Anda di halaman 1dari 21

Nama : Ade Putri Aulia

Kelas : TK.2 Reguler 2

Nim : 1914301084

LOGBOOK INFEKSI SISTEM PENCERNAAN

GASTRITIS

Kasus 1

Seorang ibu berusia 40 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan nyeri ulu
hati,mual dan muntah-muntah. Hasil pengkajian pasien tampak pucat dan konjungtiva
anemis. Hasil pemeriksaan fisik : TD 110/80 mmHg, nadi 80x/menit, suhu 36°C.

1. Gambarkan anatomi dari organ tubuh yang berhubungan dengan penyakit gastritis
dan sebutkan bagian-bagiannya
2. Apakah yang dimaksud dengan gastritis ? (tuliskan referensi yang anda gunakan)

Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau pendarahan mukosa lambung


yang dapat bersifat akut,kronis,difus atau lokal.dua jenis gastritis yang sering terjadi
adalah gastritis superficial akut dan Gastritis atrofik kronis (price dan wilson,2006)

REFRENSI : NANDA,NIC NOC

 Pengertian Gastritis

Gastritis adalah kondisi ketika lapisan lambung mengalami iritasi, peradangan atau
pengikisan. Pada lapisan lambung terdapat kelenjar yang fungsinya untuk
menghasilkan asam lambung dan juga enzim pencernaan. Lapisan lambung
dilindungi oleh lendir yang tebal sehingga tidak terjadi iritasi pada lapisan tersebut.
Saat lendir tersebut hilang, iritasi bisa terjadi pada lambung.

Gastritis dibagi menjadi dua, berdasarkan jangka waktu perkembangan gejalanya.


Yang pertama adalah gastritis akut (berkembang secara cepat dan tiba-tiba) dan
yang kedua adalah kronis (perkembangannya secara perlahan). Istilah gastritis juga
dikenal sebagai iritasi lambung atau radang lambung yang bisa muncul secara tiba-
tiba dan dalam waktu yang relatif lama. Meskipun gejala gastritis mirip maag, tetapi
gastritis berbeda dengan penyakit tersebut. Gastritis terbagi menjadi akut dan
kronis. Dalam kondisi gastritis akut, iritasi akan muncul tiba-tiba. Umumnya, akan
muncul nyeri ulu hati yang parah walau hanya sementara sebagai gejala yang
ditimbulkan.

Pada gastritis kronis, iritasi di lambung berlangsung lambat tetapi akan terjadi dalam
kurun waktu yang relatif lebih lama. Nyeri yang disebabkan dari iritasi lambung yang
kronis ini tidak separah dibandingkan dengan gastritis akut tetapi akan terjadi pada
waktu yang lama. Iritasi ini dapat mengubah struktur lapisan lambung dan
mempunyai risiko menjadi kanker. Penyakit ini juga dapat menyebabkan gastritis
erosif, atau terjadinya pengikisan lambung. Pengikisan tersebut bisa menyebabkan
luka dan pendarahan pada lambung. Meskipun kondisi tersebut terbilang jauh lebih
jarang dibandingkan dengan gastritis erosif.

https://www.halodoc.com/kesehatan/gastritis

3. Sebutkan dan jelaskan proses terjadinya Gastritis berdasarkan penyebabnya!

 Penyebab Gastritis

Gastritis terjadi akibat peradangan pada dinding lambung. Dinding lambung tersusun
dari jaringan yang mengandung kelenjar untuk menghasilkan enzim pencernaan dan
asam lambung. Selain itu, dinding lambung juga dapat menghasilkan lendir (mukus)
yang tebal untuk melindungi lapisan mukosa lambung dari kerusakan akibat enzim
pencernaan dan asam lambung. Rusaknya mukus pelindung ini dapat menyebabkan
peradangan pada mukosa lambung.

 Beberapa hal yang dapat menyebabkan rusaknya mukus pelindung, adalah:

1. Infeksi bakteri. Infeksi bakteri merupakan salah satu penyebab gastritis yang
cukup sering terjadi, terutama di daerah dengan kebersihan lingkungan yang
kurang baik. Bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada lambung dan
menimbulkan gastritis, cukup banyak jenisnya. Namun, yang paling sering adalah
bakteri Helicobacter pylori. Selain dipengaruhi faktor kebersihan lingkungan,
infeksi bakteri ini juga dipengaruhi oleh pola hidup dan pola makan.

2. Pertambahan usia. Seiring bertambahnya usia, lapisan mukosa lambung akan


mengalami penipisan dan melemah. Kondisi inilah yang menyebabkan gastritis
lebih sering terjadi pada lansia dibandingkan orang yang berusia lebih muda.

3. Berlebihan mengonsumsi minuman beralkohol. Minuman beralkohol dapat


mengikis lapisan mukosa lambung, terutama jika seseorang sangat sering
mengonsumsinya. Pengikisan lapisan mukosa oleh alkohol dapat menyebabkan
iritasi dan peradangan pada dinding lambung, sehingga mengakibatkan
terjadinya gastritis, terutama gastritis akut.

4. Terlalu sering mengonsumsi obat pereda nyeri. Obat pereda nyeri yang
dikonsumsi terlalu sering dapat menghambat proses regenerasi lapisan mukosa
lambung, yang berujung pada cedera dan pelemahan dinding lambung, sehingga
lebih mudah mengalami peradangan. Beberapa obat pereda nyeri yang dapat
memicu gastritis jika dikonsumsi terlalu sering, adalah aspirin, ibuprofen, dan
naproxen.

5. Autoimun. Gastritis juga dapat terjadi karena dipicu oleh penyakit autoimun.
Gastritis jenis ini disebut gastritis autoimun. Gastritis autoimun terjadi pada saat
sistem imun menyerang dinding lambung, sehingga menyebabkan peradangan.

 Selain penyebab di atas, beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko
seseorang mengalami gastritis adalah :

1. Penyakit Crohn.

2. Infeksi virus.

3. Kebiasaan merokok.
4. Infeksi parasit.

5. Refluks empedu.

6. Gagal ginjal.

7. Penggunaan kokain.

8. Menelan zat yang bersifat korosif dan dapat merusak dinding lambung, misalnya
obat pembasmi hama.

ttps://www.alodokter.com/gastritis

4. Sebutkan dan jelaskan tanda/ gejala untuk mendiagnosis Gastritis !

 Gejala Gastritis ( https://www.halodoc.com/kesehatan/gastritis )

Ketika gastritis terjadi, ada penderita yang merasakan gejalanya dan ada juga yang
tidak. Beberapa gejala gastritis di antaranya:

1. Panas dan juga nyeri yang menggerogoti dalam lambung.

2. Hilang nafsu makan.

3. merasa kenyang saat makan.

4. Perut kembung.

5. Cegukan.

6. Mual.

7. Muntah.

8. Sakit perut.

9. Gangguan saluran pencernaan.

10. BAB dengan tinja berwarna hitam pekat .

11. Muntah darah.


5. Sebutkan dan jelaskan klasifikasi dari Gastritis !

 Klasifikasi dari gastritis

1. Gastritis Akut

Gastritis akut adalah inflamasi akut mukosa lambung pada sebagian besar merupakan
penyakit yang ringan dan sembuh sempurna

Salah satu bentuk gastritis akut yang manifestasi klinisnya adalah:

a) Gastritis akut erosif

Disebut erosif apabila kerusakan yang terjadi tidak lebih dalam daripada mukosa muscolaris
(otot-otot pelapis lambung).

b) Gastritis akut hemoragic

Disebut hemoragic karena pada penyakit ini akan dijumpai perdarahan mukosa lambung
dalan berbagai derajat dan terjadi erosi yang berarti hilangnya kontunuitas mukosa lambung
pada beberapa tempat, menyertai inflamasi pada mukosa lambung tersebut.

2. Gastritis Kronis

Menurut Muttaqin, (2011) Gastritis kronis adalah suatu peradanganpermukaan mukosa


lambung yang bersifat menahun. Gastritis kronikdiklasifikasikan dengan tiga perbedaan
sebagai berikut

a) Gastritis superfisial, dengan manifestasi kemerahan ; edema , serta perdarahan dan erosi
mukosa.

b) Gastritis atrofik, dimana peradangan terjadi di seluruh lapisan

mukosa pada perkembanganya dihubungkan dengan ulkus dan

kanker lambung, serta anemia pernisiosa. Hal ini merupakan

karakteristik dari penurunan jumlah sel parietal dan sel chief.

c) Gastritis hipertrofik, suatu kondisi dengan terbentuknya nodul-nodul pada mukosa


lambung yang bersifat iregular, tipis, dan hemoragik.

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/135/jtptunimus-gdl-hadiharton-6743-2-babii.pdf
6. Jelaskan penatalaksanaan pada pasien Gastritis !

