PENDAHULUAN
1.4 Tujuan
a. Tujuan Umum
Sebagai pedoman kepada pembimbing dan memberikan
panduan bagi mahasiswa dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah
dengan desain Studi Kasus.
b. Tujuan Khusus
1) Dipahaminya latar belakang perlunya penulisan KTI
2) Dipahaminya alur penyusunan KTI
3) Dipahaminya desain studi kasus deskriptif
4) Dipahaminya kerangka acuan penyusunan KTI
5) Dipahaminya tehnik penulisan KTI
6) Dipahaminya cara evaluasi KTI
4
5
2.6.3 Pengetikan
a. Jenis Huruf
Beberapa ketentuan mengenai jenis huruf yang
digunakan yaitu:
1) Naskah diketik menggunakan komputer
menggunakan huruf Arial 11. Judul BAB dan Sub
BAB dengan ukuran 11. Isi tabel atau keterangan
gambar ukuran huruf dapat diperkecil sampai ukuran
9.
2) Huruf miring digunakan untuk kata asing, nama
spesies dalam biologi atau penulisan judul dalam
Daftar Pustaka.
b. Bilangan dan Satuan
1) Bilangan diketik dengan angka, kecuali pada
permulaan kalimat
9
2.6.7 Penomoran
Penomoran sub bab dengan menggunakan angka
Misalnya :
1.1 Sub bab pertama
1.1.1 Sub bab kedua
1.1.1.1 Sub bab ketiga
Tingkatan sub bab maksimal 3, komponen sub bab yang
bukan sub ordinat dapat menggunakan huruf a, b, c, dst
2.6.11 Bahasa
Bahasa yang digunakan pada karya tulis menggunakan
bahasa Indonesia sesuai EYD.
2.6.12 Format CD
KTI yang dikumpulkan tidak hanya menggunakan hardcopy
saja tetapi dapat berupa softcopy (file).
Ketentuan format CD untuk KTI:
a. File softcopy KTI dalam bentuk pdf
b. CD diberi label dengan: judul, nama penulis, NIM,
Nama institusi dan tahun lulus
c. Penulisan label menggunakan Arial 10 dengan jarak 1
spasi
d. CD dimasukan kedalam tempat CD yang terbuat dari
plastik bening
13
BAB III
PROSES PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH
13
15
Pada bagian ini akan diuraikan secara rinci hal-hal yang harus
dituliskan dalam Karya Tulis Ilmiah lengkap beserta contohnya.
17
20
e. Kata Pengantar
Halaman kata pengantar berisikan ucapan terima kasih
penulis KTI yang ditujukan kepada orang-orang,
organisasi dan atau pihak-pihak lain yang telah banyak
membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan dan
menyelesaikan penulisan KTI.
Tulisan Kata Pengantar diketik dengan menggunakan
HURUF KAPITAL, simetris di batas atas bidang
pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks kata pengantar
diketik dengan spasi ganda (dua spasi). Panjang teks
tidak lebih dari dua halaman kertas ukuran A4.
Kemudian, pada akhir teks dicantumkan kata “Penulis”
tanpa menyebut nama terang, dan ditempatkan di pojok
kanan bawah.
26
f. Abstrak
Abstrak hanya untuk hasil studi kasus. Pada bagian awal
dan terpisah dari teks abstrak, dicantumkan Judul KTI
secara lengkap yang diketik dengan huruf kecil kecuali
huruf-huruf pertama dari masing-masing kata dan bukan
kata penghubung. Nama penulis dicantumkan dibawah
judul, diikuti dengan tahun lulus ujian KTI yang diketik
dalam tanda kurung. Dibawah nama dituliskan nama
Program Studi (tidak boleh disingkat) dan nama Aademi
Keperawatan Samawa. Kemudian dicantumkan nama
Dosen Pembimbing Utama dan Pendamping lengkap
dengan gelar akademiknya.
Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan
dibawah nama dosen pembimbing. Jumlah 5 kata kunci.
Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem
informasi ilmiah. Dengan kata kunci, kita bisa
menemukan judul-judul KTI beserta abstraknya dengan
mudah
Didalam Teks Abstrak disajikan secara padat inti sari KTI
yang mencakup: 1) Latar Belakang; 2) Tujuan Studi
Kasus; 3) Metode yang digunakan; 4) Hasil-hasil yang
diperoleh; 5) Kesimpulan yang dapat ditarik; dan 6)
Saran yang diajukan.
Teks Abstrak diketik dengan spasi tunggal (satu spasi)
dan panjangnya tidak lebih dari 200 kata, merupakan
satu paragraph ditulis dalam Bahasa Indonesia dan
Bahasa Inggris.
27
g. Daftar Isi
Daftar Isi merupakan petunjuk bagi pembaca tentang
topik tertentu dalam Karya Tulis Ilmiah dan nomor
halaman. Daftar isi memuat judul besar (BAB), judul kecil
(sub BAB atau sub-sub BAB) diketik dengan spasi
tunggal (satu spasi) dan disertai nomor halamannya.
h. Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor urut lampiran, judul
lampiran, nomor halaman letak lampiran. Judul lampiran
yang satu dengan judul lampiran yang lain diberi jarak 2
spasi, jika judul lampiran terdiri dari 2 baris maka diketik
dengan 1 spasi.
i. Daftar Tabel
Daftar tabel memuat nomor urut tabel, judul tabel, nomor
halaman letak tabel. Jarak antara judul tabel yang satu
dengan judul tabel yang lain diberi jarak 2 spasi. Judul
tabel yang memerlukan lebih dari 2 baris diketik dengan 1
spasi.
j. Daftar Gambar
Daftar gambar memuat nomor urut gambar, judul
gambar, nomor halaman letak gambar. Jarak antara judul
gambar yang satu dengan judul gambar yang lain diberi
jarak 2 spasi. Judul gambar yang memerlukan lebih dari 2
baris diketik dengan 1 spasi.
28
2) Rumusan Masalah
Merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat
pertanyaan penelitian yang ingin dicarikan
jawabannya melalui studi kasus yang akan
dilaksanakan. Rumusan Masalah disusun secara
singkat, padat dan jelas, dituangkan dalam kalimat
tanya.
Contoh Rumusan Masalah untuk Studi Kasus:
Bagaimanakah gambaran asuhan keperawatan
pasien Diabetes Mellitus dalam pemenuhan
kebutuhan nutrisi?
b) Tujuan Khusus
Merupakan penjabaran dari tujuan umum, sifatnya
lebih operasional dan spesifik dapat dilihat pada
tahap-tahap asuhan keperawatan dan analisis
perbedaan dari tinjauan pustaka dengan tinajau
kasus.
Contoh Tujuan Khusus:
a) Menggali pengkajian
keperawatan………………..
b) …………. Diagnosa keperawatan
………………..
c) dst
3) Fokus Studi
Fokus studi adalah kajian utama dari masalah yang
akan dijadikan titik acuan studi kasus.
Contoh Fokus Studi:
1. Kebutuhan nutrisi pada pasien Diabetes Mellitus
2. Penerapan prosedur terapi music pada pasien
menarik diri
4) Definisi Operasional
Berisi tentang penjelasan/definisi yang dibuat oleh
peneliti tentang fokus studi yang dirumuskan secara
operasional yang akan digunakan pada studi kasus
dan bukan merupakan definisi konseptual
berdasarkan literatur.
Contoh Definisi Operasional:
Studi Kasus Asuhan Keperawatan:
1. Kebutuhan nutrisi adalah …………………….
2. Pasien Diabetes Mellitus adalah ……………….
6) Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data dan instrumen
pengumpulan data yang digunakan dalam studi kasus
diuraikan pada bagian ini (pengumpulan data pada
keperawatan menggunakan metode Wawancara,
Observasi dan Studi Dokumentasi serta angket.
