Anda di halaman 1dari 34

INTERVENSI OLAHRAGA : STRETCHING PADA

PRIMIPARA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN


ANSIETAS MELALUI PENDEKATAN TEORI
CALLISTA ROY DI DESA TUNGE KEDIRI

TUGAS AKHIR PROFESI

Untuk Memenuhi Persyaratan


Memperoleh Gelar Ners

Oleh :

WIDYAS KARIMATUL RISKA


NIM. 202006043

PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKES KARYA HUSADA KEDIRI
2021

40
BAB 3

TINJAUAN KASUS

3.1 PENGKAJIAN
3.1.1 Data Umum
KASUS 1 KASUS 2
1. Nama : Ny. S 1. Nama : Ny. P
2. Usia : 22 Tahun 2. Usia : 24 Tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan 3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam 4. Agama : Islam
5. Suku Bangsa : Jawa, Indonesia 5. Suku Bangsa : Jawa, Indonesia
6. Alamat : Ds.Tunge, Kec. Wates, Kediri 6. Alamat : Ds.Tunge, Kec. Wates, Kediri
7. Pendidikan : SMA 7. Pendidikan : Sarjana
8. Pekerjaan : Pedagang 8. Pekerjaan : Guru Honorer
9. Status perkawinan : Menikah 9. Status Perkawinan : Menikah
10 Tanggal Pengkajian : Kamis, 18 Maret 2021 10. Tanggal Pengkajian : Jumat, 19 Maret 2021
.
11 Jam : 18.30 WIB 11. Jam : 18.30 WIB
.

3.1.2 Data Dasar


KASUS 1 KASUS 2
Keluhan Utama: Keluhan Utama:
P : Ny. S mengatakan sering merasa khawatir dan pusing P : Ny. P mengatakan sering merasa bingung serta pusing

40
karena peran baru menjadi ibu jika ASI Ny. P tidak lancar
Q : cemas akan kondisi kesehatan bayinya selain itu juga Q: khawatir akan gizi dan kesehatan bayinya dan cemas
di usianya yang sekarang harus membagi waktu sering ditegur mertua
mengurus bayi dan berdagang di toko kelontongnya R: saat memikirkan masalah atau tidak bisa tidur rasa
R : kepalanya sering pusing dan sering berdebar-debar di khawatir semakin dirasakan
dada S: ansiaetas sedang (skor:16)
S : ansietas sedang (skor:15) T: rasa khawatir muncul saat bayi Ny. P menangis dan
T : rasa cemas muncul, sering di siang hari saat bayinya tidak mau minum susu
rewel dan Ny. S masih ada pembeli
Riwayat Penyakit Sekarang: Riwayat Penyakit Sekarang:
Ny. S mengatakan selalu merasa khawatir dan pusing jika Ny. P mengatakan sering merasa cemas dan terlalu
bayinya rewel, jika bayinya nangis Ny. S merasa sudah memikirkan jika bayinya kurang gizi karena asi kadang
gagal menjadi seorang ibu tidak lancar dan bayi nya rewel saat menyusui

Riwayat Penyakit Dahulu: Riwayat Penyakit Dahulu:


Ny. S mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit Ny. P mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit
hipertensi atau lainnya, saat hamil tidak pernah memilik hipertensi atau lainnya, saat hamil trimester 1 Ny. P
penyakit yang serius, dan persalinannya spontan (normal) sering mual dan lemas. Persalinannya spontan (normal)
di bidan desa. di klinik dekat rumah.

3.1.2.1 Pengkajian Perilaku (Tahap I)

KASUS 1 KASUS 2

1. Adaptasi 1) Oksigenasi :RR: 20x/ menit, irama 1. Adaptasi 1) Oksigenasi : RR: 22x/ menit, irama napas
Fisiologis: napas regular, suara napas vesikuler, Fisiologis : regular, suara napas vesikuler, ronkhi (-),
ronkhi (-), wheezing (-), sesak napas wheezing (-), sesak napas (-), batuk (-).

41
(-), batuk (-). gerakan dinding dada gerakan dinding dada simetris, retaksi
simetris, retaksi costac (-), bentuk dada costac (-), bentuk dada normal,
normal, pengembangan dada simetris, pengembangan dada simetris, nadi:
nadi: 90x/menit, irama regular, TD: 95x/menit, irama regular, TD: 130/85
125/85 mmHg, sianosis (-), akral mmHg, sianosis (-), akral hangat, CRT < 2
hangat, CRT < 2 detik. detik.
2) Nutrisi : Nafsu makan sehari-hari baik, 2) Nutrisi : Nafsu makan sehari-hari baik,
porsi makan 3-4x/hari, tidak ada porsi makan 3x/hari, tidak ada keluhan
keluhan mual, TB: 157 cm, BB: 65 kg, mual, TB: 155 cm, BB: 62 kg, riwayat
riwayat alergi makanan tidak ada, tidak alergi makanan tidak ada, tidak memiliki
memiliki pantangan makanan pantangan makanan
3) Eliminasi : Tidak mempunyai 3) Eliminasi : Tidak mempunyai gangguan
gangguan BAB, pola BAB 1x/hari, BAB, pola BAB 1x/hari, warna kuning
warna kuning kecoklatan, konsistensi kecoklatan, konsistensi padat, bising usus
padat, bising usus 10x/menit. Tidak 10x/menit.Tidak mempunyai gangguan
mempunyai gangguan BAK, pola BAK BAK, pola BAK 5x/hari, warna jernih, bau
5x/hari, warna jernih, bau khas, tidak khas, tidak ada keluhan saat BAK. Ketika
ada keluhan saat BAK. Ketika merasa merasa cemas klien mengatakan perutnya
cemas klien mengatakan perutnya tiba- tiba-tiba mulas.
tiba mulas dan sering kencing 4) Aktivitas dan Istirahat: ROM aktif/bebas,
4) Aktivitas dan Istirahat: edema ekstremitas (-), kekuatan otot pada
ROM aktif/bebas, edema ekstremitas semua ekstremitas 5, skala nyeri 0, pola
(-), kekuatan otot pada semua aktivitas klien mandiri. Selalu tidur siang
ekstremitas 5, skala nyeri 0, pola selama 1 jam, kadang juga ikut tidur jika
aktivitas klien mandiri. Jarang tidur bayinya tidur, tidur malam 7 jam dan sering
siang, tidur malam 6-7 jam dan sering terbangun jika bayi nya menangis.