Penatalaksanaan

1. Gastritis akut

Faktor utama adalah dengan menghilangkan etiologinya ,diet lambung, dengan porsi kecil
dan sering .obat"an ditunjukkan untuk mengatur sekresi asam lambung berupa antagonis
reseptor H2 ,Inhibitor pompa proton, antikolinergik dan antasid juga ditunjukkan sebagai
sifoprotektor berupa sukralfat dan prostaglandin

Penatalaksanaan sebaliknya meliputi pencegahan terhadap pasien dengan resiko tinggi,


pengobatan terhadap penyakit yang mendasari dan menghentikan obat yang dapat menjadi
penyebab , serta dengan pengobatan suportif

Pencegah an dapat dilakukan Dengan pemberian antasida dan antagonis H2 sehingga


mencapai PH lambung 4 .meskipun hasilnya masih jadi perdebatan ,tetapi pada umumnya
tetap dianjurkan . pencegahan ini terutama bagi pasien yang menderita penyakit dengan
keadaan klinis yang berat.untuk pengguna aspirin atau anti inflamasi non steroid
pencegahan yang terbaik adalah misaprostol atau derivat prostaglandin

Penatalaksanaan medikal untuk gastritis akut dilakukan dengan menghindari alkohol dan
makanan sampai gejala berkurang .bila gejala menetap ,diperlukan cairan intravena .bila
terdapat pendarahan , penatalaksanaan serupa dengan pada hemoragi saluran
gastrointestinal atas .bila Gastritis terjadi karena alkali kuat , gunakan jus karena adanya
bahaya perforasi

2. Gastritis kronis

Faktor utama ditandai dengan oleh kondisi progesif epitel kelenjar disertai sel parietal dan
chief cell . dinding lambung menjadi tipis dan mukosa mempunyai permukaan yang rata,
Gastritis kronis ini digolongkan menjadi 2 kategori tipe A (Altrofik atau fundal) dan tipe B
(Antral)

Gastritis kronis tipe A disebut juga Gastritis Altrofik atau fundal ,karena Gastritis terjadi pada
bagian fundus lambung.gastritis kronis tipe A merupakan suatu penyakit autoimun yang
disebabkan oleh adanya autoantibodi terhadap sel parietal kelenjar lambung dan faktor
intrinsik .tidak adanya sel parietal dan chef cell dapat menurunkan sekresi asam dan
menyebabkan tingginya kadar gastrin

Gastritis kronis tipe B disebut juga sebagai Gastritis antral karena umumnya mengenai
daerah atrium lambung dan lebih sering terjadi dibandingkan dengan gastritis kronis tipe
A .penyebab utama gastritis tipe B adalah infeksi kronis oleh helicobacter pylory .faktor
etiologi Gastritis kronis lainnya adalah asupan alkohol yang berlebihan , merokok ,dan
refluks yang dapat mencetuskan terjadinya ulkus peptikum dan karsinoma

Pengobatan Gastritis kronis bervariasi tergantung pada penyakit yang dicurigai .bila
terdapat ulkus duodenum,dapat diberikan antibiotik untuk membatasi helicobacter
pylory .namun demikian lesi tidak selalu muncul dengan Gastritis kronis.alkohol dan obat
yang diketahui mengiritasi lambung harus di hindari .bila terjadi anemia defisiensi besi
( yang disebabkan oleh pendarahan kronis) ,maka penyakit ini harus diobati.pada anemia
pernisiosa harus diberi pengobatan vitamin B12 dan terapi yang sesuai . Gastritis kronis
diatasi dengan memodifikasi diet dan meningkatkan istirahat serta memulai farmakoterapi .
helicobacter pylory dpaat diatasi dengan antibiotik (seperti tetrasiklin atau amoxillin) dan
garam bismuth (pepto bismol) .pasien dengan Gastritis tipe A biasanya mengalami
malabsorbsi vitamin B12

REFRENSI : NANDA,NIC NOC

7. Tuliskan hasil pengkajian yang didapat pada pasien Gastritis !

 Keluhan Utama

1. Nyeri di ulu hati

2. Mual

3. Muntah – muntah

 Hasil pengkajian

1. pasien tampak pucat dan konjungtiva anemis.

 Hasil pemeriksaan fisik :

1. TD 110/80 mmHg,

2. nadi 80x/menit,

3. suhu 36°C.
8. Rumuskan diagnosis keperawatan pada pasien dengan Gastritis !

 Nyeri (akut) b/d inflamasi mukosa lambung.

9. Tuliskan tujuan dan intervensi keperawatan untuk diagnosis keperawatan utama


pasien dengan Gastritis!

N Diagnosa Tujuan Intervensi


o
1. Nyeri (akut) b/d Setelah dilakukan 1. Identifikasi skala nyeri
inflamasi mukosa tindakan keperawatan 2. Identifikasi
lambung selama 2x24 jam Lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,
diharapkan tingkat kualitas, intensitas nyeri
nyeri pasien menurn, 3. Identifikasi respon nyeri non verbal
dengan kriteria hasil : 4. Monitor efek samping penggunaan
analgetik
1. keluhan nyeri
menurun

2. mual dan muntah


menurun

10. Tuliskan evaluasi asuhan keperawatan pada pasien Gastritis !

Diagnosa Keperawatan Evaluasi Keperawatan

1. Nyeri akut b.d S : Pasien mengeluh nyeri ulu hati,mual,dan muntah


inflamasi mukosa
O : Pasien nampak pucat dan konjungtiva anemis

A : Nyeri akut

P : Rencana Tindakan
1. Mengidentifikasi
lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,dan
intensitas nyeri
2. Skala nyeri
3. Identivikasi respon non verbal
4. Identifikasi efek samping dari pengguna analgetik
LOGBOOK INFEKSI SISTEM PENCERNAAN

THYPOID

Kasus 2

Seorang wanita dirawat di ruang penyakit menular karena menderita penyakit thypus
abdominalis (Thypoid). Keluhan yang dirasakan demam, badan lemas dan tidak ada nafsu
makan. Hasil pemeriksaan lidah berwarna putih dan kotor pada bagian tengah, konjungtiva
anemis, suhu : 38,9◦ C.

1. Gambarkan anatomi dari organ tubuh yang berhubungan dengan thypoid dan
sebutkan bagian-bagiannya
2. Jelaskan yang dimaksud dengan thypoid ? (tuliskan referensi yang anda gunakan)

Tipes alias demam tifoid adalah penyakit akut yang disebabkan oleh bakteri
Salmonella thyphi atau Salmonella paratyphi. Bakteri ini biasanya ditemukan di air
atau makanan yang terkontaminasi. Selain itu, bakteri ini juga bisa ditularkan dari
orang yang terinfeksi.

Demam tifoid atau tipes termasuk infeksi bakteri yang bisa menyebar ke seluruh
tubuh dan memengaruhi banyak organ. Tanpa perawatan yang cepat dan tepat,
penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi serius yang berakibat fatal.

Orang yang terinfeksi tipes dapat menularkan bakteri melalui feses atau urinenya.
Jika orang lain makan makanan atau minum air yang terkontaminasi dengan urine
atau feses yang sudah terinfeksi, penyakit ini bisa menular.

Sering disalahartikan, tipes berbeda dengan tifus. Tifus disebabkan oleh beberapa
jenis bakteri Rickettsia typhi atau R. prowazekii. Penyakit tifus dibawa oleh
ektoparasit, seperti kutu, tungau, dan caplak, kemudian menyerang manusia.

https://hellosehat
com.cdn.ampproject.org/v/s/hellosehat.com/kesehatan/penyakit/tipes-demam-
tifoid/?amp_js_v=a2&amp_gsa=1&amp&usqp=mq331AQFKAGwASA
%3D#aoh=15972149055603&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F
%2Fhellosehat.com%2Fkesehatan%2Fpenyakit%2Ftipes-demam-tifoid%2F

3. Sebutkan penyebab thypoid dan jelaskan proses terjadinya thypoid!

Penyebab tipes adalah bakteri Salmonella typhi, dan sebagian kecil juga dapat
diakibatkan oleh Salmonella paratyphi A, B, atau C. Demam tifoid atau tipes sendiri
dapat ditularkan secara fekal-oral, yakni dari kotoran ke mulut. Hal ini dapat terjadi
bila kuman dari kotoran diangkut oleh lalat, yang kemudian meninggalkan kotoran
tersebut pada makanan yang akan disantap oleh seseorang. Karena itu, kebersihan
lingkungan memegang peran yang sangat penting dalam penularan demam tifoid.
Sangat disarankan juga untuk tidak mengonsumsi makanan yang diduga tercemar
atau yang kebersihannya patut dipertanyakan

https://m.klikdokter.com/penyakit/demam-tifoid

 Penyebab Tifus

Makanan dan air yang terkontaminasi diduga oleh para dokter sebagai penyebab
utama berkembangnya penyakit tifus. Sistem kekebalan tubuh yang belum
sempurna juga bisa menjadi penyebab penyakit ini lebih banyak dialami anak-anak.

https://www.halodoc.com/kesehatan/tifus

4. Sebutkan dan jelaskan tanda/ gejala untuk mendiagnosis thypoid!

Gejala tifus umumnya mulai muncul dalam 1-3 minggu. Kondisi ini bisa semakin
memburuk dalam kurun waktu beberapa minggu. Pengidap tifus perlu ditangani
sampai kondisinya benar-benar pulih. Karena jika tidak diobati sampai tuntas, tifus
berpotensi menimbulkan komplikasi yang mengancam nyawa.

 Berikut gejala tifus yang bisa diamati:

1. Demam tinggi.

2. Lemas.

3. Sakit perut.

4. Sakit kepala.

5. Hilang nafsu makan.

6. Muncul ruam.

7. Mudah lelah.

8. Diare atau sembelit.

9. Keputihan di lidah bagian tengah

https://www.halodoc.com/artikel/diagnosis-penyakit-tifus- dengan-tes-
mikrobiologi-ini-penjelasannya

 Begitu Anda terinfeksi, tubuh biasanya akan mengalami berbagai tanda dan
gejala awal tipes seperti:
1. Demam yang meningkat setiap hari hingga mencapai 40,5 derajat celcius

2. Sakit kepala

3. Lemah dan lelah

4. Nyeri otot

5. Berkeringat

6. Batuk kering

7. Kehilangan nafsu makan dan menurunkan berat badan

8. Sakit perut

9. Diare atau sembelit

10. Ruam

11. Perut yang membengkak

12. Jika tidak mendapatkan perawatan yang tepat, Anda akan mengalami kondisi
seperti:

13. Mengigau

14. Berbaring lemah dengan mata setengah tertutup

Selain itu, di masa kritis ini Anda bisa mengalami berbagai komplikasi yang
mengancam jiwa. Pada sebagian orang, tanda dan gejala bisa muncul kembali dua
minggu setelah demam mereda.Kemungkinan juga ada tanda-tanda dan gejala yang
tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala
tertentu, konsultasikanlah dengan dokter.

https://hellosehat-com.cdn.ampproject.org/v/s/hellosehat.com/kesehatan/penyakit/tipes-
demam-tifoid/?amp_js_v=a2&amp_gsa=1&amp&usqp=mq331AQFKAGwASA
%3D#aoh=15972167091274&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari
%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fhellosehat.com%2Fkesehatan%2Fpenyakit
%2Ftipes-demam-tifoid%2F

5. Sebutkan pemeriksaan penunjang dari penyakit thypoid dan jelaskan hasilnya!

a. Kultur

Sampai saat ini baku emas diagnosis demam tifoid adalah pemeriksaan
kultur. Pemilihan spesimen untuk kultur sebagai penunjang diagnosis pada
demam minggu pertama dan awal minggu kedua adalah darah, karena
masih terjadi bakteremia. Hasil kultur darah positif sekitar 40%-60%.
Sedangkan pada minggu kedua dan ketiga spesimen sebaiknya diambil dari
kultur tinja (sensitivitas <50%). dan urin (sensitivitas 20-30%). Sampel biakan
sumsum tulang lebih sensitif, sensitivitas pada minggu pertama 90% namun
invasif dan sulit dilakukan dalam praktek.7-10 b.

b. Pemeriksaan PCR

Pemeriksaan whole blood culture PCR terhadap S. Typhi hanya


membutuhkan waktu kurang dari 8 jam, dan memiliki sensitivitas yang tinggi
sehingga lebih unggul dibanding pemeriksaan biakan darah biasa yang
membutuhkan waktu 5–7 hari.11In-flagelin PCR terhadap S. Typhi memiliki
sensitivitas 93,58% dan spesifisitas 87,9%.12 Pemeriksaan
nestedpolymerase chain reaction (PCR) menggunakan primer H1-d dapat
digunakanuntuk mengamplifikasi gen spesifik S. typhi dari darah pasien dan
merupakan pemeriksaan diagnostik cepat yang menjanjikan.1 Pemeriksaan
nested PCR terhadap gen flagelin (fliC) dari S. typhi dapat dideteksi dari
spesimen urin 21/22 (95.5%), dikuti dari spesimen darah 20/22 (90%), dan
tinja 15/22 (68,1%).13 Sampai saat ini, pemeriksaan PCR di Indonesia masih
terbatas dilakukan dalam penelitian.