7) Penyajian Data
Penyajian data disesuaikan dengan desain studi
kasus deskriptif yang dipilih. Untuk studi kasus, data
disajikan secara tekstular/narasi dan dapat disertai
dengan cuplikan ungkapan verbal dari subyek studi
kasus yang merupakan data pendukungnya.
2) Pembahasan
Tujuan pembahasan adalah: menjawab masalah studi
kasus dengan merujuk bagaimana tujuan studi kasus
dapat dicapai. Pembahasan menjelaskan dan
mengintegrasikan keterkaitan temuan-temuan dalam
studi kasus dengan teori yang mendasarinya dalam
BAB 2. Pembahasan akan menjadi lebih menarik dan
relevan jika didalamnya dicantumkan juga temuan-
temuan orang lain yang sudah lebih dahulu
melakukan studi kasus dan mendukung hasil studi
kasus yang disajikan. Dapat juga dicantumkan hasil
studi kasus orang lain yang berbeda sehingga penulis
mampu memberikan penjelasan teoritis.
36
3) Keterbatasan
Pada bagian ini diuraikan tentang hal-hal yang
mempengaruhi hasil studi kasus. Keterbatasan studi
kasus, meliputi aspek teoritis, metodologis maupun
hal-hal yang menghambat jalannya studi kasus.
2) Saran/Rekomendasi
Saran/rekomendasi yang diajukan hendaknya selalu
bersumber dari temuan studi kasus, pembahasan dan
kesimpulan. Dengan demikian rekomendasi tersebut
tidak keluar dari batas-batas lingkup dan implikasi
studi kasus.
Saran yang baik terlihat dari rumusannya yang
bersifat rinci dan operasional. Artinya, jika orang lain
hendak melaksanakan saran itu, ia tidak mengalami
37
36
39
d. Responsi
Merupakan kemampuan mempertanggungjawabkan
proposal, yang meliputi: ketepatan menjawab,
kemampuan mengemukakan argumentasi, penguasaan
dan penampilan selama tanya jawab berlangsung.
5.2.5 Proses ujian berlangsung selama 1 jam, dengan rincian:
a. Penyajian 10 menit
b. Tanya jawab oleh 3 orang penguji 45 menit (masing-
masing 15 menit)
c. Penentuan hasil seminar proposal 5 menit
5.2.6 Selain penilaian seminar proposal dan ujian sidang, juga
diberikan penilaian untuk proses pembimbingan mulai sejak
awal penulisan proposal sampai penyusunan hasil studi
kasus oleh kedua pembimbing.
5.2.7 Tata tertib ujian sidang KTI
a. Mahasiswa sudah menyerahkan naskah KTI yang sudah
ditandatangani pembimbing utama dan pendamping dan
sudah dijilid buku paling lambat 3 (tiga) hari sebelum
ujian sidang dan dibuktikan dengan form bukti
penyerahan yang sudah ditandatangani pembimbing dan
penguji.
b. Pakaian pada saat ujian menggunakan seragam putih-
putih dengan jas almamater (Kap untuk wanita yang tidak
menggunakan jilbab) dan sepatu putih
c. Mahasiswa harus sudah siap 15 menit sebelum ujian
sidang
d. Mahasiswa wajib mengisi daftar hadir yang sudah
disediakan
42
41
44
STUDI KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
CAIRAN DAN ELEKTOLIT PADA PASIEN DENGAN
GASTROENTERITIS DI ………… (Arial 12)
(spasi 3)
________________________
Mengetahui,
____________________ ___________________
47
____________________ ___________________
48
Dewan Penguji
______________________ ______________________
Penguji Anggota II
_______________________
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kesehatan Prodi DIII Keperawatan
Universitas Samawa
Mengetahui,
FAKES UNSA
Kaprodi DIII Keperawatan
____________________
50
_______________
51
INFORMED CONSENT
(PERSETUJUAN MENJADI PARTISIPAN)
_____________________ _____________________
Peneliti
_____________________