Anda di halaman 1dari 14

GANGGUAN SIRKULASI

Pj mata kuliah

Al Murhan,SKM.,M.Kes

NIP.196601071989031006

PENGAJAR

1. Al Murhan,SKM.,M.Kes
2. Kodri, SKp.,M.Kes
3. Giri Udani, SKp.,M.Kes
4. Gustop Amatiria, SKp.,M.Kes

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

TAHUN 2019/2020

10
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat
pada waktunya. Dalam makalah ini membahas mengenai “GANGGUAN
PEREDARAN”.
Dalam menyelesaikan makalah ini, banyak tantangan dan hambatan yang penulis
lalui. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh sebab
itu, penulis meminta pembaca untuk memberikan kritik dansa rannya yang dapat
membangun. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
menyempurnakan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan menfaat bagi kita sekalian.

Bandar Lampung, 17 maret 2020

Penulis

9
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR......................................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
BAB II Pembahasan ........................................................................................... 2
1. Penyakit edema.............................................................................................. 2
2. Penyakit perdarhan..........................................................................................3
3. Penyakit trombosis..........................................................................................5
4. Penyakit emboli...............................................................................................6

5. Penyakit aterosklerosis....................................................................................7

6. Penyakit iskemia..............................................................................................8

7. Penyakit infark................................................................................................9

BAB III PENUTUP..........................................................................................11


A. Kesimpulan ..................................................................................................11
B. Saran..............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................12

10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gangguan sirkulasi darah adalah kondisi ketidaklancaran peredaran darah seseorang
akibat gangguan pada jantung dan pembuluh darah. Beberapa faktor penyebab gangguan
sirkulasi darah yaitu: terdapatnya plak atheromatus, kekentalan darah yang tinggi dan
berkurangnya elastisitas dinding pembuluh darah.
Adapun kelompok yang mempunyai risiko mendapatkan gangguan sirkulasi darah yaitu:
1. Riwayat keluarga dengan penyakit sirkulasi darah.
2. Penderita kolesterol tinggi.
3. Sering stres.
4. Penderita hipertensi.
5. Obesitas.
6. Penderita diabetes mellitus.
7. Merokok dan minum alkhohol.
8. Jarang berolahraga.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu kongesti (hiperemia) ?
2. Apa itu edema/oedem?
3. Apa itu perdarahan (hemorhagi)?
4. Apa itu trombosis?
5. Apa itu emboli?
6. Apa itu aterosklerosis?
7. Apa itu iskemia?
8. Apa itu infark?

9
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KONGESTI (HIPEREMIA)

Hiperemia adalah suatu keadaan dimana terdapat darah secara berlebihan didalam
pembuluhdarah atau keadaan yang disertai meningkatnya volume darah dalam pembuluh
darah yang melebar. Pada dasarnya terdapat dua mekanisme dimana hiperemi dapat timbul :

1. Kenaikan jumlah darah yang mengalir ke daerah atau


2. Penurunan jumlah darah yang mengalir dari daerah
Berdasarkan jenisnya hyperemia dibagi :
1. Hiperemi Aktif : terjadi oleh karena aliran darah ke dalam daerah bertambah atau
lebihbanyak darah mengalir ke dalam daerah itu dari biasanya. Hal ini terjadi karena
adanyadilatasi arteriol atau kapiler yang bekerja sebagai katup yang mengatur aliran
ke dalammikrosirkulasi lokal, akibat terangsangnya syaraf vasodilator atau
kelumpuhanvasokonstriktornya. Contoh . hyperemia pada radang akut, warna merah
pada wajah, yangtimbul akibat respon terhadap stimulus neurogenik.
2. Hiperemia pasif :Disini tidak menyangkut kenaikan jumlah darah yang mengalir ke
suatudaerah, tetapi lebih merupakan gangguan aliran darah dari daerah itu. Hal ini
terjadi karena jumlah darah vena atau aliran darah vena berkurang atau terjadi
gangguanpengosongandarah vena.Contoh. Pada pemasangan torniket, penekanan
aliran vena oleh tumor, atau obstrukssipada lumen karena thrombosis.

Hiperemia pasif dibagi berdasarkan perlangsungannya :


1. Hiperemia pasif akut : berlangsung relatif dalam waktu singkat dan tidak adapengaruh
dari jaringan yang terkena
2. Hiperemia pasif kronik : perlangsungannya lama dan daapat terjadi perubahan-
perubahan yang permanen pada jaringan (hipoksia, atrofi, nekrosis).
2.EDEMA/OEDEM
Edema adalah penimbunan cairan (Eksudat atau Transudat) secara berlebihan di dalam
sel,diantara sel-sel dan didalam rongga-rongga tubuh.
1. Efusi : jika penimbunan cairan dalam rongga (efusi perikardium, efusi pleura)
2. Asites : jika penimbunan cairan dalam rongga peritoneum
3. Anasarka : penimbunan cairan umum yang massif 

10
Etiologi dan Patogenesis
Timbulnya edema dapat diterangkan dengan mempertimbangkan berbagai gaya yang
normalmengatur pertukaran cairan melalui dinding pembuluh. Faktor-faktor lokal dan
sistemik yang berperanan :
1. Kenaikan Tekanan hidrostatik dalam mikrosirkulasi memaksa cairan masuk ke
dalamruang interstitial tubuh.
2. Kenaikan Permeabilitas dinding pembuluh memungkinkan molekul-
molekulbesar(protein) lolos dari pembuluh dan secara osmotic cairan akan
menyertainya.
3. Obstruksi/ penyumbatan dari saluran limfe menyebabkan jalan keluar cairan hilang
yangmenyebabkan penimbunan cairan (limfedema).
4. Penurunan konsentrasi protein (Hipoproteinemia), mis : Sindrom Nefrotik dan
penyakithati lanjut

2.3 PERDARAHAN (HEMORHAGI)


Perdarahan adalah keluarnya darah dari system kardiovaskuler, disertai penimbunan
dalam jaringan atau ruang tubuh atau disertai keluarnya darah dari tubuh.perdarahan dapat
terjadipada kapiler, vena, arteri atau jantung.Istilah-istilah dalam perdarahan mempunyai
nama sesuai lokasi perdarahan :
1. Hematoma (penimbunan darah pada jaringan, sering menonjol seperti suatu tumor)
2. Hemoperikardium (perdarahan dalam ruang jantung)
3. Hemototoraks (perdarahan dalam ruang pleura)
4. Hemoperitoneum
5. Hematosalping (perdarahan dalam tuba fallopi)
6. Hemarthros (perdarahan dalam rongga sendi)
Tempat terjadinya perdarahan
1. Kulit, dapat berupa:
 Petekie (bercak perdarahan/kecil pada permukaan kulit/mukosa/organ)yang
terjadisecara spontan, biasanya pada kapiler
 Ekimosis (bercak perdarahan yang lebih besar dari petekie)
 Purpura (bercak perdarahan yang tersebar luas, besarnya antara petekie dan ekimosis)

9
2. Mukosa
3. Serosa
4. Selaput rongga sendi
  
Etiologi Perdarahan
Penyebab perdarahan yang paling sering dijumpai adalah
1. hilangnya integritas dinding pembuluh darah, yang memungkinkan darah keluar
2. Kerusakan pembuluh darah.
3. Trauma
4. Kelainan mekanisme hemostasis (trombositopenia)
5. Defisiensi dari faktor-faktor pembekuan darah (penyakit hati, hemofilia)
6. Toksin, dapat berupa zat kimia, racun ular, infeksi

Akibat Perdarahan
a. Perdarahan lokal : ini berkaitan dengan adanya darah yang keluar dari pembuluh
dalam jaringan dan dapat berkisar dari yang ringan sampai mematikan, tergantung
lokasiperdarahan, bila lokasinya tidak vital maka tidak terlalu mempunyai arti tetapi
bila terdapatdi tempat yang salah walaupun volumenya kecil dapat menimbulkan
kematian :
a. Memar (paling ringan) : warna biru pada memar berkaitan dengan adanya sel-
seldarah merah yang keluar dan terkumpul dalam jaringan.
b. Otak : mengganggu fungsi otak sehingga dapat terjadi kelumpuhan
sampaimenimbulkan kematianc.
c. Pada cabang-cabang trakeobronkial : penderita dapat tercekikd.
d. Pada kantong perikardium : tekanan di dalam kantong meninggi dengan cepat
waktudarah tertimbun sehingga pengisian diastolik jantung terganggu
menimbulkankematian akibat tamponade jantung.
e. Pada rongga pleura : mengakibatkan volume paru mengecil.

b. Perdarahan sistemik : kehilangan darah berkaitan langsung dengan volume darah


yangkeluar dari pembuluh, tergantung dari cepat dan banyaknya perdarahan apakah akut
ataukronis :
a. trauma massif : Jika sebagian besar dari volume yang bersirkulasi hilang
makapenderita dapat meninggal dengan perdarahan.

10
b. Perdarahan interna : perdarahan yang tidak kelihatan keluar hanya terkumpul
dalamrongga tubuh.
c. Pada kehilangan volume darah yang banyak dan cepat dapat menimbulkan syok
olehkarena perfusi dan oksigenasi yang tidak memadai pada jaringan-jaringan
tubuh.
d. Pada kehilangan kronis, sedikit demi sedikit dan berulang atau terus menerus
akanmengakibatkan anemi, ( penderita tukak lambung, tumor ganas yang
disertaiperdarahan pada penderita hemorroid/wasir).
 
3.4 TROMBOSIS
Trombosis adalah proses proses pembentukan bekuan darah atau koagulum dalam sistem
Vaskuler (pembuluh darah atau jantung) pada manusia. Trombosis ini memiliki nilai
pentingdalam kasus perdarahan. Koagulum darah (thrombus) adalah suatu massa yang
tersusun dariunsur-unsur darah didalam pembuluh darah. Thrombus dapat merupakan
sumbatanhemostatis yang efektif yang terbukti membahayakan.
Etiologi Trombus
Ada tiga keadaan dasar yang menyebabkan terbentuknya bekuan (trombus):
1. Kelainan dinding dan lapisan pembuluh darah/ perubahan pada permukaan
endotelpembuluh darah :Aterosklerosis (penyakit pada lapisan dan dinding atreri yang
menyebabkantidak rata dan menebal. Arteri darah merupakan aliran tekanan
tinggidengan kecepatan tinggi, berdinding agak tebal dan tidak mudah
berubahbentuk)Poliarteritis nodosaTrombophlebitis2.
2. Kelainan aliran darah/perubahan pada aliran darah :Bila aliran darah berubah,
misalnya menjadi lambat maka trombosit akan menepisehingga mudah melekat pada
dinding pembuluh darah. Perubahan ini lebih seringterjadi pada Vena/flebotrombosis
(aliran darah vena merupakan aliran bertekananrendah dan kecepatannya relatif
rendah dan dindingnya tipis, sehingga mudahberubah bentuk) . Trombus sering terjadi
pada : Varices dan vena yang terbendungakibat penekanan tumor.
3. Peningkatan daya koagulasi darah/ perubahan pada konstitusi darah :Perubahan dalam
jumlah dan sifat trombosit dapat mempermudah trombosis olehkarena terjadi
hiperkoagulasi sehingga trombosit mudahg melekat :Infark paruTumor ganas
(terbentuk tromboplastin)Trombophlebitis.

Akibat Trombus :

9
1. Pada Trombosis Arteri : Jika arteri tersumbat oleh thrombus maka jaringan
yangdisuplai oleh arteri itu akan kehilangan suplai darah yang menyebabkan
kelainanfungsi jaringan sampai kematian.
2. Pada Trombosis Vena : akibat dari trombus vena agak berlainan, karena sistem
venamempunyai saluran anastomosis sehingga Jika salah satu vena tersumbat,
makadarah masih bisa menemukan jalan kembali ke jantung melalui saluran tadi.
Hanya jika vena yang sangat besar yang tersumbat barulah timbul gangguan lokal.

2.5EMBOLI
Emboli yaitu suatu benda asing yang tersangkut pada suatu tempat dalam sirkulasi darah.
Prosesnya disebut Embolisme. Emboli dapat berasal dari trombus (tromboemboli)
dalam jantung, Trombus dalam vena dan trombus dalam arteri.Embolus dapat berupa :
a. Benda padat yang berasal dari trombus, sel kanker ataupun dari kelompok bakteri
dan jaringan
b. Benda cair yang berasal dari zat lemak maupun cairan amnion ataupun benda
asingyang disuntikkan ke dalam sistim kardiovaskular
c. Benda gas, dapat berasal dari udara, nitrogen dan CO2
Patogenesis, Perjalanan dan Akibat Emboli

