Nim : 1914301084
GASTRITIS
Kasus 1
Seorang ibu berusia 40 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan nyeri ulu
hati,mual dan muntah-muntah. Hasil pengkajian pasien tampak pucat dan konjungtiva
anemis. Hasil pemeriksaan fisik : TD 110/80 mmHg, nadi 80x/menit, suhu 36°C.
1. Gambarkan anatomi dari organ tubuh yang berhubungan dengan penyakit gastritis
dan sebutkan bagian-bagiannya
2. Apakah yang dimaksud dengan gastritis ? (tuliskan referensi yang anda gunakan)
Pengertian Gastritis
Gastritis adalah kondisi ketika lapisan lambung mengalami iritasi, peradangan atau
pengikisan. Pada lapisan lambung terdapat kelenjar yang fungsinya untuk
menghasilkan asam lambung dan juga enzim pencernaan. Lapisan lambung
dilindungi oleh lendir yang tebal sehingga tidak terjadi iritasi pada lapisan tersebut.
Saat lendir tersebut hilang, iritasi bisa terjadi pada lambung.
Pada gastritis kronis, iritasi di lambung berlangsung lambat tetapi akan terjadi dalam
kurun waktu yang relatif lebih lama. Nyeri yang disebabkan dari iritasi lambung yang
kronis ini tidak separah dibandingkan dengan gastritis akut tetapi akan terjadi pada
waktu yang lama. Iritasi ini dapat mengubah struktur lapisan lambung dan
mempunyai risiko menjadi kanker. Penyakit ini juga dapat menyebabkan gastritis
erosif, atau terjadinya pengikisan lambung. Pengikisan tersebut bisa menyebabkan
luka dan pendarahan pada lambung. Meskipun kondisi tersebut terbilang jauh lebih
jarang dibandingkan dengan gastritis erosif.
https://www.halodoc.com/kesehatan/gastritis
Penyebab Gastritis
Gastritis terjadi akibat peradangan pada dinding lambung. Dinding lambung tersusun
dari jaringan yang mengandung kelenjar untuk menghasilkan enzim pencernaan dan
asam lambung. Selain itu, dinding lambung juga dapat menghasilkan lendir (mukus)
yang tebal untuk melindungi lapisan mukosa lambung dari kerusakan akibat enzim
pencernaan dan asam lambung. Rusaknya mukus pelindung ini dapat menyebabkan
peradangan pada mukosa lambung.
1. Infeksi bakteri. Infeksi bakteri merupakan salah satu penyebab gastritis yang
cukup sering terjadi, terutama di daerah dengan kebersihan lingkungan yang
kurang baik. Bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada lambung dan
menimbulkan gastritis, cukup banyak jenisnya. Namun, yang paling sering adalah
bakteri Helicobacter pylori. Selain dipengaruhi faktor kebersihan lingkungan,
infeksi bakteri ini juga dipengaruhi oleh pola hidup dan pola makan.
4. Terlalu sering mengonsumsi obat pereda nyeri. Obat pereda nyeri yang
dikonsumsi terlalu sering dapat menghambat proses regenerasi lapisan mukosa
lambung, yang berujung pada cedera dan pelemahan dinding lambung, sehingga
lebih mudah mengalami peradangan. Beberapa obat pereda nyeri yang dapat
memicu gastritis jika dikonsumsi terlalu sering, adalah aspirin, ibuprofen, dan
naproxen.
5. Autoimun. Gastritis juga dapat terjadi karena dipicu oleh penyakit autoimun.
Gastritis jenis ini disebut gastritis autoimun. Gastritis autoimun terjadi pada saat
sistem imun menyerang dinding lambung, sehingga menyebabkan peradangan.
Selain penyebab di atas, beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko
seseorang mengalami gastritis adalah :
1. Penyakit Crohn.
2. Infeksi virus.
3. Kebiasaan merokok.
4. Infeksi parasit.
5. Refluks empedu.
6. Gagal ginjal.
7. Penggunaan kokain.
8. Menelan zat yang bersifat korosif dan dapat merusak dinding lambung, misalnya
obat pembasmi hama.
ttps://www.alodokter.com/gastritis
Ketika gastritis terjadi, ada penderita yang merasakan gejalanya dan ada juga yang
tidak. Beberapa gejala gastritis di antaranya:
4. Perut kembung.
5. Cegukan.
6. Mual.
7. Muntah.
8. Sakit perut.
1. Gastritis Akut
Gastritis akut adalah inflamasi akut mukosa lambung pada sebagian besar merupakan
penyakit yang ringan dan sembuh sempurna
Disebut erosif apabila kerusakan yang terjadi tidak lebih dalam daripada mukosa muscolaris
(otot-otot pelapis lambung).
