, jika perlu
4. Ansietas Setelah dilakukan Reduksi Ansietas
tindakan keperawatan Observasi
selama x 30 menit, 1. Monitor tanda-tanda
harapkan tingkat ansietas ansietas (verbal maupun
menurun, dengan kriteria non verbal)
hasil: Terapeutik
1. Verbalisasi khawatir 1. Ciptakan suasana terapeutik
akibat kondisi yang untuk menumbuhkan
dihadapi cukup kepercayaan
menurun 2. Pahami situasi yang
2. Perilaku gelisah membuat ansietas
cukup menurun 3. Dengarkan dengan penuh
3. Konsentrasi cukup perhatian
membaik 4. Memberikan motivasi akan
4. Pola tidur cukup situasi yang dihadapi
membaik Edukasi
1. Latih teknik relaksasi non
farmakologis
E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
DX
NO HARI/TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa 29/10/22 1. Mengidentifikas gejala yang tidak 10.15
nyaman 09.00
menyenangkan S:
Hasil: Ibu klien mengatakan ketika tidur - Ibu klien mengatakan anak mulai
sering gelisah dan susah untuk tidur, lebih tenang sekarang setelah diajak
anak mudah lelah ketika beraktivitas, bermain
anak sering rewel, anak sering mengeluh - Ibu klien mengatakan sudah
pusing, dan kalau habis makan anak suka memahami dengan keadaan yang
mengeluh sakit perut dialami oleh anaknya
09.15 2. Berikan posisi yang nyaman - Ibu klien mengatakan klien sering
Hasil : An. E.A hanya ingin dipeluk oleh sulit tidur pada malam hari
ibunya, ketika tidak dipeluk anak akan - Ibu klien mengatakan anaknya masih
sangat rewel dan gelisah mengeluh pusing
09.25 3. Ciptakan lingkungan yang nyaman - Ibu klien mengatakan kalau selesai
Hasil: membatasi adanya kunjungan makan masih mengeluh sakit perut
sehingga anak dapat beristirahat, dan O:
terus motivasi orang tua agar selalu - An. E.A tampak gelisah menurun
berada disamping anaknya - An. E.A tampak rewel menurun
09.30
4. Jelaskan mengenai kondisi dan pilihan - An. E.A tampak lebih tenang
terapi atau pengobatan sekarang setelah dialihkan
Hasil: Menjelaskan kepada keluarga perhatiannya
bahwa ini memang proses dari penyakit - An E.A sudah mau dilepas dari
yang dialami oleh An E.A dikarenakan gendongan saat dialihkan
proses penyakit tersebut menimbulkan perhatiannya
rasa tidak nyaman untuk An E.A, A: klien menunjukkan gelisah dan
sehingga anak bisa rewel dan gelisah dan rewel menurun saat ini, klien sudah
mengeluh keluhan yang tidak nyaman berhenti menangis setelah dilakukan
10.00
5. Alihkan perhatian dengan terapi bermain pengalihan perhatian, klien sudah mau
Hasil: memulai pendekatan dengan An lepas dari gendongannya.
E.A dengan mengajak bicara dan P: Lanjutkan intervensi
membujuk dengan mainan yang ada
ditempat tidur, dan mengajaknya
bermain serta menggambar apa yang
disukai olehnya. An. E.A mulai tenang
dan tidak rewel lagi karena teralihkan
2. Resiko Infeksi 29/10/22 1. Monitor tanda dan gejala infeksi 11.15
10.15
Hasil: Leukosit yang meningkat 50.900 S:
103 /uL, Demam 37.80C - Ibu klien mengatakan sudah
10.20
2. Membatasi jumlah pengunjung memahami apa yang dijelaskan
Hasil: Membatasi kunjungan dan hanya mengenai tanda dan gejala dari infeksi
orang tua dari pasien yang dapat - Ibu klien menagatakan akan selalu
berkunjung. Dan memang di ruangan mencuci tangan agar meminimalisir
kanker anak ini pengunjung sudah terjadi infeksi pada anaknya
dibatasi O:
10.30
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak - Suhu badan An E.A 37.80C
dengan pasien dan lingkungan pasien - Tampak hasil lab Leukosit yang
Hasil: Selalu mencuci tangan sebelum meningkat 50.900 103 /uL
dan sesudah kontak dengan pasien dan - Tampak keluarga klien mengerti
lingkungannya agar meminimalisir dengan apa yang dijelaskan, diajarkan
terjadinya infeksi pada pasien serta apa yang dianjurkan untuk An
10.35
4. Menjelaskan tanda dan gejala infeksi E.A
Hasil: menjelaskan pada keluarga pasien - Dilayani pemberian paracetamol 3x
bahwa salah satu tanda dari infeksi yaitu 200
adanya demam dan hasil lab A: Suhu badan terpantau 37.80C,
menunjukkan leukosit meningkat. Dan Leukosit yang meningkat 50.900 103
10.45 Ibu klien memahami dengan cara /uL, keluarga klien mengerti apa yang
menganggukkan kepala dijelaskan mengenai tanda-tanda
5. Mengajarkan cara mencuci tangan infeksi, apa yang diajarkan dan apa
dengan benar yang dianjurkan.