42
terbangun di malam hari saat bayi nya 5) Integritas Kulit : S : 36,7 ºC, Turgor dan
menangis. elastisitas kulit baik, kuku sianosis (-),
5) Integritas Kulit : Warna kulit tidak pucat (-), pertumbuhan kuku baik, warna
pucat, turgor baik, S : 36,5ºC, sianosis kuku pink, tidak ada lesi dan infeksi.
kuku (-), keadaan kuku normal dan 6) Rasa atau Sense :
bersih, rambut sudah beruban, kulit a. Pengecap : gangguan pengecap (-),
kepala cukup bersih, personal hygiene lidah bersih, membrane mukosa mulut
mandiri. lembab.
6) Rasa atau Sense : b. Penciuman : bentuk hidup normal, tidak
a. Pengecap : gangguan pengecap (-), ada gagguan penciuman, keadaan
lidah bersih, membrane mukosa hidung bersih.
mulut lembab, c. Penggelihatan : gangguan penglihatan
b. Penciuman : bentuk hidup normal, (-), keadaan mata simetris, konjungtiva
tidak ada gagguan penciuman, anemis (-), ikterik (-), pupil isokor
keadaan hidung bersih. d. Pendengaran : bentuk telinga simetris,
c. Penggelihatan : gangguan bersih, dan tidak ada gangguan.
penglihatan (-), keadaan mata e. Perabaan : bentuk telinga simetris,
simetris, konjungtiva anemis (-), bersih, dan tidak ada gangguan
ikterik (-), pupil isokor. 7) Cairan dan Elektrolit : Ny. M dalam
d. Pendengaran : bentuk telinga sehari minum ±6 gelas air putih dan 1 gelas
simetris, bersih, dan tidak ada susu.
gangguan. 8) Neurologi : Kesadaran composmentis, GCS
e. Perabaan : suhu 36,70C, berespon 456, status mental baik, reflek ekstremitas
pada rangsang nyeri, bersepon normal, keluhan pusing kadang-kadang,
terhadap sentuhan. nyeri kepala (-), kesemutan (-), pupil isokor.
7) Cairan dan Elektrolit : Ny. S dalam 9) Endokrin: Tidak ditemukan gangguan

43
sehari minum ±8 gelas air putih dan 3 pengaturan hormonal seperti pembesaran
gelas susu. kelenjar tyroid dan kelenjar getah bening.
8) Neurologi : Kesadaran composmentis, 10) Reproduksi: Klien mempunyai anak
GCS 456, status mental baik, reflek kandung 1
ekstremitas normal, keluhan pusing
kadang-kadang, nyeri kepala (-),
kesemutan (-), pupil isokor.
9) Endokrin: Tidak ditemukan gangguan
pengaturan hormonal seperti
pembesaran kelenjar tyroid dan
kelenjar getah bening.
10) Reproduksi: Klien mempunyai anak
kandung 1
2. Adaptasi : Ekspresi Ny. S tampak cemas, klien tahu 2. Adaptasi Ny. P sangat kooperatif dalam berkomunikasi
Konsep sekarang menjadi seorang istri, ibu, dan Konsep dan menceritakan keluhan yang dirasakan dan
Diri pekerja. Ny. S sangat kooperatif dalam Diri pengalaman baru menjadi ibu.
berkomunikasi dan merasa senang jika
diajak mengobrol.
1. Adaptasi : Ny. S berperan sebagai istri, ibu baru, dan 3. Adaptasi Ny. P berperan sebagai istri, primipara yang
Fungsi pedagang. Klien merasa bingung mengatur Fungsi harus mengasuh bayinya dan harus siap siaga.
Peran waktu untuk merawat bayinya dengan, Peran Ny. P juga sebagai guru di SD tetapi masih cuti
menjadi istri, dan tetap bisa berjualan melahirkan. Ny. P khawatir gagal merawat
untuk membantu ekonomi keluarga. bayinya dengan baik dan nantinya jika sudah
aktif bekerja lagi takut tidak bisa membagi
waktu.

3. Adaptasi : Hubungan Ny. S dan keluarga, dan 4. Adaptasi Hubungan Ny. P dengan keluarga dan

44
Interdepe lingkungan berjalan baik/akrab. Orang Interdepen lingkungan berjalan dengan baik. yang
ndensi terdekat bagi klien adalah suaminya. Klien den dirasakan. Akan tetapi klien akhir-akhir ini
masih kurang memiliki pengetahuan akan memikirkan bagaimana jika bayinya kurang
peran barunya menjadi ibu. gizi karena terkadang asi kurang lancar. Klien
masih kurang memiliki pengetahuan akan
menyusui bayi yang tepat

3.1.2.2 Pengkajian Stimulus (Tahap II)


A. Mode Fisiologis
KASUS 1 KASUS 2
Perilaku Stimulus Perilaku Stimulus
Focal Konstekstual Residual Focal Konstekstual Residual
Ny. S Ny. S Kecemasan Ny. S Ny.P Ny. P Keluhan yang Ny. P
mengataka mengatakan yang di alami berusia 22 mengeluh mengatakan dialami Ny. P berusia 24
n merasa jika sedang Ny. S sejak tahun merasa jika merasa disebabkan tahun,
bingung merasa melahirkan tinggal was was, khawatir adanya tinggal
dan pusing cemas bayinya bersama pusing, dan was- stimulus bersama
serta dirinya dengan suami, dan dada was dirinya berupa takut suami, kedua
kadang akan pencetus yaitu neneknya, terasa akan pusing bayi nya mertua, dan
dadanya bingung, berpikir takut dan bayi sesak jika dan dada menangis mempunyai
berbedar pusing dan gagal menjadi dengan ASI nya terasa terus dan bayi dengan
jika dadanya ibu karena usia 14 tidak sesak. kurang gizi usia 9 hari
bayinya berdebar- anaknya sering hari yang lancar dan karena yang harus
rewel dan debar. rewel harus anaknya ASInya tidak diberikan
terus menyebabkan diberikan menangis lancar ASI. Dan
menangis. Ny. S ASI dan ketika sehingga Ny.S kadang Ny.

45
mengalami dirawat menyusui. mengalami P merasakan
pusing dan intensif. pusing dan sakit saat
dada berdebar- Selain itu dada terasa menyusui.
debar. Setelah juga sesak. Setelah Selain itu
dilakukan merawat dilakukan Ny. P merasa
pengukuran neneknya pengukuran kurang
menggunakan dan kalau menggunakan nyaman
HARS pagi selalu HARS tinggal
didapati cemas ditinggal didapati bersama
sedang dengan suaminya cemas sedang mertua.
skor 15. bekerja. dengan skor
16.

B. Mode Konsep Diri


KASUS 1 KASUS 2
Perilaku Stimulus Perilaku Stimulus
Focal Konstekstual Residual Focal Konstekstua Residual
l
Ny. S Ny. S Ny. S Ny. S Ny. P Ny. P Ny. P Ny. P
mengataka mengataka mengetahui menganggap merasa mengataka mengetahui meyakini rasa
n saat rasa n cemas mengenai kecemasan tidak n cemas penyebab cemas itu
cemas dengan tentang yang nyaman mengenai cemasnya wajar dialami
muncul kesehatan keluhan cemas dialaminya dan belum ASI yang namun Ny. P oleh orang
merasa bayinya yang setelah terbiasa tidak lancar memilih hidup akan
bingung dan dihadapinya melahirkan dengan saat diam tidak tetapi untuk
dengan apa mengingat namun klien suatu hal yang kondisiny menyusui menceritakan mengndalika

46
yang akan kondisi belum mampu biasa sehingga a sehingga dan takut kesiapapun n rasa cemas
dikerjakan. sekarang mengendalika Ny. S belum perasaan bayinya termasuk itu Ny. P
yang n melakukan cemas kurang gizi suaminya. merasa sulit
sedang kecemasannya apa-apa untuk sering semakin Dan baru dan bingung
pandemi. apalagi jika mengatasi muncul. tinggi bercerita mengatasinya
Ny. S kecemasannya ketika pertama saat .
memikirkan . ditegur dan pengkajian.
bayinya, disalahkan
neneknya, dan oleh
toko mertua saat
kelontong nya suami
dimasa kerja.
pandemi.

C. Mode Peran
KASUS 1 KASUS 2
Perilaku Stimulus Perilaku Stimulus
Focal Konstekstual Residual Focal Konstekstual Residual
Ny. S menjadi Ny. S Rasa cemas Ny. S Ny. P Ny. P Rasa cemas Ny. P
istri dan menyadari di akan tuntutan menganggap sebagai mengatakan Ny.P meyakini rasa
seorang ibu usianya keadaan yang kecemasan seorang istri memiliki diperburuk cemas dengan
pertama kali sekarang harus mengharuskan memiliki dan ibu baru, peran baru saat sedang peran baru
yang harus mampu Ny. S harus peran baru selain selain menyusui menjadi ibu
merawat berperan mampu menjadi ibu mengurus menjadi istri bayinya ialah hal
bayinya dan menjadi istri mengurus suatu hal yang suami dan juga harus kemudian ASI normal yang
yang mengurus dan ibu yang keperluan suami perlu waktu bayi nya. menjadi ibu. tidak keluar dialami oleh

47
rumah. Ny. S baik tetapi dan mengurus untuk Ny. P juga Ny. P dengan lancar banyak
tinggal kadang Ny. S bayi yang masih terbiasa. mengurus khawatir jika ditambah juga wanita
bersama masih bingung butuh ASI Sehingga Ny. rumah. Ny. P nanti sudah mendapat walaupun
suami, anak, dan cemas jika eklusif. Serta S masih tinggal mulai bekerja banyak aturan sering
dan neneknya. gagal menjadi mengurus toko menutup toko bersama lagi menjadi dari mengganggu
seorang ibu kelontongnya nya karena suami, anak, guru takut mertuanya. perasaannya
dan istri. untuk membantu cemas bayi dan mertua. bayinya jika Sehingga Ny. dan kadang
ekonomi nya kurang diurus P merasa terlintas ingin
suaminya. perhatian. mertuanya. belum mampu pindah rumah
menjadi ibu tidak dengan
sekaligus mertua lagi.
mantu yang
baik.

D. Mode Interdepedensi
KASUS 1 KASUS 2
Perilaku Stimulus Perilaku Stimulus
Focal Konstekstual Residual Focal Konstekstual Residual
Ny. S Ny. S Ny. S Pencetus Ny. S tidak Ny. P kurang Ny. P belum Pencetus
bercerita mengatakan mengetahui kecemasan Ny. S bercerita mengetahui mengetahui kecemasan
kepada kurang berapa cara ialah saat anaknya tentang cara tentang cara Ny. P ialah
suaminya mengetahui merawat bayi menangis dan Ny. S kecemasann mengendalika menyusui memikirkan
mengenai tentang cara akan tetapi masih mengurus ya kepada n rasa yang tepat dan kesehatan
cemas yang menurunkan kurang bisa rumah. Sedangkan keluarga cemasnya mengurangi anaknya
dirasakannya. kecemasan mengendalikan nenek Ny. S terus karena takut yang justru rasa cemasnya dan ingin
yang kecemasannya. memanggilnya membebani. dapat belum bisa. pindah
48
dialaminya. sehingga bayi nya menyebabkan rumah tidak
semakin nangis. ASI semakin bersama
tidak lancar. mertua.

3.2 Analisis Data


KLIEN 1 KLIEN 2
Pengelompokkan Data Masalah Pengelompokkan Data Masalah
Keperawatan Keperawatan
1. Stimulus fokal Ansietas 1. Stimulus Fokal Ansietas
Ny. S mengatakan jika sedang merasa Ny. P mengatakan jika merasa
cemas dirinya akan bingung, pusing khawatir dan was-was dirinya akan
dan dadanya berdebar-debar. Ny. S pusing dan dada terasa sesak. Ny. P
mengatakan cemas dengan kesehatan mengatakan cemas mengenai ASI
bayinya dan mengingat kondisi yang tidak lancar saat menyusui
sekarang yang sedang pandemi. Ny. S dan takut bayinya kurang gizi
menyadari di usianya sekarang harus semakin tinggi ketika ditegur dan
mampu berperan menjadi istri dan ibu disalahkan oleh mertua saat suami
yang baik tetapi kadang Ny. S masih kerja. Ny. P mengatakan memiliki
bingung dan cemas jika gagal menjadi peran baru selain menjadi istri juga
seorang ibu dan istri. Ny. S harus menjadi ibu. Ny. P khawatir
mengatakan kurang mengetahui jika nanti sudah mulai bekerja lagi
tentang cara menurunkan kecemasan menjadi guru takut bayinya jika
yang dialaminya. diurus mertuanya. Ny. P kurang
mengetahui cara mengendalikan
2. Stimulus konstektual rasa cemasnya yang justru dapat

49
Kecemasan yang di alami Ny. S sejak menyebabkan ASI semakin tidak
melahirkan bayinya dengan pencetus lancar.
yaitu berpikir takut gagal menjadi ibu
karena anaknya sering rewel 2. Stimulus Konstekstual
menyebabkan Ny. S mengalami Keluhan yang dialami Ny. P
pusing dan dada berdebar-debar. disebabkan adanya stimulus berupa
Setelah dilakukan pengukuran takut bayi nya menangis terus dan
menggunakan HARS didapati cemas kurang gizi karena ASInya tidak
sedang dengan skor 15. Ny. S lancar sehingga Ny.S mengalami
mengetahui mengenai tentang keluhan pusing dan dada terasa sesak.
cemas yang dihadapinya namun klien Setelah dilakukan pengukuran
belum mampu mengendalikan dengan HARS didapati cemas
kecemasannya apalagi jika Ny. S sedang dengan skor 16. Ny. P
memikirkan bayinya, neneknya, dan mengetahui penyebab cemasnya
toko kelontong nya dimasa pandemi. namun Ny. P memilih diam tidak
Rasa cemas akan tuntutan keadaan menceritakan kesiapapun termasuk
yang mengharuskan Ny. S harus suaminya. Dan baru bercerita
mampu mengurus keperluan suami pertama saat pengkajian. Rasa
dan mengurus bayi yang masih butuh cemas Ny.P diperburuk saat sedang
ASI eklusif. Rasa cemas akan tuntutan menyusui bayinya kemudian ASI
keadaan yang mengharuskan Ny. S tidak keluar dengan lancar
harus mampu mengurus keperluan ditambah juga mendapat banyak
suami dan mengurus bayi yang masih aturan dari mertuanya. Sehingga
butuh ASI eklusif. Serta mengurus Ny. P merasa belum mampu
toko kelontongnya untuk membantu menjadi ibu sekaligus mantu yang
ekonomi suaminya. baik. Ny. P belum mengetahui

50
tentang cara menyusui yang tepat
3. Stimulus residual dan mengurangi rasa cemasnya
Ny. S berusia 22 tahun tinggal belum bisa.
bersama suami, neneknya, dan bayi
dengan usia 14 hari yang harus 3. Stimulus Residual
diberikan ASI dan dirawat intensif. Ny. P berusia 24 tahun, tinggal
Selain itu juga merawat neneknya dan bersama suami, kedua mertua, dan
kalau pagi selalu ditinggal suaminya mempunyai bayi dengan usia 9 hari
bekerja. Ny. S menganggap yang harus diberikan ASI. Dan kadang
kecemasan yang dialaminya setelah Ny. P merasakan sakit saat menyusui.
melahirkan suatu hal yang biasa Selain itu Ny. P merasa kurang nyaman
sehingga Ny. S belum melakukan apa- tinggal bersama mertua. Ny. P
apa untuk mengatasi kecemasannya. meyakini rasa cemas itu wajar dialami
Ny. S menganggap kecemasan oleh orang hidup akan tetapi untuk
memiliki peran baru menjadi ibu suatu mengndalikan rasa cemas itu Ny. P
hal yang perlu waktu untuk terbiasa. merasa sulit dan bingung
Sehingga Ny. S masih menutup toko mengatasinya. Ny. P meyakini rasa
nya karena cemas bayi nya kurang cemas dengan peran baru menjadi ibu
perhatian.Pencetus kecemasan Ny. S ialah hal normal yang dialami oleh
ialah saat anaknya menangis dan Ny. banyak wanita walaupun sering
S masih mengurus rumah. Sedangkan mengganggu perasaannya dan kadang
nenek Ny. S terus memanggilnya terlintas ingin pindah rumah tidak
sehingga bayi nya semakin nangis. dengan mertua lagi. Pencetus
kecemasan Ny. P ialah memikirkan
kesehatan anaknya dan ingin pindah
rumah tidak bersama mertua.

51
3.3 Diagnosa Keperawatan
KASUS 1 KASUS 2
TYPOLOGI ADAPTASI MASALAH TYPOLOGI ADAPTASI MASALAH
A. Physiological Mode A. Physiological Mode
1. Oksigenasi tidak terdapat masalah 1. Oksigenasi tidak terdapat masalah
2. Nutrisi tidak terdapat masalah 2. Nutrisi tidak terdapat masalah
3. Eliminasi tidak terdapat masalah 3. Eliminasi tidak terdapat masalah
4. Aktivitas dan tidak terdapat masalah 4. Aktivitas dan istirahat tidak terdapat masalah
Istirahat
5. Integritas kulit tidak terdapat masalah 5. Integritas kulit tidak terdapat masalah
6. Sensasi tidak terdapat masalah 6. Sensasi tidak terdapat masalah
7. Cairan da elektrolit tidak terdapat masalah 7. Cairan dan elektrolit tidak terdapat masalah
8. Neurologi tidak terdapat masalah 8. Neurologi tidak terdapat masalah
9. Endokrin tidak terdapat masalah 9. Endokrin tidak terdapat masalah
B. SELF KONSEP MODE B. SELF KONSEP MODE
1. Physical Self Kepala Ny. S terasa pusing 1. Physical Self Ny. P merasa pusing dan
dan dada berdebar debar saat dada sesak saat cemas
cemas
2. Personal Self Ny. S mengatakan merasa 2. Personal Self Ny. S mengatakan
cemas dan bingung karena merasa cemas dan takut
perubahan peran baru jika bayinya kurang gizi
menjadi ibu karena ASI kurrang
lancar
C. ROLE FUCTION Ansietas b.d kurang terpapar C. ROLE FUCTION MODE Ansietas b.d kurang
MODE informasi tentang perubahan terpapar informasi

52
peran menjadi orang tua tentang menyusui yang
efektif
D. INTERDEPENDENSI Kurang pengetahuan D. INTERDEPENDENSI Kurang pengetahuan
MODE mengendalikan ansietas MODE dalam mengendalikan
ansietas

3.4 Intervensi Keperawatan


KASUS 1 KASUS 2

Diagnos SLKI SIKI Diagnosa SLKI SIKI


a

Ansietas Setelah Tingkat Ansietas Ansietas Setelah Tingkat Ansietas


(D. 0080) dilakukan 1. Informed consent (D. 0080) dilakukan 1. Informed consent
intervensi 2x 2. Beri informasi tentang intervensi 2x 2. Beri informasi tentang
dalam 2 ansietas, seperti dalam 2 ansietas, seperti
minggu di penyebab ansietas dan minggu di penyebab ansietas dan
dapati hasil: cara mengatasi dengan dapati hasil: cara mengatasi dengan
olahraga : stretching olahraga : stretching
Tingkat 3. Anjurkan memakai Tingkat 3. Anjurkan memakai
ansietas pakaian yang nyaman. ansietas pakaian yang nyaman.
1. Pola tidur 4. Cari tempat yang 1. Pola tidur 4. Cari tempat yang
membaik nyaman untuk stretching membaik nyaman untuk stretching
2. Gelisah 5. Ajari tentang intervensi 2. Gelisah 5. Ajari tentang intervensi
menurun olahraga : stretching menurun olahraga : stretching
3. Perilaku a. Tundukkan kepala 3. Perilaku a. Tundukkan kepala
tegang tegang

53
menurun ke bawah dan menurun ke bawah dan
4. Tremor meregangkan kepala 4. Tremor meregangkan kepala
menurun ke atas dengan menurun ke atas dengan
5. Kontak hitungan 10x1 pada 5. Kontak hitungan 10x1 pada
mata baik masing-masing mata baik masing-masing
6. Tekanan gerakan 6. Tekanan gerakan
darah b. Tolehkan kepala ke darah b. Tolehkan kepala ke
menurun kanan dan ke kiri menurun kanan dan ke kiri
dengan suatu dengan suatu
hitungan 10x1. hitungan 10x1.
c. Patahkan kepala ke c. Patahkan kepala ke
kanan dan ke kiri kanan dan ke kiri
dilakukan dengan dilakukan dengan
suatu hitungan 10x1. suatu hitungan 10x1.
d. Tekuk tangan kanan d. Tekuk tangan kanan
menyamping ke kiri menyamping ke kiri
dengan ditahan dengan ditahan
menggunakan menggunakan tangan
tangan kanan dan kanan dan kemudian
kemudian sebaliknya dengan
sebaliknya dengan hitungan 10x1
hitungan 10x1 e. Tangan kanan
e. Tangan kanan ditekuk di belakang
ditekuk di belakang kepala kemudian
kepala kemudian ditekan
ditekan menggunakan tangan

54
menggunakan kiri dan kemudian
tangan kiri dan sebaliknya dengan
kemudian hitungan 10x1.
sebaliknya dengan f. Regangkan/Tarik
hitungan 10x1. kedua tangan ke atas
f. Regangkan/Tarik dalam suatu hitungan
kedua tangan ke atas 10x1.
dalam suatu g. Tekuk telapak
hitungan 10x1. tangan kanan ke atas
g. Tekuk telapak dan ke bawah
tangan kanan ke atas dengan hitungan
dan ke bawah 10x1 demikian jugan
dengan hitungan dengan tangan kiri.
10x1 demikian jugan h. Condongkan badan
dengan tangan kiri. ke depan hingga
h. Condongkan badan mencium lutut dan
ke depan hingga sebaliknya ke
mencium lutut dan belakang dengan
sebaliknya ke suatu hitungan 10x1.
belakang dengan i. Condongkan badan
suatu hitungan 10x1. ke samping kanan
i. Condongkan badan dan ke samping kiri
ke samping kanan dengan hitungan
dan ke samping kiri 10x1.
dengan hitungan j. Putar badan ke
10x1. kanan dan kiri

55
j. Putar badan ke dengan hitungan
kanan dan kiri 10x1.
dengan hitungan k. Regangkan perut
10x1. dengan menegakkan
k. Regangkan perut badan dengan
dengan menegakkan hitungan 10x1.
badan dengan l. Tekuk lutut ke atas
hitungan 10x1. dan ditempelkan ke
l. Tekuk lutut ke atas dada dengan ditahan
dan ditempelkan ke menggunakan kedua
dada dengan ditahan tangan secara
menggunakan kedua bergantian dengan
tangan secara hitungan 10x1.
bergantian dengan m. Tekuk kaki ke
hitungan 10x1. belakang dengan
m. Tekuk kaki ke ditahan
belakang dengan menggunakan tangan
ditahan dalam hitungan
menggunakan 10x1.
tangan dalam n. Posisi start jongkok
hitungan 10x1. lari dalam hitungan
n. Posisi start jongkok 10x1 dengan
lari dalam hitungan bergantian kaki
10x1 dengan kanan dan kiri
bergantian kaki sebagai tumpuan.
kanan dan kiri o. Dorong kaki ke

56
sebagai tumpuan. depan dan ditahan
o. Dorong kaki ke dalam hitungan 10x1
depan dan ditahan secara bergantian
dalam hitungan 10x1 kaki kanan dan kiri.
secara bergantian p. Kaki dalam posisi
kaki kanan dan kiri. jongkok
p. Kaki dalam posisi menggunakan
jongkok hitungan 10x1.
menggunakan q. Ulangi kembali
hitungan 10x1. gerakan dari awal
q. Ulangi kembali sampai akhir dengan
gerakan dari awal gerakan yang sama
sampai akhir dengan dan runtut dengan
gerakan yang sama hitungan 5 detik
dan runtut dengan untuk setiap gerakan.
hitungan 5 detik 6. Anjurkan klien untuk
untuk setiap mandi air hangat setelah
gerakan. 20 menit/ sampai
6. Anjurkan klien untuk keringan kering.
mandi air hangat setelah 7. Observasi tingkat
20 menit/ sampai ansietas
keringan kering. 9. Observasi tanda-tanda
7. Observasi tingkat vital
Ansietas
8. Observasi tanda-tanda
vital.

57
3.5 Implementasi Keperawatan
KASUS 1 KASUS 1

Hari/ Implementasi Para Hari/ Implementasi Paraf


Tgl/ f Tgl/
Jam Jam
Sabtu, 1. Melakukan Informed consent Minggu, 1. Melakukan Informed consent
20 2. Memberi informasi tentang ansietas, 21 2. Memberi informasi tentang ansietas,
Maret seperti penyebab ansietas dan cara Maret seperti penyebab ansietas dan cara
2021/ mengatasi dengan olahraga : 2021/ mengatasi dengan olahraga : stretching
07.00 stretching 07.00 - Ny. P terlihat memperhatikan
WIB - Ny. S terlihat memperhatikan WIB 3. Menganjurkan memakai pakaian yang
3. Menganjurkan memakai pakaian yang nyaman.
nyaman. - Ny. P terlihat memakai baju longgar
- Ny. S terlihat memakai baju 4. Mencari tempat yang nyaman untuk
longgar stretching
4. Mencari tempat yang nyaman untuk - Ny. P memilih di halaman rumah
stretching 5. Mengajari tentang intervensi olahraga :
- Ny. S memilih di halaman depan stretching
rumah a. Menundukkan kepala ke bawah dan
5. Mengajari tentang intervensi meregangkan kepala ke atas dengan
olahraga : stretching hitungan 10x1 pada masing-masing
a. Menundukkan kepala ke bawah dan gerakan
meregangkan kepala ke atas dengan b. Menolehkan kepala ke kanan dan
hitungan 10x1 pada masing-masing ke kiri dengan suatu hitungan 10x1.
gerakan c. Mematahkan kepala ke kanan dan
b. Menolehkan kepala ke kanan dan ke kiri dilakukan dengan suatu

58
ke kiri dengan suatu hitungan 10x1. hitungan 10x1.
c. Mematahkan kepala ke kanan dan d. Menekuk tangan kanan
ke kiri dilakukan dengan suatu menyamping ke kiri dengan ditahan
hitungan 10x1. menggunakan tangan kanan dan
d. Menekuk tangan kanan kemudian sebaliknya dengan
menyamping ke kiri dengan ditahan hitungan 10x1
menggunakan tangan kanan dan e. Tangan kanan ditekuk di belakang
kemudian sebaliknya dengan kepala kemudian ditekan
hitungan 10x1 menggunakan tangan kiri dan
e. Tangan kanan ditekuk di belakang kemudian sebaliknya dengan
kepala kemudian ditekan hitungan 10x1.
menggunakan tangan kiri dan f. Meregangkan/menarik kedua
kemudian sebaliknya dengan tangan ke atas dalam suatu hitungan
hitungan 10x1. 10x1.
f. Meregangkan/menarik kedua g. Menekuk telapak tangan kanan ke
tangan ke atas dalam suatu atas dan ke bawah dengan hitungan
hitungan 10x1. 10x1 demikian jugan dengan tangan
g. Menekuk telapak tangan kanan ke kiri.
atas dan ke bawah dengan hitungan h. Mencondongkan badan ke depan
10x1 demikian jugan dengan hingga mencium lutut dan
tangan kiri. sebaliknya ke belakang dengan
h. Mencondongkan badan ke depan suatu hitungan 10x1.
hingga mencium lutut dan i. Mencondongkan badan ke samping
sebaliknya ke belakang dengan kanan dan ke samping kiri dengan
suatu hitungan 10x1. hitungan 10x1.
i. Mencondongkan badan ke samping j. Memutar badan ke kanan dan kiri

59
kanan dan ke samping kiri dengan dengan hitungan 10x1.
hitungan 10x1. k. Meregangkan perut dengan
j. Memutar badan ke kanan dan kiri menegakkan badan dengan
dengan hitungan 10x1. hitungan 10x1.
k. Meregangkan perut dengan l. Menekuk lutut ke atas dan
menegakkan badan dengan ditempelkan ke dada dengan
hitungan 10x1. ditahan menggunakan kedua tangan
l. Menekuk lutut ke atas dan secara bergantian dengan hitungan
ditempelkan ke dada dengan 10x1.
ditahan menggunakan kedua tangan m. Menekuk kaki ke belakang dengan
secara bergantian dengan hitungan ditahan menggunakan tangan dalam
10x1. hitungan 10x1.
m. Menekuk kaki ke belakang dengan n. Memposisikan start jongkok  lari
ditahan menggunakan tangan dalam hitungan 10x1 dengan
dalam hitungan 10x1. bergantian kaki kanan dan kiri
n. Memposisikan start jongkok  lari sebagai tumpuan.
dalam hitungan 10x1 dengan o. Mendorong kaki ke depan dan
bergantian kaki kanan dan kiri ditahan dalam hitungan 10x1 secara
sebagai tumpuan. bergantian kaki kanan dan kiri.
o. Mendorong kaki ke depan dan p. Kaki dalam posisi jongkok
ditahan dalam hitungan 10x1 secara menggunakan hitungan 10x1.
bergantian kaki kanan dan kiri. q. Mengulangi kembali gerakan dari
p. Kaki dalam posisi jongkok awal sampai akhir dengan gerakan
menggunakan hitungan 10x1. yang sama dan runtut dengan
q. Mengulangi kembali gerakan dari hitungan 5 detik untuk setiap
awal sampai akhir dengan gerakan gerakan.

60
yang sama dan runtut dengan 6. Menganjurkan klien untuk mandi air
hitungan 5 detik untuk setiap hangat setelah 20 menit/ sampai
gerakan. keringan kering.
6. Menganjurkan klien untuk mandi air 7. Melakukan observasi tingkat ansietas
hangat setelah 20 menit/ sampai - Ansietas sedang dengan skor 16
keringan kering. 8. Mengobservasi tanda-tanda vital
7. Melakukan observasi tingkat ansietas - TD:130/85 mmHg
- Ansietas sedang dengan skor 15 - N: 95x/menit
8. Mengobservasi tanda-tanda vital - S:36,7 0C
- TD:125/85 mmHg - RR:21x/menit
- N: 90 x/menit
- S:36,5 0C
- RR:20 x/menit
Senin, 1. Memberi informasi tentang ansietas, Selasa, 1. Memberi informasi tentang ansietas,
22 seperti penyebab ansietas dan cara 23 seperti penyebab ansietas dan cara
Maret mengatasi dengan olahraga : Maret mengatasi dengan olahraga : stretching
2021/ stretching 2021/ - Ny. P terlihat memperhatikan
07.00 - Ny. S terlihat memperhatikan 07.00 2. Menganjurkan memakai pakaian yang
WIB 2. Menganjurkan memakai pakaian yang WIB nyaman.
nyaman. - Ny. P terlihat memakai baju longgar
- Ny. S terlihat memakai baju 3. Mencari tempat yang nyaman untuk
longgar stretching
3. Mencari tempat yang nyaman untuk - Ny. P memilih di halaman depan
stretching rumah
- Ny. S memilih di halaman depan 4. Memberikan intervensi olahraga :
rumah stretching (langkah-langkah sama

61
4. Memberikan intervensi olahraga : seperti kemarin)
stretching (langkah-langkah sama 5. Menganjurkan klien untuk mandi air
seperti kemarin) hangat setelah 20 menit/ sampai
5. Menganjurkan klien untuk mandi air keringan kering.
hangat setelah 20 menit/ sampai 6. Melakukan observasi tingkat ansietas
keringan kering. - Ansietas ringan dengan skor 14
6. Melakukan observasi tingkat ansietas 7. Mengobservasi tanda-tanda vital
- Ansietas ringan dengan skor 13 - TD:125/85 mmHg
7. Mengobservasi tanda-tanda vital - N: 90x/menit
- TD:125/80 mmHg - S:36,2 0C
- N: 90x/menit RR:20x/menit
- S:36,5 0C
- RR:20x/menit
Rabu, 1. Menganjurkan memakai pakaian yang Kamis, 1. Menganjurkan memakai pakaian yang
24 nyaman. 25 nyaman.
Maret - Ny. S terlihat memakai baju Maret - Ny. P terlihat memakai baju longgar
2021/ longgar 2021/ 2. Mencari tempat yang nyaman untuk
07.00 2. Mencari tempat yang nyaman untuk 07.00 stretching
WIB stretching WIB - Ny. P memilih di halaman depan
- Ny. S memilih di halaman depan rumah
rumah 3. Memberikan intervensi olahraga :
3. Memberikan intervensi olahraga : stretching (langkah-langkah sama
stretching (langkah-langkah sama seperti kemarin)
seperti kemarin) 4. Menganjurkan klien untuk mandi air
4. Menganjurkan klien untuk mandi air hangat setelah 20 menit/ sampai
hangat setelah 20 menit/ sampai keringan kering.

62
keringan kering. 5. Melakukan observasi tingkat ansietas
5. Melakukan observasi tingkat ansietas - Ansietas ringan dengan skor 12
- Ansietas ringan dengan skor 11 6. Mengobservasi tanda-tanda vital
6. Mengobservasi tanda-tanda vital - TD:125/85 mmHg
- TD:120/80 mmHg - N: 87x/menit
- N: 87x/menit - S:36, 20C
- S:36 0C - RR:20x/menit
- RR:19x/menit
Sabtu, 1. Menganjurkan memakai pakaian yang Minggu, 1. Menganjurkan memakai pakaian yang
27 nyaman. 28 nyaman.
Maret - Ny. S terlihat memakai baju Maret - Ny. P terlihat memakai baju longgar
2021/ longgar 2021/ 2. Mencari tempat yang nyaman untuk
07.00 2. Mencari tempat yang nyaman untuk 07.00 stretching
WIB stretching WIB - Ny. P memilih di halaman depan
- Ny. S memilih di halaman depan rumah
rumah 3. Memberikan intervensi olahraga :
3. Memberikan intervensi olahraga : stretching (langkah-langkah sama
stretching (langkah-langkah sama seperti kemarin)
seperti kemarin) 4. Menganjurkan klien untuk mandi air
4. Menganjurkan klien untuk mandi air hangat setelah 20 menit/ sampai
hangat setelah 20 menit/ sampai keringan kering.
keringan kering. 5. Melakukan observasi tingkat ansietas
5. Melakukan observasi tingkat ansietas - Ansietas ringan dengan skor 10
- Ansietas ringan dengan skor 8 6. Mengobservasi tanda-tanda vital
6. Mengobservasi tanda-tanda vital - TD:120/85 mmHg
- TD:115/80 mmHg - N: 87 x/menit

63
- N: 85x/menit - S:36 0C
- S:36 0C - RR: 20x/menit
- RR:18x/menit

3.6 Evaluasi Keperawatan


KLIEN 1 KLIEN 2
Hari/Tgl/Ja Evaluasi Paraf Hari/Tgl/Ja Evaluasi Paraf
m m
Sabtu, 20 S: Ny. S mengatakan sering Minggu, 21 S: Ny. P mengatakan merasa
Maret 2021/ merasa khawatir takut gagal Maret 2021/ cemas dan bingung jika
07.00 WIB menjadi ibu jika anaknya 07.00 WIB ASInya tidak lancar
menangis
O: - Ny. S terlihat gelisah saat O - Ny. P tampak tegang dan
wawancara : gelisah saat wawancara
- Ny. S mampu menjelaskan - Ny. P mampu menjelaskan
kembali tentang dengan bahasanya tentang
ansietas/kecemasan ansietas/kecemasan
- Ny. S tampak tegang saat - Ny. P saat melakukan
melakukan stretching stretching terlihat lemas
- Hasil TTV (TD:125/85 - Hasil TTV (TD:130/85
mmHg, N:90 x/menit, RR: mmHg, N:95x/menit,
20 x/menit, S:36,5 0C) RR:21x/menit, S: 36,7 0C)
- Hasil skala HARS (ansietas - Hasil skala HARS (ansietas
sedang dengan skor 15) sedang dengan skor 16)
A: Masalah ansitas belum teratasi A Masalah ansitas belum
: teratasi

64
P: Intervensi dilanjutkan no 3, 4, P: Intervensi dilanjutkan no 3, 4,
5, 6 5, 6
Senin, 22 S: Ny. S mengatakan lebih Selasa, 23 S: Ny. P mengatakan cemas
Maret 2021/ tenang dan khawatir takut Maret 2021/ sedikit berkurang dan ASI
07.00 WIB gagal menjadi ibu sudah 07.00 WIB nya sudah mulai lancar
berkurang
O: - Ny. S tampak lebih rileks O - Ny. P tampak lebih rileks
saat wawancara : saat wawancara dan
- Ny. S tampak sedikit diselingi dengan
bersemangat saat menceritakan
melakukan stretching pengalamannya
- Hasil TTV (TD:125/80 - Ny. P tampak antusias saat
mmHg, N:90x/menit, RR: melakukan stretching
20 x/menit, S:36,5 0C) - Hasil TTV (TD:125/85
- Hasil skala HARS (ansietas mmHg, N:90x/menit,
ringan dengan skor 13) RR:22x/menit, S: 36,2 0C)
- Hasil skala HARS (ansietas
ringan dengan skor 14)
A: Masalah ansietas belum A Masalah ansietas belum
teratasi : teratasi
P: Intervensi dilanjutkan no P: Intervensi dilanjutkan no
2,4,5,6 2,4,5,6

Rabu, 24 S: Ny. S mengatakan perasaan Kamis, 25 S: Ny. P mengatakan tidak


Maret 2021/ cemas sudah berkurang, mulai Maret 2021/ terlalu memikirkan perkataan
07.00 WIB\ bisa menerima dan 07.00 WIB mertuanya dan lebih fokus
beradaptasi dengan peran merawat bayinya

65
barunya
O: - Ny. S tampak lebih rileks O - Ny. P tampak rileks dan
saat wawancara : kontak mata baik saat
- Ny. S tampak bersemangat wawancara
saat melakukan stretching - Ny. P tampak sumringah
- Hasil TTV (TD:120/80 saat melakukan stretching
mmHg, N:87x/menit, RR: - Hasil TTV (TD:125/85
19 x/menit, S:36 0C) mmHg, N:87x/menit, RR:
- Hasil skala HARS (ansietas 22 x/menit, S:36,2 0C)
ringan dengan skor 11) - Hasil skala HARS (ansietas
ringan dengan skor 12)
A: Masalah ansitas belum teratasi A Masalah belum teratasi
:

P: Intervensi dilanjutkan no 3, 4, P: Intervensi dilanjutkan no 3, 4,


5, 6 5, 6

Sabtu, 27 S: Ny. S mengatakan lebih bugar Minggu, 27 S: Ny. S mengatakan


Maret 2021/ dan bersemangat saat Maret 2021/ membiasakan diri untuk
07.00 WIB beraktivitas jika melakukan 07.00 WIB melakukan olahraga:
olahraga: stretching di pagi stretching di pagi hari agar
hari. tubuh tidak kaku dan lebih
semangat dalam beraktivitas
O: - Ny. S tampak rileks saat O - Ny. P tampak santai saat
berbincang-bincang : diajak mengobrol
- Ny. S tampak bersemangat - Ny. P tampak sumringah
saat melakukan stretching saat melakukan stretching

66
- Hasil TTV (TD:115/80 - Hasil TTV (TD:120/85
mmHg, N:85 x/menit, RR: mmHg, N:87 x/menit, RR:
18 x/menit, S:36 0C) 20 x/menit, S:36 0C)
- Hasil skala HARS (ansietas - Hasil skala HARS (ansietas
ringan dengan skor 8) ringan dengan skor 9)

A: Masalah ansitas belum teratasi A Masalah belum teratasi


:
P: Intervensi dilanjutkan oleh P: Intervensi dilanjutkan
klien mandiri mandiri oleh klien

67
DAFTAR PUSTAKA

Roy, S. C. 2009. The Roy Adaptation Model (3rd ed). Upper Saddle River:
Pearson.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia Definisi dan Indikator Diagnostik Edisi 1. Jakarta: DPP
PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia Definisi dan Tindakan Keperawatan Edisi 1. Jakarta:
DPP PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2016. Standar Luaran Keperawatan Indonesia
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan Edisi 1. Jakarta: DPP
PPNI.

68
Lampiran 1

69
Lampiran 2

Hasil Tabulasi Skala HARS Intervensi ke 1-4 pada Klien 1&2

KLIEN 1 (Ny. S) Tota Interpretasi


Intervens Penilaian Per kategori l
i Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 - -
Ke- 1 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 2 1 15 Sedang
Ke- 2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13 Ringan
Ke- 3 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 11 Ringan
Ke- 4 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 8 Ringan

KLIEN 2 (Ny. M) Total Interpretasi


Intervens Penilaian Per kategori Skor
i 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 - -
Ke- 1 2 2 0 2 1 2 0 1 1 1 0 1 1 2 16 Sedang
Ke- 2 2 2 0 2 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 Ringan
Ke- 3 2 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 12 Ringan
Ke- 4 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 9 Ringan

70
Lampiran 3

Dokumentasi Pengkajian dan Pemberian Intervensi


KLIEN 1 (Ny. S) KLIEN 2 (Ny. P)
Pengkajian Pengkajian
(Kamis, 18 Maret 2021) (Jumat, 19 Maret 2021)

Intervensi 1 Intervensi 1
(Sabtu, 20 Maret 2021) (Minggu, 21 Maret 2021)

Intervensi 2 Intervensi 1
(Senin, 22 Maret 2021) (Selasa, 23 Maret 2021)

71
Intervensi 3 Intervensi 3
(Rabu, 24 Maret 2021) (Kamis, 25 Maret 2021)

Intervensi 4 Intervensi 4
(Sabtu, 27 Maret 2021) (Minggu 28 Maret 2021)

72

Anda mungkin juga menyukai