c. Pemeriksaan serologis

Pemeriksaan serologis demam tifoid secara garis besar terbagi atas


pemeriksaan antibodi dan pemeriksaan antigen. Pemeriksaan antibodi
paling sering dilakukan saat ini, termasuk didalamnya adalah test Widal, test
Hemagglutinin (HA), Countercurrent immunoelectrophoresis (CIE), dan test
cepat/ rapid test (Typhidot, TUBEX).

http://spesialis1.ika.fk.unair.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/Rekomendasi-
IDAI-mengenai-Pemeriksaan-Penunjang-Diagnostik-Demam-Tifoid-1.pdf

6. Jelaskan penatalaksanaan pada pasien thypoid !

Masalah dalam penatalaksanaan tifoid adalah pasien yang terinfeksi bakteri


Salmonella typhi, yang datang ke ruang gawat darurat, atau ke klinik praktek dokter
bisa jadi sudah dalam keadaan fase lanjut, dan kemungkinan sudah memasuki
minggu ke-2 demam tifoid.

Perawatan Di Rumah Di daerah endemik, lebih dari 60-90 persen kasus demam tifoid
bisa dirawat di rumah saja. Dokter akan memberikan antibiotika, dengan anjuran
tirah baring, menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan, dan menghindari
menyajikan makanan untuk keluarga atau orang lain. Penderita juga dianjurkan
untuk menjaga kebersihan saat buang air besar dan kecil sehingga tidak menularkan
penyakit kepada orang lain

https://www.alomedika.com/penyakit/penyakit-infeksi/tifoid/penatalaksanaan

7. Tuliskan hasil pengkajian pada pasien thypoid !

 Keluhan utama

1. Demam.

2. Badan lemas.

3. Tidak ada nafsu makan.

 Hasil pemeriksaan

1. lidah berwarna putih dan kotor pada bagian tengah, konjungtiva anemis.

 TTV

1. suhu : 38,9◦ C.

 Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien menderita penyakit thypus abdominalis (Thypoid)

8. Rumuskan diagnosis keperawatan pada pasien dengan thypoid !

1. Hipertermi b.d meningkatnya metabolisme suhu tubuh.

2. Hipertemi b.d kebutuhan nutrisi yang menurun.

9. Tuliskan tujuan dan intervensi keperawatan untuk diagnosis keperawatan pasien


dengan thypoid!

No Diagnosa Tujuan Intervensi


1. Hipertermi b.d meningkatnya Setelah dilakukan 1. Monitor Suhu tubuh
metabolisme suhu tubuh tindakan kepearawatan 2. Identifikasi
selama 2x24 jam penyebab
diharapkan : hipertermia
1. Suhu tubuh klien
menurun
2. Defisit nutrisi b.d faktor psikologis Setelah dilakukan 1. Mengidentifikasi
(keengganan untuk makan) tindakan keperawatan makanan yang disukai
selama 2x24 jam 2. Melakukan oral
No Diagnosa Tujuan Intervensi
diharapkan : hygien sebelum
1. Pasien dapat makan (jika perlu)
nafsu makan dan 3. Berikan suplemen
defisit nutrisi makan (jika perlu)
meningkat

10. Tuliskan evaluasi asuhan keperawatan pada pasien Thypoid!

Diagnosa Keperawatan Evaluasi Keperawatan

a. Hipertermi b.d S : Pasien mengatahan bahwa demam dan badan lemas


meningkatnya metabolisme
suhu tubuh O : Suhu badan 38,9

A : Hipertermia

P : Rencana Tindakan
1. Monitor suhu tubuh
2. Identifikasi penyebab
3. Hipertermia

Identifikasi penyebab hipertermia


Rencana Kolarorasi
Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena (bila
perlu)
b. Defisit nutrisi b.d faktor S : Pasien mengatakan tidak nafsu makan
psikologis (keengganan
untuk makan) O : Pasien nampak lemas

A : Defisit Nutrisi

P : Rencana Tindakan
1. Mengidentifikasi makanan yang disukai
2. Melakukan oral hygien sebelum makan (jika perlu)
3. Berikan suplemen makan (jika perlu)
LOGBOOK INFEKSI SISTEM PENCERNAAN

GASTROENTERITIS

Kasus 3

Seorang wanita dirawat di ruang penyakit menular karena menderita Gastroenteritis.


Keluhan yang dirasakan sakit perut, perut terasa mulas, muntah, badan terasa lemas, tidak
nafsu makan, mual dan sakit kepala, selain itu tinja encer dan berlendir.

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Gastroenteritis ! (tuliskan referensi yang anda
gunakan)

Pengertian Gastroenteritis

Gastroenteritis adalah infeksi yang terjadi pada usus atau perut yang disebabkan
oleh beberapa jenis virus. Kondisi ini juga dikenal dengan istilah flu perut, flu
lambung, atau virus perut. Infeksi ini menyebabkan terjadinya mual, muntah, diare,
kram perut, dan terkadang demam.

Gastroenteritis menyebar melalui kontak jarak dekat dengan orang yang sudah
terinfeksi atau karena mengonsumsi makanan dan/atau minuman yang
terkontaminasi. Infeksi ini mudah sekali menyebar di fasilitas umum yang tertutup,
seperti di dalam ruang kelas, tempat perawatan anak, dan ruang perawatan umum.

Pada orang dengan kondisi tubuh sehat gastroenteritis tidak berakibat fatal, namun
pada pada bayi, orang tua, dan orang yang bermasalah dengan sistem kekebalan
tubuhnya dapat berakibat fatal.

https://www.halodoc.com/kesehatan/gastroenteritis

2. Sebutkan penyebab Gastroenteritis dan jelaskan mekanisme terjadinya!

 Penyebab Gastroenteritis
Gastroenteritis disebabkan oleh dua jenis virus yang umum, yaitu:

Rotavirus, virus yang menular melalui mulut ini cenderung menginfeksi bayi dan anak-anak
karena anak-anak sering memasukkan jari atau benda terkontaminasi lain ke dalam
mulutnya. Orang dewasa yang terinfeksi virus jenis ini mungkin tidak merasakan gejala apa
pun, tapi mereka tetap bisa menularkannya pada anak kecil maupun bayi.

Norovirus, virus jenis ini bisa menginfeksi siapa saja pada usia berapa pun, baik dewasa
maupun anak-anak. Kebanyakan kasus keracunan makanan yang terjadi di seluruh dunia
disebabkan oleh virus ini. Beberapa tempat yang sering terjadi penularan virus ini adalah
ruang kelas atau sekolah, asrama sekolah atau kampus, tempat perawatan anak, dan ruang
perawatan umum. Makanan dan air yang terkontaminasi menjadi sarana utama dalam
penyebaran virus, tapi kontak secara langsung dengan individu yang terinfeksi juga bisa
menular kan virus ini.

https://www.halodoc.com/kesehatan/gastroenteritis

Patofisiologi gastroenteritis yang paling banyak adalah melalui infeksi rotavirus. Zat
enterotoksin yang dikeluarkan virus ini akan menyebabkan terjadinya lisis sel enterosit
traktus gastrointestinal.

Transmisi penyakit ini umumnya adalah melalui rute fekal-oral dari makanan dan minuman
yang terkontaminasi agen kausal penyakit. Rotavirus yang masuk ke dalam mulut akan
menginfeksi lapisan mukosa usus kecil, bereplikasi, kemudian virions akan dilepaskan ke
dalam lumen usus, dan melanjutkan replikasi pada area lebih distal dari usus kecil. Masa
inkubasi rotavirus adalah sekitar dua hari.

//www.alomedika.com/penyakit/gastroentero-hepatologi/gastroenteritis/patofisiologi

3. Sebutkan dan jelaskan tanda/ gejala untuk mendiagnosis Gastroenteritis!

Gejala utama dari gastroenteritis adalah diare. Kondisi ini terjadi akibat usus besar
mengalami infeksi sehingga kehilangan kemampuan untuk menahan cairan di perut
sehingga menyebabkan feses jadi encer. Selain diare, sebagian besar orang yang
terkena gastroenteritis akan mengalami gejala berikut:

1. Sakit perut atau kram perut parah

2. Demam dan tubuh terus mengeluarkan keringat

3. Mual dan muntah

4. Berat badan akan menurun


5. Inkontinensia feses, yakni sulit menahan diri untuk tidak BAB

6. Nyeri otot dan sendi terasa kaku

7. Kulit menjadi lembap

8. Tergantung dari penyebabnya, gejala tersebut dapat terjadi 1-3 hari setelah
terinfeksi dan berlangsung selama 1-2 hari, atau dapat mencapai 10 hari.

https://hellosehat
com.cdn.ampproject.org/v/s/hellosehat.com/kesehatan/penyakit/gastroenteritis-
adalah-flu-perut/?amp_js_v=a2&amp_gsa=1&amp&usqp=mq331AQFKAGwASA
%3D#aoh=15972221278724&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F
%2Fhellosehat.com%2Fkesehatan%2Fpenyakit%2Fgastroenteritis-adalah-flu-perut
%2

4. Sebutkan pemeriksaan penunjang untuk pasien Gastroenteritis dan jelaskan


hasilnya!