Hasil: mengajarkan pada orang tua klien P: Lanjutkan Intervensi
cara mencuci tangan yang benar dengan
6 langkah cuci tangan, dan keluarga
10.55 klien memahami serta mempraktekkan
apa yang sudah diajarkan
6. Menganjurkan meningkatkan asupan
nutrisi
Hasil: menganjurkan pada ibu klien
untuk selalu mengontrol asupan makan
dari An E.A agar tetap terpenuhi,
11.00
mengingat An E.A hanya ingin makan
bubur saring saja.
7. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Hasil: Ibu klien mengatakan kalau An
E.A kuat minum susu dan air putih
3. Ansietas 29/10/22 1. Monitor tanda-tanda ansietas (verbal 12.00
11.20 maupun non verbal) S:
Hasil: Ibu klien tampak cemas, khawatir
- Ibu klien mengatakan lebih relaks saat
dengan keadaan kesehatan anaknya
2. Ciptakan suasana terapeutik untuk diajarkan teknik relaksasi
11.25
menumbuhkan kepercayaan - Ibu klien mengatakan akan selalu
Hasil: Melakukan pendekatan terhadap
berdoa agar anaknya bisa sembuh
Ibu dari An E.A agar terjalin hubungan
saling percaya O:
11.30 3. Pahami situasi yang membuat ansietas - Ibu klien tampak lebih relaks dari
Hasil: Memahami situasi dari keadaan
sebelumnya
pasien dan keluarga bahwa mereka
adalah pendatang dan tidak memiliki A: ibu klien tampak lebih relaks dari
keluarga disini sehingga kondisi ini sebelumnya, cemas dan gelisah mulai
menjadi pikiran dari keluarga dan
berkurang
berusaha untuk tetap tenang namun sulit
karena anak mereka sedang sakit seperti P: Intervensi dihentikan
ini.
11.40 4. Memberikan motivasi akan situasi yang
dihadapi
Hasil: memberikan semangat untuk
keluarga dari An E.A untuk fokus pada
kesehatan An E.A agar cepat sembuh,
dan memberikan penguatan secara
rohani agar semua persoalan diserahkan
dalam doa.
11.50 5. Latih teknik relaksasi non farmakologis
Hasil: mengajarkan teknik relaksasi
napas dalam untuk ibu klien. Dan ibu
klien merasa lebih relaks dan tenang saat
diberikan teknik relaksasi
4. Resiko Perdarahan 29/10/22 1. Monitor tanda dan gejala perdarahan 13.00
12.15 Hasil: Gangguan koagulasi trombosit S:
turun 19 103 /uL, Proses penyakit - Ibu klien mengatakan akan
leukimia, TD: 90/60 mmHg HR:70x/m, melaporkan jika ada tanda-tanda
RR: 20x/m, CRT: > 3 detik, Demam perdarahan dari anaknya
37.80C - Ibu klien mengatakan masih mencari
12.20 2. Monitor hemoglobin sebelum dan donor darah untuk dipakai transufusi
sesudah kehilangan darah nanti
Hasil: Hb saat ini 11.0 g/dL O:
12.30 3. Pertahankan bed rest - Tidak tampak adanya perdarahan saat
Hasil: menganjurkan untuk bed rest ini
sehingga anak tidak cepat lelah, namun - Tampak keluarga An E.A memahami
jika anak mulai rewel alihkan keadaan anaknya dan bersedia
perhatiannya dengan bermain namun memantau perkembangan anaknya
tetap harus dibatasi. Keluarga klien dalam hal ini untuk tidak terjadi
mengerti dengan cara mengganggukan resiko perdarahan
kepala - Gangguan koagulasi trombosit turun
12.35 4. Menjelaskan tanda dan gejala 19 103 /uL
perdarahan - Proses penyakit leukimia
Hasil : menjelaskan bahwa tanda dan - TD: 100/60 mmHg HR:65x/m, RR:
gejala dari perdarahan adalah turunnya 20x/m CRT: > 3 detik, demam 37.80C
trombosit pasien, karena penyakit - Dilayani Paracetamol 3x 200
leukimia yang menyerang pada anak A: Gangguan koagulasi trombosit turun
memiliki kelainan darah sehingga 19 103 /uL, TD: 100/60 mmHg
mempengaruhi sistem dalam darah HR:65x/m, RR: 20x/m CRT: > 3 detik,
tersebut. Keluarga klien tampak paham demam 37.80C
dengan cara menganggukkan kepala P: Lanjutkan intervensi
12.45 5. Menganjurkan segera melapor jika
terjadi perdarahan
Hasil: Jika ada tanda-tanda perdarahan
segera lapor ke perawat ataupun dokter
diruangan
12.50 6. Kolaborasi pemberian produk darah,
jika perlu
Hasil: An E.A mendapat transfusi darah
Prc transfusi TC sesuai kebutuhan