Disebut hemoragic karena pada penyakit ini akan dijumpai perdarahan mukosa lambung
dalan berbagai derajat dan terjadi erosi yang berarti hilangnya kontunuitas mukosa lambung
pada beberapa tempat, menyertai inflamasi pada mukosa lambung tersebut.
2. Gastritis Kronis
a) Gastritis superfisial, dengan manifestasi kemerahan ; edema , serta perdarahan dan erosi
mukosa.
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/135/jtptunimus-gdl-hadiharton-6743-2-babii.pdf
6. Jelaskan penatalaksanaan pada pasien Gastritis !
Penatalaksanaan
1. Gastritis akut
Faktor utama adalah dengan menghilangkan etiologinya ,diet lambung, dengan porsi kecil
dan sering .obat"an ditunjukkan untuk mengatur sekresi asam lambung berupa antagonis
reseptor H2 ,Inhibitor pompa proton, antikolinergik dan antasid juga ditunjukkan sebagai
sifoprotektor berupa sukralfat dan prostaglandin
Penatalaksanaan medikal untuk gastritis akut dilakukan dengan menghindari alkohol dan
makanan sampai gejala berkurang .bila gejala menetap ,diperlukan cairan intravena .bila
terdapat pendarahan , penatalaksanaan serupa dengan pada hemoragi saluran
gastrointestinal atas .bila Gastritis terjadi karena alkali kuat , gunakan jus karena adanya
bahaya perforasi
2. Gastritis kronis
Faktor utama ditandai dengan oleh kondisi progesif epitel kelenjar disertai sel parietal dan
chief cell . dinding lambung menjadi tipis dan mukosa mempunyai permukaan yang rata,
Gastritis kronis ini digolongkan menjadi 2 kategori tipe A (Altrofik atau fundal) dan tipe B
(Antral)
Gastritis kronis tipe A disebut juga Gastritis Altrofik atau fundal ,karena Gastritis terjadi pada
bagian fundus lambung.gastritis kronis tipe A merupakan suatu penyakit autoimun yang
disebabkan oleh adanya autoantibodi terhadap sel parietal kelenjar lambung dan faktor
intrinsik .tidak adanya sel parietal dan chef cell dapat menurunkan sekresi asam dan
menyebabkan tingginya kadar gastrin
Gastritis kronis tipe B disebut juga sebagai Gastritis antral karena umumnya mengenai
daerah atrium lambung dan lebih sering terjadi dibandingkan dengan gastritis kronis tipe
A .penyebab utama gastritis tipe B adalah infeksi kronis oleh helicobacter pylory .faktor
etiologi Gastritis kronis lainnya adalah asupan alkohol yang berlebihan , merokok ,dan
refluks yang dapat mencetuskan terjadinya ulkus peptikum dan karsinoma
Pengobatan Gastritis kronis bervariasi tergantung pada penyakit yang dicurigai .bila
terdapat ulkus duodenum,dapat diberikan antibiotik untuk membatasi helicobacter
pylory .namun demikian lesi tidak selalu muncul dengan Gastritis kronis.alkohol dan obat
yang diketahui mengiritasi lambung harus di hindari .bila terjadi anemia defisiensi besi
( yang disebabkan oleh pendarahan kronis) ,maka penyakit ini harus diobati.pada anemia
pernisiosa harus diberi pengobatan vitamin B12 dan terapi yang sesuai . Gastritis kronis
diatasi dengan memodifikasi diet dan meningkatkan istirahat serta memulai farmakoterapi .
helicobacter pylory dpaat diatasi dengan antibiotik (seperti tetrasiklin atau amoxillin) dan
garam bismuth (pepto bismol) .pasien dengan Gastritis tipe A biasanya mengalami
malabsorbsi vitamin B12
Keluhan Utama
2. Mual
3. Muntah – muntah
Hasil pengkajian
1. TD 110/80 mmHg,
2. nadi 80x/menit,
3. suhu 36°C.
8. Rumuskan diagnosis keperawatan pada pasien dengan Gastritis !
A : Nyeri akut
P : Rencana Tindakan
1. Mengidentifikasi
lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,dan
intensitas nyeri
2. Skala nyeri
3. Identivikasi respon non verbal
4. Identifikasi efek samping dari pengguna analgetik
LOGBOOK INFEKSI SISTEM PENCERNAAN
THYPOID
Kasus 2
Seorang wanita dirawat di ruang penyakit menular karena menderita penyakit thypus
abdominalis (Thypoid). Keluhan yang dirasakan demam, badan lemas dan tidak ada nafsu
makan. Hasil pemeriksaan lidah berwarna putih dan kotor pada bagian tengah, konjungtiva
anemis, suhu : 38,9◦ C.
1. Gambarkan anatomi dari organ tubuh yang berhubungan dengan thypoid dan
sebutkan bagian-bagiannya
2. Jelaskan yang dimaksud dengan thypoid ? (tuliskan referensi yang anda gunakan)
Tipes alias demam tifoid adalah penyakit akut yang disebabkan oleh bakteri
Salmonella thyphi atau Salmonella paratyphi. Bakteri ini biasanya ditemukan di air
atau makanan yang terkontaminasi. Selain itu, bakteri ini juga bisa ditularkan dari
orang yang terinfeksi.
Demam tifoid atau tipes termasuk infeksi bakteri yang bisa menyebar ke seluruh
tubuh dan memengaruhi banyak organ. Tanpa perawatan yang cepat dan tepat,
penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi serius yang berakibat fatal.
Orang yang terinfeksi tipes dapat menularkan bakteri melalui feses atau urinenya.
Jika orang lain makan makanan atau minum air yang terkontaminasi dengan urine
atau feses yang sudah terinfeksi, penyakit ini bisa menular.
Sering disalahartikan, tipes berbeda dengan tifus. Tifus disebabkan oleh beberapa
jenis bakteri Rickettsia typhi atau R. prowazekii. Penyakit tifus dibawa oleh
ektoparasit, seperti kutu, tungau, dan caplak, kemudian menyerang manusia.
https://hellosehat
com.cdn.ampproject.org/v/s/hellosehat.com/kesehatan/penyakit/tipes-demam-
tifoid/?amp_js_v=a2&_gsa=1&&usqp=mq331AQFKAGwASA
%3D#aoh=15972149055603&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F
%2Fhellosehat.com%2Fkesehatan%2Fpenyakit%2Ftipes-demam-tifoid%2F
Penyebab tipes adalah bakteri Salmonella typhi, dan sebagian kecil juga dapat
diakibatkan oleh Salmonella paratyphi A, B, atau C. Demam tifoid atau tipes sendiri
dapat ditularkan secara fekal-oral, yakni dari kotoran ke mulut. Hal ini dapat terjadi
bila kuman dari kotoran diangkut oleh lalat, yang kemudian meninggalkan kotoran
tersebut pada makanan yang akan disantap oleh seseorang. Karena itu, kebersihan
lingkungan memegang peran yang sangat penting dalam penularan demam tifoid.
Sangat disarankan juga untuk tidak mengonsumsi makanan yang diduga tercemar
atau yang kebersihannya patut dipertanyakan
https://m.klikdokter.com/penyakit/demam-tifoid
Penyebab Tifus
Makanan dan air yang terkontaminasi diduga oleh para dokter sebagai penyebab
utama berkembangnya penyakit tifus. Sistem kekebalan tubuh yang belum
sempurna juga bisa menjadi penyebab penyakit ini lebih banyak dialami anak-anak.
https://www.halodoc.com/kesehatan/tifus
Gejala tifus umumnya mulai muncul dalam 1-3 minggu. Kondisi ini bisa semakin
memburuk dalam kurun waktu beberapa minggu. Pengidap tifus perlu ditangani
sampai kondisinya benar-benar pulih. Karena jika tidak diobati sampai tuntas, tifus
berpotensi menimbulkan komplikasi yang mengancam nyawa.