Emboli dalam tubuh terutama berasal dari trombus vena (v. profunda) yang terlepas
danterbawa aliran darah masuk ke Vena Cava kemudian ke jantung kanan. Darah
meninggalkanventrikel kanan ke cabang utama arteri pulmonalis lalu ke cabang arteri
pulmonalis kanan dankiri sampai ke pembuluh darah yang lebih kecil. Karena keadaan
antomis ini maka emboli yangberasal dari trombus vena berakhir sebagai
emboli arteri pulmonalis.
Emboli yang menyangkut sirkulasi arterial berasal dari bagian kiri sistem sirkulasi. Emboli
arteripaling sering ditemukan berasal dari trombus intrakardium atau dari thrombus mural
dalamaorta.Gelembung gas pada berbagai keadaan dapat menjadi emboli, keadaan ini
dinamakan penyakit Caisson, yang timbul jika seseorang hidup dibawah tekanan atmosfir
yang meningkat sepertidalam perlengkapan menyelam dibawah air karena makin banyak gas
atmosfir yang terlarutdalam darah dan gelembung tersebut tersangkut dalam mikrosirkulasi,
juga dapat vterjadi padakesalahan infuse IV atau pemasangan kateterAkibat-akibat embolus
tergantung pada besar dan , jenis embolus, pembuluh darah yangterkena serta ada tidaknya
kolateral,

10
contoh : Bila terjadi sumbatan terutama bila trombus yang besar sebagai emboli maka dapat
menimbulkan kematian mendadak, insufisiensi pembuluh koroner, myocard infark dan
anoksia otak Sebaliknya emboli pada pembuluh darah nyang lebih kecil (emboli
arteripulmonalis) dapat 
 tanpa gejala, perdarahan paru-paru akibat kerusakan vaskuler, atau nekrosis sebagian paru-
paru.
 Ada penyebaran sel tumor ganas yang terbawa oleh limfe
 Embolus dapat menyebabkan sarang-sarang infeksi baru

Pembagian embolus berdasarkan asalnya :


1. Embolus Vena
2. Emboli Arteri3.
3. Arteri lemak: terdiri dari butir lemak , cenderung terbentuk di dalam sirkulasi
setelahtrauma (trauma tulang atau trauma jaringan lemak).
4. Emboli Cairan amnion
5. Emboli gas (jarang)

2.6 ATEROSKLEROSIS
Keadaan dimana pembuluh arteri mengalami penebalan dan atau pengerasan
dindingAda tiga keadaan yang tercakup :
1. Sklerosis Monckeberg : menyangkut pengendapan garam-garam kalsium
dalamdinding muskuler arteri berukuran sedang. Bentuk ini secara klinis tidak
pentingkarena endotel pembuluh tidak kasar dan lumennya tidak menyempit.
2. Arteriosklerosis : suatu keadaan dimana terjadi gangguan pada pembuluh arteriyang
mengakibatkan penebalan dan/pengerasan dinding arteri/atreriol. Keadaan inisering
terlihat pada penderita Tekanan Darah Tinggi dan juga berhubungan denganketuaan
3. Aterosklerosis : Merupakan penyakit yang melibatkan aorta, cabang-cabangnya
yangbesar dan arteri ukuran sedang. Aterosklerosis ini tidak melibatkan arteriol dan
jugatidak melibatkan sirkulasi vena.

Faktor yang menyokong perkembangan aterosklerosis :


1. Faktor genetik tertentu
2. Kolesterol tinggi
3. Diabetes Mellitus

9
4. Hipertensi
5. Merokok

2.7 ISKEMIA
Iskemia adalah keadaan kekurangan darah/suplai darah yang tidak memadai ke suatu
daerahakibat perbekalan darah berkurang. Setiap hal yang mempengaruhi aliran darah
dapatmenimbulkan iskemia jaringan. Dapat terjadi secara mendadak ataupun perlahan-lahan.
Iskemimendadak biasanya terjadi karena thrombosis atau embolisme. Akibat iskemi yang
palingekstrim bila tidak ada kolateral ataupun hambatan pembentukan kolateral maka
sebagian atauseluruh organ tubuh yang disuplai itu akan mengalami kematian
jaringan/nekrosis. Nekrosisiskemik ini dinamakan infark. sedangkan iskemi yang perlahan-
lahan dan berlangsung lamadapat mengakibatkan atropi/penyusutan jaringan, biasanya
diakibatkan karena aterosklerosis.
a. Iskemi dapat terjadi pada keadaan-keadaan antara lain :
a. Trombosis
b. Embolisme
c. Aterosklerosis
d. Spasme arteri
e. Tekanan dari luar pembuluh darah atau torsi
f. Sebab-sebab sistemik karena tingkat perfusi dalam jaringan rendah mis :
g. Payah jantung yang berat
h. Syok yang lamab.
i. Dampak dari iskemi tergantung dari :
j. Intensitas iskemianya
k. Kecepatan timbulnya, mendadak atau perlahan-lahan
l. Kebutuhan metabolik dari jaringan itu
m. Organ/jaringan yang terkena
n. Ada tidaknya susunan kolateral

2.8 INFARK

10
Infark adalah nekrosis iskemi setempat. Penyebabnya antara lain karena sumbatan
arterimaupun vena yang tidak selalu terbentu total. Hal ini dapat pula terjadi pada
aterosklerosiskoroner, meskipun hanya terjadi insufisiensi namun dapat terjadi infark
miokard.Apakah daerah iskemik benar-benar menjadi infark atau tidak bergantung pada
berbagai factorlocal dan sistemik. Misalnya derajat penyumbatan arteri akan lebih mudah
ditoleransi jikaberlangsung lambat, jika kebutuhan metabolism jaringan rendah, dan njika
terdapat sirkulasikolateral (yaitu suplai tambahan pada daerah yang terlibat oleh cabang-
cabang arteri yang
berdekatan). Selain itu apapun penyebabnya pengaruh iskemia akan menjadi lebih buruk
jikaoksigen yang diangkut darah berkurang.
Macam-macam infark :
1. Infark anemik (pucat), dapat terjadi pada alat tubuh yang padat, seperti ginjal
ataupunJantung
2. Infark hemorhagik, terjadi pada alat tubuh yang mempunyai jaringan linggar,
sepertiparu-paru, usus, hati
3. Infark dapat anemik maupun hemorhagik, misalnya pada otak yang lambat
launmelunak dan menjadi cair sehingga menimbulkan lubang dalam jaringan.
Patogenesis terjadinya Infark
Setelah terjadi oklusi pembuluh, baik arteri maupun vena akan terjadi hiperemi.
Setelahberlangsung beberapa jam stagnasi darah menyebabkan timbulnya oedem dan
perdarahan.Setelah 24 jam pada alat tubuh yang padat (jantung dan ginjal) akan tampak
pucat, saedangkanpada alat tubuh yang terdiri dari jaringan longgar (paru dan limpa) jaringan
yang terkena tetaphemorhagik sehingga berwarna merah. Setelah beberapa hari, untuk infark
pucat akan nampakkuning putih, berbatas tegas sedangkan infark merah tidak berubah
banyak. Perbatasan daerahinfark dan jaringan normal tidak nyata karena oedem, hiperemi dan
perdarahan. Setelahbeberapa hari sampai beberapa minggu, bagian yang terkena akan
mengalami fibrosis mulaidari tepi ke pusat nekrosis sehingga infark diganti oleh jaringan
parut yang pucat. Bagian pucatkadang-kadang dapat mencair karena proses lisis yang bila
luas akan membentuk kista, danakhirnya cairan diresorbsi diganti oleh jaringan padat.
Akibat Infark
1. Rasa nyeri karena iritasi pada syaraf atau karena radang pada permukaan serosa2.
2. Kadang-kadang demam dan lekositosis karena nekrosis
3. Pada infark paru terjadi hemoptisis
4. Pada infark ginjal terjadi hematuri

9
5. Pada infark miokard dapat terjadi rupture ataupun syok cardial
6. Bila tejadi pada jaringan otak dapat terjadi aphasia, kelumpuhan, buta dan kesadaran
menurun.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Gangguan sirkulasi darah adalah kondisi ketidaklancaran peredaran darah seseorang
akibat gangguan pada jantung dan pembuluh darah. Beberapa faktor penyebab
gangguan sirkulasi darah yaitu: terdapatnya plak atheromatus, kekentalan darah yang
tinggi dan berkurangnya elastisitas dinding pembuluh darah. Beberapa gangguan
dapat menghambat sirkulasi darah seperti kondisi berikut ini: trombosis, embolus,
infark, perdarahan, syok dan kongesti/bendungan.

3.2 Saran
Penilis tentunya masih menyadari jika makalah diatasmasih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman dengan banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Patologi-
Keperawatan-Komprehensif.pdf

http://risjanandi.blogspot.com/2013/03/gangguan-sirkulasi.html

10
9

Anda mungkin juga menyukai