RSUD SUMBAWA
DISUSUN OLEH
NIM : 042001S17017
dalam keselarasan tanpa adanya tekanan fisik dan psikologis, baik secara
internal maupun eksternal yang mengarah pada kestabilan emosional (Nasir &
berinteraksi dengan baik, tepat, dan bahagia, (Yusuf dkk, 2015).Jadi dapat
(Depkes RI, 2012). Gangguan jiwa adalah sindrom atau pola perilaku yang
1
2
Gangguan jiwa dibagi menjadi dua yaitu gangguan jiwa berat dan
gangguan mental emosional. Salah satu gangguan jiwa berat yaitu skizofrenia.
timbulnya pikiran, persepsi, emosi, gerakan, dan perilaku yang aneh dan
melainkan diduga sebagai suatu sindrom atau proses penyakit yang mencakup
banyak jenis dengan berbagai gejala seperti jenis kanker. Selama puluhan
sebagai gangguan jiwa yang berbahaya dan tidak dapat terkontrol.Mereka yang
hasil Riset Kesehatan Dasar (2017), prevalensi gangguan jiwa berat, seperti
skizofrenia adalah 0,17% atau sekitar 400.000 jiwa lebih penduduk Indonesia.
jiwa dan merupakan daerah kontributor tertinggi kasus gangguan jiwa berat di
sebesar 10.993 kasus gangguan jiwa.Di tahun 2016, jumlah itu menjadi 10.554
sangat signifikan, dan setiap tahun di berbagai belahan dunia jumlah penderita
tentang kesehatan jiwa disebutkan dalam Pasal 1 ayat (4) menyatakan bahwa
kesehatan jiwa yang optimal bagi setiap individu, keluarga, dan masyarakat
Skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa berat. Salah satu gejala
yang tidak terjadi. Halusinasi menjadi sangat nyata bagi orang yang mengalami
mengetahui apakah persepsi ini adalah nyata, dan biasanya pasien tidak
secara akurat membuat hidup menjadi sulit. Oleh karena itu halusinasi dapat
mana dalam situasi ini pasien dapatmelakukan bunuh diri, membunuh orang
penglihatan dan
10% adalah halusinasi penghidu, pengecapan dan perabaan (Wahyu & Ina,
2010). Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa jenis halusinasi yang paling
sakit memerlukan kerjasama yang baik dari perawat, dokter dan psikiater.
timbul pada pasien halusinasi ini ada dua jenis terapi yang dapat diberikan
diberikan secara IV, untuk terapi oral obat yang diberikan pada psikosis
kedua terapi modalitas yaitu terapi utama dalam keperawatan jiwa. Terapi ini
secara individu oleh perawat kepada pasien secara tatap muka perawat–pasien
dengan cara yang terstruktur dan durasi waktu tertentu sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai (Akemat, 2004). Pendekatan terapi individu yang sering
bila obat tidak digunakan sesuai program, menjelaskan kembali akibat bila
ini lebih menekankan kepada teknik menggali perasaan secara dalam dan
kaku, tetapi pasien dapat berpartisipasi dengan cara mereka sendiri dan
RSUD Sumbawa.
RSUD Sumbawa.
1.4 Manfaat
pengetahuan baik bagi penulis maupun pembaca lain, serta sebagai sumber
kebijakan lainnya.
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan Akademi Keperawatan Samawa
PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
2.1.1.1 Skizofrenia
atau
10
11
2.1.1.2 Halusinasi
1, 2012).
2.2.2 Etiologi
A. Biologis
dan atrofi
kortek otak. Anak yang dilahirkan dalam lingkungan
gangguan pernapasan.
bulimia nervosa.
a. Psikologis
kepala.
membandingkan
berperasaan.
anaknya
orang tua.
negative
gangguan perkembangan
pengecapan, gerakan
b. Sosial cultural
tidak selesai
terisolasi
pengalaman keagamaan
tertentu
pekerjaan
negative.
2.2.2.2 Faktor Presipitasi
A. Nature
budaya,
tidak dapat menjalankan agama dan keyakinan,
peran sosial.
B. Origin
79)
yang mengerikan.
dan skizofrenia.
F. Halusinasi seksual / halusinasi raba
organ.
G. Halusinasi kinestik
H. Halusinasi visceral
1. Fase I (Comforting)
menyenangkan.
2. Fase II (Condeming)
4. Fase IV (Conquering)
dengan halusinasinya.
lain
(Yosep, 2011) :
A. halusinasi pendengaran
Data subyektif :
berbahaya
Data objektif :
d. Menutup telinga
B. Halusinasi penglihatan
Data Subyektif :
menakutkan
3. Melihat monster
Data objektif :
Data subyektif :
D. Halusinasi peraba
Data subyektif :
Data objektif :
rabaan
E. Halusinasi pengecap
Data subyektif :
Data objektif :
B. Gerakan mengunyah
diatas bumi.
Data objektif :
2.1.5 Psikopatologi
Comforting, klien
mengalami emosi yang berlanjut seperti cemas, kesepian, perasaan
Pada fase Conderming klien mulai menarik diri. Pada fase controlling
perintahnya.
Faktor Predisposisi
Stresor Presipitasi
Sumber-sumber Koping
Mekanisme Koping
Construtive Destructive
Rentang Respon
A. Konstruktif
B. Destruktif
C. Regresi
D. Proyeksi
1. Denial
2. Withdrawal
(2010) adalah:
A. Anti psikotik
dermatitis.
B. Anti Ansietas
Efek samping :
dan gatal-gatal.
C. Anti Depresan
Efek samping :
1. Tremor, gerakantersentak-sentak, ataksia,
D. Anti Manik
E. Anti Parkinson
Adaptif Maladaptif
11
.
(Yosep, 2011)
BAB III METODE
PENELITIAN
sebagai prosedur pemecahan masalah berdasarkan fakta dan data. Studi kasus
relevan terhadap seseorang atau beberapa orang biasanya berkenan dengan satu
Penellitian kasus pada proposal karya tulis ilmiah ini dilakukan dengan
Pengambilan data pada studi kasus ini dilakukan di ruang perawatan jiwa
RSUD Sumbawa.
tanggal …...
Akper Samawa.
A. Teknik Wawancara
yaitu :
1. Wawancara Langsung
B. Teknik Observasi
1. Observasi Langsung
2. Observasi Partisipatif
C. Pemeriksaan Fisik
dan sebagainya.
D. Teknik Dokumentasi
E. Studi Kepustakaan
Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut:
ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau
Rawlins, Ruth Parmele. 1993. Clinical Manual of psychiatric Nursing. St. Louis
Missouri : Mosby year
Stuart, & Laraia.(2001). Principle and practice of psychiatric nursing (6th ed).
St. Louis: Mosby Year Book
39