1. Demam tinggi.
2. Lemas.
3. Sakit perut.
4. Sakit kepala.
6. Muncul ruam.
7. Mudah lelah.
https://www.halodoc.com/artikel/diagnosis-penyakit-tifus- dengan-tes-
mikrobiologi-ini-penjelasannya
Begitu Anda terinfeksi, tubuh biasanya akan mengalami berbagai tanda dan
gejala awal tipes seperti:
1. Demam yang meningkat setiap hari hingga mencapai 40,5 derajat celcius
2. Sakit kepala
4. Nyeri otot
5. Berkeringat
6. Batuk kering
8. Sakit perut
10. Ruam
12. Jika tidak mendapatkan perawatan yang tepat, Anda akan mengalami kondisi
seperti:
13. Mengigau
Selain itu, di masa kritis ini Anda bisa mengalami berbagai komplikasi yang
mengancam jiwa. Pada sebagian orang, tanda dan gejala bisa muncul kembali dua
minggu setelah demam mereda.Kemungkinan juga ada tanda-tanda dan gejala yang
tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala
tertentu, konsultasikanlah dengan dokter.
https://hellosehat-com.cdn.ampproject.org/v/s/hellosehat.com/kesehatan/penyakit/tipes-
demam-tifoid/?amp_js_v=a2&_gsa=1&&usqp=mq331AQFKAGwASA
%3D#aoh=15972167091274&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari
%20%251%24s&share=https%3A%2F%2Fhellosehat.com%2Fkesehatan%2Fpenyakit
%2Ftipes-demam-tifoid%2F
a. Kultur
Sampai saat ini baku emas diagnosis demam tifoid adalah pemeriksaan
kultur. Pemilihan spesimen untuk kultur sebagai penunjang diagnosis pada
demam minggu pertama dan awal minggu kedua adalah darah, karena
masih terjadi bakteremia. Hasil kultur darah positif sekitar 40%-60%.
Sedangkan pada minggu kedua dan ketiga spesimen sebaiknya diambil dari
kultur tinja (sensitivitas <50%). dan urin (sensitivitas 20-30%). Sampel biakan
sumsum tulang lebih sensitif, sensitivitas pada minggu pertama 90% namun
invasif dan sulit dilakukan dalam praktek.7-10 b.
b. Pemeriksaan PCR
c. Pemeriksaan serologis
http://spesialis1.ika.fk.unair.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/Rekomendasi-
IDAI-mengenai-Pemeriksaan-Penunjang-Diagnostik-Demam-Tifoid-1.pdf
Perawatan Di Rumah Di daerah endemik, lebih dari 60-90 persen kasus demam tifoid
bisa dirawat di rumah saja. Dokter akan memberikan antibiotika, dengan anjuran
tirah baring, menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan, dan menghindari
menyajikan makanan untuk keluarga atau orang lain. Penderita juga dianjurkan
untuk menjaga kebersihan saat buang air besar dan kecil sehingga tidak menularkan
penyakit kepada orang lain
https://www.alomedika.com/penyakit/penyakit-infeksi/tifoid/penatalaksanaan
Keluhan utama
1. Demam.
2. Badan lemas.
Hasil pemeriksaan
1. lidah berwarna putih dan kotor pada bagian tengah, konjungtiva anemis.
TTV
1. suhu : 38,9◦ C.
A : Hipertermia
P : Rencana Tindakan
1. Monitor suhu tubuh
2. Identifikasi penyebab
3. Hipertermia
A : Defisit Nutrisi
P : Rencana Tindakan
1. Mengidentifikasi makanan yang disukai
2. Melakukan oral hygien sebelum makan (jika perlu)
3. Berikan suplemen makan (jika perlu)
LOGBOOK INFEKSI SISTEM PENCERNAAN
GASTROENTERITIS
Kasus 3
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Gastroenteritis ! (tuliskan referensi yang anda
gunakan)
Pengertian Gastroenteritis
Gastroenteritis adalah infeksi yang terjadi pada usus atau perut yang disebabkan
oleh beberapa jenis virus. Kondisi ini juga dikenal dengan istilah flu perut, flu
lambung, atau virus perut. Infeksi ini menyebabkan terjadinya mual, muntah, diare,
kram perut, dan terkadang demam.
Gastroenteritis menyebar melalui kontak jarak dekat dengan orang yang sudah
terinfeksi atau karena mengonsumsi makanan dan/atau minuman yang
terkontaminasi. Infeksi ini mudah sekali menyebar di fasilitas umum yang tertutup,
seperti di dalam ruang kelas, tempat perawatan anak, dan ruang perawatan umum.
Pada orang dengan kondisi tubuh sehat gastroenteritis tidak berakibat fatal, namun
pada pada bayi, orang tua, dan orang yang bermasalah dengan sistem kekebalan
tubuhnya dapat berakibat fatal.
https://www.halodoc.com/kesehatan/gastroenteritis
Penyebab Gastroenteritis
Gastroenteritis disebabkan oleh dua jenis virus yang umum, yaitu:
Rotavirus, virus yang menular melalui mulut ini cenderung menginfeksi bayi dan anak-anak
karena anak-anak sering memasukkan jari atau benda terkontaminasi lain ke dalam
mulutnya. Orang dewasa yang terinfeksi virus jenis ini mungkin tidak merasakan gejala apa
pun, tapi mereka tetap bisa menularkannya pada anak kecil maupun bayi.
Norovirus, virus jenis ini bisa menginfeksi siapa saja pada usia berapa pun, baik dewasa
maupun anak-anak. Kebanyakan kasus keracunan makanan yang terjadi di seluruh dunia
disebabkan oleh virus ini. Beberapa tempat yang sering terjadi penularan virus ini adalah
ruang kelas atau sekolah, asrama sekolah atau kampus, tempat perawatan anak, dan ruang
perawatan umum. Makanan dan air yang terkontaminasi menjadi sarana utama dalam
penyebaran virus, tapi kontak secara langsung dengan individu yang terinfeksi juga bisa
menular kan virus ini.
https://www.halodoc.com/kesehatan/gastroenteritis
Patofisiologi gastroenteritis yang paling banyak adalah melalui infeksi rotavirus. Zat
enterotoksin yang dikeluarkan virus ini akan menyebabkan terjadinya lisis sel enterosit
traktus gastrointestinal.
Transmisi penyakit ini umumnya adalah melalui rute fekal-oral dari makanan dan minuman
yang terkontaminasi agen kausal penyakit. Rotavirus yang masuk ke dalam mulut akan
menginfeksi lapisan mukosa usus kecil, bereplikasi, kemudian virions akan dilepaskan ke
dalam lumen usus, dan melanjutkan replikasi pada area lebih distal dari usus kecil. Masa
inkubasi rotavirus adalah sekitar dua hari.
//www.alomedika.com/penyakit/gastroentero-hepatologi/gastroenteritis/patofisiologi
Gejala utama dari gastroenteritis adalah diare. Kondisi ini terjadi akibat usus besar
mengalami infeksi sehingga kehilangan kemampuan untuk menahan cairan di perut
sehingga menyebabkan feses jadi encer. Selain diare, sebagian besar orang yang
terkena gastroenteritis akan mengalami gejala berikut:
8. Tergantung dari penyebabnya, gejala tersebut dapat terjadi 1-3 hari setelah
terinfeksi dan berlangsung selama 1-2 hari, atau dapat mencapai 10 hari.
https://hellosehat
com.cdn.ampproject.org/v/s/hellosehat.com/kesehatan/penyakit/gastroenteritis-
adalah-flu-perut/?amp_js_v=a2&_gsa=1&&usqp=mq331AQFKAGwASA
%3D#aoh=15972221278724&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F
%2Fhellosehat.com%2Fkesehatan%2Fpenyakit%2Fgastroenteritis-adalah-flu-perut
%2
(https://www.alomedika.com/penyakit/gastroentero-
hepatologi/gastroenteritis/diagnosis#:~:text=Pemeriksaan%20penunjang%20pada
%20gastroenteritis%20ditujukan,maupun%20CT%20scan%20apabila%20diperlukan.)
https://www.alomedika.com/penyakit/gastroentero-
hepatologi/gastroenteritis/penatalaksanaan-diare
6. Tuliskan hasil pengkajian pada pasien Gastroenteritis !
Keluhan utama
1. Sakit perut
5. Mual
6. Sakit kepala
A : Diare
P : Rencana Tindakan
1. Identifikasi penyebab diare
2. Monitor warna,volume,frekuensi,dan
konsistensi tinja
3. Monitor jumlah pengeluaran diare
Rencana Terapeutik
1. Berikan asupan cairan oral
2. Ambil sampel fases (jika perlu)
3. Anjurkan menghindari makanan
pembentuk gas,pedas dan mengandung
laktosa
Diagnosa Keperawatan Evaluasi Keperawatan
Rencana Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat pengeras
fases
2 . Defisit nutrisi b.d faktor psikologis S : Pasien mengatakan tidak nafsu makan
(keengganan untuk makan)
O : Pasien terlihat lemas
A : Defisit nutrisi
P : Rencana Tindakan
1. Mengidentifikasi makanan yang disuka
2. Melakukan oral hygien sebelum makan
(jika perlu)
3. Berikan suplemen makan jika perlu