Pemeriksaan penunjang pada gastroenteritis ditujukan untuk mengetahui


organisme kausal, dan menyingkirkan diagnosis banding. Dapat dilakukan
pemeriksaan laboratorium darah, feses, maupun CT scan apabila diperlukan.

(https://www.alomedika.com/penyakit/gastroentero-
hepatologi/gastroenteritis/diagnosis#:~:text=Pemeriksaan%20penunjang%20pada
%20gastroenteritis%20ditujukan,maupun%20CT%20scan%20apabila%20diperlukan.)

5. Jelaskan penatalaksanaan pada pasien Gastroenteritis !

Aspek utama dari penatalaksanaan gastroenteritis adalah penanganan dehidrasi dan


manajemen infeksi pada gastroenteritis yang disebabkan oleh bakteri. Prinsip
penatalaksanaan adalah pemberian cairan untuk rehidrasi, antibiotik bila diperlukan,
seng, nutrisi, dan edukasi.

Rehidrasi Pemberian rehidrasi pada gastroenteritis didasarkan pada derajat


dehidrasi.

https://www.alomedika.com/penyakit/gastroentero-
hepatologi/gastroenteritis/penatalaksanaan-diare
6. Tuliskan hasil pengkajian pada pasien Gastroenteritis !

 Keluhan utama

1. Sakit perut

2. Perut terasa mulas,

3. Badan terasa lemas

4. Tidak nafsu makan,

5. Mual

6. Sakit kepala

7. Tinja encer dan berlendir.

7. Rumuskan diagnosis keperawatan pada pasien Gastroenteritis !

1. Diare b.d proses infeksi

2. Defisit nutrisi b.d faktor psikologis (keengganan untuk makan)

8. Tuliskan tujuan dan intervensi keperawatan untuk diagnosis keperawatan pasien


dengan Gastroenteritis!

No Diagnosa Tujuan Intervensi


1. Diare b.d proses Setelah dilakukan 1 . Identifikasi penyebab
infeksi tindakan Diare.
kepearawatan selama
2x24 jam 2 . Monitor
diharapka,diare warna,volume,frekuensi,dan
pasien membaik konsistensi tinja
dengan kriteria hasil :
- Konsistensi fases 3 . Monitor jumlah
membaik pengeluaran diare

4 . Ambil sampel fases untuk


kultur (jika perlu)

2. Defisit nutrisi b.d Setelah dilakukan 1. Mengidentifikasi makanan


faktor psikologis tindakan yang disukai
(keengganan untuk keperawatan selama
makan) 2x24 jam diharapkan : 2. Melakukan oral hygien
- Pasien dapat nafsu sebelum makan (jika perlu)
No Diagnosa Tujuan Intervensi
makan dan defisit
nutrisi meningkat 3. Berikan suplemen makan
(jika perlu)

9. Tuliskan evaluasi asuhan keperawatan pada pasien Gastroenteritis!

Diagnosa Keperawatan Evaluasi Keperawatan

1. Diare B.d Proses infeksi S : Pasien mengeluh sakit perut, perut


terasa mulas, muntah, badan terasa lemas,
tidak nafsu makan, mual dan sakit kepala,
selain itu tinja encer dan berlendir

O : Pasien terlihat lemas

A : Diare

P : Rencana Tindakan
1. Identifikasi penyebab diare
2. Monitor warna,volume,frekuensi,dan
konsistensi tinja
3. Monitor jumlah pengeluaran diare

Rencana Terapeutik
1. Berikan asupan cairan oral
2. Ambil sampel fases (jika perlu)
3. Anjurkan menghindari makanan
pembentuk gas,pedas dan mengandung
laktosa
Diagnosa Keperawatan Evaluasi Keperawatan

Rencana Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat pengeras
fases
2 . Defisit nutrisi b.d faktor psikologis S : Pasien mengatakan tidak nafsu makan
(keengganan untuk makan)
O : Pasien terlihat lemas

A : Defisit nutrisi

P : Rencana Tindakan
1. Mengidentifikasi makanan yang disuka
2. Melakukan oral hygien sebelum makan
(jika perlu)
3. Berikan suplemen makan jika perlu

Anda mungkin juga menyukai