Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1 TENTANG:


ASKEP HIPERTENSI
ASKEP ANEMIA
ASKEP PEMBULUH DARAH

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 5

PRETY APMILIA
NILSI EFIQRI SHANDA
ARFAN SEPTIAN

DOSEN PEMBIMBING:
Ns. EFRIN SYAFRINA, M.Kep

AKADEMI KEPERAWATAN BINA INSANI SAKTI


KOTA SUNGAI PENUH
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami dengan judul
“keperawatan medikal bedah 1”.
Dalam menyusun makalah ini, kami banyak menemui kesulitan dan hambatan
sehingga kami tidak terlepas dari segala bantuan, arahan, dorongan semangat dari berbagai
pihak.Dan akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini.Oleh karena itu kami ingin
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
berbagai pihak yang telah membantu kami yang tidak dapat kami sebutkan satu
persatu.Terima kasih atas kesabaran dan keikhlasannya dalam memberikan masukan,
motivasi dan bimbingan selama penyusunan makalah ini.
Segala kemampuan dan daya upaya telah kami usahakan semaksimal mungkin,
namun kami menyadari bahwa kami selaku penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan.Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca.Penulis berharap semoga hasil makalah ini memberikan
manfaat bagi kita semua, Amin.
Sungai Penuh,   september 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................i

KATA PENGANTAR..................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.............................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3

2.1 Askep Hipertensi.................................................................................


2.2 Askep Anemia.....................................................................................
2.3 Askep Pembuluh Darah.....................................................................2

BAB III PENUTUP ........................................................................................


3.1 Kesimpulan..........................................................................................

3.2 Saran....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Asuhan Keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang langsung diberikan kepada klien pada berbagai tatanan pelayanan
kesehatan, dalam upaya pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia (KDM), dengan
menggunakan metodologi proses keperawatan dan berpedoman pada standar
keperawatan,dilandasi kode etik dan etika keperawatan, dalam lingkup wewenang serta
tanggung jawab keperawatan. (DPP PPNI, 1999).
Asuhan Keperawatan adalah merupakan proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang diberikan secara langsung kepada klien / pasien di berbagai tatanan
pelayanan kesehatan. Dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan sebagai suatu
profesi yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, bersifat humanistic,dan berdasarkan
pada kebutuhan objektif klien untuk mengatasi masalah yang dihadapi klien.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara membuat askep hipertensi?
2. Bagaimana cara membuat askep anemia?
3. Bagaimana cara membuah askep pembuluh darah?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui cara membuat askep hipertensi
2. Mengetahui cara membuat askep anemia
3. Mengetahui cara membuat askep pembuluh darah
LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMBULUH DARAH

A.DEFINISI

Gangguan pada sistem peredaran darah manusia adalah kelainan atau penyakit yang
terjadi pada system peredaran atau sirkulasi darah manusia baik yang di sebabkan oleh faktor
internal maupun eksternal .

Pembuluh darah adalah bagian dari system sirkulasi yang mengangkut darah ke seluruh
tubuh.ada tiga jenis pembuluh darah,yaitu arteri yang berfungsi membawa darah dari
jantung,kapiler yang berfungsi sebagai tempat pertukkaran sebenar nya air dan bahan kimia
antara darah dan jaringan dan vena ,yang membawa darah dari kapiiler kembali ke jantung
.pembuluh darah terbesar adalah aorta .pembulluh darah pada manusia di bedakan menjadi 2
macam ,yaitu arteri dan vena .

Gangguan pembuluh darah umumnya mengacu pada penyempitan ,pengerasan atau


pembesaran arteri dan vena . hal ini sering terjadi karena penumpukan timbunan lemak di
lumen pembuluh darah atau infeksi pada dinding pembuluh darah.

B.KLAFIKASI

1) Tekanan darah tinggi (hipertensi) salah satu gangguan pada system peredaran darah
yang paling umum terjadi adalah tekanan darah tinggi.
2) Aterosklerosis
3) Serangan jantung
4) Iskemia
5) Stroke.

C.ETIOLOGI

Penyakit arteri umumnya disebabkan karena penyempitan pembuluh darah, oleh plak
dibuat dari lemak dan kolesterol selama jangka waktu yang panjang. Lemak jenuh ditemukan
dalam makanan digoreng dan junk masuk dan berkumpul pada dinding pembuluh darah,
akhirnya memblokir jalan bagi aliran darah. Riwayat keluarga, usia, jenis kelamin, dll
meningkatkan kemungkinan mendapatkan penyakit pembuluh darah. Orang-orang di atas
usia 45 atau yang memiliki anggota keluarga dengan  jantung seperti penyakit pembuluh
darah atau beresiko lebih besar tertular penyakit ini. Selain itu, kondisi tertentu seperti
diabetes, merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, obesitas dan gaya hidup dapat
menyebabkan masalah pembuluh darah.

D.PATOFISIOLOGI
Sistem kardiovaskuler bekerja secara terus menerus dan pada kebanayakan kasus, secara
efisien.tapi masalah dapat muncul ketika aliran darah berkurang atau tersumbat . bila
pembuluh darah ke jantung tersumbat total, jantung tidak mendapatkan oksigen secara cukup
dan suatu serangan jantung dapat terjadi . hal ini dapat berakibat fatal , dan oada
kenyataannya, menghasilkan jumlah jutaan kematian setiap tahun, membuat penyakit
kardiovaskuler adalah penyebab utama kematian di amerika serikat.

E.MANIFESTASI KLINIK
Gejala yang umum nya dialami penderita penyakit arteri perifer adalah:

1) Keram pada otot pinggang,paha,atau betis setelah melakukan aktivitas tertentu.


2) Luka terbuka pada kaki yang tidak kunjung sembuh
3) Otot kaki mengecil
4) Pertumbuhan kuku kaki yang rapuh dan lambat
5) Kaki terasa kebas atau lemah
6) Bulu kaki rontok atau tumbuh lebih lambat
7) Denyut nadi kaki tidak teraba atau terasa lemah

Tanda – tanda yang menunjukkan anda mengalami menyumbatan pada ppembuluh arteri.
1. Disfungsi Ereksi
Ketika pria tak mampu ereksi,bisa jadi itu tanda pembuluh arteri tersumbat di
panggul sebelum serangan jantung terjadi
2. Kebotakan
Kebotakan di bagian mahkota kepala di duga berkaitan erat dengan gejala
penyakit jantung koroner .
3. Lipatan Telinga
Munculnya lipatan itu adalah akibat dari sirkulasi dalam tubuh yang
buruk,termasuk pembuluh ateri di jatung .
4. Nyeri Pada Kaki
Kondisi ini dikenal sebagai klaudikasio atau penyumbatan pembuluh arteri di
kaki.

F.KOMPLIKASI
Penyakit komplikasi ini bisa timbul akibat hipertensi
1) Stroke adalah kematian jaringan otak yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan
oksigen ke otak.Tekanan darah yang terlalu tiggi dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh
darah di otak.
2) Gagal ginjal banyak terjadi karena hipertensi.”berdasarkan data dari
Indonesian Renal Registy (IRL) tahun 2013,penyebab utama kasus gagal ginjal di Indonesia
ternyata adalah penyakit hipertensi,beda dengan kasus gagal ginjal di dunia yang faktor
utamanya adalah diabetes.
3) Gagal jantung dapat terjadi akibat tekanan darah yang terlalu tinggi, sehingga memaksa
otot jantung bekerja lebih berat untuk memompa darah dan menyababkan pembesaran otot
jantung kiri. Akibatnya jantung mengalami gagal fungsi.

G.PENATALAKSANAAN
Penghentian kebiasaan merokok secara mutlak merupakan tatalaksana satu satunya yang
telah terbukti untuk mencegah gangguan pembuluh darah. Mengurangi jumlah rokok menjadi
1 sampai 2 batang per hari, mengganti rokok dengan permen tembakau atau pengganti nikotin
dapat menyebabkan penyakit ini tetap aktif.Tidak ada pengobatan atau pembedahan yang
efektif untuk gangguan ini.Penderita harus berhenti merokok untuk mengurangi gejala gejala
yang di keluhkan.

H.PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan diagnostic adalah penilaian klinis tentang respon individu,keluarga dan
komunikan terhadap suatu masalah kesehatan dan proses kehidupan aktual maupun potensia.

I.ASUHAN KEPERAWATAN

a) Pengkajian
1.Nama , umur, jenis kelamin, alamat, agama, pendidikan, status, suku bangsa, no.register,
tanggal masuk rumah sakit, dan diagnose medis
2. Keluhan utama

3. Riwayat penyakit
a) Riwayat penyakit sekarang
b) Riwayat penyakit dulu
c) Riwayat penyakit keluarga

4. Pemeriksaan fisik
a) Tekanan darah
b) Nadi
c) Suhu
d) Pernafasan
e) Bunyi jantung
f) BB
g) TB

5. Keadaan umum pasien

6. Pemeriksaan head to toe


Pemeriksaaan yang dilakukan dari ujung rambut sampai ujung kaki ( kepala, wajah,
leher, hidung, telinga, dada, punggung) serta pemeriksaan ekstramitas atas dan ekstramitas
bawah.

b) Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan penyumbatan pembuluh darah arteri
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keram pada otot pinggang, paha, dan betis
setelah melakukan aktivitas tertentu
3. Ansietas berhubungan dengan pertumbuhan kuku kaki yang rapuh dan lambat
C. Intervensi

No Dx NOC NIC
Keperawatan
1. Nyeri akut Tujuan : 1.lakukan pengkajian nyeri
berhubungan dengan Nyeri yang dialami secara konverensif yang meliputi
penyumbatan pasien bisa berkurang lokasi, karakteristik, durasi,
pembuluh darah Kh : frekuensi, kualitas, intensitas
arteri 1.nyeri yang dialami atau berat nya nyeri dan faktor
pasien bisa berkurang pencetus.
2. pasien bisa 2. observasi adanya petunjuk
menyebutkan penyebab, non verbal mengenai ketidak
dan cara mengatasi nyamanan terutama pada mereka
nyeri yang tidak dapat berkomunikasi
3. pasien bisa secara efektif.
mempraktekkan cara 3. pastikan perawatan analgesic
mengurangi nyeri bagi pasien dilakukan dengan
pemantauan yang ketat .
4. gali pengetahuan dan
kepercayaan pasien mengenai
nyeri .
5. ajarkan pasien teknik untuk
mengurangi nyeri
6. berikan informasi mengenai
nyeri, seperti penyebab nyeri,
berapa lama nyeri akan di
rasakan, dan antisipasi dari
ketidak nyamanan akibat nyeri.

2 Intoleransi aktivitas Tujuan : 1.monitor tingkat toleransi


berhubungan dengan Pasien bisa melakukan aktivitas
keram pada otot aktifitas sebagaimana 2. monitor keleahan fisik dan
pinggang, paha, dan biasanya emosional
betis setelah Kh : 3. lakukan latihan rentang gerak
melakukan aktivitas 1.Pasien bisa pasif dan aktif
tertentu melakukan aktifitas 4. anjurkan tirah baring
fisik secara mandiri 5. kolabirasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan
asupan makanan
6. anjurkan pasien latihan sesuai
toleransi.
3 Ansietas Tujuan : 1.gunakan pendekatan yang
berhubungan dengan Pasien tidak cemas lagi menenangkan
pertumbuhan kuku dengan kondisinya 2. nyatakan dengan jelas harapan
kaki yang rapuh dan Kh : terhadap pelaku pasien.
lambat 1.Pasein bisa 3. jelaskan semua prosedur dan
mengontrol kecemasan apa yang dirasakan selama
2. pasien bisa prosedur.
menggunakan teknik 4. pahami perspektif pasien
relaksasi untuk terhadap situasi nyeri.
mengurangi nyeri 5. temani pasien untuk
memberikan keamanan dan
mengurangi takut
6. dorong keluarga untuk
menemani pasien .

D. IMPLEMENTASI
Implementasi merupakan tindakan keperawatan yang sudah direncanakan ke dalam repra.
Tindakan keperawatan mencangkup kolaborasi dan tindakan independen /mandiri adalah
aktivitas perawat yang di dasarkan pada kesimpulan sendiri bukan merupakan petunjuk
/perintah dari petugas kesehatan yang lain.

E. EVALUASI
Evaluasi adalah perbandingan yang sistematik dan terencana tentang kesehatan klien dengan
tujuan yang telah di tetapkan, di lakukan dengan cara bersinabungan dengan melibatkan klien
dengan tenaga kesehatan lainnya .

Evaluasi merupakan langkah proses keperawatan yang memungkinkan perawat untuk


menentukan apakah intervensi keperawatan telah berhasil meningkatkan kondisi pasien.

DAFTAR PUSTAKA
Adib, 4. (2009). Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi , Jantung dan
Stroke.
Edisi I, Yogyakarta: CV.dianloka
Gleadle, B. (2009).  Anamesis dan Pemeriksaan Fisik . Jakarta: Erlangga.
Muttaqin,A,(2009) Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Kardiovaskuler . Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai