Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN

KEBUTUHAN KARDIOVASKULER
(GANGGUAN PEMBULUH DARAH PERIFER)

Disusun Oleh :
Kelompok 5
Feny Meilinda
Putri Ari Handira
Rizal Efendi
Dosen : Ns. Alfian S. Kep., M.Kep

UNIVERSITAS SAMAWA
FAKULTAS KESEHATAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehdirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat serta anugrah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan dengan baik dan dalam bentuk yang
sederhana. Semoga makalah ini dapat di pergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca mengenai pengetahuan dasar kesehatan.
Harapan kami semoga makalah ini menambah pengetahuan dan pengelaman bagi
para pembaca , walaupun saya akui masih banyak kekuarngan dalam penyajian makalah ini
karena ilmu yang saya miliki masih sangat kurang.
Akhir kata, kami sampaikan terimah kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam menyusun makalah ini, dari awal samapai akhir hingga menjadi sebuah
makalah.Kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk pembuatan
makalah berikutnya, terima kasih.

Sumbawa, Oktober 2021


LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
GANGGUAN PEMBULUH DARAH PERIFER

Disahkan Pada :
Tanggal : 22 Oktober 2021
Hari : Jumat

Dosen Pembina :

Ns. Alfian S. Kep., M.Kep


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………..1
C. Tujuan …………………………………………..……………..1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………2
A. Definisi……………………………….....………………………9
B. Etiologi...................... ………………………………………….10
C. Patofisiologi................. ……………….………………………..11
D. Pemeriksaan penunjang....... ………….……………………….12
E. Komplikasi…………………………….....…………………….13
F. Tanda dan gejala.........................................................................14
BAB III Tinjauan Kasus ……………........……………………………15
A. Pengkajian ……………………………………………………..15
B. Diagnosa Keperawatan…………………………………………15
C. Intervensi Keperawatan...............................................................15
D. Impelementasi Keperawatan........................................................15
E. Evaluasi........................................................................................15
BAB 1V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................16
B. Saran...........................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembuluh darah perifer adalah Suatu penyakit dimana terganggunya atau
tersumbatnya aliran darah dari atau ke jaringan organ. Sumbatan itu disebabkan oleh
plak yang terbentuk di arteri yang membawa darah ke seluruh anggota tubuh. Plak ini
terdiri atas lemak, kalsium, jaringan fibrosa dan zat lain didalam darah.
(Prasetyo.2003)
Menurut Fran (2004) ,Peripheral Artery Disease (PAD) adalah semua penyakit
yang menyangkut sindrome arterial non koroner yang disebabkan oleh klainan
struktur dan fungsi arterial yang mengaliri otak organ viseral dan keempat
ekstremitas.
B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian pembuluh darah perifer (Hipertensi) ?
2) Apa etiologi dari pembuluh darah perifer?
3) Bagaimana patofisiologi pembuluh darah perifer?
4) Apa saja pemeriksaan penunjang?
5) Apa saja komplikas pembuluh darah perifer?
6) Apa saja tanda dan gejala pembuluh darah perifer?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah mampu mendeskripsikan Asuhan Keperawatan
dengan Gangguan Pembuluh darah perifer meliputi pengkajian, diagnosa
keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi keperawatan.

D. Manfaat
Agar kita mengetahui tentang Pembuluh darag perifer dan penanganannya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertain Pembuluh darah perifer


Pembuluh darah perifer atau (PAD) adalah suatu penyakit
dimanaterganggunya atau tersumbatnya aliran darah dari atau ke jaringan
organ.Sumbatan itu disebabkan oleh plak yang terbentuk di arteri yang
membawadarah ke seluruh anggota tubuh. Plak ini terdiri atas lemak, kalsium,
jaringanfibrosa dan zat lain di dalam darah (Prasetyo, 2003).Menurut Fran (2004).
Menurut Fran (2004), Peripheral Artery Disease (PAD) adalah semua penyakit
yang menyangkut sindrome arterial non koroner yang disebabkanoleh kelainan
struktur dan fungsi arterial yang mengaliri otak, organ viseraldan keempat
ekstremitas.
B. Etiologi
PAD umunya akibat aterosklerosisyaitu terbentuknya plak pada pembuluh
darah yang membentuk blok sehingga mempersempet dan melemahkan pembuluh
darah.
Penyebab lain PAD :
1. Infeksi arteri (arteris)
2. Cidera bisa terjadi akibat kecelakaan
3. Hiperlipidemia
4. Perokok
5. Hipertensi
6. Obesitas
C. Patofisiologi
Mekanisme terjadinya aterosklerosis pada PAD sama seperti yang terjadi pada
arteri koronaria. Proses aterosklerosis lebih sering terjadi pada percabangan arteri,
tempat yang turbulensinya meningkat dan kerusakantunika intima. Aterosklerosis
pembuluh darah distal lebih sering terjadi pada pasien usia lanjut dan diabetes
mellitus. Aterosklerosis menyebabkanterbatasnya aliran darah arteri sehingga dapat
menimbulkan iskemia karenaterdapat ketidakseimbangan antara suplai dengan
kebutuhan.
Pada PAD, arteri yang terganggu tidak dapat berespon terhadap stimulusuntuk
vasodilatasi. Selain itu, endotel yang mengalami disfungsi padaaterosklerosis tidak
dapat melepaskan substansi vasodilator seperti adenosinserta nitrit oksida dalam
jumlah yang normal. Jika aterosklerosis atau stenosis.
Terjadi sedemikian parah hingga menyebabkan tidak tercukunya supla darah
atau oksigen bahkan pada saat istirhat, akan terjadi kegawatan pada tungkai karena
berpotensi besar terjadi secara intermiten lama kelamaan dapat menyebabkan
perubahan struktur dan fungsi otot seperti denervasi dan drop out. Hilangnya serat –
serat otot dapat menyebabkan penurunan kekeuatan sera atropi otot.
D. Pemeriksaan penungjang
1. Ankle brachial indeks
Pemeriksaan ABI adalah uji nonivasif yang cukup akurat untuk
mendeteksi adannya PAD dan untuk menentukan derajat penyakit ini. ABI
merupaka pengukuran non – invasive sebagai rasio antara tekanan darah
sistolik pada kaki dengan tekanan darah sistolik padelangan.
2. Toe brachial index
Pemeriksaan TBI juga merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan
pada pasien diabetes dengan PAD khususnya pada pasien yang mengalami
kalasifikasi pada pembuluh darah ektremitas bawah.
3.Pemeriksaan laboratorium dievaluasi kondisi hidrasi , kadar oksigen , darah, fumgsi
ginjal, fungsi jantung dan kerusakan otot
4. Diperiksa foto toraks untuk melihat kardiomegali
5. Hemaktokrit untuk melihat pilisitemia
6.Analisa urine untuk melihat protein dan pigmen untuk melihat myoglobin diurine
E. Komplikasi
1. Iskemia berat dan nekrosis
2. Ulserasi kulit
3. Gangrene yang dapat diikuti oleh amputasi tungkai
4. Kerusakan pertumbuhan kuku dan rambut
5. Stroke atau serangan iskemia sepintas (TIA)
6. Emboli perifer atau sistemik

F. Tanda dan gejala


• Kulit dingin
• Kuku menebal
• Kurangnya rambut atau bulu kaki
• Nyeri didada atau leher
• Perubahan suhu tubuh
• Denyut nadi lemah
BAB III
TINJAUAN KASUS

A. KASUS
Pasien yang di rawat di rumah sakit bernama Ny.S berumur 68 tahun dan
bertempat tinggal di Jl.Urip Sumorharjo .Ia beragama islam ,pendidikan terakhir
SMA dan pekerjaan pasien adalah ibu rumah tangga .pasien mengatakan nyeri pada
kaki kanan dan kiri sejak 1 minggu yang lalu.

B. PENGKAJIAN
a. Data demografis atau identitas
Nama : Ny.S
Umur : 68
Alamat : Sumorharjo
b. Keluhan utama
pasien mengatakan nyeri pada kaki kanan dan kaki kiri
c. Riwayat penyakit sekarang
Di alami sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit , pasien
mengeluh sulit menggerakan kakinya . Awalnya pasien mengeluh nyeri ketika
berjalan , nyeri di rasakanseperti tertusuk tusuk pada bagian bawah lututnya
yang menjalar hingga ke ujung kaki .Nyeri di rasakan secara terus menerus
walaupun sedang istirahat .
d. Riwayat penyakit terdahulu
• Riwayat diabetes melitus (+) yang baru di ketahui 1 minggu lalu saat pasien
di rawat di rumah sakit
• Riwayat Hipertensi (+)
• Riwayat Atrial Fibrilasi (+) 1 bulan yang lalu
e. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mendirita
penyakit yang sama dengannya atauapun penyakit keturunan lainnya.
C. KEADAAN UMUM
Pasien tampak berbaring di ranjang rumah sakit Wahidin Sudirohusodo dengan
penurunan kesadaran ,keadaan (Somnolen) ,sakit sedang ,keadaan gizi cukup .
D. TANDA VITAL
Tekana darah :140/90 mmHg
Nadi :120x/menit
Pernapasan : 28x/menit
Suhu (axilla) : 36,5
E. PEMERIKSAAN FISIK
a. kepala dan leher :
Mata : Anemis (-) , Ikterus (-)
Bibir : Sianosis (-)
Leher : DVS R +2 cm H2O, deviasi trachea (-)
b. Thorax :
Inspeksi : Simetris kiri =kanan
Palpasi : Massa tumor (-), nyeri tekan (-), vocal premitus kiri=kanan
Perkusi : Sonor kiri =kanan
Batas paru –hepar ICS IV anterior kanan
Auskultasi : BP : Vasikuler
BT : Ronki
c. Jantung
Ispeksi : Apex cordis tidak tampak
Palpasi : Apex cordis tidak teraba
Perkusi : Pekak, batas jantung kanan linea parasternal kanan, batas jantung kiri
1 jari ke lateral dari linea midclavicularis kiri ICS V
d. Abdomen
Inspeksi : Datar , simetris , ikut gerak napas
Auskultasi : Peristaltik (+) , kesan normal
Palpasi : Nyeri tekan (-) , massa tumor (-), hepar dan lien tidak teraba
e. Ekstremitas
• Ekstremitas superior kanan dan kiri
Inspeksi : warna kulit sama dengan sekitarnya , jejas (-) ,udem (-)
Palpasi : nyeri tekan tidak ada , krepitasi tidak ada
• Ekstremitas inferior kanan dan kiri
Inspeksi : Edema (+) Bulla (+)
Palpasi : teraba dingin pada regio cruris ,dorsom pedis,dan plantar
pedis. Pulsasi arteri poplitea (-) ,pulsasi arteri dorsalis pedis (-)
F. ANALISA DATA

Syntom Etiologi Problem

Ds : Iskemia otot Nyeri kronis


 Pasien mengatakan
jalan pincang
setelah melakukan
gerakan badan,
terutama jalan
 Pasien mengatakan
nyeri dan keram
pada betis,
punggung bawa,
paha, kaki yang
dapat timbul ketika
berjalan dan hilang
rasa nyeri saat
beristirahat
Do :
 Nadi pada kedua
eksteremitas bawa
teraba pada kedua
tungkai
 Pengisian kapiler
lama (3 detik) tidak
ada pengisian
kapiler

G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri Akut berhubungan dengan iskemia otot yang ditandai dengan pasien mengeluh
nyeri atau kram pada betis ,punggung bawah,paha,kaki yang dapat timbul Ketika berjalan
dan hilangnya rasa nyeri Ketika istirahat.
H. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan Tujuan dan kriteria Hasil Intervensi

Nyeri akut berhubungan Tujuan : Intervensi :


dengan iskemia otot yang Nyeri berkurang setelah  Observasi
ditandai dengan pasien dilakukan tindakan Karekteristik,
mengeluh nyeri atau kram keperawatan selama di lokasi, waktu, dan
pada betis, punggung RS perjalanan
bawah, paha, kaki, yang Kriteria hasil :  Anjurkan pada
dapat timbul ketika  Nyeri dada klien
beristirahat : berkurang menghentikan
 Nyeri dada misalnya dari aktivitas selama
dengan tanpa skala 3 ke 2, atau ada serangan dan
penyebaran 2 ke 1 istirahat
 Wajah meringis  Eksperesi wajah  Bantu klien
 Gelisah rileks/ tenang tak melakukan teknik
 Delirum tegang relaksasi misalnya
 Perubahan nadi,  Tidak gelisah nafas dalam
tekanan darah  Nadi 60 – 100 x/  Monitor TTV tiap
menit 2 jam
 TD 120/80 mmHg  Kolaborasi dengan
tim kesehatan
dalam pemberian
analgetik

I. Implementasi Keperawatan

Diagnosa keperawatan Impelementasi Respon pasien

Nyeri akut berhubungan  Mengkaji TTV  TTV pasien dalam


dengan iskemia otot yang dalam batas nomrla batas normal
ditandai dengan pasien  Mengantur posisi  Pasien sudah
mengeluh nyeri atau pasien agar merasa mengatur
kram pada beti, nyaman posisinya dengan
punggung bawah, paha,  Menganjurkan tirah nyaman
kaki yang dapat timbul baring untuk  Pasien selalu
ketika berjalan dan beristirahat lebih istirahat penuh
hilangnya rasa myeri
ketika istirahat

J. EVALUASI

1. Nyeri berkurang
2. Mengidentifikasi /melakukan pola hidup yang benar dan perubahan perilaku untuk
meningkatkan sirkulasi
3. Mencapai penyembuhan luka sesuai waktu/ penyembuhan lesi terjadi
4. Dapat melakukan aktivitasnya sehari - hari
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian penerapan asuhan keperawatan pada pasien 1
dengan efusi pleura di Ruangan di RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo Kalimantan
Timur sedangkan Pada pasien 2 Ruang Melati RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek
Provinsi Lampung tahun 2019 dan peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut:

1.Pengkajian Pengkajian yang dilakukan sesuai dengan teori meliputi identitas


pasien, keluhan utama, riwayat kesehatan pasien, pola aktivitas sehari-hari,
data psikososial, data status mental pasien, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang dan penatalaksanaan terapi.Salah satu focus utama pengkajian pada
pasien dengan Pembuluh darah perifer.
2.Diagnosa keperawatan Menurut teori yang dikemukakan peneliti pada bab
sebelumnya diagnosa keperawatan yang biasanya muncul pada pasien
Pembuluh darah perifer setelah dilakukan tindakan invasive.
3.Perencanaan Perencanaan yang digunakan dalam kasus pada kedua pasien
dirumuskan berdasarkan prioritas masalah dengan teori yang ada, Intervensi
setiap diagnosa dapat sesuai dengan kebutuhan pasien dan memperhatikan
kondisi pasien serta kesanggupan keluarga dalam kerjasama. Intervensi yang
dilakukan oleh peneliti yaitu intervensi yang dilakukan secara mandiri maupun
kolaborasi.
4.Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan pada kasus ini dilaksanakan
sesuai dengan intervensi yang sudah di buat, sesuai dengan kebutuhan kedua
pasien dengan pembuluh darah perifer.
5.Evaluasi Keperawatan Akhir dari proses keperawatan adalah evaluasi
terhadapasuhan keperawatan yang di berikan. Evaluasi yang dilakukan oleh
peneliti pada pasien 1 dan 2 selama 3 hari perawatan oleh peneliti dan dibuat
dalam bentuk SOAP. Respon pasien dalam pelaksanaan asuhan keperawatan
baik, pasien cukup kooperatif dalam pelaksanaan setiap tindakan keperawatan.

B. Saran
Hasil penelitian membuat pengalaman belajar meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan berkaitan dengan pasien efusi pleura. Dan manambah wawasan sebagai
acuan bagi peneliti selanjutnya dalam mengembangkan penelitian lanjutan pada
pasien dengan efusi pleura berdasarkan kesimpulan yang sudah penulis rangkum.
DAFTAR PUSTAKA
Aspiani, Yuli Reni. 2015. BUKU AJAR : Asuhan Keperawatan Klien Ganguan
Kardiovaskular Aplikasi NIC dan NOC. Jakarta : EGC
Fran, H.M. 2004. Handbook of emergency cardiovascular care of healthcare providers.
United states of America : AHA
Prasetyo, J.B. 2003. Ilmu penyakit jantung. Surabaya : Airlangga University
Levefer, J. 1997. Buku Saku Pemeriksaan Laboratorium dan diagnostic dengan implikasi
keperawatan. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai